Você está na página 1de 33

Makalah Agama dan Etika

Al – Hikmah

Oleh :

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


Jl. Dipati Ukur No. 99 – 101, 112 – 116 Bandung

1
2014 / 2015

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang bertema Al - Hikmah ini dengan baik.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu
syarat dalam memenuhi nilai pada Mata Kuliah Agama dan Etika. Penulis
mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah ikut membantu
dan membimbing serta meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya baik secara moril
maupun materil dalam penyusunan laporan ini.

Akhir kata, Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih
banyak kesalahan dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan
pengalaman penulis.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang
bersifat membangun. Kritik dan saran tersebut akan penulis manfaatkan untuk dapat
memperbaiki diri dalam penulisan makalah di waktu yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya, serta bagi para
pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan senantiasa melimpahkan


Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, Amien.

Bandung, November 2014

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II Pembahasan 2
2.1 Pengertian Al – Hikmah 2
2.1.1 Menurut Kamus 2
2.1.2 Menurut Ulama Ahli Tafsir 2
2.2 Al – Hikmah Menurut Al – Qur’an, Hadits, dan Buku Tafsir 3
2.2.1 Al – Hikmah dalam Hadits 3
2.2.2 Al – Hikmah dalam Al – Qur’an 6
2.2.3 Al-Hikmah Menurut Buku Tafsir 23
BAB III PENUTUP 26
3.1 Kesimpulan 26
DAFTAR PUSTAKA 27

4
Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya zaman kita tak boleh meninggalkan makna hikmah dalam
kehidupan sehari – hari. Pemahaman hikmah yang kurang ini mendorong penulis
mengetahui kaitan makna hikmah dalam kehidupan sehari – hari dengan cara
mencari makna hikmah tersebut dalam kamus, ahli tafsir, Al – Qur’an serta
As-Sunnah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa arti hikmah dalam kamus, menurut ahli tafsir, Al – Qur’an serta As – Sunnah
2. Menyimpulkan makna hikmah yang di dapat dari kamus, ahli tafsir, Al-Qur’an,
serta As-Sunnah

1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna di balik hikmah
2. Memberi tahu pembaca tentang makna hikmah
3. Menambah ilmu spiritual tentang pengetahuan hikmah

5
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Al – Hikmah
2.1.1 Menurut Kamus

Definisi AL-HIKMAH secara bahasa menurut kamus bahasa Arab,


AL-HIKMAH berarti : kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus,
pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al
- Qur’anul karim.

Sedangkan definisi Hikmah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia /


KBBI yaitu kebijaksanaan dari Allah Swt, sakti, dan makna yang dalam.

2.1.2 Menurut Ulama Ahli Tafsir


Para ulama tafsir rahimahumullah juga mempunyai definisi
masing-masing tentang ilmu AL-HIKMAH. Yang mana antar pendapat
tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

a. Imam al-Jurjani rahimahullah dalam kitabnya memberikan makna


AL-HIKMAH secara bahasa artinya : ilmu yang disertai amal (perbuatan),
atau perkataan yang logis dan bersih dari kesia-siaan.
b. Imam Mujahid mengartikan AL-HIKMAH, “Benar dalam perkataan dan
perbuatan”.
c. Ibnu Zaid memaknai, “Cendekia dalam memahami agama.”
d. Malik bin Anas mengartikan, “Pengetahuan dan pemahaman yang dalam
terhadap agama Allah, lalu mengikuti ajarannya.”
e. Ibnul Qasim mengatakan, “Memahami ajaran agama Allah lalu
mengikutinya dan mengamalkannya.”
f. Imam Ibrahim an-Nakho’i mengartikan, “Memahami apa yang dikandung
al-Qur’an.”
g. Imam as-Suddiy mengartikan AL-HIKMAH dengan an-Nubuwwah
(kenabian).

6
h. Ar-rabi’ bin Anas berkata, “Rasa takut kepada Allah.”
i. Hasan al-Bashri memaknai, “Sifat wara’ (hati¬-hati dalam masalah halal
dan haram).”
j. Imam al-Qurthubi berkata, “Semua makna di atas saling berkaitan satu
sama lain, kecuali pendapat as-¬Suddi, ar-Rabi’ dan al-Hasan. Ketiga
pendapat mereka saling berdekatan satu sama lain. Karena AL-HIKMAH
sumbernya dari AL-AHKAM. Yang artinya mumpuni dalam perkataan dan
perbuatan. Dan semua makna yang disebutkan di atas adalah bagian dari
AL-HIKMAH. Al-Qur’an itu HIKMAH, sunnah Rasulullah juga HIKMAH.”
k. Imam at-Thabari rahimahullah menambahkan, “Menurut kami, makna
HIKMAH yang tepat adalah ilmu tentang hukum-hukum Allah yang tidak
bisa dipahaminya kecuali melalui penjelasan Rasulullah. Dengan begitu
al-HIKMAH disini berasal dari kata al¬-Hukmu yang bermakna penjelasan
antara yang haq dan yang bathil. Seperti kalimat al-Jilsah berasal dari kata
al-Julus. Kalau dikatakan bahwa si Fulan itu orang yang Hakiim, berarti dia
itu orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan.”

2.2 Al – Hikmah Menurut Al – Qur’an, Hadits, dan Buku Tafsir


2.2.1 Al – Hikmah dalam Hadits

2.2.1.1 Menurut Hadits Shahih


a. Dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma, ia berkata, “ Rasulullah saw
memelukku seraya berkata : “Ya Allah, ajarkanlah kepadanya
al-hikmah.” ( HR. Bukhari )

Imam Bukhari berkata, “ Al-hikmah artinya tepat dan benar, selain bermakna
nubuwwah.” Ibnu Hajar ( Pensyarah Hadits Bukhari ) berkata, “
berkenaan dengan hadits di atas, terdapat perbedaan pendapat
tentang makna al- hikmah, ada yang mengatakan bahwa maknanya
adalah tepat dan benar dalam perkataan; kebenaran yang dibuktikan
oleh akal; cahaya yang membedakan antara ilham dan bisikan; cepat

7
menjawab secara benar; dan di antara mereka juga ada yang
mengatakan bahwa hikmah, dalam hadits di atas berarti Al-Qur’an. (
Lihat Fat-hul-Bari, VII: 100, dan Al-Hikmah fid-Da’wah ilallah, hal. 23 )

b. Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu, ia berkata, “ Abu Dzar bercerita,
bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Tiba-tiba atap rumahku terbuka,
dan saya berada di Makkah. Lalu turunlah Jibril dan membelah dadaku,
kemudian dia mencucinya dengan zam-zam. Lalu dia membawa
sebuah baskom dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman. Lalu
dituangkannya ke dalam dadaku, lalu menutupnya kembali.”

c. Dari Abdullah r.u ia berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda : “ tidak


ada hasad kecuali dalam dua hal, yaitu : seseorang yang dikaruniai
harta yang banyak oleh Allah lalu dia menghabiskannya untuk
kepentingan al-haq, dan satu lagi seseorang yang diberi al-hikmah oleh
Allah lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya.” ( H.R Bukhari,
73; Muslim, 816)
Al-hikmah di sini di artikan dengan Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan dalam
hadits lain. ( Lihat Fat-hul Bari, I: 167 ).

d. Dari Ubai bin Ka’b radliyallahu ‘anhu, bahwa Rasululla saw bersabda :
“Sesungguhnya hikmah itu merupakan bagian dari ilmu.” ( Lihat Fat-hul
Bari, X: 540; Al-Hikmah fid-Da’wahilallah, 24 )

Ibnu Hajar berkata, “ Maksud hadits di atas adalah, perkataan yang benar dan
bersesuaian dengan al-haq.” Juga dikatakan, bahwa asal kata dari
hikmah adalah mencegah, maka makna Hadits di atas :
“Sesungguhnya merupakan bagian dari ilmu itu adalah perkataan yang
bermanfaat yang mencegah dari kedunguan.” ( H.R Bukhari, 6145 )

e. Dari Abu Hurairah r.u, ia berkata, “ Saya mendengar Rasuullah


bersabda : “Anda akan didatangi penduduk Yaman, mereka itu

8
mempunyai perasaan dan hati yang lembut, iman itu Yaman, dan
hikmah itu sudah menjadi sifat bangsa Yaman.” ( H.R. Bukhari, 4388;
Muslim, 52 )

Ibnu Shalah berkata, “ Sesungguhnya yang dimaksud Al-Hikmah adalah ilmu


yang meliputi ma’rifatullah.” (Fat-hul Bari, VI:532, dan Al-Hikmah fid
Da’wah ilallah, halaman 24 )

f. Rasulullah bersabda, “Telah aku tinggalkan pada kalian dua hal. Kalian
tidak akan tersesat selama masih berpegang teguh pada keduanya,
yaitu Kitabullah (al-Qur’an) dan sunnah nabi-Nya (al-Hadits).” (HR.
Malik, no. 1395).

2.2.1.2 Menurut Hadits Dla’if


Adapun al-hikmah yang disebutkan dalam hadits dla’if namun maknanya bagus dan
tidak dinafikan sebagai hikmah bila benar datang dari Rasulullah, adalah :

a. “ Hikmah adalah barang berharga orang mu’min yang hilang,


barangsiapa yang menemukannya kembali, maka dialah yang lebih
berhak atasnya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah radliyallahu’
anhu dan Ali radliyallahu, dengan sanad yang lemah sekali. ( Lihat
Dla’iful-Jami ish-Shaghir, oleh Syaikh Nashiruddin Al-Al-bani, 4302)

b. “Barangsiapa yang ikhlas karena Allah selama 40 hari, maka akan


memancar sumber-sumber hikmah dari hatinya dan lisannya.”
Diriwayatkan dari Ayyub, dla’if ( idem, halaman 5369 )

c. “Tamak ( rakus ) itu menghilangkan hikmah dari hati ulama”.


Diriwayatkan dari Anas, hadits maudlu’ ( Idem, halaman 3659 )

d. “Hati yang tiada terdapat hikmah ibarat sebuah rumah yang runtuh.”
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.u, dla’if. ( Idem, halaman 4107 )

9
e. “Puncak al-hikmah adalah takut kepada Allah.” Diriwayatkan dari Ibnu
Mas’ud, dla’if. ( Idem, halaman 3066)

f. “Lemah lembut itu merupakan inti hikmah. “ Diriwayatkan dari Jarir,


hadits dha’if. ( Idem,halaman 3159.

g. “ Hikmah itu memiliki sepuluh bagian, Sembilan di antaranya ada di


dalam sikap mengasingkan diri, sedang satu lagi bersama diamnya.”
Riwayat Abu Hurairah r.u, sangat dla’if. ( Idem, halaman 3787 )

h. “Saya adalah rumah hikmah, sedamg Ali adalah pintunya.” Diriwayatkan


dari Ali r.u, hadits maudlu ( Idem, hal. 1313 )

2.2.2 Al – Hikmah dalam Al – Qur’an


Al – hikmah dalam Al – Qur’an banyak sekali maknanya. Disini saya
mengelompokkan menjadi 5 kelompok.
1. Al – Hikmah merupakan “Al Kitab” sebagai ilmu pengetahuanyang dibawa
oleh para Nabi

Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka
sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu dan
mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka.
Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (Q.S Al
Baqarah : 129)

10
Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari
(kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu,
dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al – Qur’an) dan Hikmah (As -
Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui. (Q.S Al
Baqarah : 151)

Dan apabila kamu menceraikan istri istri (kamu), lalu sampai akhir idahnya, maka
tahanlah mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan
cara yang baik (pula). Dan janganlah kamu tahan mereka dengan maksud
jahat untuk menzalilmi mereka. Barang siapa melakukan demikian, maka
sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu
jadikan ayat – ayat Allah sebagai bahan ejekan.Ingatlah nikmat Allah
padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab
dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu
dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta
ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al
Baqarah : 231)

11
Dan Allah mengajarkan kepadanya (Isa) kitab, hikmah, Taurat, dan Injil.
(Q.S Al Imran : 48)

Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah
dan kenabian, kemudian ia berkata kepada manusia,”Jadilah kamu
penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi dia berkata “Jadilah kamu
pengabdi – pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena
kamu mempelajarinya”. (Q.S Al Imran : 79)

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku
memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang seorang rasul
kepadamu yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu
akan sungguh – sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah
berfirman “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian denganKu atas
yang demikian itu ?” mereka menjawab “Kami setuju”. Allah berfirman
”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi
bersamamu”. (Q.S Al Imran :81)

12
Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang – orang beriman ketika
Allah mengutus seorang rasul (Muhammad) di tengah – tengah mereka
dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat – ayatNya,
menyucikan
(jiwa) mereka,dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, meskipun
sebelumnya, mereka benar – benar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S Al
Imran : 164)

Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah


segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu.
Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka
tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena)
Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah
mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah
karunia Allah sangat besar atasmu. (QS. An Nisaa : 113)

13
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku
kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan
ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih
dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar
kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu
membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku,
kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang
sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang
yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu
mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku,
dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan
mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
(QS Al Maidah : 110)

14
Mereka itulah orang – orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah dan
kenabian. Jika orang – orang (Quraisy) itu mngingkarinya. Maka Kami
akan menyerahkannya kepada kaumyang tidak mengingkarinya. (Al
An’am : 89)

Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan
ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang – orang yang
berbuat baik.
(Q.S Yusuf : 22)

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan


janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti
engkau dilempar ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan
(dari rahmat Allah).
(Q.S Al Isra’ : 39)

Wahai Yahya ! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh –


sungguh. Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih
kanak – kanak.
(Q.S Maryam : 12)

15
Dan kepada Lut, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari
(azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan
keji. Sungguh mereka orang – orang yang jahat lagi yang fasik. (Q.S Al
Anbiya’ : 21)

Maka Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih
tepat), dan kepada masing – masing Kami berikan hikmah dan ilm, dan
Kami tundukkan gunung – gunung dan burung – burung, semua bertasbih
bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya. (Q.S Al Anbiya’ : 89)

Dia (Musa) berkata, Itu perjanjian antara aku dan Engkau. Yang mana saja dari
kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka tidak ada
tuntunan (tambahan) atas diriku lagi. Dan Allah menjadi saksi atas apa
yang diucapkan. (Q.S Al Qasas : 28)

Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya’kub, dan Kami jadikan
kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya

16
balasan di dunia, dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang –
orang yang saleh. (Q.S Al Ankabut : 27)

Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu “Bersyukurlah
kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur kepada Allah, maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak
bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji” (Q.S
Luqman : 12)

Dan ingatlah apa yang dibacakan dirumahmu dari ayat – ayat Allah dan hikmah
(sunnah Nabimu). Sungguh Allah Maha Lembut Maha Mengetahui. (Q.S
Al Ahzab : 34)

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat[1364] dan untuk menjelaskan
kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka
bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku." (QS az Zukhruf : 63)

17
Itulah suatu hikmahyang sempurna, tetapi peringatan – peringatan itu tidak
berguna bagi mereka. (Q.S Al Qamar : 5)

Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dan kalangan
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat – ayatNya,
menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan
Hikmah , meski pun sebelumnya, mereka benar – benar dalam kesesatan
yang nyata.
(Q.S Al Jumuah : 2)

2. Hikmah yang berupa pengetahuan ilahiyah (Al - Kitab) yang dibawa oleh
para Nabi yang digabungkan dengan kekuasaan sebagai kualifikasi
kepemimpinan atas umat islam

Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah dan Dawud membenuh Jalut.
Kemudian Allah memberinya (dawud) kerajaan, dan hikmah, dan
mengajarinya apa yang Dia hendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi
sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini.
Tetapi Allah memiliki karunia (yang dilimpahkanNya) atas seluruh alam.
(Q.S Al Baqarah : 251)

18
Demikianlah Kami bacakan kepadamu (Muhammad) sebagian ayat – ayat dan
peringatan yang penuh hikmah. (Q.S Al Imran : 58)

Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang


diberikan Allah kepadanya ? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan
Hikmah kepada keluarga Ibrahim dan Kami telah memberikan kepada
mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar. (Q.S An Nisa : 54)

Dan Kami kuatkan kerajaanya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta
kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.(Q.S Sad : 20)

3. Hikmah merupakan hukum – hukum Allah Swt yang merupakan prinsip


normatif yang mengatur kehidupan umat manusia

Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang
diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak dan
tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang – orang yang
memliliki akal sehat. (Q.S Al Baqarah : 269)

19
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tand – tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.
(Q.S Al Imran : 190)

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat
dari jalanNya dan Dia yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk. (Q.S An Nahl : 125)

Bukanlah Allah yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari
langit unutkmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun – kebun yang
berpemandangan yang indah ? Kamu tidak akan mampumenumbuhkan
pohon – pohonnya. Apakah disamping Allah ada tuhan yang lain ?
Sebenarnya mereka orang – orang yang menyimpang dari kebenaran.
(Q.S An Naml : 60)

20
Dan jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit
dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan ?” pasti mereka yang
menjawab, “Allah”. Mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran ?
(Q.S Al Ankabut : 61)

Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah
diciptakan oleh (sesembahanmu) selain Allah. Sebenarnya orang – orang
yang zalim itu berada pada kesesatan yang nyata. (Q.S Luqman : 11)

Demi Al – Qur’an yang penuh hikmah. (Q.S Yasin : 2)

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya dengan sia – sia. Itu anggapan orang – orang kafir, maka
celakalah orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (Q.S
Sad : 27)

21
Dan demi sesungguhnya! Jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada
mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang mencipta langit dan bumi?"
Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah (kepada
mereka): "Kalau demikian, bagaimana fikiran kamu tentang yang kamu
sembah yang lain dari Allah itu? Jika Allah hendak menimpakan daku
dengan sesuatu bahaya, dapatkah mereka mengelakkan atau
menghapuskan bahayaNya itu atau jika Allah hendak memberi rahmat
kepadaku, dapatkah mereka menahan rahmatNya itu?" Katakanlah lagi:
"Cukuplah bagiku: Allah (yang menolong dan memeliharaku)
kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang yang mahu berserah
diri". (Q.S Az Zumar : 38)

Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Q.S Ad Dukhan :
4)

4. Hikmah yang berupa kekuasaan Allah Swt

Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah (Q.S Luqman : 2)

22
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka. (Q.S Al Imran 191)

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit


dan bumi dengan hak [784]? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia
membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru.
(Q.S Ibrahim : 19)

Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari
langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai
buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera
bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan
Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (Q.S Ibrahim : 32)

23
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi
dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada
yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang mengetahui. (Q.S Ar Rum : 22)

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak
menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala
macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (Q.S
Luqman : 10)

Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy
[1189]​
. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan
tidak (pula) seorang pemberi syafa'at ​[1190].​ Maka apakah kamu tidak
memperhatikan? (Q.S As Sajdah : 4)

24
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad
mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quraan itu adalah kebenaran dari
Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum
datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu;
mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk. (Q.S At Taghabun : 3)

​ .​ Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah. (Q.S


Alif laam raa [668]
Yunus : 1)

Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi
Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung
hikmah. (Q.S Az Zukhruf : 4)

(Ibrahim berdo'a): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah


aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. (Q.S As Syu’ara : 83)

25
5. Hikmah yang menyebutkan tentang Asma – Asma Allah Swt

​ .​ Maha Tinggi Allah daripada


Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak [819]
apa yang mereka persekutukan. (Q.S An Nahl : 3)

Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan
yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta
lagi Maha Mengetahui. (Q.S Yasin : 81)

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan
malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan
matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
(Q.S Az Zumar : 5)

26
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan
Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(Q.S As Shuraa : 29)

Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?", niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan
oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui". (Q.S Az Zukhruf : 9)

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang


menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena
menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan)
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S Al Ahqaf : 33)

27
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia

bersemayam di atas 'arsy (1454)​
Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam
bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan
apa yang naik kepada-Nya (l455). Dan Dia bersama kamu di mama saja
kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al
Hadid : 4)

2.2.3 Al-Hikmah Menurut Buku Tafsir


a. Al-Hikmah juga bermakna kumpulan keutamaan dan kemuliaan
yang mampu membuat pemiliknya menempatkan sesuatu pada
tempatnya (proporsional). Al-Hikmah juga merupakan ungkapan
dari perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat
dan dengan cara yang tepat pula. (Al-Qur'an, Tafsir wa Bayan;
412).

b. Imam at-Thabari rahimahullah menambahkan, “Menurut kami,


makna Ilmu Hikmah yang tepat adalah ilmu tentang hukum-hukum
Allah yang tidak bisa dipahaminya kecuali melalui penjelasan
Rasulullah. Dengan begitu al-Hikmah disini berasal dari kata
al-Hukmu yang bermakna penjelasan antara yang haq dan yang
bathil. Seperti kalimat al-Jilsah berasal dari kata al-Julus. Kalau
dikatakan bahwa si Fulan itu orang yang Hakim, berarti dia itu
orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan." (Kitab Tafsir
at-Thaban: 1/ 557).

c. Simaklah perkataan Imam Nawawi rahimahullah saat dia


menjelaskan tentang iimu Hikmah yang sebenarnya. Imam an
Nawawi berkata, "Ilmu al-Hikmah adalah ilmu yang berkaitan
dengan hukum-hukum agama yang lengkap untuk mengenal Allah
yang diiringi dengan tajamnya pikiran dan lembutnya jiwa serta
mulianya akhlak. Merealisasikan kebenaran dan mengamalkannya,

28
berpaling dari hawa nafsu dan kebathilan." (Kitab Faidhu Qadir: 3/
416).

d. Sedangkan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah


menyimpulkan bahwa makna al-Hikmah yang tepat adalah
pemahaman yang mendalam terhadap kandungan kitab al-Qur'an.
Iman dan hikmah biasanya berdampingan, walaupun kadang
terdapat juga hikmah yang tidak bersandingan dengan iman." (Kitab
Fathul Bari: 7/ 205).

e. Al-‘Allamah Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, di dalam karya


tulisannya mengatakan :
Dalam kata al-hikmah terdapat makna pencegahan, dan ini meliputi
beberapa makna, yaitu:
- Adil : Mencegah pelakunya dari terjerumus kedalam
kezhaliman.
- Hilm : Mencegah pelakunya dari terjerumus kedalam
kemarahan.
- Ilmu: Mencegah pelakunya dari terjerumus kedalam kejahilan.
- Nubuwwah, Qur’an, Injil : Nabi tidak lain diutus untuk mencegah
manusia dari menyembah selain Allah, dan dari terjerumus
kedalam kemaksiatan serta perbuatan dosa. Al-Qur’an dan
seluruh kitab samawiyyah diturunkan oleh Allah agar manusia
terhindar dari syirik, mungkar, dan perbuatan buruk. ( Al-Hikmah
fidDa’wah ilallah Ta’ala, 23-25)

f. Kemudian dia berkata, “seluruh perkara tidak akan baik kecuali


dengan al-hikmah, yang tidak lain adalah menempatkan segala
sesuatu sesuai pada tempatnya; mendudukkan perkara pada
tempatnya, mengundurkan ( waktu ) jika memang sesuai dengan
kondisinya, dan memajukan ( waktu ) jika memang sesuai dengan

29
yang dikehendaki.” (Lihat : Taisirul-Karimir-Rahman fi Tafsiri
Kalamil-Mannan, Abdurrahman As-Sa’di, I:322 )

g. Al-Qasimi berkata, “sebagian besar ulama mengatakan bahwa


al-hikmah adalah memahami secara mendalam tentang ilmu dan
amal. Dengan ungkapan lain, mengetahui kebenaran dan
megamalkannya. “ ( Lihat Tafsir Al-Qasimi, II:245)

h. Sedang Ar-Razi berkata, “yang dimaksud dengan al-hikmah adalah


ilmu atau perbuatan yang tepat dan benar.” ( Tafsir Ar-Razi, VII:767
)

i. Rasyid Ridla menafsirkan kata al-hikmah sebagai berikut, “


Al-hikmah adalah yang membedakan antara ilham ilahiyahdan
bisikan syaithan yang terjadi pada diri manusia.” ( Tafsir Al-Manar,
III:75 )

j. Al-Alusi berkata, “Al-hikmah adalah akar kata dari Aliihkam yaitu


memahami perkara secara baik dalam hal ilmu, atau amalan, atau
perkataan, atau ketiiga-tiganya.” ( Lihat Ruhul-Ma’ani, II:41 )

k. Adapun Ibnu Asyur berkata, “Al-hikmah adalah mengetahui tentang


hakikat sesuatu sesuai dengan upaya yang dikerahkan, atau tidak
memandang rancu terhadap hakikat-haikat yang mutasyabihat, dan
tidak salah dalam memberikan alasan dan sebab-sebabnya.” (
Ath-Tahrir wat Anwir III: 61 )

l. Sebagai penutup dari berbagai perkataan mufssirin tentang lafazh


al-hikmah, maka kami kutipkan perkara Sayyid Quthb rahimahulah.
Beliau mengatakan, “Al-hikmah adalah keseimbangan; mengetahui
alasan dan tujuan; bashirah yang membimbing seseorang kearah

30
tingkah laku dan perbuatan yang baik dan benar. “ ( Fi Zhilalil-
Qur’an, I: 312 )

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut yang penulis baca dan kaji, hikmah merupakan perbuatan atau perkataan yang tegas
yang dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Makna hikmah
banyak sekali terdapat dalam Al Kitab (Al Qur’an) dan As Sunnah (Hadist), kita dapat
memaknainya dengan selalu bersyukur dengan apa yang telah Dia beri kepada kita.
Jika kita dapat memaknai hikmah dengan baik maka kita akan menjadi umat yang
baik disisi Allah Swt.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://alquranalhadi.com/index.php/kajian/tema/39/ayat-dan-hikmah-di-balik-ciptaan-nya

http://www.qtafsir.com/index.php?option=com_content&task=view&id=127&Itemid=36

http://mahad-ib.blogspot.com/2012/02/kamus-makna-al-hikmah-bijak-menurut-al.html

http://quran.com/

http://idquran.wordpress.com/2011/06/02/terjemahan-makna-surat-ali-imran-3-ayat-191/

http://alquran-indonesia.com/

32
33

Você também pode gostar