Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Hendratmo Cesmamulya
18515009
Dosen Pengampu :
Ir. Ahmad Saifudin Mutaqi, MT, IAI, AA
2
KATA PENGANTAR
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Arsitek merupakan suatu profesi yang berperan dalam perencanaan dan
perancangan dibidang jasa konstruksi meliputi tata bangunan, tata ruang, dan tata
lingkungan. Menurut Ahmad Saifuddin Mutaqi, selaku ketua Ikatan Arsitek
Indonesia ( IAI ) dearah DIY Yogyakarta periode 2016 – 2019, menyatakan bahwa
dalam merancang seorang arsitek harus berfikir tentang kaidah fungsi, konstruksi,
harga, estetika, dan nilai lokal yang bertujuan untuk mewadahi aktivitas dan
kenyamanan hidup manusia.
4
Permasalahan
1. Mengapa harus menjadi arsitek ?
2. Bagaimanakah cara menjadi arsitek yang keren ?
3. Apa yang dimaksud arsitek sebagai pandangan hidup bukan
panggilan suatu pekerjaan ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui alasan harus menjadi arsitek
2. Untuk mengetahui cara menjadi arsitek yang keren
3. Untuk mengetahui arti arsitek sebagai pandangan hidup bukan
panggilan suatu pekerjaan
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
Gambar 2.1. Diagram alur keprofesian arsitek
Sumber: Imaji, 2018
7
Unttuk wilayah Jakarta, dalam peraturan Gubernur DKI Jakarta
No.132 Tahun 2077 tentang Izin Pelaku Teknis Bangunan ( IPTB ) setiap
individu perorangan yang bergerak dibidang jasa harus memiliki lisensi.
Dalam pedoman keprofesian IAI, disebutkan bahwa untuk menjadi arsitek
seseorang harus menempuh pendidikan profesi arsitek setelah lanujt sarjana
1 khusus lulusan arsitek 2016 keatas. Namun dalam pelaksanaannya,
kebijakan tersebut masih belum menyeluruh diterapkan di Indonesia.
Indonesia masih menganut sistem “dualism” dalam pandangan profesi
arsitek, kebanyakan pelaku arsitek masih menganggap bahwa lisensi
tersebut masih tidak terlalu urgent, ketika sudah lulus S1 orang bisa dapat
langsung berpraktik menjadi arsitek. Hal kepemilikan lahan masih menjadi
issue utama, masyarakat berfikir bahwa tanah yang dimiliki merupakan hak
penuh yang tiap individu miliki, peran pemerintah masih sangat kecil dalam
kepemilikan lahaan hal ini diakibatkan dari sistem penjajahan yang masih
berlaku sampai sekarang, Sehingga masyarakat “membangun” dengan
kemampuan mereka yang seadanya, tanpa perlu adanya lisensi atau
pendampingan arsitek yang ahli dalam bidangnya. Lisensi diperlukan untuk
mengontrol pembangunan masyarakat, sehingga arsitek dapat berperan
dalam membangun sebuah peradaban.
8
atau yang mencerminkan selera perorangan. Berikut ini beberapa contoh
tokoh arsitek – arsitek muda yang bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi
tokoh jaman now, menurut penulis sendiri dalam beberapa tahun kedepan
mereka akan dapat mengembangankan dirinya menjadi tokoh pionir
pembanguanan di Indonesia. Perlu diketahui, disini penulis memberikan
bagaimana cara pandang mereka dalam memandang bagaimana profesi
arsitek.
2.2.1 Yu Sing
9
dalam berkomunikasi dengan masyarakat merupakan factor utama bagi
beliau, penggunaan kata yang tepat dapat mengedukasi masyarakat, dari
edukasi tersebut akan muncul pemikiran – pemikiran baru yang tumbuh di
suatu masyarakat, pemikiran positif tentunya pikiran yang dapat
menumbuhkan rasa arsitektural bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
10
2.2.3 Denny Setiawan
Titik terberat dalam jatuh cinta kepada seorang arsitek yaitu kita
tidak bisa lepas dari bayang – bayang masa lalu, desain yang kita hasilkan
seolah – olah selalu dalam bayang – bayang mereka. Menurut Denny
Setiawan hal ini bukanlah hal sulit, baginya tokoh – tokoh arsitek yang
menjadi idola merupakan tempat untuk menimba ilmu dan mencari
cerminan diri, seorang arsitek harus menunjukan identitas asli siapakah dia.
Walaupun beliau sudah bekerja di perusahaan sekelas Djuara djuara
konsultan, namun beliau tidak lupa akan tujuan awal dia berasritektur,
beliau hanya butuh 2 tahun untuk bekerja di tempat tersebut, lalu keluar
membuat ceritanya sendiri dalam berarsitektur. Arsitek merupakan tombak
peradaban ( Imaji, 2018 ). Arsitek harus mampu berkarya sesuai dengan
kondisi ruang dan waktu, oleh karena itu desain yang dihasilkan tidak ada
yang pasti, semua mengikuti konteks site yang berlaku di masyarakat
sekitar. Untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kepekaan
akan lingkungan, beliau memutuskan untuk melanjutkan S2 di Universitas
Trisakti dan lulus tahun 2015.
11
2.2.4 Andy Rahman
12
berjalan sendiri tanpa adanya client, tanpa client apa yang didesain ? Jika
sudah menentukan ingin menjadi arsitek yang seperti apa, agar orang lain
mau menggunakan jasa arsitek kita, maka perlu adanya proses marketing.
Marketing dalam ranah dunia arsitektur merupakan proses menjual diri,
jual diri dalam arti positif yang bertujuan untuk memperkenalkan diri
kepada calon client, berinterksi, dan memperoleh proyek dari apa yang
client inginkan ( Imaji, 2018 ). Menurut buku Starting Architecture firm
karya imaji pada tahun 2018, menjelaskan bahwa beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melakaukan marketing yaitlu :
13
3. Komunikasi
Merupakan factor terpenting untuk mengikat client. Masalah
utama jika bertemu dengan calon client yaitu masalah biaya,
perlu adanya edukasi yang bertahap untuk meyakinkan calon
client agar menjadi client kita. Jika client keberatan dengan dana
yang kita ajukan, maka jangan berkecil hati, hal utama dalam
berkomunikasi yaitu untuk memikat hati calon client, bisa jadi
saat ini mereka tidak dapat menggunakan jasa kita namun kita
tidak tau dikemudian hari bagaimana, bisa jadi client akan
menggunakan jasa kita dikemudian hari dan memperkenalkan
kita ke teman – temannya yang lain.
4. Branding
Merupakan reputasi seorang arsitek. Perlu diingat apa yang
seorang arsitek kerjakan akan selalu membekas dan butuh
pertanggung jawaban. Oleh karenanya seorang arsitek harus
selalu berpikir dengan sungguh – sungguh akan apa yang
dikerjakan. Branding sangat mempengaruhi kemampuan
seorang arsitek dalam memperoleh client.
14
Namun keyakinan tersebut harus tetap realistis dan sesuai dengan
kapasitas diri. Seperti kata Agus Samsudin dalam buku 15 Cerita Arsitek
muda, seorang arsitek harus berfikir realistis, setiap jalan arsitektur yang
ia tempuh harus dapat dilihat, diraba, dan dirasakan oleh pancaindra.
Sehingga dalam berarsitek tidak harus selalu tentang gambar, arsitek tidak
harus tentang gambar ? Hal ini seperti yang dilakukan Romo Mangun
sebagai seorang arsitek legenda di Indoneisa, beliau memilih untuk
berparktik tanpa gambar, namun dipikirkan, dibahas, diolah, diselesaikan,
dan dieksekusi di lapangan ( Imaji, 2018 ).
15
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
16
BAB 4
DAFTAR ISI
Akmal, Imelda. (2017). 15 Cerita Arsitek Muda. Jakarta: Imaji Media Pustaka.
Akmal, Imelda. (2018). Pedoman Praktik Profesi Arsitek. Jakarta: Imaji Media
Pustaka.
Akmal, Imelda. (2018). Starting Architectur Firm. Jakarta: Imaji Media Pustaka.
Anastasya, Erlina. (2018). A Design For Life. Jakarta: Imaji Media Pustaka.
17