Você está na página 1de 10

TUGAS 3 KASUS LOGBOOK TIM MANAJEMEN DI

RUMAH SAKIT

DAN KASUS KELOLAAN ROLEPLAY

Oleh :
KELOMPOK IV
IRFAN SETIAWAN (PO.62.20.1.15.126)
INDA FEBRIANA DEWI (PO.62.20.15.124)
NABILAH AULIA SAKINAH (PO.62.20.1.15.132)
ROMITHA (PO.62.20.1.15.137)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN

KELAS REGULER II

2018
TUGAS 3 (Logbook tim manajemen di Rumah Sakit) HAL 58-59
KASUS

Ny. NH, 70, Janda, tidak bekerja, pendidikan SMP, masuk rumah sakit (MRS) tanggal 31 mei
2011, pengkajian dilakukan tanggal 5 juni 2011. DM tipe 2 gula darah belum terkontrol,
ganggren pedis post amputasi digiti 4. Klien mengeluh luka tidak sembuh- sembuh. Klien
merasa sedih jari kakinya dipotong satu. Klien merasa ini semua karena dosanya telah telah
makan sesuka hati. 3 hari sebelum MRS klien mengeluh jari manis kaki kiri melepuh,
kemudian pecah sendiri keluar air dan bernanah, bau(+). Klien merawat sendiri lukanya
dengan rivanol, tetapi luka bertambah luas dan berbau. Saat itu klien mengeluh mual, badan
demam. Oleh keluarga klien dibawa ke RS dan telah dilakukan amputasi digiti 4 pedis
sinistra. Selama dirawat klien tidak berani menggerakkan kakinya dan berbaring terus. Klien
mengatakan didiagnosa DM sejak 15 tahun yang lalu, saat itu klien mengeluh badan terasa
lemah, sering kencing waktu malam hari. Tetapi klien mengatakan tidak berobat secara
teratur dan untuk makan klien tidak mengikuti anjuran. Di RS klien tidak mau makan menu
dari RS, tetapi selalu minta dibawakan sop iga sapi oleh keluarga. Menurut klien di dalam
keluarganya ada yang menderita DM yaitu ayah dan adik.

1. Sebagai perawat DM apa yang anda lakukan berdasarkan kasus diatas? (sesuai dengan
tim manajemen DM)
Jawab :
1. ANALISA DATA
a. Data Subjektif
 Klien mengatakan tidak mau makan makanan dari rumah sakit
 Klien mengatakan sering minta dibawakan sop iga sapi
 Klien mengatakan untuk makan tidak mengikuti anjuran

Data Objektif
 Tampak klien tidak mau makan menu dari rumah sakit
 Klien terkena DM tipe 2

b. Data Subjektif
 Klien merasa sedih jari kakinya dipotong satu
 klien mengeluh badan terasa lemah
 klien mengatakan tidak berani menggerakkan kakinya dan berbaring terus.
Data Objektif
 Klien telah dilakukan amputasi digiti 4 pedis sinistra.
 Tampak klien hanya berbaring terus
 Klien terkena DM tipe 2
c. Data Subjektif
 Klien mengatakan gula darahnya belum terkontrol
 Klien mengatakan tidak mau makan dari rumah sakit
 Klien mengatakan untuk makan tidak mengikuti anjuran
 Klien mengatakan tidak berobat secara teratur
Data Objektif
 Klien tidak mau makan menu dari RS
 Klien selalu minta dibawakan sop iga sapi oleh keluarga
 Tampak klien lemas

d. Data Subjektif
 Klien mengatakan merasa sedih jari kakinya dipotong satu
 Klien mengatakan bahwa ini semua karena dosanya telah makan sesuka hati
Data Objektif
 Px Ny.NH telah dilakukan amputasi digit 4 pedis sinitra

e. Data Subjektif
 Klien mengeluh luka tidak sembuh-sembuh
 Klien mengatakan merasa sedih jari kakinya dipotong 1
 Klien mengatakan sakit yang diderita adalah dosanya
Data Objektif
 Klien tidak berani menggerakkan kakinya dan berbaring terus
 Klien terlihat cemas
2. DIAGNOSA
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kekurangan intake
nutrisi
b. Gangguan mobilitas b.d post amputasi digit 4 pedis sinitra
c. Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diit DM b.d kurangnya pemahaman
dengan diit DM
d. Gangguan citra tubuh b.d post amputasi digiti 4 pedis sinistra
e. Ansietas b.d perubahan status kesehatan dan kurangnya informasi yang diperoleh.

3. INTERVENSI
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kekurangan intake
nutrisi.
1. Kaji status kondisi nutrisi klien dan tingkat pengetahuan
2. Jaga kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu melalukan oral hygiene.
3. Beri informasi yang tepat terhadap klien tentang kebutuhan nutrisi yang tepat dan
sesuai.
4. Kolaborasi dengan dokter umum maupun spesialis penyakit dalam dan tim ahli
gizi dalam pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien : diet pasien
diabetes mellitus.
Rasional
1. Pengkajian penting dilakukan untuk mengetahui status nutrisi pasien sehingga
dapat menentukan intervensi yang diberikan.
2. Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu makan
3. Informasi yang diberikan dapat memotivasi pasien untuk meningkatkan intake
nutrisi.
4. Meningkatkan dan menjaga control metabolic agar tidak terjadi komplikasi ulang
akibat kebiasaan gizi yang tak sesuai kebutuhan.

b. Gangguan mobilitas b.d post amputasi digit 4 pedis sinistra


1. Tunjukkan penggunaan perangkat mobilitas, seperti berikut ini: trapeze, kruk,
atau alat bantu jalan.
2. Jalankan latihan ROM pasif atau aktif ke semua ekstremitas.
3. Balikkan dan posisi pasien setiap 2 jam atau sesuai kebutuhan.
Rasional
1. Perangkat ini dapat mengkompensasi gangguan fungsi dan meningkatkan tingkat
aktivitas. Tujuan penggunaan alat bantu tersebut adalah untuk mempromosikan
keselamatan, meningkatkan mobilitas, menghindari jatuh, dan menghemat energi.
2. Olahraga meningkatkan peningkatan vena kembali, mencegah kekakuan, dan
mempertahankan kekuatan otot dan stamina. Ini juga menghindari deformasi
kontraktur, yang bisa terbentuk dengan cepat dan bisa menghambat penggunaan
prostesis.
3. Perubahan posisi mengoptimalkan sirkulasi ke semua jaringan dan mengurangi
tekanan.

c. Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diit DM b.d kurangnya pemahaman


dengan diit DM
1. Kaji pemahaman klien dan keluarga tentang diit DM
2. diskusikan dengan tim ahli gizi untuk diberikan pendidikan kesehatan tentang
pelaksanaan diit DM untuk pasien dan keluarga.
3. Diskusikan dengan keluarga dan pasien pentingnya intake nutrisi dan hal-hal
yang menyebabkan penurunan berat badan.
4. Timbang berat badan pasien jika memungkinan dengan teratur.
5. Diskusikan dengan tim dokter dan apoteker untuk pemberian dan kepatuhan obat
Rasional
1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman klien dan keluarga tentang
diit DM
2. Agar klien dan keluarga lebih memahami pentingnya pelaksanaan diit DM untuk
klien.
3. Membantu memilih alternatif pemenuhan nutrisi yang adekuat.
4. Dengan menimbang berat badan dapat memantau peningkatan dan penrunan
status gizi.
5. Pengobatan yang teratur akan mengurangi keluhan klien

d. Gangguan citra tubuh b.d post amputasi digiti 4 pedis sinistra


1. Anjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan tentang dampak pembedahan
pada gaya hidup
2. Berikan informasi yang adekuat dan rasional tentang alasan pemilihan tindakan
pemilihan amputasi
3. kolaborasi dengan dokter dalam pemberikan informasi bahwa amputasi
merupakan tindakan untuk memperbaiki kondisi klien dan merupakan langkah
awal untuk menghindari ketidakmampuan atau kondisi yang lebih parah
4. Fasilitasi untuk bertemu dengan orang dengan amputasi yang telah berhasil dalam
penerimaan terhadap situasi amputasi
5. Diskusikan dengan dokter spesialis dan perawat spesialis perawatan luka untuk
penanganan perawatan luka kaki serta perencanaan edukasi yang tepat sesuai
kebutuhan klien.
Rasional
1. Mengurangi rasa tertekan dalam diri klien, menghindarkan depresi, meningkatkan
dukungan mental.
2. Membantu klien mengapai penerimaan terhadap kondisinya melalui teknik
rasionalisasi.
3. Meningkatkan dukungan mental.
4. Strategi untuk meningkatkan adaptasi terhadap perubahan citra diri
5. Memenuhi perawatan kesehatan klien

e. Ansietas b.d perubahan status kesehatan dan kurangnya informasi yang diperoleh.
1. Bina hubungan saling percaya antara perawat-pasien
2. Pahami rasa takut/ ansietas pasien.
3. Kolaborasi dengan psikolog dalam mengkaji tingkat ansietas yang dialami oleh
pasien
4. Temani atau atur supaya ada seseorang bersama pasien sesuai indikasi.
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian penjelasan pada pasien tentang
penyakitnya.
Rasional
1. Hubungan saling percaya adalah dasar hubungan terpadu yang mendukung klien
dalam mengatasi perasaan cemas.
2. Perasaan adalah nyata dan membantu pasien untuk terbuka sehingga dapat
mendiskusikan dan menghadapinya.
3. Mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh pasien.
4. Dukungan yang terus menerus mungkin membantu pasien mengurangi ansietas/
rasa takut ke tingkat yang dapat diatasi.
5. Dapat mengurangi rasa cemas pasien akan penyakitnya.
2. Anggota tim manajemen diabetes lain yang anda ajak untuk bekerja sama dalam
mengelola kasus diatas, antara lain:
Jawab:
1. Dokter umum/ dokter spesialis
2. Perawat/ perawat spesialis
3. Ahli gizi
4. poliadtris
5. Apoteker
6. Analis Kesehatan
7. Ahli bedah vaskular
8. Psikolog
9. Rehabilitasi medis

3. Jelaskan peran masing-masing anggota tim manajemen diabetes pada kasus diatas!
Jawab:
1. Dokter Umum/ Dokter Spesialis : berperan dalam menangani penyakit DM, Luka
pada klien, komplikasinya termasuk kasus kesulitan dalam mengontrol gula darah.
2. Perawat/ perawat spesialis : berperan dalam mengkaji kondisi dan tingkat
pengetahuan pasien tentang DM, mengkoodinasikan layanan tim untuk memenuhi
kebutuhan perawatan kesehatan klien khususnya pada kaki, konseling individual,
identifikasi masalah dan perencanaan perawatan berkelanjutan.
3. Ahli gizi : berperan dalam mengatur jadwal makan, pola makan klien, memberikan
terapi nutrisi medis kepada klien
4. Poliadtris
5. Apoteker : berperan dalam membantu pemberian terapi obat pada klien
6. Ahli bedah vaskular
7. Analis kesehatan : berperan dalam pemeriksaan laboratorium secara keseluruhan
pada klien
8. Psikolog : berperan dalam mengatasi tingkat stress yang dialami klien dan
penerimaan kesiapan klien terhadap sakit yang dialaminya.
9. Rehabilitasi medis : berperan dalam membantu klien dalam memotivasi keinginan
untuk sembuh kemudian mengelola manajemen stress akibat penyakit yang
dialaminya.
4. Jelaskan rencana tim dalam membantu mengatasi masalah yang muncul pada kasus di
atas
Jawab:
 Tim yang melibatkan dokter spesialis vascular, dokter spesialis endokrin
melakukan program strimming, pengendalian control gula darah dari pengobatan
untuk ekstrimitas. Program ini secara signifikan mengurangi tingkat amputasi dan
penerimaan RS terkait dengan masalah diabetic foot
 Ahli bedah vaskuler mengurangi tingkat amputasi pada penderita DM klien
mengalami gangrene pedis foot amputasi digiti 4, diperlukan dokter terlatih,
perawat dan poliadtris.
 Pengelolaan makanan yang dilakukan oleh ahli gizi untuk membantu control gula
darah serta meningkatkan nafsu makan klien dengan melakukan konsultasi gizi
untuk makanan yang diinginkan boleh dikonsumsi dalam batas tertentu, hal ini
untuk membantu pemeriksaan hasil laboratorium klien secara keseluruhan, yang
dalam hal ini untuk mengetahui kemajuan perjalanan penyakit klien.
 Perawat melakukan edukasi kesehatan mengenai diabetes kemudian komplikasi
yang dapat terjadi jika tidak ditangani dengan baik dan perawatan kaki yang
dilakukan klien dirumah untuk mempercepat proses kesembuhan luka.
 Pantau dan laporkan perkembangan dari manajemen terapi DM.
KASUS KELOLAAN ROLEPLAY TIM MANAJEMEN
Ny. R 45 tahun, ibu rumah tangga, pendidikan SD, masuk rumah sakit tanggal 15 agustus
2018, mengeluh lemas, keringat dingin, tidak nafsu makan, serta kepala pusing pada saat
setelah mengepel lantai rumah, sebelum beraktivitas Ny. R mengatakan belum ada asupan
nutrisi/ makanan sedikitpun. Klien mengatakan sudah menderita DM sejak 2 tahun yang lalu,
klien juga mengatakan terakhir periksa gula darah 2 bulan yang lalu dengan hasil 435 mg/dl,
sehingga klien tidak mau mengonsumsi makanan yang manis-manis dan jarang makan nasi
karena klien takut jika gula darahnya meningkat kembali. Hasil pemeriksaan GDS pada Ny.
R tgl 15 agustus 2018 adalah 57 mg/dl. Selain itu Ny. R juga sering mengeluh merasa kebas
pada kakinya dan Ny. R bingung mengapa kakinya kebas dan terkadang terasa panas. Hasil
TTV pukul 06.00 TD: 110/80 mmHg ; N:82x/menit ; RR: 20x/menit.

Tim manajemen yang diperlukan :


1. Dokter/ dokter spesialis
2. Perawat
3. Ahli gizi

ANALISA DATA
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan sudah menderita DM sejak 2 tahun yang lalu
2. Klien mengatakan tidak mau mengonsumsi makanan yang manis dan jarang memakan
nasi
3. Klien mengeluh lemas, keringat dingin dan tidak nafsu makan
4. Klien mengeluh merasa kebas pada kakinya dan bingung mengapa kakinya kebas dan
terkadang terasa panas.
Data Objektif :
1. Hasil GDS tanggal 15 agustus 2018 = 57 mg/dl
2. TTV TD: 110/80 mmHg ; N:82x/menit ; RR: 20x/menit.
3. Klien tampak lemas

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
3. Risiko perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemi dan kurang
terpapar informasi kesehatan
4. Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diit DM b.d kurangnya pemahaman dengan
diit DM

Intervensi :
1. Kolaborasi dengan tim khususnya dokter untuk menjelaskan tentang perjalanan
penyakit klien sekaligus memberikan pengobatan/ resep obat.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait pemberian pendidikan kesehatan tentang
pentingnya nutrisi/ gizi.
3. Kolaborasi dengan dokter mengenai penyebab perubahan sensasi
4. Berikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan kaki dan senam kaki.

Você também pode gostar