Você está na página 1de 15

ALAT-ALAT FISIOTERAPI DAN KEGUNAANNYA

Alat-alat Seorang Fisioterapis

Apa kabar teman-teman semua? Berikut ini adalah sekedar posting untuk menyelesaikan
mata kuliah TI (Teknologi Informasi) yang mewajibkan saya untuk menulis tentang hal-hal
yang berhubungan dengan Fisioterapi. Dalam tulisan ini juga pasti ada banyak kekurangan.
untuk itu mohon bimbingan, penilaian, maupun komentar dari para pembaca sekalian.
Silahkan tulis di kolom komentar. Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

1. SHORTWAVE DIATHERMY (SWD)

Pengertian SWD
Short Wave Diathermy (SWD) adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang
pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave
Diathermy biasa disebut dengan Diathermy gelombang pendek. Berfungsi untuk
memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang pendek, sehingga peredaran
darah menjadi lancar.

Tujuan Pemberian SWD


Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu
meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.
Penempatan/susunan elektroda
• Kontraplanar ; paling baik, penentrasi panas kejaringan lebih dalam, dipermukaan
berlawanan dengan bagian terapi.
• Koplanar : elektroda berdampingan disisi sama dgn jarak elektroda adequat, pemanasan
superficial, jarak antara ke2 elektroda >> lebar drpd elektroda
• Cross fire treatment ; ½ terapi diberikan dgn elektroda 1 posisi, ½ terapi diberikan elektroda
posisi lain, pemanasan jaringan dlm seperti untuk organ pelvis
• Monoplanar : elektroda aktif diatas satu lesi, bila yang dituju local & dangkal

Indikasi SWD
Kondisi peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pd musculoskeletal), adanya keluhan
nyeri pd sistem musculoskeletal (kodisi ketegangan, pemendekan, perlengketan otot jaringan
lunak), persiapan suatu latihan/senam (untuk gangguan pada sistem peredarah darah)

Kontraindikasi SWD
Keganasan, kehamilan, kecendrungan terjadinya pendarahan, gangguan sensibilitas, adanya
logam di dalam tubuh, lokasi yang terserang penyakit pembuluh darah arteri.

Teknik aplikasi SWD


Pre pemanasan alat 5-10 menit, jarak antara elektroda dengan pasien 5-10 cm/1 jengkal,
durasi 15-30 menit, intensitas sesuai dengan aktualitas patologi, posisikan pasien senyaman
mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes sensibilitas, pasang elektroda, pasien tidak
boleh bergerak, intensitas dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien.

2. MICROWAVE DIATHERMY (MWD)

Pengertian MWD
Suatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dlm bentuk radiasi
elektromagnetik yg akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz
dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi
hanya 3 cm, salah satu modalitas fisioterapi yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri, MWD
cocok untuk jaringan superfical dan struktur artikuler yang dekat dengan permukaaan kulit.
Salah satu tujuan utama dari terapi MWD adalah untuk memanaskan jaringan otot sehingga
akan memberi efek relaksasi pada otot dan meningkatkan aliran darah intramuskuler.
Tujuan
1. Membantu meningkatkan sirkulasi limpatik dan sirkulasi darah lokal.
2. Membantu relaksasi otot dan meningkatkan elastisitas jaringan ikat yang letak
kedalamannya kurang lebih 3 cm.
3. Membantu meningkatkan proses perbaikan jaringan secara fisiologis.
4. Membantu mengurangi rasa nyeri pada otot dan sendi.

Indikasi MWD
Selektif pemanasan otot (jaringan kolagen), spasme otot (efektif untuk sendi Inter Phalangeal,
Metacarpal Phalangeal dan pergelangan tangan, Rheumathoid Arthritis dan Osteoarthrosis),
kelainan saraf perifer (neuralgia neuritis)

Kontraindikasi MWD
Adanya logam, gangguan pembuluh darah, pakaian yang menyerap keringat, jaringan yang
banyak cairan, gangguan sensibilitas, neuropathi (timbul gangguan sensibilitas dan diabetes
melitus), infeksi akut, transqualizer (alat pada pasien dengan gangguan kesadaran), sesudah
rontgen (konsentrasi EM berkelebihan), kehamilan, saat menstruasi.

Efek fisiologis yang ditimbulkan dari pemberian MWD


Terjadinya perubahan panas ; yang sifatnya lokal jaringan yang meningkatkan metabolisme
jaringan lokal, meningkatkan vasomotion sehingga timbul homeostatik lokal yang akhirnya
menimbulkan vasodilatasi. Perubahan panas secara general yang menaikkan temperatur pada
daerah lokal.

Teknik aplikasi MWD:


• Persiapan alat, tes alat, pre pemanasan 5-10 menit, jarak <10cm dari kulit • persiapan pasien
: bebaskan dari pakaian dan logam, posisikan pasien senyaman mungkin, tes sensibilitas,
jarak 5-10 cm, durasi 20-30 menit. alat 2456MHz, frekuensi terapi 3-5 x/minggu, intensitas
50-100 watt (toleransi pasien), dosis intensitas ditentukan oleh aktualitas patologi (aktualitas
rendah : thermal, aktualitas sedang : subthermal, aktualitas tinggi : a thermal)

3. ULTRASOUND (US)

Pengertian
Mesin ultrasound adalah modalitas fisioterapi yang pemanfaatannya dengan menggunakan
gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah. Gelombang suara ini dasalurkan di sekitar
jaringan dan pembuluh darah, gelombang suara tersebut menembus ke otot sehingga otot
menjadi hangat dan otot relaks, oleh karena itu gelombang ultrasound ini digunakan untuk
perawatan otot yang mengalami ketegangan dan kekakuan.
Tujuan
Efek dari pemanasan ini berpengaruh pada pelebaran pembuluh darah dan meningkatkan
sirkulasi darah sehingga membantu prose penyembuhan. Fisioterapis juga dapat mengatur
frekuensi dari gelombang ultrasound sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi
peradangan.

 Indikasi

Contoh kasus yg termasuk indikasi Ultrasound : Rheumathoid Arthrosis, Osteoarthrosis


Genu, Hernia Nucleus Pulposus, Low Back Pain, spasme cervical, tennis elbow, frozen
shoulder.

 Kontra indikasi
Jaringan yang lembut (mata, ovarium, testis, otak), jaringan yang baru sembuh,
jaringan/granulasi baru, kehamilan, pada daerah yang sirkulasi darahnya tidak adekuat, tanda-
tanda keganasan, infeksi bakteri spesifik.
Teknik Aplikasi US : Sebelum terapi : lakukan assesment, tes sensibilitas, lokalisasi daerah
terapi, tentukan metode (langsung/tidak langsung), beri penjelasan kepada pasien. Persiapan
alat : Persiapan pasien Penatalaksanaan US: Berikan gel pada daerah yang akan diterapi,
Ratakan gel dgn tranduser, nyalakan alat, Timer ditentukan dari = luas area dibagi dengan
luas ERA, Intensitas ditentukan oleh aktifitas patologi :

 aktivitas tinggi : dosis rendah (1-1,5 W/cm²)


 aktivitas sedang : dosis sedang (1,5-2 W/cm²)
 aktivitas rendah : dosis tinggi (2-3 W/cm²)

4. Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)

Pengertian TENS
> Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan
energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif
untuk merangsang berbagai tipe nyeri
> Pada TENS mempunyai bentuk pulsa : Monophasic mempunyai bentuk gelombang
rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa
rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian
gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran.
> Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan
sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan
nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi.

Tujuan pemberian TENS


Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi otot, modulasi nyeri
tingkat sensorik, spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur
tendon, memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema

Frekuensi Pulsa
• Frekuensi pulsa dapat berkisar 1 – 200 pulsa detik.
• Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan
sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah
• Arus listrik frekuensi rendah cenderung bersifat iritatif terhadap jaringan kulit sehingga
dirasakan nyeri apabila intensitas tinggi. Arus listrik frekuensi menengah bersifat lebih
konduktif untuk stimulasi elektris karena tidak menimbulkan tahanan kulit atau tidak bersifat
iritatif dan mempunyai penetrasi yang lebih dalam.

Penempatan Elektroda
• Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering digunakan, sebab metode
ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak
yang paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri
• Dermatome :Penempatan pada area dermatome yang terlibat, Penempatan pada lokasi
spesifik dalam area dermatome, Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di
posterior dari suatu area dermatome tertentu
• Area trigger point dan motor point

Indikasi TENS
Kondisi LMNL(Lower Motor Neuron Lesion) baru yang masih disertai keluhan nyeri,
kondisi sehabis trauma/operasi urat saraf yang konduktifitasnya belum membaik, kondisi
LMNL kronik yg sdh terjadi partial/total dan enervated muscle, kondisi pasca operasi tendon
transverse, kondisi keluhan nyeri pada otot, sebagai irritation/awal dari suatu latihan, kondisi
peradangan sendi (Osteoarthrosis, Rheumathoid Arthritis dan Tennis elbow), kondisi
pembengkakan setempat yang belum 10 hari

Kontra Indikasi TENS


Sehabis operasi tendon transverse sebelum 3 minggu, adanya ruptur tendon/otot sebelum
terjadi penyambungan, kondisi peradangan akut/penderita dlm keadaan panas

Prosedur TENS
• Tingkat analgesia-sensoris : frekuensi 50-150 Hz, durasi pulsa <200 (60-100) mikrodetik •
Tingkat analgesia untuk rasa nyeri : frekuensi 150 Hz, durasi pulsa >150 mikrodetik
• Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krim dll), periksa sensasi
kulit, lepaskan semua metal di area terapi, jangan menstimulasi pada area dekat/langsung di
atas fraktur yg baru/non-union, diatas jaringan parut baru, kulit baru.

5. PARAFIN BATH

Pengertian
Pengobatan panas superficial dgn modalitas rendaman hangat parafin.
Tujuan
Preliminary terhadap metoda intervensi lain (mobilisasi sendi, massage), memperlancar
peredaran darah, mengurangi rasa sakit, menambah kelenturan jaringan perifer, lingkup gerak
sendi, dipilih untuk tangan dan kaki.
Indikasi
Terapi pada bagian superfisial tubuh dengan panas sangat baik untuk mereduksi nyeri dan
kekakuan, untuk menghindari sapsme otot, meningkatkan range of motion sendi, serta
mempercepat proses penyembuhan dengan cara meningkatkan aliran darah sehingga
peredaran darah menjadi lancar dan kebutuhan nutrisi pada jaringan yang berkaitan terpenuhi.

Parafin bath indikasi terhadap:


Reduksi nyeri dan spasme otot
• Efek panas dari parafin dapat digunakan sebelum dilakukan latihan penguluran otot untk
mereduksi nyeri.
• Spasme otot menimbukan rasa nyeri serta berkurangnya range of motion sendi, namun hal
ini dapat dikurangi dengan memberikan panas sebagai media terapi.
• Pasca fractur
• Pasca trauma
• Sprain dan strain
• Arthritis kronis

Kontra Indikasi
Pada dasarnya kontra indikasi pada terapi dengan menggunakan suhu atau temperatur adalah
gangguan sensibilitas.

Kontra indikasi untuk terapi parafin bath dapat dituliskan sebagai berikut:
• Gangguan sensibilitas.
• Luka terbuka.
• Parafin tidak boleh digunakan pada luka terbuka karena dapat menyebabkan luka bakar
pada jaringan yang bersangkutan.

Metode Aplikasi
> Metode Deep : mencelupkan kaki/tangan kedalam cairan parafin bath -> terbentuk
permukaan parafin padat dan tipis yang meliputi kulit -> tarik kembali -> ulang 8-10x ->
sampai terbentuk sarung tengan tebal (mengisolasi bagian tubuh terhadap kehilangan panas) -
> bungkus dengan handuk kering untuk mempertahankan panas -> lama 15-20 menit ->
setelah itu sarung tangan parafin dilepas
> Metode immersion : mencelupkan tangan/kaki secara terus-menerus kedalam cairan parafin
-> terbentuk sarung tangan pada sekitar kulit -> lama 20-30 menit -> lebih efektif
meningkatkan temperatur jaringan tapi resiko luka bakar
> Metoda breshing : dengan menggunakan kuas -> untuk area yang tidak dijangkau
(pinggang, hip, pada regio yang besar)
6. TRAKSI
Pengertian
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otot.
Tujuan
Tujuan dari traksi adalah untuk menangani dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk
memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi :
traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan
yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga
(Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual,
penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan
tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond,
1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban
traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui
tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan
mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup,
traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit
yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal,
serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup,
traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit
yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal,
serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Kontra indikasi dari pemberian traksi lumbal menurut Dellito (1990) dikutip oleh Cameron
(1999) adalah : (1) kondisi trauma akut atau inflamasi (2) hipermobilitas atau instabilitas (3)
hipertensi yang tidak terkontrol (4) fraktur (5) osteoporosis (6) spondilosis (7) selama proses
terapi keluhan nyeri bertambah sehingga dalam pengaplikasian traksi lumbal terapis harus
selalu melakukan monitoring.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan
kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan
gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang
dilakukan di tungkai.
Teknik dalam aplikasi traksi ada dua cara yaitu statik dan intermiten. Dalam penelitian
ini prosedur penggunaan tehnik aplikasi traksi lumbal adalah sebagai berikut :
a. Penentuan alat
Menggunakan traksi elektrik dengan perangkat semi computer digital.
b. Posisi pasien
Posisi yang umum adalah tidur terlantang dalam sedikit paha fleksi 85 derajat dan
eksorotasi 10-15 derajat serta lutut dalam keadaan fleksi 85-90 derajat (Thamrin, 1991 dikutp
oleh Hartini, 2007)
c. Alat pengikat
Menggunakan alat pengikat punggung berupa sabuk (pelvic belt) yang diikatkan di atas
krista iliaka dan dihubungkan ke mesin traksi serta fiksasi pada tubuh bagian atas untuk
menghindari bagian atas untuk tertariknya tubuh ke bawah akibat tarikan lumbal.
Sekian penjelasan dari alat-alat terapi fisioterapi. Sebenarnya, masih ada banyak lagi aat-alat
yang sering dipergunakan oleh fisioterapis seperti infrared, tapi cukup sekian dulu ya untuk
selebihnya akan ditambah jika ada kesempatan lain (alasan pemalas :v)
Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Alat-alat Fisioterapi

1. Short Wave Diathermi (SWD)

SWD adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan
dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah
menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam
penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi penggunaan obat
penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang. Hal-hal seperti terapi
pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi cara
komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi lain yang
telah menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi gelombang
pendek. Metode ini berfungsi untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan
aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan panas yang sampai
ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan obat-obatan berbasis
non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar pasien
dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera. Melihat lebih dekat
pada praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek ini bisa dimasukkan
sebagai bagian dari teknologi medis.

2. TENS 21(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator 21)

TENS merupakan sebuah teknik penghilang nyeri (analgesik) yang sederhana dan
non-invasive, yang telah digunakan secara luas di dunia medis oleh ahli fisioterapi,
perawat, atau bidan. (Johnson, 1997; Pope, Mockett and Wright,1995; Reeve,
Menon and Corabian, 1996; Robertson and Spurritt, 1998)
TENS biasanya juga digunakan untuk meringankan berbagai jenis nyeri, seperti
nyeri paska persalinan, nyeri paska operasi, nyeri punggung, nyeri akibat artritis,
nyeri neuropatik, nyeri menstruasi, nyeri kepala, dan migrain. (Hansson, 1999).
TENS merupakan teknik penghilang nyeri yang non-invasive ,tidak menyebabkan
adiksi, dan hampir tanpa efek samping yang bermakna.
Penggunaan alat terapi TENS saat ini pada umumnya tidak praktis, karena
diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus untuk menyesuaikan program
yang ada pada alat terapi TENS dengan keluhan dan jenis terapi yang diinginkan.
Akibatnya alat terapi TENS lebih banyak digunakan di klinik rehabilitasi medik dan
fisioterapi.

3. LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER"


LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER" adalah Lampu
kesehatan untuk menghilangkan pegal-pegal setelah seharian anda bekerja,
membantu melancarkan peredaran darah yang tersumbat sekaligus cocok pula
untuk terapi pengobatan bagi penderita stroke, reumatik dan merupakan salah
satu alat psiotherapy di rumah sakit dan tempat-tempat terapi pengobatan.

4. Ultrasound

Mesin ultrasound adalah modalitas fisioterapi yang pemanfaatannyadengan


menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah.Gelombang suara
ini dasalurkan di sekitar jaringan dan pembuluh darah,gelombang suara tersebut
menembus ke otot sehingga otot menjadi hangatdan otot relaks, oleh karena itu
gelombang ultrasound ini digunakanuntuk perawatan otot yang mengalami
ketegangan dan kekakuan. Efek daripemanasan ini juga berpengaruh pada
pelebaran pembuluh darah danmeningkatkan sirkulasi darah sehingga membantu
prose penyembuhan.Fisioterapis juga dapat mengatur frekuensi dari gelombang
ultrasoundsehingga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan

5. Electrical Stimulasi
Electrical stimulasi menggunakan arus listrik
yang menyebabkan satu atau kelompok otot tertentu berkontraksi. Dengan
meletakkan elektrodapada beberapa daerah dikulit tertentu fisioterapi dapat
mempengaruhiserabut otot untuk berkontraksi. Kontraksi otot dengan
menggunakanelectrical stimulasi ini dapat meningkatkan kekuatan otot.
Fisioterapidapat merubah susunan arus untuk arus yang kuat atau arus lemah
dalammenggontraksikan otot. Selama proses penguatan otot, terjadilahkontraksi
otot yang meningkatkan asupan darah ke daerah yang diberikanarus sehingga
meningkatkan proses penyembuhan.

6. Traksi

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk
menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki
deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi
skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.

Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,
tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada
arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi
didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai
melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan
kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).

Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung
beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka
diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak
karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi
tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg.
Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit,
obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.

Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat
kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi
diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan
tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.

Gambaran : Fisioterapis menggunakan bermacam-macam modalitas untuk membantu merawat


pasiennya. Ada beberapa modalitas fisioterapi yang dapat membantu dalam hal penguatan,
relaksasi dan penyembuhan otot. Dibawah ini ada beberapa modalitas fisioterapi yang digunakan
sehari-harinya ketika berpraktek.

Hot Packs: Fisioterapis membalutkan hot pack basah kemudian


membalutnya lagi dengan beberapa lapis handuk kemudian meletakkannya ke daerah yang
membutukan perawatan. Panas yang dihasilkan oleh hot pack mempunyai beberapa manfaat yang
penting. Hot pack ini merelaksasikan otot yang kaku sehingga dampaknya jaringan otot tersebut
menjadi relaks. Hot pack ini dapat menurunkan nyeri yang disebabkan oleh ketegangan atau
kekakuan otot. Hot pack juga menyebabkan vasodilatasi/pelebaran pembuluh darah vena yang
dapat meningkatkan sirkulasi darah pada daerah tersebut. Pasien dengan ketegangan dan
kekakuan otot atau arthritis sering mendapatkan manfaat dengan penggunaan hot pack.

Cold Packs: Cold pack adalah gel beku yang digunakan fisioterapi untuk
merawat daerah yang nyeri dan peradangan. Cold pack dibalutkan pada handuk yang basah dan
diletakkan langsung pada daerah yang membutuhkan perawatan. Efek dingin dari cold pack
disalurkan ke kulit, otot dan jaringan tubuh pasien sehingga mempunyai beberapa manfaat. Suhu
yang dingin menyebabkan vasokonstriksi/penyempitan pembuluh darah vena pada area tersebut.
Dan efek ini menurunkan peradangan pada daerah tersebut. Dan dengan menurunnya peradangan
maka nyeri dan bengkak berkurang.

Ultrasound: Mesin ultrasound adalah modalitas fisioterapi yang pemanfaatannya


dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah. Gelombang suara ini
dasalurkan di sekitar jaringan dan pembuluh darah, gelombang suara tersebut menembus ke otot
sehingga otot menjadi hangat dan otot relaks, oleh karena itu gelombang ultrasound ini digunakan
untuk perawatan otot yang mengalami ketegangan dan kekakuan. Efek dari pemanasan ini juga
berpengaruh pada pelebaran pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah sehingga
membantu proses penyembuhan. Fisioterapis juga dapat mengatur frekuensi dari gelombang
ultrasound tersebut sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan.

TENS: Tens (transcutaneus electrical nerve stimulation), alat ini dioperasikan


dengan baterei kecil dan menggunakan transmisi listrik dan bermanfaat menurunkan nyeri.
Elektroda di letakkan didaerah yang bersangkutan yang mengalami nyeri. Mesin dihidupkan dan
arus listrik disalurkan lewat elektroda. Perasaan geli terasa dibawah kulit dan otot. Sinyal ini
berfungsi menggangu sinyal nyeri. Sinyal dari tens ini mempengaruhi syaraf-syaraf pada daerah
yang diaplikasikan tens dan memutus sinyal nyeri sehingga pasien merasakan nyerinya berkurang

Electrical Stimulasi: Electrical stimulasi menggunakan arus listrik yang menyebabkan satu atau
kelompok otot tertentu berkontraksi. Dengan meletakkan elektroda pada beberapa daerah dikulit
tertentu fisioterapi dapat mempengaruhi serabut otot untuk berkontraksi. Kontraksi otot dengan
menggunakan electrical stimulasi ini dapat meningkatkan kekuatan otot. Fisioterapi dapat
merubah susunan arus untuk arus yang kuat atau arus lemah dalam menggontraksikan otot.
Selama proses penguatan otot, terjadilah kontraksi otot yang meningkatkan asupan darah ke
daerah yang diberikan arus sehingga meningkatkan proses penyembuhan.
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk
menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki
deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi
skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.

Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,
tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada
arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi
didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai
melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan
kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).

Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung
beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka
diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak
karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi
tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg.
Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit,
obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.

Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat
kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi
diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan
tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
Short Wave Diathermi (SWD) adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada
jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah menemukan bahwa ada
beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam penyembuhan tanpa menggunakan atau
dengan membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang.
Hal-hal seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi cara
komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi lain yang telah
menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi
untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak
dengan tindakan panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan
obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar
pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera. Melihat lebih dekat pada
praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek ini bisa dimasukkan sebagai bagian dari
teknologi medis.

Você também pode gostar