Você está na página 1de 5

ANALISIS KEBIASAAN MAKAN MAHASISWA AKADEMI FARMASI NASIONAL

SURAKARTA TINGKAT II REGULER A TERHADAP UKURAN BERAT BADAN


Danny Wahyu Hidayat
13401 FA
Dhannywahyu09@gmail.com

ABSTRAK

Makan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Makan merupakan naluri manusia sejak dilahirkan untuk bertahan hidup. Makanan yang
dimakan akan memberikan nutrisi bagi tubuh untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
Sisa nutrisi akan disimpan dalam tubuh untuk selanjutnya digunakan apabila tubuh sedang
kekurangan nutrisi. Penyimpanan nurtisi dalam tubuh berbentuk lemak yang berada dibawah
kulit manusia. Normalnya manusia makan sehari tiga kali, akan tetapi terdapat suatu hal yang
menyebabkan pola makan masing-masing orang berbeda. Tidak jarang pola makan menjadi
faktor yang dapat berakibat terhadap ukuran berat badan manusia. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan makan terhadap ukuran berat badan. Penelitian
dilakukan dengan cara membagikan sejumlah kuisioner kepada 47 mahasiswa Akademi
Farmasi Nasional Surakarta tingkat II reguler A. Masing-masing kuisioner terdiri dari 10
pertanyaan berkaitan kebiasaan makan dan berat badan mahasiswa. Dari kuisioner tersebut
dapat diketahui hubungan antara kebiasaan makan terhadap ukuran berat badan. Selain itu
dapat disimpulkan faktor kebiasaan makan terhadap ukuran berat badan tiap mahasiswa.

Kata kunci : kebiasaan makan, berat badan, kuisioner.


BAB I
PENDAHULUAN

Mahasiswa pada umumnya setiap hari menghabiskan setengah hari penuh berada
dilingkungan kampus dengan aktivitas yang beraneka ragam. Mahasiswa yang memiliki
aktivitas yang banyak memerlukan asupan gizi melalui makanan yang dikonsumsi.
Pemenuhan konsumsi mahasiswa tidak selalu dipenuhi oleh penyelenggaraan makanan
dirumah karena ada mahasiswa yang tinggal di kost. Hal itu dapat menyebabkan kebiasaan
makan mahasiswa menjadi berbeda-beda.
Kebiasaan makan yaitu tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam
memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap kepercayaan dan pemilihan makanan.
Dalam dunia medis disarankan untuk makan 3 kali sehari yaitu makan pagi, makan siang dan
makan diwaktu malam. Kebiasaan makan meliputi sikap terhadap makanan yaitu
kecenderungan bertingkah laku terhadap makanan yang didalamnya terkandung unsur suka
atau tidak suka terhadap makanan, kepercayaan terhadap makanan pantangan yang
merupakan kecenderungan terhadap makanan pantangan, diterima atau tidak untuk dilakukan
dan biasanya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama serta pemilihan terhadap
makanan yaitu macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam sehari (Khumaidi, 1994).
Adapun masalah yang akan dibahas adalah hubungan antara kebiasaan makan
terhadap ukuran berat badan mahasiswa Akademi Farmasi Nasional Surakarta tingkat II
reguler A.
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kebiasaan makan terhadap berat badan mahasiswa Akademi Farmasi Nasional Surakarta
tingkat II reguler A.
Manfaat dari penelitian ini bagi mahasiswa Akademi Farmasi Nasional Surakarta
adalah mengetahui kebiasaan atau pola makan yang baik agar terjaga berat badan tubuh yang
ideal.
Paper ringkas ini akan membahas hubungan antara kebiasaan makan terhadap ukuran
berat badan mahasiswa Akademi Farmasi Nasional Surakarta tingkat II reguler A. Paper ini
disajikan dengan urutan sesudah pendahuluan ini akan dilanjutkan dengan metodologi (seksi
2), pembahasan ( seksi 3), dan simpulan dan saran (seksi 4).
BAB II
METODE

Desain penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif.
Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Farmasi Nasional Surakarta. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Farmasi Nasional Surakarta
tingkat II reguler A. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat II karena mahasiswa
akan sering menghabiskan waktu lebih di kampus dan mempunyai kesibukan berbed-beda
setelah berada dirumah atau kost. Sehingga kebiasaan pola makan akan didapati yang
berbeda-beda pula. Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk pengambilan data. Kuisioner
dibagikan kepada 47 mahasiswa, setiap kuisioner terdapat 10 pertanyaan berkaitan kebiasaan
makan dan berat badan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari 47 sampel yang diambil dari mahasiswa Akademi Farmasi
Nasional Surakarta tingkat II reguler A yaitu untuk responden yang memiliki kebiasaan
makan 1 kali sehari sebanyak 7 responden (14,89%), kebisaan makan 2 kali sehari sebanyak
25 responden (53,19%), kebiasaan makan 3 kali sehari sebanyak 15 responden (31,92%).
Responden yang mempunyai berat badan kurang dari 40 kg sebanyak 5 responden, berat
badan 41-45 kg sebanyak 24 responden, berat badan 51-60 kg sebanyak 15 responden, berat
badan 61-70 kg sebanyak 2 responden, dan berat badan lebih dari 70 kg sebanyak 1
responden.
Berdasarkan hubungan kebiasaan makan terhadap ukuran berat badan mahasiswa
didapatkan hasil rata-rata berat badan mahasiswa yang memiliki kebiasaan makan 1 kali
sehari sebesar 41-45 kg, kebiasaan makan 2 kali sehari berat badan rata-rata 51-60 kg,
kebiasaan makan 3 kali sehari berat badan rata-rata 51-60 kg. Berat badan dengan rata-rata
tinggi didapatkan pada mahasiswa yang mempunyai kebiasaan makan 2 kali sehari dan 3 kali
sehari. Sedangkan berat badan rata-rata rendah didapatkan pada mahasiswa yang mempunyai
kebiasaan makan 1 kali sehari.
Semakin banyak makan dalam sehari didapatkan berat badan rata-rata yang tinggi
karena kandungan nutrisi dalam tubuh akan tercukupi, atau bahkan dapat melebihi kebutuhan
nutrisi dalam sehari. Kecukupan nutrisi dalam tubuh akan membuat perkembangan tubuh
yang maksimal. Perkembangan ditandai dengan bertambahnya volume pada sel-sel tubuh.
Kelebihan nutrisi dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak yang berada dibawah
kulit. Hal itu dapat menjadikan volume dan berat tubuh akan bertambah.
Sedangkan semakin sedikit makan dalam sehari akan didapatkan berat badan rata-rata
yang rendah karena nutrisi dalam tubuh hanya cukup untuk sehari atau bahkan kurang nutrisi
dalam sehari. Akibatnya tidak ada kelebihan nutrisi yang akan disimpan dalam tubuh dalam
bentuk lemak. Sehingga tidak terdapat pertambahan berat badan akibat lemak yang disimpan
dan berat badan akan lebih sedikit.Akan tetapi hal tersebut bukanlah menjadi faktor utama
yang menjadikan berat badan akan meningkat seiring banyaknya makan dalam sehari.
Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan seperti faktor metabolisme tubuh,
faktor keturunan, faktor penyakit.
Kebiasaan makan yaitu tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam
memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap kepercayaan dan pemilihan makanan.
Dalam dunia medis disarankan untuk makan 3 kali sehari yaitu makan pagi, makan siang dan
makan diwaktu malam. Kebiasaan makan meliputi sikap terhadap makanan yaitu
kecenderungan bertingkah laku terhadap makanan yang didalamnya terkandung unsur suka
atau tidak suka terhadap makanan, kepercayaan terhadap makanan pantangan yang
merupakan kecenderungan terhadap makanan pantangan, diterima atau tidak untuk dilakukan
dan biasanya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama serta pemilihan terhadap
makanan yaitu macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam sehari (Khumaidi, 1994).
Terdapat faktor yang dapat membuat kebiasaan makan setiap individu berbeda beda, faktor
tersebut antara lain faktor budaya, faktor agama, kesibukan, faktor ekonomi, peraturan yang
mengikat.

BAB IV
SIMPULAN

Mahasiswa yang memiliki kebiasaan makan 1 kali sehari sebesar 41-45 kg, kebiasaan
makan 2 kali sehari berat badan rata-rata 51-60 kg, kebiasaan makan 3 kali sehari berat badan
rata-rata 51-60 kg. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak makan dalam sehari didapatkan berat badan rata-rata yang tinggi, sedangkan
semakin sedikit makan dalam sehari didapatkan berat rata-rata yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Khumaidi, M. 1994. Gizi Masyarakat. Penerbit BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Yanti, Yuni. 2012. Hubungan Antara Sarapan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi
Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Universitas
Diponegoro. Semarang.

Você também pode gostar