Você está na página 1de 9

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA

NAMA : YULITA B.N LAITERA


KELAS : VIII G
Gangguan pada sistem rangka
Gangguan pada sistem rangka manusia dapat terjadi karena ada gangguan secara fisiologis,
gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang belakang.

Gangguan Fisik
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang.
Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona fraktula yang runcing dan
tajam.berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan enjadi 4 kelompok
sebagai berikut:

· Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai oto ataupun sekitarnya
· Fraktura kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai oto ataupun sekitarnya, bahkan
terkadang dapat muncul ke permukaan kulit
· Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua
bagian
· Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan terbagi menjai beberapa bagian,
tetapi masih berada dalam otot

Ciri-ciri fraktura
· Situasi sekitar menimbulkan dugaan bahwa telah terjadi cedera (tulang mencuat keluar
kulit)
· Terasa nyeri menusuk pada daerah cendra
· Terjadi pembengkakan, ini disebabkan oleh darah dan cairan tubuh lain yang mengumpul
di sekitar area cedra
· Kelainan bentuk,kadang-kadang kepatahan tulang menyebabkan bentuk yang tidak biasa
atau pembengkokan dari bagian tubuh
· Hilangnya kemampuan gerak, penderita mungkin bisa sedikit menggerakkan secara penuh

Pengobatan Fraktura
· Pembiadaian
Benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
· Pemasangan gips
Merupakan bahan kuat yang dibungkus disekitar tulang yang patah
· Penarikan (traksi)
Mengguanakan beban untuk menahan sebuah anggoata gerak pada tempatnya. Sekarang
juga jarang digunakan, tetapi dulu menjadi pengobatan utama untuk penyakit fraktura
· Fiksasi internal
Dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-
pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang
Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon dan vitamin.
Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai berikut:

Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya
osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat
kekurangan asupan kalsium untuk tulang.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Osteoporosis :


· Genetis. Diperkirakan hampir sekitar 80% kepadatan tulang itu diwariskan secara genetik
sehingga dengan kata lain osteoporosis itu dapat diturunkan
· Wanita diatas 40 tahun lebih banyak terkena osteoporosis dibandingkan dengan pria.
Wanita yang memasuki masa menopause mengalami pengurangan hormon esterogen
· Orang yang berbadan ramping serta bertulang kecil
· Kurang olahraga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang. Olahraga atau aktivitas
dapat meningkatkan kepadatan tulang
· Faktor lain seperti merokok, banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol,
kafein tinggi seperti teh, kopi serta cola
· Kekurangan gizi
· Akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid atau penyakit kronis lainnya
seperti penyakit hati, gagal ginjal kronis
· Usia lanjut

ciri-ciri penyakit osteoporosis :


· Terjadinya patah tulang secara tiba-tiba karena trauma yang ringan atau tanpa trauma
· Timbulnya rasa nyeri yang hebat sehingga penderita tidak dapat melakukan pergerakan
· Berkurangnya tinggi badan dan bongkok

Cara-cara pencegahan osteoporosis :


· Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti olah raga
· Diet dengan menambah Calsium dan vitamin D
· Memperbaiki gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan seperti merokok, minum alkohol
· Penggunaan HRT (Hormon Replacement Therapy) atau terapi esterogen khususnya bagi
wanita baru memasuki masa menopause

Cara mengobati penyakit osteoporosis :


Pengobatan osteoporosi bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti Kalsitonin dan
bisphosphonates yang tentu saja harus sesuai dan tergantung dari anjuran dokter.

Kalsitonin.
Penemuan hormon yang dapat menurunkan konsentrasi kalsium darah dimulai pada tahun
1960 oleh seorang profesor asal Kanada yang bernama Harold Copp. Ia menyebut zat itu
sebagai 'calcitonin' karena dapat mengontrol konsentrasi kalsium (calcium tonus) didalam
plasma. Zat ini banyak didapatkan terutama dari ikan salmon. Pada tahun 1969, Dr. Stephan
Guttmann seorang peneliti dari Sandoz menyempurnakan penemuan calcitonin dengan
keberhasilan memproduksi salmon calcitonin secara sintetis. Zat kalsitonin dapat mengurangi
aktivitas dari sel osteoclast (sel yang bertugas menyerap tulang), memperlambat proses
resorpsi dan meningkatkan peresapan kalsium oleh tulang. Dengan pemakaian kalsitonin,
kepadatan dan kekuatan tulang dapat ditingkatkan sehingga tulang menjadi tidak lagi rapuh
dan mengurangi rasa sakit.

Rakhitis
Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena
kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam
penyerapan kalsium dan fosfordari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk
membangun tulang yang kuat.

Ciri-ciri penyakit rakhitis :


· Anak-anak akan lebih rentan terkena patah tulang
· Pertumbuhan tertunda
· Nyeri pada tulang belakang, panggul dan kaki
· Penurunan otot dapat membuat gerakan tidak nyaman

Cara mengobati rakhitis :


Diet dan sinar matahari pengobatan meliputi peningkatan asupan makanan kalsium, fosfat
dan vitamin D. Paparan terhadap cahaya ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari
tertinggi di langit), minyakikan cod,minyak ikan pecak-hati dan viosterol adalah sumber
vitamin D. Sebuah jumlah yang cukup cahaya ultraviolet Bsinar matahari setiap hari dan
persendian yang memadai kalsium dan fosfor dalam makan dapat mencegah rakhitis

Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah suatu kondisi medis dimana lingkaran kepala lebih kecil dari ukuran
normal karena otak tidak berkembang dengan baik atau telah berhenti tumbuh. Mikrosefalus
nampak pada saat kelahiran atau mungkin berkembang dalam beberapa tahu pertama
kehidupan

Ciri-ciri mikrosefalus :
· Keterbelakangan mental
· Tertunda fungsi motorik dan bicara
· Kelainan wajah
· Perawakan pendek
· Hiperaktif
· Kejang
· Sulitdengan koordinasi dan keseimbangan
· Kelainan neurologis

Cara mengobati mikrosefalus :


Tidak ada pengbatan untuk penyakit mikrosefalus yang dapat mengembalikan kepala anak ke
ukuran normal. Perawatan berfokuspada cara-cara untuk mengurangi dampak
neurologisterkait dengan cacat. Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan
mikrosefalus dan biasanya dievaluasi oleh pediatrik neurolog dan diikuti oleh tim manajemen
medis
Gangguan persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis
gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini
dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen
tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat
mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya
terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi
pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain
macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-
ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan,secara
anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner & Suddarth)Keluarnya (bercerainya) kepala sendi
dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan
segera.(Arif Mansyur, dkk. 2000)Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat
menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi.( Buku Ajar
Ilmu Bedah, hal 1138) Berpindahnya ujung tulang patah, karena tonus otot, kontraksi cedera
dan tarikan Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.

Ciri-ciri Dislokasi :
· Nyeri pada daerah cedera
· Pada bagian cedera tidak dapat digerakkan secara aktif
· Terjadi pembengkakan

Cara mengobati Dislokasi :


Cara terapinya adalah dengan mengembalikan si tulang yang lepas (reposisi) itu ke
persendiannya kembali lalu biasanya pasien setelah di reposisi akan dilakukan imobilisasi
atau fiksasi dalam rentan waktu tertentu agar si tulang ini tidak lepas kembali.

Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak
biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah
sendi

Ciri-ciri terkilir :
· Nyeri
· Spasme otot
· Kehilangan kekuatan
· Keterbatasan lingkup gerak sendi
· Bengkak atau memar
· Tidak stabil dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi
Cara mengobati terkilir :
1. REST ( Istirahat)
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot
yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika
terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu
belat.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat
yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch
(penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi
beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena
akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan
semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada
tulang.
2.
2. ICES ( Es )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi
pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali
sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera
dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan
kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam
setelah luka terjadi.
3. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan
menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat
mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin
ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi,
pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa,
geli atau bahkan menambah rasa sakit.
4. ELEVATION ( Posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera
lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan
kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera
lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang
dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada
prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada
bagian cedera.

Artritis
Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit,
kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak. Artrhitis dapat terjadi akibat infeksi
maupun tanpa infeksi. Pelepasan mediator inflamasi dari leukosit, kondrosit, sinoviosit
menyebabkan kehilangan proteoglikan dan matriks ektraselular kartilago, sehingga terjadi
kerusakan tulang. Kerusakan dan hilangnya kolagen dan kondrosit dapat menyebabkan
perubahan yang tidak dapat kembali.
Arthritis mengacu pada lebih dari 100 penyakit berbeda yang menyebabkan rasa sakit dan
bengkak pada sendi, dan membatasi gerakan persendian dan jaringan ikat. Jenis umum
radang sendi atau arthritis ini antara lain:
 Osteoarthritis
Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang dari sendi dan dikenal juga sebagai
arthritis degeneratif. Hal ini kebanyakan terjadi sejak usia sebelumnya.
 Rheumatoid Arthritis
Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi orang-orang di atas usia 40 tahun. Ini
lebih berbahaya daripada osteoarthritis karena mempengaruhi ligamen dan tendon
yang bergabung dengan tulang dan otot.
 Gout
Disebabkan oleh kelebihan penumpukan asam urat dalam ruang antar sendi yang
menyebabkan rasa sakit dan radang sendi.

Ciri-ciri artritis :
· Adanya rasa sakit, panas dan pembengkakan pada persendian lutut(gejala panca radang)
· Terasa adanya fluktuasi, sakit, panas, kemerahan
· Penderita menjadi demam jika sakit sudah menjadi sepsis
· Frekuensi dan nafas frekuen
· Pincang yang hebat bahkan kadang sampai penderita tidak dapat berdiri

Cara mengobati artritis :


Selain pengobatan secara medis, terapi fisik, perubahan gaya hidup (mencakup latihan fisik
dan mengontrol berat badan), diet juga memainkan peranan penting dalam pengobatan
arthritis dan sakit sendi. Suplemen merupakan salah satu terapi yang sangat membantu.
Mengkonsumsi suplemen glucosamine dibarengi dengan chondroitin dan
methylsulfonylmethane (MSM), seperti pada suplemen Glucosamine & Chondroitin & MSM
dari Ultimate Nutrition, dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Kombinasi ketiganya
akan membantu mengatasi nyeri sendi, menambah elastisitas sendi, mengurangi peradangan
pada sendi, membentuk tulang rawan dan menjaga kesehatan sendi.
Untuk itu, rawatlah sendi Anda sejak dini dengan melakukan aktivitas fisik teratur, menjaga
berat badan Anda tetap optimal serta memastikan asupan nutrisi yang memadai dalam tubuh
melalui pengaturan pola diet sehari-hari dengan baik.

Gangguan tulang belakang


Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang,
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan yang
disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :

Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh
melengkung ke arah kanan dan kiri

Kifosis
Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga
orang menjadi bengkok

Lordosis
Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah tumbal atau pinggang ke arah
depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang
Subluksasi
Subluksasi adalah gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala
tertarik kearah kiri atau kanan

Cara mengobati skoliosis, kifosis, lordosis dan subluksasi


Jenis terapi yang dibutuhkan tergantung pada banyak faktor. Sebelum menentukan jenis
terapi yang digunakan, dilakukan observasi terlebih dahulu. Terapi disesuaikan dengan
etiologi,umur skeletal, besarnya lengkungan, dan ada tidaknya progresivitas dari deformitas.
Keberhasilan terapi sebagian tergantung pada deteksi dini dari skoliosis.

A. Obat
Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan
kemungkinan infeksi baik dari alat ataupun pembedahan, bukan untuk mengobati skoliosis.
Obat yang digunakan antara lain :
1. Analgesik
m Asetil Salisilat 3 x 500 mg
a cetamol 3 x 500 mg
o metacin 3 x 25 mg
2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)

B. Fisioterapi
1. Terapi panas, dengan cara mengompres
2. Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40° dengan skeletal yang
tidak matang (immature). Alat penyangga tersebut antara lain :
“Penyangga Milwaukee”
Alat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus, tetapi alat
ini juga mendorong pasien agar menggunakan otot-ototnya sendiri untuk menyokong dan
mempertahankan proses perbaikan tersebut. Penyangga harus dipakai 23 jam sehari. Alat
penyangga ini harus terus digunakan terus sampai ada bukti objektif yang nyata akan adanya
kematangan rangka dan berhentinya pertumbuhan tulang belakang selanjutnya.
“Penyangga Boston”
Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan lumbal atau
torakolumbal yang rendah. Penyangga ini digunakan selama 16-23 jam sehari sampai
skeletalnya matur. Terapi ini bertujuan untuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang
tidak dikehendaki oleh pasien

C. Tindakan Pembedahan
Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien skeletalnya imatur,
operasi direkomendasikan. Lengkung dengan sudut besar tersebut, progresivitasnya
meningkat secara bertahap, bahkan pada masa dewasa. Tujuan terapi bedah dari skoliosis
adalah memperbaiki deformitas dan mempertahankan perbaikan tersebut sampai terjadi fusi
vertebra. Beberapa tindakan pembedahan untuk terapi skoliosis antara lain :
1. Penanaman Harrington rods (batangan Harrington)
Batangan Harrington adalah bentuk peralatan spinal yang dipasang melalui
pembedahan yang terdiri dari satu atau sepasang batangan logam untuk meluruskan atau
menstabilkan tulang belakang dengan fiksasi internal. Peralatan yang kaku ini terdiri dari
pengait yang terpasang pada daerah mendatar pada kedua sisi tulang vertebrata yang
letaknya di atas dan di bawah lengkungan tulang belakang.
Keuntungan utama dari penggunaan batangan Harrington adalah dapat mengurangi
kelengkungan tulang belakang ke arah samping (lateral), pemasangannya relatif sederhana
dan komplikasinya rendah. Kerugian utamanya adalah setelah pembedahan memerlukan
pemasangan gips yang lama. Seperti pemasangan pada spinal lainnya , batangan
Harrington tidak dapat dipasang pada penderita osteoporosis yang signifikan.

2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousse


Peralatan Cotrell-Dubousset meliputi pemasangan beberapa batangan dan pengait
untuk menarik, menekan, menderotasi tulang belakang. Alat yang dipasang melintang
antara kedua batangan untuk menjaga tulang belakang lebih stabil.
Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset spinal dikerjakan oleh dokter ahli bedah yang
berpengalaman dan asistennya

Você também pode gostar