Você está na página 1de 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. latar Belakang Masalah
Indonesia sehat 2010 merupakan visi baru pembangunan
kesehatan guna mengantifikasi dan menjawab tantangan-
tantangan baru serta perubahan global dalam bidang kesehatan,
sesuai dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan.
Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 1
menerangkan bahwa : sehat yaitu keadaan sejahtera dari badan,
jiwa yang memungkinkan setiap orang hidup produtif secara social
dan ekonomi.
Oleh karena itu untuk menghadapi era globalisasi ini,
keperawatan sangat di tuntut peranan dan keikutsertaan dalam
mensuksenkan dan mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan
dengan cara memberi asuhan keperawatan akan terwujud bila
perawat memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan yang cukup dan
bersikap sesuai dengan profesi dalam menjalankan tugas
memberikan asuhan keperawatan.
Nyeri angina disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran
oksigen terhadap miocardeim.
Menurut Elizabeth J. Crowin (2001, 363)
Angina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan
terjadi sebagai respon terhadap oksigen yang tidak adekuat ke sel-
sel myocardium di bandingkan kebutuhab mereka akan oksigen.
Nyeri angina dapt menyebar ke lengan kiri, punggung rahang atau
ke daerah abdomen.
Berdasarkan data yang di peroleh dari data epidemic di
ruang VIII Rumah Sakit Dustira jumlah pasien yang di rawat
dengan penyakit jantung orang. Dan di antara jumlah itu .
Orang dengan penyakit Angina pectoris dalam tiga bulan
terakhir.
B. Tujuan Penulisan

1
1. Tujuan umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan secara langsung dan
komperhensip meliputi aspek bio-psiko-sosio-spritual dengan
melalui pendekatan proses keperawatn pada klien dengan
gangguan sist. Cardiovaskuler.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan
gangguan system kardiovaskuler yaitu Angina
pectoris.
b. Mampu membuat diagnosa keperawatan dengan
gangguan Angina pectoris.
c. Mampu membuat perencanaan tindakan
keperawatan pada pasien dengan gangguan
Anguna pectoris.
d. Mampu melaksanakan tindakan perawtan yang
berdasarkan perencanaan yang telah di buat.
e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang
telah di berikan.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan
keperawatan dan memberi pelayanan kepada
klien.
g. Dapat mengetahui kesenjangan antara teori dan
praktrk.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan Asuhan Keperawatan ini kami
menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus.
Adapun teknik pengumpulan data di lakukan dengan cara :
1. Obervasi dengan melakukan pengamatan
langsung pada tingkah laku dan respon klien
terhadap penyakitnya.

2
2. Wawancara adalah bertanya pada klien dan
keluarga serta perawat mengenaimasalh atau
gangguan yang terjadi pada klien.
3. Pemeriksaan fisik dengan merlakukan
pemeriksaan fisik head to toe untuk
mendapatkan masalah dan gangguan yang di
rasakan oleh klien.
4. Studi dokumentasi adalah mendapatkan
informasi tentang klien dari catatan medik dan
perawat dan juga keterangan dari perawat.
5. Studi perpustakaan adalah kami mendapatkan
data dari membaca buku-buku yang berada di
perpustakaan.
6. Partisipasi Ajktif adalah melibatkan klien dan
keluarga dalam proses Asuhan keperawatan.
D. Sistimatika penulisan
Bab satu menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.
Bab dua menguraikan tentang tinjauan teroritas meliputi : konsep
dasar Angina pectoris berupa pengertian, etiologi, gambaran klinik
anatomi fisiologi serta tinjauan teoritas asuhan keperawatan pada
klien Angina pectoris berupa : pengkajian, Diagnosa keperawatan
dan perencanaan.
Bab tiga menguraikan tentang tinjauan kasus
Bab empat menguraikan tentang kesimpulan dan saran.

BAB II
TINJAUAN TERORITAS
(ANGINA PEKTORIS UNSTABLE)
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
a. Menurut Elizabeth J. Corwin (2001: 363)

3
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal
dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap
oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel
myocardium di bandingkan kebutuhan mereka
akan oksigen. Nyeri angina dapat menyebar ke
lengan kiri, punggung, rahang atau ke daerah
abdomen.
b. Munurut Purnawan Juandi (1982 : 84)
Angina pectoris adalah nyeri dada akibat
kurangnya penyediaan oksigen bagi myocardium
(mypcard hypoxaemia), aterosklerosis arteri
kovoner. Nyeri dada ini spesifik yaitu nyeri
substernal yang menjalar ke bahu kiri, lengan kiri
sampai jari, dapat juga ke tenggorok, abdomen
atau ke Belakang. Biasanya nyeri ini
berlangsung sebebtar 2-3 menit, paling lama ½
jam.
c. Menurut Marylin Doenges (2003 : 73)
Nyeri angina de sebabkan oleh tidak adekuatnya
aliran oksigen terhadap myocardium.
d. Menurut Soehardo Kertohoesodo (1987 : 264)
Angina pectoris di rasakan sebagai nyaeri di
daerah prekardial dibawah sternum yang
menekan dan mempersulit pernafasan. Angina
pectoris menjalar ke bahu kiri, ke tangan dan
sampai ujung jari, tangan kiri, kadang-kadang
pada tulang rahang.
e. Menurut Perawatan V-C (1997 : 30)
Angina pektoritas merupakan suatu sindroma
yang terutama terdiri dari gejala-gejala subjektif
seperti perasaan tidak enak berupa perasaan
nyeri tekan atau nyeri terhimpit pada tengah-

4
tengah sternum, biasanya timbul setelah gerak
badan dan hilang jika gerak badan dihentikan.
f. Menurut Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (1996 :
1082)
Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di
mana pasien mendapat serangan sakit dad yang
kahs yaitu seperti di tekan atau seperti berat di
dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri.
Sakit dada biasanya timbul pada waktu pasien
melakukan aktivitas dan segera hilang bila
pasien menghentikan aktivitasnya.
Etiologi
Penyebab timbulnya serangan adalah :
a. Sesudah gerak badan.
b. Makan kenyang.
c. Faktor psikis.
d. Post coitus.
e. Perubahan iklim/cuaca secara tiba-tiba.
Faktor penyebab :
1. Suplai O2 ke myocardium berkurang
a. Faktor pembuluh darah
 Aterosklerosis
 Spasme
 Arteritis
b. Faktor sirkulasi
 Hipotensi
 Stenosis/insufisien aurta
c. Faktor darah
 Anemia, Hipoksemia, polisitemia
2. Curah hujan yang meningkat
a. Hipertiroidisme
b. Anemia

5
c. Aktivitas dan emosi
3. Kebutuhan O2 Miocardium meningkat
a. Kerusakan miocardium
b. Hipertropi myocardium
c. Hipertensi
Gambaran klinik
Sering pasien merasakan adanya sakit dada di
daerah sternum atau dibawah sternum (substernal) atau
dada sebelah kiri dan kadang menjalar ke tengah kiri,
kadang juga dapat menjalar ke punggung, leher, atau lengan
kanan.
Pada angina, sakit dada biasanya seperti tertekan
benda berat (pressure like) atau seperti dip eras (squeezing)
atau terasa panas (burning), kadang-kadang hanya
perasaan tidak enak di dada ( chest dyscomport).
Sakit dada pada angina pectoris biasanya timbul pada
waktu melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat,
tergesa-gesa atau sedang menaiki tangga. Pada angina
yang berat, aktivitas angina seperti mandi, makan terlalu
kenyang, emosi dapt menybabakan sakit dada. Sakit dada
tersebut cepat hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.
Serangan angina dapat timbul pada waktu istirahat atau
pada waktu tidur malam.
2. Anatomi dan fisiologi
A. Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut,
berongga dengan basisnya diatas dan puncaknya
dibawah, apexnya miring ke sebelah kiri. Berat
jantung + 300 gram. Jantung terletak dalam
mediastinum di rongga dada yaitu diantara kedua
paru-paru.

6
Jantung terbagi dua oleh sebuah septum yaitu kiri dan
kanan. Setiap belahan jantung terbagi lagi menjadi
atrium dan ventrikel yang masing-masing di pisahkan
oleh sebuah katup. Sebelah kanan disebut katup
trikuspidalis dan sebelah kiri di sebut katup
bikuspidalis atau katup mitral.
Jantung juga di selaputi oleh sebuah membrane yaitu
pericardium, yang terdiri dari pericardium visceral
(lapisan dalam) dan pericardium parietal (lapisan
luar). Diantara kedua selaput atau lapisan pericardium
di pisahkan oleh cairan serosa yang berfungsi
mengurangi gesekan pada gerakan memompa dari
jantung. Perikardium visceral melekat langsung pada
permukaan jantung, sedangkan pericardium pariental
melekat pada tylang dada di sebelah depan dan pada
kolumna vertebralis di sebelah Belakang.
Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium
(lapisan luar), miocardium (lapisan tengah) dan
Endokardium (lapisan dalam).
b.Atrium kanan
Atrium kanan yang berdinding tipis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur
darh dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam
ventrikel kanan dan kemudian ke paru-paru. Darah
yang berasal dari pembuluh vena masuk ke dalam
atrium kanan merlaui vena cava superior, inferior dan
sinus koronaria.
b.Ventrikel kanan
Pada kontraksi ventrikel harus menghasilkan
kekuatan untuk dapat memompakan darah yang
diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonar atupun
sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit

7
yang unik guna menghasilkan kontraksi bertekanan
rendah, yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam
arteri pulmonaris. Sirkulasi pulmonary merupakan
system aliran darah bertekanan rendah dengan
resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah
dari ventrikel kanan di bandingkan tekanan tinggi
sirkulasi sistemik terhadap aliran darah ventrike kiri.
d.Atrium kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah di
oksigenisasi dari paru-paru melalui ke empat vena
pulmonalis. Antara vena pulmonalis dan atrium kiri tidak
ada katup sejati. Karena itu perubahan tekanan dalam
atrium kiri mudah membalik retrograde ke dalam
pembuluh paru-paru. Peningkatan tekanan atrium kiri
yang akut akan menyebabkan bendungan paru-paru.
Atrium kiri berdinding tipis dan bertekanan rendah.
Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri
melalui katup mitral.
c.Ventrikel kiri
Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup
tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sistemik dan
mempertahankan aliran darah ke jaringan perifer.
Ventrikel kiri mempunyai otot-ppoto yang tebal dan
bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah
pembentukan tekanan yang tinggi selama ventrikel
berkontraksi. Pada kontraksi tekanan ventrikel kiri
meningkat 5X lebih tinggi daripada tekanan ventrikel
kanan.
f. Arteria koronaria
Arteria koronaria merupakan cabang pertama daro
aorta yang kemudian bercabang-cabang lagi menjadi
arteri yang lebih kecil yang mengitari jantung. Darah

8
yang kembali dari jantung di kumpulakan aleh sinus
koronaria dan langsung kembali ke dalam atrium
kanan. Aretiria koronaria berfungsi untuk
memperdarahi jantung.
g. Pembuluh darah
Pembuluh darah yang berada di sekitar jantung dan
membantu dalam proses sirkulasi adalah :
1. Aorta
Pembuluh darah yang membawa dfarah
keluar ventrikel kiri.
2. Arteri Pulmonalis
Merupakan pembuluh darah yang
membawa darah kotor keluar dari
ventrikel kanan menuju paru-paru.
3. Vena pulmonalis
Merupakan pembuluh darah yang
membawa darah bersih dari paru-paru
ke atrium kiri jantung.
4. Vena cava superior dan vena cava
inferior.

3. Patofisiologi
Sakit dada pada Angina pektoritas di sebabkan karena
timbulnya iskhema Miocard, karena supali darah dan
oksigen ke miocard berkurang. Aliran darah berkurang
karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteria
koronaria). Penyempitan terjadi karena proses aterosklerosis
atau spasmr pembuluh koroner atau kombinasi proses
aterosklerosis atau spasme. Pada mulanya supali darah
tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk memenuhi
kebutuhan miocard pada waktu istirahat, tapi tidak cukup bila
kebutuhan oksigen miocard meningkat pada waktu pasien

9
melakukan aktivitas fisis yang cukup berat. Oleh karena itu
sakit pada Angina timbul pada saat pasien melakukan
aktivitas fisis.
4. Penatalaksanaan
Pengobatan serangan akut
a. Tablet nitrogliserin di letakan di bawah lidah
secepatnya waktu mulai serangan . Dosis mulai
dari 0.15 mg. Dapat di ulangi dengan dosis yang
lebiuh besar setelah 5-10 menit. Jangan diam
dalam posisi berdiri karena menudahkan
terjadinya hipotensi postural yang menimbulkan
kolaps.
b. Amil nitrit di pecahkan dan di hisap (inhalasi).
c. Bila tidak terdapat obat-obatan di atas, dapat di
gunakan alcohol.
d. Penderita harus tetap diam dan tenang sampai
serangn berlalu.
5. Dampak pada system tubuh
Dalam hal ini Ny. S yang menderita angina pectoris dapat
berdampak pada system tubuh yaitu :
a. Gangguan pernafasan
Dispnea atau kesulitan dalam bernafas akibat
meningkatnya usaha bernafas yang ada
hubungannya dengan kongesti pembuluh pulmonary
dan perubahan kemampuan pengembangan paru-
paru : ortopnoe, atau kesulitan bernafas pada posisi
berbaring, dispnea paroksimal natural, atau serangan
yang terjadi pada waktu istirahat di malam hari akibat
payah ventrikel jantung (syivia A. Price and lorraine M.
Wilson., 1995 : 497)
b. Gangguan gastrointernal

10
Anoreksia, mual, muntah ,meteorismus, dan
rasa kembung di epigastrium (Purnawan
Juneidi 1982 : 71).
c. Gangguan system perkemihan
Perpusi ginjal yang menurun mengakibatkan
anuria dengan keluaran kemih kurang dari 20
ml/jam biasanya di sertai penurunan kadar
natrium dalam kemih. Dengan semakin
berkurangnya curah jantung, biasanya
menurunkan pula keluaran kemih (silvia A
prience 1995 : 596).
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
a. Sumber data
1. Pasien dan keluarga
a. Dari anamesa didapat adanya riwayat
penyebab terjadinya serangan seperti
terlalu banyak makan dsb.
b. Adanya rasa sakit yang mengilanglkan
setelah factor penyebab dihilangkan
atau dihentikan/diobatai dengan
nitroglysein.
2. Catatan medik
a. Adanya informasi sebelum kejadian
b. Hasil pemeriksaan EKG
b. Doservasi
 Nyeri atau tekanan dada : sakit ringan sampai sakit
berat, tajam , kesemutan atau rasa terbakar,
digambarkan seperti berat terpelintir, rasa terbakar
atau sesak pada dada berakhir 5-30 menit.
 Faktor-faktor penectus :
- Stres emosi atau fisik

11
- Pemajanan terhadap suhu ekstrim seperti
dingin
- Makan terlalu banyak.
Faktor-faktor yang meringankan
- Menghilangkan faktor-faktor pencetus.
- Menggunakan tablet nitrogliserin (NTG)
Tanda-tanda gejala yang berhubungan :
- Diaparesis
- Sakit kepala
- Berdebar-debar
- Sesak nafas
- Ansietes
- Tidak dapat mencerna
- Kulit : pucat diaforesis
- Pernafasan : sesak nafas
- Jantung : tachicardi, pulsus alternans, gollap
atrium dan ventriklel (S3 S4).
c.Aktivitas / Istirahat
Gejala : Pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan,
perasaan tidak berdaya setelah latihan, nyeri dada bila
bekerja, menjadi berterbangan bila nyeri dada.
Tanda : Dispea soat bekerja.
d.Sirkulasi
Gejala : Riwayat penyakit jantung.
Tanda : Takircadia, distritmia.
Tekanan darah normal, meningkat/menurun.
Bunyi jantung mungkin normal, S4 lambat atau murmur sistolik
transient lambat (disfungsi otot paliras) mungkin ada saat
nyeri.
Kulit/membaran mukosa lembaba, dingin, pucat pada adanya
vasokontriksi.
e.Makanan/Cairan

12
Gejala : Mual, nyeri ulu hati/epigastrium saat makan, Diet
tinggi kolesterol/lemak, garam, kafien, minuman keras.
Tanda : Ikat pinggang sesak, distensi gaster.
f.Integritas Ego
Gejala : Stresor kerja, keluarga.
Tanda : ketakutan, mudah marah.
g.Nyeri/ketidaknyamanan.
Gejala : Nyeri dada substernal, anterior yang menyebara ke
rahang, leher, bahu dan ektremitar atas.
Kualitas : macam, ringan samapaim sedang, tekanan berat,
tertekan, terjepi, terbakar.
Durasi : Biasanya kurang dari 15 menit, kadang-kadang lebih
dari 30 menit.
Faktor pencetus : Nyeri sehunungan dengan kerja fisik
atau emosi besar seperti marah atau hasrat seksual, olahraga
pada suhu ekstrem.
Faktor penghilang : Nyeri mungkin responsive terhadap
mekanisme penghilang tertentu.
Nyeri dada paru atau terus menerus yang telah berubah
frekuensi, durasinya, karakter atau dapat diperkirakan (contoh
tidak stabil, bervariasi prinimetal).
Tanda : Wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan
pada midsternum, memijit tangan kiri, tegangan otot, gelisah.
Respon otomatis contoh takikardi, perubahan td.
h. Pernafasan
Gejala : Dispnea saat bekerja, riwayat merioko.
Tanda : Meningkat pada frekuensi/irama dan gangguan ke
dalaman.
3. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri (AKUT)
Hasil yang diharapkan :
- Menyatakan nyeri hilang

13
- Melaporkan episode angina menurun dalam
frekuensi durasi dan beratnya.
2. Ancietes
Hasil yang diharapkan :
- Menyatakan kesadaran perasaan ancietes dan
cara sehat sesuai.
- Melaporkan anciete merunun
- Menunjukan strategi keping pemecahan
masalah.
3. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
- berpartisipasi dalam proses belajar.
- Berpartisipasi pemahaman proses penyakit
dan pengobatan.
4. Intoleransi aktivitas
Hasil yang di harapkan
- Selama aktivitas, pasien merentang
penyerahan tenaga yang dirasakan < 3 pada
skala 0-10 dan menunjukan toleransi jantung
terhadap aktivitas, ditandai dengan FP < 20
kali/menit, FJ < 120 dpm (atau dalam 20 dpm
dari PJ istrahat).
- TD sistorik 20 mmhg dari td sistorik istirahat
pasien, dan tidak ada nyeri dada atau disritmia
baru.
5. Perubahan nutrisi :
Hasil yang diperkirakan :
Dalam 12 jam sebelum pulang, pasien
mendemontrasikan pengetahuan tentang program
diet sehat dengan merencanakan mmenu 3 hari yang
termasuk makanan tertentu.
1. Intervensi

14
- Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat
dengan cepat bila nyeri dada.
- Absevasi gejala yang berhubungan.
- Letakkan pasien pada istirahat total selama
episode angina.
- Pantuau kecepatan/irama jantung
- Pantau tanda vital tiap 5 menit.
Rasionalisasi
- nyeri dan penurunan cerah jantung dapat
merangsang sistim saraf simfatis untuk
mengeluarkan sejumlah besar morefinefrin
yang meningkatakan agresi trombosit.
- Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk
meminimalkan resiko cedera jaringan.
- Pasien angina tidak stabil mengalami
peningkatan disritmia yang mengancam hidup
secara akut.
- TD dapat meningkat secara dini sehubuingan
dengan rangsanagn simpatis.
2. Intevensi
- jelaskan tujuan prosedur
- Dorong keluarga dan teman untuk memotivasi
pasien
- Beritahu pasien program medis
Rasionalsasi :
- Menurunkan cemas dan takut terhadap
diagnosa
- Menyakinkan pasien bahwa peran dalam
keluarga tidak berubah.

BAB III
ASUHAN KEPERWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM

15
CARDIOVASKULER PADA NY. S SEHUBUNGAN DENGAN ANGINA
PEKTORIS UNSTABLE DI RP. VIII
RS. DUTIRA CIMAHI
Tanggal masuk : 15 Mei 2001
Tanggal dikaji : 15 Mei 2001
No. Register : 7741/IV/HI/2001

1. PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama : Ny. S
Umur : 71 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Suku Bangsa : Sunda
Status : Kawin
Diagnosa Medis : Angina pectoris unstable
Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 73 thn
Pekerjaan : HI PELDA
Kesatuan : Yon 320
Alamat : Jl. Pojok Selatan No. 203 Bandung
Hubungan : Suami
B.RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
a. Riwayat kesehatan sekarang
1. Alasan masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh tiba-tiba dada kiri sakit sejak 3 hari
yang lalu yang menyebar ke bahu dan lengan yang
searah dengan telapak tangan kiri yang semakin

16
bertambah ketika klien berjalan, kemudian oleh
keluarga klien dibawa ke poli jantung Rs Dustira.
2. Keluhan utama saat didata
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri yang
menyebar ke bahu dan lengan yang searah dengan
telapak tangan kiri nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 3 (1-5, nyeri
sedang). Nyeri yang dirasakan hilang timbul secara
tiba-tiba, nyeri bertambah bila klien beraktivitas jalan
, nyeri sedikit berkurang bila klien beristirahat tidur di
tempat tidur.
b. Riwayat Kesehatan masa lalu
Klien mengatakan pernah dirawat di Rs Dustira selam
6 bulan dengan diagnosa hipertensi th 1992, dank lien
mengatakan tidak punya peyakit DM.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya ada
yang menderita peyakit yang sama yaitu ayahnya,
tetapi dalam keluarganya tidak ada yang menderita
peyakit kencing manis.
E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran umum : lemah
Kesadaran : CM
Tanda vital :T : 140/100mmhg R : 24X/menit
N : ()X/menit S : 36,5 C
b. Kepala
- Kulit kepala : Keadaan kotor, tidak ada lesi, tidak
teraba masa.
- Rambut : Warna hitam, sudah beruban, distribusi
merata, panjang sebahu.
- mata : Bentuk simetris kaki, konjungtiva an
ikterik, sclera an anemis, pipil isokor, reflek cahaya, tidak ada

17
oedem pada palpebra, klien dapat membaca papan nama perawat
pada jarak 30 cm dengan menggunakan kacamata selindris + 20
dioptri.
- hidung : Bentu simeris ka-ki, septum nasi terletak
ditengah, tidak ada nampak adanya secret, pernafasan cuping
hidung tidak ada, klien dapat membedakan bau yang diberikan oleh
perawat.
- Telinga : Bentuk simetri ka-ki, membrane timpani +,
nampak serumen kering pada telinga kanan dan kiri dengan jumlah
normal, fungsi pendengaran baik ditandai dengan dapat
berkomunikasi dengan lancer.
- Mulut
 Bibir : Bentuk simetris
atas, tidak sianosis, warna merah tidak ada lesi,
mukosa bibir lembab.
 Gigi : Keadaan bersih,
tidak ada caries gigi, tampak gigi berlubang sebanyak 2
buah digerahan bawah warna putih.
 Lidah : Warna
merah muda, penampilan halus, tidak berbeslag,tidak
ada lesi.
 Gusi : Warna merah
muda, tidak ada pendarahan.
.c.Leher : Tidak teraba adanya pembesaran KGB dan
peningkatan JVP.
d. Dada : Bentuk dan pergerakan simetris, tidak ada penggunaan
oto pernafasan tambahan.
 Paru : Suara nafas vesicular, vocal vremitus seimbang
pada sisi paru dan makin meningkat pada daerah bronchus
serta makin menurun pada daerah perifer paru-paru, dengan
palpasi suara senan frekuensi pernafasan 24X/menit.
 Jantung :

18
6.

a.

19

Você também pode gostar