Você está na página 1de 6

Nengsih, Septia, & Febriana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN


TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA
SMA ADABIAH 2 PADANG

DEVELOPING STUDENTS WORKSHEET BASED ON DISCOVERY LEARNING IN


PROBABILITY TOPIC FOR STUDENTS SCIENCE CLASS XI SMA 2ND ADABIAH PADANG

Sefrida Nengsih1, Tika Septia2 dan Rina Febriana3


1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI SUMBAR
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
sefridanengsih@gmail.com

2,3 Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI SUMBAR
Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang belum memahami materi peluang dan
penyajian materi pada LKS belum membimbing siswa menemukan konsep secara mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi
peluang untuk siswa kelas XI IPA SMA Adabiah 2 Padang yang valid, praktis dan efektif. Jenis
penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model Plomp yang terdiri
atas 3 fase yaitu preliminary research, prototyping phase, dan assessment phase. Tahap
preliminary research terdiri dari wawancara kepada siswa dan guru, analisis silabus, dan analisis
buku teks. Tahap prototyping phase yaitu merancang sistematika dan struktur LKS, penyusunan
prototipe, evaluasi diri, tinjauan ahli, evaluasi satu-satu dan evaluasi kelompok kecil. Tahap
assessment phase yaitu uji kelompok besar terhadap satu kelas yaitu kelas XI IPA 3 sebagai kelas
ekperimen.Hasil penelitian menunjukkan LKS berbasis penemuan terbimbing valid, praktis, dan
efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan memotivasi siswa.
Kata Kunci: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Penemuan Terbimbing.

Abstract
This research is motivated by the existence of students who do not understand the material
opportunities and presentation of the material on the LKS has not lead the students find the
concept independently. This study aims to produce LKS based on guided discovery on the material
opportunities for students of class XI IPA SMA Adabiah 2 Padang valid, practical and effective.
This type of research is a development research using a plomp model consisting of 3 phases,
namely preliminary research, prototyping phase, and assessment phase. The preliminary research
stage consists of interviews to students and teachers, syllabus analysis, and textbook analysis.
Phase prototyping phase is designing LKS systematics and structures, prototype arrangement,
self-evaluation, expert review, one-to-one evaluation and small group evaluation. The assessment
phase phase is a large group test of one class that is class XI IPA 3 as the experimental class. The
result of the research shows that LKS based on the discovery of guidance is valid, practical, and
effective in improving learning outcomes and motivating students.
Keyword: Development, Student Activity Sheet, Guided Discovery.

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 2, Mei 2017 299


Nengsih, Septia, & Febriana http://e-mosharafa.org/

I. PENDAHULUAN kesulitan dalam memahami konsep secara


Bahan ajar merupakan seperangkat mandiri karena didalam LKS konsep
bahan yang disusun secara sistematis disajikan secara langsung. Kondisi ini
untuk kebutuhan pembelajaran yang menyebabkan siswa hanya menunggu
bersumber dari bahan cetak, alat bantu penjelasan materi secara keseluruhan dari
visual, audio, video, multimedia, animasi, guru. Siswa mengharapkan bahan ajar
serta komputer dan jaringan. Bahan ajar yang mampu membimbing siswa dalam
sangat berperan dalam mencapai tujuan menemukan konsep serta dapat
pembelajaran, memenuhi standar memotivasi mereka untuk belajar.
kompetensi, serta dapat memberikan Berdasarkan permasalahan yang ada,
informasi yang cepat bagi siswa. Selain itu, maka diperlukan suatu bahan ajar yang
bahan ajar dapat dimanfaatkan untuk mampu membimbing siswa dalam
memicu pembelajaran yang lebih menarik, menemukan konsep serta memotivasi
siswa lebih mandiri dalam belajar, serta siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat
membangun komunikasi yang efektif dikembangkan adalah LKS berbasis
antara siswa dan guru. penemuan terbimbing. Prastowo (2011 :
Berdasarkan Observasi yang dilakukan 203) menyatakan bahwa lembar kegiatan
di kelas XI IPA SMA Adabiah 2 Padang, siswa (student work sheet) adalah
ditemukan kenyataan bahwa dalam proses lembaran-lembaran berisi tugas yang
pembelajaran siswa telah menggunakan harus dikerjakan oleh peserta didik berupa
LKS, namun penyajian materi pada LKS petunjuk atau langkah-langkah untuk
belum mampu membantu siswa untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas
memahami materi. Penyajian materi pada tersebut haruslah jelas kompetensi dasar
LKS disajikan secara langsung. Materi pada yang akan dicapai. Pembelajaran dengan
LKS disajikan menggunakan penjelasan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
yang relatif singkat. Penjelasan tentang memungkinkan siswa belajar lebih cepat
materi yang singkat akan berdampak menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD)
kurang baik terhadap pemahaman konsep atau lebih, karena siswa dapat
siswa. mempelajarinya terlebih dahulu, dan pada
Hasil wawancara bersama guru lembar kegiatan siswa (LKS) yang
diperoleh informasi bahwa materi peluang dikembangkan terdapat materi serta kaya
merupakan salah satu materi yang sulit akan soal-soal latihan yang akan
untuk dimengerti oleh siswa. Guru juga membimbing siswa dalam menemukan
menjelaskan bahwa penyajian materi pada konsep, sehingga LKS yang diberikan bisa
LKS belum mampu membimbing siswa mengarahkan siswa untuk dapat
dalam memahami konsep. Hal ini sesuai menyelesaikan masalah matematika yang
dengan hasil wawancara dengan beberapa berhubungan dengan kehidupan nyata.
orang siswa, dimana siswa merasa

300 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 2, Mei 2017


Nengsih, Septia, & Febriana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

Penelitian ini bertujuan untuk kelompok besar terhadap satu kelas yaitu
mengembangkan LKS berbasis penemuan kelas XI IPA 3 sebagai kelas ekperimen.
terbimbing pada materi peluang yang Instrumen yang digunakan adalah lembar
valid, praktis dan efektif untuk siswa kelas observasi, angket, pedoman wawancara,
XI IPA SMA Adabiah 2 Padang. Penelitian soal pretest dan posttest. Data yang
yang relevan dengan penelitian ini adalah diperoleh dianalisis secara kualitatif dan
penelitian Pika Purnama Sari (2014) kuantitatif. Teknik analisis data dari angket
dengan judul “Pengembangan Lembar adalah hasil angket dari guru dan siswa
Kegiatan Siswa Berbasis Penemuan terhadap LKS. Selanjutnya dicari nilai
Terbimbing pada Materi Lingkaran Kelas persentase kepraktisan LKS dengan rumus
VIII Di SMP Negeri 4 Kota Bengkulu”. yang dikemukakan oleh Riduwan (2013:
39). Hasil wawancara terhadap siswa
II. METODE dianalisis dengan menggunakan teknik
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yang dikemukakan oleh Miles
penelitian dan pengembagan (Research dan Huberman (1992:16).
and Development/R&D). Menurut Data efektivitas dilakukan dengan
Sugiyono (2011: 427) “Penelitian dan menganalisis hasil pretest dan posttest
pengembangan (Research and dengan rumus N-Gain yang dikemukakan
Development/R&D) adalah metode oleh Richard R. Hake (1999). Hasil angket
penelitian yang digunakan untuk meneliti motivasi belajar siswa dianalisis dan dicari
sehingga menghasilkan produk baru, dan persentase keefektifan dengan rumus
selanjutnya menguji keefektifan produk yang dikemukakan oleh Riduwan
tersebut”. Produk yang dihasilkan dalam (2012:89).
penelitian ini adalah alat bantu
pembelajaran matematika yang berupa III. HASIL DAN PEMBAHASAN
LKS berbasis penemuan terbimbing. Validitas adalah tingkat keterukuran LKS
Desain penelitian ini menggunakan berdasarkan isi dan konstruk. LKS ini
model Plomp (2013: 30) yang terdiri atas 3 divalidasi oleh dosen matematika STKIP
fase yaitu preliminary research, PGRI Sumatera Barat, guru matematika
prototyping phase, dan assessment phase. SMA Adabiah 2 Padang, dan guru bahasa
Tahap preliminary research terdiri dari Indonesia SMA Adabiah 2 Padang. Data
wawancara kepada siswa dan guru, hasil penilaian validator dideskripsikan dan
analisis silabus, dan analisis buku teks. dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Tahap prototyping phase yaitu merancang Hasil validasi Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
sistematika dan struktur LKS, penyusunan berbasis penemuan terbimbing dari ketiga
prototipe, evaluasi diri, tinjauan ahli, validator dapat dilihat pada tabel 1
evaluasi satu-satu dan evaluasi kelompok berikut.
kecil. Tahap assessment phase yaitu uji

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 2, Mei 2017 301


Nengsih, Septia, & Febriana http://e-mosharafa.org/

Tabel 1. penemuan terbimbing pada materi


Hasil validasi seluruh aspek pada LKS
peluang.
Aspek Nilai Kategori
Validasi Validitas Setelah evaluasi satu-satu selesai maka
Kelayakan Isi 83,33% Sangat Valid dilakukan evaluasi kelompok kecil. Siswa
Penyajian 84,72% Sangat Valid
diminta untuk belajar menggunakan LKS
Bahasa 75,92% Valid
Kegrafikan 80,56% Sangat Valid dan mengisi angket praktikalitas serta
Persentase 81,13% Sangat Valid melakukan wawancara tentang
keseluruhan
praktikalitas LKS. Setelah dilakukan
penilaian terhadap hasil kerja siswa pada
Berdasarkan persentase keseluruhan
tahap evaluasi satu-satu dan evaluasi
yang terdapat pada Tabel 1, dapat
kelompok kecil dalam menyelesaikan soal-
disimpulkan bahwa LKS berbasis
soal dalam LKS, dapat disimpulkan bahwa
penemuan terbimbing pada materi
siswa bisa memahami dan mengerti
peluang berada pada kategori sangat valid.
dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan
LKS yang telah valid kemudian diuji
dalam LKS dan soal-soal yang diberikan
kepraktisannya dengan melibatkan satu
mampu diselesaikan siswa dengan baik
orang guru matematika dan tiga orang
meskipun masih terdapat beberapa soal
siswa pada tahap evaluasi satu-satu.
yang kurang tepat dalam menentukan
Sedangkan pada tahap evaluasi kelompok
penyelesaiannya serta masih terdapatnya
kecil melibatkan 6 orang siswa. Siswa yang
soal-soal yang tidak dijawab oleh siswa.
dipilih pada tahap evaluasi satu-satu dan
Namun, secara keseluruhan dapat
evaluasi kelompok kecil merupakan siswa
disimpulkan bahwa siswa mampu
yang telah mempelajari materi peluang
memahami materi peluang yang diberikan
yaitu kelas XII IPA SMA Adabiah 2 Padang.
dalam LKS.
Praktikalitas LKS berbasis penemuan
Berdasarkan hasil dari angket
terbimbing bertujuan untuk melihat
praktikalitas LKS serta wawancara
keterpakaian LKS oleh siswa. Tahap
terhadap guru dan siswa, dapat
praktikalitas dilihat dengan menggunakan
disimpulkan bahwa LKS berbasis
angket dan melakukan wawancara dengan
penemuan terbimbing pada materi
beberapa siswa tentang pelaksanaan
peluang dikategorikan praktis.
pembelajaran untuk melihat kemudahan,
Untuk angket kepraktisan LKS oleh guru
waktu, mudah diinterpretasikan dan
dan siswa pada svaluasi satu-satu dan
ekivalensi LKS. Praktikalitas pada tahap
evaluasi kelompok kecil, rata-rata hasil
evaluasi satu-satu guru diminta untuk
analisis angket praktikalitas guru pada
memahami LKS dan mengisi angket
evaluasi satu-satu sebesar 91,67% dengan
praktikalitas, sedangkan ketiga orang siswa
kategori sangat praktis dan rata-rata hasil
diminta untuk mengisi LKS dan angket
angket praktikalitas siswa pada evaluasi
praktikalitas serta melakukan wawancara
satu-satu sebesar 87,96% dengan kategori
terkait dengan praktikalitas LKS berbasis

302 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 2, Mei 2017


Nengsih, Septia, & Febriana p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

sangat praktis. Sedangkan pada evaluasi adalah 42,86 dan 83,68. Nilai minimum
kelompok kecil rata-rata hasil angket pada saat pretest dan posttest adalah 8
praktikalitas siswa sebesar 87,96 dengan dan 65. Nilai maksimum pada pretest
kategori sangat praktis. Hasil angket adalah 88 sedangkan pada saat posttest
pratikalitas tersebut menunjukkan bahwa adalah 96. Grafik rata-rata nilai prestest
aspek kemudahaan dalam penggunaan LKS dan posttest dapat dilihat pada Gambar 1.
berbasis penemuan terbimbing membantu
siswa dalam memahami materi, dapat 120
membuat siswa membangun 100
pengetahuanya sendiri, memudahkan 80
guru dalam membimbing siswa 60 Pretest
menemukan konsep dan petunjuk 40 posttest
penggunaan serta materi yang disajikan 20
mudah dipahami, dengan hasil angket 0
praktikalitas aspek kemudahan dalam MeanMin Max

pengguna oleh guru dan siswa.


Gambar 1. Contoh Keterangan Gambar [1].
Untuk wawancara dengan guru dan
siswa pada evaluasi satu-satu dan evaluasi Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat
kelompok kecil, hasil wawancara dengan bahwa rata-rata nilai pretest siswa lebih
guru dan siswa pada tahap evaluasi satu- rendah jika dibandingkan dengan rata-rata
satu dan evaluasi kelompok kecil dapat nilai posttest. Hal ini berarti hasil belajar
disimpulkan bahwa LKS berbasis siswa meningkat.
penemuan terbimbing sudah praktis baik Efektivitas penggunaan LKS berbasis
dari segi kemudahan penggunaan LKS, penemuan terbimbing pada materi
waktu yang diperlukan, mudah peluang dilihat dengan menggunakan
diinterpretasikan, dan memiliki ekivalensi perhitungan gain ternormalisasi (N-Gain).
yang sama. Hasil perhitungan gain ternormalisasi
Data efektivitas dilihat dari hasil belajar diperoleh nilai untuk keefektifan LKS
berupa pretest dan posttest. Rata-rata nilai adalah 0,68 dengan ketegori sedang.
pretest dan posttest dapat dilihat pada Keefektifan LKS juga dilihat dari persentase
tabel 2 berikut. hasil angket motivasi yaitu 81% dengan
Tabel 2.
Rata-rata nilai pretest dan posttest kriteria sangat memotivasi. Berdasarkan
Nilai Mean Min Max hasil uji N-Gain dan hasil angket motivasi
Pretest 42,86 8 88 dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis
Posttest 83,68 65 96
penemuan terbimbing pada materi
peluang efektif dalam meningkatkan hasil
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui
belajar dan memotivasi siswa. Jadi, hal ini
bahwa rata-rata nilai pretest dan posttest
menunjukkan bahwa LKS berbasis

Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 2, Mei 2017 303


Nengsih, Septia, & Febriana http://e-mosharafa.org/

penemuan terbimbing valid, praktis, dan dijadikan sebagai bahan ajar pendamping
efektif. buku teks pembelajaran matematika pada
materi peluang di kelas XI IPA SMA. Selain
IV. PENUTUP itu, LKS berbasis penemuan terbimbing
LKS berbasis penemuan terbimbing dapat dijadikan contoh bagi peneliti
yang dikembangkan pada materi peluang lainnya dalam mengembangkan LKS
dilihat dari aspek kelayakan isi, penyajian lainnya.
materi, kebahasaan dan kegrafikan
dinyatakan sangat valid dengan persentase DAFTAR PUSTAKA
nilai kevalidan yaitu 81,13%. LKS berbasis Miles, Matthew B &Huberman, A Michael.
penemuan terbimbing yang dikembangkan (1992). Analisis Data Kualitatif
pada materi peluang dilihat dari (TjetjepRohendiRohidi.Terjemahan).
kemudahan penggunaan LKS, waktu yang Jakarta: Universitas Indonesia
diperlukan, mudah diinterpretasikan, dan Purnama Sari Pika. (2014).”Pengembangan
memiliki ekivalensi yang sama sudah Lembar Kerja Siswa Berbasis
sangat praktis digunakan oleh guru dan Penemuan Terbimbing Pada Materi
siswa pada uji praktikalitas evaluasi satu- Lingkaran Kelas VII di SMP Negeri 4
satu dengan persentase nilai yang Kota Bengkulu”. Skripsi. Universitas
diberikan oleh guru yaitu 91,67% dan Bengkulu.
siswa 87,96%. Sedangkan uji praktikalitas Plomp, T & Nienke Nieveen. 2013.
pada evaluasi kelompok kecil, LKS Educational Design Research Part A:
memperoleh persentase nilai kepraktisan An Introduction. Enschede: slo
sebesar 87,96%. LKS berbasis penemuan Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
terbimbing yang dikembangkan pada Membuat Bahan Ajar Inovatif.
materi peluang telah efektif yang dilihat Jogjakarta: Diva Press.
dari hasil angket motivasi dan hasil belajar Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian
siswa dengan menggunakan pretest dan untuk Guru, Karyawan dan Penulis
posttest. Persentase hasil angket motivasi Pemula. Bandung : Alfabeta.
belajar siswa yaitu 81% dengan kategori Riduwan. 2013. Dasar-dasar Statistika.
sangat memotivasi. Rata-rata hasil belajar Bandung: Alfabeta.
siswa juga telah meningkat yang dilihat Riduwan. 2013. Skala Pengukuran
dari hasil uji n-gain yaitu 0,68 dengan Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
kriteria keefektifan sedang. Alfabeta.
LKS berbasis penemuan terbimbing
yang valid, praktis dan efektif dapat

304 Jurnal “Mosharafa”, Volume 6, Nomor 2, Mei 2017

Você também pode gostar