Você está na página 1de 6

SATELIT ALTIMETRI

SATELIT SENTINEL-3A

DOSEN PENGAMPU:
Dr. EKO YULIHANDOKO, S.T., M.T.

OLEH:
DELLA TRI AYU NADYA
03311540000084

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN
KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
Sentinel-3A adalah misi pencitraan operasional multispektral dalam program
Copernicus, bersama-sama dilaksanakan oleh EC (European Commission) dan ESA (European
Space Agency). Sentinel-3A adalah satelit ketiga dari program Copernicus Eropa. Satelit ini
diluncurkan pada 16 Februari 2016 pukul 17:57 UTC di Plesetsk Cosmodrome, di Rusia.

Gambar 1 Sentinel-3A (www.aerospace-technology.com)


Awalnya, peluncuran Sentinel-3A direncanakan pada bulan Desember 2015, tetapi
terjadi keterlambatan pengangkutan dari Cannes ke Plesetsk Cosmodrome sehingga menunda
peluncuran hingga Januari 2016. Setelah menyelesaikan tahap uji peluncuran, peluncuran
dijadwalkan ulang pada 4 Februari 2016. Namun, Pusat Luar Angkasa Khrunichev di Moskow
menetapkan bahwa landasan peluncuran perlu disertifikasi ulang yang mengakibatkan
penundaan lebih lanjut. Peluncuran akhirnya dijadwal ulang untuk 16 Februari 2016.

Sentinel-3A ditempatkan di orbit sun-synchronous pada ketinggian 814.5 km dan


kemiringan orbit (inclination) 98.65°. Sentinel-3A akan mengorbit bumi sebanyak 14.26
putaran/hari dengan siklus berulang 27 hari. Satelit ini akan mengukur dan menentukan
topografi permukaan laut (SSH) dan ketebalan es, tinggi gelombang signifikan (SWH), suhu
permukaan laut (SST) dan darat, serta warna permukaan laut (Ocean Color) dan darat. Satelit
juga memonitor kualitas air laut dan polusi, memantau ketinggian danau dan air sungai,
memberikan informasi tambahan tentang vegetasi, mendeteksi kebakaran, dan pemetaan.

Sentinel-3A memilki berbagai instrumen yang mendukung, yaitu Ocean and Land
Colour Imager (OLCI), Sea and Land Surface Temperature Radiometer (SLSTR), Synthetic
aperture Radar Altimeter (SRAL), Microwave Radiometer (MWR), Laser Retro Reflector
(LRR), Global Navigation Satellite System (GNSS), dan Doppler Orbitography and
Radiopositioning Integrated by Satellite (DORIS).
Gambar 2 Instrumen-Instrumen Sentinel-3A (www.nasaspaceflight.com)
Instrumen pertama yang diaktifkan adalah OLCI (Ocean and Land Colour Imager).
Pada 29 Februari 2016 pukul 14:09 UTC, Sentinel-3A menangkap gambar pertamanya di Pulau
Svalbard, Norway yang menunjukkan pergantian waktu dari siang ke malam. OLCI digunakan
untuk memantau lautan (arus, kehidupan laut, dll.) dan mengamati zona pesisir. Instrumen ini
meliputi 21 band spektral (400–1020 nm) dengan lebar sapuan 1270 km dan overlapping
terhadap sapuan instrumen SLSTR. Resolusi spektral mencapai 300 m. OLCI akan kembali ke
tempat yang sama setiap 4 hari.

Gambar 3 Hasil Tangkapan Pertama Sentinel-3A (www.eumetsat.int)


Berikut merupakan rincian 21 band OLCI:
Tabel 1 Rincian Band OLCI

Central Bandwidth SNR @ specified input


wavelength spectral radiance
400 nm 10 nm 2188 @ 62.95 W m-2 sr-1 μm-1
412.5 nm 10 nm 2061 @ 74.14 W m-2 sr-1 μm-1
442.5 nm 10 nm 1811 @ 65.61 W m-2 sr-1 μm-1
490 nm 10 nm 1541 @ 51.21 W m-2 sr-1 μm-1
510 nm 10 nm 1488 @ 44.39 W m-2 sr-1 μm-1
560 nm 10 nm 1280 @ 31.49 W m-2 sr-1 μm-1
620 nm 10 nm 997 @ 21.14 W m-2 sr-1 μm-1
665 nm 10 nm 883 @ 16.38 W m-2 sr-1 μm-1
673.75 nm 7.5 nm 707 @ 15.70 W m-2 sr-1 μm-1
681.25 nm 7.5 nm 745 @ 15.11 W m-2 sr-1 μm-1
708.25 nm 10 nm 785 @ 12.73 W m-2 sr-1 μm-1
753.75 nm 7.5 nm 605 @ 10.33 W m-2 sr-1 μm-1
761.25 nm 2.5 nm 232 @ 6.09 W m-2 sr-1 μm-1
764.375 nm 3.75 nm 305 @ 7.13 W m-2 sr-1 μm-1
767.5 nm 2.5 nm 330 @ 7.58 W m-2 sr-1 μm-1
778.75 nm 15 nm 812 @ 9.18 W m-2 sr-1 μm-1
865 nm 20 nm 666 @ 6.17 W m-2 sr-1 μm-1
885 nm 10 nm 395 @ 6.00 W m-2 sr-1 μm-1
900 nm 10 nm 308 @ 4.73 W m-2 sr-1 μm-1
940 nm 20 nm 203 @ 2.39 W m-2 sr-1 μm-1
1020 nm 40 nm 151 @ 3.86 W m-2 sr-1 μm-1

OLCI dan SLSTR adalah instrumen optik yang digunakan untuk menyediakan
kontinuitas data untuk instrumen AATSR dan MERIS ENVISAT. SLSTR meliputi 9 band
spektral (550–12.000 nm), pemindaian dual-view dengan lebar sapuan 1420 km (nadir) dan
750 km (pandangan miring) dengan lebar sapuan 1420 km. Instrumen ini memberikan
pengukuran pada resolusi spasial 500 m untuk saluran inframerah dekat (NIR) dan inframerah
serta resolusi spasial 1 km untuk saluran inframerah termal. SLSTR bertujuan untuk Multi-
purpose VIS / IR imagery, dengan penekanan pada suhu permukaan yang sangat akurat untuk
iklim SLSTR akan kembali ke tempat yang sama setiap 2 hari. Berikut merupakan rincian 9
band SLSTR:

Tabel 2 Rincian Band SLSTR

Central Bandwidth SNR or NEΔT @ specified


wavelength input
0.555 µm 20 nm 25 @ 0.5 % albedo
0.659 µm 20 nm 25 @ 0.5 % albedo
0.865 µm 20 nm 21 @ 0.5 % albedo
1.375 µm 15 nm 25 @ 0.5 % albedo
1.61 µm 60 nm 37 @ 0.5 % albedo
2.25 µm 50 nm 27 @ 0.5 % albedo
3.74 µm 380 nm 0.056 K @ 270 K
3.74 µm (fire) 380 nm 0.680-0.016 K @ 285-500 K
10.85 µm 900 nm 0.029 K @ 270 K
10.85 µm (fire) 900 nm 0.079-0.035 K @ 230-400 K
12.0 µm 1000 nm 0.021 K @ 270 K

Altimeter SRAL adalah instrumen topografi utama serta mengukur SWH dan kecepatan
angin di permukaan laut dengan menggunakan dual frekuensi yaitu 5.4 dan 13.58 GHz. SRAL
bekerja pada mode LRM (Low Resolution Mode) SARM (Synthetic Aperture Radar Mode).
Instrumen ini memberikan pengukuran pada resolusi spasial 20 km, namun jika menggunakan
mode SAR maka resolusi spasialnya menjadi 300 m.

Radiometer MWR akan mengukur uap air, kandungan air awan dan radiasi termal yang
dipancarkan oleh bumi dengan menggunakan dual frekuensi yaitu 23.8 dan 36.5 GHz.
Instrumen ini memberikan pengukuran pada resolusi spasial 20 km. Sedangkan DORIS, GNSS,
dan LRR merupakan instrumen yang digunakan untuk menentukan ketepatan orbit. LRR cocok
untuk pengukuran jarak di atas sudut elevasi 20º dari tanah. Untuk setiap aspek sudut, prediksi
kesalahan target rms adalah di bawah 6 mm.

Sistem DORIS menggunakan jaringan beacon orbitografi yang tersebar di seluruh


dunia, yang mengirim sinyal pada dual frekuensi ke penerima di satelit. Gerakan relatif dari
satelit menghasilkan pergeseran dalam frekuensi sinyal (disebut pergeseran Doppler) yang
diukur untuk menurunkan kecepatan satelit. Data-data ini kemudian diasimilasikan dalam
model penentuan orbit untuk menjaga lintasan permanen posisi tepat satelit (hingga 3 cm) pada
orbitnya. Akurasi pengukurannya lebih baik dari 0,5 mm/s dalam kecepatan radial yang
memungkinkan penentuan mutlak posisi orbit dengan akurasi 2-6 cm. Sensor ini bekerja pada
dua frekuensi, yaitu 401.25 dan 2036.25 MHz.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Low and Medium Resolution Sentinel-3A. http://www.gisat.cz/content/en/satellite-


data/supplied-data/low-and-medium-resolution/satelite/sentinel-3-a diakses pada 6
September 2018 pukul 06.15

Anonim. Sentinel-3 Mission Summary.


https://sentinels.copernicus.eu/web/sentinel/missions/sentinel-3/overview/mission-
summary Anonim. Satellite: Sentinel-3A. http://www.wmo-
sat.info/oscar/satellites/view/400. diakses pada 6 September 2018 pukul 07.15

Anonim. Sentinel-3A Earth Observation Satellite. https://www.aerospace-


technology.com/projects/sentinel-3a-earth-observation-satellite/ diakses pada 6
September 2018 pukul 06.30

Anonim. Sentinel-3 is A Dedicated Copernicus Satellite Mission Delivering A Variety of High-


Quality Ocean Measurements.
https://www.eumetsat.int/website/home/Satellites/CurrentSatellites/Sentinel3/index.
html diakses pada 6 September 2018 pukul 06.30

Anonim. Satellite: Sentinel-3A. http://www.wmo-sat.info/oscar/satellites/view/400. diakses


pada 6 September 2018 pukul 06.15

Bergin, Chris dan William Graham. 2016. Russian Rokot launches Sentinel-3A.
https://www.nasaspaceflight.com/2016/02/russian-rokot-sentinel-3a-launch/ diakses
pada 6 September 2018 pukul 07.00

Você também pode gostar