Você está na página 1de 20

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DAN FREKUENSI


PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL
DI PUSKESMAS 2 COLOMADU

Diajukan oleh :
AYLA ROSIANA ARIASTUTI
J 300 090 021

PROGRAM STUDI DIII GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

i
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Ayla Rosiana Ariastuti
NIM : J 300 090 021
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Kesehatan / Gizi.DIII
Jenis : Karya Tulis Ilmiah
Judul : Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil dan Frekuensi
Pemeriksaan Kehamilan dengan Status Gizi Ibu Hamil
Di Puskesmas 2 Colomadu

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (databade). Mendistribusikan serta menampilkannya
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS,
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran
hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana semestinya.

Surakarta, 05 Oktober 2012


Yang Menyatakan

(Ayla Rosiana A)

ii
ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF NUTRITION PREGNANT WOMEN KNOWLEDGE AND


FREQUENCY OF PRENATAL CARE WITH NUTRITION STATUS OF PREGNANCY
WOMEN IN HEALTH 2 COLOMADU Program Studi DIII Gizi FIK Universitas
Muhammadiyah Surakarta Oleh :

AYLA ROSIANA ARIASTUTI. J 300 090 021

Introduction : The nutritional status of pregnant women is one indicator to measure


nutritional status of the community. If the nutritional status of pregnant women, there
will be less nutrient imbalance can cause nutritional problems in pregnant women
(Moehji,2003). According to a report of work in the health center in 2011 2 Colomadu
average pregnant women per month for a visit during their pregnancy about 200
people. The prevalence of malnutrition in pregnant women in health center 2
Colamadu most experienced chronic energy deficiency (CED) that is 11 % per
month.
The Objective : To Know the relationship of nutrition knowledge and frequency of
pregnant women prenatal checkups and nutritional status of pregnant women in
health center 2 Colomadu.
The Research Methodology : This Research is a “cross-sectional”. The number of
sample needed as many as 42 people. Data obtained from the frequency of prenatal
respondent characteristics data obtained through direct interviews with respondents
and data maternal nutrition knowledge obtained by questionnaires completed by
respondents. The data is processed using the Spearman Rank correlation test.
The Results : Indicates most pregnant women in health centers 2 Colomadu with
good prenatal care (64,3%), adequate nutrition knowledge (78,6%) and had a good
nutritional status (90,5%). The results of statistical tests based on the frequency of
prenatal maternal nutritioanal status value of p=0,008 and maternal nutrition
knowledge of the nutritional status of pregnant women based on the value of
p=0,782.
The Conclusion : There is a relationship between the frequency of prenatal care
and nutritional status of pregnant women and no association between nutritional
knowledge to the nutritional status of pregnant women.
The Suggestion : Pregnant women should be given information about nutrition by
nutrition counseling

Keywords : nutritional knowledge, frequency of prenatal care, nutritional status

iii
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DAN FREKUENSI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL
DI PUSKESMAS 2 COLOMADU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Diploma III (tiga) FIK Bidang Gizi

Diajukan oleh :

AYLA ROSIANA ARIASTUTI


J 300 090 021

PROGRAM STUDI DIII GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

iv
v
vi
Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dan Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
Dengan Status Gizi Ibu Hamil
Nutrition, Faculty Of Health Science, Muhammadiyah University of Surakarta
By :
AYLA ROSIANA ARIASTUTI. J 300 090 021

ABSRACT. The nutritional status of pregnant women is one indicator to measure


nutritional status of the community. If the nutritional status of pregnant women, there
will be less nutrient imbalance can cause nutritional problems in pregnant women
(Moehji,2003). According to a report of work in the health center in 2011 2 Colomadu
average pregnant women per month for a visit during their pregnancy about 200
people. The prevalence of malnutrition in pregnant women in health center 2
Colamadu most experienced chronic energy deficiency (CED) that is 11 % per
month. To Know the relationship of nutrition knowledge and frequency of pregnant
women prenatal checkups and nutritional status of pregnant women in health center
2 Colomadu. This Research is a “cross-sectional”. The number of sample needed as
many as 42 people. Data obtained from the frequency of prenatal respondent
characteristics data obtained through direct interviews with respondents and data
maternal nutrition knowledge obtained by questionnaires completed by respondents.
The data is processed using the Spearman Rank correlation test. Indicates most
pregnant women in health centers 2 Colomadu with good prenatal care (64,3%),
adequate nutrition knowledge (78,6%) and had a good nutritional status (90,5%).
The results of statistical tests based on the frequency of prenatal maternal
nutritioanal status value of p=0,008 and maternal nutrition knowledge of the
nutritional status of pregnant women based on the value of p=0,782. There is a
relationship between the frequency of prenatal care and nutritional status of
pregnant women and no association between nutritional knowledge to the nutritional
status of pregnant women.

Keywords : nutritional knowledge, frequency of prenatal care, nutritional status

PENDAHULUAN
Masalah giziutamadi Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi

Indonesia yaitu Kurang Energi Protein (AGB). Di Indonesia pada tahun 2001
(KEP), Kurang Vitamin A (KVA), prevalensi anemia pada ibu hamil yaitu
Anemia Gizi Besi (AGB) dan Gangguan 40% dan prevalensi Kurang Energi
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Kronik (KEK) yaitu 41% (Depkes,
(Supariasa, 2001). Pada ibu hamil 2003). Ibu hamil merupakan salah satu
masalah gizi yang paling umum yaitu kelompok rawan akan masalah gizi.
Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Menurut Depkes (1996) masih banyak
1
ibu hamil yang mengalami masalah gizi bertambah secara normal, dan terkena
khususnya gizi kurang. Hal ini dapat penyakit infeksi (Prasetyono, 2009).
menyebabkan Kurang Energi Kronis Penelitian Suryani (2009),
(KEK) dan Anemia Gizi Besi (AGB) menunjukan bahwa ada hubungan
yang rentan dialami pada ibu hamil antara pengetahuan gizi dengan status
pada usia kandungan trimester III. gizi ibu hamil. Ibu hamil yang
Akibatnya mereka mempunyai resiko mempunyai pengetahuan gizi yang baik
yang lebih besar untuk melahirkan bayi akan memenuhi kebutuhan gizinya
dengan Berat Badan Lahir Rendah sehingga berdampak pada peningkatan
(BBLR), kematian saat persalinan, status gizi. Dalam peningkatan status
pendarahan pasca persalinan yang gizi pada ibu hamil dapat dilakukan
sulit karena lemah dan mudah dengan cara ibu hamil banyak
mengalami gangguan kesehatan. mengkonsumsi makanan dengan gizi
Status gizi ibu hamil seimbang.
merupakan salah satu indikator dalam Ibu hamil yang memeriksakan
mengukur status gizi masyarakat. Jika kehamilan dapat mengetahui kondisi
status gizi ibu hamil kurang maka akan kesehatan ibu hamil serta dapat
terjadi ketidakseimbangan zat gizi yang mengetahui status gizi ibu dengan cara
dapat menyebabkan masalah gizi pada pengukuran antropometri melalui
ibu hamil seperti Kurang Energi Kronik pengukuran lingkar lengan atas (LILA).
(KEK) dan Anemia Gizi Besi (AGB) Pada penelitian Moehji (2003)
(Moehji, 2003). Ibu hamil yang memiliki menunjukan bahwa frekuensi
status gizi normal kemungkinan besar pemeriksaan kehamilan merupakan
akan melahirkan bayi sehat, cukup faktor yang mempengaruhi status gizi
bulan dan berat badan normal ibu hamil. Status gizi yang baik harus
sedangkan ibu hamil yang mempunyai ditunjang dengan pemeriksaan diri ibu
status gizi yang kurang dapat selama kehamilan (Depkes RI, 1993).
menyebabkan resiko dan komplikasi Di puskesmas 2 Colomadu
pada ibu hamil antara lain anemia, rata-rata ibu hamil yang datang untuk
pendarahan, berat badan ibu tidak memeriksakan kehamilan ada sekitar
200 orang. Sebagian besar ibu

2
hamilnya mengalami masalah janin yang tumbuh di dalam rahim
Kekurangan Energi Kronis (KEK).
seorang wanita (Dainur, 1994).
Menurut data hasil laporan kerja di
Gizi ibu hamil adalah makanan
puskesmas 2 Colomadu bulan
sehat dan seimbang yang harus
November 2011 prevalensi ibu hamil dikonsumsi ibu selama masa
yang mengalami Kekurangan Energi kehamilannya, dengan porsi dua kali
Kronis (KEK) sekitar 11% perbulan. makan orang yang tidak hamil (Paath,
Dengan demikian perlu diadakan 2004).
penelitian mengenai apakah ada Wanita hamil membutuhkan gizi
hubungan antara pengetahuan gizi ibu lebih banyak dari pada wanita tidak
hamil dan frekuensi pemeriksaan hamil. Selama kehamilan, terjadi
kehamilan dengan status gizi ibu hamil penyesuaian metabolism dan fungsi
di wilayah puskesmas 2 colomadu tubuh terutama dalam hal mekanisme
kabupaten karanganyar. dan penggunaan energi. Wanita hamil
harus betul-betul mendapatkan
TINJAUAN PUSTAKA perhatian susunan dietnya, terutama
mengenai jumlah kalori, protein yang
Masa kehamilan dimulai dari
berguna untuk pertumbuhan janin dan
konsepsi sampai lahirnya janin.
kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi
Lamanya normal adalah 280 hari (40
dapat menyebabnya turunnya
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
hemoglobin (anemia), abortus,
dari hari pertama haid terakhir.
pendarahan pasca persalinan, sepsis
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu
puerperalis (Waryana, 2010).
triwulan pertama dimulai dari konsepsi
Status gizi adalah ekspresi dari
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk
bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
variable tertentu, atau perwujudan dari
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9
nutriture dalam bentuk variable tertentu
bulan (Prawirohadjo,2006).
Status gizi ibu hamil sangat
Kehamilan adalah suatu proses
mempengaruhi pertumbuhan janin
pembuahan dalam rangka melanjutkan
dalam kandungan. Apabila status gizi
keturunan sehingga menghasilkan
buruk, baik sebelum kehamilan dan

3
selama kehamilan akan menyebabkan d. Paritas
berat badan lahir rendah (BBLR). Di Paritas adalah jumlah anak yang
samping itu, akan mengakibatkan pernah dilahirkan oleh ibu, dikatakan
terhambatnya pertumbuhan otak janin, bahwa terdapat kecenderungan
anemia pada bayi baru lahir, bayi baru kesehatan ibu yang berparitas rendah
lahir mudah terinfeksi, abortus dan lebih baik daripada yang berparitas
sebagainya (Supariasa, 2001). tinggi (Nursalam, 2003).
Adapun banyak factor yang e. Pengetahuan zat gizi pada makanan
mempengaruhi keperluan gizi pada ibu Perencanaan dan penyusunan
hamil sebagai berikut : makanan sangat penting bagi wanita
a. Kebiasaan dan pandangan wanita hamil. Banyak faktor yang
terhadap makanan. mempengaruhi antara lain kemampuan
Pada umumnya kaum wanita keluarga untuk membeli makanan atau
lebih memperhatikan khusus pada pengetahuan tentang zat gizi (Paath,
kepala keluarga dan anak-anaknya 2005).
(Paath, 2005). f. Status kesehatan
b. Status ekonomi Pada kondisi sakit asupan energi
Seorang dengan ekonomi yang tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
tinggi kemudian hamil maka dianjurkan mengkonsumsi tablet yang
kemungkinan besar sekali gizi yang mengandung zat besi seperti hati,
dibutuhkan tercukupi ditambah lagi bayam, dan sebagainya (Paath, 2005).
adanya pemeriksaan membuat gizi ibu Selama kehamilan, ibu hamil
semakin terpantau (Proverawati, 2009). akan mengalami penambahan berat
c. Jarak kehamilan badan sekitar 10-12 kg, sedangkan ibu
Jarak kehamilan kurang dari 2 hamil dengan tinggi badan kurang dari
tahun dapat menimbulkan 150 cm cukup sekitar 8,8-13,6 kg
pertumbuhan janin kurang baik, (Arisman, 2004). Penambahan berat
persalinan lama dan pendarahan pada badan harus tetap dipantau agar
saat persalinan karena keadaan rahim selama hamil tidak mengalami
belum pulih dengan baik (Wiknjosastro, kekurangan atau sebaliknya kelebihan.
2007). Selain melihat penambahan berat

4
badan selama hamil, status gizi ibu pada bulan Desember 2011 sampai
hamil dapat juga dilihat dari ukuran bulan Agustus 2012.
Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah. Ukuran Populasi dan Sampel
LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu Populasi penelitian ini adalah ibu
dengan ukuran LILA di bawah ini hamil pada periode kehamilan trimester
menunjukan adanya kekurangan III yang tercatat di Puskesmas 2
energy yang kronis. Hasil penelitian Colomadu sekitar 75 orang/bulan.
Edwi Saraswati, dkk di Jawa Barat Jumlah sampel berdasarkan rumus
(1998) menunjukan bahwa ibu hamil Kothari (1990) dalam Murti (2006) yaitu
dengan Kurang Energi Kronis (KEK) 42 orang. Dengan memenuhi kriteria
dengan batas LILA < 23 cm sebagai berikut :
mempunyai resiko 2 kali untuk a. Kriteria inklusi
melahirkan bayi dengan berat lahir 1). Usia kehamilan 28 – 40 minggu.
rendah (kurang dari 2500 gr) 2). Kandungan dalam kondisi sehat.
(Sulistyoningsih, 2011). 3). Bersedia menjadi
responden. b. Kriteria ekslusi
METODE PENELITIAN 1). Ibu hamil mengundurkan diri
menjadi responden.
Desain, Tempat dan Waktu
Desain penelitian yang digunakan Jenis dan Cara Pengumpulan Data
dalam penelitian ini adalah “cross Jenis data yang dikumpulan
sectional” (belah lintang) untuk adalah data primer dan data sekunder.
mengetahui hubungan pengetahuan Data primer meliputi identitas sampel,
gizi ibu hamil dan frekuensi pengetahuan gizi pada ibu hamil dan
pemeriksaan kehamilan dengan status pengukuran lingkar lengan atas (LILA).
gizi ibu hamil. Pengumpulan data primer diperoleh
Penelitian dilaksanakan di dengan cara wawancara secara
Puskesmas 2 Colomadu wilayah langsung kepada responden untuk
Colomadu, kabupaten karanganyar mendapatkan data identitas responden,
data pengetahuan gizi pada ibu hamil

5
diperoleh dengan cara memberikan menggunakan pita LILA . Setelah data
kuesioner menjawab pertanyaan benar diperoleh dilakukan skoring.
atau salah yang terdiri dari 30 soal, Responden yang memiliki status gizi
sedangkan data LILA diperoleh dengan baik diberi skor 1, skor 2 apabila status
mengukur lengan kiri responden gizi kurang dan skor 3 untuk status gizi
mengunakan pita LILA. buruk. Menurut Polkes bandung (2003)
Data sekunder meliputi gambaran kategori status gizi menurut Lingkar
umum puskesmas 2 Colomadu yang Lengan atas (LILA) digolongkan
diperoleh dengan cara melihat data menjadi tiga yaitu :
monografi desa dan observasi 1. Status gizi baik jika skor nilai > 85%
langsung ke lokasi penelitian sebelum 2. Status gizi kurang jika skor nilai 70-
pengambilan data primer. 85%.
Data pengetahuan gizi ibu hamil 3. Status gizi cukup jika skor nilai <
diperoleh dengan cara kuesioner. 70%.
Setelah data diperoleh langkah
selanjutnya dilakukan scoring. Skor Pengolahan dan Analisis data
jawaban 1 yang benar dan skor 0 untuk Hasil pengumpulan data diolah
jawaban yang salah, sehingga totall dan dianalisis melalui proses
skor maksimal responden berjumlah pengolahan yang meliputi Editing,
30. Menurut Khomsan (2000) tingkat Entry, Skoring, coding dan tabulasi
pengetahuan gizi ibu hamil mengunakan Microsoft word 2007 dan
dikelompokan menjadi tiga, yaitu : spss 17.
1. Pengetahuan gizi baik skor > 80% Penelitian ini dianalisis dengan
dari total jawaban yang benar. menggunakan analisis univariat dan
2. Pengetahuan gizi cukup skor 60- bivariat. Analisis bivariat menggunakan
80% dari total jawaban yang benar. uji “kolmogorov-smimov” test, hasil uji
3. Pengetahuan gizi kurang skor < kenormalan data menunjukan variable
60% dari total jawaban yang benar. pengetahuan gizi ibu hamil berdistribusi
Data status gizi ibu hamil diperoleh normal. Variabel frekunsi pemeriksaan
dengan cara pengukuran lingkar kehamilan dan lingkar lengan atas
lenganataspadaibuhamil (LILA) berdistribusi tidak normal

6
sehingga uji statistik m enggunakan uji Tebel 1
“Korelasi Rank Spe arman”. Dinilai Distribusi Responde n Menurut
dengan nilai p, jika p value ≤ 0,05, Kelompok Umur Ke hamilan
berarti ada hubungan yang bermakna Umur n % kehamilan
dan jika p value > 0, 05, berarti tidak
28-31 12 28,6
ada hubungan yang ber makna. minggu
32-35 13 31,0
HASIL DAN PEMBAHA SAN minggu
36-40 17 40,5
minggu
Umur Kehamilan Berdasarkan tab le 1 diatas
Dalam penelitia n ini kategori
umur kehamilan ter diri dari usia sebagian responde n yang
kehamilan 28-31 m inggu, 32-35
memeriksakan kehamila n pada umur
minggu, dan 36-40 mi nggu. Sebagian kehamilan 36 sampai 40 minggu
besar ibu hamil yang memeriksakan sebanyak 17 orang (40,5%).
kehamilan pada umur kehamilan 36 Responden tersebut diam bil di wilayah
sampai 40 minggu. Da pat dilihat pada desa Baturan dan desa Tohudan.
diagram yang terdap at di gambar 1 Semakin bertambah umur kehamilan,
sebagai berikut: akan semakin renta n terhadap
gangguan kesehatan s ehingga pada
28,6% usia ini rutin memeriksak an kehamilan
40,5% 28-31 minggu
untuk persiapan persalina n.
31% 32-35 minggu
36-40 minggu
Pengetahuan Gizi
Pengetahuan giz i ibu hamil
dapat digolongkan menj adi 3 kategori
Gambar 1. Distribu si responden
menurut kelompok umur yaitu pengetahuan gizi baik (>80%),
pengetahuan gizi cukup (60-80%) dan
pengetahuan gizi kur ang (<60%).
Pengetahuan gizi ib u hamil di
Puskesmas 2 Colomadu dapat dilihat

7
pada diagram terdapa t di gambar 2 dengan pengetahuan gizi dan
sebagai berikut : kesehatan yang baik d apat memilah
bahan makanan yang akan
14,3%
21,4% dikonsumsinya yang kemungkinan
Baik akan memberikan gizi ya ng cukup bagi
64,3% Cukup bayinya (Proverawati,2009).
Kurang
Frekuensi Pemeriksaan K ehamilan
Pemeriksaan kehamilan
Gambar 2. Distribusi responden dianjurkan dilakukan ol eh ibu hamil
berdasarkan pengetahuan gizi minimal sebanyak 4 kali selama
Tabel 2 kehamilan meliputi pemeriksaan
Distribusi respond en menurut kehamilan pertama pada trimester I (0-
pengetahua n gizi 3 bulan), pemeriksaan kehamilan
Pengetahuan n % gizi kedua pada trimester II ( 4-6 bulan) dan
pemeriksaan kehamilan ketiga dan
Baik 6 14,3 keempat pada trimester III (7-9 bulan)
Cukup 27 64,3
(Prawirohardjo, 2006). Distribusi
Kurang 9 21,4
Responden berdasarka n frekuensi
pemeriksaan kehamilan dapat terlihat
Berdasarkan t able 3 dapat pada diagram sebagai berikut :
dilihat bahwa se bagian besar
responden di Puskesm as 2 Colomadu 35,7%
mempunyai pengetahu an gizi cukup BAIK
sebanyak 27 or ang (64,3%).
KURANG
Pengetahuan yangdimiliki oleh
64,3%
seorang Ibu hamil akan mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan dan
Gambar 3. Distribusi responden
juga akan berpe ngaruh pada
berdasarkan frekuensi pemeriksaan
perilakunya. Pengetahu an tentang gizi
kehamilan.
dapat menghindari seorang dari
konsumsi pangan yang salah. Ibu hamil

8
Tabel 4 (PKD) dan bidan desa sehingga ibu
Distribusi Responden Menurut hamil dapat memeriksak an kehamilan
Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di tempat tersebut darip ada di Rumah
Frekuensi sakit membutuhkan wakt u, biaya, serta
pemeriksaan n %
jarak yang tidak sedikit.
kehamilan
Baik 27 64,3 Pemeriksaan kes ehatan yang
Kurang 15 35,7
umum dilakukan pada ibu hamil
dilakukan oleh tenag a kesehatan
Berdasarkan ta bel 2 terlihat seperti bidan adalah pengukuran berat
bahwa dari 42 re ponden yang badan, tinggi badan, pengukuran
memeriksakan kehami lan sudah baik tekanan darah (tensi), pemeriksaan
sebanyak 27 orang (64 ,3%) sedangkan tinggi fundus uteri bagian atas
yang lainnya masih ku rang. Ibu hamil punggung rahim), sunti kan imunisasi
yang memeriksakan kehamilan di tetanus toksoid (TT) sert a pemberikan
Puskesmas 2 Coloma du pemeriksaan tablet besi (Kusmiyati,200 8).
kehamilannya sudah baik dikarenakan
tempat periksa keham ilan dekat dari Status Gizi Ibu Hamil
tempat tinggal sehingg a ibu hamil rutin Status gizi ibu hamil dapat
memeriksakan kehamil an. Jarak antara diketahui dengan melakukan
tempat tinggal deng an pelayanan
pengukuran Lingkar Lengan Atas
kesehatan menjadi salah satu faktor
(LILA) dan digolongka n menjadi 3
yang menentukan frekuensi kategori yaitu gizi baik (>85%), gizi
pemeriksaan kehamilan . kurang (70-85%) dan gizi buruk
Pemeriksaan ke hamilan dapat
(<70%). Distribusi responden
dilakukan di posy andu, pondok berdasarkan status gizi ib u hamil dapat
bersalin, puskesmas, rumah sakit, dilihat pada diagram seba gai berikut :
tempat praktek dokt er atau bidan
9,5%
swasta (Depkes RI,19 93). Dari setiap
desa di wilayah Co lomadu sudah Gizi Baik

tersedia tempat pelaya nan kesehatan Gizi Kurang

seperti politeknik ke sehatan desa 90,5%

9
Gambar4. Distribusi responden berakibat janin lahir mati dan bayi lahir
berdasarkan status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir dengan berat
badan kurang dari normal atau berat
Tabel 5 badan lahir rendah (BBLR).
Distribusi Responden Menurut Status Status gizi ibu sebelum dan
Gizi Ibu hamil selama hamil dapat mempengaruhi
Status gizi n % pertumbuhan janin yang sedang
Gizi Baik 38 90,5 dikandung. Bila status gizi ibu normal
Gizi Kurang 4 9,5
pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan
Berdasarkan tabel 4 dapat bayi yang sehat cukup bulan dengan

dilihat bahwa sebagian besar berat badan normal. Hal tersebut dapat

responden mempunyai status gizi baik mempengaruhi kualitas bayi yang

sebesar 38 orang (90,5%). Menurut dilahirkan sangat tergantung dengan

Nasution (1988) keadaan kesehatan keadaan gizi ibu sebelum dan selama

dan status gizi ibu hamil baik, maka hamil (Waryana, 2010).

janin yang dikandungnya akan baik


juga dan keselamatan ibu sewaktu
melahirkan akan terjalin. Sebaliknya
jika keadaan kesehatan dan status gizi
ibu hamil kurang maka akan dapat

Analisis Hubungan

Hubungan Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan dengan Status Gizi Ibu Hamil


Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan berdasarkan Status Gizi Ibu
Hamil.
Frekuensi Status gizi ibu hamil
Pemeriksaan Baik Kurang Total
Kehamilan n % N % n %
Baik 26 96,3 1 3,7 27 100
Kurang 12 80 3 20 15 100

10
Berdasarkan hasil analisis Moehji (2003) Faktor yang
distribusi frekuensi pemeriksaan mempengaruhi status gizi adalah
kehamilan berdasarkan status gizi ibu frekuensi pemeriksaan kehamilan.
hamil dapat diperoleh hasil bahwa ada Dalam penelitian Moehji (2003) ada
hubungan yang bermakna antara hubungan yang bermakna antara
frekuensi pemeriksaan kehamilan frekuensi pemeriksaan kehamilan
dengan status gizi ibu hamil dengan dengan status gizi ibu hamil.
nilai p=0,008. Menurut penelitian

Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil

Tabel 7. Distribusi Pengetahuan Gizi Ibu Hamil berdasarkan Status Gizi Ibu
Hamil
Pengetahuan Gizi Ibu Status Gizi Ibu Hamil
Baik Kurang Total
Hamil
n % N % n %
Baik 6 100 0 0 6 100
Cukup 24 88,9 3 11,1 27 100
Kurang 8 88,9 1 11,1 9 100

Berdasarkan analisis distribusi hanya dipengaruhi oleh pengetahuan


pengetahuan gizi ibu hamil gizi saja tetapi biasa dipengaruhi oleh
berdasarkan status gizi ibu hamil dapat asupan makanan dan infeksi Asupan
diperoleh hasil bahwa tidak ada makanan yang baik dapat mencukupi
hubungan yang bermakna antara kebutuhan gizi ibu hamil sehingga
pengetahuan gizi ibu hamil dengan dapat meningkatkan status gizi ibu
status gizi ibu hamil dengan nilai p= hamil walaupun ibu hamil tersebut
0,782. Dalam penelitian ini tidak ada memiliki pengetahuan gizi yang rendah
hubungan antara pengetahuan gizi ibu (Supariasa,2001).
hamil dengan status gizi ibu hamil Terdapat faktor lain yang
disebabkan karena kurang adanya mempengaruhi status gizi ibu hamil
kesadaran ibu hamil terhadap informasi seperti kebiasaan makan dan
tentang pengetahuan gizi . Secara pandangan wanita terhadap makanan.
langsung status gizi ibu hamil tidak Wanita yang sedang hamil dan telah

11
berkeluarga biasanya lebih DAFTAR PUSTAKA
memperhatikan akan gizi dari anggota
keluarga yang lain. Padahal ibu hamil Arisman. 2003. Gizi Dalam Daur
tersebut memerlukan perhatian serius Kehidupan. Buku Kedokteran EGC:
mengenai penambahan gizi. Ibu hamil Jakarta
harus teratur dalam mengkonsumsi Argana,G.2004.Vitamin C sebagai
makanan yang bergizi demi dominan untuk kadar
pertumbuhan dan perkembangan hemoglobin pada wanita
(Proverawati,2009). usia 20 sampai 35
tahun.Jurnal kedokteran
KESIMPULAN Trisakti.Vol.23 No 1
1. Ada hubungan yang bermakna Amiruddin.2010.Anemia Defisiensi
antara frekuensi pemeriksaan Zat Besi pada Ibu Hamil di
kehamilan dengan status gizi ibu Indonesia (Evidenced
hamil di Puskesmas 2 Colomadu. Based). Diakses tanggal
2. Tidak ada hubungan yang bermakna 17 September 2010
antara pengetahuan gizi ibu hamil http://ridwanamiruddin.wor
dengan status gizi ibu hamil di dpress.com
Puskesmas 2 Colomadu (p = 0,782). Almatsier,S.2011.Gizi Seimbang Dalam
Daur
SARAN Kehidupan.Gramedia
Terdapat ibu hamil dengan Pustaka Utama : Jakarta.
status gizi kurang, sehingga masih Depkes RI .1993.Buku Pedoman
perlu diadakan penyuluhan tentang gizi Pelacakan Neonatal
ibu hamil oleh petugas kesehatan di
Risiko Tinggi. Depkes
Puskesmas 2 Colomadu pada saat
RI:Jakarta
kegiatan posyandu.
.1996.Pedoman
Penanggulangan Ibu
Hamil Kekurangan Energi
Kronis.Direktorat

12
Pembinaan Kesehatan Kusmiyati.2008.Perawatan Ibu
Masyarakat.Jakarta Hamil.Fitramaya:Yogyakar
.1997.Survei Kesehatan ta
Rumah Tangga (SKRT) Macdougall.2003.Kehamilan.Erlangga:
1995.Badan Penelitian Jakarta
dan Pengembangan Moehji ,S. 2003. Ilmu Gizi 2
Kesehatan.Jakarta Penanggulangan Gizi
.2000.Gizi Seimbang Buruk. Jakarta : Papas
Menuju Hidup Sehat bagi Sinar Sinanti.
Ibu Hamil dan Ibu Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran
Menyusui:Pedoman Sampel untuk
petugas puskesmas. Penelitian Kuantitatif
Depkes, Jakarta dan Kualitatif di Bidang
. 2003.Gizi dalam Angka. Kesehatan. Gajah
Depkes RI, Jakarta. Mada University Press.
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Yogyakarta
Jakarta: Penerbit Buku Masrizal.2007.Anemia Defisiensi
Kedokteran: EGC Besi.Jurnal Kesehatan Masyarakat.II (I)
Kodyat.1992. Masalah Gizi di Notoatmodjo.2002.Metode Penelitian
Indonesia dan Kesehatan.Rineka Cipta:Jakarta
Penanggulangan. Direktorat
.2003.Ilmu Kesehatan
Bina Gizi Indonesia.
Masyarakat. Penerbit
Khomsan, A. 2000, Teknik Pengukuran
Rinaka Cipta,Jakarta
Gizi. Bogor: Jurusan Gizi
Pudjiadi, S. 2005. Ilmu Gizi Klinis pada
Masyarakat dan Sumber
Anak. Jakarta : Balai
daya keluarga, Fakultas
Penerbit FKUI
Pertanian, IPB.
Kasdu.2004. Gizi Ibu Hamil Agar Bayi Paath,F.2005.Gizi dalam Kesehatan

Cerdas.Jakarta: Batavia Reproduksi.EGC:Jakarta

Press Prawirohardjo. 2006. Buku Acuan


Nasional Pelayanan

13
Kesehatan Maternal dan Wiknjosastro, H. 2002.Ilmu Kebidanan.
Neonatal. Yayasan Bina Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Edisi Pertama ; Pustaka Sarwono
Jakarta Prawirohardjo
Wahyuni.2004. Anemia
Proverawati.2009.Gizi untuk
Defisien Besi
Kebidanan.Nuha
Pada Balita.Ilmu
Medika:Yogyakarta
Kesehatan Masyarakat
Prasetyono.2009.Menu Sehat Ibu :Fakultas Kedokteran
Hamil.Diva USU
Press:Yogyakarta
Waryana.2010.Gizi Reproduksi.Pustaka
Saraswati,E. 1998. Resiko Ibu Hamil Rihama:Yogyakar
Kurang Energi Kronis
(KEK) dan Anemia untuk
Melahirkan Bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Penelitian Gizi dan
Makanan jilid 21.
Supariasa.2001.Penilaian Status
Gizi.
EGC, Jakarta

Suryani.2009.Hubungan Pengetahuan
dan Status Ekonomi
dengan Status Gizi Ibu
hamil di Puskesmas
Putri Ayu Kota Jambi.
Media Gizi Pangan. Vol
IX,Edisi 1
Sulistyoningsih. 2011.Gizi untuk
Kesehatan Ibu dan
Anak.Graha
Ilmu.Yogyakarta

14

Você também pode gostar