Você está na página 1de 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Media

Media merupakan salah satu penunjang dari keberhasilan pembelajaran, karena

media dapat dikatakan sebgai pengirim pesan kepada penerima,media berasal dari

bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium”. Secara harfiah, artinya

adalah “perantara” atau pengantar”. Oleh karenanya, media dapat dipahami sebagai

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dan merangsang pikiran,

perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

untuk menambah informasi baru pada diri siswa (Haryono, 2012: 48).

Asnawir dan Usman (2002: 24) mengemukakan fungsi dari media pembelajaran

adalah sebagai berikut: 1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu

memudahkan mengajar bagi guru, 2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang

abstrak dapat menjadi lebih konkrit, 3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan

pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan, 4) Semua

indra siswa dapat diaktifkan, dan 5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam

belajar. Kemp dan Dayton (Falahudin, 2014) mengemukakan bahwa manfaat media

dalam pembelajaran sebagai berikut: 1) penyampaian materi pembelajaran dapat

diseragamkan, 2) proses pembelajaran menjadi jelas dan menarik, 3) proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif, 4) efesinsi dalam waktu dan tenaga, 5)

meningkatkan kualitas dalam pembelajaran, 6) media memungkinkan proses

7
8

pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, Purwono, (2014)

membagi jenis media pembelajaran menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Teknologi Cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi

melalui proses percetakan mekanis atau fotografis, seperti buku dan materi visual

statis

2. Teknologi audio visual

Teknologi audio visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan

materi dengan menggunakan mesin-mesia dan elektronik untuk menyajikan pesan-

pesan audio dan visual

3. Teknologi berbasis computer

Teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-

prosesor

4. Teknologi gabungan

Teknologi gabungan merupakan cara untuk menghasilkan dan menyampaikan

materi yang menggabungkan pemakaian beberapaka media yang dikendalikan oleh

komputer.

Berdasarkan kajian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media dalam

pembelajaran memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, karena media dapat

menyampaiakn tujuan pembelajaran secara tidak lansung, menciptakan suasana kelas

yang efektif.
9

2.2 Audio Visual

Media audio-visual merupakan kombinasi antara audio dan visual yang

dikombinasikan dengan kaset audio yang mempunyai unsur suara dan gambar yang

biasa dilihat (Purwono, 2014: 130). Manfaat dari media audio-visual adalah sebagai

alat untuk memperlancar komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan efesien (Saberan, 2012: 26). Sejalan

dengan hal tersebut Kurniawan (2014: 561) mengemukakan bahwa media audio visual

merupakan media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan

pengelihatan.

Sanaki (dalam Sabarean, 2012: 26-26) mengemukakan bahwa terdapat manfaat

media Audio-visual bagi pengajar yaitu: 1) memberikan pedoman serta arahan untuk

mencapai tujuan pembelajaran, 2) menjelaskan struktur dan urutan pengarajan secara

baik, 3) memberikan kerangka secara sistematis, 4) memudahkan kendali pengajar

terhadap materi pelajaran yang disampaikan, 5) membantu ketelitian dalam penyajian

materi pelajaran, 6) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, dan 7)

meningkatkan kualitas pengajaran. Disamping itu media audio-visual bagi

pembelajaran salah satunya yaitu dapat meningkatkan motiasi belajar siswa serta

memberikan variasi yang berbeda dalam pembelajaran dan menciptakam kondisi

belajar yang nyaman tanpa adanya tekanan.

Berdasarkan kajian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Media audio visual

media berbasis audio dan visual yang berupa gambar dan suara untuk memudahkan

proses pembelajaran, media audio memiliki beberapa manfaat yang dapat

mempermudah guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.


10

2.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam pendidikan dan menjadi

bahasa nasional Negara Indonesia, dan Bahasa Indonesia menjadi muatan mata

pelajaran di setiap jenjang pendidikan. Dengan muatan Standar Kompetensi yaitu

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kegiatan tersebut diajarkan disetiap

jenjang pendidikan.

a. Pengertian menyimak

Menyimak merupakan sebuah keterampilan dalam berkomunikasi, tak hanya

sebagai komunikasi menyimak juga merupakan sebuah seni. Tarigan (Triyadi,

2015: 233) mengemukakan bahwa menyimak merupakan suatu proses yang

mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,

menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.

Triyadi (2015: 233) menyebtkan bahwa ciri-ciri penyimak yang baik yaitu: 1) siap

fisik dan mental, 2) konsentrasi, 3) motivasi, 4) tidak mudah terganggu, dan cepat

menyusaikan diri.

b. Cerita pendek

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa

naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya

dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam

pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses

mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa,daninsight.

secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Dengan paralel

pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis cerita pendek
11

berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita

karya dalam cerita pendek terkandung unsur-unsur intrinsik yaitu :pengertian

cerpen.

a. Tema, yaitu pokok gagasan menjadi dasar pengembangan cerita pendek. Tema

suatu cerita mensegala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan,

kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan sebagainya. Untuk mengetahui

tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur

karangan itu. Bisa saja temanya itu dititipkan pada unsur penokohan, alur,

ataupun pada latar.

b. Plot atau alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama

sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perkenalan klimaks dan

penyelesaian.

c. Penokohan dan perwatakan yaitu cerita pengarang menggambarkan dan

mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam karyanya.

d. Seting atau latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini berguna

untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, dan membangun suasana

cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu dan sosial.

e. Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita.

f. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya

kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan

sebagainya.
12

Selain unsur Intrinsik, dalam cerpen dikenal adanya unsur ekstrinsik yaitu

unsur-unsur luar yang berpengaruh terhadap penciptaan suatu bentuk karya sastra.

unsur ekstrinsik itu antara lain:

a. Latar belakang pengarang.

b. Keadaan sosial budaya ketika karya sastra itu diciptakan.

Cerita pendek memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1) alur lebih sederhana, 2)

tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang, 3) latar yang dilukiskan hanya sesaat

dan dalam lingkungan yang relatif terbatas, 4) tema dan nilai-nilai kehidupan yang

disampaikan relatif sederhana.

Fungsi sastradalam hal ini cerpen dibagi dalam lima golongan yaitu :

a) Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para

penikmat atau pembacanya.

b) Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau

pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung

didalamnya.

c) Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi para penikmat atau para

pembacanya.

d) Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para

penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik

bagi dirinaya.

e) Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan

teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.


13

c. Menyimak cerita pendek

Keterampilan menyimak merupakan dasar bagi keterampilan berbahasa lain,

pada awal kehidupan manusia lebih dulu belajar menyimak setelah berbicara,

kemudian membaca dan menulis (Karimah, 2009: 49). Menurut Logan (Shofiani,

2010: 33) menyimak mempunyai tujuan pokok sebagai berikut: 1) menyimak untuk

belajar, 2) menyimak menikmati keindahan audio, 3) menyimak untuk

mengevaluasi, 4) menyimak untuk mengapreasiasikan materi simakan, 5)

menyimak untuk mengkomunikasikan ideide sendiri. Kemudia setiawan (karimah,

2009: 55) menyebutkan bahwa manfaat menyimak sebagai berikut:

1. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi

kemampuan siswa

2. Meningkatkan intelektualitas

3. Memperkaya kosa kata

4. Memperluas wawasan, meningkatan penghayan hidup

5. Meningkatkan kepekaan dan kepeduliaan sosial

2.4 Hasil belajar

Menurut Susanto, (2015:5)Hasil belajar siswa adalah perubahan-perubahan

yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Sudjana (dalam Wahyuni, dkk. 2014:

17) bahwa hasil hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu: 1) faktor

dalam diri siswa yang berkaitan dengan kemampuan siswa yang dimilikinya, motivasi

belajar, minat serta perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan dan sosial
14

ekonomi, dan 2) faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar

yang dicapai siswa adalah kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang akan dilakukan oleh peneliti, akan dijabarkan sebagai berikut

a. Ranah kognitif (pengetahuan) meliputi kemampuan siswa dalam memahami

materi belajar yang diajarkan, siswa dalam berdiskusi bersama kelompok

untuk merumuskan masalah, hipotesis, dan membuat kesimpulan.

b. Ranah afektif (sikap) meliputi sikap yang ditunjukkan siswa saat proses

pembelajaran misalnya saja dari sikap percaya diri, bertanggungjawab,

disiplin, dan sebagainya.

c. Ranah psikomotorik (keterampilan) meliputi kemampuan siswa dalam

menyampaikan hasil yang didiskusikan, mengeluarkan pendapat atau ide.

Berdasarkan kajian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar

merupakan perolehan seorang yang diperoleh setelah melakukan proses belajar.

Hasil belajar tidak hanya berupa perolehan nilai akan tetapi dapat juga berupa

perolehan hasiol tingkah laku.

2.5 Penelitian Relevan

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Miftakh, (2015) Dengan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menyimak mahasiswa

dapat meningkat dengan penggunaan media audio visual. Dengan hasil penelitian

bahwa kemampuan menyimak mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual sedikitnya meningkat.


15

Penelitian juga dilakukan oleh Ainina (2014) Dengan tujuan penelitian yaitu: 1)

untuk mengetahui pemanaatan media pembelajaran sejarah berbasis audiovisual dalam

pembelajaran sejarah, 2) untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran sejarah

berbasis audio visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran sejarah. Dengan hasil

penelitian bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar sejarah

dengan memanfaatkan media pembelajaran sejarah audio visual pada kelas

eksperimen.

Penelitian dilakukan oleh Triyadi (2015) Dengan tujuan penelitian yaitu:1) untuk

mengetahui keterampilan menyimak siswa kelas X armasi SMK Wirasaba Kabupaten

Karawang, 2) untuk mengetahui penggunaan media Audio-cisual pada pembelajaran

bahasa Indonesia siswa kelas X armasi SMK Wirasaba Kabupaten Karawang, dan 3)

untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak siswa siswa kelas X armasi

SMK Wirasaba Kabupaten Karawang pada pelajaran bahasa Indonesia. Dengan

memperoleh hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata tes akhir

menyimak setelah mendapatkan perlakuan efektivitas penggunaan media Audio-visual

dari setiap siklusnya.

Persamaan dari penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan media

audio-visual, akan tetapi memiliki perbedaan yaitu tempat penelitian yang bertempat

di SDN I Kawo, SK dan KD yang digunakan yaitu menggunakan cerita pendek pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia.


16

2.6 Kerangka Pikir

Gambar 2.6 kerangka pikir

2.7 Hipotesis Penelitian

Penerapan media audio visual dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi cerita pendek. Dengan

penerapan media audio visual ini akan menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya hasil

belajar siswa serta dapat menjadi bahan pertimbangan oleh guru untuk dijadikan media
17

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa tidak hanya pada mata pelajaran

bahasa Indonesia.

Você também pode gostar