Você está na página 1de 9

Fakultas

Ilmu dan Teknologi Kebumian

Program Studi Meteorologi

PENERBITAN ONLINE AWAL


Paper ini adalah PDF yang diserahkan oleh penulis kepada
Program Studi Meteologi sebagai salah satu syarat kelulusan
program sarjana. Karena paper ini langsung diunggah setelah
diterima, paper ini belum melalui proses peninjauan, penyalinan
penyuntingan, penyusunan, atau pengolahan oleh Tim Publikasi
Program Studi Meteorologi. Paper versi pendahuluan ini dapat
diunduh, didistribusikan, dan dikutip setelah mendapatkan izin
dari Tim Publikasi Program Studi Meteorologi, tetapi mohon
diperhatikan bahwa akan ada tampilan yang berbeda dan
kemungkinan beberapa isi yang berbeda antara versi ini dan
versi publikasi akhir.

© 2012 Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung


ANALISIS SEISMOTEKTONIK SULAWESI UTARA
BERDASARKAN MEKANISME FOKUS
Imam Muslih1,2, Prof. Dr. A. Nanang T. Puspito1, Drs. Joko Wiratmo,MP1
1
Institut Teknologi Bandung
2
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

ABSTRAK

Sulawesi Utara memiliki tingkat seismisitas tinggi karena terletak pada zona interaksi
antar lempeng Pasifik , lempeng Indo–Australia, lempeng Eurasia, lempeng Philipina,
lempeng Sulawesi, lempeng laut Maluku dan patahan-patahan di sekitarnya.

Penentuan mekanisme fokus dalam analisis seismotektonik menggunakan sistem SWIFT


(Source parameter determination based on Waveform Inversion of Fourier Transformed
seismograms) yang menggunakan metode inversi gelombang yang dikembangkan oleh
Nakano dkk(2008).

Mekanisme fokus menunjukkan sesar naik lebih dominan dari sesar turun atau sesar
geser di Sulawesi Utara. Hasil mekanisme fokus oleh sistem SWIFT tidak jauh berbeda
dengan hasil Global CMT Journal. Sumbu maksimum kompresi P di subduksi Sulawesi,
gaya tekan maksimum berasal dari utara dan di laut Maluku sumbu maksimum kompresi
P berasal timur.

Kata Kunci: mekanisme fokus, SWIFT, Global CMT Journal, seismotektonik.

1. PENDAHULUAN adalah patahan naik, maka akan


1.1 Latar Belakang berpotensi terjadi tsunami.
Wilayah Indonesia timur khususnya
Sulawesi terletak pada daerah pertemuan Pola patahan akibat gempabumi dapat
lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, diketahui dengan mekanisme fokus.
lempeng Indo-Australia dan lempeng Untuk mengetahui informasi mengenai
Philipina.Sehingga pada daerah tersebut parameter sumber gempa seperti
sering terjadi gempabumi. Sulawesi episenter, magnitudo, mekanisme fokus,
Utara disebelah timur terdapat zona telah dikembangkan suatu sistem
subduksi yaitu penunjaman lempeng laut otomatis untuk menentukan mekanisme
Maluku di bawah busur Kepulauan fokus secara cepat yang disebut SWIFT.
Sulawesi dan dibawah pulau Prinsip dari sistem SWIFT ini adalah
Halmahera. Sedangkan di sebelah utara menggunakan metoda inversi
terdapat palung laut dalam yang disebut gelombang (Nakano dkk, 2008). Hasil
palung Minahasa. Palung ini merupakan dari sistem SWIFT di antaranya adalah
tempat penukikan lempengan laut berupa solusi mekanisme fokus yang
Sulawesi ke bawah busur busur dapat digunakan untuk mengetahui jenis
Kepulauan Sulawesi Utara. Subduksi ini patahan yang disebabkan oleh
dapat menimbulkan gempabumi dengan gempabumi untuk menganalisis
kedalaman dangkal dan menengah di seismotektonik di Sulawesi Utara.
Sulawesi Utara. Jika kedalaman
gempanya dangkal dan patahannya Adapun tujuan dari penulisan tugas
akhir ini adalah :

1
Menentukan mekanisme fokus gempa 1. Mengaktifasi sistem SWIFT
dengan menggunakan SWIFT di Untuk informasi sumber gempa seperti
Sulawesi Utara, menganalisis origin time, lokasi sumber (lintang,
seismotektonik Sulawesi Utara dengan bujur, kedalaman) dan magnitudo dapat
melihat mekanisme fokus dan diekstrak dari email. Sistem SWIFT
membandingkan hasil parameter sumber dipicu oleh email berita gempa dan
gempa dari sistem SWIFT dengan hasil inisial lokasi hiposenter. Untuk sistem
Global CMT Journal. yang dijalankan di NIED, email
peringatan berasal dari GEOFON,
sedangkan pada sistem yang dijalankan
2. DATA DAN METODOLOGI di BMKG, email peringatannya berasal
2.1 Data dari SEISComP.
2. Persiapan data
Data yang digunakan dalam Data observasi dari jaringan broadband
penentuan mekanisme fokus adalah diunduh dari data server JISNET(Japan-
gempa yang tercatat di Pusat Gempa Indonesia Seismic Network). Email
Nasional Jakarta dengan aplikasi berita gempa dikirim setelah 5 sampai
sistem SWIFT. Data gempa yang 10 menit setelah origin time, sedangkan
digunakan adalah gempabumi besar inversi gelombang menggunakan data
serta susulannya dan gempa-gempa sampai 8 menit setelah origin time,
signifikan di sekitar Sulawesi Utara sistem SWIFT akan menangguhkan
prosesnya sampai 10 menit setelah
dari bulan Januari 2008 sampai
origin time. Data untuk reprocessing
dengan Desember 2011 dengan dengan menggunakan data 10 menit
magnitudo di atas 5. Batas koordinat sebelum dan sesudah origin time,
gempa pada 1⁰ LS dan 4⁰ LU dan sehingga total data yang diunduh adalah
antara 122⁰ BT dan 127⁰ BT. data 20 menit. Untuk data JISNET
disimpan dalam format WIN. Jika semua
2.2 Metodologi data yang dibutuhkan untuk inversi telah
tersedia maka data tersebut kemudian
2.2.1 SWIFT diubah ke SAC(Seismic Analysis Code).
3. Mengecek kualitas data
SWIFT (Source parameter Setiap channel dilakukan pengecekan
determination based on Waveform kualitas data setelah mengkonversi
Inversion of Fourier Transformed format data dan reprocessing.
seismograms) adalah suatu sistem Langkah dalam mengecek kualitas
otomatis yang digunakan untuk data sebagai berikut:
menentukan parameter sumber gempa - Jika data ada gap, maka channel
misalnya menentukan mekanisme fokus. tersebut tidak akan digunakan dalam
Dalam pengukurannya, SWIFT estimasi parameter sumber.
menggunakan data yang diperoleh dari
jaringan broad band di Indonesia yaitu
JISNET dan data stasiun yang
dioperasikan oleh BMKG dan GFZ.
Penentuan parameter sumber gempa
seperti magnitudo, mekanisme fokus
dapat dilakukan dengan sistem SWIFT
secara otomatis dengan menggunakan Gambar 3.1 . Tampilan data gaps
metode inversi yang telah (Nakano, 2008)
dikembangkan oleh Nakano dkk (2008). -Setiap waveform dilakukan pengecekan
Proses Otomatis Sistem SWIFT sebagai rasio S/N. Level sinyal (S) dihitung dari
berikut:

2
nilai peak to peak pada data 512 detik merupakan jejak ke n dari seismogram
yang dipakai untuk inversi, sedangkan displacement pada saat j∆t, mi(j∆t)
level noise (N) dievaluasi dari nilai peak adalah basis ke i dari moment function
to peak selama data 100 detik sebelum tensor.Gni(j∆t) menunjukkan derivatif
waktu inversi. Untuk pengecekan rasio spasial sesuai dengan Green’s function.
S/N dilakukan pada velocity seismogram
dan displacement seismogram yang Persamaan (1) dapat dituliskan dalam
telah difilter. Data dikatakan berkualitas bentuk matrik sebagai berikut:
baik jika rasio S/N lebih besar dari 8
pada seismogram velocity dan lebih d(ωk) = Ğ(ωk) m(ωk) ……….. (2)
besar dari 4 pada seismogram
displacement yang telah difilter. dimensi kernel data matrik pada
persamaan (2) adalah Nt x Nm dimana
lebih kecil dibandingkan dimensi pada
domain waktu yaitu NtNs x NmNs.
Penyelesaian matrik pada domain
frekuensi jauh lebih singkat
dibandingkan penyelesaian matrik besar
tunggal pada domain waktu. Metode
Gambar 3.2 Penentuan rasio S/N pada inversi yang dikembangkan Nakano dkk
velocity seismogram dan filtered (2008), diasumsikan sebagai mekanisme
displacement seismogram (Nakano, fokus double couple murni.
2008) Asumsi dari double couple murni m(ωk)
dapat diuraikan ke dalam moment
4. Pemilihan stasiun yang digunakan function dan momen tensor sebagai
untuk inversi. persamaan berikut :
Stasiun yang digunakan untuk inversi
adalah yang berada pada radius 1500 km m(ωk)=m(ωk)mDC(ф,δ,λ)………….. (3)
dari inisial episenter. Pada umumnya
hasil akan semakin berkualitas jika dimana, m(ωk) adalah komponen
jumlah stasiun dan waveform semakin frekuensi dari moment function skalar
banyak karena cakupan azimuth sumber untuk asumsi mekanisme double couple.
gempa akan semakin besar. Namun nilai ф, δ dan λ adalah strike, dip dan rake.
residu inversi akan besar jika jumlah ф, δ, λ) merepresentasikan
stasiun banyak yang memiliki rasio S/N moment tensor sesuai dengan
rendah. mekanisme double couple dimana
komponen-komponennya adalah ( Aki
5. Penentuan parameter sumber & Richards, 2002) :
berdasarkan inversi gelombang
Inversi gelombang untuk penentuan - (sinδ cosλ sin2ф+sin2δ sin λ sin2ф),
parameter sumber apabila jumlah sin δ cos λ sin 2ф - sin 2δ sin λ cos2ф,
waveform sudah cukup. Transformasi sin 2δ sin λ,
= sin δ cos λ sin 2ф + ½ sin 2δ sin λ sin2ф,
fourier dari medan displacement yang = -(cos δ cos λ cos ф + cos 2δ sin λ sin ф),
disebabkan sebuah sumber titik = -(cos δ cos λ sin ф - cos 2δ sin λ sin ф)
diberikan oleh : ……………………………………………....… (4)

ũn(ωk)= ∑ Ğ (ωk)mi(ωk), k= 1,Nf .. (1) Dalam memperkirakan lokasi sumber,


dimulai dengan jarak horisontal 1⁰ yang
dimana: berpusat pada inisial sumber. Pada
ωk : frekuensi angular langkah akhir, jarak grid dikurangi 0.5⁰
ũn (ωk), Ğni(ωk) dan mi (ωk) : hasil dan 0.2⁰ . Grid terdiri dari 5x5 poin
transformasi fourier dari un(j∆t), node pada arah horisontal.
Gni(j∆t) dan mi(j∆t). Dimana un(j∆t)

3
Gambar 3.4 Model ramp dari durasi
rupture (Nakano, 2008)

Gambar 3.3 Ilustrasi mengenai proses ……………… (5)


pencarian grid spasing horizontal dimana:
(Nakano, 2008) : Fungsi momen yang diperoleh
dari proses inversi.
6. Rekonstruksi moment function : Fungsi momen pada domain
Untuk merekonstruksi moment function waktu
menggunakan metode yang
dikembangkan Nakano dkk (2008).
Moment function pada domain waktu
diperoleh dengan melakukan IFT hasil
inversi pada domain frekuensi.

Email dari sistem seiscom P Sistem SWIFT teraktifasi

Inisial lokasi sumber gempa


Cek kualitas data
Origin time dan magnitudo

-Data tidak ada gap?


-S/N ratio ≥ 8 utk velocity
Seismogram
Data tidak digunakan
-S/N ratio ≥ 4 utk filtered
Displacement Seismogram
-Tidak ada data off scale

Pemilihan stasiun & waveform pada radius 1000 km dari inisial sumber

Jumlah stasiun ≥3
Pemilihan stasiun & waveform pada radius 1500 km
Jumlah waveform ≥5

Jumlah stasiun ≥3
Inversi gelombang
Jumlah waveform ≥5

Grid lokasi sumber Parameter sumber gempa

Residual
Kecil? Proses berhenti,
Tidak cukup data

Hasil ditampilkan pada webserver

Diagram Alur

4
3. HASIL DAN ANALISA 3.2 Analisa
3.1Hasil
Analisis solusi mekanisme fokus gempa
Gempa tanggal 16 November 2008 dengan sistem SWIFT dari Januari 2008
sampai dengan Desember 2011,
diperoleh beberapa tipe mekanisme
fokus gempa di Sulawesi Utara. Adapun
peta yang memuat solusi mekanisme
fokus di Sulawesi Utara dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 (a) Lokasi sumber gempa (b)


Mekanisme fokus (c) Waveform fitting

Gempa tanggal 26 Oktober 2008

Gambar 4.5 Solusi mekanisme fokus dengan


sistem SWIFT

Gambar 4.5 menunjukkan solusi


mekanisme fokus dari data BMKG yang
dihasilkan sistem SWIFT. Ada tujuh
Gambar 4.2 (a) Lokasi sumber gempa (b) belas solusi mekanisme fokus gempa
Mekanisme fokus (c) Waveform fitting yang terjadi di sekitar Sulawesi Utara.
Gempa tanggal 16 November 2008,
Gempa tanggal 13 Juni 2011 jenis pensesaran adalah thrust fault.
Pola mekanisme fokus ini, arah strike
menunjuk arah timur-barat. Gaya tekan
berasal dari arah utara kearah selatan.
Hal ini disebabkan adanya pergerakan
subduksi lempeng Sulawesi. Solusi
mekanisme fokus gempa, stress gempa,
dan mekanisme fokus di daerah
Sulawesi bagian utara didominasi oleh
gempa dangkal dengan mekanisme
Gambar 4.3 (a) Lokasi sumber gempa (b) fokus sesar naik dengan arah strike
Mekanisme fokus (c) Waveform fitting timur-barat dan sumbu P arah utara-
selatan (Puspito,dkk 2000).
Gempa tanggal 26 Oktober 2008 dan 8
Juli 2010, merupakan gempa dangkal
dengan jenis pensesaran adalah oblique
thrust fault. Pola mekanisme fokus ini,
arah strike menunjuk arah timur-barat.
Gaya tekan berasal dari selatan-utara.
Kedua gempa ini akibat adanya
pergerakan lempeng Pasifik terhadap
Gambar 4.3 (a) Lokasi sumber gempa (b) subduksi laut Maluku.
Mekanisme fokus (c) Waveform fitting

5
Gempa tanggal 11 Februari 2009, 22 2008 sampai 2011. Gempa di subduksi
Februari 2009 dan 16 Maret 2009, laut Sulawesi dengan jenis patahan naik
merupakan gempa dangkal dengan jenis memiliki sumbu maksimum kompresi P
pensesaran adalah thrust fault. Pola dari utara. Di bagian selatan Sulawesi,
mekanisme fokus dari empat gempa ini, sumbu kompresi maksimum dari selatan
arah strike menunjuk arah utara-selatan. dan timur. Sedangkan di laut Maluku
Gaya tekan berasal dari timur-barat. sumbu kompresi maksimum dari timur.
Gempa-gempa dangkal di zona Untuk melengkapi data mekanisme
tumbukan laut Maluku (ZTLM) fokus hasil SWIFT, maka ditambahkan
mempunyai mekanisme fokus sesar naik data solusi mekanisme fokus gempa
dengan arah strike utara-selatan dan dengan dari Global CMT Journal tahun
sumbu P arah timur-barat. 1976-2010 .Penyebaran mekanisme
Untuk gempa tanggal 3 Agustus 2010 fokus gempa-gempa dangkal sebagai
dan 11 November 2010, jenis berikut:
pensesaran adalah thrust fault.
Mekanisme fokus gempa ini, arah strike Data yang digunakan dalam penentuan
berarah utara-selatan dengan gaya tekan mekanisme fokus adalah gempa yang
timur barat. Hal ini disebabkan oleh tercatat di Pusat Gempa Nasional
pergerakan lempeng Pasifik, lempeng Jakarta dengan aplikasi sistem SWIFT.
Indo-Australia terhadap zona tumbukan Data gempa yang digunakan adalah
lempeng Halmahera terhadap lempeng gempabumi besar serta susulannya dan
laut Maluku. Kemudian gempa tanggal gempa-gempa
13 Juni 2011, jenis pensesaran adalah signifikan di sekitar Sulawesi Utara dari
strike-slip. Mekanisme fokus gempa bulan Januari 2008 sampai dengan
berarah strike utara-selatan dan gaya Desember 2011 dengan magnitudo di
tekan timurlaut-baratdaya. Hal ini atas 5. Batas koordinat gempa pada 1⁰
disebabkan oleh pergerakan lempeng LS dan 4⁰ LU dan antara 122⁰ BT dan
Pasifik, lempeng Philipina dan lempeng 127⁰ BT.
Indo-Australia terhadap lempeng
Halmahera. Dan gempa tanggal 12
Februari 2011, jenis pensesaran adalah
oblique. Mekanisme fokus gempa
berarah strike utara-selatan dan gaya
tekan dari barat-timur. Hal ini
disebabkan oleh pergerakan lempeng
Indo-Australia.

Gambar 4.7 Solusi Mekanisme fokus data


Global CMT Journal tahun 1976-2010.

Gambar 4.7 menunjukkan solusi


mekanisme fokus yang diperoleh dari
Global CMT Journal dengan
menggunakan GMT (Generic Map Tool)
Gambar 4.6 Orientasi sumbu kompresi dari tahun 1976 sampai dengan 2010
maksimum P yang diperoleh dari data pada kedalaman dangkal. Untuk zona
BMKG (Hasil SWIFT). subduksi laut Sulawesi, gempa dengan
pola mekanisme sesar naik (thrust fault)
Berdasarkan hasil solusi mekanisme tampak mendominasi, baik thrust fault
sistem SWIFT yang didapatkan pada murni maupun thrust fault dengan
daerah sekitar Sulawesi Utara dari tahun kombinasi strike-slip. Di zona tumbukan

6
lempeng laut Maluku, gempa dengan 3. Segmen C-C’
pola mekanisme thrust fault dan oblique Pada segmen ini arah penunjaman
thrust fault tampak mendominasi tampak trend penyebaran menunjam
dibandingkan dengan tipe lain. hingga kedalaman kurang lebih 170
km dengan arah penunjaman timur-
4.3 Penampang Melintang
barat.
Seismisitas

Pada subduksi laut Sulawesi dengan


arah penampang melintang Utara-
Selatan. Sedangkan di lempeng Laut
Maluku dengan arah penampang
melintang Timur-Barat. Penampang
melintang seismisitas dan zona
penunjaman sebagai berikut:

1. Segmen A-A’ Gambar 4.9 Penampang melintang


Pada segmen ini terlihat bahwa trend seismisitas segmen C-C’(Data Engdahl
penyebaran hiposenter menunjukkan 1976-2007).
penunjaman. Penyebaran hiposenter
mencapai kurang lebih 260 km dengan Perbandingan Hasil SWIFT dan
arah penunjaman dari utara-selatan. Global CMT

Gambar 4.7 Penampang melintang Gambar 4.9 Solusi mekanisme fokus hasil
seismisitas segmen A-A’(Data Engdahl SWIFT dan Global CMT.
1976-2007).
2. Segmen B-B’ 5. KESIMPULAN
Pada segmen ini arah penunjaman
tampak jelas dengan trend penyebaran 1. Berdasarkan solusi mekanisme fokus
menunjam hingga kedalaman kurang maka Sulawesi Utara dominan jenis
lebih 280 km dengan arah penunjaman sesar adalah sesar naik. Zona
tenggara-baratlaut. subduksi di laut Sulawesi menunjam
ke selatan dibawah pulau Sulawesi.
Sedangkan di bagian timur dan
timurlaut Sulawesi Utara, lempeng
laut Maluku menunjam ke arah barat
busur Sangihe dan ke arah timur
busur Halmahera.
2. Pada gempa di zona subduksi laut
Sulawesi, sebagian besar jenis
pensesaran adalah sesar naik dengan
Gambar 4.8 Penampang melintang sumbu maksimum kompresi P dari
seismisitas segmen B-B’(Data Engdahl arah utara. Zona di laut Maluku
1976-2007). sebagian besar jenis pensesaran
adalah sesar naik dengan sumbu
maksimum kompresi P timur-barat.

7
3. Sebagian besar mekanisme fokus
hasil aplikasi SWIFT tidak jauh
berbeda dengan Global CMT.

DAFTAR PUSTAKA

Aki, K. & Richads, P.G., 2002.


Quantitative Seismology, University
Science Books, Sausalita, California.
Cronin V., 2004. A Draft Primer on
Focal Mechanism Solution for
Geologists, Baylor University.
Ibrahim, Gunawan dan Subardjo, 2004,
Pengetahuan Seismologi, Badan
Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Lay T. et. al., 1995, Modern Global
Seismology, London : Academic Press
United.
Lowrie, William, 2007, Fundamental of
geophysics second edition, Cambridge
University.
Nakano, M., Kumagai, H., Chouet, B. &
Dawson, P., 2007, Waveform inversion
of volcano-seismic signals of an
extended source, Geophysic Journal
International.
Nakano, Masaru et.al,2008, Waveform
inversion in the frequency domain for
the simultaneous determination of
earthquake source mechanism and
momen function, Geophysics Journal
International.
Puspito T.N., Ibrahim, Gunawan,
Widiyantoro, Sri, dkk,. 2000, Model
Tomografi dan Seismotektonik Zona
Tumbukan Laut Maluku. Institut
Teknologi Bandung. Pusat Dokumentasi
dan Informasi Ilmiah, LIPI.
Stein, S. and Wysession, 2003, An
introduction to seismology, earthquake
and earth structure, Blackwell
Publishing Ltd, United Kingdom.

Você também pode gostar