Você está na página 1de 10

Artikel Sosiologi

“Globalisasi Budaya”

Oleh :

Wildan Fakhrur Rozy

XII IPS

MAN INSAN CENDEKIA PEKALONGAN


Tahun Ajaran 2018/2019
GLOBALISASI BUDAYA

A. Pengertian Globalisasi

Kata globalisasi jika ditelaah berasal dari kata globe yang bermakna dunia, maka
secara harfiah globalisasi bisa dikatakan sebagai proses mendunia. Sebagian pemikir
berpendapat bahwa globalisasi merupakan sebuah proses kehidupan yang
menghubungkan seluruh bangsa dan negara di dunia menuju ke sebuah tatanan
kehidupan baru yang bisa menghapus batas geografi, ekonomi dan sosial budaya.
Akibatnya, kini globalisasi masuk dan mempengaruhi berbagai bidang kehidupan.

Globalisasi sebenarnya terdiri dari globalisasi secara umum hingga globalisasi dalam
bidang yang lebih spesifik. Salah satu globalisassi yang terjadi adalah globalisasi
budaya. Globalisasi Budaya bisa diartikan sebagai penyebaran gagasan, nilai dan juga
makna ke seluruh dunia dengan suatu cara untuk mempererat suatu hubungan sosial
masyarakat. Banyak hal yang terjadi hingga saat ini yang mempengaruhi suatu budaya.
Dari suatu budaya yang dimiliki oleh sebuah bangsa bisa diikuti oleh bangsa yang lain.
Negara dengan kebudayaan yang menonjol akan banyak diikuti oleh negara yang lain.
Absahan suatu negara bisa menjadi sebuah tren budaya yang bisa sangat berpengaruh
untuk budaya yang lainnya. Budaya bisa ditularkan dengan berbagai hal seperti contoh
perdagangan, pertukaran, atau juga konsumsi budaya. Budaya asing bisa dikonsumsi
oleh suatu budaya apabila ada media yang bisa membantu penularan seperti internet,
televisi dan juga yang lainnya.

B. Pengertian Globalisasi Budaya

Seperti yang sudah disebutkan, pengertian Globalisasi Budaya merupakan suatu proses
penyebaran ide atau gagasan serta nilai yang ada pada masyarakat ke masyarakat yang
lain dengan suatu cara yang bisa mempererat suatu hubungan social. Kemajuan
teknologi saat ini seperti internet sangatlah berpengaruh terhadap yang namanya
globalisasi budaya karena semua orang bisa menjadi konsumen budaya dari budaya
asing salah satunya adalah budaya barat.

Penyebaran suatu budaya akan sangat berdampak pada kehidupan sosial di masyarakat.
Anda bisa melihat betapa cepat perubahan budaya masyarakat yang disebabkan oleh
konsumsi budaya secara intens karena globalisasi. Pengaruh budaya bisa terlihat dari
perilaku, norma dan juga nilai-nilai budaya yang tampak. Budaya yang dikonsumsi
oleh masyarakat sadar tidak sadar akan sangat berpengaruh terhadap ikatan dari suatu
bangsa ke bangsa yang lainnya.

Anda bisa melihat budaya yang sekarang sangat digandrungi oleh masyarakat
indonesia yaitu budaya barat yang dianggap sebagai budaya modern. Budaya yang
sudah sangat terlihatan adalah gaya berpakaian, gaya bergaul, dan juga bahkan
makanan serta masih banyak lagi yang lainnya. percampuran budaya suatu bangsa
dengan bangsa yang lain memang bisa terjadi namun akan terjadi pergeseran budaya
yang nantinya akan ada salah satu yang tersisihkan karenaglobalisasi budaya.

C. Dampak Positif Globalisasi Budaya

1. Kemudahan dalam Pertukaran Budaya Internasional

Kemajuan teknologi dan pendidikan di era globalisasi menjadi pemicu dalam


pertukaran budaya di negara seluruh dunia. Kini kita dapat melihat dan mempelajari
kebudayaan dari seluruh dunia hanya melalui media internet tanpa harus pergi ke
luar negeri. Mudahnya akses bepergian ke luar negeri juga bisa menjadi pemicunya,
seperti orang dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan membawa serta
kebudayaan dan kesenian dari negara asalnya. Orang tersebut bisa memperkenalkan
kebudayaan dan keseniannya ke masyarakat Indonesia dan jika kebudayaan atau
kesenian tersebut cocok dengan masyarakat Indonesia dapat memicu terjadinya
akulturasi budaya.
Pertukaran pelajar di dunia pendidikan juga bisa menjadi media pertukaran
dunia di seluruh dunia. Pelajar yang berkesempatan ke luar negeri bisa mengajarkan
kebudayaan atau kesenian dari negara asalnya, sekaligus mempelajari kebudayaan
dan kesenian dari negara lain. Tentu hal semacam ini bisa memberikan
dampak melek budaya bagi setiap orang dan bisa menumbuhkan sikap toleran antar
umat manusia. Dengan adanya sikap toleran tentu akan menumbuhkan rasa
solidaritas antar bangsa di dunia.

2. Menjunjung Tinggi Pelaksanaan HAM

Pemikiran masyarakat yang maju di era globalisasi ini membuka pikiran akan
kepedulian terhadap kasus-kasus kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai
belahan dunia, seperti kasus kekerasan di negara-negara afrika. Selain itu, pelbagai
konflik di planet bumi yang dilatarbelakangi oleh perebutan wilayah dansumber
daya alam menjadi pemicu kepedulian dalam hal kemanusiaan, karena konflik-
konflik tersebut memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Hal ini mendorong
solidaritas dari pelbagai negara untuk mewujudkan pengakuan HAM bagi seluruh
manusia di seluruh dunia tanpa terkecuali, baik di negara majumaupun negara
berkembang. Hadirnya globalisasi seakan menghubungkan seluruh bangsa dan
negara menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang bercita-cita mewujudkan
perdamaian dunia.

3. Memicu Pembaharuan Kesenian

Hadirnya pelbagai tontonan dan hiburan baru yang lebih modern di era
globalisasi berimbas pada redupnya kesenian-kesenian tradisional, khususnya
kesenian di Indonesia. Minat masyarakat yang menurun disebabkan oleh pengaruh
budaya luar yang lebih diminati dan kebosanan masyarakat akan hiburan tradisional
di Indonesia. Tentu hal ini menjadi masalah besar bagi pelaku kesenian di Indonesia
karena perlahan dapat mematikan kegiatan seni tradisional di Indonesia. Namun
demikian, redupnya eksistensi kesenian tradisional di Indonesia menjadi pemicu
bagi beberapa pelaku seni di Indonesia untuk melakukan pembaharuan bagi
kesenian tradisional di Indonesia.

Pembaharuan kesenian pun sangat beragam, tergantung dari siapa pelakunya,


misalnya musik gamelan yang dipadukan dengan musik modern atau orkestra, tari-
tari tradisional yang dikemas ulang dengan pemangkasan alur cerita, penyegaran
kostum, dan pembaharuan gerak yang diadaptasi dari gerak tari tradisional, serta
pertunjukan wayang yang memadukan sisi tradisional dan teknologi. Perkembangan
zaman tentu harus disikapi dengan bijak oleh pelaku seni di Indonesia, karena jika
tidak mengikuti perkembangan zaman, maka pelaku seni tersebut akan meredup
dengan sendirinya.

4. Mendorong Penyetaraan Gender

Majunya pola pikir manusia di era globalisasi mendorong terciptanya


kesetaraan gender di masyarakat. Wanita yang awalnya selalu dinomorduakan
dalam kehidupan, kini sudah mendapat pengakuan. Penyetaraan gender menjadi isu
sosial yang positif dari dampak globalisasi di bidang sosial budaya. Wanita kini
tidak lagi dipandang sebelah mata dan tidak hanya dipandang sebagai objek,
melainkan wanita mempunyai peran yang sama dengan pria dalam kehidupan
sehari-hari. Penyetaraan gender ini memicu wanita untuk berkarya dan berkarir
dengan leluasa. Bahkan, wanita kini bisa menjadi kepala daerah maupun presiden,
sebagai contoh beberapa negara berkembang di asia tenggara, termasuk Indonesia,
pernah dipimpin oleh presiden wanita.
5. Sektor Pariwisata Semakin Berkembang

Globalisasi memberi dampak positif bagi sektor pariwisata, karena dengan


kemajuan teknologi pariwisata dapat dipromosikan dengan mudah, cepat dan
murah. Tentu dengan promosi berbasis teknologi bisa mendatangkan wisatawan
dengan mudah, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Selain
itu, berkembangnya sektor pariwisata disebabkan oleh masyarakat sekitar yang
sadar akan potensi wisata. Di Indonesia, masyarakat di sekitar tempat wisata
biasanya membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang mengelola dan
menjaga tempat pariwisata. Masyarakat tersebut sadar bahwa pariwisata bisa
menjadi penunjang ekonomi bahkan bisa menambah pendapatan negara.

D. Dampak Negatif Globalisasi Budaya

1. Munculnya Sikap Individualisme, Konsumtif dan Matrealis


Pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya memunculkan pelbagai sikap
buruk manusia, seperti sikap individualisme, konsumtif dan matrealis.
Perkembangan zaman memicu manusia untuk bekerja keras agar bisa mendapatkan
uang untuk bertahan hidup, hal ini memicu munculnya sikap individualisme bagi
setiap orang. Tentu sikap ini menghilangkan semangat gotong royong dan sifat
kekeluargaan yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sikap konsumtif
dan matrealis akibat dari pengaruh luar juga dapat merugikan manusia itu sendiri,
akibatnya manusia hanya akan mementingkan segala hal dari segi keuntungannya
saja.

2. Lunturnya Nilai-Nilai Keagamaan


Sikap individualisme, konsumtif dan matrealis yang terbentuk akibat dari
dampak negatif globalisasi memungkin nilai-nilai keagamaan tidak lagi diutamakan.
Sibuknya kegiatan manusia di zaman modern ini juga bisa menghambat mereka
untuk beribadah. Manusia-manusia di dunia dituntut untuk berkompetisi agar bisa
bertahan hidup di dunia, bahkan konflik-konflik di dunia yang dilatarbelakangi
perebutan kekuasaan sering terjadi pembantaian manusia tidak berdosa yang
mengesampingkan nilai keagamaan dan nilai kemanusiaan.

3. Pudarnya Nilai-Nilai Budaya Lokal


Hadirnya pengaruh budaya luar di sebuah negara dapat mempengaruhi
pudarnya nilai-nilai budaya lokal di negara tersebut. Misalnya tata krama dan sopan
santun yang menjadi nilai budaya di Indonesia, kini sudah dipinggirkan oleh
pemuda-pemuda bangsa, karena gencarnya pengaruh budaya barat yang meracuni
pemuda bangsa. Selain itu, akibat dari globalisasi di bidang sosial budaya, baju-baju
adat yang menjadi ciri khas suku bangsa di pulau Jawa sudah jarang digunakan
karena dianggap kuno dan tidak menarik, sementara orang-orang kini lebih suka
berdandan mengikuti fashion dari artis yang dikagumi.

4. Hilangnya Kesenian Tradisional


Berkurangnya minat masyarakat terhadap kesenian tradisional bisa menjadi
penyebab kesenian tradisional mati dan hilang. Hadirnya hiburan baru dan modern
dirasa lebih menarik perhatian masyarakat, sementara kesenian tradisional yang
tidak melakukan pembaharuan akan dirasa membosankan dan tidak diminati lagi.
Akibatnya, sebuah kesenian tradisional akan mati dan tidak dipentaskan karena
kurangnya modal untuk menghidupi kesenian tradisional tersebut. Tentu hal ini
perlu menjadi perhatian bagi kita semua untuk lebih mencintai budaya dan kesenian
lokal, dan tidak perlu menunggu negara tetangga mengklaim kesenian lokal agar
kita menjadi latah dalam mencitai budaya dan kesenian lokal.

5. Rusaknya Moral Masyarakat


Pengaruh buruk dari luar yang selalu dipertontonkan di media internet dan
televisi dapat dengan mudah diakses oleh semua orang dan dapat mempengaruhi
orang yang melihatnya. Sebagai contoh di era yang serba modern ini gaya hidup
masyarakat Indonesia banyak yang meniru gaya hidup orang barat, padahal gaya
hidup tersebut tidak semuanya sesuai dengan norma di masyarakat. Banyak orang-
orang di Indonesia yang meniru budaya barat, seperti seks bebas, alkohol dan
narkoba. Tentu hal ini sangat merugikan bagi orang tersebut dan juga dapat
merugikan negara. Pemuda bangsa saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus
karena kemajuan zaman dapat menimbulkan dampak negatif yaitu merusak moral
masyarakat.

Cara melestarikan budaya agar tidak hilang di era globalisasi

Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita


sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju
daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan
kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai
macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari
kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Upaya melestarikan budaya antara lain :

1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita
sendiri.

2. Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan


kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-
syukur sampai ke negara lain.

3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti


memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa
terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
4. Perlindungan: merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak
disebabkan oleh manusia dan alam.

5. Pengembangan: melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori


kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam
penelitian.

6. Pemanfaatan: melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan


penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.

7. Pendokumentasian: melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi


yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.

Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu
bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan
budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika
pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu
keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://farasgundar.wordpress.com/2015/11/20/cara-mempertahankan-budaya-
indonesia-dalam-era-globalisasi-saat-ini/

https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-globalisasi-di-bidang-sosial-budaya

https://www.kompasiana.com/haritsmasduqi/591244dcca23bdb0058b4567/pengaruh-
globalisasi-terhadap-kebudayaan-indonesia

Você também pode gostar