Você está na página 1de 8

Tugas pragmatik

Rangkuman Kelompok Diskusi

OLEH :
BOY CANDRA FERNIAWAN
N1D1 16 104

JURUSAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
 RANGKUMAN PRAGMATIK

 Materi kelompok 1

Judul : Bentuk Tindak Tutur Ilokusi Dalam Program Sentilan Sentilan

Karya : Andreas Dwi Yunianto { 101224008}

SIMPULAN

Penelitian ini membahas satu masalah pokok yaitu, bentuk tindak

tutur ilokusi pada program Sentilan Sentilun. Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.


1. Terdapat 51 data ilokusi yang ditemukan dalam 10 video program Sentilan
Sentilun yang diambil secara acak pada setiap periode. Tindak tutur
ilokusi tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Terdapat 16 data tindak tutur ilokusi direktif, 14 data tindak tutur


ilokusi ekspresif, 10 data tindak tutur ilokusi representatif, 3 data
tindak tutur ilokusi komisif, dan 8 data tindak tutur ilokusi deklaratif.

b. Berkaitan dengan tindak tutur ilokusi menurut Searle, dalam


tayangan video Sentilan Sentilun tindak tutur ilokusi yang sering digunakan
yaitu tindak tutur ilokusi deklaratif, tindak tutur ilokusi
representatif, tindak tutur ilokusi ekspresif dan tindak tutur ilokusi
direktif.
 Materi kelompok 2

Judul : Maksim Sopan Santun Bahasa Tolaki

Karya : Astriani

SIMPULAN:

Bahasa Tolaki adalah salah satu bahasa daerah yang terdapat di Sulawesi Tenggara yang
merupakan bahasa utama masyarakat Tolaki. Maksim sopan santun, kajian pragmatik yang
mempelajari tentang bagaimana seseorang dapat mengungkapkan pernyataan dengan
menunjukkan sikap sopan santun kepada pihak lain sesui dengan aturan-aturan yang ada.
maksim sopan santun ialah sebuah ungkapan atau tuturan yang berkaitan dengan perilaku sopan
santun untuk menyatakan sesuatu hal sesuai aturan atau prinsip maksim antara pembicara dan
penyimak.

Kemudian maksim kebijaksanaan suatu sikap bertutur yang sopan dan arif dengan
prinsip kerugian buatlah orang lain sekecil mungkin,dan buatlah keuntungan sebesar mungkin.
maksim kedermawanan adalah jenis maksim sopn santun dalam bertutur yang menuntut penutur
agar membuat keuntungan pada diri sendiri sekecil mungkin, dan membuat kerugian pada diri
sendiri sebesar mungkin.sementara untuk maksim pujian suatu ungkapan sopan santun yang
prinsipnya memuji, menghargai orang lain sebanyak mungkin.sementara maksim kerendahan
hati adalah ungkapan sopan santun yang menekankan pada sikap rendah hati, tidak mengunggul-
ngunggulkan diri aau menyombongkan diri melainkan memuji diri sendiri sedikit mungkin.dan
masih banyak laghi yang di jelaskan dalam skripsi astriani ini dia menjabarkan bagian dari
maksim sopan santun beserta contohnya dalam skripsinya ini .
 Materi kelompok 3

Judul : Deiksis Dalam Film Cinderela Analisis Pragmatik

Karya : Silvia Hariyati Merentek { 080912019}

SIMPULAN:
Dalam film Cinderella ditemukan bentuk-bentuk deiksis yang digunakan para tokoh
melalui kalimat-kalimat yang digunakan. Adapun bentuk-bentuk deiksis yang ditemukan dalam
film Cinderella, yaitu: deiksis orang yang diterbagi atas kategori orang pertama, kategori orang
kedua, dan kategori orang ketiga. Selanjutnya deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan
yang terakhir deiksis sosial yang dianalisis berdasarkan teori dari Stephen C. Levinson

Deiksis adalah kata-kata yang mengambil makna dari situasi ujaran (persona, waktu, dan
tempat) saat kata- kata itu digunakan., hubungan antara bahasa dan konteks yang tercermin
terdapat di dalam struktur bahasa itu sendiri.Dalam penelitian skripsi ini penulis silvia
menguraikan kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:

1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkalisikasikan deiksis
menurut bentuk dan maknanya berdasarkan teori dari Stephen C. Levinson (1983).
2. Bentuk-bentuk deiksis yang ditemukan dalam film Cinderella sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Levinson,
 Materi kelompok 4

Judul :

Karya :

KESIMPULAN
Bahasa adalah alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang paling baik di antara alat-alat komunikasi lainnya. Dalam setiap komunikasi
manusia menyampaikan informasi yaitu berupa 3 pikiran, gagasan, maksud, perasaan, atau pun
emosi secara langsung. Oleh karena itu dalam setiap proses komunikasi terjadilah yang disebut
peristiwa tutur atau aktifitas bicara dan tindak tutur atau perilaku bahasa. Akibat kedua peristiwa
itu maka terjadilah lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Dalam tulisan ini penulis memilih Novel Ayat-
Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy sebagai objek penelitian yang mengacu pada tindak
tutur lokusi, ilokusi, perlokusi, dan perannya dalam novel tersebut. Mengapa novel sebagai objek
kajian penulis ? Karena penulis ingin menghasilkan suatu penulisan di bidang kajian pragmatik
yang berobjek pada karya fiksi. Penulis ingin mencari tahu bagaimana tuturan yang digunakan
dalam karya fiksi tersebut.Dalam setiap komunikasi manusia menyampaikan informasi yaitu
berupa 3 pikiran, gagasan, maksud, perasaan, atau pun emosi secara langsung. penulis menarik
simpulan sebagai berikut:

1. Nilai yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy yaitu nilai
moral yang mana di dalam novel terdapat banyak perilaku baik juga berperilaku buruk, seperti
yang telah diidentifikasi pada bab II.

2. Bentuk tindak tutur yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta ialah tindak tutur lokusi,
ilokusi, dan perlokusi. Berdasarkan hasil analisis di bab III, penulis menyimpulkan bahwa tindak
tutur yang paling banyak dituturkan oleh para tokoh dalam novel Ayat-Ayat Cinta, yaitu tindak
tutur ilokusi, karena novel ini berisi tuturan-tuturan yang mengandung tindakan dengan
mengatakan sesuatu. Penutur mengatakan sesuatu dengan menggunakan suatu yang khas dan
membuat si petutur bertindak sesuatu dengan apa yang telah dituturkan oleh penutur.
 Materi kelompok 5

Judul : Maksim Sopan Santun Dalam Bahasa Muna

Karya : Sardiana Saana{ A1D11 05 101}

SIMPULAN
Maksim merupakan kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual, kaidah-kaidah yang
mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap
tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Selain itu, maksim juga disebut sebagai bentuk pragmatik
berdasarkan prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan.Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam bahasa daerah Muna khususnya penutur di desa Lianosa terdapat yang
berdasarkan prinsip sopan santun, maksim yang berdasarkan sopan santun, maksim yang
dimaksud adalah sebagai berikut.

1) Maksim kearifan, dalam bahasa Muna diberi nama kalalesano totono lalo.
maksim ini dituturkan berdasarkan aturan buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin
dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. Maksim ini diungkapkan dalam
tuturan impositif dan komisif.

2) Maksim kedermawanan, dalam bahasa Muna diberi nama mie pata mologhoono. Maksim
ini dituturkan berdasarkan aturan buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dan
buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin. Maksim ini diungkapkan dalam tuturan
impositif dan komisif.

3) Maksim pujian, dalam bahasa Muna disebut mie mefepudhino. Aturan untuk menuturkan
maksim ini adalah ‘fokabhari mepudhi mie sigahano bhe kurangie pudhi wutomu’
perbanyak mengungkapkan tuturan yang memuji orang lain dan kurangi memuji diri
sendiri. Maksim ini diungkapkan dalam tuturan ekspresif. Maksim mie mefepudhino
dituturkan dalam bentuk, yaitu (1) memuji orang lain dan (2) tuturan memuji diri sendiri.
4) Maksim kerendahan hati, dalam bahasa Muna diberi nama maksim mina nofontuali
wutono. Inti penuturan maksim ini berdasarkan hindari menuturkan kata-kata yang
meninggikan diri sendiri atau membanggakan diri, perbanyaklah menuturkan kata-kata
merendah diri. Maksim mina nefontuali wutono diungkapkan dalam tuturan asertif

5) Maksim kesepakatan, dalam bahasa Muna disebut maksim welo domafaka. Diungkapkan
berdasarkan aturan ‘hendaklah dalam berbicara kita selalu mewujudkan kesepahaman
terhadap orang lain’. Maksim ini diungkapkan dalam tuturan ekspresif.

6) Maksim kesimpatian, dalam bahasa Muna diberi nama norae lalo. Inti penuturan maksim
ini ‘perbanyak menuturkan kata-kata kesimpatian kepada orang lain agar dapat
mengurangi tuturan yang menunjukan kebencian atau anti pati’. Maksim ini
diungkapkan dalam tuturan ekspresif.

Você também pode gostar