Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
kg
Oleh
Dwi Purnomo
Oleh
Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika 2009
Halaman
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
persamaan solusi seperti bx = a untuk semua bilangan bulat a dan b di mana b≠0
ini mengarah ke operasi divisi atau invers perkalian, dan kita tulis dengan
x = a/b atau a+b [disebut hasil bagi a dan b] di mana a adalah pembilang dan b adalah
penyebut. Himpunan bilangan bulat adalah bagian atau subset dari bilangan rasional,
karena bilangan bulat sesuai dengan bilangan rasional a / b dimana b = 1. Himpunan
bilangan rasional tertutup di bawah operasi-operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, selama pembagian dengan nol tidak termasuk.
−2 3 3
√3 - 2 atau 1,5 4
√2
𝜋
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Gbr.1.1
sebaliknya untuk setiap titik pada baris ada satu dan hanya satu bilangan real. jika
titik A sesuai dengan bilangan real yang terletak di sebelah kanan titik B sesuai
dengan b bilangan real, kita katakan bahwa a lebih besar dari b atau kurang dari a
dan menulis masing-masing a > b atau b < a.
Halaman 2
Susunan dari nilai-nilai x termaksud a < x <b disebut interval
terbuka,sumbu yang asli ketika 𝑎 ≦ 𝑥 ≦ 𝑏,yang mana juga termaksud nilai akhir
a dan, disebut interval tertutup berarti symbol x,yang mana dapat berdiri untuk
semua susunan dari nilai – nilai asli ,yang disebut variabel asli.
Nilai mutlak dari sebuah bilangan asli a , dinotasikan oleh |𝑎|, yang sama
untuk a jika a > 0,,untuk –a’ adalah a < 0 dan untuk 0 jika a = 0. Jarak antara dua
titik a dan b disumbu yang asli adalah |𝑎 − 𝑏|.
(𝑎 + 𝑏𝑖) − (𝑐 + 𝑑𝑖) = 𝑎 + 𝑏𝑖 − 𝑐 − 𝑑𝑖
= (𝑎 − 𝑐) + (𝑏 − 𝑑)𝑖
3. Perkalian
(𝑎 + 𝑏𝑖)(𝑐 + 𝑑𝑖) = 𝑎𝑐 + 𝑎𝑑𝑖 + 𝑏𝑐𝑖 + 𝑏𝑑𝑖 2 = (𝑎𝑐 − 𝑏𝑑) + (𝑎𝑑 + 𝑏𝑐)𝑖
Nilai Mutlak
Nilai Mutlak atau modulus dari sebuah bilangan komplek 𝑎 + 𝑏𝑖 adalah
defenisinya adalah sebagai |𝑎 + 𝑏𝑖| = √𝑎2 + 𝑏 2 .
Contoh: |−4 + 2𝑖| = √(4)2 + (2)2 = √20 = 2√5
Jika 𝑧1 , 𝑧2 , 𝑧3 ,….,𝑧𝑚 adalah bilangan komplek,mengikuti sifat-sifat berikut
1. |𝑧1 𝑧2 | = |𝑧1 ||𝑧2 | atau |𝑧1 𝑧2 … 𝑧𝑚 | = |𝑧1 ||𝑧2 | … |𝑧𝑚 |
𝑧 𝑧
2. |𝑧1 | = |𝑧1 | jika 𝑧2 ≠ 0
2 2
Halaman 3
Dari pernyataan di atas kita dapat membuktikan bahwa jika z1, z2, z3, bagian dari S
bilangan kompleks :
1. z1 + z2 dan z1 z2 tergolong S Hukum Tertutupan
2. z1 + z2 = z2 +z1 Hukum Komutatif Penjumlahaan
3. z1 + (z2 + z3)= (z1+z2)+z3 Hukum Asociative Penjumlahaan
4. z1 z2 = z2 z1 Hukum Komutatif Perkalian
5. z1 (z2 z3) = (z1z2) z3 Hukum Asosiatif Perkalian
6. z1 (z2 + z3) = z1 z2 + z1z3 Hukum Penyebaran
7. z1 + 0 = 0 + z1 = z1, 1.z1 = z1.1 = z1, 0 adalah terpanggil identitas
berkenaan dengan tambahan, 1 adalah terpanggil identitas berkenaan
dengan perkalian.
8. Untuk apa pun bilangan kompleks z1 ada z bilangan unik dalam S seperti z +
z1 = 0; z adalah terpilih searah z1 untuk penjumlahan yang ditunjukan oleh –
z1.
9. Untuk apa pun z1 0 ada jumlah anuique dalam S seperti z1z = zz1= 1;
z adalah terpilih berlawanan z1 berkenaan dengan perkalian dan ditunjukan
oleh z1 -1 atau 1/z1.
.
Penyajian Grafis Dari Bilangan Kompleks
Jika perbandingan riil dipilih pada dua bagian tegak lurus X'OX dan Y'OY
yang disebut x dan y bagian berturut-turut seperti 1-2, maka kita dapat
x1 x2 2 y1 y2 2
Q(-3,3) 3
2 r(2,5,0)
1
X’
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
1
S(2,-
2
2)
R(-2.5,- 3
1.5)
Fig. 1-2
Halaman 4
Kadang-kadang kita menunjuk sumbu x dan y sebagai sumbu real dan imajiner
masing-masing untuk bidang kompleks sebagai bidang z. Jarak antara dua titik
z1 x1 iy 1 dan z 2 x2 iy 2 pada bidang kompleks ditentukan oleh
Y’
(Gambar. 1-3)
z
z x iy 1 [dinotasikan dengan z atau ]; dan , disebut amplitude atau
2k 2k
r 1/ n cos i sin k = 0,1,2, ........, n-1 (6)
n n
Dari yang berikut ini bahwa n adalah nilai yang berbeda untuk z1/ n , yaitu n akar
yg berbeda dari z. asalkan z ≠ 0.
Halaman 5
RUMUS EULER’S
x2 x3
Di asumsi oleh perluasan deret berhingga e x 1 x .... hubungan dari
2! 3!
kalkulus elementer ketika x i , kita dapat mengambil hasil
Moivre’s untuk e i
n
e in
PERSAMAAN PANGKAT BANYAK
Sering dalam hal-hal praktis kita menemukan solusi persamaan pangkat banyak
dengan bentuk umum :
a 0 z n a1 z n 1 a 2 z n 2 ... a n 1 z a n 0
(9)
Dimana a 0 0, a1 ...., a n adalah bilangan kompleks dan n pangkat positif di sebut
persamaan berpangkat. Sebagaimana solusi juga disebut z0 dari pangkat banyak dar
sebelah kiri (9) atau persamaan akar-akar.
Teorema ini sangat penting sehingga disebut teorema mendasar dari aljabar
( dapat dibuktikan dalam bab 5 ) bahwa setiap persamaan polynomial dari bentuk
(9) mempunyai satu akar kompleks. Dari ini kita menunjukkan bahwa mempunyai
factor n dari akar-akar kompleks, beberapa atau semuanya yang mungkin sama.
Jika z1,z2,…..zn dengan n akar-akar, dapat di tulis
a0(z – z1)(z – z2)…(z – zn) = 0 (10)
yang mana di sebutbentuk pemfaktoran dari persamaan polynomial ,sebaliknya jika
kita dapat menulis (9) pada bentuk (10) kita dapat determinankan akar-akarnya
dengan muda.
AKAR-AKAR DARI N KE UNSUR SATUAN
Solusi dari persamaan z n 1 dimana n adalah pangkat positif di sebut unit akar-
akar dan di berikan oleh :
2 k
cos 2k i sin 2k
z e n
k 0,1,2,3,....., n 1
n n (11)
2i
cos 2k i sin 2
Missal jika e n
, dimana n akar-akar dari 1,
n n
, 2 ,......., n 1 . secara geometri menunjukkan bahwa n vertical dari sbuah
polygon teratur dimana di samping n di tuliskan pada sebuah lingkaran dari jarak
Halaman 6
Jumlah dari bilangan kompleks berkorespondensi dengan jumlah jajargenjang dari
jumlah untuk vector ( lihat gambar. 1-5). Dengan jumlah bilangan kompleks z1 dan
z2, kita melengkapi jajargenjang OABC dimana untuk sudut OA dan OC
berkorespondensi z1 dan z2. Untuk diagonal OB dari jajargenjang bekorespondensi
dengan z1 + z2. Lihat masalah 5.
A z2 B
Z1 z1+ z2 z1
C
Z2
O
Gambar. 1-5
dan titik N dan S kita sebut bagian utara dan bagian selatan dari . Beberapa
pada titik A’. setiap titik di bidang bilangan kompleks dimana korespondensi
satu-satu dan hanya satu titik dari bulatan ,dan kita dapat menggambarkan
beberapa bilangan kompleks oleh bulatan di setiap titik. Kita katakan Untuk
melengkapi titik N hal itu berkorespondensi dengan “ jumlah pada titik” dari
bidang tersebut. Dari himpunan semua titik-titik termasuk bidang kompleks untuk
jumlah pada titik disebut semua bidang kompleks, semua bidang z, atau bidang
kompleks secara luas.
Cara sulit dari untuk memetakan bidang pada bulatan disebut proyeksi
stereographich. Bulatan setiap saat disebut Riemann sphere.
SSssss
Halaman 7
KOORDINAT KOMPLEKS SEKAWAN
Suatu titik di bidang kompleks, dapat diletakkan pada koordinat tegak lurus
(𝑥, 𝑦) atau koordinat kutub (𝑟, 𝜃). Namun banyak juga kemungkinan yang
1
lain. Salah satunya adalah menggunakan kenyataan bahwa 𝑥 = 2 (𝑧 + 𝑧̅),
1
𝑦= (𝑧 − 𝑧̅) dimana 𝑧 = 𝑥 + 2𝑦. Koordinat (𝑧, 𝑧̅) yang menentukan letak
2𝑖
HIMPUNAN TITIK
Sebarang kumpulan titik-titik di bidang kompleks dinamakan suatu himpunan
titik berdimensi dua, dan setiap titiknya dinamakan suatu anggota atau unsur
himpunan tersebut.
Definisi dasar berikut ini diberikan sebagai bahan rujukan.
1. Lingkungan (neighbourhoods)
Suatu lingkungan delta (atau 𝛿) dari titik 𝑍𝑜 adalah Himpunan semua
titik 𝑧 sehingga |𝑧 − 𝑍𝑜| < 𝛿 dimana 𝛿 adalah suatu bilangan positif yang
diberikan. Suatu lingkungan – 𝛿 yang dihilangkan dari 𝑍𝑜 adalah Suatu
lingkungan dari 𝑍𝑜 yang titik 𝑍𝑜 nya dibuang, yaitu 0 < |𝑧 − 𝑍𝑜| < 𝛿 .
2. Titik limit (limit points)
Suatu titik 𝑍𝑜 disebut titik limit, titik gabung, atau titik kumpul dari
himpunan titik 𝑆. Jika setiap lingkungan – 𝛿 yang dihilangkan dari 𝑍𝑜
memuat titik di himpunan 𝑆, karena 𝛿 adalah Suatu bilangan positif
sebarang, maka himpunan 𝑆 harus memiliki banyak titik yang tak
berhingga. Perhatikan bahwa 𝑍𝑜 mungkin terletak di dalam atau di luar
himpunan 𝑆.
3. Himpunan tertutup (closed sets)
Sebuah himpunan 𝑆 disebut tertutup jika setiap titik limit dari 𝑆 termasuk
di dalam 𝑆, yaiut 𝑆 memuat semua titik limitnya. Sebagai contoh,
himpunan semua titik 𝑧 sehingga |𝑧| ≤ 1 adalah suatu himpunan
tertutup.
4. Himpunan terbatas (bounded sets)
Sebuah himpunan 𝑆 disebut terbatas jika kita dapat menemukan suatu
konstata 𝑀 sehingga |𝑧| ≤ 𝑀 untuk setiap titik 𝑧 dan 𝑆. Suatu himpunan
tak terbatas adalah himpunan yang tidak memiliki batas. Suatu himpunan
yang terbatas dan tetutup dinamakan Kompak.
Halaman 8
12) Gabungan dan irisan dari himpunan. sebuah himpunan terdiri dari semua titik
yang tergabung dalam himpunan S1 dan himpunan S2 atau kedua-duanya yang
dinamakan union/gabungan dari himpunan S1 dan S2 yang ditandai dengan
himpunan S1 + S2 / 𝑠1 ∪ 𝑠2
Suatu himpunan terdiri dari semua titik yang terdapat dalam himpunan S1 dan
S2 dinamakan irisan S1 dan S2 yang ditandai dengan S1 , S2 / 𝑠1 ∩ 𝑠2
13) Komplemen sebuah himpunan. Suatu himpunan yang tergabung dari semua
titik yang tidak termasuk dalam himpunan S dinamakan komplemen S dan
~
dinyatakan dengan 𝑆
14) Himpunan kosong dari sub himpunan. Menarik untuk memikir sebuah himpuan
yag tak bernilai, himpunan ini dinamakan himpunan kosong ( ∅). Jika dua
himpunan S1 dan S2 tidak memiliki nilai (dimana kedua himpunan tersebut
dinamakan himpunan yang tak berkaitan/saling keterkaitan), kita dapat
menjelaskannya dengan menulis S1 - S2 = ∅. Setiap himpunan yang dibentuk
melalui pemilihan semua nilai / tanpa nilai dari sebuah himpunan dinamakan
sub himpunan dari S. bila kita menjelaskan himpunan ini dimana semua nilai S
telah dipilih maka himpunan itu dinamakan sebuah himpunan yang benar dari
S.
15) Himpunan tak terhingga. Jika bagian sebuah himpunan dapat ditempatkan
dalam sebuah persamaan dengan angka-angka 1,2,3………maka himpunan itu
dinamakan himpunan yang dapat dihitung, jika tidak dapt dihitung maka
himpunan tersebut dinamakan himpunan tak terhingga.
Berikut ini ada dua teori penting mengenai nilai-nilai himpunan:
Halaman 9
(j). (−1 + 2i){(7 − 5i) + (−3 + 4i)} = −4 + i + 8i − 2i2 = −2 + 9𝑖
metode yang lain. (−1 + 2𝑖){(7 − 5i) + (−3 + 4i)}
= (−1 + 2i)(−5i) + (−1 + 2i)(−3 + 4i)
= (−7 + 5i) + 14i − 10i2 ) + (3 − 4i − 6i + 8i2 )
= (3 + 11i) + (−5 − 10i) = −2 + 9i
Ini memberikan penjelasan pembagian rumus yang lain.
3−2𝑖 3−2𝑖 −1−𝑖 −3−3𝑖+2𝑖+2𝑖 2 −5−𝑖 5 1
(k) −1+𝑖 = . −1−𝑖 = = = −2 − 2𝑖
−1+𝑖 1−𝑖 2 2
2 2
1 √3 3 1 √3 1 √3 3
= [ + 𝑖 + 𝑖 2 ] = (− + 𝑖) = − 𝑖 + 𝑖2
4 2 4 2 2 4 2 4
1 √3
= − − 𝑖
2 2
2
2𝑥2 +𝑧1 −5−𝑖 2 2(3−2𝑖)+(2+𝑖)−5−𝑖 2 3−4𝑖 2 |3−4𝑖|2 (√(3)2 +(−4)2 ))
(d) |2𝑥 | = |2(2+𝑖)−(3−2𝑖)+5−𝑖| = |3+4𝑖| = |3+4𝑖|2 = 2 =1
2 −𝑧2 +3−𝑖 (√(4)2 +(3)2 ))
Halaman 10
ANALISIS VARIABEL
UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER VI
BILANGAN KOMPLEKS
A.Gambar Grafis Dari Bilangan Kompleks
5.Mengerjakan,menunjukan pembedahan, menganalisa dan gambarkan.
(3+4𝑖)+(5+2𝑖),
(6-2𝑖)-(2-5𝑖),
(-3+5𝑖)+(4+2𝑖)+(5-3𝑖)+(-4-6𝑖)
P1
3+4i 8+6i
5+2i P2
O ᵡ
Gambar 1.7 y
P2
-2+5i P
4+3i
O ᵡ
6-2i
P1
Gambar 1.8
(b) Menganalisa, (6+2𝑖)-(2-5𝑖)=6-2-2𝑖=4+3𝑖
Grafis, (6-2𝑖)-(2-5𝑖)=6-2𝑖+(-2+5𝑖). Menjumlahkan 6-2𝑖 dan((-2+5𝑖)seperti
dibagian (a).Menunjukan hasil untuk OP didalam gambar 1.8 diatas.
(C)Menganalisa.
Grafis, (-3+5𝑖)+(4+2𝑖)+(5-3𝑖)+(-4-6𝑖)=(-3+4+5-4)+(5𝑖+2𝑖-3𝑖-6𝑖)=2-
2𝑖.
Menggambarkan bilangan yang ditambah untuk z1, z2, z3, z4 berturut – turut.
Gambarlah grafis dibawah ini 1.9 untuk memperoleh jumlah yang dibutuhkan
bertambah terus seperti bentuk pertama gambar dibawah ini 1.10.Sebagai nilai dari
vektor z1 konsepsi vektor z2,vektor z2 konsepsi vektor z3,dan nilai dari z3 konsepsi
vektor z4. Pada suatu saat, sebagai hasil dari jumlah yang dibutuhkan adalah
memperoleh vektor OP untuk menyusun huruf awal dari nilai z4,i. E. OP = Z1+ Z2 +
Z3 + Z4 =Z – Z𝑖.
y
z1
z2
O ᵡ
z3
z4
O ᵡ
P
s
Gambar 1.10
Halaman 11
Jika z1 dan z 2 adalah dua dari Bilangan Kompleks (vektor – vektornya) pada
gambar 1- 11. Buatlah grafiknya
1 5
(a) 3z1 2z 2 (b) z 2 z1
2 3
(a) Pada gambar 1-12 disamping, OA 3z1 adalah sebuah vektor yang
mempunyai panjang 3 kali vektor z1 dan
OB 2z 2 adalah sebuah vektor yang mempunyai panjang 2 kali vektor
z 2 dan
Q
z1
z1 x P x
1
O z2
2
z2 R
Gambar 1-11 Gambar 1-13
y
C
3z1 2z 2
2z 2 3z1
x
Gambar 1-12
7. Buktikan :
(a). z1 z 2 z1 z 2 , (b). z1 z 2 z3 z1 z 2 z3 , (c). z1 z 2 z1 z 2
( x1 x2 ) 2 ( y1 y 2 ) 2 x1 y1 2 ( x1 y1 )( x2 y2 ) x2 y2
2 2 2 2 2 2 2 2
x1 x2 y1 y2 ( x1 y1 )( x2 y 2 )
2 2 2 2
i.e. jika
atau jika ( Kuadratkan Kedua persamaan lagi)
x1 x 2 2 x1 x 2 y1 y 2 y1 y 2 x1 x 2 x1 y 2 y 1 x2 y1 y 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 x1 x 2 y1 y 2 x1 y 2 y 1 x 2
2 2 2 2
Atau
dari sisi – sisi sebuah segitiga (lihat gambar 1-14) dan jumlah panjang dari 2
sisi dari sebuah segitiga yang lebih besar dari atau sama dengan panjang sisi
ketiga.
z2
z1
z1 z 2 x
0 Gambar 1-14
z2 z3
z1 z1 z 2 z 3
0 Gambar 1-15
Halaman 12
TERJEMAHAN ANALYSIS VARIABEL COMPLEX
8. Misal diberikan vector posisi dari titik A( x1 , y1 ) dan titik B( x2 , y2 ) yang
diwakili oleh z1 dan z 2 berturut-turut.(a) gambar vector AB sebagai bilangan
kompleks.(b) tentukan jarak antara titik A dan B
(a) Dari gambar 1.16 OA AB OB
AB OB OA z 2 z1
AB x 2 iy 2 x1 iy1
AB ( x 2 x1 ) i ( y 2 y1 )
z1 AB
z2
(b) Jarak antara titik A dan B dapat di cari dengan rumus
AB ( x2 x1 ) i( y 2 y1 ) ( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
1 1
1 m n 0, m n 0 atau m , n dan P adalah titik tengah dari kedua
2 2
diagonal
11. menemukan persamaan untuk garis lurus yang melewati dua titik A( x1 , y1 ) dan
B( x2 , y2 )
Misal z1 x1 iy1 dan z2 x2 iy 2 adalah vektor-vektor dari masing-masing titik
A dan B.
xxvii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
mz1 nz 2 mx nx2 my ny 2
Penyelesaian z atau x 1 , y 1
mn mn mn
Bentuk persamaan di atas disebut bentuk simetris.
Halaman 13
Dengan menggunakan 𝑧1 = 𝑥1 + 𝑦1 , 𝑧2 = 𝑥2 + 𝑖𝑦2 dan z =x + 𝑦1 dapat di tuliskan
𝑥−𝑥 𝑦− 𝑦
x-𝑥1 = t ( 𝑥2 - 𝑥1 ) , y- 𝑦1 = t ( 𝑦2 - 𝑦1 atau 𝑥 1 = 𝑦 1
2−𝑥1 2− 𝑦1
Dua yang pertma disebut persamaan parametric garis dan t adalah parameter yang
ke dua di sebut persamaan dari garis yang pertama
mAP=nPB atau m ( z - 𝑧1 ) = n ( 𝑥2 - z )
𝑚 𝑧1+ 𝑛𝑧2 𝑚𝑥1+ 𝑛 𝑚𝑦1 + 𝑛𝑦
𝑥
Dapat di pecahkan z = 𝑚+𝑛 atau x= 𝑚 + 𝑛 2 , y = 𝑚 + 𝑛 2
Dari persamaan di atas dapat di sebut bentuk simetris
12. Misal A ( 1, -2 ), B ( -3 , 4 ), C ( 2 , 2 ) menjadi kesimpulan dari segitiga ABC
.Carilah panjang median dari C kesisi AB .
Vektor posisi A,B dan C di berikan oleh 𝑧1 = 1 – 2i , 𝑧2 = -3 + 4i dan 𝑧3 = 2 +
2i masing masing .Kemudian digambar
AB = 𝑧3 - 𝑧1 = 2 + 2i - ( 1 – 2i ) = 1 + 4i
BC = 𝑧3 - 𝑧2 = 2 + 2i – ( -3 + 4i ) =5 -2i
AB = 𝑧2 - 𝑧1 = -3 + 4i –( 1 – 2i ) = -4 + 6i
1 1
AD = AB = ( -4 + 6i ) = -2 + 3i dimana D adalah titik tengah AB
2 2
AC +CD = AD atau CD =AD – AC = -2 + 3i – ( 1 +4i ) =-3 – i
Maka panjang rata rata dari CD adalah CD = 3,1 =√10
B y
C
D x
A
13. Tentukan persamaan untuk (a ) lingkran berjari 4 dengan pusat ( -2 , 1 ) , (b),
elips dengan sumbu utama yang panjangnya 10dan titik fokusnya di (-3, 0 ) dan
( 3, 0 ).
a) dengan di notasikan atau di tuliskan dengan bilangan kompleks -2 + I
.Jika z adalah setiap titik pada lingkaran (gambar 1.20) jarak dari z -2 +
I adalah z (2 i) =4
xxviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Kemudian 2 2 1 =4 adalah persamaan yang di perlukan dalam
x+2)2 + (y -1)2=16
Y
y
y
Z z
b) Jumlah jarak dari setiap z titik pada elips ( gambar 1-2) untuk focus
harus sama=10 maka persamaannya adalah [𝑧 + 3] +[z-3]=10,dalam
empat persegi panjang dapat di kurangi untuk 𝑥 2 /25 +𝑦 2 /16=1(lihat
soal 74)
Halaman 14
BILANGAN KOMPLEK
Dari defenisi jumlah dan produk atau hasil di halaman 3, kita mendapatkan
Kemudian
2 + 2√3𝑖 = 𝑟(𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃 ) = 4(𝑐𝑜𝑠 600 + 𝑖 sin 600 )
𝜋 𝜋
= 4(𝑐𝑜𝑠 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 )
3 3
𝜋
Hasilnya juga dapat ditulis sebagai 4 𝑐𝑖𝑠 3 atau, menggunakan rumus
𝑖
euler’s, 4𝑒 𝜋3
y
2 + 2√3
Gambar 1 ∙ 22
4
600 2√3
x
2
b) −5 + 5𝑖
Kemudian
−5 + 5𝑖 = 5√2(cos 1350 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛1350 )
𝜋 𝑖
= 5√2 𝑐𝑖𝑠 3 = 5√2 𝑒 3𝜋4
4
y
5√2
5 460
1350
x
-5
Gambar 1 ∙ 23
c) −√6 − √2 𝑖
𝑟 = |−√6 − √2 𝑖| = √6 + 2 = 2√2
𝜋
𝜃 = 1800 + 300 = 2100 = 7 6 (radians)
Kemudian
−√6 − √2 𝑖 = 2√2(cos 2100 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛2100 )
𝜋 𝑖
= 2√2 𝑐𝑖𝑠 7 = 2√2 𝑒 7𝜋6
4
y
2100
−√6 x
0
−√2 30
2√2
Gambar 1 ∙ 24
𝑟 = |−3 𝑖| = |0 − 3 𝑖|√0 − 9 = 3
𝜋
𝜃 = 2700 = 3 2 (radians)
Kemudian
𝜋 𝜋
−3 𝑖 = 3 (cos 3 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛3 )
2 2
𝜋 𝑖
= 3 𝑐𝑖𝑠 3 = 3 𝑒 3𝜋2
2
y
2700 x
-3
Gambar 1 ∙ 25
𝜋 𝑖
(𝑎) 6(𝑐𝑜𝑠2400 + 𝑖𝑠𝑖𝑛2400 ) = 6 𝑐𝑖𝑠 2400 = 6 𝑐𝑖𝑠4 = 6 𝑒 4𝜋3
3
dapat direfresentasikan secara grafik dengan OP di gambar 1 ∙ 26 dibawah
ini.
Jika kita memulai dengan vektor OA yang besaranya adalah 6 dan
yang mana arahnya adalah 𝑥 positif, kita dapat memperoleh OP dengan
merotasikan OA berlawanan dengan arah jarum jam melalui sudut 2400.
Secara umum 𝑟𝑒 𝑖𝜃 sebanding dengan vektor yang diperoleh dengan
merotasikan atau memutar vektor yang besaranya r dengan arah 𝑥 axis
positif, bergerak berlawanan melalui sudut 𝜃.
Halaman 15
Nama : Leo marwan
xxxii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
NPM : 2091000210059
Jurusan: Matematika,
2009. B
BILANGAN-BILANGAN KOMPLEKS
y y
y
2400 6 p
x 4
o 2 A
O A 1080
450
b
p o x
2 P
18. seorang pria perjalanan 12 mil timur laut, 20 mil barat 300 dari utara,
B y
dan kemudian 18 mil 600 selatan barat, menentukan (a) secara analitik 60o
20
xxxiii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
dan (b) grafis seberapa jauh dan kearah mana ia adalah dari titik tolak 18
30o
nya. C
12 A
(a). Analitis. Biarakan o menjadi titik awal (lihat gambar 1-29). Maka perp-
45o x Indahan berturut-turut diwakili oleh vector OA,AB dan BC, hasil
dari ke- o
Tiga perpindahan diwakili oleh vector.
OC OA AB BC
sekarang
OA 12 cos 45 0 sin 45 0 12 e i / 4
AB 20cos90 30 i sin 90 30 20 e
0 0 0 0 2i / 3
Kemudian
OC 12e i / 4 20e 2i / 3 18e 4i / 3
12 cos 45 o 20 cos 120 o 18 cos 240 o i 12 sin 45 o 20 sin 120 o 18 sin 240 o
12 2 / 2 20 1 / 2 18 1 / 2 i 12 2 / 2 20 3 / 2 18 3 / 2
6 2 19 6 2 3i
Jika r cos i sin 6 2 19 6 2 3 i, Maka r 6
2
2 19 6 2 3
2
14.7 sekitar dari cos 1 6 2 19/ r cos .717 135 49
1 o '
Sehingga orang itu adalah 14,7 mil dari titik tolaknya dalam arah 135o49,-90o=
45o49, barat utara.
(b) grafis , menggunakan unit yang nyaman panjang seperti PQ dalam ambar 1-29
yang mewakili 2 mil,
Dan busur derajat untuk mengukur sudut, membangun vektor OA,AB dan BA
kemudian dengan menentkan jumlah unit di OC dan sudut yang membuat OC
dengan sumbu V, kita memper oleh hasil perkiraan (a)
DE MOIVRE’S TEOREMA
xxxiv
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
19. if z1 r1 cos 1 i sin 1 dan z 2 r2 cos 2 i sin 2 , Membuktikan :
a z1 z 2 r1r2 cos1 2 i sin 1 2
b z1
r1
cos1 2 i sin 1 2 .
z2 r2
c z1 z 2 r1 cos 1 i sin 1 r2 cos 2 i sin 2
r1 r2 cos 1 cos 2 sin 1 sin 2 isin 1 cos 2 cos 1 sin 2
r1 r2 cos1 2 i sin 1 2
Halaman 16
z r cos 1 i sin 1 cos 2 i sin 2
(b) 1 1
z 2 r2 cos 2 i sin 2 cos 2 i sin 2
bahwa jika z1 r1e i1 dan z 2 r2 e i2 maka z1 z 2 r1r2 e i 1 2 dan
z1 r1e i1 r
i 2
1 e i 1 2 .
z 2 r2 e r2
bulat positif.
Kita gunakan prinsip induksi matematika. Menganggap bahwa hasilnya
benar untuk bilangan bulat positif khusus k, yaitu menganggap
cos i sin k cos k i sin k kemudian kalikan kedua sisi dengan
cos i sin , kita dapatkan
cos i sin k cos k i sin k cos i sin
cosk 1 i sin k 1 menurut
soal no.19. Jika benar untuk n k maka benar untuk n k 1
xxxv
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Tetapi sejak hasilnya jelas benar untuk n 1, maka pasti benar untuk
n 1 1 2 dan n 2 1 3 , dst., dan pasti benar untuk semua bilangan
bulat positif.
21. Buktikan identitas : (a) cos 5 16 cos 5 20 cos 3 5 cos
(b)
sin 5 16 cos 4 12 cos 2 1, if 0, , 2
sin
Kita menggunakan rumus Binomial
a b n an an
1
n 1
b a
n
2
n2
b 2 ..... a
n
r
nr
b r ... b n
i 5 cos 4 sin 10 cos 2 sin 3 sin 5
Maka
(a) cos 5 cos 5 10 cos 3 sin 2 5 cos sin 4
xxxvi
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
sin 5
5 cos 4 10 cos 2 sin 2 sin 4
sin
16 cos 4 12 cos 2 1
dengan sin 0, yaitu 0, , 2 ,...
e i e i e i e i
22. Tunjukkan bahwa (a) cos , (b) sin
2 2i
Halaman 17
𝑒 𝑖𝜃 + 𝑒 −𝑖𝜃
(a) Tambahkan (1) dan (2) 𝑒 𝑖𝜃 + 𝑒 −𝑖𝜃 = 2 cos 𝜃 atau cos 𝜃 = 2
𝑖𝜃 −𝑖𝜃 𝑒 𝑖𝜃 − 𝑒 −𝑖𝜃
(b) Kurangkan (2) dari (1) 𝑒 − 𝑒 = 2𝑖 sin 𝜃 atau sin 𝜃 = 2𝑖
8 1 1
23. Buktikan identitas (a) 𝑠𝑖𝑛3 𝜃 = sin 𝜃 − sin 3𝜃,(b) 𝑐𝑜𝑠 4 𝜃 = cos 4𝜃 +
4 4 8
1 8
cos 2𝜃 +
2 8
3 3
3 𝑒 𝑖𝜃 −𝑒 −𝑖𝜃 (𝑒 𝑖𝜃 − 𝑒 −𝑖𝜃 )
(a) 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = ( ) =
2𝑖 8𝑖 3
1 𝑖𝜃 3 𝑖𝜃 2 2 3
= − 8𝑖 {(𝑒 ) − 3 (𝑒 ) (𝑒 −𝑖𝜃 ) + 3 (𝑒 𝑖𝜃 ) (𝑒 −𝑖𝜃 ) − (𝑒 −𝑖𝜃 ) }
1 3 𝑒 𝑖𝜃 − 𝑒 −𝑖𝜃
= − 8𝑖 (𝑒 3𝑖𝜃 − 3𝑒 𝑖𝜃 + 3𝑒 −𝑖𝜃 − 𝑒 −3𝑖𝜃 ) = 4
( 2𝑖
)−
1 𝑒 3𝑖𝜃 − 𝑒 −3𝑖𝜃
( )
4 2𝑖
3 1
= sin 𝜃 − sin 3𝜃
4 4
4 4
4 𝑒 𝑖𝜃 + 𝑒 −𝑖𝜃 (𝑒 𝑖𝜃 + 𝑒 −𝑖𝜃 )
(b) 𝑐𝑜𝑠 𝜃 = ( ) =
2 16
1 𝑖𝜃 4 𝑖𝜃 2 2 2
= {(𝑒 ) + 4 (𝑒 ) (𝑒 −𝑖𝜃 ) + 6 (𝑒 𝑖𝜃 ) (𝑒 −𝑖𝜃 ) +
16
3 4
4 (𝑒 𝑖𝜃 )(𝑒 −𝑖𝜃 ) + (𝑒 −𝑖𝜃 ) }
1 1 𝑒 4𝑖𝜃 + 𝑒 −4𝑖𝜃
= (𝑒 4𝑖𝜃 + 4𝑒 2𝑖𝜃 + 6 + 4𝑒 −2𝑖𝜃 + 𝑒 −4𝑖𝜃 ) = ( )−
16 8 2
1 𝑒 2𝑖𝜃 − 𝑒 −2𝑖𝜃 3
( )+
2 2 8
1 1 3
= cos 4𝜃 − cos 2𝜃 +
8 2 8
xxxvii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
24. Diberikan bilangan komplek (vektor) z, mengartikan secara geometri 𝑧𝑒 𝑖𝛼
xxxviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Halaman 18
27. Buktikan bahwa (a) arg (𝑧1 𝑧2 ) = 𝑎𝑟𝑔 𝑧1 + arg 𝑧2 , (b) arg (𝑧1 /𝑧2 ) =
arg z1 − arg 𝑧2 menyatakan kondisi yang sesuai validitas.
𝑧1 𝑟 𝑧
b) Sejak = 𝑟1 (cos(𝜃1 + 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 − 𝜃2 )), arg (𝑧1 ) = 𝜃1 − 𝜃2 =
𝑧2 2 2
arg z1 − arg 𝑧2
Karena ada nilai yang mungkin banyak 𝜃1 = 𝑎𝑟𝑔 𝑧1 𝑑𝑎𝑛 𝜃2 = 𝑎𝑟𝑔 𝑧2 , kita
hanya dapat mengatakan bahwa kedua belah pihak dalam kesetaraan di atas
adalah sama untuk beberapa nilai dari 𝑎𝑟𝑔 𝑧1 dan arg 𝑧2 mereka tidak dapat
memegang bahkan jika nilai-nilai utama yang digunakan.
28. (a )Temukan semua nilai dari 𝑍, dimana 𝑍 5 = −32 , dan (b) tempatkan atau
masukkan nilai ini dalam bidang kompleks.
a) Dalam bentuk polar, −32 = 32{cos(𝑟 + 2𝑘𝜋) + 𝑖 sin(𝜋 + 2𝑘𝜋) }, 𝑘 = 0,
± 1, ± 2, … , .
Biarkan 𝑧 𝑟(cos 𝜃 +
𝑖 sin 𝜃). 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 "Teorema De Moivre" ,
𝑧 5 = 𝑟 5 (cos 5𝜃 + 𝑖 sin 5𝜃) = 32{cos(𝜋 + 2𝑘𝜋) + 𝑖 sin(𝜋 + 2𝑘𝜋)}
xxxix
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑟 5 = 32, 5𝜃 = 𝜋 + 2𝑘𝜋, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑟 = 2,
𝜃 = (𝜋 + 2𝑘𝜋)/5.
𝜋+2𝑘𝜋 𝜋+2𝑘𝜋
Oleh karena itu, 𝑧 = 2 {cos ( ) + 𝑖 sin ( )}
5 5
3𝜋 3𝜋
If 𝑘 = 1, 𝑧 = 𝑧2 = 2 (cos + 𝑖 sin )
5 5
3𝜋 3𝜋
If 𝑘 = 1, 𝑧 = 𝑧2 = 2 (cos + 𝑖 sin )
5 5
5𝜋 5𝜋
If 𝑘 = 2, 𝑧 = 𝑧3 = 2 (cos + 𝑖 sin ) = −2
5 5
7𝜋 7𝜋
If 𝑘 = 3, 𝑧 = 𝑧4 = 2 (cos + 𝑖 sin )
5 5
9𝜋 9𝜋
If 𝑘 = 4, 𝑧 = 𝑧5 = 2 (cos + 𝑖 sin )
5 5
Z2
Z1
π 3π/5
Z3 π/5
x
7π/5 9π/5
Z5
Z4
Gambar 1-31
29. Temukan akar – akarnya dan posisikan akar – akar tersebut dalam grafik.
a) (−1 + 𝑖)1/3
3𝜋 3𝜋
−1 + 𝑖 = √2 {cos ( ) + 𝑖 sin ( + 2𝑘𝜋)}
4 + 2𝑘𝜋 4
3𝜋 3𝜋
(−1 +
1
𝑖)3 =
1
26 {cos ( 4 + 2𝑘𝜋) + 𝑖 sin ( 4 + 2𝑘𝜋)}
3 3
1 𝜋 𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 0, 𝑧1 = 26 (cos + 𝑖 sin ( ))
4 4
1 11𝜋 11𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 1, 𝑧2 = 26 (cos + 𝑖 sin ( ))
12 12
1 19𝜋 19𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 2, 𝑧3 = 26 (cos + 𝑖 sin ( ))
12 12
11π/12 Z1
Z2 π/4
x
19π/12
Gambar 1-32.
Halaman 19
1
4
(b) (−2√3 − 2𝑖)
7𝜋 7𝜋
−2√3 − 2𝑖 = 4 {cos ( + 2𝑘𝜋) + 𝑖 sin ( + 2𝑘𝜋)}
6 6
7𝜋 7𝜋
6 + 2𝑘𝜋) + 𝑖 sin ( 6 + 2𝑘𝜋)}
1 1
4
(−2√3 − 2𝑖) = 44 {cos (
4 4
7𝜋 7𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 0, 𝑧1 = √2 (cos + 𝑖 sin )
24 24
19𝜋 19𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 1, 𝑧2 = √2 (cos + 𝑖 sin )
24 24
31𝜋 31𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 2, 𝑧3 = √2 (cos + 𝑖 sin )
24 24
43𝜋 43𝜋
𝐼𝑓 𝑘 = 3, 𝑧4 = √2 (cos + 𝑖 sin )
24 24
Hal ini direpresentasikan dan ditunjukkan secara grafis dalam gambar 1-33.
y
19π/24
7π/24
31π/24 x
43π/24
Gambar 1-33
1 + 15
𝜃 (1 − cos 𝜃) √( 17 ) 4
sin = ±√ =± =±
2 2 2 √17
𝜃
karena Q adalah sudut di kuadran ketiga adalah sudut di kuadran kedua. maka
2
𝜃 1 𝜃 4
cos 2 = − , sin 2 = dan sebagainya dari (1) dan (2 ) akar kuadrat yang
√17 √17
Metode 2.
Jadikan 𝑝 + 𝑖𝑞, dimana p dan q adalah bilangan real, dan merupakan akar
kuadrat yang diperlukan. Maka;
(𝑝 + 𝑖𝑞)2 = 𝑝2 − 𝑞 2 + 2𝑝𝑞𝑖 = −15 − 8𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 ,
𝑝2 − 𝑞 2 = −15 … … … … … … … … … … … … … … . (3)
𝑝𝑞 = −4 … … … … … … … … … … … … … … … … … . (4)
15𝑝2 − 16 = 0.
(𝑝2 + 16)(𝑝2 − 1) = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝2 = −16, 𝑝2 = 1.
PERSAMAAN POLYNOMIAL .
31. Selesaikanlah persamaan kuadrat berikut : 𝑎𝑧 2 + 𝑏𝑧 + 𝑐 = 0, 𝑎 ≠ 0
𝑏 𝑐
Menukar C dan membaginya dengan 𝑎 ≠ 0. 𝑧2 + 𝑎 𝑧 = − 𝑎
𝑏 2
Masing – masing ruas dijumlahkan dengan (2𝑎) (kuadrat sempurna)
2
𝑏 𝑏 2 𝑐 𝑏 2
𝑧 + 𝑧+( ) =− +( )
𝑎 2𝑎 𝑎 2𝑎
𝑏 2 𝑏 2 −4𝑎𝑐
Sehingga, (𝑧 + 2𝑎) = 4𝑎2
𝑏 ±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
Menggambil akar kuadrat, 𝑧 + 2𝑎 = 2𝑎
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
Oleh karena itu, 𝑧= 2𝑎
2
32. Selesaikan persamaan kuadrat berikut : 𝑧 + (2𝑖 − 3)𝑧 + 5 − 𝑖 = 0
3 − 2𝑖 ± √−15 − 8𝑖
=
2
3 − 2𝑖 ± (1 − 4𝑖)
=
2
= 2 − 3𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 + 𝑖
Halaman 20
TUGAS AKHIR
4 16 20 4 4 4 2i
z 2 i ,kemudian
2 2 2
penyelesaiannya adalah 1 2, 2 3,2 i,2 i
35. Buktikan bahwa jumlah dan hasil dari semua akar dari
a0 z n a1 z n 1 ...... a n 0 dimana a0 0 ,jika a1 a0 dan
1n an a0 dengan masing-masing.jika z1 , z 2 ,................z n
merupkan akar.persamaannya dapat dituis dalam bentuk faktor
dibawah ini:
a0 z z1 z z 2 ..........z z n 0
Persamaan diatas langsung menujukan bawah
a0 z n z1 z 2 .....z n z n1 ..... 1 z1 z 2 .....z n 0 itu di
n
syarat.
36. Jika p qi adalah akar dari a0 z n a1 z n 1 ......... a n 0
n 1 i n 10
persamaan ini : a0 r e a1 r e ....... a n 1 re io a n 0
n in 0
Halaman 21
Kristina Nasa
Halaman 22
42. Carilah luas segitiga yang titik – titik sudut di 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ), 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ), dan
𝐶(𝑥3 , 𝑦3 ).
y C(x2,y2
)
Z1
Z2
A(x1,y
1)
B(x2,y2 x
0 )
Gambar 1-35
Vector dari C ke A dan B [ gambar 1-35 ] berturut – turut adalah sebagai
berikut
𝑧1 = (𝑥1 − 𝑥3 ) + 𝑖(𝑦1 − 𝑦3 )
𝑧2 = (𝑥2 − 𝑥3 ) + 𝑖(𝑦2 − 𝑦3 )
Sejak luas segitiga dengan sisi 𝑧1 dan 𝑧2 adalah setengah luas jajaran
genjang yang sesuai, ini tidak sesuai dengan no 41:
1 1
Luas dari segitiga = 2 |𝑧1 × 𝑧2 | = 2 |𝐼𝑚 {[(𝑥1 − 𝑥3 ) − 𝑖(𝑦1 − 𝑦3 )][(𝑥2 − 𝑥3 ) +
𝑖(𝑦2 − 𝑦3 )]}|
1
= |(𝑥 − 𝑥3 )(𝑦2 − 𝑦3 ) − (𝑦1 − 𝑦3 )(𝑥2 − 𝑥3 )|
2 1
1
= |𝑥1 𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 + 𝑥2 𝑦3 − 𝑦2 𝑥3 + 𝑥3 𝑦1 − 𝑦3 𝑥1 |
2
HIMPUNAN TITIK
xlviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
1 1 1
45. Diberikan himpunan titik 𝑆 ∶ 𝑖, 2 𝑖, 3 𝑖, 4 𝑖, … atau secara singkat 𝑖 ⁄𝑛. (a) Apakah
𝑆 dibatasi? (b) Apakah titik batasnya, jika ad? (c) Apakah 𝑆 tertutup? (d) Apa
interior dan titik batas? (e) Apakah 𝑆 terbuka? (f) Apakah 𝑆 tersambung? (g)
Apakah 𝑆 daerah terbuka atau daerah asal? (h) Apa penutupan 𝑆? (i) Apakah
komplemen dari 𝑆? (j) Apakah 𝑆 dapat dihitung? (k) Apakah 𝑆 tersusun rapat?
(l) apakah akhir 𝑆 tersusun padat?
a) 𝑆 dibatasi karena untuk setiap poin 𝑧 in 𝑆, |𝑧| < 2 [sebagai contoh], yaitu
semua titik S terletak di dalam lingkaran berjari-jari 2 dengan pusat pada
titik asal.
b) Karena setiap lingkungan yang dihapus dari 𝑧 = 0 berisi titik 𝑆, titik
batasnya adalah 𝑧 = 0. Itu adalah hanya titik batas.
Halaman 23
Perhatikan bahwa karena S dibatasi dan tak terbatas teorema Weelerstrass-Bolzano
memprediksi setidaknya satu titik limit.
a) S tidak tertutup karena titik limit z = 0 bukan S.
b) Setiap lingkungan δ dari setiap titik i/n [yaitu setiap lingkaran dari radius δ
dengan pusat di i/n] berisi titik yang termasuk ke S dan titik yang bukan S. Jadi
setiap titik S, dan juga titik z = 0, adalah titik batas. S tidak memiliki titik
interior.
c) S bukan termasuk titik interior. Karena tidak dapat terbuka. Dengan demikian S
adalah tidak terbuka atau tertutup.
d) Jika kita gabungkan dua titik S melalui jalan poligonal, ada titik pada jalan ini
yang bukan S. Jadi S tidak tersambung.
e) Karena S bukan himpunan terhubung terbuka, mak S bukan merupakan wilayah
terbuka atau domain.
f) Yang tertutup dari S termasuk himpunan S bersama dengan limit titik nol, yaitu
{0, i, 1/2 i, 1/3 i, ...}.
g) Yang komplemen dari S adalah himpunan semua titik yang bukan S, yaitu
semua titik z ≠ i, 1/2 i, 1/3 i, ...
MASALAH LAIN-LAIN
47. Suatu bilangan disebut bilangan aljabar jika bilangan itu adalah solusi dari
persamaan polinomial 𝑎0 𝑧 𝑛 + 𝑎1 𝑧 𝑛−1 + … + 𝑎𝑛−1 𝑧 + 0 dimana 𝑎0 , 𝑎1 , … , 𝑎𝑛
adalah bilangan bulat. Buktikan bahwa
3
(𝑎)√3 + √2 dan (𝑏) √4 − 2𝑖 adalah bilangan aljabar.
(𝑎) Misalkan z = √3 + √2 atau 𝑧 − √2 = √3. Dikuadratkan, 𝑧 2 −
2√2 𝑧 + 2 = 3 atau 𝑧 2 − 1 = 2√2 𝑧. Dikuadratkan lagi, 𝑧 4 − 2𝑧 2 + 1 =
8𝑧 2 or 𝑧 4 − 10𝑧 2 + 1 = 0, suatu persamaan polinomial dengan koefisien
bilangan bulat yang memiliki √3 + √2 sebagai akar. Oleh karena itu √3 +
√2 adalah bilangan aljabar.
Halaman 24
BILANGAN KOMPLEKS
𝒛−𝟑 𝒛−𝟑
48. Menyatakan grafik himpunan dari nilai z untuk (a) | 𝒛+𝟑 | = 2, (b) | 𝒛+𝟑 | < 2
Metode lain
𝒛−𝟑
| 𝒛+𝟑 | = 2 adalah ekuivalen dengan
49. Diberikan himpunan A dan B yaitu |z - 1 | < 3 dan |z – 2i |<2 Nyatakan secara
geometri (a) 𝐴 ∩ B atau 𝐴𝐵, (𝑏)𝐴 ∪ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴 + 𝐵
Himpunan yang didapat dari titik yang ditunjukkan diarsir pada Gambar
1-37 dan 1-38.
50. Penyelesaian
Metode 1. Persamaan dapat ditulis
𝑧 4 − 𝑧 2 + 16 = 0, 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑧 4 + 8𝑧 2 + 16 − 9𝑧 2 = 0, (𝑧 2 + 4)2 − 9𝑧 2 =
0atau (𝑧 2 + 4 + 𝑧)(𝑧 2 + 4 − 3𝑧) = 0 maka solusi yang tepat yaitu solusi dari
𝑧 2 + 8𝑧 + 4 = 0
30.
Halaman 25
51. jika Z1, Z2, Z3 mewakili puncak dari suatu segitiga sama sisi, maka dapat di
buktikan bahwa
𝑍12 + 𝑍22 + 𝑍32 = 𝑍1 𝑍2 𝑍2 𝑍3 + 𝑍3 𝑍1
dari gambar 1.39 kita lihat bahwa
gambar 1.39
𝑍2 − 𝑍1 = 𝑒 𝜋𝑖/3 ( 𝑍3 − 𝑍1 )
𝑍1 − 𝑍3 = 𝑒 𝜋𝑖/3 ( 𝑍2 − 𝑍3
𝑍 −𝑍 𝑍3 − 𝑍1
Maka bentuk pembagian, 𝑍2 −𝑍 1 = atau
1 3 𝑍2 − 𝑍3
𝑍12 + 𝑍22 + 𝑍32 = 𝑍1 𝑍2 𝑍2 𝑍3 + 𝑍3 𝑍1
Jawab : x 4 y 4 2 x 2 y 2 6 x 2 y 6 y 3 9 x 2 9 y 2
1 3
(e) (4 − 3𝑖) + (5 + 2𝑖)
2 2
Jawab : (a). 6 – 2i, (b). 3 + 3i, (c). -1 + 12i, (d). 9 – 8i, (e). 19⁄2 + (3⁄2)i
62. Jika z 1 ,z 2 dan z 3 merupakan vektor yang ditunjukan dalam gambar 1.40,
buatlah grafik :
1 3 2
(a). 2z 1 + z 3 (c). z 1 + (z 2 + z 3 ) (e). z 2 z1 z 3
3 4 3
(b). (z 1 + z 2 ) + z 3 (d). 3z 1 - 2z 2 + 5z 3
s
y
z2
z1
z3
(a). z1 z 2 (b). z1 z 2
(e). Im z 2 4.
(b). z 2i z 2i 10
Halaman 27
73.jelaskansecaragrafiswilayahdiwakiliolehmasing-masingberikutini :
(a) 1 <|𝑧 + 𝑖| ≤ 2, (b) Re (𝑧 2 ) > 1, (c) |𝑧 + 3𝑖|> 4, (d) |𝑧 + 2 − 3𝑖| +
|𝑧 − 2 + 3𝑖|< 10.
74.menunjukkanbahwaelips|𝑧 + 3|+ |𝑧 − 3|=10
dapatdinyatakandalampersegipanjangdarisebagai 𝑥 3 ⁄25 + 𝑦 2 ⁄16 = 1
(lihatmasalah 13(b).
3√3⁄2-(3⁄2) 𝑖
85.sebuahperjalananpesawat 150 km sebelahtenggara, 100 km barat, 225km utara
30° timur, dankemudiantimurlaut 323km. tentukan (a) secaraanalitisdan,
(b)secaragrafisseberapajauhdankearahmanaitudarititikawal. Jawaban . 375km,
23°utaradaritimur (sekitar)
86. tigagayasepertipadagambar. 1-41
seumpamasebuahpesawatpadaobjekditempatkan di O. tentukan (a) secaragrafisdan
(b) gayasecaraanalitisapa yang dibutuhkanuntukmencegahobjektersebutbergerak.
[gayainisering kali disebut equilibrant .]
87. buktikanbahwapadalingkaran𝑧 = 𝑅𝑒 𝑖𝜃 , |𝑒 𝑖𝑧 |= 𝑒 −𝑅 sin 𝜃
88. (a)buktikanbahwa𝑟1 𝑒 𝑖𝜃1 + 𝑟2 𝑒 𝑖𝜃2 = 𝑟3 𝑒 𝑖𝜃3 di mana
Halaman 28
Nama : Antonius isak
NPM : 2091000210062
Jurusan : Pendidikan Matematika 2009 B
Tugas : Analisis Variabel Kompleks
BILANGAN KOMPLEKS
28
TEOREMA DE MOIVRE’S
89. evaluasikan setiap soal dibawah ini:
2 cis 60 0 4
4e
2i / 3 2
4
3 i 1 i 5
b 2 cis 50 e
0 6
3 i 1 i
Ans. a 15 / 2 15 3 / 2 i b 32 32 3 i, c 16 16 3 i
d 3
3/ 2 3 3 / 2 i
e 3 / 2 1 / 2i
90. Buktikan bahwa a sin 3 3 sin 4 sin 3 b cos 3 4 cos 3 3 cos
91. Buktikan bahwa solusi-solusi dari
z 4 3z 2 1 0 bila diberikan z 2 cos 36 0 , 2 cos 72 0 , 2c0s 216 0 , 2 cos 252 0
a 2 3 2i , b 4 4i 5 c 2 2 d 16i 4
1
1 1 1
2 3,
3i
e 64 6 f i 3
1 2
jawaban :
a 2cis165 0 , 2cis 345 0
b 2 cis 27 0 , 2 cis 99 0 , 2 cis 1710 , 2 cis 2430, 2 cis 315 0
c 3 4 cis 20 0 , 3 4 cis 140 0 , 3 4 cis 260 0 ,
d 2 cis 67,5 0 , 2 cis 157,5 0 , 2 cis 247,5 0 , 2 cis 337,5 0
e 2 cis 0 0 , 2 cis 60 0 , 2 cis 120 0 , 2 cis 180 0 , 2 cis 240 0 , 2 cis 300 0
f cis 60 0 , cis 180 0 , cis 300 0
96. carilah semua akar-akar indikasi dan letaknya dalam bidang kompleks
jawaban : 1 2i, 12 3 1 12 3 i, 12 3 1
2
3 1 i
jawaban : 1
2
1 i 3, 1 i 3
1
2
104. Carilah dua bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya 4 dan jika dikalikan
hasilnya 8.
jawaban : 2 2i, 2 2i
Halaman 30
120. Jawablah pertanyaan no 118 jika S adalah himpunan semua titik didalam atau
diuar persegi.
Jawab. (a) Ya. (b) setiap titik pada S adalah limit point. (c) Ya. (d) Semua
titik didalam persegi adalah titik bagian dalam persegi (interior
point), ketika semua titik pada batas persegi disebut titik batas
(boundary point). (e) tidak. (f) Ya. (g) tidak. (h) S itu sendiri. (i)
semuat titik diluar persegi. (j) Tidak. (k) Ya. (l) Ya.
122. jika A< B< C dan D adalah titik-titik sembatrang, buktikan bahwa:
(a) A + B = B + A, (b) AB = BA, (c) A + (B+C) = (A + B) + C, (d) A(BC) =
(AB)C. (e) A (B + C) = AB + AC. Gunakan notasi ∩ dan untuk notasi-
notasi ekuivalen. Diskusikan bagaimana notasi ini bisa digunakan untuk
mendefinisikan himpunan-himpunan aljabar.
124. Buktikan bahwa komplemen dari himpunan S adalah terbuka atau tertutup
menurut definisi bahwa S tertutup dan S terbuka.
126. jika sebuah limit point adalah himpunan yang tidak termasuk pada himpunan,
buktikan bahwa limit point tersebut haruslah sebuah titik batas dari himpunan.
𝜋𝑖⁄
131. Jika z = 6е 3, tentukan │ е𝑖𝑧 │. Jawab. е−3√3
−1𝑝 𝑝𝑖 + 1 𝑚
132. Tunjukan bahwa untuk setiap bilangan real p dan m, е2𝑚𝑖 𝑐𝑜𝑡 {𝑝𝑖 − 1} = 1.
135. diberikan dua bilangankompleks yang berbeda 𝑧1 dan 𝑧2 dan tidak sama
dengan 0, tunjukan bagaimana menggambar secara grafis hanya
1⁄
menggunakan penggaris dan busur (a) 𝑧1 𝑧2 , (b) 𝑧12 + 𝑧22 , (d) 𝑧1 2 , (e)
3⁄
𝑧2 4 .
137. Buktikan bahwa sebuah persamaan untuk sebuah garis yang melalui titik 𝑧1
dan titik 𝑧2 adalah
(𝑧 − 𝑧1 )
Arg { ⁄(𝑧 − 𝑧 )} = 0
2 1
a√2 x
Gambar 1.43
142 . Misal pn = a2n b2n, n = 1,2,3, ... di mana an dan bn adalah bilangan bulat
positif. Buktikan bahwa untuk setiap bilangan bulat positif M kita akan dapat
menunjukan bilangan bulat positif A dan B yang seperti p1p2 ... pM = B2 + A2.
sin
1
n 1a 1
cos cos a ... cos na 2 cos na
1
sin a 2
2
sin
1
n 1a 1
sin s in a ... sin na 2 sin na
1
sin a 2
2
144 . Buktikan bahwa (a) Re {z}> 0 dan (b) z 1 < z 1 adalah pernyataan
yang setara!
145 . Sebuah roda dengan jari-jari 1,2 meter (Gambar 1,44) yang berputar
berlawanan terhadap suatu sumbu melalui pusat di 30 putaran per menit.
1.2m P x
Gambar 1.44
cot
cot
2
cot
3
.. cot
m 1 1
2m 2m 2m 2m
149. Buktikan dan generalisasi:
tan 2 / 16 tan 2 3 / 16 tan 2 5 / 16 tan 7 / 16 28
151 . Cari titik pada garis yang menghubungkan titik z1 dan z2 yang membaginya
dalam rasio p:q
Jawaban. qz1 pz 2 /q p
Halaman 32
SOAL HALAMAN : 32
BILANGAN KOMPLEKS
153. Buktikan bahwa median dari sebuah segitiga dengan simpul di z, z , z
1 2 3
berpotongan dititik
1
z z
1 2
z
3
3
154. Buktikan bahwa bilangan rasional antara 0 dan 1 dapat di hitung
1 1 2 1 3 1 2 3
(hint. Susunan angkanya sebagai berikut 0 , , , , , , , , ....... )
2 3 3 4 4 5 5 5
155. Buktikan bahwa semua bilangan rasional dapat dihitung.
156. Buktikan bahwa bilangan irasional antara 0 dan 1 tidak dapat dihitung.
157. Mewakili secara grafis nilai z, yang mana untuk (a) z z 1 , (b)
z 2 1 z 2.
AD,.....AP adalah
1
4
n csc .
2
n
161. Buktikan bahwa sin 0,
sin n
n
n 1
cos cos
n 1
(a) 2
sin k 1
sin 2n 1 sin .
2
2n 1 1
n
(b)
sin k 1
sin
2
2n 1
1
2
164. Jika z adalah setiap titik pada lingkaran z 1 1 . buktikan bahwa arg
z 1 2 arg z
2
3
arg z 2
z dan berikan interprestasi geometris.
mn
m n
165. Buktikan bahwa dibawah pembatasan cocok (a) z z z , (b)
z
m
n
z
mn
.
(b) Im z z Re z Imz Im z Re z .
1 2 1 2 1 2
Ans. 47
2
lxviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
168. a , a ......., a
1 2 n
dan b1 , b2 ......, bn beberapa bilangan kompleks. Buktikan
2
n n 2 n 2
ketidaksamaan Schwarz `s a k bk a k b k
k 1 k 1 k 1
Halaman 33
BAB 2
FUNGSI, LIMIT, dan KONTINUITAS
Halaman 34
FUNGSI, LIMIT DAN KEKONTINUAN
Contoh: jika 𝑤 = 𝑧 2 , 𝑡ℎ𝑒𝑛 𝑢 + 𝑖𝑣 = (𝑥 + 𝑖𝑦)2 = 𝑥 2 − 𝑦 2 + 2𝑖𝑥𝑦 dan
transformasi adalah 𝑢 = 𝑥 2 − 𝑦 2 , 𝑣 = 2𝑥𝑦. Bayangan 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (1,2) adalah
d𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (−3,4) pada bidang 𝑤. Y
Y
P’
Q Q
P ’
X X
Gbr.2-1 Gbr.2-2
W plane
v
V=q1
. P .
p’
Halaman 35
FUNGSI, LIMIT DAN CONTINUITY
(35)
e iz e iz e iz e eiz
sin z cos z
2i 2
1 2 1 2i
sec z z iz
csc z iz
cos z e e sin z e e iz
sin z e iz e iz cos z i(e iz e iz )
tan z iz cot z iz
cos z i(e e iz sin z e e iz
Banyak kemiripan sifat dalam bentuk trigonometri nyata juga mengandung
persamaan fungsi dengan trigonometri complek. contoh kita miliki
sin 2 cos 2 z 1 1 tan 2 z sec 2 z 1 cot 2 z csc 2 z
sin( 2) sin z cos( z ) cos z tan( z ) tan z
sin( z1 z2 ) sin z1 cos z2 cos z1 sin z2
cos( z1 z2 ) cos z1 cos z2 sin z1 sin z2
tan z1 tan z 2
tan( z1 z 2 )
1 tan z1 tan z 2
Fungsi hyperbolic di artikan sebagai berikut
e z ez e z ez
sin z cos z
2 2
1 2 1 2
sec z z csc z z
cos z e e z sin z e e z
NAMA: SALIM
NPM: 2091000210038
JURUSAN: PEND.MATEMATIKA
ANGKATAN: 2009
Halaman 36
FUNGSI,LIMIT-LIMIT DAN KONTINUAN
Berikut ini relasi –relasi di luar antara trigonometri atau fungsi lingkaran dan
fungsi hiperbolik.
sin iz i sinh z cos iz cos z
sinh iz i sin z tan iz i tanh z
cos iz cosh z tanh iz i tan z
6. fungsi logaritma
Jika z e w ,kemudian kita tulis w ln z ,disebut logaritma biasa dari z. fungsi
logaritma natural adalah invers dari fungsi eksponensial dan dapat di
defenisikan sebagai invers dari pada fungsi eksponensial dan dapat kita
defenisikan sebagai:
w ln z ln r i ( 2k ) k 0,1,2,..., Dimana z re i re i 2 k .
Bahwa ln z adalah sebuah fungsi nilai banyak.itu nilai terpenting atau cabang
terpenting dari ln z adalah waktu sementara dengan defenisi ln r + i dimana
o < 2 .
lxxiii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Fungsi logaritma dapat kita defenisikan sebagai dasar yang nyata daripada e.
jika z w , kemudian w log z dimana 𝛼 > 0 dan 0,1 . Sejauh ini kotak
1 1 1 1+√𝑧 2 −1
sin z = ln ( iz +√1 − 𝑧 2 csc 1 z = ln ≠( )
𝑖 𝑖 𝑧
2
1 1 1+√1−2
cos 1 z = ln ( z +√𝑧 2 − 1) sec 1 z = ln ( )
𝑖 𝑖 𝑧
1 1+𝑖𝑧 1 𝑧+𝑖
tan 1 z = ln ( 1−𝑖𝑧 ) cot 1 z = ln ( 𝑧−𝑖 )
2𝑖 2𝑖
1 1+√𝑧 2 +1
Sinh z = ln ( z +√𝑧 2 + 1) csch 1 z = ln ( )
𝑧
2
1 1 1+√1−2
Cosh z = ln ( z +√𝑧 2 − 1) sech z = ln ( )
𝑧
1 1 1+𝑧 1 1 𝑧+1
Tanh z =2 ln ( 1−𝑖𝑧 ) coth z =2 ln ( 𝑧−1 )
lxxiv
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
10. aljabar dan fungsi transsendental
Jika w adalah sebuah solusi dari pertayaan dari polonomial maka:
po ( z )u n p1 ( z ) w n 1 ... p n 1 ( z ) w p n ( z ) 0 ….dimana
Halaman 37
FUNGSI, LIMIT DAN KEKONTINUAN
Setiap fungsi yang tidak dapat dinyatakan sebagai sebuah penyelesaian dari
(6) disebut sebagai fungsi transedental. Fungsi logaritma, trigonometri dan
hiperbola dan invers korespondensi adalah contoh dari fungsi transedental.
Fungsi-fungsi yang disebutkan pada 1-9 diatas, bersamaan dengan fungsi-
fungsi turunannya oleh bilangan berhingga dengan operasi penambahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan akar disebut sebagai fungsi dasar.
bidang z
𝒊 = 𝜽𝟏
0 B
Gambar 2.5
BIDANG RIEMANN
Ada cara lain untuk mencapai tujuan dari garis cabang yang digambarkan
diatas, untuk melihat ini kita bayangkan bahwa 𝑧 seperti bidang yang terdiri dari
dua lembaran yang diletakkan diatas satu sama lain. Kita sekarang memotong
lembaran tersebut sepanjang OB dan bayangkan bahwa ujung lebih rendah dari
lxxvi
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
dasar lembaran digabung dengan yang paling atas dari lembaran tersebut.
Kemudian dimulai di dasar lembaran dan buat satu lintasan yang lengkap sekitar O
kita sampai pada lintasan teratas. Sekarang kita bayangkan ujung potongan lainnya
yang digabung bersamaan sehingga dengan melanjutkan lintasan tersebut kita pergi
dari lembaran teratas menuju lembaran dasar.
Kumpulan dari 2 lembaran yang disebut bidang Riemann menyesuaikan
1
dengan fungsi 𝑧 2 . Setiap lembaran menyesuaikan ke sebuah cabang fungsi dan
setiap lembaran fungsi adalah nilai-tunggal.
Konsep bidang Riemann memiliki keuntungan dimana berbagai macam
nilai dari fungsi bernilai-ganda diperoleh dari sebuah bentuk
berkesinambungan/berkelanjutan.
1
Gagasan tersebut nudah dikembangkan. Sebagai contoh, untuk fungsi 𝑧 2
bidang Riemann mempunyai 3 lembaran, untuk ln 𝑧 bidang Riemann mempunyai
banyak lembaran tak terhingga.
LIMIT
Biarkan 𝑓(𝑧) dibatasi dan benilai tunggal disekitarnya dari 𝑧 = 𝑧0 dengan
kemungkinan pengecualiaan dari 𝑧 = 𝑧0 sendiri (misalnya dalam penghapusan
sekitar 𝛿 pada 𝑧0 ). Kita menyatakan bahwa jumlah
Halaman 38
Kita lihat bahwa jumlah l adalah limit dari f(z) dengan z pendekatan z0 dan di tulis
lim f ( z) l jika untuk bilangan positif ( namun kecil) kita dapat menemukan
z z0
lxxvii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Secara geometris, jika Z0 adalah titikpada bidangkompleks,dari lim f ( z) l
z z0
f ( z ) zlim
z
f ( z) A
4. lim 0 jika B 0
z z0 g ( z ) lim g ( z ) B
z z0
TAKTERHINGGA
Melaluitransformasiw= 1 /ztitikz=0 (yaituasal)dipetakanke w=∞, disebut titikdi tak
terhinggapada bidangw.Demikian pula kitamenunjukkandengan z=∞titikdi tak
terhinggapada bidangz.Untuk mempertimbangkanperilakudari f (z) di z=∞, cukup
dengan membiarkans =1 /w danmengkaji perilakuf(1 / (w)) di w= 0.
lxxviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Kita mengatakan bahwa lim f ( z) l atau f(z)mendekati l tak terhinggaz, jika untuk
z z0
setiapN >0 kitadapat menemukanm > 0 sehingga|f (z)-l| < e setiap kali|z|>M.
Kita katakan bahwa lim f ( z ) dari f (z) mendekati tak
z z0
KONTINUITAS
Misalkan f(z)didefinisikan danbernilai tunggalmendekati z =z0serta pada z=z0
(yaitu di lingkunganδdari z0). Fungsi f(z)dikatakankontinu diz =z0jika
lim f ( z ) f ( z0 )
z z0
3. l f ( z 0 )
Halaman 39
FUNGSI, LIMIT DAN KONTINUITAS
𝑧2 𝑧 ≠ 1
Contoh 1: Jika 𝑓(𝑧) = kemudian dari contoh pada halaman 38,
0 𝑧=1
lxxix
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
lim 𝑓(𝑧) = −1. Untuk 𝑓(𝑖) = 0
z→i
kontinyu di 𝑧 = 𝑖.
Contoh 2: Jika 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 untuk semua 𝑧, maka lim 𝑓(𝑧) = 𝑓(𝑖) = −1 dan 𝑓(𝑧)
z→i
adalah kontinu di 𝑧 = 𝑖.
Titik pada garis 𝑧 dimana 𝑓(𝑧) tidak kontinu disebut diskontinuitas dari
𝑓(𝑧), dan 𝑓(𝑧) dikatakan diskontinuitas pada titik-titik ini. Jika lim 𝑓(𝑧)
z→z0
terdefinisi tapi tidak sama dengan 𝑓(𝑧0 ), kita sebut 𝑧0 diskontinuitas lepas karena
dengan mendefinisikan 𝑓(𝑧0 ) harus sama dengan lim 𝑓(𝑧) pada fungsi menjadi
z→z0
kontinu.
Alternatif untuk definisi kontinuitas diatas, kita dapat mendefinisikan 𝑓(𝑧)
sebagai kontinu di 𝑧 = 𝑧0 jika untuk setiap 𝜄 > 0 kita dapat menemukan 𝛿 > 0
sedemikian sehingga |𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0 )| < 𝜄 dimana |𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 . keterangan ini
hanyalah definisi limit dengan 𝑙 = 𝑓(𝑧0 ) dan tidak berlaku pada 𝑧 ≠ 𝑧0 .
Untuk menguji kontinuitas dari 𝑓(𝑧) di 𝑧 = ∞, kita masukkan 𝑧 = 1/𝑤 dan
memeriksa kontinuitas dari 𝑓(1/𝑤) dimana 𝑤 = 0.
KONTINUITAS DI DAERAH A
Sebuah fungsi 𝑓(𝑧) dikatakan kontinu di suatu daerah jika kontinu di semua
titik daerah.
KONTINUITAS SERAGAM
𝑓(𝑧) berada di daerah. Maka menurut definisi pada setiap titik 𝑧0 ke daerah
dan untuk setiap 𝜄 > 0, kita dapat menemukan 𝛿 > 0 (pada umumnya tergantung
pada kedua 𝜄 dan titik tertentu 𝑧0 ) sama halnya |𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0 )| < 𝜄 dimana
|𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿. Jika kita dapat menemukan 𝛿 pada 𝜄 tapi tidak pada titik tertentu 𝑧0 ,
kita mengatakan bahwa 𝑓(𝑧) adalah kontinu seragam di daerah tersebut.
Halaman 40
Alternatif f(z) penggunaanya yaitu berlangsung pada daerah jika ada 𝜀 > 0 kita
dapat menemukan 𝛿 > 0 seprti |f(z1) – f(z2)|< 𝜀 yang mana z1 – z2 < 𝛿 dimana z1 dan
z2 mempunyai dua poin dari daerah.
Teorema. Jika f(z) berada pada daerah tertutup, penggunaannya yaitu berlangsung
di sana.
URUTAN
Fungsi dari sebuah integral variabel positif di tandai dengan f(n) atau u n dimana n
=1, 2, 3....disebut sebuah urutan. Urutan seperti itu merupakan pasangan dari
angka-angka u1, u2, u3. . . Dalam sebuah batas pesanan dari pengaturan dan di
bentuk menurut batas aturan. Masing-masing nomor pada urutan di sebut batas dan
un disebut batas ke n. Urutan u1, u2, u3. . .juga ditandai dengan singkatan (un). Pada
urutan disebut terbatas atau tidak terbatas sesuai dengan adanya batas angka atau
lxxxi
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
tidak. Kecuali jika cara lainnya telah di tetapkan kita akan menganggap hanya batas
urutan.
Contoh 1: pasangan dari angka-angka i, i2, i3…i100 merupakan sebuah batas urutan;
pada istilah batas ke n. Yaitu pemberian dengan un = in, n=1, 2, ...100.
(1+𝑖)2 (1+𝑖)3
Contoh 2 : pasangan dari angka-angka 1 + i, , merupakan sebuah batas
2! 3!
limit dari sebuah urutan ada,pada urutan di sebut konvergen; atau cara lainnya itu di
sebut divergen. Sebuah urutan dapat konvergen hanya untuk satu limit jika sebuah
limit itu tidak berbanding.
Suatu yang lebih intiutif hanyalah cara unrigorous dari gambaran konsep ini pada
limit menyatakan bahwa sebuah urutan u1, u2, u3. . . mempunyai sebuah limit l jika
memperoleh batas-batas urutan”semakin dekat dan semakin dekat” untuk l. Ini
sering digunakan untuk menyiapkan sebuah”kemungkinan” sebagai nilai dari limit,
yang mana pada devinisi telah diterapkan untuk melihat jika kemungkinan benar.
TEOREMA PADA LIMIT DAN URUTAN
Selanjutnya diskusikan salah satu urutan pada BAB 6
Jika lim 𝑎𝑛 = A dan Jika lim 𝑏𝑛 = B, lalu
𝑛→~ 𝑛→~
𝑎 lim 𝑎 𝐴
𝑛→~ 𝑛
4. lim 𝑏𝑛 = = 𝐵 jika B # 0
𝑛→~ 𝑛 lim 𝑏 )
𝑛→~ 𝑛
lxxxii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Bentuk urutan baru 𝑠1 , 𝑠2 , 𝑠3 dibatasi oleh 𝑠1 = 𝑢1, 𝑠2 = 𝑢1, + 𝑢2 , 𝑠3 = 𝑢1, + 𝑢2 +
𝑢3 . . . , 𝑠𝑛 = 𝑢1, + 𝑢2 + 𝑢3 . . . ,+ 𝑢𝑛
Dimana 𝑠𝑛 disebut batas bagian penjumlahan, pada penjumlahan dari n batas
pertama dari urutan{ un}.
Halaman 41
Tugas UAS Menerjemah Hal. 41
Urutan disimbolkan dengan
Yang disebut dengan urutan tak tentu apabila maka disebut dengan
Konvergan dan S sebagai jumlah. Maka urutan-urutan sebaliknya disebut Divergan.
Suatu keadaan dimana suatu urutan berkumpul adalah
Namun pembahasan ini belum lengkap (lihat hal.40 & 150)
Pembahasan selanjutnya dari urutan tak tentu ini disajikan pada bab 6.
(a)
(b) 3i)=(1-3i
lxxxiii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Titik , dicerminkan oleh titik P pada bidang z.
lxxxiv
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
Sedangkan
Halaman 42
Belum
Halaman 43
a. Daerah asal di z berinduksi dari sebagian bayangan di PQRS terdapat pada
gambar 2-10. Daerah yang memetakan kedalam daerah yang berada pada
pada P’ Q’ R’ S’ yang menunjukkan bayangan terdapat pada gambar 2-11.
Yang akan ditulis pada kurva PQRSP yang dipindahkan searah jarum jam
dan kurva gambar P’ Q’ R’ S’ P’ yang juga dipindahkan searah jarum jam.
b. Daerah asal di z menunjukkan bahwa sebagian bayangan PTUVWXYZ
terdapat pada gambar 2-10. Daerah yang memetakan daerah yang berada
pada daerah gambar P’ T’ U’ V’ terlihat bayangan seperti terdapat pada
gambar 2-11.
lxxxv
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
c. 𝑢 = 𝑥 2 − 𝑦 2 = (2)2 − (−1)2 = 3, 𝑣 = 2𝑥𝑦 = 2(2)(−1) =
−4. 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑢 = 3, 𝑣 = −4.
lxxxvi
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
a. Kita dapatkan 𝑧 = 𝑟 𝑖𝜃 , jadi 𝑤 = 𝑧 1⁄5 = 𝑟 1⁄5 𝑒 𝑖𝜃⁄5 . Jika 𝑟 = 𝑟1 𝑑𝑎𝑛 𝜃 = 𝜃1 ,
kemudian 𝑤1 = 𝑟1 1⁄5 𝑒 𝑖𝜃1⁄5 .
Seperti 𝜃 menambahkan dari 𝜃1 𝑘𝑒 𝜃2 + 2𝜋. Yang mana terjadi ketika
kelengkapan satu keliling disekitar daerah asal yang diputar searah jarum jam, kita
temukan
⁄ ⁄
𝑤 = 𝑟11 5 𝑒 𝑖(𝜃1 +2𝜋)⁄5 = 𝑟11 5 𝑒 +2𝜋𝑖⁄5 = 𝑤1 𝑒 2𝜋𝑖⁄5
b. Setelah lintasan disekitar daerah asal 2 lengkap, kita temukan
⁄ ⁄
𝑤 = 𝑟11 5 𝑒 𝑖(𝜃1 +4𝜋)⁄5 = 𝑟11 5 𝑒 +4𝜋𝑖⁄5 = 𝑤1 𝑒 4𝜋𝑖⁄5
Setelah lintasan disekitar daerah asal 3 dan 4 lengkap, kita temukan
w = 𝑤1 𝑒 6𝜋𝑖⁄5 𝑑𝑎𝑛 w = 𝑤1 𝑒 8𝜋𝑖⁄5
Setelah lintasan disekitar daerah asal 5 w lengkap nilai yang diperoleh adalah w =
𝑤1 𝑒 10𝜋𝑖⁄5 = 𝑤1, jadi nilai dari daerah asal w adalah diperoleh setelah daerah asal
disekitar 5 berubah. Setelah itu lingkaran diulang ( Lihat gambar 2-13 ).
Cara Lain. Dimulai 𝑤 5 = 𝑧, kita mempunyai arg z = arg w berubah dari arg 𝑤 =
1
( 𝑑𝑖𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 arg 𝑧).
5
lxxxvii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
c.Jika dengan cara lain tidak dapat menemukan daerah asal, selanjutnya ditambah
dengan arg z dengan 0 dan penambahan arg w selalu 0. Dalam hal ini dari w adalah
𝑤1. Maka pembuat angka dilintasan tidak diperoleh.
Halaman 44
FUNGSI, LIMIT, dan KONTINUITAS
7.a) di soal sebelumnya telah dijelaskan tentang alasan mengapa kita dapat
menganggap w sebagai kumpulan dari nilai tunggal dari fungsi z.
b) jelaskan secara geometris tentang hubungan antara fungsi-fungsi dari nilai
tunggal tersebut.
c) tunjukkan secara geometris bagaimana kita dapat membatasi diri kita dengan
fungsi dari nilai-nilai tunggal tertentu.
(a) karena w3= reiθ= re (iθ + 2kπ) dimana k adalah bilangan bulat, kita memiliki
1⁄ 1 1⁄
𝑤=𝑟 5 𝑒 𝑖(𝜃 +2𝑘𝜋) ⁄5 =𝑟 3 (cos(𝜃 + 2𝜋)/5) + 𝑖 sin(𝜃 + 2𝑘𝜋/5)
Dan karena w memiliki 5 nilai fungsi dari z, maka 5 nilai tersebut diberikan oleh k=
0,1,2,3,4
Kita juga dapat menganggap w sebagai sebuah kumpulan dari 5 nilai fungsi yang
disebut cabang dari banyak nilai fungsi, dengan cara membatasi θ. Oleh karena itu,
contohnya, kita dapat menulis
1⁄
𝑤=𝑟 3 (cos 𝜃/5) + 𝑖 sin(𝜃/5)
Dimana kita dapat mengambil 5 kemungkinan interval untuk θ yang diberikan oleh
0 ≤ 𝜃 < 2𝜋, 2𝜋 ≤ 𝜃 < 4𝜋, … ,8𝜋 ≤ 𝜃 < 10𝜋,
Interval pertama adalah 0 ≤ 𝜃 < 2𝜋, yang biasanya disebut dengan jarak utama
dari θ dan sama dengan cabang pokok dari banyak nilai fungsi.
Interval lain untuk θ dari panjang 2π juga dapat diambil; misalnya −𝜋 ≤ 𝜃 <
𝜋, 𝜋 ≤ 𝜃 < 3𝜋, etc, pertama-tama persamaan ini dapat diambil sebagai jarak
pokok/utama.
(b) kita mulai dengan cabang (utama) yang asli
Setelah 1 putaran mengenai asal dari garis z telah lengkap, θ ditingkatkan oleh 2π
untuk memberi fungsi bagi cabang lain. Setelah putaran yang lain lengkap, cabang
lxxxviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
fungsi lain masih didapatkan sampai semua dari 5 cabang tersebut telah ditemukan,
setelah kita kembali pada cabang (utama) yang asli.
karena nilai yang berbeda dari f(z) diperoleh dengan berturut-turut mengelilingi z=0
kita sebut z = 0 titik cabang
(c) kita dapat membatasai diri kita dalam fungsi nilai tunggal tertentu, biasanya
pada cabang utama, dengan menjamin bahwa tidak lebih dari 1 putaran lengkap
yang dibuat, conth: membatasi θ dengan tepat.
Dalam kasus jarak utama dengan persamaan 0 ≤ 𝜃 < 2𝜋, persamaan ini
telah telah diselesaikan dengan menyusun sebuah potongan yang diindikasikan
dengan OA pada gambar 2-14 dibawah ini, yang disebut sebuah potongan
cabang/garis cabang, pada poros posotif yang benar, maksut dari gambar ini adalah
kita tidak boleh melewati garis pemotong tersebut (jika kita melewatinya, maka
akan didapatkan fungsi cabang lain).
Jika interval yang lain untuk θ telah dipilih, maka garis cabang / garis pemotong
tersebut akan ditarik garis lain dalam garis bujur z yang berasal dari titik pusat.
Untuk tujuan tertentu, sebagaimana yang akan kita lihat selanjtnya, bahwa kita
dapat melihat kurva dalam gambar 2-15 yang mana pada gambar 2-14 adalah
merupakan sebuah kasus yang langka/jarang terjadi.
y y
H
E
F G
I
O A x D A x
B
C
J
Gambar 2-14 Gambar 2-15
Fungsi Dasar
8. buktikan bahwa (a) 𝑒 𝑧1 . 𝑒 𝑧2 = 𝑒 𝑧1+𝑧2 , (b) |𝑒 𝑧 | = 𝑒 2 , (c) 𝑒 𝑧+2𝑘𝜋𝑖 = 𝑒 𝑥 , 𝑘 =
0, ±1, ±2 … ..
lxxxix
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
a)dengan definisi 𝑒 𝑧 = 𝑒 𝑧 (cos 𝑦 + 𝑖 sin 𝑦) dimana z = x+iy. maka jika 𝑧1= 𝑥1 +
𝑖𝑦2
Halaman 45
Belum
Halaman 46
FUNGSI, LIMIT, dan KONTINUITAS
𝑒 𝑧 +𝑒 −𝑧 2 𝑒 𝑧 − 𝑒 −𝑧 2 𝑒 2𝑧 + 2 + 𝑒 −2𝑧 𝑒 2𝑧 – 2+ 𝑒 −2𝑧
𝑐𝑜𝑠ℎ2 𝑧 − 𝑠𝑖𝑛ℎ2 𝑧 = ( ) − ( ) = − =1
2 2 4 4
𝑐𝑜𝑠ℎ2 𝑧 − 𝑠𝑖𝑛ℎ2 𝑧 1
dibagi dengan 𝑐𝑜𝑠ℎ2 𝑧, = 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 − 𝑡𝑎𝑛ℎ2 = 𝑠𝑒𝑐ℎ2 𝑧
𝑐𝑜𝑠ℎ2 𝑧 𝑐𝑜𝑠ℎ2 𝑧
𝑒 𝑖(𝑖𝑧) −𝑒 −𝑖(𝑖𝑧) 𝑒 −𝑧 −𝑒 𝑧 𝑒 𝑧 − 𝑒 −𝑧
b) 𝑠𝑖𝑛 𝑖𝑧 = = = 𝑖( ) = 𝑖 sin ℎ𝑧
2𝑖 2𝑖 2
𝑒 𝑖(𝑖𝑧) +𝑒 −𝑖(𝑖𝑧) 𝑒 −𝑧 +𝑒 𝑧 𝑒 𝑧 +𝑒 −𝑧
c) 𝑐𝑜𝑠 𝑖𝑧 = = = = cos ℎ𝑧
2 2 2
d) dari soal nomor 9 (a) dan bagian (b) dan (c), kita memiliki
sin(𝑥 + 𝑖𝑦) = sin 𝑥 cos 𝑖𝑦 + 𝑐𝑜𝑠𝑥 sin 𝑖𝑦 = 𝑠𝑖𝑛𝑥 cos ℎ 𝑦 + 𝑖𝑐𝑜𝑠 𝑥 sin ℎ 𝑦
z
r1 1
θ1 x
Gambar 2-
16
Putaran lengkap selanjutnya tetntang arah awal yang berubah/berpindah ke
1⁄ 1⁄
cabang lain dan (tidak seperti persamaan fungsi lain, misalnya 𝑧 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑧 3) kita
tidak akan pernah kembali pada cabang yang sama.
Halaman 47
15.Pertimbangkan transformasi w = ln z. Tunjukkan bahwa (a) melingkar dengan
pusat pada titik asal bidang z yang dipetakan ke dalam garis paralel sumbu v pada
bidang w, (b) garis atau sinar keluar dari titik asal bidang z yang dipetakan ke
dalam garis paralel sumbu u pada bidang w, (c) bidang z dipetakan pada lebar 2
pada bidang w. Ilustrasi hasil grafik.
Kita mempunyai w = u + iv = ln z = ln r + i sedemikian sehingga u = In r, v =
.
Pilih cabang utama w = ln r + i dimana 0 2
(a) melingkar dengan pusat pada titik asal dan jari-jari a dengan persamaan
z r a . Ini dipetakan ke dalam garis bidang w dengan persamaan u ln a.
Gambar 2-17 dan 2-18 lingkaran dan garis yang memetakan a = 1/2, 1, 3/2, 2 yang
tertandai.
(b) garis atau sinar keluar dari titik asal bidang z (lihat gambar 2-17) mempunyai
persamaan a . Ini dipetakan ke dalam garis bidang w (lihat gambar 2-18)
dengan persamaan v a . Kita sudah menunjukkan pemetaan garis untuk
a 0, / 6, / 3, and / 2 .
2 4 pada gambar 2-20. Dengan cara yang sama, kita memperoleh titik
potong lain yang ditunjukkan gambar 2-20.
Di bawah ini diberikan titik z 0 pada bidang z, ada tidak terbatas titik gambar
pada bidang w memetakan titik gambar.`
Yang harus dicatat bahwa jika kita yang telah mengambil seperti
, 3 , dll, titik potong gambar 2-20 akan digeser tegak lurus
sejauh 𝜋.
Halaman 48
. Jika kita memilih cabang utama dari sin-1z sehingga sin-1 0 = 0,buktikan bahwa
1
sin-1z = 𝑖 ln (iz + √1 − 𝑧 2 )
𝑒 𝑖𝑤 −𝑒 −𝑖𝑤
jika w = sin-1z, maka z =sin w = sehingga
2𝑖
𝑒 𝑖𝑤 − 2𝑖𝑧 − 𝑒 −𝑖𝑤 = 0 atau 𝑒 2𝑖𝑤 − 2𝑖𝑧𝑒 𝑖𝑤 − 1 = 0
2𝑖𝑧 ± √4−4𝑧 2
Selesaian, 𝑒 𝑖𝑤 = = 𝑖𝑧 ± √1 − 𝑧 2 = 𝑖𝑧 + √1 − 𝑧 2
2
Karena ± √1 − 𝑧 2 digantkan dengan √1 − 𝑧 2 sekarang 𝑒 𝑖𝑤 = 𝑒 𝑖(𝑤−2𝑘𝜋) ,
𝑘 = 0, ±1, ±2 … sehingga
1
𝑒 𝑖(𝑤−2𝑘𝜋) = 𝑖𝑧 + √1 − 𝑧 2 atau w= 2𝑘𝜋 𝑖 + ln (iz + √1 − 𝑧 2 )
Sehingga cabang 𝑤 = 0 bilamana 𝑧 = 0diperoleh dengan mengambil k=0 dari
1
sini didapat w = sin-1z = 𝑖 ln (iz + √1 − 𝑧 2 ) seperti yang diinginkan
17.jika kita memilih cabang utama dari tanh-1z sehingga tanh-10 = 0,buktikan
bahwa
1 1+𝑧
tanh-1z = 2ln (1−𝑧)
sin 𝑤 𝑒 𝑤 −𝑒 −𝑤
jika w = tanh-1z , maka z = tanh w = cosh 𝑤 = 𝑒 𝑤 +𝑒 −𝑤 sehingga
(1 − 𝑧)𝑒 𝑤 = (1 + 𝑧)𝑒 −𝑤 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑒 2𝑤 = (1 + 𝑧)/(1 − 𝑧)
Karena 𝑒 = 𝑒 2(𝑤−𝑘𝜋𝑖) , maka kita memperoleh
2𝑤
1+𝑧 1 1+𝑧
𝑒 2(𝑤−𝑘𝜋𝑖) = 1−𝑧 atau w = k𝜋𝑖 + 2ln (1−𝑧)
Cabang utama untuk 𝑘 = 0 memberikan hasil yang diinginkan.
Halaman 49
“Fungsi, Limit dan Kekontinuan”
Misal C (gambar 2.21) menjadi kurva tertutup yang memuat titik i tapi bukan
titik –i. Kemudian titik z adalah suatu kejadian melawan arah jarum jam
disekitar C.
Ubah dalam arg ( z - i ) = 2π Ubah dalam arg ( z +i ) = 0
Kemudian
Ubah dalam arg w = π
Z Plane
z
i
Gambar 2.21
-i
Metode lain :
Misal z i r1e i1 , z i r2 e i2 . maka
w r1r2 e i (1 2 )
1
2
r1r2 e i1 / 2 e i2 / 2
Jika kita mulai dengan fakta-fakta bahwa nilai dari hubungan
Metode lain
Dalam hal ini, menunjuk cara kedua dari bagian (a) 1 meningkat dari
C z
i
x
-i
Gambar 2.23
y y
i i
x x
-i
-i
Gambar 2.23
Halaman 50
FUNGSI, LIMIT, DAN KONTINUITAS
untuk gambar 2-23 atau 2-24 dari masalah pada nomor 20. Dengan mengganti
gambar 2-23, sebagai contoh kita bayangkan bahwa bidang z terdiri dari dua lembar
lapisan yang lain dan memotong sepanjang garis cabang. Sebaliknya tepi dari
satu sirkuit yang lengkap sekitar z=i , kita mulai pada salah satu cabang dan
kehabisan yang lain. Bagaimana pun, jika kita membuat salah satu sirkuit
mengenai keduanya z = i dan z = -i, kita tidak dapat mengubah semua cabang. Ini
xcvii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
22. Selidikilah permukaan Riemann untuk fungsi f z = ln z ( perhatikan
masalah 14 )
Dalam hal ini kita membayangkan bahwa sumbu z terdiri dari lapisan
banyak helai yang tidak terbatas terhadap yang lain. dan memotong sepanjang
garis cabang yang berasal dari pusat z=0 keluar dari z=0. Kemudian kita
potongan pinggir dari sebuah pinggir yang berhadapan. Kemudian setiap kali kita
membuat sirkuit z=0 adalah pada korespodensi lembar lain untuk sebuah turunan
fungsi cabang. Kumpulan dari lembaran lembaran itu disebut survei Riemmann.
Kenyataan ini masalah yang tidak suka pada 6 dan 7, sirkut berturut-berturut
LIMIT
z2 z z0
b). temukan lim f z jika f(z) = { 0 z zo
a . Kita harus tunju kkan bahwa diberikan sembarang > 0 kita dapat
z 2 z 02 demikian juga 0 z z 0
xcviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
z 2 z 02 z z 0 z z 0 z z 0 2z 0
{ z z0 2z0 } 1 2 z0
Ambilah = 1 atau yang terkecil. Kemudian kita mempunyai
( 1 2 zo )
dibuktikan.
dimana z z 0 , tidak memiliki nilai apapun yang diperoleh dari nilai f(z)
pada z 0
kedalam w0 z 02
.z0
Dalam masalah pada nomor 23 (a) kita membuktikan hasil yang diberikan,
kita menginginkan w berada didalam jari-jari lingkaran, (lihat gambar 2-26) kita
(1 2 z 0 )
untuk hal ini, penafsiran geometrik adalah serupa dengan yang diberikan pada
bagian ( a )
Halaman 51
FUNGSI ,BATAS DAN URUTAN
mengambil 𝛿 sebagai yang lebih kecil dari I dan .𝜖/28, hasil yang dicari berikut.
28 .diberikan lim 𝑓(𝑧) = 𝐴 dan 𝑔(𝑧) = 𝐵 membuktikan bahwa (a) lim [𝑓(𝑧) +
𝑧−𝑧𝑜 𝑧−𝑧𝑜
1 1
𝑔(𝑧)] = 𝐴 + 𝐵, (𝑏) lim 𝑓(𝑧)𝑔(𝑧) = 𝐴𝐵, (c) lim = 𝐵 jika B≠ 0,
𝑧−𝑧𝑜 𝑧−𝑧𝑜 𝑔(𝑧)
𝑓(𝑧) 𝐴
(d) lim = 𝐵 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐵 ≠ 0.
𝑧−𝑧𝑜 𝑔(𝑧)
a) kita harus menunjukkan bahwa untuk setiap 𝜖 > 0 kita dapat
menemukan 𝛿 > 0
seperti itu│[f(z)+𝑔(𝑧)] − (𝐴 + 𝐵)│<𝜖 saat 0 <│𝑧 − 𝑧𝑜│ < 𝛿 kami memiliki
│[𝑓(𝑧) + 𝑔(𝑧)] − (𝐴 + 𝐵)│ = │[𝑓(𝑧) − 𝐴] + [𝑔(𝑧) − 𝐵]│ ≦ │𝑓(𝑧) − 𝐴│ +
│𝑔(𝑧) − 𝐵│
dengan hipotesis, mengingat𝜖 > 0 kita dapat menemukan 𝛿 1>0 dan 𝛿 2>0 seperti
itu │𝑓(𝑧) − 𝐴│ < 𝜖/2 jika 0<│𝑧 − 𝑧𝑜│ < 𝛿 1
│𝑔(𝑧) − 𝐵│ < 𝜖/2 jika 0 <│𝑧 − 𝑧𝑜│ < 𝛿 2.
Halaman 52
Halaman 53
z3 8
(c) limi / 3
z 2 e z 4 4 z 2 16
Dalam hal ini limit dari pembilang dan penyebut tiap-tiap nol dan teorema pada
limit tidak digunakan. Sebagaimana,dihasilkan oleh faktor dari polinomial bisa kita
lihat berikut ini.
z3 8
z 2 z 2ei / 3 z 2e 3i / 3
limi / 3
z 2 e
lim
z 4 4 z 2 16 z 2ei / 3 z 2e i / 3 z 2e 2i / 3 z 2e 4i / 3 z 2e 5i / 3
limi / 3
z 2
e i / 3 1
z 2 e z 2e 2i / 3
z 2e 4i / 3
2 e i / 3
e 2i / 3 e i / 3 e 4i / 3
3 3
i
8 8
Cara lain,sejak
z 6 64 z 2 4 z 4 4 z 2 16 , masalahnya ditemukan
z 2
4z 3 8
z 2 4 e 2i / 3 1 3
3
z 8 2e 1 8 8
persamaan limi / 3 lim
i
z 2e z 64
6 z 2 e i / 3 3 i
= z0
a) Dengan rumusan 23(a) lim f z 0 z 02 dan selanjutnya f(z) termasuk pada z
z z0
= z0 .
Cara lain. Kita harus menunjukan bahwa dengan memberikan > 0 kita bisa ,
fi. ˏ
0 (pendalaman pada ) seperti bahwa f z f z 0 z 2 z 02 ,
≠0
jika z0 = 0, ketika f(z) = 0: dan sejak lim f z 0 f 0 , kita mengetahui bahwa
z z0
termasuk fungsi.
3z 4 2 z 3 8 z 2 2 z 5
32. fungsi dari f z termasuk pada z = i?
z i
Halaman 54
kontinu di z0. Kemudian f(z) kontinu pada daerah sejak kontinu di sembarang
titik pada daerah itu.
35. Karena nilai z diikuti oleh fungsi-fungsi kekontinuan?
a f z z
z
. sejak bilangan pecahan nol ketika z= i,
z 1 z i z i
2
b f z csc z 1
. Pada soal 10 (a), sin z=0 untuk z=o, ,2 ,.... oleh
sin z
KESAMAAN KEKONTINUAN
36. buktikan bahwa f z z 2 adalah bentuk kesamaa kontinu dalam daerah z 1
dimana bergantung hanya pada e dan tidak pada titik utama z 0 dari bidang.
37. buktikan bahwa ƒ(z) = 1⁄𝑧 bukan merupakan kesamaan kontinu dalam daerah
|𝑧| < 1
Metode 1.
Misalkan ƒ (z) adalah kesamaan kontinu di bidang tersebut. Kemudian untuk
sembarang 𝔢 > 0 kita akan dapat mencari 𝛿, misalkan antara 0 dan 1,
sedemikian sehingga |𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0 | < 𝔢 ketika |𝑧 − 𝑧0 |< 𝛿 untuk semua z dan
𝑧0 dalam bidang.
𝛿 𝛿 𝔢
Misalkan z = 𝛿 dan 𝑧0 = 1+ 𝔢 . kemudian |𝑧 − 𝑧0 | = │𝛿 - 1+ 𝔢│= 1+ 𝔢 𝛿 < 𝛿.
1 1 1 1+ 𝔢 𝔢
Bagaimanapun │𝑧 − 𝑧 │= │𝛿 − │= 𝛿 > 𝔢 (sejak 0 < 𝛿 < 1).
0 𝛿
Dengan demikian kita memiliki kontradiksi, dan kontradiksi berikut ƒ(z) = 1⁄𝑧
tidak dapat disamakan kontinu dalam bidang.
Metode 2.
Misalkan 𝑧0 dan 𝑧0 + i disembarang dua titik bidang sedemikian sehingga
1 1
|𝑧0 + 5 − 𝑧0 | = |5| = 𝛿. Kemudian |𝑓(𝑧0 − 𝑓(𝑧0 + 5)| =│ − │=
𝑧0 𝑧0 + 5
|5| 𝛿
|𝑧0 ||𝑧0 +5|
= |𝑧 dapat dibuat lebih besar daripada bilangan positif dengan
0 ||𝑧0 +5|
menduga bahwa batas tersebut adalah nol. Untuk membuktikan ini kita
harus menunjukkan bahwa. |𝑢𝑛 − 𝑙| = |𝑖 𝑛⁄𝑛 − 0| < 𝔢 ketika n > N
sekarang |𝑖 𝑛⁄𝑛 − 0| = |𝑖 𝑛⁄𝑛| = |𝑖 𝑛⁄𝑛| = 1⁄𝑛 < 𝔢 ketika n >
1⁄
𝔢
misalkan kita pilih N = 1⁄𝔢. Kemudian kita lihat bahwa (1) benar, dan
sehingga barisan konvergensi kearah nol.
Halaman 55
𝑢𝑛 +1 (1+𝑖)𝑛 +1⁄(𝑛+1) 𝑛 𝑛√2
b. Dengan menghitung | |=| (1+𝑖)𝑛⁄ | = 𝑛+1 |1 + 𝑖| = 𝑛+1.
𝑢𝑛
𝑛
𝑛√2 6
Untuk semua 𝑛 ≥ 10 (sebagai contoh), kita memiliki >5=
𝑛+1
1,2. Sehingga |𝑢𝑛 + 1| > 1,2|𝑢𝑛 | untuk semua 𝑛 ≥ 10, yaitu |𝑢11 | >
1,2|𝑢10 |, |𝑢12 | > 1,2|𝑢11 | > (1,2)2 |𝑢10 |, dan pada umumnya |𝑢𝑛 | >
(1,2)𝑛−10 |𝑢10 |. Untuk mengikuti |𝑢𝑛 | dapat dibuat lebih banyak dari pada
jumlah positif ( tidak peduli sebarapa besar ) dan sehingga limit dari |𝑢𝑛 |
tidak ada, dan karenanya limit dari 𝑢𝑛 tidak ada sehingga urutannya
menyimpang.
Misalkan 𝑆𝑛 = 1 + 𝑧 + 𝑧 2 + ⋯ + 𝑧 𝑛−1
Kemudian 𝑧𝑆𝑛 = 𝑧 + 𝑧 2 + ⋯ + 𝑧 𝑛−1 + 𝑧 𝑛
1−𝑧 𝑛
Eliminasi (1 − 𝑧)𝑆𝑛 = 1 − 𝑧 𝑛 atau 𝑆𝑛 =
1−𝑧
kita harus menunjukan bahwa diberi beberapa 𝜖 > 0 kita dapat menemukan 𝑁
sehingga |𝑧 𝑛 − 0| < 𝜖 untuk semua 𝑛 > 𝑁. Hasilnya adalah memang benar
jika𝑧 = 0; maka kita dapat menghilangkan 𝑧 ≠ 0.
Sekarang |𝑧 𝑛 | = |𝑧|𝑛 < 𝜖 kemudian 𝑛 𝑙𝑛 |𝑧| < ln 𝜖 atau 𝑛>
(ln 𝜖)⁄(𝑙𝑛|𝑧|) = 𝑁 [ sejak jika |𝑧| < 1, ln|𝑧| adalah neegatif. Karena itu kita
menemukan yang diperlukan 𝑁, dan lim 𝑧𝑛 = 0.
𝑛→∞
1−𝑧 𝑛 1−0 1
Sehingga 1 + 𝑧 + 𝑧 2 + ⋯ = lim 𝑆𝑛 = lim = 1−𝑧 = 1−𝑧.
𝑛→∞ 𝑛→∞ 1−2
Halaman 56
C1
i 1
r1
z 0 1
2
r2
i
Gambar 2.27
1
i
i
gambar 2.28
Misalkan (1) z i r1
ei1
, 2 z i r2 ei . karena 1 dan 2
1
ditentukan hanya
tegak lurus ke dalam perkalian bilangan bulat dari 2ri ,maka kita bisa menulisnya
atau dapat ditulis:
Seperti z sebagai garis lintang C1 dari 0 ke 1, r1 diganti dari 1 ke 2 ,1 diganti dari
w 2 2 e i / 4 / 4 / 2
2
(b) seperti dibagian (a), w r1r2 ei / 2 .berdasarkan gambar 2-28 kita ketahui
1 2
bahwa z sebagai garis lintang C1, r2 diganti dari 1 ke 2 ,1 diganti dari
w 2 2 e i 7 / 4 / 4 / 2
2 . Yang mana tidak sama dengan nilai yang di
peroleh di bagian(a).
Gambar 2.29
Jika dipertimbangkan dimana z garis lintang mendekati garis edar ABCDF,dimana
BDE adalah setengah lingkaran seperti yang ditunjukan bahwa pada gambar 2-29
dari bentuk ini kita memiliki 1 z 1 z iy r co ir sin
dari 1 ke i p 2 1
Halaman 57
44. Temukan fungsi pemetaan yang memetakan titik-titik z = i,2i,3i.....
dari bidang z ke titik w = 1 (lihat gambar 2.30 dan 2.31)
Bidang zBidang w
y v
3i
2i
i
x u
0 1
i
2i
ln w
bagaimana jika, z kita pandang w = 1 dipetakan, z 0,i,2i,....
2
dengan cara ini fungsi pemetaan titik-titik z 0,i,2i,.... yang dipetakan
ke titik w = 1
ln w 2z
maka fungsi pemetaan yang cocok adalah z atau w e
2
1 a cos
a) 1 a cos a 2 cos 2 a 3 cos 3 .........
1 2a cos a 2
a sin
b) a sin a 2 sin 2 a 3 sin 3 .........
1 2a cos a 2
kemudian
i 1
1 ae i a 2 e 2 a 3 e 3i ....
1 ae i
atau
1 ae i
1 a cos a cos 2 .... i a sin a sin 2 ....
2 2 1
1 ae i 1 ae i
1 a cos ia sin
1 2a cos a 2
Hasil yang diperlukan mengikuti pada bagian bilangan real dan imajiner
yang disamakan.
Halaman 58
tentukan fungsi grafik yang poin z=0, ±i ±2i ,±3i,……. Dalam plan z
dalam poin w=1di dalam plan
Sejak titk plan z spasi perkalian kita biarkan karna masalah lima 15 terhadap
fungsi
Logaritma tipe z=1n w
FUNGSI,LIMITS,DAN KELANJUTAN
66.Buktikan jika sin x 1 untuk x semua bilangan real.
67.Tunjukkan bahwa (a) Sinx = Sin x, (b) Coshx = Cos zx (c) Tanx Tan x.
68.Untuk Setiap fungsi berikut ini ux, y dan vx, y sedemikian sehingga
f x u vi
Pisahkan kedalam bagian imajiner dan real (a) f x 3iv ,(b) f x cos x (c)
f x sin 2 x (d) f x x 2 2 x
Jawab (a) u 3 y cos 3x, v 3 y sin 3x (b) u cos x cos y, v sin x sin y, (c)
u sin 2 x cos 2 y
v cos 2 x sin 2 y, (d) u 2 x x 2 y 2 cos 2 y 2 xy sin 2 y , v=
2 xy cos 2 y x y sin 2 y
2x 2 2
69.Buktikan bahwa (a) sinh x Sinhx (b) Cos x Coshx (c)
Tan x Tanx
70.Buktikan bahwa (a) Sinhx1 x2 Sinhx1Cosx2 Cosx1 Sinx 2 (b)
Cosh2 x Cosh 2 x Sinh 2 x
71.Buktikan bahwa (a) Sin 2 x / 2 cos 1 (b) Cos 2 x / 2 cos x 1
1 1
2 2
72.Tentukan ux, y dan vx, y sedemikian sehingga (a) sin 2x u iv , (b)
x cos x u iv
(a)u sin 2 x cos 2 y, v cos 2 x sin 2 y
Jawab
(b)u x cos x cos y y sin x sin y, v y cos x cos y x sin x sin y
73.Carilah hasil dari (a) 4 Sinh 2 i / 3, (b)cosh 2k 1i /2, k=0, 1,2,......
(c)Cosh 3 i /4
Jawab (a)2i 3 (b) 0 (c) i
1 3
=
4x
74. (a ) Tunjukkan bahwa (a) ln 2k i, k = 0 1,0,..... (b)
2 2 3
Apakah nilai terpenting/utamanya???
Jawab (b) 4i / 3
1
1 ln 2 7 / 4 2 ln
Jawab (a) 2
cos 7 / 4 ln 2 (b) 3 / 2 2 k
2
83.Tentukan bagian imajiner dan real x dimana x x iy
2
84.Tunjukkan bahwa (a) f z z 2 1 1 3 ,(b) f x z 1 / 2 z 1 / 3 ,adalah fungsi
algebraic.
Titik Cabang,Garis Cabang,dan Bidang Riemann
85.Buktikan bahwa x i adalah titik cabang dari x 2 1
1
3
Halaman 60
FUNGSI LIMIT DAN KESEIMBANGAN
LIMIT
89 . (a) Jika f(z) = 𝑧 2 + 2𝑧 , buktikan lim 𝑓(𝑧) = 2𝑖 − 1
𝑧→𝑖
2
𝑧 + 2𝑧 𝑧≠𝑖
(b) Jika f(z) = , temukan lim 𝑓(𝑧) dan
𝑧→𝑖
3 + 2𝑖 𝑧=𝑖 benarkan jawabanmu.
𝑧 2 − 𝑧 +1 − 𝑖 1
90 .Buktikan lim = 1−2 𝑖
𝑧−1+𝑖 = 𝑧 2 − 2𝑧 + 2
1−𝑧 𝑧 2 − 2𝑖𝑧
91 Membenarkan suaru nilai untuk (a). lim , (b). lim dan
𝑧→2 +𝑖= 1+𝑧 𝑧 →2 +𝑖 = 𝑧 2 + 4
selidiki mana yang benar untuk terkaanmu .
92 Jika lim 𝑓(𝑧) = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 lim 𝑔(𝑧) = 𝐵 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 (𝑎) lim {2 𝑓(𝑧) −
𝑧 →𝑧0 𝑧→𝑧0 𝑧→𝑧0
3𝑖 𝑔(𝑧)} = 2𝐴 (b) lim {𝑝 𝑓(𝑧) + 𝑞 𝑔(𝑧)} = 𝑝𝐴 + 𝑞𝐵 dimana p dan q
𝑧→𝑧𝑜
adalah constanta (tetap).
93 Jika Jika lim 𝑓(𝑧) = 𝐴 buktikan (a) lim {𝑓(𝑧)}2 =
𝑧 →𝑧0 𝑧→𝑧𝑜
𝐴2 , (𝑏) lim {𝑓(𝑧)}3 = 𝐴3 .Dapatkah kamu menjawab mirip pernyataan
𝑧→𝑧𝑜
untuk lim {𝑓(𝑧)}𝑛 ? Apakah membatasi , bila ada , apakah mengharuskan
𝑧→𝑧𝑜
?
94 Mengevaluasai menggunakan teorema pada limit . Pada setiap kasus
menyatakan dengan tepat teorema yang mana yang digunakan.,
𝑧2 (2𝑧−3 )(4𝑧+𝑖)
(a) lim (𝑖𝑧 4 + 3𝑧 2 − 10𝑖) (b) lim (c) lim
𝑧 →2𝑖 𝑧→8𝜋/4 𝑧 4 + 𝑧+1 𝑧→8𝜋/4 (𝑖𝑧−1)2
𝑧 2+ 1 𝑧−1−𝑖
(d)lim 𝑧 6 + 1 (e) lim {𝑧 2 −2𝑖+2}2
𝑧→𝑖 𝑧→1+𝑖
4 1
Jawab ; (a) −12 + 6𝑖 , (𝑏)√2 (1 + i )/2 (𝑐) − 3 − 4𝑖 (d) 1/3 (e) − 4
𝑧 1
95 Temukan lim (𝑧 − 𝑒𝜋𝑖/3)(𝑧 3 +1) 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶ 6 − 𝑖√3/6
𝑧→𝑒𝜋 𝑖/3
𝑓(𝑧)−𝑓(𝑧𝑜)
96 Buktikan jika 𝑓(𝑧) = 3𝑧 2 + 2𝑧 , 𝑙𝑎𝑙𝑢 lim = 6𝑧𝑜 + 2.
𝑧→𝑧𝑜 𝑧−𝑧𝑜
99 Menjelaskan sama apa yang dimaksut pernyataan (𝑎) lim 1/(𝑧 − 𝑖)2 =
𝑧→𝑖
2𝑧 4 +1
∞ , (𝑏) lim =
𝑧→∞ 𝑧 4 +1
2 4𝑧
100Menunjukkan bahwa lim (sin 𝑧)/𝑧 = 𝜋 , (𝑏) lim 𝑧 2 cos = 𝜋 2 /8
𝑧→𝜋/2 𝜋𝑖 3
𝑧→
2
101 Menunjukan bahwa jika kita membatasai diri untuk f(z) =
tan −1z seperti yang f(0) = 0 , lim f(z) = 3πi/4.
z→−1
KESEIMBANGAN
𝑧 2 +4
102Membiarkan 𝑓(𝑧) = 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑧 ≠ 2𝑖 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑓(2𝑖) = 3 + 4𝑖 .
𝑧−2
(a)buktikan
lim 𝑓(𝑧)𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛 , (𝑏)𝑓(𝑧)𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 =
𝑧→1
2𝑖? 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 , (𝑐)𝑓(𝑧)𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑧 ≠ 2𝑖? 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛.
103Jawaban masalah 102 jika 𝑓(2𝑖) digambarkan sebagai sepadan dengan 4i
jelaskan perbedaannya.
104Buktikan 𝑓(𝑧) = 𝑧/(𝑧 4 + 1) berlanjut di mana di dalam dan pada unit
melingkar|𝑧| = 1. 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 4 𝑝𝑜𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑖𝑛 −
𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑖𝑡𝑢
105Jika 𝑓(𝑧)𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑧)𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 𝑧𝑜 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 3𝑓(𝑧) −
4𝑖𝑔(𝑧)𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧
106Jika 𝑓(𝑧)𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 =
𝑧𝑜 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 (𝑎){𝑓(𝑧)}3 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧.
Dapatkah kamu menjabarkan hasil untuk {𝑓(𝑧)}𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 adalah bilangan
bulat positif.
Halaman 61
107. Carilah semua titik yang tidak kontinu pada bilangan fungsi-fungsi berikut :
cxvii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
2𝑧 −3 3𝑥 2 +4 1
(a) f(z) = , (b) f(z) = 𝑧 4−16, (c) f(z) = cot z, (d) f(z) = 𝑧 − sec 𝑧,
𝑧 2 +2𝑧 +2
tanh 𝑧
(e) f(z) = 𝑧 2 +1
1
Jawablah (a) -1 ± i (c) kπ, k = 0, ± 1, ± 2,... (e) ± i, (k+2)πi, k = 0, ± 1, ± 2,
..
1
(b) ± 2, ± 2i (d) 0,(k+2)π, k = 0, ± 1, ± 2, …
108. Buktikan bahwa f(z) = z2-2z+3 adalah kemana saja kontinu pada bilangan
yang terbatas.
𝑧 2 +1
109. Buktikan bahwa f(z) = adalah (a) kontinu dan (b) membatasi dalam
𝑧 3 +9
suatu bagian │z│≤ 2.
110. Buktikan jika f(z) adalah kontinu tertutup, yang di batasi dalam sebuah baian
tersebut.
1
111. Buktikan bahwa f(z) = adalah kontinu untuk semua z seperti bahwa│z│˂ 0,
𝑧
tetapi tidak dibatasi.
112. Buktikan bahwa polynomial adalah kontinu kemana saja dalam bilangan
yang terbatas
𝑧 2 +1
113. Bahwa f(z) = 𝑧 2 −3 adalah kontinu pada semua z di luar │z│= 2.
𝑧 +2
cxviii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
BILANGAN BERURUTAN YANG TIDAK TERBENTUK
114. Buktikan bahwa f(z) = 3z – 2 tidak dibentuk dengan terus menerus dalam
bagian │z│≤ 0
1
115. Buktikan bahwa f(z) = (a) tidak kontinu dalam sebuah bagian │z│≤ 1 tetapi
𝑧2
1
(b) tidak kontinu dalam bidang ≤ │z│≤ 1
2
116. Buktikan bahwa jika f(z) adalah kontinu dalam sebuah bagian yang tertutup R
adalah yang beragam secara kontinu dalam R
RANGKAIAN DAN RENTETAN
𝑛2 𝑖 𝑛 𝑛 𝑖𝑛
117. Buktikan bahwa (a) 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ 3 = 0, (b) 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ (𝑛+3𝑖 − 𝑛+1) = 1- i.
𝑛 +1
3𝑧
118. Buktikan bahwa beberapa dari bilangan komplek z, 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ (1 + 𝑛2 ) = 1.
1+𝑖 𝑛
119. Buktikan bahwa 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ n ( ) = 0.
2
120. Buktikan bahwa 𝑙𝑖𝑚 r
𝑛→∞ ni tidak tetap
121. Jika 𝑙𝑖𝑚 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ │un│= 0, buktikan bahwa 𝑛→∞ un = 0. Apakah bertentangan
dengankenyatan? Berikan kesimpulanmu.
122. Jika 𝑙𝑖𝑚 𝑙𝑖𝑚 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ an = A dan 𝑛→∞ bn = B, buktikan bahwa (a) 𝑛→∞ (an + bn) =
A+B,
𝑙𝑖𝑚 𝑎𝑛
(b) 𝑙𝑖𝑚 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ (an - bn) = A-B, (c) 𝑛→∞ anbn = AB, (d) 𝑛→∞ 𝑏 = A / B jika B
𝑛
≠0
123. gunakan teori limit terbuka untuk mengeluarkan tiap-tiap bagin ini.
𝑖𝑛2 − 𝑖𝑛+1−3𝑖
(a) 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ (c) 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ √𝑛 + 2𝑖 - √𝑛 + 1
(2𝑛 + 4𝑖−3)(𝑛−𝑖)
(𝑛2 + 3𝑖)(𝑛−1)
(b) 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ │ │ (d) 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ √𝑛 (√𝑛 + 2𝑖 − √𝑛 + 1)
𝑖𝑛2 −3𝑛+ 4−𝑖
1 1
Jawablah (a) 2i, (b) 1, (c) 0, (d) 2i.
𝑙𝑖𝑚 𝑢1 +𝑢2 + …+𝑢𝑛
124. Jika 𝑙𝑖𝑚
𝑛→∞ un = 1, buktikan bahwa 𝑛→∞ = 1.
𝑛
∞
𝑖 2 ∑ 𝑛−1
125. Buktikan bahwa pada rentetan 1 + 3 + (𝑖/3) + ⋯ = 𝑛=1(𝑖/3) pada
kelompok yang berlawanan dan temukan jumlahnya
126. Buktikan bahwa rentetan i – 2i + 3i – 4i + … yang berbeda
∞ ∞
∑ ∑
127. Jika rentetan 𝑛=1 𝑎𝑛 bertemu dengan A, dan 𝑛=1 𝑏𝑛 bertemu dengan B,
∞
∑
buktikan bahwa 𝑛=1 (𝑎𝑛 + 𝑖𝑏𝑛 ) bertemu dengan A + iB. apakah kebalikan itu
benar.
∞
∑ 𝑤𝑛
128. Cari pertemuan dari 𝑛=1 5𝑛,2 dimana w = √3 + i. Jawablah yang berlawanan.
Halaman 62
FUGSI, LIMIT dan KEKONTINUAN
141.Evaluasi (a) cosh i / 2, (b) tanh 1 . Jawaban (a) 0, (b) 2k 1i / 2,
k 0,1,2,......
sin 2 x
142.Jika tan z u iv , tunjukkan bahwa u ,
cos 2 x cosh 2 y
sinh 2 y
v
cis 2 x cosh 2 y
143.Evaluasi terhadap 3 ketepatan tempat desimal (a) 6 3 2i , (b) sin 5 4i .
1 i tan / 2
144.Buktikan Re cos , menggindikasikan nilai pengecualian.
1 i tan / 2
1
jika z adalahrasional
146.Misal f z buktikan bahwa f (z ) tidak berkelanjutan pada
0 jika z adalahirrasional
semua nilai z.
147.Buktikab bahwa jika f z ux, y ivx, y berkelanjutan pada satu wilayah
a , kemudian a Re f x ux, y blm f z vx, y berkelanjutan dalam
satu wilayah.
148.Buktikan bahwa semua akar dari z tan x k , dimana k 0, adalah real.
149.Buktikan bahwa jika limit dari sebuah rangkaian yang ada itu harus unik.
150. a Buktikan bahwa lim n 1 n 0.
n
b Buktikab bahwa rangkaian
n 1 n berbeda, dengan
n 1
menunjukkan bahwa sebuah rangkaian ke – n mendekati 0 tidak butuh
bertemu.
151.Jika z n 1 z n 1 / z n , n 0,1,2,... dan / 2 arg x0 / 2, buktikan
1
2
bahwa lim x n 1.
n
Halaman 63
Bab 3
Turunan Kompleks dan Persamaan Cauchy-Riemann
TURUNAN
Jika 𝑓(𝑧) merupakan fungsi ganjil pada R di bidang z, turunan f(z)
didefinisikan sebagai
𝑓(𝑧+ ∆𝑧)− 𝑓(𝑧)
f ‘(z) = lim (1)
∆𝑧 ∆𝑧→0
dibuktikan bahwa keberadaan sumbu limit di ∆𝑧 → 0. Dalam hal ini dikatakan
bahwa f(z) adalah turunan pada z. Pada definisi (1) sering digunakan h sebagai
pengganti ∆𝑧. Walaupun sifat turunannya kontinu, rujukannya tidak tepat (lihat
permasalahan 4).
FUNGSI ANALITIK
Jika turunan f ‘(z) terletak pada semua titik bidang z di R, maka 𝑓(𝑧)
dikatakan analitik dalam R dan ditujukan sebagai fungsi analitik di R atau fungsi
analitik di R. Istilah umum dan holomorfik sering digunakan sebagai persamaan
analitik.
Fungsi f(z) dikatakan analitik pada titik z0 jika terdapat pendekatan |𝑧 −
𝑧0 | < 𝛿 pada semua titik f ‘(z).
PERSAMAAN CAUCHY-RIEMANN
FUNGSI KESERASIAN
Jika turunan parsial kedua u dan v bergantung sumbu x dan y dan kontinu di
R, maka ditemukan persamaan (2) (lihat permasalahan 6)
𝛿2 𝑢 𝛿2 𝑢 𝛿2 𝑣 𝛿2 𝑣
+ = 0, + =0 (3)
𝛿𝑥 2 𝛿𝑦 2 𝛿𝑥 2 𝛿𝑦 2
Mengikuti di bawah kondisi bagian real dan imajiner dari fungsi analitik memenuhi
persamaan Laplace yaitu
𝛿2𝑢 𝛿2 𝑢 𝛿2 𝛿2
+ = 0 atau ∇2 Ψ = 0 dimana ∇2 ≡ + (4)
𝛿𝑥 2 𝛿𝑦 2 𝛿𝑥 2 𝛿𝑦 2
2
Operasi ∇ sering disebut Laplacian.
Halaman 64
Fungsi-fungsi misalnya ux, y dan vx, y yang memenuhi persamaan Laplace pada
daerah R disebut fungsi harmonik dan disebut juga harmonik di R .
INTERPRETASI GEOMETRI TURUNAN
Misal z 0 ( gambar 3-1) titik P pada bidang z dan misal w0 (gambar 3-2)
bidang z bidang w
y
Q’
Q w0 w f z 0 z w f z 0 z f z 0
z 0 z P’
z0 P x u
w0 f z 0
Gambar 3-1 Gambar 3-2
Jika kita memberi pertambahan z kita mendapat titik Q dari gambar 3-1.
Titik ini memiliki gambar Q ' pada bidang w . Kemudian dari gambar 3-2 kita
melihat bahwa P 'Q ' merepresentasikan bilangan komplek w f z 0 z f z 0 .
Melanjutkan bahwa turunan pada z 0 ( jika ada) dinyatakan oleh :
cxxii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
f z 0 z f z 0 Q' P'
lim lim (5)
z 0 z Q P QP
yaitu limit dari rasio Q ' P ' ke QP untuk titik Q mendekati titik P . Interpretasi di
atas secara jelas mempertahankan dimana z 0 digantikan oleh sembarang titik z .
DIFERENSIAL.
Misal z dz pertambahan diberikan ke z . Maka
w f z z f z (6)
Disebut pertambahan pada w f z . Jika f z kontinu dan punya turunan pertama
yang kontinu pada suatu fungsi, maka
w f ' z z e z f ' z dz e dz (7)
Dimana e 0 untuk z 0 Menyatakan bahwa :
dw f ' z dz (8)
disebut diferensial dari w atau f z , atau bagian utama dari w . Catat bahwa
w dw . Kita sebut dz diferensial dari z.
Dikarenakan definisi ( 1 ) dan ( 8 ), kita sering menulis :
f z z f z w
f ' z lim
dw
lim (9)
dz z 0 z z 0 z
cxxiii
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo