Você está na página 1de 23

Analisis Manajemen Strategik Perusahaan

Franchise (Studi Kasus : Restoran Cepat


Saji McDonald’s)
BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian saat ini sangat pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di
segala bidang terutama bidang perdagangan yang mulai menawarkan produk investasi seperti
franchise, lisensi, dan lain-lain. Diantara sekian banyak produk investasi yang ditawarkan,
franchise merupakan salah satu alternatif investasi yang dipilih karena proses
pengoperasiannya yang mudah, dan sistem manajerial yang sudah jelas serta sesuai dengan
standar operasi yang telah dilaksanakan di perusahaan secara umum.

Produk franchise yang ditawarakan antara lain dalam bidang kuliner, ritel, dan jasa. Dalam
hal ini kami memngkhususkan diri pada produk franchise dalam bidang kuliner yaitu restoran
cepat saji McDonald’s. McDonald’s merupakan salah satu franchise terbesar yang
berkembang pesat di Indonesia maupun di dunia internasioanal. Sampai saat ini, McDonald’s
masih menunjukkan eksistensinya dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

Dari pertimbangan yang telah kami sebutkan di atas, maka kami menyusun makalah yang
kami beri judul “ANALISIS MANAJEMEN STRATEGIK PERUSAHAAN
FRANCHISE, STUDI KASUS : RESTORAN CEPAT SAJI MCDONALD’S”.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP STRATEGI

Pada bab ini, kami akan mengeksplorasi manajemen strategi yang dianggap sebagai satu tipe
spesifik dari suatu perencanaan. Misalnya, jika ada minimal 2 perusahaan yang beroperasi
dengan produk (barang dan jasa) yang sama, maka salah satu di antaranya ingin keluar
sebagai pemenang dalam persaingan bisnisnya. Sebagai pemenang dalam dunia bisnis
seringkali diartikan mendapat pangsa pasar (market share) terbesar yang nantinya akan
mempunyai kekuatan monopoli dan jika monopoli dilarang oleh pemerintah, maka minimal
perusahaan tersebut menjadi perusahaan berstatus pemimpin atau penentu harga (price setter
atau price leader).

Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan melakukan
analisis tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threats)satu sama lain. Kelemahan dirinya dan ancaman dari perusahaan pesaing
akan selalu dianalisis dan diantisipasi yang kemudian akan diperbaiki agar tidak mudah
diserang atau ditundukkan oleh perusahaan pesaing.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti dari manajemen strategi adalah
memenangkan persaingan. Karena manajemen strategi selalu berusaha memenangkan
persaingan, maka mau tidak mau perusahaan harus senantiasa menganalisis diri dan
memperbaiki diri agar tampil lebih baik dari perusahaan pesaing.

2.1.1 Apa Itu Strategi?

· Menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa
untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang maupun damai.

· Secara eksplisit, strategi adalah rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya
dan aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan dan membantu organisasi mencapai
sasarannya.

· Intinya strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk
melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.

2.1.2 Apakah Manajemen Strategi?

· Manajemen strategi (strategic management) adalah seperangkat keputusan dan tindakan


yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang
berdaya saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk mencapai sasaran
organisasi.

· Beberapa pertanyaan yang sering diajukan para manajer seperti:

1) Perubahan dan tren apa yang terjadi pada lingkungan yang kompetitif?

2) Siapakah konsumen kita?

3) Produk atau pelayanan apa yang seharusnya kita tawarkan?

4) Bagaimana kita dapat menawarkan produk dan pelayanan seefisien mungkin?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu manajer membuat pilihan


mengenai bagaimana memposisikan organisasi yang penuh dengan perusahaan pesaing.

2.1.3 Tujuan Manajemen Strategi

· Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.

· Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.

· Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan


lingkungan eksternal.

· Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada.

· Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.

2.1.4 Manfaat Manajemen Strategi


· Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.

· Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi
kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.

· Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian


mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan
demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.

· Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka


terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.

· Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen


strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak
menerapkannya.

2.1.5 Strategi Besar (Grand Strategy)

Adalah rencana umum berupa tindakan-tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk
meraih sasaran jangka panjang. Strategi besar dibedakan dalam 3 kategori:

· Pertumbuhan (Growth), dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangan dari produk
baru atau produk lama yang mengalami perubahan dan secara eksternal dengan memperoleh
tambahan divisi bisnis atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan
lini produk saat itu.

· Stabilitas (Stability) atau Strategi Diam, artinya adalah bahwa organisasi ingin tetap berada
pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara yang masih dapat
dikendalikan.

· Pemangkasan (Retrenchment, berarti organisasi terpaksa melalui periode terjadinya


penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual atau melikuidasi
keseluruhan unit bisnis.

2.1.6 Strategi Global

Di arena internasional, perusahaan-perusahaan menghadapi dilema strategi antara integrasi


global dan tanggung jawab nasional (national responsiveness). Organisasi harus memutuskan
apakah ia ingin agar setiap afiliasinya bertindak secara otonomi atau apakah aktivitas yang
dilakukan harus distandarisasi dan disentralisasikan di seluruh negara. Ada 3 kategori strategi
global:

· Strategi Globalisasi (Globalization Strategy), merupakan standarisasi rancangan produk dan


strategi periklanan di seluruh dunia.

· Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy), adalah modifikasi desain produk dan


strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik dari masing-masing negara.
Maksudnya adalah perusahaan multinasional ada di sejumlah negara, namun periklanan dan
rancangan produknya disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing negara.
· Strategi Transnasional (Transnational Strategy), yaitu strategi yang mengkombinasikan
koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan
spesifik pada berbagai negara.

2.2 TINGKATAN STRATEGI

Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:

1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)

 Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah


kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di
antara bisnis tersebut.
 Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan
dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.

2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)

 Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU).


Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi
dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam
dunia bisnis yang ada.
 Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.

3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)

 Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan
strategi bisnis.
 Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi
SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D).
 Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang
paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara
menerapkannya.

BAGAN TINGKATAN MANAJEMEN STRATEGI

2.3 PROSES MANAJEMEN STRATEGI


1. Menetapkan arah dan misi organisasi

Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan
menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka
kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-
ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan
seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang
kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu
organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala
menengah dan atas.

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis
mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.

Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal
berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam perusahaan.

Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman
(threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum

Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.

3. Memformulasikan strategi

Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai
tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT:
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan
dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.

Analisa SWOT

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity


(peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan
kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.

o Kekuatan (strength)

adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat
baik (diatas rata-rata industri).

o Kelemahan (weakness)

adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di
karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
o Peluang (opportunity)

adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih
belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.

o Ancaman (threats)

adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja
pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan
hari.

4. Mengimplementasikan strategi

Didalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan


perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan
kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para
karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi
tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga
diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para
manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan
antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi

Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada
dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:

1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang
berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab
keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di
masa yang akan datang.

2.4 STRATEGI KORPORASI (CORPORATE STRATEGY)

Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang sedemikian rupa guna
mencapai tujuan organisasi. Memformulasikan strategi korporasi di dalam perusahaan besar
akan sangat sulit sekali sebab banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan
memerlukan koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Demikian
model strategi yang dipakai adalah portofolio bisnis, sbb:

1. Strategi Portofolio

Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang berhubungan dengan bauran
antara unit-unit bisnis (UBS=SBU) dan lini-lini produk yang sesuai satu sama lain dalam
cara-cara yang masuk akal sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
UBS (Unit Bisnis Strategi) merupakan suatu divisi organisasi yang memiliki misi bisnis, lini
produk, pesaing dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang sama.
2. Matriks BCG

Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-bisnis dalam dua dimensi
yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share).

3. Tingkat pertumbuhan bisnis (Business Growth Rate)

Berkaitan dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan. Pangsa pasar (market
share) mendefinisikan apakah sebuah unit bisnis memiliki pangsa yang lebih kecil atau lebih
besar dibandingkan dengan pesaingnya.

2.5 STRATEGI BISNIS (BUSINESS STRATEGY)

Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di
dalam strategi tingkat ini yang ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan
yang berguna di dalam merumuskan strategi bisnis sebaiknya didasarkan atas analisis
persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter :

· Lima Kekuatan Kompetitif Porter

Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5 kekuatan persaingan. Tekanan persaingan


mencakup:

1. Ancaman Pendatang Baru

Perusahaan yang memasuki industri yang membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh
pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada rintangan
atau kendala yang mengitarinya.

2. Daya Tawar Menawar Pemasok

Pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan
harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik
maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika
harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan
menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk
penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.

3. Daya Tawar Menawar Pembeli

Pembeli akan selalu berusaha mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang
murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang cukup
menentukan bagi perusahaan. Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari
kualitas (harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak
akan membeli produk perusahaan.

4. Daya Tawar Produk Pengganti

Produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama
(asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk
pengganti disenangi oleh orang yang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan
status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.

5. Persaingan Antar Pesaing

Persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar
perusahaan lain. Konsumen merupakan objek persaingan dari perusahaan yang sejenis yang
bermain di pasar. Siapa yang dapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan dapat
memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan
mulai dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah
atau diskon.

· Porter generic strategies

1. Cost Leadership Strategy

Strategi menitik beratkan pada efisiens. Dengan memproduksi dalam jumlah banyak suatu
product dengan standart tertentu perusahaan berharap mendapatkan keuntungan skala
ekonomi and menekan biaya biaya. Product ini biasanya adalah produk2 dasar yang
diproduksi dengan biaya yang relatif rendah dan mampu memenuhi kebutuhan pasar secara
umum. Untuk dapat mempertahankan strategi ini diperlukan pencarian dan riset yang terus
menerus untuk menekan biaya disemua aspek didalam bisnis. Hal lain yang berkaitan adalah
strategi distribusi untuk dapat mendistribusikan seluas luasnya. Strategi promosi biasanya
berusaha melibatkan keuntungan dari penekanan biaya biaya produksi.

Untuk dapat sukses, strategi ini biasanya membutuhkan sejumlah market share atau akses
yang baik terhadap material, komponen, tenaga kerja atau input penting lainnya. Tanpa
adanya satu atau lebih keuntungan diatas, strategi dapat dengan mudah ditiru oleh kompetitor.

2. Differentiation Strategy

Differentiation menargetkan pada market yang besar dimana melibatkan pembentukan barang
atau jasa yang unik yang didapat dari internal. Untuk kemudian perusahaan dapat
menentukan harga sendiri untuk productnya. Biasanya berhubungan dan berasosiasi dengan
design, brand image, technology, features, dealers, network atau customer service.
Differentiaton adalah strategi yang kuat untuk mendapatkan nilai diatas rata rata pendapatan
didalam bisnis yang spesific menyebabkan brand loyalty yang telah dibentuk menurunkan
sensitivitas customer terhadap harga. Meningkatnya biaya biaya biasanya bisa dialihkan
kepada pembeli. Loyalitas pembeli juga dapat membentuk suatu tembok penghalang bagi
perusahaan untuk menciptakan kompetensi yang membedakan agar dapat bersaing dengan
sukses.

3. Focus Strategy

Didalam strategy ini perusahaan berkonsentrasi pada beberapa target market . Bisa juga
dikatakan strategy segmentasi atau niche strategy. Diharapkan dengan memfokuskan usaha
marketin didalam market yang lebih kecil dan menyusun marketing mix untuk market yang
spesific akan mempermudah untuk memenuhi permintaan dari target market.
Perusahaan pada umumnya mencari competitive advantage melalui inovasi produk dan
marketing brand dari pada efisiensi. Sangatlah cocok untuk perusahaan yang relativ kecil tapi
dapat digunakan oleh perusahaan manapun. Focus strategy menargetkan pada segment
market yang memiliki kelemahan untuk di gantikan dengan oleh barang subtitusi yang lain
dimana kompetisi sangat lemah untuk mendapatkan nilai diatas rata rata pendapatan dari
investasi.

BAB 3 : PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 McDonald’s Internasional

Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald’s pada tahun 1937 di sebelah timur
kota Pasadena. Saat itu McDonald’s hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu itu
sedang berkembang pesat trend Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan,
dengan mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan
restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan. Fokus
pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan meningkatkan
volume pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan, harga
terjangkau dan volume.

Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo ini dirancang oleh
George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign. Logo ini memiliki warna
kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan jugasecara tidak langsung
mencerminkan huruf “M” dari McDonald’s.

Pada saat itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald’s bersaudara ini
mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemudengan seseorang yang
bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah yang membantu McDonald’s bersaudara untuk
mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa
Ray Kroc lah yang mendirikan McDonald’s untuk pertama kalinya. Restoran McDonald’s–
nya yang pertama bukanlah McDonald’s yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan
pengembangan restoran melalui konsep fast food.

Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald’s dan untuk pertama
kalinya perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino, California menggunakan sistem
franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul dalam suatubentuk yang mirip dengan yang
kita saksikan sekarang, yaitu sebuah rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama
dan didokumentasikan secara

lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan dalam hal ini


adalahMcDonald’s dengan perusahaan yang akan berliansi. Jadi selama tahun 1950-an
hingga tahun 1960-an, produk-produk burger McDonald’s yang merupakan produk-produk
fast food, didistribusikan dengan cara penjualan langsung. Bisnis waralaba McDonald’s ini
mulai menyebar ke berbagai daerah dannegara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur
operasi standar (Standart Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan
spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6 ounce, diameter
3,873 inch, dan onion 0,23 ounce. Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis, Kroc
juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner barunya. Sistem inilah yang
memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah sama. Untuk itulah
profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap operator danpewaralaba
bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan manajemen professional.
Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan programpelatihan yang kemudian dinamakan
sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana
para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran
yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald’s berupa mutu, pelayanan,
kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value).

Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan
pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan dari McDonald’s bersaudara
dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00. Perusahaan fast food McDonald’s ini terus
mengembangkan jaringan waralabanya di lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonald’s
Corporation bersamadengan franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah lebih dari
14.000 restoran. McDonald’s melayani lebih dari 22juta orang setiap harinya atau sekitar
14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal ini menjadikan McDonald’s
sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang terbesar di dunia

3.1.2 McDonald’s Indonesia

Restoran McDonald’s hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari
McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBAadalah warga negara
Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald’s
Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai
Presiden Direktur McDonald’s Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di
Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1
tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut
beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana
termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan
semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s di Sarinah
Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan
McDonald’s Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran
McDonald’s Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlahkaryawan seluruhnya
mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

3.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

3.2.1 Visi Perusahaan

Visi dari McDonald’s baik McDonald’s Internasional maupun McDonald’s Indonesia adalah
to be the world’s best quick service restaurant experience (Menjadi restoran cepat saji yang
paling berpengalaman , paling cepat melayani dan terbaik di seluruh dunia). McDonald’s
menjadi terbaik dalam artian :

a. Untuk McDonald’s

Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan dihargai di seluruh
dunia.
b. Untuk Pelanggan

Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan pelanggan dapat
menikmati produk McDonald’s yang memiliki keunikan tersendiri pada setiap kunjungan
mereka di seluruh McDonald’s dan McDonald’s dapat membuat pelanggan tersenyum.

c. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald’s

Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan McDonald’s di lingkungan
mereka karena McDonald’s merupakan perusahaan yang memiliki tingkat sosial dan
tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi tempat yang lebih baik karena keberadaan
McDonald’s.

d. Untuk Pemilik

Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan


mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang
memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.

e. Untuk Karyawan

Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan
dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.

f. Untuk Suppliers

Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis yang profitable
bersama McDonald’s dan akan menjadi patner terbaik dalam bisnis ini.

g. Untuk Pemegang Saham

Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik dan paling besar
pada industri ini.

h. Untuk Alliance Partners

Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald’s bekerja sama dengan organisasi yang bagus dan
dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The Olympics dalam rangka menjalin
kerjasama, memperluas kerjasama, dan mempertahankan kepemimpinan McDonald’s.

3.2.2 Misi Perusahaan

Misi dari McDonald’s baik McDonald’s Internasional maupun McDonald’s Indonesia adalah
“Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya menjadi kenyataan pada
restoran McDonald’s”.

3.2.3 Tujuan Perusahaan

Tujuan dari McDonald’s baik McDonald’s Internasional maupun McDonald’s Indonesia


adalah
a. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih dari 50.000
restoran.

b. Brand McDonald’s menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat kita melakukan
bisnis.

c. McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada di seluruh
dunia.

d. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.

e. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa dan menu
makanan yang beragam.

f. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik, pemasok
barang, dan perusahaan.

g. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang dan
perusahaan

3.3 Marketing Mix Perusahaan

3.3.1 Produk

McDonald’s merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food restaurant. Produk
yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji. Berikut adalah perincian produk
yang ditawarkan :

a. Paket Hemat (PaHe), yaitu merupakan paket yang terdiri dari 1 produk makanan dan 1
produk minuman. Paket Hemat ini memberikan keuntungan pada pelanggan yaitu harga yang
lebih murah dibandingkan jika membeli dengan harga satuan. Sedangkan bagi perusahaan
dapat meningkatkan penjualan produk.

Paket Hemat (PaHe) terdiri dari :

· PaHe 1 (Cheese Burger dan Medium Drink)

· PaHe 2 (McChicken Burger dan Medium Drink)

· PaHe 3 (Fillet O Fish Burger dan Medium Drink)

· PaHe 4 (Big Mac Burger dan Medium Drink)

· PaHe 5 (Double Cheese Burger dan Medium Drink).

b. Jenis-jenis Burger, yaitu :

· Beef Burge

· Spicy Chicken Burger


· Double Beef Burger

· Big Mac Burger

· Fillet O Fish

c. Paket Nasi, yaitu merupakan paket khusus yang dibuat oleh McDonald’s Indonesia, sesuai
dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok.

· PaNas (Rice, 1 Pcs Chicken, Medium Drink)

· PaNas Spesial (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Medium Drink)

· PaNas Komplit (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Soup, Medium Drink).

d. French Fries dengan 4 ukuran, yaitu : Regular, Medium, Large, Super Size

e. Hot and Cold Drinks

3.3.2 Price

Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh head office Jakarta
sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan harga sesuai dengan kemampuan
daya beli konsumen di lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam penetapan harga (tier), yang
penetapannya ditentukan oleh lingkungan di mana restoran mcdonald’s tersebut berada.

3.3.3 Place

Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan, dimana


tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju yaitu segmen kawula muda dan
keluarga.

3.3.4 Promotion

Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi advertising melalui above
the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang dilakukan meliputi :

a. Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan pelayanan yang
lebih kepada pelanggan melalui magic moment.

b. Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio lokal untuk
menginformasikan event-event yang diadakan oleh mcdonald’s. Sedangkan melalui below the
line : spanduk, poster, brosur, standing banner, hanging mobile, translite, back drop.

c. Show Case, yaitu berupa merchandise mcdonald’s.

d. Event yang dilaksanakan di mcdonald’s yang dapat dijadikan sebagai sarana promosi yang
merupakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain

3.4 4P’s Outer Strategy


3.4.1 People

Mc Donald’s mentraining seluruh karyawannya dengan images bahwa karyawan akan


memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas oleh “Hamburger University”. Sebagai
perusahaan yang di-francisekan, McD memiliki sistem training yang sudah teruji. Itu
sebabnya training di McD mempunyai departemen tersendiri. Mereka inilah yang merancang
modulnya hingga mengatur jadwal training. Dalam setahun jadwalnya padat sekali mulai dari
level bawah hingga manajer.

Mc Donald’s juga menerapkan 5 Prinsip Kerja Karyawan :

a. Menghormati dan Pengakuan

· Manager memperlakukan karyawan seperti mereka ingin diperlakukan.

· Karyawan dihormati, dihargai dan diberdayakan.

· Karyawan diakui dan dihargai dalam berbagai cara yang berbeda. Hal ini termasuk dalam
Peluang Sekali Seumur Hidup. Sebagai contoh, pada tahun 2004, sekelompok karyawan
restoran Kanada bepergian ke Athena untuk bekerja bersama kru McDonald dari seluruh
dunia pada Olimpiade.

b. Nilai dan Perilaku

· Kami bertindak untuk kepentingan terbaik bagi Perseroan, karyawan dan masyarakat
dimana kami beroperasi.

· Kami berkomunikasi secara terbuka, mendengarkan untuk memahami dan nilai opini yang
beragam.

· Kami menerima akuntabilitas pribadi.

· Kami melatih dan belajar.

c. Pembayaran dan Keuntungan Kompetitif

· Pembayaran berada pada atau di atas tingkat layanan lokal restoran cepat.

· Paket kompensasi karyawan termasuk manfaat yang mengatakan bahwa mereka bernilai.

· Karyawan menerima kinerja secara berkala dan tinjauan upah.

d. Pelatihan, Pembelajaran, Pengembangan dan Pertumbuhan Pribadi

· Karyawan menerima pengalaman kerja yang mengajarkan keterampilan dan nilai-nilai yang
berlangsung seumur hidup.

· Karyawan disediakan alat yang mereka butuhkan untuk mengembangkan pribadi dan
profesional.
e. Menyelesaikan pekerjaan sampai selesai

· Karyawan memiliki sarana yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dalam promosi jabatan, Mc Donald’s juga melakukan seleksi yang berkualitas. Sebagai
gambaran, seorang TM untuk bisa dipromosi menjadi Second Assistant harus menyelesaikan
modul yang telah disyaratkan. Kalau modulnya belum selesai, mereka tidak bisa naik jabatan.
Menariknya, sistem promosinya terbuka. Jadi jenjang kariernya jelas. Setiap level ada
requirements-nya, prosesnya seperti apa, dan kalau sudah selesai baik modul maupun
persyaratan administratifnya, tinggal melalui review board – semacam fit and proper test.
Tujuannya, manajemen ingin melihat pola pikirnya dan bagaimana kemampuannya
menangani operasional.

3.4.2 Process

Proses penyajian yang diberikan efisien karena menu dari produknya seragam. Sehingga
sangat memudahkan Mc Donald’s dalam memberikan pelayanan yang cepat. Selain menu
yang sudah seragam, Mc Donald’s juga menyediakan system pemesanan “Drive Thru”
sehingga pelanggan tidak perlu masuk kedalam restaurant untuk melakukan pemesanan dan
pembayaran. Karena proses penyajiannya cepat, maka Drive thru ini pun dapat berlangsung
dengan lancar.

3.4.3 Partnership

Mc Donald’s bekerjasama dengan pemasok minuman seperti Coca cola Company dan kini
bekerjasama dengan ReksoGroup / produsen the botol sosro.

3.4.4 Physical Evidence

Mc Donald’s memastikan menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk semua
karyawan sebagai prioritas utama bagi McDonald’s. Tujuan Mc Donald’s adalah untuk
membuat keselamatan bagian dari segala sesuatu yang kita lakukan. Mc Donald’s memiliki
program-program keselamatan kerja di tempat untuk memastikan bahwa standar keselamatan
yang tinggi dan prosedur yang jelas dan diperkuat dikomunikasikan sehari-hari. Sebagai
anggota penting dari tim Mc Donald’s, karyawan diajarkan untuk mengidentifikasi dan
melaporkan setiap potensi bahaya untuk mengusulkan cara-cara yang kesehatan dan
keselamatan dapat terus ditingkatkan.

Setiap orang di tim McDonald’s memainkan peran penting. Crew dan Manajer bekerja sama,
terus berkomunikasi dan saling mendukung satu sama lain dalam suasana tim yang sedang
sibuk dan menantang, tapi selalu berusaha untuk bersikap kooperatif dan menyenangkan.

3.5 Analisis Internal Perusahaan

3.5.1 Analisis Laporan Keuangan


Pendapatan terkait dengan total penjualan pada tahun 2008 mengalami penurunan yang tidak
terlalu signifikan dibandingkan tahun 2007 tetapi dari segi pendapatan di bidang waralaba
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan
memperluas strategi pemasaran dengan memberikan kekeluasaan di berbagai pihak untuk
membeli waralaba perusahaan ini. Seperti kita tahu bahwa berbagai produk Mc. Donald telah
banyak digandrungi oleh masyarakat dunia dari semua kalangan sehingga tetap menjadi
industri yang mempunyai prospek yang bagus.

Secara keseluruhan kondisi Mc Donald meskipun sudah berada dalam keadaan matang tetapi
terus melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan
produk. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan dari
tahun ke tahun ,tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan internal
perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang mengangur.Kemudian dari segi
pengendalian internal pun tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat menarik
investor dengan mudah ,ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang aktivitas
pembiayaan. Sementara itu harga saham perusahaan ini juga mengalami peningkatan
menunjukkan bahwa respon pasar sangat positif dan tidak banyak terpengaruh adanya krisis
global karena seperti diketahui produk Mc Donald merupakan produk pangan yang telah
menjadi makanan pokok di berbagai Negara.

3.5.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh McDonald’s adalah struktur organisasi lini/garis.
Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka perintah dalam perusahaan mengalir dari
Store Manager turun ke 1st Asistant Manager turun ke 2nd Asisstant Manager turun ke Junior
Manager turun ke Trainee Manager turun ke Crew Leader dan lini paling bawah adalah
Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh
pada Store Manager. Store Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada Operation
Consultant. Operation Consultant akan bertanggung jawab kepada Operation Manager dan
Operation Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office Jakarta.

3.5.3 Matriks Faktor Evaluasi Internal (IFE)

Weighted
Key Internal Factors Weight Rating
Score
Internal Strengths
Increasing free cash flow 10 4 40
Strong management team 10 4 40
Long range planning 10 3 30
Reputation as family-friendly 15 4 60
Financial ratios 20 3 60
Internal Weakness
Little Diversification 10 1 10
Family reputation, not high rollers 15 2 30
The Salary for employees increase in future 10 2 20
Total 100 290
Note: Rating Value: 1= major weakness. 2= minor weakness.

3= minor strength. 4=major strength.

3.6 Analisis External Perusahaan

3.6.1 Pesaing Perusahaan

a. Burger King

Burger King Corporation adalah rangkaian rumah makan siap saji internasional yang menjual
burger, kentang goreng dan minuman ringan. Selain itu mereka juga mengelola sekitar 200
rumah makan di Australia dengan nama Hungry Jack’s. Sejarah perusahaan Restoran pertama
Burger King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada tahun 1954 di Miami, Florida,
Amerika Serikat oleh James McLamore dan David Edgerton, keduanya adalah alumni dari
Cornell University School of Hotel Administration. Di Indonesia, burger king sempat ditutup
pada 1980-an dan dibuka kembali pada April 2007 dengan gerai terbesarnya di Asia
Tenggara.

b. KFC
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang
waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat.
Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang
biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin
miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia
menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada
awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt
Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried
Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut).
Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu
telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang
menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang
dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.

Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk yang
didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan
publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober
1979 di Jalan Melawai, Jakarta.

3.6.2 Matriks Profil Kompetitif

Burger
Key Factors McDonald’s KFC
King
Critical Success Factors Weight Rating Score Rating Score Rating Score
Advertising 20 1 20 4 80 3 60
Product quality 10 4 40 4 40 3 30
Price Competitiveness 10 3 30 3 30 4 40
Management 10 4 40 3 30 3 30
Financial Position 15 4 60 3 45 3 45
Customer Loyalty 10 4 40 4 40 2 20
Global Expansion 20 4 60 2 40 2 40
Market Share 5 1 5 4 20 3 15
Total 100 315 325 280
Note: Rating Value: 1= major
weakness. 2= minor
weakness. 3= minor strength.
4=major strength.

3.6.3 Matriks Faktor Evaluasi Eksternal (EFE)

Weighted
Key Internal Factors Weight Rating
Score
Opportunities
Global markets are practically tapped with fast food industry 15 1 15
Increased sales caused by public’s interest to McDonald’s 10 3 30
Astronomical internet advertising growth 10 1 10
McDonald’s leader in the competitive market 15 4 60
Threats
Increase in competition with the decrease in price 20 2 40
Decrease in sales the per the economy 10 3 30
The cost of media exposure in the future 20 2 40
Total 100 205
Note: Rating Value: 1= major weakness. 2= minor weakness.

3= minor strength. 4=major strength.

3.7 Perumusan Strategi

3.7.1 Matriks SWOT

Strengths

1. Mc Donald mempunyai a strong global presence dengan kompetitor domestik terdekat


yang hanya berukuran separuhnya, Mc Donald merupakan pemimpin pasar ( market
leader) baik secara domestik, maupun internasional.
2. Keuntungan Mc Donald’s berasal dari pengurangan biaya melalui skala ekonomi,
karena ukurannya yang sangat besar dan keberadaannya secara global memungkinkan
untuk menetapkan risiko yang bervariasi yang melibatkan keadaan ekonomi dari
negara tertentu.
3. Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang strategis dan mudah dijangkau.
4. Adanya pengakuan atas merk (brand recognition).
5. Kesuksesan dalam periklanannya, seperti adanya kata “I’m Loving It” dalam setiap
pemasarannya.
6. Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti dengan Coca-Cola.
7. Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat bermain untuk anak-anak
mempunyai daya tarik tersendiri.
8. Adanya pelatihan yang profesional dengan didirikannya “Hamburger University”
9. Perusahaan yang telah mengglobal.
10. . Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak.
11. . Menyesuaikan resep dan produk yang ditawarkan dengan standar kesehatan yang
ditetapkan oleh USDA
12. . Pendapatan tidak hanya dari penjualan makanan cepat saji, tapi juga dari investasi
properti, franchiser of restaurant.
13. . Adanya sistem delivery order 24 jam yang mudah digunakan oleh konsumennya
yaitu dengan menelpon 14045.
14. . Adanya system pemesanan “Drive Thrue” sehingga jika pelanggan ingin memesan
untuk dibawa pulang, maka tidak perlu masuk kedalam restaurant.

Weekness
1. Harga yang kurang kompetitif, sehingga dapat mengurangi kemampuan perusahaan
untuk meningkatkan pendapatan.
2. Inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu
3. Management of franchises kurang memperhatikan integritas klien
4. Teknik pemsaran atau periklanan yang hanya diutamakan pada anak-anak.

Opportunities

1. Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi


pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan.
2. Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.
3. Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda
dan kelompok yang telah berumur.
4. Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi
pemasaran dan periklanan.
5. Menciptakan produk baru. Meneruskan untuk menggunakan teknologi untuk
mempengaruhi strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan singkat untuk
mengantarkan pesanan khusus.

Threat

1. Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.


2. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga
persaingan juga semakin ketat.
3. Persamaan strategi dengan perusahaan lain seperti melakukan pembentukan format
baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan.
4. Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah
obesitas.
5. Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang
kurang sehat.
6. Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
7. Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami
kejenuhan.

3.7.2 Solusi Menghadapi Kelemahan dan Ancaman

1. (Products) Menambahkan lebih banyak rasa atau tipe baru dari makanan cepat saji yang
dapat membedakannya dengan kompetirors.

2. (Products) Merubah menu di beberapa negara, menambahkan beberapa makanan dengan


rasa lokal dan menghilangkan beberapa makanan yang tidak populer.

3. (Products) Mengembangkan lini produk baru yang fokus pada makanan organik dan sehat
(zero trans-fat)

4. (Products) mengubah lini produk coca-cola yang lebih sehat (Diet, Coffin-free, etc)

5. (Products & Services) Menyediakan makanan segar dengan tempat yang bersih dan
menyenangkan anak-anak dengan mainan dan fasilitas tempat bermain serta membuat senang
dan nyaman pelanggan dewasa
6. (Promotion, Products) mempromosikan Mc Donnald “bestseller” –Fries and Big Mac,
mengembangkan beberapa makanan spesial yang baru untuk keluarga dan untuk remaja.

7. (Products & Service + Branding) Menjaga kebersihan lingkungan (restoran) dan menjaga
keamanan anak-anak, serta membuatnya senang selama bermain di arena permainan,
mempromosikan untuk anak-anak serta berusaha menarik kelompok yang telah berumur,
menggunakan bintang lokal yang populer untuk menarik usia muda.

8. (Products & Promotion & Pricing) meningkatkan lain seperti melakukan pembentukan
format baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan.

9. (Promotion+Place). Explore pasar baru di luar negeri melalui periklanan dan promosi yang
intensif dan agresif.

10. (Promotion + Branding) melakukan promosi dan periklanan bersama-sama dengan coca-
cola untuk menarik penggemar coca-cola.

11. (Promotion + Branding) Menetapkan dan memperbaiki nama baik diantara kompetitor
promosi secara agresif.

12. (Promotion & Branding) Promosi secara teratur; Memberikan kesan pada McDonalds
dengan pelayanan yang lebih baik dan pengalaman makan yang menyenangkan.

13. (Branding) meningkatkan brand recognity melalui strategi yang melampirkan emotion
secara berkelanjutan.

14. (Services + Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru.

15. Service, Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru dan
memberikan peningkatan layanan yang berkelanjutan.

16. (Service) Membuka Hamburger University untuk perspektif manajer dan pekerja yang
unggul serta meningkatkan kualitas pekerja secara keseluruhan.

17. (Pricing & Placement) Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya transportasi
yang rendah, menggunakan software untuk mengontrol dan memonitor inventory sehingga
dapat menurunkan biaya persediaan, sehingga perusahaan akan mampu dalam memperbaiki
atau meningkatkan keuntungan dengan harga yang rendah.

18. (Service & Management) Lebih tertarik pada investasi langsung di negara yang baru dan
memilih secara cermat franchiser yang baru/ join verture partnet dan mengevaluasinya secara
teratur dan periodik.

19. (Pricing) Menyediakan makanan organik dengan harga kompetitif untuk menarik organic
foods fans.

3.7.3 Five Force Analysis

· Pesaingan dalam industry


Persaingan dalam Industri makanan cukup ketat dikarenakan bisnis restauran merupakan
bisnis yang sangat kompetitif dengan perkembangan yang sangat cepat. Terutama akan
kebiasaan masyarakat sekarang yang senang segala sesuatu tersedia dengan instan
mengakibatkan pertumbuhan industri fast food terus meningkat dimana pemain dalam
industry ini semakin banyak dengan menyajikan berbagai inovasi produk yang lebih menarik.
Melihat hal ini McDonald’s akan terus mengawasi pergerakan dari kompetitornya agar dapat
survive dalam bisnis.

· Pendatang baru

Terdapat barier to entry yang cukup besar bagi pendatang baru dikarenakan biaya
pengembangan produk yang cukup besar untuk memulai bisnis, dan juga image yang harus
dibangun sebagai makanan fast food lebih sulit karena McDonald’s sudah sangat identik
dengan restoran cepat saji terbaik di Indonesia dan di seluruh dunia.

· Barang/produk penganti

Substitusi lebih mengarah ke produk atau makanan lokal yang ada dipasaran, terutama di
Indonesia banyak makanan rakyat yang dirasa lebih murah tetapi McDonald’s dengan image
yang dimiliki tersendiri serta outlet-nya yang ada dimana-mana, servis pesan-antar 24 jam,
dan keunggulan kompetitif lainnya menjadikan McDonald’s tidak perlu mengkhawatirkan
produk substitusi.

· Kekuatan pemasok

Pemasok tidak memiliki kekuatan yang berpengaruh signifikan terhadap McDonalds


dikarenakan McDonald’s sudah memiliki banyak outlet diseluruh dunia sehingga banyak
sekali supplier yang berlomba-lomba ingin menjadi pemasok utama untuk McDonald’s.

· Kekuatan pembeli

Kekuatan penawaran pembeli tidak berpengaruh signifikan terhadap harga yang ditarifkan
McDonald’s terhadap produknya. Hal ini disebabkan karena standarisasi yang dilakukan
McDonald’s korporat terhadap seluruh franchise McDonald’s serta adanya persaingan harga
dari kompetitor dalam kisaran harga yang relative sama.

BAB 4 : PENUTUP

4.1 Simpulan

Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi masyarakat mulai
berfikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya menguntungkan dari harga tapi
juga dari segi manfaat ekonomis. McDonald’s sebagai perusahaan yang sudah mapan harus
tanggap dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun
keinginan konsumen.

4.2 Saran

Penulis memberikan saran sebagai berikut :


1. Dengan membuat komunitas pecinta McDonald’s di Indonesia

2. Menjadi promotor di event-event yang diadakan di sekolah-sekolah maupun perguruan


tinggi karena customer terbesar McDonald’s adalah masyarakat usia remaja – dewasa.

3. Perusahaan mampu berkompetisi dengan harga yang kompetitif.

4. Terus menerus melakukan inovasi terutama dengan melakukan penciptaan produk


makanan yang sesuai gaya hidup sehat, misalnya dengan menyajikan menu-menu organic.

5. Total Quality Management harus dilakukan untuk control kualitas terhadap pelayanan,
servis, kebersihan dan cita rasa dari makanan itu sendiri.

6. Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet untuk meningkatkan penjualan dan


memberikan kemudahan bagi pelanggan.

7. Lebih meningkatkan advertising agar meningkatkan Brand Recognition diingatan


customer.

8. Terus meningkatkan kualitas jasa pesan-antar 24 jam.

9. Penanganan keluhan yang lebih baik.

Você também pode gostar