Film Pendek Karina

untuk Tanah Karo

Dodit
Komika Kalem
yang Bikin
Heboh

Wira Dr Ariella
Berkomedi Berjuang Bersama
untuk Menikmati Para Perempuan
Patah Hati dan Anak
 acara buset

Komedi Kebangsaan 2018

Impian warga Indonesia di Melbourne untuk bertemu
dan menikmati lawakan Cak Lontong akhirnya
terwujud. Komedian kondang yang punya sapaan khas,
“Salam Lemper!” itu akan tampil 10 November 2018 di
Melbourne Central Conference.
Pelawak tunggal yang punya nama asli Lies Hartono ini
sengaja diundang oleh Forum Masyarakat Indonesia
di Australia (FMIA) karena terkenal dengan lawakan
yang cerdas dan selalu mengena, selain juga selalu
membawakan isu-isu terkini. Berbeda dari komedian
tunggal lainnya yang mungkin mengandalkan
permainan kata semata, atau candaan tentang tubuh
dan kelucuan fisik, Cak Lontong mengandalkan logika
dan penutup yang jenaka di setiap lawakannya.
Teknologi Surabaya jurusan elektro, dan sering dijuluki
sebagai “alumnus ITS yang paling sukses di jalan yang
sesat”. Karirnya menanjak cepat setelah ia sering
muncul sebagai master of ceremony di berbagai
tempat, dan menjadi salah satu anggota andalan dari
Loedroek Tjap Toegoe Pahlawan.
Lami Hopman, Project Manager
“#2018TETAPCAKLONTONG - KOMEDI KEBANGSAAN”
mengatakan dengan memilih Hari Pahlawan sebagai
waktu, diharapkan mengajak kita mengingat kembali
negeri tercinta lengkap dengan segala dinamikanya.
Para perantauan boleh berharap bahwa kedatangan
Cak Lontong kali ini bukan hanya sekadar untuk
bercanda dan tertawa-tawa, tetapi juga melepas rindu
dan mendengar kabar keadaan negeri tercinta kita.
Itu lah sebabnya, tema kedatangan Cak Lontong ke
Melbourne kali ini adalah Komedi Kebangsaan atau
Comedy for the Nation.

Cak Lontong juga cerdas mengamati dan

membawakan isu-isu terkini dalam kehidupan
masyarakat Indonesia, lalu mengemasnya menjadi
bahan lawakan yang tak jarang berisi kritik sosial.
Hebatnya lagi, kritik ini walau memang serius dan
berbobot, tetap dapat menimbulkan gelak tawa
-bahkan bagi pihak-pihak yang dikritiknya.

Bapak dari dua anak dan suami dari Lila Saraswati

ini sempat bekerja di bagian quality control sebuah
perusahaan elektronik. Maklum, dia ini lulusan Institut

FMIA dan Semagat Kebangsaan

Presiden FMIA Diana Pratiwi, sebagai pihak
penyelenggara acara, menjelaskan bahwa FMIA
adalah sebuah forum yang peduli pada kebangsaan
dan kebhinekaan Indonesia. Pemrakarsa komunitas
yang terdiri dari perwakilan penduduk Indonesia di
Melbourne ini memilih bentuk forum sebagai ajang
ruang komunikasi dan dialog, khususnya yang
mengabaikan sekat-sekat kesukuan, budaya dan
orientasi keagamaan. Selain itu, FMIA juga sangat
peduli, dan prihatin pada situasi dan perkembangan
sosial politik di Indonesia yang cenderung menggerus
rasa kebangsaan dan persatuan.
Danang Widoyoko, mantan Direktur ICW dan
sejarahwan Bonnie Triyana pada Juli 2017; panel
diskusi ‘Mencegah Radikalisasi dan Phobia Islam’
dan penayangan film & diskusi “Calalai in-Betweness”
di bulan September 2017; serta dalam rangka Hari
Kartini 2018 FMIA mengadakan penayangan film
www.buset-online.com

bertukar-pikiran dan berkegiatan, khususnya yang
menyangkut kemajuan Indonesia.
Lebih lanjut Diana menjabarkan bahwa FMIA
memfokuskan diri pada penciptaan ruang-
Selain acara semacam Cak Lontong kali ini, FMIA
sudah pernah menyelengarakan berbagai diskusi
dan dialog, antara lain dengan nara sumber Noor
Huda Ismail mengenai terorisme pada Juni 2017;
dan diskusi “Sendiri Diana Sendiri” yang mendorong
pemberdayaan perempuan dalam menolak
poligami.

Fmia

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang FMIA

Silakan menghubungi Windu Kuntoro: 0433 452 234 / Diana Pratiwi: 0407 506 243
5
 buset ngeliput

Menjaga Sinergi Berbagai

Komunitas Indonesia di Melbourne
“Banyak hal yang didapatkan dari rapat hari ini. Kami dapat melakukan realignment
dengan teman-teman antar komunitas yang sempat beberapa bulan off. Dan teman-
teman setuju kalau FKKI ini tetap berjalan,” ungkap Diski Naim. Ia menambahkan,
“Sebagai hasil dari rapat hari ini, kami juga kembali ingin mengaktifkan sekretariat
dengan tenaga baru sehingga kegiatan dari komunitas yang ada bisa dimasukkan ke
kalender yang sama.”

“Pada akhirnya, objektif dari FKKI adalah soal kolaborasi antar komunitas atau ormas
sehingga bisa saling bersinergi dan kerjasama. Dengan semangat ini, diharapkan goals
mereka juga bisa tercapai,” lanjutnya.

Para perwakilan komunitas dan ormas Indonesia di
Melbourne berkumpul dalam satu wadah bersama, Forum
Komunikasi Komunitas Indonesia (FKKI) Victoria
Kebhinnekaan masyarakat Indonesia terlihat dari
beragamnya komunitas masyarakat Indonesia
yang terbentuk di Victoria. Konon nyaris 50
komunitas Indonesia ada dan eksis di negara
bagian Victoria saja. Karena itu pulalah Forum
Komunikasi Komunitas Indonesia (FKKI) Victoria
dibentuk pada bulan September 2015 lalu.
Dimotori oleh beberapa ketua komunitas yang
merasa komunikasi antar komunitas dan organisasi
Tidak dapat dipungkiri, layaknya setiap organisasi, FKKI juga dihadapkan berbagai
tantangan. Beberapa di antaranya menyangkut perbedaan objektif antara organisasi
satu dengan yang lainnya, serta kesibukan dari para sekretariat dengan pekerjaan
masing-masing. “Kendala lainnya juga adalah karena forum ini sifatnya sukarela, tidak
dibayar, jadi seringkali kesibukan masing-masing membuat kalender FKKI tidak sempat
ter-update,” buka Diski Naim.
Meski begitu semangatnya untuk menjaga partisipasi komunitas masyarakat di
Melbourne tak lantas padam. Ia berharap seluruh ormas dan komunitas turut aktif
menjalin silaturahmi. “Harapan saya dan sekretariat lain adalah agar partisipasi dari
teman-teman komunitas lebih besar, sehingga tujuan awal kita untuk bekerjasama
atau berkolaborasi itu tercapai,” ungkapnya.
Nasa

masyarakat tidak berjalan optimal.

Diski Naim, selaku sekretariat FKKI sejak 2015

membeberkan sejarah singkat dari FKKI
Victoria. “Setelah dibentuk sekretariat, kami
Diski Naim mulai mengadakan pertemuan rutin sekitar 3-4
bulan sekali untuk bertukar informasi tentang
kegiatan yang akan berlangsung di waktu-waktu
mendatang, terutama di antaranya yang memerlukan kolaborasi, dan meletakkannya
dalam kalender bersama.”

Menjaga kekompakan dan tali silaturahmi antar komunitas pun coba digelar berkala,
termasuk pada 23 Agustus 2018 lalu di gedung Lifestyle Working, Collins Street,
Melbourne. Pertemuan dengan perwakilan komunitas dan organisasi masyarakat
Indonesia yang tersebar di Melbourne di antaranya dihadiri oleh Perkumpulan Pelajar
Indonesia di Australia (PPIA), PERWIRA, Australia-Indonesia Youth Association (AIYA),
Indonesia Diaspora Network Victoria dan Tasmania, organisasi kedaerahan seperti Acara FKKI Victoria juga diselingi santap siang sembari
beramah tamah dengan seluruh perwakilan komunitas
Bona Pasogit, Kabo Lawyer, serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Perwakilan komunitas dan ormas yang hadir saling bertukar pikiran dan Sam Shlansky dari AIYA Victoria diapit Andrew Christian Santoso Perwakilan KJRI Melbourne, Albert Abdi, turut memberikan ide dan masukan
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

memberi masukan agar peran FKKI optimal (Ketua PPIA Monash University) dan Gilbert Jhosua Lewerissa (Ketua PPIA Victoria)

6

Pesta Budaya Indonesia
di Warrnambool College
Wajah-wajah penuh kegembiraan tim sukses Pesta Budaya Indonesia
Pada hari Kamis, 23 Agustus 2018 lalu diadakan Pesta
Budaya Indonesia di Warrnambool College, South
West Victoria yang dihadiri hampir sekitar 150 siswa dari
empat Sekolah Menengah Tingkat Atas. Di antaranya,
Warrnambool College sendiri sebagai tuan rumah,
Cobden Technical School, Portland High School, dan
Lavers Hill. Acara ini juga dihadiri masyarakat Indonesia
yang tinggal di sekitar South West Victoria untuk
berinteraksi dengan murid-murid yang belajar Bahasa
Indonesia dan mendorong mereka untuk terus belajar.
Tidak ketinggalan, Konsul Jendral Republik Indonesia
di Melbourne, Spica Tutuhatunewa turut hadir. Beliau
sangat mendukung dan mendorong para siswa untuk
belajar budaya dan Bahasa Indonesia karena Indonesia
adalah negara tetangga terdekat Australia.
Pesta budaya ini melakukan beberapa kegiatan antara
lain: ruang bermain musik tradisional angklung, tarian
tradisional pencak silat dan permainan bola kaki yang
dilatih oleh relawan pemain bola Indonesia, juga
menonton film pendek tentang Indonesia dan Australia.
buset ngeliput
terutama bagi para siswa yang belum pernah
mengunjungi Indonesia. Saya merasakan dan melihat
semangat Indonesia pada para relawan yang
mengambil bagian di acara ini sehingga kecintaan
siswa-siswi semakin meningkat untuk belajar bahasa
dan budaya Indonesia”.
Di akhir acara para siswa, guru, dan relawan
menyantap makanan Indonesia bersama; seperti
rendang, kari ayam, dan nasi yang diolah para siswa
Warrnambool College.
Saya, Lolita Harrison, sebagai penulis artikel ini yang
adalah siswa Warrnambol College, kelas 12 yang
sudah belajar Bahasa Indonesia sejak kelas tujuh dan
berkunjung beberapa kali ke Indonesia bersama
keluarga, sangat menikmati keseluruhan acara ini,
terutama bola kaki dan pencak silat. Pesta budaya
Indonesia tentu sangat penting untuk siswa-siswi dan
semua yang terlibat. Harapan ke depan kegiatan
seperti ini bisa dilakukan setiap tahun.
Lolita Harrison (Warrnambool College, Grade 12)
Lolita Harrison, penulis
Penari dan pemain pencak silat
memeriahkan Pesta Budaya Indonesia
Salah satu guru Bahasa Indonesia yang sudah
lama mengabdi di Warrnambool College dan
juga penyelenggara acara ini, Ladhams Michelle
Para murid berinteraksi bersama
mengatakan, “acara ini sangat penting karena masyarakat Indonesia yang tinggal
di sekitar South West Victoria
membawa budaya Indonesia ke Warrnambool,
Tak hanya dimeriahkan atraksi
tarian dan olahraga, digelar juga
diskusi bersama
www.buset-online.com
Ibu Spica Tutuhatunewa bersama
relawan guru Bahasa Indonesia
7
 BUSET Vol. 14-160 OKTOBER 2018

Musim semi, musim yang penuh gairah.

Apalagi dimulai dengan berbagai
kegiatan penuh warna yang baru saja

PERWAKILAN RI
berlangsung. Dari penampilan stand
up comedy Dodit Mulyanto dan Wira
CANBERRA Setianegara lewat ajang SpringNation
Embassy of The Republic of Indonesia in Australia (KBRI Canberra) hingga konser akbar Tulus dan Raisa di
Alamat : 8 Darwin Avenue Yarralumla A.C.T. 2600, Canberra acara Soundsekerta “Serenade for The
No. telepon : +61 2 6250 8600 Nation”.
Email : indonemb@kbri-canberra.org.au
Situs : www.kemlu.go.id/canberra/
Melbourne juga kedatangan tamu
NEW SOUTH WALES, QUEENSLAND, DAN SOUTH AUSTRALIA
spesial, dr Ariella Hanna Sinjaya
Consulate General of The Republic of Indonesia in Sydney(KJRI Sydney)
yang tak kenal lelah berjuang untuk
Alamat : 236-238 Maroubra Rd, Maroubra NSW 2035 cover: Profil Buset
No. telepon : +61 2 8347 6881 membela kaum wanita. Simak juga
Email : visa.sydney@kemlu.go.id pemaparan dr Cely Goeltom mengenai
Situs : www.kemlu.go.id/sydney/ pentingnya memeriksakan kesehatan serta forum terbuka interfaith
NORTHERN TERRITORY (DARWIN) dialogue yang membahas persatuan dalam perbedaan keyakinan.
Consulate of the Republic of Indonesia in Darwin (KRI Darwin)
Alamat : 20 Harry Chan Avenue, Darwin N.T. 0800
Dalam bidang perfilman, Indonesia kembali menorehkan prestasi
No. telepon : +61 8 8943 0200
Email : kridrw@indoconsdarwin.org.au bersejarah dengan pemutaran perdana film Tujuh Bidadari yang
Situs : www.kemlu.go.id/darwin/ mengisahkan pengalaman menyeramkan tujuh sekawan dari Tanah
VICTORIA DAN TASMANIA Air yang melakukan perjalanan di salah satu kota di Victoria. Selain itu,
Consulate General of The Republic of Indonesia in Melbourne (KJRI Melbourne) kompetisi film pendek ReelOzInd! 2018 telah menampilkan beberapa
Alamat : 72 Queens Rd, Melbourne VIC 3004 pemenang dari berbagai kategori dimana kesemuanya berhasil
No. telepon : +61 3 9525 2755
mengkomunikasikan suara mereka secara menarik dan tak jarang,
Email : info.melbourne@kemlu.go.id
Situs : www.kemlu.go.id/melbourne/ sukses menjadi ajang debat sehat.
WESTERN AUSTRALIA, COCOS, DAN CHRISTMAS ISLAND
Consulate General of The Republic of Indonesia in Perth (KJRI Perth) Kesemua aktivitas di atas berhasil Buset liput dan hadirkan untuk
dinikmati semua orang. Ini hanyalah apresiasi kecil teruntuk para
Alamat : 134 Adelaide Terrace, East Perth WA 6004
No. telepon : +61 8 9221 5858 penyelenggara acara yang sudah bekerja keras menyukseskan
Email : perth.kjri@kemlu.go.id setiap agenda yang mengedepankan Indonesia dan menjunjung
Situs : www.kemlu.go.id/perth - www.kemlu.go.id/perth/ tinggi hubungan kedua negara. Semoga terus dapat berkarya dan
memberikan yang terbaik.

EMERGENCY NUMBER
Selamat berbagi informasi positif dan menjadi inspirasi bagi lingkungan
Anda!

Fire Ambulance & Police - 000 CRIME STOPPERS - 1800 333 000 BUSET
POISON Information Centre - 131 126 Telephone Interpreter Service - 131 450 The most talked about Indonesian Magazine in Australia
State Emergency Service (SES) - 132 500

PUBLISHER ART
Projek 21 Projek 21

AKAN DATANG-VIC EDITOR in CHIEF

Roy Rotty
Rizwana Rachman

DISTRIBUTION COORDINATOR
Lucky Kalonta
Sabtu, 6 Oktober Sabtu, 27 Oktober
EDITOR Roy Rotty
INDO FAMFEST The Indonesian Food & Trade Festival Adeste Adipriyanti
“Sejuta Warna Indonesia” oleh: PERWIRA Isabell Hie CONTRIBUTORS
Laverton Community Hub Box Hill Town Hall Vini Rotty Alain Warisadi – Xynergy Realty
95-105 Railway Ave, Laverton 1022 Whitehorse Rd, Box Hill Group
Pk. 14-20 Dewasa $3, Anak $2, Keluarga $8 JOURNALISTS/PHOTOGRAPHERS Alvin Hermanto – Relab
Gratis Windu: 0433 452 234
Amelinda Devina Anton Alimin
Indofamfest.com Nika: 0412 476 998
Aysya Tujuanto BBBIVT
PROJECT O 2018 Isabell Hie Crime Stoppers Australia
“Kintamani” Sabtu, 10 November Kevin Ng GRII Melbourne
oleh: PPIA RMIT Lucky Kalonta Kainus Travel
Alumni Courtyard, Cak Lontong Goes To Melbourne Natanael Setiawan KJRI Melbourne
RMIT Campus oleh: FMIA Natasya Salim KJRI Perth
Pk. 12-17 MCCC
Octavia Jap Lolita Harrison
$5 donated to Solemen 333 Swanston St. Melbourne
Tjintjin Jones PPIA NSW dan ranting
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

www.projecto2018.org Pintu dibuka pk. 16:30

Earlybird $25, normal $35 Roy Rotty PPIA VIC dan ranting
Aya: 0426 298 848 Vini Rotty PPIA WA dan ranting
Sabtu, 13 Oktober Ami: 0422 044 987 Suhana Lim
Mira: 0450 477 481 ADVERTISING EXECUTIVES Superstar Education
NATIONAL BATIK DAY 2018 Vini Rotty (0438 012 183) Virda Ersan – SEA Accountants
“Lestari Batikku, Lestari Indonesiaku”
Roy Rotty (0404 546 646) Yapit Japoetra – YNJ Migration
oleh: Dharma Wanita Persatuan KJRI
Melbourne
KJRI Melbourne
72 Queens Road READ BUSET ONLINE at WWW.BUSET-ONLINE.COM
Pk. 10-16
Gratis
Karina: 0426 490 225
Synthia: 0424 372 301
Sari: 0452 380 114 SUBSCRIPTION
Kotak Langganan
Ingin mendapatkan BUSET langsung di rumah?
Hubungi (03) 901 277 64 atau email info@buset-online.com
BUSET juga bisa dibaca gratis melalui www.buset-online.com
8
9
www.buset-online.com
 buset ngeliput

Aldrich Clarence mendapat penghargaan dari MURI

yang diberikan langsung oleh sang pendiri, Jaya Suprana

Sedang ada dimana Anda saat berusia 19 tahun? dalam mencapai mimpi. “Terus belajar yang giat untuk kutipan favoritnya. Kira-kira begini: You are the one
Apa yang Anda lakukan di usia tersebut? Nyaris semua mencapai cita-cita. Jangan khawatir atau berkecil who’s responsible for your own success (kesuksesan itu
orang akan menjawab, sedang duduk di bangku kuliah hati jika menghadapi kegagalan. Akan tetapi, teruslah ditentukan oleh perjuangan diri sendiri).
berusaha tamat S1. Tapi berbeda dengan Aldrich bangkit untuk menggapai apa yang ingin kau capai!”
Nasa
Clarence, ia akan menjawab: sudah mendapat gelar S2.
Wawancara singkat Tim Buset harus segera disudahi,
Pria kelahiran Bandung ini berhasil mendapat gelar tapi di penghujung wawancara ia memberikan
Master of Information Technology dari Deakin University,
di usia teramat muda, 19 tahun. Tak heran jika kemudian
Saat mendapat gelar Master dari Deakin University
Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan
penghargaan untuknya pada tanggal 9 Agustus 2018
lalu sebagai “Penyandang Gelar Master Termuda”.

Aldrich rupanya tak pernah berpikir untuk lulus super

cepat. “Saya tidak ada planning untuk lulus usia muda.
Ini semua karena anugerah Tuhan, kerja keras, dan
perjuangan,” paparnya. Meski begitu, soal kecintaannya
pada bidang Information Technology (IT) memang
sudah mulai tumbuh sejak masih kecil.

Ke depannya ia ingin terus mendalami dunia IT dan

ingin terus melanjutkan studi hingga ke jenjang tertinggi.
Menurutnya dunia kerja bisa menunggu.“Saya juga
tertarik mencari pengalaman kerja, tetapi saya ingin
lebih fokus di bidang riset untuk sekarang ini supaya saya
bisa memperluas wawasan dan keahlian saya dalam
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

riset.”

Menjelang Sumpah Pemuda 28 Oktober, Aldrich memiliki

pesan yang ingin ia bagikan kepada seluruh anak
muda Indonesia agar dapat tetap menjaga semangat

10
 buset ngeliput

Tak Kenal Maka Tak Sayang yang dipimpin oleh Rev. Neil Peters. Makanan
khas Indonesia, seperti gado-gado dan rendang
disajikan untuk para undangan yang tentunya bukan
hanya berasal dari Indonesia saja. Pertunjukan alat
musik tradisional angklung di sela-sela acara juga
melengkapi malam itu.
Sebagai tanda pembukaan diskusi, acara potong
tumpeng juga cukup menarik perhatian undangan.
Lucky Kalonta, selaku panitia acara secara langsung
memberikan potongan tumpeng kepada Spica
Tutuhatunewa, Konsul Jendral Republik Indonesia
untuk Melbourne dan juga Mr. Hong Lim MP yang turut
hadir.
Diskusi yang berlangsung hari Sabtu, 25 Agustus 2018
di Glen Waverley Uniting Church tersebut secara
khusus mengundang tiga narasumber dengan latar
belakang dan agama yang berbeda-beda. Tiap
narasumber mewakili kelompok agama minoritas di

Pemotongan dan pemberian tumpeng

oleh Bapak Lucky kepada Ibu Spica
Tutuhatunewa dan Mr. Hong Lim MP

P
erbedaan bisa dimaknai sebagai kekayaan,
tapi seringkali mudah dijadikan pemisah.
Hal ini pula yang tengah berkecamuk di
Indonesia. Keragaman budaya dan agama
rentan dijadikan alasan malah untuk memecah
belah.

Masih dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan

Indonesia yang ke 73, Indonesian Club Melbourne,
Nasi tumpeng menyimbolkan
salah satu komunitas Indonesia di Melbourne, penghormatan dan rasa syukur, untuk
acara ini bisa pula dimaknai sebagai
menyelenggarakan acara diskusi Interfaith Dialogue penghormatan terhadap keberagaman

bertemakan Unity in Diversity. Topik tersebut juga

sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika,
berbeda-beda tapi tetap satu. Malam itu juga
merupakan acara ke-14 yang rencananya akan rutin
diselenggarakan oleh pihak panitia.
Acara dimulai dengan doa makan malam bersama
Apa Kata Mereka?
Lucky Kalonta - Panitia Acara, Indonesian Club Melbourne
Acara ini kami buat tiap tahun karena kami ingin orang-
Biksu Gontug Rinpoche menjelaskan
ajaran agama Buddha orang mengenal dan mengerti perbedaan agama dan
budaya di Australia. Kami mencoba menyediakan tempat
berbagi informasi dan pandangan masyarakat sebagai
bentuk edukasi. Kami juga berharap masyarakat di
Australia dapat saling menghargai perbedaan satu sama
lain agar dapat hidup berdampingan secara aman dan
damai.

Lun Foo - Pharmacist

BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Gede Marsaja berbagi informasi
mengenai ajaran agama Hindu
This is my first time coming to this event. The three speeches were very interesting
as it is always good to know about other religions, as well as their histories. I agreed
that all religions have similar objective, which is about teaching us the importance
of doing the right things and thinking in the right manner. If similar events are going
to be held again in the future, it would be really nice to hear from other religions not
represented today.

Rita Andria Tigris - Ibu Rumah Tangga

Perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-73 ini sangat berkesan. Mengambil tema
dialog antar agama mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan
semboyan bangsa Indonesia, serta mewakili keanekaragaman suku, agama dan
budaya di Indonesia. Makanan khas Indonesia yang disajikan juga sangat enak.
Acara potong tumpeng dan alunan musik angklung juga sangat menarik perhatian.
Dirgahayu Republik Indonesia!

12
Australia, yaitu Islam, Hindu dan Buddha. Mereka
Ustadz Nuim Khaiyath
pun dipilih demi menceritakan dan berbagi sedikit mengenalkan ajaran agama Islam

informasi mengenai agama-agama yang masih

belum dikenal oleh sebagian besar masyarakat di
Australia.

Presentasi tentang ajaran agama Islam dibawakan

oleh Nuim Khaiyath, jurnalis senior dengan
pengalaman lebih dari 40 tahun bekerja di media
Australia dan Indonesia. Beliau menekankan
pepatah “tak kenal maka tak sayang”, yang
ia percayai merupakan hal penting demi
menghindari persepsi negatif dan salah mengenai
ajaran agama.

Bapak Gede Marsaja, seorang akademisi dengan

segudang pengalaman di bidangnya, juga
bercerita sedikit mengenai ajaran agama Hindu
yang mengenal kecintaan dan kehormatan pada
mahluk hidup dan tidak hidup di sekitar kita, seperti
para leluhur.
Permainan alat musik angklung
ikut mewarnai acara.
Untuk ajaran agama Buddha, Biksu Gontug
Rinpoche, salah satu pendiri Kadhampa Buddhist
Society of Australia, juga turut bercerita mengenai
ajaran agama Buddha yang mengenal karma,
sikap rendah hati, serta berbuat baik kepada
sesama manusia.

Acara malam itu juga mengingatkan kita semua

akan pentingnya menghargai keberagaman
agama demi menciptakan sikap toleransi dalam
hidup, tanpa memandang buruk ataupun
membandingkan ajaran agama lain. Pesan ini
juga bertujuan untuk mengedukasi kita agar lebih
tepat dalam memilah juga memilih informasi
sebelum berkomentar mengenai ajaran agama
individu lainnya.

Octa

www.buset-online.com

13
 Advertorial
'CAREER READY' DENGAN GELAR
DAN ILMU DARI THE HOTEL SCHOOL
S
eiring dengan perkembangan teknologi
transportasi, industri perhotelan dan pariwisata
juga ikut berkembang pesat di hampir semua
negara. Bahkan tidak sedikit negara yang
bergantung pada industri perhotelan dan
pariwisata sebagai kontributor terbesar dalam
penghasilan negara. Sebut saja Macau. Pada tahun
2014, sebesar 47.9% dari berbagai pekerjaan di Macau
merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan
perhotelan dan industri pariwisata secara langsung,
seperti hotel, travel agents, penerbangan, dan banyak
lagi.
Di Australia sendiri, industri perhotelan dan pariwisata
memberikan kontribusi terhadap ekonomi negara
sekitar $40 milyar per tahunnya. Menurut United Nations
World Tourism Organisation (UNWTO), kedatangan turis
internasional di seluruh dunia diperkirakan akan naik
sebesar 3.3%. Dari data yang singkat ini, kamu dapat
melihat bahwa pekerjaan di bidang perhotelan dan
pariwisata akan tetap bertahan sampai sekian tahun
kedepan.
5 Ribu Lapangan Kerja
Tersedia Untuk Pelajar
The Hotel School
Ingin bergabung di industri perhotelan dan pariwisata
ini? The Hotel School menawarkan program Bachelor
of Business in Hotel Management, untuk memberi
kesempatan kepada para pelajar yang mempunyai
minat untuk berkarir di bidang perhotelan dan pariwisata.
Dalam program ini, kamu akan mempelajari berbagai
macam keterampilan dalam menjalankan sebuah
hotel, terutama management dan operational skills.
Keterampilan inilah yang akan memberikan sebuah hotel
nilai tambah dan keunggulan dibandingkan dengan
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
Jadi, tunggu apa lagi? Tunjukkan dan kembangkan terus minat dan bakatmu dalam industri pariwisata dan perhotelan yang terus berkembang ini. Untuk informasi lebih lanjut
dan pendaftaran ke program-program The Hotel School, hubungi melbourne@super-star.com.au.
14
hotel-hotel lainnya. Keterampilan dan pengetahuan
tersebut akan disalurkan kepada murid-murid melalui
berbagai mata kuliah berikut: Managing Organisation,
Accommodation Operations, Tourism Theories and
Practices, The sustainable Hotel Environment, Facility and
Risk Management for Hospitality Operations. Selain itu,
pelajar juga bisa mendapat pengetahuan yang luas,
yang berhubungan dengan operasional hotel, seperti:
Food and Beverage Operations, Festival and Special
events Planning, Communication in Organisation, dan
Production Management for Convention and Events.
Selain fokus dalam keterampilan dalam Hotel
Management, program ini juga sangat membangun
dalam keterampilan untuk dalam dunia bisnis, yang
mencakup pemasaran, komunikasi, dan bahkan akutansi.
Superstar Education (Indonesia) terpilih untuk mengikuti Exclusive
THS Fam Tour di Sydney, Sanctuary Cove dan Melbourne
Pengetahuan dan keterampilan dalam bisnis tersebut
akan diajarkan melalui subjek sebagai berikut: Marketing
Principles, Accounting for Business, Introduction to Business
Law, Entrepreneurship and Innovation, dan Competitive
Strategy. Dengan ini, murid-murid bisa mendapat
pengetahuan luas dari berbagai macam bidang untuk
mengembangkan dan mengoperasikan sebuah hotel.
The Hotel School merupakan bagian dari Southern
Cross University, yang merupakan salah satu top 150
universitas muda (di bawah 50 tahun) dari seluruh dunia.
Melalui kemitraan unik dengan Mulpha Group, The
Hotel School mempunyai kerjasama dengan berbagai
industri perhotelan yang sudah dikenal baik oleh
masyarakat Australia dan bahkan international, seperti
Intercontinental, Four Points by Sheraton, Four Seasons
Hotel, Hyatt, The Westin, Crowne Plaza, dan banyak lagi.
Selain pendidikan S1, The Hotel School juga mempunyai
program di jenjang yang lebih tinggi seperti Postgraduate
Diploma dan program Master.
The Hotel School ini mempunyai keunggulan untuk
memberi penempatan kerja kepada murid-murid
karena adanya kerjasama yang sangat erat dengan
berbagai macam industri. Setiap tahunnya terdapat
sekitar 5000 lowongan pekerjaan yang dapat di akses
oleh murid-murid The Hotel School; bahkan sejumlah
lowongan ini memberikan prioritas kepada pelajar dan
lulusan The Hotel School. Penempatan kerja ini akan
memberikan keunggulan bagi murid-murid yang akan
terjun dalam dunia kerja setelah menyelesaikan program
ini. Dengan meningkatnya kompetisi dalam industri
perhotelan dan pariwisata, penempatan kerja ini akan
sangat menguntungkan bagi para lulusannya untuk
terus mengembangkan karir mereka dalam industri yang
sedang naik daun ini. Dengan adanya pengalaman kerja
dibidang yang relevan semasa kuliah, kamu akan lebih
mudah memasuki dunia kerja dan menapak tangga karir.
(Southern Cross University – CRICOS Provider: 01241G)
 buset ngeliput

Berbagi Cinta
di Soundsekerta 2018
B
ulan September tahun ini jadi bulan penuh warna dan kebahagiaan
festival seni budaya, khususnya bagi komunitas Indonesia di Melbourne.
Soundsekerta yang sudah dinanti-nantikan pun kembali hadir menghibur
pada 22 September 2018. Acara musik tahunan yang diselenggarakan oleh
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ranting Monash University sejak
tahun 2007, tahun ini sukses memboyong Tulus dan Raisa untuk berbagi panggung.
Sekali lagi Melbourne Town Hall jadi saksi kemeriahan Soundsekerta yang kali ini
mengambil tema, Serenade for The Nation.
diminati banyak orang. Namun ada yang istimewa di acara Soundsekerta
tahun ini. Penampilan pembuka dari Rayhan Sudrajat, musisi tradisional yang
piawai memainkan alat musik sape dari Kalimantan ini disambut hangat. Sambil
menyanyikan lagu-lagu nasional bernuansa persatuan, Rayhan memetik senar
sapenya dan menunjukkan indahnya alunan musik tradisional dihadapan ratusan
penonton.
Musisi asal kota Bandung yang saat ini sedang mengenyam pendidikan S2 di
bidang Ethnomusicology di Universitas Monash ini juga ditemani oleh dua rekannya

Musik Tradisional dari India dan Colombia yang turut memainkan alat musik tradisional negara
mereka masing-masing. Kolaborasi ketiga musisi tersebut membuktikan bahwa

Mendapat Tempat
Daftar penyanyi kenamaan Indonesia yang pernah mengisi gelaran Soundsekerta
sudah begitu panjang. Musik yang cenderung nge-pop biasanya yang
memeriahkan acara, karena memang terbukti genre musik populer paling
musik tradisional Indonesia juga dapat dipadukan dengan musik dari negara lain.
Dengan tujuan memajukan dan menghubungkan budaya Indonesia dengan
budaya lain, variasi dan kombinasi musik tentunya menambah keunikan musik
itu sendiri, serta membuka kemungkinan lebih besar untuk dapat diterima dan
dinikmati oleh banyak pencita musik dunia.

Lebih dari 1700 penonton memadati

ruangan Melbourne Town Hall yang megah
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Apa Kata Mereka?

Jordan Frans Adrian - Mahasiswa
Australian Catholic University (Teaching)
Acara ini sangat fun dan menarik.
Penampilan Rayhan dengan alat musik
tradisionalnya juga sangat unik karena
berbeda dari musik-musik modern yang lebih
sering mendapat exposure media. Semoga
lewat acara ini, masyarakat Indonesia bisa
lebih menghargai musik tradisional.
Adisa Manalu – Mahasiswa Monash University
(Media & Communications)
Acara Soundsekerta kali ini sangat bagus. Ini merupakan
acara yang benar-benar menggambarkan Indonesia.
Bukan hanya sekadar perkumpulan masyarakat Indonesia
di Australia, tetapi juga menampilkan performa musisi-
musisi bertalenta Tanah Air. Menonton langsung aksi musisi
tradisional yang tampil juga merupakan hal yang baru dan
unik untukku.

16
 Seorang penggemar yang beruntung
menaiki panggung dan mendapatkan
pelukan hangat sang bintang

Hadirin menjadi antusias ketika

para bintang mulai tampil

Tulus tampil prima dengan suara emasnya

seraya mempromosikan sarung tradisional bangsa

langsung merangsek area depan panggung demi melihat idola mereka dari
dekat. Tulus tampil membawakan beberapa lagu populer dari tiga album miliknya,
termasuk lagu paling baru miliknya yang berjudul Labirin. Malam itu Tulus juga
tampil atraktif dan interaktif. Ia sempat mengajak dua penonton untuk bernyanyi
bersamanya di atas panggung.

Meski malam sudah semakin larut, semangat penonton yang hadir tak berarti
surut. Tak lama setelah Tulus pamit, acara kemudian diteruskan oleh penampilan
penyanyi cantik Raisa, yang muncul diiringi histeria penonton. Malam itu
merupakan kali kedua penyanyi yang identik dengan lagu bertema cinta ini hadir
di acra PPIA Monash. Enam tahun lalu, Raisa sempat memeriahkan Soundsekerta
2012. Lagu-lagunya yang syahdu dan cukup mendayu-dayu membius penonton
untuk ikut bernyanyi bersama.

Tulus dan Raisa sama-sama berhasil membentuk ajang karaoke bersama seluruh
gedung Town Hall. Ternyata banyak yang hafal lagu-lagu mereka di luar kepala.
Raisa tampak makin
bersinar dengan Malam itu, banyak juga penonton yang dibuat baper (terbawa perasaan), entah
kehamilannya
karena mengenang kegagalan percintaan atau malah menikmati indahnya jatuh
cinta.

Karaoke Berjamaah di Town Hall
Siapa sih yang tidak kenal Tulus? Lagu-lagu ciptaannya selalu unik dan terdengar
manis. Seringkali terdengar personal karena dituangkan berdasarkan kisah
hidupnya sendiri. Kehadirannya tentu sangat ditunggu-tunggu, terbukti penonton
Kelancaran dan kesuksesan acara Soundsekerta tahun ini tentunya tak lepas dari
dedikasi dan kerja keras seluruh panitia yang bertugas. Kontribusi mereka dalam
mempromosikan seni musik Indonesia di Melbourne patut diapresiasi. Semoga
komunitas Indonesia dapat terus bekerjasama dalam menyebarluaskan budaya
Indonesia di negeri Australia.
Octa
www.buset-online.com

Rayhan (kanan) , musisi asal Bandung, memainkan sape ditemani dua rekannya dari India dan Colombia, seraya diiringi tarian tradisional Dayak

17
 buset ngeliput

MERAYAKAN KOMPETISI
SEHAT DENGAN KOMEDI
Irene Felicia, People’s Face, AAA, hingga Ajoy tak habis-
habisnya menghibur penonton melalui lantunan-lantunan
lagu kontemporer hingga tembang nostalgia khas
Indonesia. Terbukti sukses menghilangkan rindu - meski
sejenak - akan tanah air.

Awards Night Springnation pula menghadirkan bintang

tamu spesial yang dibawa langsung dari Indonesia, Wira
Setianagara dan Dodit Mulyanto. Keduanya merupakan
stand-up comedian ternama Indonesia. “Kita mau bikin hal
Dodit Mulyanto dengan logat medok-nya
yang berbeda, Indonesia kan punya banyak banget talent dan muka lempeng-nya selalu berhasil
mengundang tawa
lain di bidang hiburan selain musik, salah satunya adalah
komedi, jadi kita pilih untuk membawa komika-komika dari
Awards Night Springnation dimeriahkan oleh
penampilan para komika terbaik Tanah Air Indonesia agar kita semua juga bisa bonding lebih akrab Dan betul saja, penampilan stand-up dari
lewat tawa,” jelas Devina. Wira Setianagara dan Dodit Mulyanto berhasil
memanen tawa tak henti. Finalis-finalis Stand-up
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia Deakin Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV tersebut
Wira Setianagara melempar guyonan
University (PPIA Deakin) kembali menggelar bermuatan nostalgia zaman kuliah menyampaikan guyonan-guyonan dengan gaya
Springnation, acara untuk merayakan datangnya yang berbeda.
musim semi yang diselenggarakan mulai dari
penghujung Juli hingga awal September lalu. Wira Setianagara yang lebih sering diingat
Berbeda dengan acara-acara komunitas pelajar dengan ciri khasnya mengangkat topik romansa
lainnya, Springnation diisi dengan kompetisi-
kompetisi olahraga yang ditujukan untuk
menyatukan remaja-remaja Indonesia yang APA KATA MEREKA
sedang belajar di Melbourne.
Anne Ananda - Deakin
University
Tidak hanya menggelar kompetisi olahraga seperti
Springnation Awards
futsal, basket, dan badminton, PPIA Deakin juga
acaranya seru dan
menggelar kompetisi video game, di antaranya
menghibur. Bintang
FIFA dan DOTA. “Springnation memang sengaja
tamunya sangat
mengadakan kompetisi olahraga dengan tujuan
menghibur. Enjoyable
agar teman-teman kita yang belajar di sini bisa
throughout the event.
lebih aktif juga, bisa bermain bersama menunjukkan
Untuk masukan, mungkin
kebolehannya di bidang olahraga,” ujar Devina
nanti guest star bisa
Kristania selaku Project Manager Springnation 2018.
ditaruh di akhir acara aja. Karena kemaren ini
benar-benar langsung pada pulang setelah
Sebagai puncak acara, Awards Night
penampilan Dodit, padahal masih ada
diselenggarakan di Melbourne City Conference
Klaudspirits dan main event itu sendiri.
Centre (MCCC) yang dihadiri sekitar 200
pengunjung. Tak sekadar pengumuman pemenang
Jonathan Talahatu -
dan pembagian hadiah, malam penghargaan
Deakin University
ini diisi banyak penampil. Sebut saja Klaudspirits,
Springnation acaranya
seru banget, apalagi
karena saya sendiri suka
Ini dia wajah penuh sekali olahraga. Dari
kegembiraan tim futsal
yang berhasil meraih juara 1 acara kayak gini aku
juga jadi bisa ketemu
teman-teman lama.
Mungkin kalau bisa untuk
selanjutnya, untuk olahraga basketnya jadi 5 x 5.

Prima Januar Sastrawiria -

Konsul Muda Pensosbud
KJRI Melbourne
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Springnation menurut
saya, terutama yang
Awards Nightnya,
sangat menarik. Apalagi
menghadirkan dua
stand-up comedian
yang mana selama
saya bekerja di KJRI Melbourne belum pernah
saya lihat. Biasanya saya lihat pertunjukan
musik dan seni drama dan tari, menurut saya
ini cukup menghibur terutama bagi teman-
teman mahasiswa yang juga sedang puncak-
puncaknya mengerjakan tugas sekarang.
Inisiatif Springnation ini juga sangat baik dari
PPIA Deakin untuk memilih olahraga. Karena
dengan olahraga kita bisa mengaktualisasikan
diri dan menjalin hubungan yang lebih erat lagi
18 terutama dengan tim.
 gitar sambil mengajak satu penonton untuk maju ke
depan untuk duet bersamanya. Penampilan Dodit yang
sangat interaktif ini dinilai sangat menghibur apalagi
saat ia melontarkan komentar-komentar mengenai
pengalamannya selama berada di kota Melbourne.

Springnation sukses menciptakan keakraban pelajar-

pelajar Indonesia di Melbourne lebih erat dengan
kompetisi-kompetisi olahraga yang dibungkus secara
menghibur dengan musik, tari, dan tawa. Olahraga jelas
sehat, tapi banyak tawa pun tak kalah menyehatkan!

Asa

Dodit mengajak salah satu

penonton untuk berduet

Klaudspirit ikut memeriahkan

Most Valuable Person tim futsal. Selamat!
malam penghargaan
Springnation

dan patah hati, malam itu melawak mengenai

kehidupan pelajar. Mulai dari kenangannya
saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga suka duka
mengikuti kepanitiaan acara-acara kampus.
Materi ini terbilang sangat pas dan mengena
untuk penonton Awards Night Springnation yang
sebagian besar adalah pelajar.

Sedangkan Dodit Mulyanto, komika yang juga

sudah merambah hingga ke dunia film, tampil
kocak lewat ekspresinya yang kalem sambil
memainkan alat musik. Tidak hanya membawa Irene Felicia turut menyumbang
lagu lewat suara merdunya
biola seperti biasa, kali ini Dodit juga memainkan

www.buset-online.com

19
 profil buset

Wira Setianagara:
Berkomedi untuk
Menikmati Patah Hati
Komedi dapat dibilang senjata yang paling ampuh
untuk meringankan beban kehidupan kita sehari-hari.
Hal-hal yang mungkin terasa buruk di masa lalu justru
sekarang dapat dikenang menjadi suatu kenangan unik
yang lucu dan membuat Anda tertawa. Tidak terkecuali
bagi seorang finalis Stand-Up Comedy Indonesia (SUCI
5) Kompas TV yang satu ini. Ternyata Wira Setianagara
mendapatkan banyak inspirasi materi komedinya
dari pengalaman percintaan pribadinya sendiri yang
pernah membuatnya sangat sakit hati.
“Saya terus menerus mengeksploitasi di wilayah patah
hati sebenarnya karena saya melakukan stand-up
comedy sebagai salah satu cara berdamai. Saya pernah
ditinggal nikah, jadi daripada saya makin larut dalam
kesedihan, mendingan saya ketawain saja,” curhat Wira
di press conference Awards Night Springnation yang
digelar di KJRI Melbourne baru-baru ini.
Kesuksesan Wira Setianagara di ranah stand-up
comedy ternyata diawali dengan kecintaannya
terhadap hal yang sering dipandang lebih serius:
kecintaannya terhadap seni sastra dan gambar.
Dengan cerita singkatnya yang lucu, Wira mengaku
kariernya dimulai dari obrolan-obrolan ringan dengan
teman tongkrongannya yang sama-sama suka sastra.
“Suatu hari saya tanya ke teman saya, ‘kalau saya
nerbitin buku gimana ya?’ Saat teman saya coba baca
tulisan saya, dia jawab gini, ‘kamu ada hal
lain yang sekarang kamu lagi lakukan
nggak?’ Lalu saya jawab, ‘gambar!’
Teman saya kemudian tanya lagi,
‘yang lain, yang lain?’ Saya beri
tahu kalau saya juga suka stand-
up. Terus dia langsung bilang,
kompetisi pada tahun 2015 - tiga tahun setelah obrolan
itu terjadi. Dua minggu setelah tereliminasi saat telah
berhasil masuk ke 10 besar, Wira justru mendapatkan
tawaran untuk menerbitkan buku dari tulisan-tulisannya
di blog. “Di situ saya berpikir, wah, ini dia jawabannya.
Mungkin dari stand-up ini justru orang-orang jadi
ingin tahu sisi lain saya yang lebih dalam.” Ujar Wira
Setianagara yang telah sukses menjual bukunya berjudul
Distilasi Alkena yang berhasil cetak ulang 13 kali.
Terinspirasi
Raditya Dika
dan Dane

Tema patah hati yang telah melekat pada gaya

‘naah! coba kejar stand-up
sampai titik yang bisa kamu
kejar.’ Dan saat saya tanya
Cook
humor Wira inilah yang membuat penampilan pria kenapa, dia jawab dengan Wira Setianagara
asal Banjarnegara ini terus diminati khususnya bagi singkat, ‘nanti kamu tahu mengidolai komika
anak-anak muda. “Dulu saya pernah jadi sok pinter, sendiri jawabannya’,” jelas Wira kenamaan yang
membahas hal-hal lebih serius seperti sains dan politik. panjang lebar meniru obrolan juga penulis,
Tapi akhirnya saya balik lagi ke area percintaan, karena dengan temannya itu. Raditya Dika.
saya benar-benar mengalami hal itu sendiri, dan saya “Sepertinya
tahu banyak penonton juga mengalami hal yang Setelah itu akhirnya hampir semua
sama.” Wira Setianagara orang yang
menggeluti stand- baru terjun
up comedy di dunia
Kesedihan Butuh Ditemani dan ikut stand-up
pasti
“Saya percaya kesedihan itu butuh ditemani, kesedihan
itu butuh perwakilan,” ujar Wira dengan puitis. “Kalau
kalian suka komedi, maka tertawakanlah patah hati
itu dengan komedi. Kalau kalian suka musik atau
membaca, dengarkanlah lagu-lagu dan tulisan-tulisan
galau untuk menemani kesedihan itu,” tambah pria
yang juga punya kekhasan lewat kumis melintangnya.

“Setelah saya melakukan stand-up comedy, di platform

lain saya menulis. Lalu di Youtube saya bikin musikalisasi-
musikalisasi puisi. Saya selalu bergerak dan mencoba
menggali sejauh mana patah hati ini bisa dinikmati,”
imbuhnya.
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

20
 mengidolakan Raditya
Dika, yang sepertinya
membuat stand-up
jadi booming banget
di tahun 2011 bersama
teman-teman komunitas
Stand-Up Indonesia
lainnya. Sebut saja
Ernest Prakasa, Pandji
Pragiwaksono, Isman
H. Suryaman, dan Ryan
Adriandhy,” paparnya.

Dari menonton video-video

mereka di Youtube, Wira pun ikut
tergoda untuk berpartisipasi hingga
akhirnya mengikuti komunitas stand-up di
Purwokerto, tempatnya tinggal. Di wilayah regional
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng & DIY), komunitas-
komunitas stand-up berkumpul menjadi satu, Wira dan teman-temannya pun
saling sharing dan belajar banyak hingga “bertemu” tokoh-tokoh komedi lainnya
yang menginspirasi Wira lebih jauh.

“Dari banyak-banyak berkumpul itu saya juga menemukan komedian-komedian

baru dari luar yang menginspirasi, mulai dari Robin Williams, Ellen Degeneres,
sampai Chris Rock,” jawab Wira. “Secara personal, saya tidak punya idola yang
spesial banget, karena menurut saya semua komedian punya hal-hal spesial
tersendiri yang bisa diambil positifnya. Seperti George Carlin, saya suka cara
pikirnya yang liar dan menyenangkan. Atau Dane Cook, dimana saya melihat
ternyata di luar negeri banyak juga yang membahas mengenai persoalan
asmara bahkan dengan lebih tajam. Bo Burnham yang menurut saya sangat
amat unik dan skillful banget, hingga sekarang Hasan Minhaj yang juga lagi ramai
diperbincangkan dimana-mana, saya memang selalu mencoba untuk terus
mengikuti tokoh-tokoh komedi yang dapat menginspirasi saya lebih lagi,” ujar
Wira Setianagara membeberkan referensi komedian yang menginspirasinya.

Dari Petani Hingga Komedi

Siapa yang menyangka Wira kecil pernah ingin jadi petani. “Dulu pas masih kecil
saya tidak ada cita-cita yang tinggi-tinggi. Dulu saya ingin jadi petani, karena
saya pikir kita sampai meninggal butuh makan, dan satu-satunya yang dapat
memproduksi makan adalah pertanian,” serunya. Namun seiring bertambahnya
usia ia menyadari bahwa hobi pun bisa menghidupi. “Semakin saya dewasa saya
melihat orang-orang yang hidup dari passionnya, seperti penari, musisi, hingga
saya sendiri sebagai stand-up comedian. Maka dari itu, kenapa enggak? Kalau
kamu punya mimpi yang aneh-aneh, pasti bisa! Jadi kejar saja, karena nggak
ada yang salah dengan mimpi kita,” ucap Wira lugas. Baginya dengan komedi ia
malah berani mengeksplorasi kegelisahan diri sendiri.

Asa
www.buset-online.com

21
 buset ngeliput

Uis Nipes

Film Pendek
Karina Soerbakti
untuk Tanah Karo
sukses membawa budaya Tanah Karo hingga luar negeri,
bahkan sampai memenangkan penghargaan di film
festival yang diadakan di Amerika Serikat. Sebagai satu-
satunya perwakilan dari Indonesia, Uis Nipes merupakan
satu dari dua perwakilan Asia di La Jolla Fashion Film
Festival di California tahun ini yang berhasil masuk ke
dalam empat nominasi dan memenangkan nominasi Best
Music.

Karina Soerbakti selaku penggagas ide dan konsep cerita

Uis Nipes juga merangkap sebagai pemeran, fashion stylist,
produser, dan executive produser film ini. Karina yang dulu
menempuh pendidikannya hingga S2 di bidang media
dan komunikasi di Melbourne ini mengaku memiliki tujuan
kuat dalam proses membuat film tersebut di Indonesia. “Uis Karina Soerbakti dalam balutan kain Uis Nipes, kain kebanggaan masyarakat Karo.
Nipes ini adalah kain tradisional Karo. Saya yang berasal
asli dari Karo mempunyai rasa tanggung jawab besar
untuk mengangkat kultur saya di mata dunia,” jelas Karina. belum bikin dan belum lihat, apalagi orang-orang
“Banyak orang kurang mengenal tentang Suku karo dan luar negeri sebenarnya sangat tertarik dengan hal-
produk kebudayaannya, misalnya kain Uis Nipes. Jadi saya hal berbau etnik,” lanjutnya. Bahkan menurutnya
ingin membuat film yang autentik, apa yang orang lain kain Uis Nipes yang identik dengan warna merah,
sesungguhnya bisa hadir dalam berbagai warna.
Memperlihatkan beberapa corak dan warna Uis Nipes
Tak hanya mengangkat sisi fesyen, Uis Nipes juga
mengangkat keragaman Karo seperti tanah
Kekayaan Indonesia tak habis-habisnya menjadi lanskapnya Gunung Sinabung, memperlihatkan
ladang inspirasi. Tak hanya kekayaan alam dan penenun-penenun asli Uis Nipes, hingga rumah
pesonanya, perbedaan-perbedaan budaya adat asli di sana. “Ini salah satu bentuk empati saya
yang ada terus melahirkan keunikan baru yang terhadap masyarakat Karo yang terkena dampak
mendorong rakyat Indonesia untuk terus berkarya. erupsi Gunung Sinabung, supaya masyarakat lebih
Setiap budaya mengandung cerita dan sejarah aware akan adanya Tanah Karo dan diharapkan
tersendiri untuk dilestarikan dan diteruskan. dapat membantu korban-korban di sana,” jelas
Karina.
Itu pula mengapa Karina Soerbakti memilih untuk
membuat film pendek berjudul Uis Nipes. Cinta Karina Soerbakti mengaku akan terus membuat
Karina terhadap film dan fashion menghasilkan proyek lain seperti film pendek dan web series
karya berdurasi hampir empat menit yang unik. di masa mendatang. “Saya sadar saya masih
Dalam medium film pendek ini Karina memadukan baru banget di dunia perfilman, jadi saya butuh
seni perfilman dengan fesyen, khususnya portofolio. Yang jelas saya akan tetap membuat
memperlihatkan kain tenun tradisional Karo dari karya yang berbau Indonesia dan Karo, saya
Sumatera Utara. berharap banyak juga anak muda yang terus
peduli terhadap budaya Indonesia,” tutur Karina
Tak hanya mengangkat tradisinya untuk antusias.
Film pendek Uis Nipes memenangkan penghargaan dalam kategori Best Music di ajang
masyarakat di Indonesia, Uis Nipes ternyata juga La Jolla Fashion Film Festival di California
Asa
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Film Uis Nipes memperlihatkan modernisasi kain tradisional dalam dunia fesyen
22
 buset imigrasi

Occupation Occupation
Occupation ID Description Ceiling Value Occupation ID Description Ceiling Value
2018-19 2018-19

1213 Livestock Farmers 4,841 2535 Surgeons 1,000

1331 Construction Managers 5,982 2539 Other Medical Practitioners 1,145
1332 Engineering Managers 1,131 2541 Midwives 1,000
1341 Child Care Centre Managers 1,000 2544 Registered Nurses 17,322
1342 Health and Welfare Services Managers 1,302 2611 ICT Business and Systems Analysts* 1,466
2211 Accountants* 3,753 2613 Software and Applications Programmers* 7,271
2212 Auditors, Company Secretaries and Corporate Treasurers* 1,342 2621 Database and Systems Administrators and ICT Security Specialists 2,660
2241 Actuaries, Mathematicians and Statisticians 1,000 2631 Computer Network Professionals* 2,167
2245 Land Economists and Valuers 1,000 2633 Telecommunications Engineering Professionals 1,000
2247 Management consultant 3,894 2711 Barristers 1,000
2321 Architects and Landscape Architects 1,251 2713 Solicitors 3,770
2322 Cartographers and Surveyors 1,000 2723 Psychologists 2,228
2331 Chemical and Materials Engineers 1,000 2725 Social Workers 2,125
2332 Civil Engineering Professionals 3,510 3122 Civil Engineering Draftspersons and Technicians 1,000
2333 Electrical Engineers 1,000 3123 Electrical Engineering Draftspersons and Technicians 1,000
2334 Electronics Engineers* 300 3132 Telecommunications Technical Specialists 1,000
2335 Industrial, Mechanical and Production Engineers* 1,780 3211 Automotive Electricians 1,000
2339 Other Engineering Professionals* 700 3212 Motor Mechanics 6,099
2341 Agricultural and Forestry Scientists 1,000 3222 Sheetmetal Trades Workers 1,000
2346 Medical Laboratory Scientists 1,600 3223 Structural Steel and Welding Trades Workers 4,639
2347 Veterinarians 1,000 3232 Metal Fitters and Machinists 6,989
2349 Other Natural and Physical Science Professionals 1,000 3233 Precision Metal Trades Workers 1,000
2411 Early Childhood (Pre-primary School) Teachers 2,488 3241 Panelbeaters 1,000
2414 Secondary School Teachers 8,480 3311 Bricklayers and Stonemasons 1,594
2415 Special Education Teachers 1,000 3312 Carpenters and Joiners 8,372
2512 Medical Imaging Professionals 1,224 3322 Painting Trades Workers 3,277
2514 Optometrists and Orthoptists 1,000 3331 Glaziers 1,000
2519 Other Health Diagnostic and Promotion Professionals 1,000 3332 Plasterers 2,081
2521 Chiropractors and Osteopaths 1,000 3334 Wall and Floor Tilers 1,259
2524 Occupational Therapists 1,227 3341 Plumbers 5,766
2525 Physiotherapists 1,613 3411 Electricians 9,303
2526 Podiatrists 1,000 3421 Airconditioning and Refrigeration Mechanics 1,836
2527 Speech Professionals and Audiologists 1,000 3422 Electrical Distribution Trades Workers 1,019
2531 General Practitioners and Resident Medical officers 3,348 3423 Electronics Trades Workers 1,769
2533 Internal Medicine Specialists 1,000 3513 Chefs 2,821
2534 Psychiatrists 1,000

*Occupations that are subject to pro rata arrangements. For Accountants (2211) the occupational ceiling also reflects volumes in other skilled visa categories.

Yapit

Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari situs imigrasi 14 September 2018. Jika Anda membutuhkan informasi yang akurat tentang kemungkinan Anda mendapatkan TR/PR Australia, Anda bisa menghubungi
Yapit Japoetra MARN 0213101 (YNJ Migration Consultants) di (03) 9650 0895 / yapit@tpg.com.au atau agen-agen imigrasi terdaftar lainnya.
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

24
BARANG SELUNDUPAN
Seorang Palestina bernama Mahmud hendak melintas pos perbatasan Israel -
Palestina. Dia bersepeda dan membawa dua tas besar di pundaknya.
Tentara Israel segera memerintahkan dia berhenti, “pinggirkan sepedamu itu! Apa isi
kedua tas itu?”
“Pasir,” jawab Mahmud.

Tentara Israel tidak percaya begitu saja. Mereka membongkar kedua tas milik
Mahmud dan benar mereka menemukan pasir didalamnya. Akhirnya mereka
melepaskan mahmud dan membiarkan dia melintas perbatasan menuju wilayah
Israel.

Kejadian yang sama berulang kali terjadi hingga dua tahun lamanya. Suatu
waktu, ketika sedang berada di luar kota Yerikho, tentara Israel yang sempat
memberhentikan Mahmud muncul dan menjumpainya.

“Hei, kamu yang suka bawa pasir,” tegur tentara Israel itu. “Saya menduga kamu
selama ini membohongi kami saat melintas perbatasan. Baiklah, ini diantara kita
berdua saja, saya mau tanya, apa sih yang kamu selundupkan tiap hari selama tiga
tahun ini?”

Mahmud menjawab, “SEPEDA!”

 buset ngeliput

Menggerakkan Generasi
Muda Bangsa yang Inovatif
APA KATA MEREKA
Aya - Mahasiswa Monash
University
Acara ini keren banget. Saya
pribadi ingin mendengar
pemaraparan Ahmad
Junaidi karena saya juga dari
Lombok. Ide untuk turun ke
masyarakat itu keren banget,
mengarahkan orang-orang di desa mulai dari
anak kecil sampai orang tuanya. Semoga
Foto bersama para peserta roundtable discussion
forum yang digelar LPDP Monash Indonesia
remaja Indonesia bisa melihat contoh orang-
orang muda yang sukses dengan ide-ide inovasi
yang baru.

Pada Sabtu, 25 Agustus kemarin, LPDP Monash sekolah dan awareness campaign yang ditujukan untuk
Yugo - Persatuan Pelajar
Indonesia menggelar roundtable discussion forum mendorong literasi media, yaitu rasa skeptis yang sehat
Indonesia di Australia
dengan judul “Envisioning Indonesia’s Future: terhadap informasi yang didapat, keingintahuan akan
Saya suka banget, saya bisa
Empowering Youth Innovative Movements” di sumber informasi tersebut, serta pengertian akan risiko
melihat banyak ide “gila”
Kampus Clayton Monash University. Dengan yang dapat disebabkan dengan membagi informasi
yang memicu ide-ide lain,
rentetan pembicara yang inspiratif, mulai dari tersebut ke orang lain.
apalagi ketika pulang ke
Dr. Nasya Bahfen sebagai pembicara utama,
Indonesia kita bisa membuat
dilanjutkan oleh Ahmad Junaidi, Dr. Agung Yoga
Sembada, dan Diana Nur Fatimah. Pembicaraan
Berperan Aktif ide-ide baru dan bisa

dan pertukaran pemikiran yang terjadi siang itu Memperjuangkan membuat Indonesia lebih baik. Harapan untuk

diharapkan dapat mendorong generasi muda
Indonesia di Melbourne untuk menjadi masyarakat
visioner yang turut berperan aktif dalam proses
pembangunan masa depan bangsa.
Pentingnya Literasi Media
di Era Serba Sharing
Dr. Nasya Bahfen yang merupakan dosen senior
jurnalistik di La Trobe University membahas
mengenai pentingnya kualitas kecakapan literasi
media dengan banyaknya berita-berita hoax
di dunia media kita yang sudah berorientasi
kepada media sosial. Literasi media merupakan
kemampuan seseorang untuk memahami,
menganalisis dan mendekonstruksi pencitraan
media.
Walau terdengar remeh, berita-berita hoax
yang kerap beredar di sosial media seringkali
berujung dengan masalah yang sangat besar
baik di Indonesia maupun negara-negara lainnya,
apalagi dengan adanya sosial media yang
membuat semua berita dan informasi beredar
dengan sangat cepat dan diakses oleh banyak
orang dalam sekejap.
Lantas apa solusinya? Menurut Dr. Nasya Bahfen,
peningkatan jumlah konsumen media yang kritis
dapat dilakukan melalui program-program di
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
Edukasi Rakyat
Melalui Jage Kastare Foundation (JKF), Ahmad
Junaidi terjun langsung dalam pengadaan edukasi
yang mencakup pendidikan Bahasa Inggris, social
entrepreneurship, hinga kesehatan nutrisi dan
penanggulangan gempa untuk masa depan generasi
muda di Lombok.
Dengan sekitar seratus siswa, JKF ditopang oleh para
relawan yang terus mendorong muda-mudi di Lombok
menjadi remaja yang kritis dan aktif untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka, baik dengan program edukasi
seperti Critical English Pedagody Class hingga melalui
keterlibatan besar siswa dengan jajaran direktur yayasan
ini sendiri.
Ahmad Junaidi percaya bahwa volunteerism khususnya
dari generasi muda selaku agen perubahan sosial
merupakan hal yang sangat penting untuk melahirkan
energi dan ide kreatif yang akan mendorong kemauan
lebih besar untuk terus berinovasi dan maju. Dengan saling
membantu sesama generasi muda bangsa khususnya di
pedesaan, Ahmad Junaidi yakin bahwa ini adalah kunci
dari kesejahteraan Indonesia yang lebih baik dan setara.
Merayakan Kebaikan
di Media Sosial
Pasti kita semua sering mendengar lelucon yang bernada
stereotyping seperti, “wah, Indonesia banget” saat
remaja Indonesia lainnya semoga kita terus
bermimpi dan terus berjuang.
Septi – Mahasiswa Monash
University
Acara ini sangat inspiratif.
Saya harap dengan ini
remaja Indonesia akan ingin
meningkatkan prestasinya
terus, agar tidak lelah
mengabdi untuk daerah kita
masing-masing karena Indonesia membutuhkan
kita.
ada hal-hal yang berbau negatif di negeri ini.
Apalagi dengan perkembangan pesat media
sosial, remaja Indonesia terpapar oleh banyaknya
stereotype negatif tentang bangsa kita sendiri,
yang ternyata dapat menghalangi kita untuk
berkeinginan maju.
Maka dari itu, dosen marketing di Swinburne
University, Dr. Agung Yoda Sembada mengajak
kita untuk mengganti fokus dan sorotan kita di
media sosial. Cap-cap negatif dapat membuat
remaja bangsa mudah menyerah karena sudah
tertanamnya paham-paham mengenai diri kita
yang sebenarnya tidak benar dan sesungguhnya
dapat diubah. Tidak hanya berbahaya untuk

26 Konjen RI untuk Melbourne, Spica Tutuhatunewa Konjen RI untuk Melbourne, Spica

bersama para pembicara, Diana Nur Fatimah, Tutuhatunewa memberikan piagam untuk
Agung Yoda Sembada, dan Ahmad Junaidi pembicara utama, Dr. Nasya Bahfen
kesuksesan satu individu, dampak cultural prejudice ini
dapat menyebar dengan ciri saling menjatuhkan yang
menjadi sebuah siklus.
Dr. Agung Yoga Sembada dalam sesinya yang diberi tajuk
“Celebrate a New Breed of Indonesian Heroes” yakin jika
pengguna media sosial di Indonesia lebih tertarik kepada
hal-hal positif yang inspiratif dibandingkan dengan
“nyinyiran” di internet, maka konten-konten berbau positif
pun akan menjamur dengan sendirinya yang dapat
memotivasi bangsa kita untuk percaya akan keunggulan
negeri ini untuk maju.
Generasi Muda Indonesia
Siap untuk Masa Depan
Tahap transisi dari masa remaja ke masa dewasa ternyata
tidak se-linear yang kita kira, setidaknya tidak seperti dulu.
Tahap belajar, bekerja, menikah, dan mempunyai anak
tidak lagi diikuti oleh seluruh remaja. Contohnya, banyak
remaja yang sekarang belajar sambil bekerja, atau
bahkan bekerja dulu baru belajar.
Walau begitu, masa dewasa yang ditandai dengan
kemandirian dari orang tua atau memulai keluarga
sendiri tidak dapat dilakukan dengan mulus di lingkungan
sosial kita tanpa adanya pekerjaan, yang mana sangat
bergantung pada pendidikan kita. Di sisi lain, banyaknya
lulusan kuliah yang melebihi kapasitas pekerjaan
yang tersedia membuat banyak remaja mengalami
underemployment, lapangan pekerjaan pun terus
meningkatkan tuntutan dan syarat-syarat untuk para
calon pekerja.
Forum diskusi yang digagas oleh LPDP Monash Indonesia juga menggelar workshop interaktif untuk seluruh hadirin.
Mereka berkumpul dan bekerja sama mempresentasikan ide-ide baru mengenai topik-topik yang diberikan oleh panitia,
mempraktikkan generasi muda Indonesia yang kritis dan aktif untuk kebaikan masa depan kita semua.
Pada pembicaraannya pada hari ini, Diana Nur
Fatimah menjelaskan pentingnya edukasi baru untuk
mengembangkan tidak hanya pendidikan formal
namun juga pendidikan yang mengasah kemampuan
remaja untuk membangun identitas, bergabung
dengan remaja-remaja dengan minat yang sama,
dan kemampuan untuk membangun jaringan.
Dengan model pendidikan baru ini kaum muda tidak
hanya dibekali oleh gelar di akhir masa pendidikannya, Ahmad Junaidi dengan Jage
Kastare Foundation (JKF)
namun juga portofolio akan kemampuan lain, mendorong muda-mudi Lombok
untuk kritis dan peduli sekitar
pengalaman, dan pencapaian-pencapaian yang
membuat seluruh remaja Indonesia lebih berkarakter dan
bukan sebatas remaja dengan gelar kuliah.
Asa
Agung Yoda Sembada mencontohkan salah satu unggahan
yang bernada stereotyping yang seringkali tanpa disadari
menjadi penghambat bangsa untuk maju. Diana Nur Fatimah
“membangunkan” para peserta
agar tidak hanya menggantungkan
diri pada pendidikan formal untuk
berkembang dan siap terjun ke
masyarakat
Dr. Nasya Bahfen mengingatkan
pentingnya literasi media di era
penuh berita palsu
www.buset-online.com
27
 info buset
Mengapa Hari Anak Perempuan
Internasional Perlu Diperingati?
Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa sejak tahun
2012, tanggal 11 Oktober ditetapkan oleh PBB sebagai
Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of
Girl Child). Masyarakat di seluruh dunia menggunakan
momen ini untuk menyebarluaskan isu-isu kesenjangan
dan diskriminasi terhadap anak perempuan.
Peringatan tersebut juga jadi bentuk apresiasi dunia
terhadap anak-anak perempuan, serta upaya dalam
menanggulangi kesenjangan yang kerap dialami anak-
anak perempuan.
Isu-isu kesenjangan dan diskriminasi dapat berbentuk
kekerasan, pengabaian, dan pembatasan hak-hak
anak, yang dapat mempengaruhi keselamatan dan
rasa percaya diri anak. Kekerasan emosional pada
anak juga kerap kali menjadi dasar para aktivis dunia
untuk senantiasa membela hak-hak anak perempuan.
Di Bawah Bayang-
bayang Pernikahan
Dini
Dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan
Internasional, ada baiknya kita berkaca pada
ketidakadilan dan diskriminasi terhadap anak
perempuan yang kerap terjadi di Indonesia. Salah
satu kasus yang sering kita dengar adalah pernikahan
di bawah umur, yang sering kali mengundang kritik
dari berbagai pihak, baik di kancah nasional maupun
internasional. Meski faktor geografis mempengaruhi
tren pernikahan di bawah umur, beberapa faktor lain
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
juga turut serta mendorong anak terjebak dalam aksi
ini. Keterbatasan ekonomi, kondisi keamanan negara
yang masih belum stabil, serta pengaruh tradisi budaya
merupakan tiga hal yang kerap melatarbelakangi
perempuan menikah di bawah umur, terutama mereka
yang tinggal di daerah-daerah desa tertinggal.
Sangat disayangkan jika talenta muda perempuan
Indonesia terhalang oleh pernikahan dini demi
memenuhi keinginan pihak tertentu. Aksi ini juga
kerap memaksa anak putus sekolah, memaksa
anak kehilangan masa kecilnya kerena harus fokus
mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang dianggap
lebih layak dilakukan oleh perempuan. Menurut Survei
Sosial Ekonomi Nasional, hanya sekitar 1,8% perempuan
Indonesia yang menikah di bawah umur 18 tahun
28 mengenyam pendidikan hinga lulus perguruan tinggi,
sementara sebagian besar dari mereka tidak sekolah
atau tidak lulus sekolah dasar,
Kesenjangan akses pendidikan bagi anak perempuan
dibanding anak laki-laki juga dianggap sebagai salah
satu pemicu pernikahan dini anak perempuan di
Indonesia. Hal ini lantas berdampak pada penyempitan
peluang kerja yang efek jangka panjangnya dapat
menurunkan kesejahteraan rakyat dan bangsa.
Menanti Peran Negara
Ini tentunya menjadi tugas penting bagi negara demi
menghindari dampak buruk pernikahan dini. Menurut
Undang-Undang Perkawinan di Indonesia, perempuan
baru dianggap sah untuk menikah di atas umur 21
tahun, tetapi persetujuan orangtua dapat dijadikan
alasan sah perempuan pada usia 16 tahun untuk
melangsukan pernikahan. Meski melawan hukum
negara, batasan ini tidak lantas mengurangi niat
beberapa orang tua untuk tetap menikahkan anak
perempuan mereka meski masih berusia di bawah 16
tahun atas dasar alasan-alasan tertentu. Hal ini jelas
menciptakan masalah karena usaha pemerintah
untuk memberikan keamanan mutlak bagi tiap anak
perempuan di Indonesia terhalang oleh keinginan dan
keputusan orang tua pihak yang terlibat.
Permasalahan pernikahan dini pada anak perempuan
di Indonesia tentunya bukan hal yang dapat dengan
mudah dan cepat diatasi. Meski pemerintah memiliki
peran penting dalam menjamin perlindungan anak,
upaya berkelanjutan jangka panjang dari berbagai
pihak menjadi dasar utama untuk mencegah aksi
pernikahan dini. Maka dari itu, peran keluarga, komunitas
dan sekolah dalam mengedukasi dan memberdayakan
perempuan sangatlah penting. Menjamin kesempatan
sejajar untuk mengenyam bangku pendidikan, serta
membangun semangat kemandirian dapat melindungi
anak dari aksi pernikahan di bawah umur. Menyadari
dampak negatif dari pernikahan dini bagi anak-anak
lewat pendidikan dan juga pendekatan keluarga
sangatlah penting demi menanggulangi masalah
kesenjangan gender di Indonesia.
Anak-anak seharusnya dapat merasakan keamanan
dan kenyamanan dari lingkungan sekitar, tanpa
memandang gender. Banyak anak perempuan
dengan sejuta kreativitas dan kemampuan terpaksa
mengubur mimpi-mimpi karena minimnya akses
kesenjangan di masyarakat. Sikap dan sifat apresiasi
terhadap kaum perempuan harus dimulai sejak dini
agar mereka mampu memupuk rasa percaya diri,
berusaha belajar dan bekerja tanpa rasa takut, serta
ikut berkontribusi dalam kemajuan bangsa.
Meski Hari Anak Perempuan Internasional hanya sehari
dalam setahun, perayaan ini dapat dimanfaatkan
untuk menyadarkan diri bahwa setiap anak, tanpa
memandang gender, status, ras, suku dan agama
di seluruh belahan dunia berhak mendapatkan hak
dan akses pendidikan, kesehatan dan perlindungan.
Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya edukasi
dan pemberdayaan perempuan untuk mengatasi aksi
pernikahan di bawah umur, yang dapat berdampak
buruk pada kesehatan anak dan menciptakan
kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat.
Octa

Tidur Nyenyak Kaum Inteligensia
SEBUAH ALARM
UNTUK PENDIDIKAN
Kemampuan bayi tentunya terbatas. Berkomunikasi hanya lewat tangisan,
aktivitasnya pun terbilang hanya makan dan tidur. Setelah menyusui atau dibuai
nyanyian pengantar tidur biasanya mata mungil bayi akan tertutup dengan cepat.
Nah, beranjak dewasa kita akan mengenali spesies “bayi besar”. Mereka tak mau
“bangun” meski sudah dewasa.
Siapa sajakah bayi-bayi besar yang dimaksud? Salah satunya, kaum inteligensia,
atau jika menengok kamus Bahasa Indonesia berarti kaum intelektual, para
cendekiawan. Di era yang begitu bergegas dan cepat berubah, mereka tetap
duduk diam dalam kondisi nyaman. Mereka bicara di depan publik dengan
kapasitas sebagai ahli, namun tidak dapat membaca situasi aktual.
Kemerosotan sistem pendidikan adalah salah satu contohnya. Murid-murid bukan
lagi buta huruf, tetapi buta akan kondisi sosial pada masyarakat. Mental dalam
pembelajaran semakin hari semakin tidak menarik. Adapun situasi ini diperparah oleh
sikap pengajar yang sibuk menghitung hari libur. Ditambah lagi dengan sekolah-
sekolah yang sekadar mengejar profit. Mereka tidak akan pernah bisa menjadi
institusi pendidikan yang mandiri dan berhasil membangun generasi yang mawas.
Sangat disayangkan apablia sekolah-sekolah independen hilang dari eksistensinya.
Sebagian besar dari mereka tidak bisa bersaing dengan sekolah-sekolah “elite”
dengan modal yang tinggi, serta fasilitas-fasilitas mewah. Tidak ada relevansi antara
fasilitas mewah atau ruangan dingin nyaman dengan proses mengasah daya kritis
dan pikir murid. Yang terjadi sebenarnya hanyalah “menyuapi” gengsi dari orangtua
dan murid—mereka yang bangga disebut kaum elite.
Adakalanya, pemikiran-pemikiran yang belum matang bisa dilatih untuk menjadi
lebih dewasa, Tapi seakan-akan semua itu tidak terwujud dalam pandangan saya.
Buku-buku telah hangus dibakar oleh arogansi media sosial yang instan dan tidak
memiliki kedalaman yang cukup. Komunikasi antar guru dan murid hanya sebatas
yang dibayar dan yang membayar. Pada masa Yunani Kuno, mereka yang disebut
“sophist” adalah orang-orang yang mengajar demi sesuatu—biasanya konotasinya
negatif. Sekarang, mereka juga hadir di era modern ini.
Pengajar-pengajar yang seharusnya mengajar demi majunya calon-calon
inteligensia, sekarang lebih nikmat mendengkur dan tidur, menunggu murid-muridnya
info buset
ikut terlelap juga. Tetapi mereka juga khawatir dengan status mereka. Kehadiran
pengajar-pengajar tak berlisensi siap datang membantu para murid yang tersesat.
Padahal, kalau dipikir dengan matang, mereka juga tersesat dalam mimpi buruk
sistem pendidikan.
Kehadiran para pengajar yang inisiatifnya untuk dibayar ini digunakan oleh institusi-
institusi tandingan, bimbingan belajar namanya. Bukannya dibimbing untuk menjadi
dewasa, melainkan para murid diajarakan cara cepat untuk dapat nilai tinggi
atau sekedar fokus untuk menjadi “mahasiswa“. Inilah kebangkitan dari mahasiwa-
mahasiswa yang kebut-kebutan. Ada dari mereka yang lolos ke dalam universitas-
universitas elite. Bagi yang tidak diterima, mereka akan menyerahkan diri pada
universitas privat.
Keadaan yang klise kembali lagi terjadi dalam universitas, universalitas melawan
privatisme pendidikan. Tidak ada bedanya dari kedua bentuk institusi tersebut bila
dilihat dari perilaku mahasiswanya. Kebanyakan dari mereka mulai tertidur lelap
dengan kondisi mereka, bersantai dan minta penghargaan karena sudah menjadi
mahasiswa.
Untuk membangunkan mereka yang tidur memerlukan perjuangan yang luar biasa.
Kaum inteligensia yang masih sadar akan permasalahan ini akan selalu tergerak
dan berusaha membangunkan mereka yang tidur. Dan mereka yang berhasil
dibangunkan akan segera bangkit dari kasur yang empuk. Namun ini adalah
pekerjaan rumah yang tidak mudah.
www.buset-online.com
Sudah saatnya mereka bangun dan menghadap kepada realitas masyarakat. Bagi
kalian yang tidak digolongkan pada kaum inteligensia, kalian adalah harapan
satu-satunya untuk menjadi pemikir-pemikir independen. Tidak semua pembelajaran
dilakukan di sekolah berlantaikan marmer, namun kini pembelajaran bisa dilakukan
di mana saja. Belajarlah di manapun kalian berada. Batasan untuk menjadi kaum
inteligensia hanya satu: ketidakpedulian. Jangan pernah tidur ketika teriakan minta
tolong terdengar.
Kevinng
29
 profil ngeliput
Dr. Ariella Hanna Sinjaya
Berjuang Bersama
Para Perempuan dan Anak
Kehebatan perempuan Indonesia tidak hanya terlihat
dari pencapaian dan karya-karya mereka namun juga
dari semangat untuk saling membantu satu sama lain
dalam menggapai mimpi. Tidak terkecuali dengan
wanita satu ini, Dr. Ariella Hanna Sinjaya yang tak
lelah bekerja untuk memajukan kesejahteraan kaum
perempuan dan anak-anak prasejahtera di Indonesia
melalui pendidikan hingga keikutsertaannya dalam
dunia politik.
Dr. Ariella Hanna Sinjaya SPd MDiv CPS atau yang lebih
akrab disapa Hanna diundang datang ke Melbourne
pada September lalu oleh pemerintah Australia melalui
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
30
Australia Awards yang memberikan penghargaan
kepada 20 perempuan melalui kontribusi mereka
dalam pengembangan kepemimpinan
perempuan dalam organisasi lintas agama.
Program-program Hanna, demikian sapaan
akrabnya, mendorong wanita-wanita
prasejahtera untuk mengenali potensi,
menggali bakat dan kemampuannya
untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
Mulai dari pemberian berbagai seminar
sederhana seperti pelatihan kecantikan,
dimana pelatihan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan diri wanita akan
kecantikan luar dalam dirinya, sekaligus dapat
menjadi salah satu keterampilan mereka yang
dapat digunakan untuk menghasilkan uang.
“Saya ingin wanita Indonesia dapat lebih menyadari
potensinya, menjadi pribadi yang punya pengaruh
besar baik untuk keluarga, komunitas, maupun negara.
Saya juga berharap para wanita akan diberikan
peluang yang lebih besar lagi untuk ikut memajukan
bangsa dan negara di Indonesia,” ujar perempuan asal
Semarang ini.
Terjun ke Politik Demi
Membantu Lebih
Banyak Orang
Peraturan pemilu dimana setiap partai harus memiliki
30% calon kandidat wanita membuktikan sudah
adanya peluang yang diberikan dari pemerintah.
Namun, peluang ini tetap harus diikuti dengan
kesadaran wanita akan pentingnya kontribusi mereka
dalam pemerintahan negara. Rencana keikutsertaan
Hanna dalam politik Indonesia sebagai calon legislatif
di tempat tinggalnya di Sulawesi Selatan untuk tahun
depan juga bermuara dari keinginannya untuk dapat
membantu orang lebih banyak lagi.
“Selain butuhnya promosi dan pelatihan-pelatihan dari
pemerintah sendiri, kita sebagai sesama perempuan
juga harus saling mendorong kesadaran bahwa
perempuan itu mempunyai pengaruh yang sangat
besar. Wanita yang terlahir sebagai ibu mempunyai
cara mengatur rumah dan komunitas yang berbeda
dengan pria, dan keikutsertaannya dalam komunitas
akan memberikan perspektif yang berbeda
dengan pria juga. Dengan wanita duduk di tempat
berpengaruh mereka dapat mensejahterakan banyak
hal, seperti memperhatikan generasi remaja dan juga
kemakmuran perempuan lainnya,” jelas Hanna yang
tinggal di Makassar.
Dr. Ariella Hanna Sinjaya mengaku segala jerih
payahnya membantu kaum perempuan dan anak
yang terpinggirkan ini terinspirasi dari sang ibu. “Ibu
saya adalah tokoh inspirasi saya. Yang lulus SD
saja tidak pernah, tapi merupakan seorang wanita
hebat yang berjuang untuk anak-anaknya dengan
mengandalkan Tuhan agar anak-anaknya dapat hidup
dengan benar dan terus bekerja keras,” jawab Hanna.
Setelah lulusnya dari Universitas Kristen Satya Wacana di
Salatiga dalam bidang pendidikan, Hanna meneruskan
kuliahnya di Amerika hingga mendapatkan gelar
doktor dimana ia menekuni studi kultur global dan
kepemimpinan.
Selain memajukan kehidupan wanita, Hanna juga
giat dalam meningkatkan kualitas kehidupan anak-
anak pra-sejahtera lewat Yayasan Anak Bangsa
Berakhlak Mulia yang ia dirikan pada 2013 silam.
Hanna percaya upayanya ini juga secara saling terkait
dapat berpengaruh kepada orang tua. Yayasan ini
mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi
Dunia Indonesia (LEPRID) sebagai yayasan sosial yang
fokus kepada anak-anak pertama di Indonesia dengan
sertifikasi ISO.
Dr. Ariella Hanna Sinjaya membuktikan bahwa peran
perempuan Indonesia dalam menyokong kemajuan
sungguh nyata. Membantu mengoptimalkan kontribusi
dan ketrampilan seseorang, akan sangat berpengaruh
bagi masa depan Indonesia yang lebih baik. Bagi
Hanna perjalanan ini ia mulai dari kaum perempuan
dan anak.
Asa
 buset ngeliput
SUHANA LIM BAGI-BAGI
ILMU MEMBACA WAJAH
Ruang pertemuan dipadati
orang-orang yang penasaran
tentang fengshui wajah
Dalam rangkaian kunjungan Master Feng Shui Suhana
Lim ke Tanah Air kali ini, ada sebuah topik menarik yang
belum pernah dibawakan sebelumnya, yakni penafsiran
tata rias serta tanda – tanda yang tampak pada
wajah dalam kaitannya dengan usia, kesehatan, serta
peruntungan. Konon, karakter dan situasi seseorang
dapat “dibaca” dari raut wajahnya.
Secara langsung dan terbuka, Suhana Lim
mengadakan sesi diskusi bertemakan “Your Face, Your
Luck” bekerja sama dengan distributor kosmetik Blink
Charm. Dikatakan bahwa secara horizontal, muka
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
manusia dapat dibagi menjadi tiga, dimana bagian
dahi melambangkan hubungan kita dengan sang
pencipta dan orang tua; bagian tengah (dari alis mata
hingga batas tengah hidung) besar kaitannya dengan
diri sendiri, sesama, dan pasangan; dan sisanya hingga
ke dahi menggambarkan kehidupan masa tua atau
yang hubungannya dengan Bumi atau tanah.
Selain itu, terdapat titik-titik yang “menggambarkan”
apa yang terjadi di usia kita. Misalkan saja terdapat
suatu goresan – baik itu luka / jerawat / bekas jerawat /
tahi lalat / tanda lahir – pada titik usia 30, maka dapat
diprediksikan bahwa di usia tersebut akan ada peristiwa
yang dapat berarti baik atau sebaliknya.
Lokasi tanda pada wajah juga dapat digunakan
32 sebagai analisa kesehatan. Sebagai contoh, tanda
Master Lim menganalisa singkat
wajah seorang hadirin
pada area sekitar mulut merefleksikan terganggunya
sistem pencernaan dan reproduksi orang tersebut.
Inilah mengapa, pada sering kita lihat di film silat jaman
dahulu, seorang sensei atau guru besar yang mahir,
sudah dapat mengetahui kondisi kesehatan pasiennya
hanya dengan melihat raut wajah jauh sebelum ia
meminta pergelangan tangan sang pasien untuk
dirasakan detak jantungnya.
Dalam kesempatan langka tersebut, Master Lim pun
memberikan nasihat umum kepada puluhan peserta
yang melontarkan berbagai pertanyaan – dimana
sebagian besar ingin mengetahui apakah tanda pada
wajah mereka melambangkan sesuatu dan apa yang
dapat mereka lakukan untuk menghindari kondisi yang
tidak baik. Pertanyaan yang paling jamak adalah
perihal tahi lalat pada wajah, dimana menurut sang
Master, sebaiknya dihilangkan secara permanen.
Pada akhirnya, setiap manusia idealnya memiliki
wajah yang bersih dan mulus. Jika setiap tanda sulit
dihilangkan secara permanen, maka dianjurkan untuk
menutupinya dengan rias wajah atau make-up. Ini pun
sejalan dengan ketentuan estetika kecantikan.
Sempat pula dikatakan oleh Master Lim bahwa
“kebahagiaan suami atau keluarga bisa terlihat dari
wajah sang istri.” Pernyataan ini serta merta membuat
para hadirin saling bertatapan dan saling menilai
wajah orang dihadapannya. Percaya atau tidak, yang
pasti, semua hadirin yang datang lantas menjadi rajin
membersihkan wajah mereka.
Pembahasan kian memanas karena semua hadirin
ingin menggali lebih dalam tentang arti setiap kerutan
dan setiap tanda yang tampak. Tak heran, ketika
sesi tanya jawab dimulai, puluhan orang dengan
cepat mengangkat tangan mereka dan berharap
untuk dipilih. Seorang bapak bahkan bertanya
mengenai wajah yang cocok untuk menjadi calon
menantunya, yang diikuti gelak tawa orang-orang yang
mendengarkan.
Diskusi “Your Face, Your Luck” berlangsung seru selama
lebih dari dua jam. Waktu yang cukup singkat tersebut
tentu tidak cukup untuk membahas topik hangat ini
secara tuntas. Master Lim pun mengingatkan setiap
pengunjung untuk selalu berpikir positif dan tidak asal
menilai atau berasumsi mengenai sesuatu hanya dari
sampul depannya saja.
Vr
Salah satu contoh perhitungan secara usia
33
www.buset-online.com
 buset ngeliput

Semakin Berkualitas
Film ReelOzInd! 2018
Menjadi Wadah
Pemersatu Dua Bangsa
ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Competition and Festival merupakan menekankan mengenai landasan penting yang dijunjung tinggi, yakni sikap
ajang kompetisi film pendek tahunan sejak tahun 2016, yang juga bertujuan saling menghargai perbedaan serta persamaan opini.
untuk mengikat hubungan Indonesia dan Australia, khususnya masyarakat lewat
kreatifitas film. Kompetisi tahun ini dibagi menjadi 6 kategori, yaitu Best Film, Best Collaboration
(antara filmmaker dari Australia dan Indonesia), Best Documentary, Best
Tema yang diangkat tiap tahunnya diharapkan mampu mengedukasi publik Animation, Best Fiction, dan Best Film in Youth (untuk peserta usia 13-18 tahun).
dan mengatasi persepsi keliru, yang kerap menjadi salah satu penyebab pasang
surutnya hubungan kedua negara. Tema ‘Youth’ atau ‘Pemuda’ menjadi topik
kompetisi tahun ini, dimana para peserta dapat menumpahkan kreatifitas
mereka dalam waktu kurang lebih 10 menit dalam bentuk film.
Apa Kata Mereka?
Dr. Jemma Purdey, panitia acara yang juga ialah seorang peneliti di Faculty
of Arts dan Australia Indonesia Centre, Universitas Monash, mengungkapkan Dr. Jemma Purdey,
bahwa ReelOzInd! adalah wadah terbuka untuk berbagi cerita dimana ide-ide Panitia ReelOzInd! 2018
ditumpahkan lewat karya seni dan dari sudut pandang pembuat film. Ia juga ReelOzInd! is a unique way to
encourage relationships between
Indonesia and Australia as it brings
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Dr. Jemma Purdey creativities and arts together. We like

memberikan kata sambutan
the space of short film, we think it is
very democratic because theoretically
anyone can make a short film, even
using mobile phones.

Rino Febrian, Pelajar Curtin Perth

Acara ini bisa menjadi wadah
bagi filmmaker muda Indonesia
menyalurkan kreatifitas film mereka
ke hadapan masyarakat Australia.
Film-film yang ditayangkan juga bisa
menjadi pengetahuan dan pelajaran
tentang budaya masing-masing
negara.

36

‘Daily Bread’ disutradarai oleh cucu dari Jan Ruff
O’Herne, wanita yang dikisahkan sebagai korban
kekerasan seksual semasa penjajahan Jepang
ReelOzInd! 2018 diikuti oleh peserta
dari berbagai latar belakang, mulai
dari pelajar, akademisi, hingga
pembuat film profesional. Pihak panitia
pun berharap film dapat menjadi
media positif dan efektif dalam
penyebarluasan seni budaya di era
modern ini.
Film-film terbaik dipilih dan dinilai oleh
enam juri profesional, yang kemudian
diputar untuk publik pada tanggal
26 September 2018 di dua tempat
sekaligus, yaitu di Australian Centre for
the Moving Image (ACMI) Melbourne
dan Institut Français d’Indonésie (IFI),
Yogyakarta.
Usaha dan dedikasi Scott dan rekan-rekannya di Run Wild Productions berbuah manis,
dimana mereka berhasil memengangkan kategori dokumentari terbaik versi ReelOzInd!
2018.
Sementara itu, ‘Daily Bread’ berhasil meraih dua kategori sekaligus, yakni film terbaik
dan film fiksi terbaik. Film ini menceritakan sepenggal kisah nyata seorang aktivis HAM
keturunan Belanda Australia, Jan Ruff O’Herne, yang selama 3,5 tahun menjadi jugun
ianfu (wanita yang menjadi korban perbudakan seksual) saat Jepang menduduki
Indonesia. Kisah ini sesungguhnya diambil dari buku karya Jan sendiri, yang selama 50
tahun menyimpan ceritanya hingga pada tahun 1992 menumpahkan pengalaman
pribadinya sebagai korban pemerkosaan militer Jepang.
Para penonton memenuhi cinema di ACMI
untuk menyaksikan ReelOzInd! 2018

Salah satu film yang tampil sebagai

juara kategori kolaborasi terbaik, ‘Muslimah’, mengisahkan pribadi
sang sutradara, Nur Wulandari atau yang kerap disapa Wucha. Ia
menggambarkan dua sudut pandang yang bertolak belakang tentang
cara berpakaian wanita Muslim, dimana satu pihak menganggap jilbab
merupakan kewajiban, sementara yang lain beranggapan hal tersebut
merupakan pilihan tiap individu.

Scott Baskett (kedua dari kanan)

menjawab pertanyaan pada saat sesi Q&A

Sutradara ‘Daily Bread’ sekaligus cucu dari Jan, Ruby Challenger, merasa
bertanggungjawab untuk mengangkat kisah sang nenek ke dalam bentuk film pendek.
Ia berharap bahwa filmnya dapat membuka mata publik, serta menekan politisi agar
bekerja lebih keras demi keselamatan wanita di seluruh belahan dunia, yang sampai
saat ini masih rentan akan kekerasan.

Film animasi berjudul ‘iRony’ arahan Radheya Jegatheva, serta film karya putra putri
Indonesia usia 13-18 tahun berjudul ‘Unbalanced Corner, Unfurnished Book’ atau ‘Sudut
Tak Sama Dalam Buku Yang Tak Terbaca’ juga terpilih sebagai karya terbaik pilihan
“Muslimah” memenangkan kompetisi
ReelOzInd! 2018.
ReelOzInd! 2018 kategori Best Collaboration

Informasi lebih lanjut mengenai film-film di ReelOzInd! 2018 bisa dilihat di reelozind.com.
Penyebaran seni dan budaya juga menjadi salah satu strategi utama Selamat menyaksikan!
Indonesia dalam mempromosikan kekayaan bangsa di hadapan
Octa
jutaan masyarakat Australia, begitupun sebaliknya. Film sebagai bentuk
promosi seni budaya bukan hanya berguna untuk menaikkan pasar
www.buset-online.com

perfilman, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam menjaga

keharmonisan masyarakat dari kedua negara tetangga yang kerap
diwarnai ketegangan konflik ini. Hal ini pula yang mendasari Scott
Baskett, sutradara dan produser film pendek ‘Starting From Scratch’,
dalam mengikuti kompetisi ReelOzInd!. Sebagai seseorang yang memiliki
pengalaman belajar Bahasa Indonesia dan juga pernah mengenyam
pendidikan di Indonesia, Scott berpendapat bahwa hubungan Indonesia
dan Australia sangatlah berarti, dan media menjadi salah satu agen yang
berperan penting dalam mengikatkan hubungan bilateral kedua negara.
“If we can have a small part in increasing empathy and understanding
then I will be proud of what we do,” ungkapnya saat diwawancarai Buset.

37
38
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
profil buset
 kalau dulu-dulu lebih parah, kadang kita nggak bisa pilih mau pentas di mana,
semua komika pasti mengalami ini juga. Contohnya, dulu aku pernah stand-up di
Car Free Day atau di pasar malam. Coba bisa bayangin nggak sih,” lanjut Dodit
yang mengaku biasanya situasi acara jauh lebih menantang daripada penontonnya
sendiri.

“Kalau penonton nggak ketawa, ya gimana, jangan down, karena itu nggak
menyelesaikan masalah. Kita harus berdamai dengan diri kita. Kalau kita sekarang
nggak lucu, kan nggak berarti kita akan nggak lucu terus, siapa tau kita nggak lucu
selamanya,” kata Dodit sambil tertawa (kami pun ikut tertawa, keras). “Kalau nggak
lucu mungkin karena ada frekuensi yang salah, misalnya bahan pembicaraannya
nggak nyampe, atau memang yang diajak ngomong usianya berbeda,” jelasnya
lebih serius. “Seperti mencoba ngomongin media sosial ternyata penontonnya udah
tua-tua banget, kita ngomongin Instagram, mereka punyanya telegram. Kayak gitu
kan rasanya jadi kayak mau meninggal,” celetuk Dodit.

Terus Menyelami Hal Baru

Walau mengaku memulai kariernya dengan pasrah, ia terbukti tidak takut mencoba
hal-hal baru. Setelah beralih profesi dari guru Geografi menjadi guru yang bisa
bermain biola, hingga kemudian hijrah ke ranah komedi, Dodit kini juga makin
dikenal karena terlibat banyak proyek film. Apalagi film-film bergenre komedi yang
dibintanginya laris manis ditonton. Mulai dari Talak 3 (2016), Cek Toko Sebelah (2016),
Susah Sinyal (2017), Kulari Ke Pantai (2018), dan banyak lagi.

Tawaran main film pun terus mengalir. Kini tak cuma film komedi tapi juga genre yang
lebih serius. “Saya pernah ditawari untuk memainkan peran sebagai orang gila yang
bisu, keterlaluan banget, ya,” tambah Dodit sambil bercanda.

“Namun kalau ditanya untuk sekarang lebih pilih stand-up comedy atau bermain film,
jawabannya saya lebih memilih berkebun,” jawab Dodit serius. Dodit sedang tidak
bercanda, rupanya hobi Dodit salah satunya memang berkebun. Selain itu ia juga
Bukan Dodit Mulyanto jika tidak bikin
heboh, salah satunya minta digendong suka hiking bersama teman-teman sembari mendokumentasikannya untuk vlog-nya
MC saat press conference acara
Springnation berlangsung di Youtube.

K
“Aku nggak punya harapan apa-apa pas ngelawak, melihat penonton tertawa
alau biasanya komedian-komedian cenderung memiliki pembawaan
saja aku sudah senang banget,” jawab Dodit saat ditanya tujuannya berkomedi.
yang ekspresif dan rame, Dodit Mulyanto justru menghibur dengan gaya
“Sekarang aku lebih fokus untuk menjalani hidupku saja. Jadi kalau ada tawaran
berbeda. Lewat mimik dan intonasi yang datar, Dodit yang mengawali
film yang terlalu aneh-aneh, aku sekarang nggak dulu deh,” akunya. Walau begitu
karier komedinya sebagai finalis Stand-Up Comedy Indonesia musim ke-4
ia tetap terlibat di beberapa film yang akan segera syuting dan tayang di bioskop
(SUCI 4) Kompas TV, sukses diingat dan dikenal. Apalagi dengan mimik
Indonesia.
minim tapi konyol, ia juga membawakan leluconnya dengan aksen Jawa yang
kental. Belum lagi bahasan-bahasannya seringkali bernada sarkastis. Asa

Diawali Serba Pasrah Dodit Mulyanto berpose

mesra bersama Buset

Caranya berkomedi pun ternyata tidak berbeda dengan gerak-geriknya di luar

panggung. Saat ditanya mengenai cerita awal mulanya berlabuh di dunia stand-up
comedy, Dodit yang dulunya masih bekerja sebagai guru, mengaku tidak sengaja
terjun melawak gara-gara dorongan dari teman-temannya. “Saya nggak pernah
berpikir untuk menjadi komedian atau melakukan stand-up comedy, waktu dulu saya
sudah pasrah saja untuk menjadi guru seumur hidup,” canda pria berusia 33 tahun ini.

“Aku tuh orangnya nggak aktif, senengnya tidur-tiduran, nggak ngapa-ngapain, jadi
aku disuruh temanku untuk stand-up, yowes aku coba saja, ternyata aku berbakat
ya,” ujar Dodit sambil diakhiri tawa kecil. “Selama hidup aku melakukan kegiatan
paling bener tuh ya stand-up, hal-hal lain yang kulakukan tuh kesannya nggak
maksimal,” tambahnya.

Begitu pula dengan ciri khas Dodit membawa biola. Kebolehannya dalam
memainkan alat musik sambil berkomedi ini ternyata dimulai dengan tidak sengaja
karena tuntutan pekerjaannya sebagai guru. “Aku juga mulai main biola karena
disuruh. Aku kan awalnya guru Geografi, terus sama kepala sekolah disuruh sekolah
musik untuk ngajarin anak-anak kecil, jadi aku disuruh les biola sampai bisa jadi guru
musik. Akhirnya saat kenal stand-up aku pikir, biar beda apa ya? Ya sudah akhirnya
aku inisiatif stand-up sambil main biola,” ujar Dodit tersenyum.

Pengalaman (Kurang) Lucu

www.buset-online.com

dengan Penonton
Gaya komedi Dodit yang khas ternyata tidak selalu ampuh untuk seluruh macam
penonton dan acara yang harus dihiburnya. Seperti komika-komika lainnya, Dodit
pun pernah mengalami rasanya mencoba melawak di depan penonton yang kurang
responsif, mulai karena panggung yang terlalu jauh dari penonton, hingga saat harus
menghibur penonton dengan perbedaan umur yang terlalu jauh.

“Saya pernah stand-up di atas panggung yang tingginya tiga meter, jarak dari
panggung ke penonton sepuluh meter, outdoor, hujan deras, terus penontonnya
makan, penontonnya itu Polisi Militer Angkatan Laut Batalyon,” cerita Dodit. “Tapi
39
 buset ngeliput Para peserta seminar kesehatan yang
tercerahkan melalui pertemuan DWP kali ini

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Konsulat Jenderal
Republik Indonesia (KJRI) Melbourne menggelar
seminar kesehatan bertajuk “My Health First” di Ruang
Bhinneka gedung KJRI Melbourne pada 15 September
2018 lalu. Pada kesempatan tersebut, dr. Celyanda
Goeltom hadir untuk menyampaikan informasi krusial
terutama bagi kaum perempuan mengenai pentingnya
mengutamakan kesehatan diri sendiri.
“Semua kesehatan dan kesejahteraan dari keluarga
kita, dari orang-orang yang kita sayangi, itu sebenarnya
dimulai dari kesehatan kita sendiri,” ungkap General
Practitioner (GP) yang memiliki spesialisasi pada
kesehatan wanita sejak 1995 tersebut saat membuka sesi.
Dr. Cely Goeltom yang bekerja di Jean Hailes Womens
Clinic ini lebih lanjut mengatakan bahwa memikirkan
kesehatan diri sendiri tidak berarti egois. “Kalau kita tidak
sehat, dengan sendirinya kita tidak bisa kerja dan serve
the best untuk yang lain. Oleh karena itu, ingat-ingat, our
health is number one,” jelasnya lagi.
Dr. Cely lalu mulai menjelaskan secara singkat, padat,
dan jelas beberapa fenomena alami pada wanita yaitu
menstruasi, kehamilan, dan menopause, serta faktor
yang turut mempengaruhi yaitu hormon. Dalam segmen
tersebut, ia menyampaikan data terbaru tentang
penyakit yang menyumbang tingkat kematian tertinggi
pada wanita. “Dementia adalah penyakit penyebab
kematian terbanyak pada wanita menurut penelitian
terbaru tahun lalu. Sebelumnya adalah heart attack.”
dr. Cely Goeltom

Apa Kata Mereka

Sherry Abdi – Ketua DWP
KJRI Melbourne
Kegiatan ini lahir dari keinginan
para anggota agar diadakan
sebuah seminar kesehatan
dengan menyentuh berbagai
topik. Harapan saya adalah
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
kita minta pembahasan tentang mental illness lebih
dalam karena sebenarnya semua wanita itu pasti ada
penyakit tersebut, cuma kesadarannya yang kurang.
Jadi mungkin selanjutnya kita akan bikin seminar itu.
Dan mungkin dr.Cely akan ajak rekan psikolognya.
Sony Simanjuntak - Asisten
Saya tertarik karena boleh dikatakan bahwa bukan
saja bertambah lanjut usia kemudian kita menjadi
cenderung stres atau depresi, tapi terlebih lagi,
sebagai kaum ibu kita biasa mengetahui lebih
awal, kalau misalnya ada anggota keluarga yang
mengalami depresi sehingga bisa menolong mereka
lebih awal. Karena jumlah remaja yang bunuh diri di

agar melalui acara ini semua Guru Bahasa Indonesia Australia ini juga cukup tinggi. Jadi perlu juga sebagai
perempuan lebih sehat, Seminar ini sangat seorang ibu, kita diperlengkapi pengetahuan ini.
kreatif, dan positive thinking bermanfaatnya khususnya
mulai hari ini. untuk wanita. Dan seperti Threes Chen - Volunteer tutor di Swinburne University
dikatakan dr.Cely, kaum Sangat bagus seminar ini, karena ini suatu
Karina Paramestri – Ibu wanita lah atau kaum ibu pengetahuan yang general sebenarnya, tapi
Rumah Tangga yang selalu mengabaikan kita tidak tahu lebih dalam. Khususnya mengenai
dan Sekretaris DWP kesehatannya dan persoalan kewanitaan. Kita tidak memprioritaskan
Saya baru saja menjadi mendahulukan keluarga. Tapi kesehatan sendiri. Dan bila event seperti ini lebih sering
seorang ibu. Wawasan saya ini kan salah. Sama seperti ada di DWP, akan lebih baik lagi. Saya akan senang
jadi bertambah apalagi kalau kita di pesawat, kamu harus menolong dirimu sekali. Meski hujan pun saya akan datang.
tentang alat reproduksi dulu baru bisa menolong anakmu. Jadi topik hari ini Di Australia ini kita sering terlalu comfortable dengan
wanita, kanker, dan bukan saja membantu wanita tapi lebih lagi mendidik tempat kita tinggal, sehingga kerap abai pada
menstruasi. Hal ini sangat wanita supaya bisa tahu mana saja yang harus kesehatan. Ke depannya mungkin bisa tentang
bermanfaat untuk saya. diperhatikan. Jadi sangat bagus. wellness karena relevan dengan kita-kita. Lebih ke
Mungkin untuk selanjutnya Tadi disinggung sedikit tentang kesehatan mental. pola hidup.

40
 Tips Hidup Sehat dari dr. Celyanda Goeltom
1. Ubah gaya hidup. Lakukan olahraga sesuai kemampuan dan temukan apa yang bisa dikerjakan bila tidak sempat pergi ke gym.
2. Bila melakukan diet, ambil diet sehat yang tidak berlebihan.
3. Terkait dengan kesehatan mental, jangan lupa bahwa tanpa hati yang bahagia, kesehatan itu tidak ada artinya. Ingat mindfulness – ketahuilah posisimu
sekarang dan belajar memaklumi diri sendiri supaya tidak terjadi stres.
4. Terakhir namun terpenting, masing-masing menurut kepercayaan kita masing-masing, spirituality adalah sangat penting. Without it, you are nothing.

Mengenal dan
Kesehatan
Selain membahas dementia, dr. Cely juga menyinggung

Mengatasi Dementia
Dr. Cely mengungkapkan bahwa banyak orang seringkali
menyamakan dementia, yang sesungguhnya merupakan
penyakit serius yang terjadi di otak, dengan kebiasaan
lupa yang menurutnya terjadi karena adanya penurunan
fungsi kognitif tubuh (cognitive decline). “Dementia
terjadi ketika seseorang gagal melakukan aktivitas yang
biasanya ia lakukan. Jadi dementia selalu memengaruhi
cara kita berpikir dan cara mengerjakan sesuatu,”
ungkapnya.
“Misalnya orang yang selalu pakai kaus kaki tapi tiba-tiba
tidak pakai tanpa alasan yang jelas. Beda halnya dengan
ketika tidak memakai kaus kaki karena panas. Nah, ini
ada alasannya. Namun ketika sesuatu yang selalu Anda
lakukan tidak terjadi tanpa alasan, ask yourself why.”
penyakit lain yang sering menyerang wanita yang sudah
menopause yaitu osteoporosis. Menurutnya orang Asia
cenderung tidak menyerap vitamin D dari matahari yang Mental Pun Penting
penting untuk kesehatan tulang sebanyak sebagian
Tidak hanya kesehatan jasmani yang disinggung pada
orang dengan ras berbeda.
sesi yang bergulir dua jam tersebut. Dr. Cely ternyata
juga sempat menyinggung tentang kesehatan mental.
“Apa yang kita takutkan dari osteoporosis? Bukan karena
Menurutnya, kesehatan mental adalah salah satu topik
kelihatan tidak keren, tapi kalau keseleo sedikit, bisa
besar yang memerlukan pembahasan lebih mendalam.
langsung patah tulang karena barangkali ketahanannya
menurun,” ucap dr. Cely mengingatkan.
“Dalam topik kesehatan mental, kita harus tahu
bahwa ada perbedaan antara stress, grief, anxiety,
Menurutnya, melakukan latihan weight bearing, yang
dan depression. Kadang orang bilang ia stres,
berarti latihan dengan gerakan kaki menopang badan
padahal sebenarnya sedang anxious karena tidak
secara rutin melalui aktivitas sederhana seperti berjalan
bisa membedakan keduanya.” Lantas apa sih
atau berlari sangatlah membantu. Resistance training
perbedaannya? “Stres itu terkait sesuatu yang harus
atau latihan menarik sesuatu berlawanan dengan otot
kita kerjakan di saat tertentu. Sedangkan anxiety itu
hingga membuat otot bekerja juga diperlukan untuk
berkelanjutan,” ungkap dr. Cely.
mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Untuk mengatasi terjangkitnya penyakit mematikan ini “Depresi, di sisi lain adalah momen di mana kita merasa
Paparan (exposure) sinar matahari pada kulit juga
di dalam tubuh, ada empat hal yang perlu dilakukan, di low mode. Misalnya ketika orang ketawa senang, kita
membantu penyerapan vitamin D dalam tubuh. Dr.
antaranya cek kondisi jantung, olahraga, diet sehat atau hanya diam. Bagaimana cara membantu memperbaiki
Cely namun menekankan untuk selalu tepat waktu demi
pikiran (mind diet), latihan otak, dan jaga keaktifan dalam penyakit mental? Tulis buku harian sehingga setelah
menghindari terkenanya kanker kulit.
aktivitas sosial. “Lakukan mind diet dengan mengkonsumsi menulis, kita tahu hal apa yang dapat mengundang
makanan yang dianjurkan seperti buah dan sayur, deep perasaan down tersebut.”
“Kita harus hati-hati dalam berjemur. Hindari sinar
fish oil tuna, salmon, omega 6 dan omega 3. Selain itu,
matahari ketika UV-nya berada di atas angka tiga. Bila
challenge your brain. Jangan malas.” Ia juga mengatakan bahwa dengan melakukan sesuatu
berada di bawah sinar dengan tingkat tersebut, gunakan
yang membuat hati senang termasuk berolahraga
sunscreen. Waktu yang tepat untuk berjemur saat musim
“Cobalah main Teka Teki Silang (TTS). Dan satu lagi, enjoy dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan kesehatan
panas adalah sebelum jam 10 pagi dan sesudah jam 4
social activities– aktivitas yang berhubungan dengan mental.
sore. Penjemuran selama 10-15 menit sudah cukup. Kalau
teman dan keluarga. Lebih sedikit dementia ditemukan
musim dingin, boleh berjemur agak siang mulai jam 11
di orang-orang yang masih aktif daripada yang tidak Mendekati akhir acara, dr. Cely menjelaskan secara
siang atau jam 3 sore. Namun durasinya harus lebih lama,
melakukan apa-apa,” tegasnya. singkat informasi terkait penyakit kanker dan pentingnya
yakni 30 menit,” paparnya panjang lebar.
pendeteksian dini. “Early detection saves 99% life. Ingat

Menghindari Satu lagi hal yang perlu dihindari untuk mengeliminasi risiko
terjangkitnya osteoporosis adalah dengan menghentikan
untuk selalu eat brighter dan live lighter.”

Osteoporosis Nasa
kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi kafein.

PENELITIAN LABA-LABA
Profesor Pandai sedang melakukan sebuah penelitian penting dalam laboratoriumnya. Ia
mencoba untuk menemukan teori baru mengenai hewan laba-laba.

Sang profesor meletakkan laba-laba yang sudah dilatih di atas sebuah meja. Ia lalu memberikan
perintah: “Maju!” dan laba-laba itu pun melangkah maju.

Begitu juga ketika Profesor Pandai memberikan perintah “mundur!”, si laba-laba langsung mundur.

Selanjutnya profesor memotong kaki laba-laba tersebut dan memerintahkan “mundur!” Namun
laba-laba itu diam tak bergeming. Akhirnya Profesor Pandai membuat kesimpulan bahwa laba-
www.buset-online.com

laba yang dipotong kakinya akan menjadi tuli!

41
 BURGLARY – BOX HILL
Police are seeking to identify a man after an
alleged burglary in Box Hill on Monday, 11 June
2018. At around 4.50am, a man gained access
to a Whitehorse Road apartment building before
allegedly stealing items from multiple storage
cages.
Police have released CCTV images of a man
whom they believe may be able to assist in their
inquiries. The man is perceived to be Caucasian
in appearance and aged in his 30’s with a solid
build. He was wearing black tracksuit pants, a
black ‘G Unit’ hoodie, black sneakers and a
black cap.
(Reference number: CSV 2908)
ROBBERY – MELBOURNE
Police are seeking to identify two men and a woman after an alleged
robbery in Melbourne on Sunday, 4 March 2018. At around 5:40pm, a man
approached another man waiting to catch the 96 tram at the tram stop on
the corner of Elizabeth St and Bourke St Mall headed towards Southern Cross
railway station. The man then began allegedly making threatening demands
for the other man’s alcohol he was carrying.
He complied and handed over the items before the alleged offender walked
off with another man and a woman. Police have released CCTV images of
two men whom they believe may be able to assist in their enquiries.
The first man was perceived to be Pacific Islander in appearance, had a
partially shaved head and was aged in his 20’s or 30’s. He was wearing a
checkered shirt.
The second man was perceived to be Pacific Islander in appearance and was
wearing a blue shirt with work boots, headphones, and sunglasses.
The woman was perceived to be Pacific Islander in appearance and was
wearing a pink t-shirt.
(Reference number: CSV2774)
Thahn TRAN
DATE OF BIRTH: 23 March 1976
HEIGHT: 155cm
BUILD: Thin
EYES: Brown
HAIR: Black
COMPLEXION: Fair
Thahn TRAN failed to appear at the Dandenong
Magistrates’ Court on Monday, 9 July 2018 for alleged offences including
burglary, driving whilst suspended and drug trafficking.
Five warrants have been issued for the arrest of the 42-year-old.
TRAN is known to frequent the Bacchus Marsh, Dandenong, Footscray, St Kilda,
Wantirna and Blackburn areas.
(Reference number: WTD1544)
ATTEMPTED DECEPTION – BOX HILL
Police are seeking to identify two men after an
alleged attempt to obtain property through
deception in Box Hill on Monday, 4 June 2018. At
around 2.30pm, two men entered a Whitehorse
Road games store before allegedly attempting to
sell fake “magic the gathering” collector cards.
Police have released CCTV images of two men
whom they believe may be able to assist in
their inquiries. The first man is perceived to be
Caucasian in appearance and aged in his mid
to late 30’s with a large build. He was wearing
a black and white cap, dark jeans and a black
t-shirt with yellow text.
The second man is perceived to be Caucasian
in appearance and aged in his mid to late 30’s
with a large build. He was wearing black ‘Vans’ sneakers, black socks, yellow
‘Lakers’ basketball shorts, a black long sleeve top and a dark cap.
(Reference number: CSV 2888)
SEX CRIMES – BRUNSWICK
Police are seeking to identify a man after he allegedly acted inappropriately
in Brunswick on Thursday, 24 May 2018. At around 3.45pm, a man boarded
a number 96 tram before allegedly acting inappropriately towards a young
woman on board. The man then followed the young woman off the tram and
onto the 503 bus at the corner of Stewart Street and Nicholson Street.
Police have released an image of a man whom they believe may be able to
assist in their inquiries. The man is perceived to be Caucasian in appearance,
aged in his 40’s or 50’s and around 170cm tall with dark eyes and dark hair
that was balding at the back. He was wearing a blue spray jacket and faded
denim jeans.
(Reference number: CSV 2924)
Khaled TAHA
DATE OF BIRTH: 19 September 1990
HEIGHT: 175cm
BUILD: Medium
EYES: Brown
HAIR: Black
COMPLEXION: Olive
Khaled TAHA failed to appear at the Broadmeadows Magistrates’ Court on February
14, 2018 in relation to an alleged theft of motor vehicle. 10 warrants have been issued
for the arrest of the 27-year-old.
TAHA is known to frequent the Epping and Broadmeadows areas.
(Reference number: WTD1508)
 Warga Australia
buset ngeliput

Terjemahkan Puisi Indonesia buku puisi Indonesia bertajuk Borobudur, Jennifer Mackenzie; penulis, penerbit,
serta Ketua Jembatan Poetry Society, Anton Alimin; dan wartawan / penulis yang
juga merupakan penggagas Makassar International Writers Festival, Lily Yulianti
Farid. Keempatnya menilai karya terjemahan berdasarkan empat kriteria: kualitas
penerjemahan, efektivitas, akurasi, dan interpretasi karya secara keseluruhan.

Dalam sambutannya, Harry Aveling angkat bicara tentang proses penilaian karya
para peserta. Ia menilai puisi Amir Hamzah lebih menantang untuk diterjemahkan
bila dibandingkan dengan prosa Sapardi Djoko Damono karena penggunaan
bahasa yang berumur sangat tua. “Prosa sangatlah modern dan sangat mudah
untuk diterjemahkan ke Bahasa Inggris modern. Puisi Amir Hamzah, di sisi lain, lebih
rumit untuk diartikan karena ia menulis di tahun 1930-an dan berada di periode
transisi–akhir dari tradisi tradisional dan awal dari tradisi modern,” ungkapnya.
“Puisinya termasuk puisi yang sulit. Bahasanya terperinci dan menggunakan Bahasa
Melayu  dengan ruang lingkup luas yang kita temukan di teks kuno,” lanjut Harry.

Walau pada akhirnya mampu menetapkan empat pemenang setelah enam

pertemuan bersama tiga juri lainnya, ia mengatakan bahwa proses pemilihan
Para juri kompetisi penerjemahan puisi (dari kiri)
Anton Alimin, Jennifer Mackenzie, Harry Aveling terbilang cukup sulit. “Kualitas adalah hal yang subjektif.” ujar pria yang pernah
beserta Brigid Maher berbincang mengenai
proses penerjemahan dan penjurian menjadi dosen Ilmu Penerjemahan di Universitas Indonesia tersebut.

Mengenal lebih dekat suatu bangsa, bisa dilakukan lewat literatur. Lalu bagaimana
agar produk literatur suatu bangsa yang tidak ditulis dengan bahasa internasional Bahasa dan Kedekatan Bangsa
(Bahasa Inggris) bisa dinikmati lebih luas? Jawabannya, lewat penerjemahan. Buku- Anton Alimin mengatakan bahwa perlombaan serupa patut lebih sering diadakan
buku Pramoedya Ananta Toer misalnya, tidak akan berbicara banyak di Jepang atau agar masyarakat mancanegara, terutama Australia, bisa mengenal Bahasa
bahkan di Amerika Latin, jika karya-karyanya tetap dipertahankan dalam bahasa asli, Indonesia dan keindahannya. “Indonesia di mata Australia adalah negara tetangga
yakni Bahasa Indonesia. Maka boleh dikata, menerjemahkan berarti menjembatani. terdekat. Jadi mau tidak mau dengan banyaknya orang Indonesia di Melbourne
membuat AALITRA sadar bahwa Bahasa indonesia adalah bahasa yang penting.”
Semangat itulah yang dilakukan Australian Association for Literary Translation
(AALITRA), yang menggelar AALITRA Translation Prize Awards sejak tahun 2014. “Ada beberapa sekolah di Australia yang tidak lagi mengajar Bahasa Indonesia.
Kompetisi penerjemahan karya sastra ini diadakan satu kali dalam dua tahun. Dengan diadakannya lomba seperti ini, kita bisa memberikan kesan bahwa Bahasa
Literatur Spanyol menjadi pembuka perlombaan ini, disusul berikutnya kompetisi Indonesia adalah bahasa yang indah,” seru Anton penuh harap.
penerjemahan karya sastra berbahasa Mandarin.
Brigid Maher, Presiden AALITRA dari tahun 2015 hingga 2018, berharap agar melalui
Tahun ini AALITRA menggelar kompetisi penerjemahan karya sastra Indonesia. perlombaan tersebut, kesadaran masyarakat Australia untuk meningkatkan
Ada dua karya yang bisa dipilih untuk diterjemahkan, puisi Amir Hamzah berjudul hubungan baik dengan Indonesia makin bertumbuh.
“Barangkali” dan prosa berjudul “Surat” karangan Sapardi Djoko Damono. Dari
Nasa
kompetisi ini berhasil muncul empat nama
pemenang, yakni James Scanlan, Keith Foulcher,
Sophie Revington dari New South Wales, dan Pamela
Allen dari Tasmania. Di malam penghargaan,
bertempat di Konsulat Jenderal Republik Indonesia
(KJRI) Melbourne pada 20 September 2018 lalu,
keempatnya tak hanya mendapat hadiah tapi
juga diberi kesempatan untuk membacakan karya
terjemahan mereka di hadapan para penonton.

Adapun prosesi penjurian berlangsung tiga

sampai empat bulan. Mereka yang duduk di
meja juri di antaranya, profesor fakultas School
of Languages, Cultures and Linguistics di Monash James Scanlan menerima penghargaan yang Pemenang kedua kategori
diberikan oleh Konjen RI Spica Tutuhatunewa prosa, Sophie Revington
University bernama Harry Aveling; pengarang

Apa Kata Mereka

James Scanlan - Juara 1 kategori Puisi Elaine Lewis - Project Manager
dan Komite AALITRA
I feel very happy about winning the prize. I was happy to do the
translation itself because it was a beautiful poem. And I developed The idea of this competition is we try to promote the poetry
great respect and love for Amir Hamzah himself. and prose of other countries to Australians but also because we
www.buset-online.com

I have recently retired from the university when I was working as a
journalist. After retiring, I decided to take up Indonesian and did
four years of part time course at the University of New England,
and now I’m trying to keep up my knowledge of Indonesian and
decide I’d like to do more translation.
I hope Indonesian language in Australia continues to grow because it’s important and
I’m sure it would because the growing importance of the relationship of Indonesia and
Australia. Also I was very impressed with the poetry of Amir Hamzah and some other
Indonesian poets and writers, and I’m sure they would gain attention in Australia.
all want to know more about other countries and we think it’s
the wonderful way to do it. By reading and trying to translate
someone else’s language is like being in their shoes, or being
in their heads even. So we think it’s the really important way of
trying to know other countries. We think Indonesia, apart from
Papua New Guinea, is our closest neighbour and we think that
we’d like more Australians to know about the prose and poem
of Indonesia. That’s what’s really explore each others countries.
I think we should have more people translating Indonesian
literature.

43
 Setiap orang punya selera berbeda-
beda. Tentu sulit memaksakan suatu
kegemaran pribadi kepada orang
lain karena belum tentu mereka juga
suka, termasuk pilihan menonton film.
Bahkan bagi mereka yang menyukai
film ber-genre horor, ada segmen-
segmen khusus lain yang belum tentu
seragam. Sederhananya, ada orang
yang suka film yang bikin kaget, horor
yang berbau thriller misalnya ada
bumbu pembunuhan, atau horor yang
memunculkan sosok-sosok makhluk
halus. Nah, pusing kan? Bahkan film
horor pun beraneka ragam.

Dalam rangka menyambut Halloween

di penghujung bulan Oktober ini, Buset
sudah menyiapkan daftar film horor
yang coba disandingkan dengan
selera pembaca. Mulai dari film horor
yang lucu, berbau psikologis, hingga
film horor yang romantis. Horor untuk
semua selera. Coba cek, dari deret
film horor berikut, mana yang pas
dengan selera Anda?

UNTUK KAMU YANG SUKA KOMEDI:

What We Do in the Shadows (2014)
Siapa bilang film tentang hantu harus seram untuk jadi film yang diakui publik dan kritikus?
Film yang dibintangi dan dibesut oleh sutradara asal Selandia Baru, Taika Waititi (Thor:
Ragnarok, Boy) dan Jemaine Clement ini bercerita mengenai sekelompok vampir yang
hidup di sebuah gedung apartemen pendek atau flat di Wellington. Alih-alih mengangkat
kejadian-kejadian angker seperti film horor kebanyakan, What We Do in the Shadows justru
malah bikin kita tidak henti-hentinya tertawa dengan lelucon klise tentang vampir dan
segala permasalahannya.

Dibawakan dengan gaya mockumentary, empat vampir yang tinggal bersama ini harus
beradaptasi dengan kehidupan di masa modern yang ternyata tidak mudah diikuti oleh
setan-setan dari zaman dahulu. Mulai dari tren teknologi dan fesyen, hingga bagaimana
cara mendapatkan wanita.

What We Do in the Shadows bisa dibilang merupakan parodi horor yang sukses dan tidak
terkesan maksa, dengan ide konsep yang fresh. Cocok untuk ditonton bersama teman-
teman saat malam Halloween bagi kamu yang tidak suka seram!

UNTUK KAMU YANG SUKA FILM ANIMASI:

Monster House (2006)
Film animasi horor komedi anak-anak ini surprisingly lebih seram daripada beberapa
film horor lain. Tidak seperti film animasi horor Coraline (2009, dir. Henry Selick), film yang
disutradarai oleh Gil Kenan ini mengangkat kisah antara anak dan dunia mistis dengan
lebih ringan namun tetap bikin takut! Sebagai info tambahan saja, sutradara legendaris
Steven Spielberg ikut terlibat menjadi eksekutif produser dalam film ini.

Konsep cerita mengenai anak-anak yang harus mengatasi masalah tanpa campur
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

tangan orang tua mungkin sudah seringkali kita lihat di film-film anak lainnya. Namun,
bagaimana kalau masalahnya adalah rumah “bernyawa” yang telah memakan
korban termasuk para tetangga? Walau disajikan dengan lucu dan kekanak-kanakan,
Monster House menyimpan rahasia-rahasia di dalamnya yang bisa bikin orang dewasa
ketakutan juga. Pas ditonton saat Halloween bersama keluarga apalagi kalau kamu
punya anak-anak yang sudah mulai tertarik sama film horor (walau begitu jangan lupa
cek batasan usianya ya!).

44
 UNTUK KAMU YANG SUKA HOROR PSIKOLOGI:
1408 (2007)
Film yang dibintangi aktor-aktor terkenal seperti John Cusack dan Samuel L.
Jackson ini merupakan salah satu film horor yang lebih mengandalkan ketegangan
daripada formula sadisme dan kekerasan yang lebih sering digunakan oleh film-film
horor sejak dulu. Diadaptasi dari cerita pendek penulis fiksi horor paling terkenal
Stephen King, tidak heran kalau film ini bakal bikin kamu merinding tanpa gimmick
berlebihan.

John Cusack berperan sebagai Mike Eslin, penulis yang selalu membongkar
mitos-mitos menyangkut fenomena paranormal. Eslin yang skeptis suatu hari
mendapatkan kartu pos yang datang dari sebuah hotel bernama Hotel Dolphin
di kota New York dengan pesan “Don’t enter 1408”. Dari sinilah cerita bergulir.
Eslin akhirnya mencoba menginap di kamar itu dan melihat kenyataannya. Film ini
merupakan kombinasi antara horor psikologis dan supernatural. Penampilan natural
John Cusack juga sukses menambah ketegangan.

UNTUK KAMU YANG SUKA FILM HOROR INDONESIA:

Belenggu (2012)
Kalau menurut kamu film horor dari luar negeri kurang nendang, film horor Indonesia
pun tak kalah banyak dari segi pilihan dan kualitas. Ada Pengabdi Setan karya
Joko Anwar yang meledak di pasaran, Rumah Dara karya Mo Brothers, Danur yang
diangkat dari buku berdasarkan kisah nyata, hingga Jelangkung yang muncul di
awal 2000an. Nah jika deret film horor tersebut sudah Anda tonton, bagaimana
dengan film Belenggu karya Upi Avianto? Belenggu merupakan film horor thriller
psikologis dimana seorang laki-laki bernama Elang (Abimana Aryasatya) kerap
dihantui bayangan-bayangan mengerikan dalam sosok seseorang berkostum kelinci.

Kalau kamu suka film-film dengan plot menarik yang tak terduga, film ini harus kamu
coba. Terinspirasi dari kecintaan Upi terhadap serial Twin Peaks karya David Lynch,
Belenggu juga terasa surealis dan boleh dibilang bukan film untuk semua orang.
Belenggu pantas dicoba apalagi kalau kamu sudah jenuh dengan film horor yang
gitu-gitu aja!

KALAU KAMU SUKA FILM PERCINTAAN:

Ghost (1990)
Siapa sih yang tidak tahu adegan memorable membuat tembikar antara Patrick
Swayze dan Demi Moore di film Ghost? Untuk kamu yang tidak suka film seram,
mungkin kamu bisa bernostalgia dengan film hantu satu ini. Film klasik mengenai
cinta dua dunia, Ghost memadukan tema supernatural dan percintaan dengan
bumbu-bumbu komedi.

Setelah kematiannya yang tragis, Sam Wheat (Patrick Swayze) berkelana mencari
keadilan. Ia juga berupaya untuk terhubung dengan kekasihnya, Molly Jensen
(Demi Moore). Meski sudah terpisah dunia yang berbeda, film percintaan antara
manusia dengan arwah gentayangan ini terbilang manis. Ditambah kehadiran
cenayang bernama Oda Mae Brown yang diperankan sangat gemilang oleh
Whoopi Goldberg. Ghost sukses menjadi film box office yang berhasil mendapatkan
banyak sekali penghargaan termasuk Academy Awards (Oscar) untuk Whoopi
Goldberg dan kategori Best Original Screenplay.
www.buset-online.com

Asa

45
 pajak buset

hukum yang ada, maka Anda harus mengajukan keberatan. Harap diingat bahwa
terdapat batas waktu untuk mengajukan keberatan. Keberatan harus diajukan
secara tertulis (pada formulir yang disediakan ATO maupun melalui surat) dalam
batas waktu yang ditentukan.

Ketika ATO menerima keberatan yang Anda ajukan, mereka akan meninjau fakta-
fakta dan bukti-bukti yang Anda berikan lalu baru mengambil keputusan, biasanya
dalam 56 hari (8 minggu) ketika mereka menerima semua informasi yang diperlukan.

ATO menyadari pentingnya kajian internal independen. Jika Anda keberatan dengan
keputusan yang mereka buat, maka keputusan akan diambil oleh orang yang tidak
terlibat dalam keputusan awal dan berada di luar tim dimana keputusan itu dibuat.

Setelah wajib pajak melaporkan pajak penghasilan tahunan (tax return), maka
biasanya dalam waktu 14 hari kerja Australian Taxation Office (ATO) akan
mengirimkan surat bukti pelaporan pajak (Notice of Assessment). Namun demikian,
kadang terdapat perbedaan antara informasi yang wajib pajak laporkan dengan
informasi yang ada pada sistem di ATO, yang menyebabkan ATO akan melakukan
investigasi lebih lanjut dan melakukan koreksi atas penilaian sebelumnya, jika hasil
investigasi menunjukkan benar terdapat perbedaan informasi, maka ATO akan
mengkonfirmasi dengan si wajib pajak yang bersangkutan mengenai hal tersebut,
Kapan saat yang tepat untuk
jika si wajib pajak mengakui perbedaan tersebut maka ATO akan melakukan menggunakan proses keberatan?
amandemen dan menerbitkan notice of amended assessment.

Anda harus mempertimbangkan mengajukan keberatan jika:

Apabila ATO memutuskan untuk melakukan koreksi atau penyesuaian atas laporan
pajak (tax return) Anda dan terdapat hutang pajak yang harus dibayarkan, maka
• Anda tidak setuju dengan cara ATO menafsirkan hukum (misalnya,
mereka akan melakukan amandemen penilaian dan batas waktu pembayaran atas
Anda tidak setuju dengan amandemen penilaian yang diberikan)
hutang pajak tersebut adalah 21 hari setelah mereka menginformasikan kepada
• Anda tidak yakin tentang penafsiran hukum yang ada (misalnya,
Anda jumlah hutang pajak yang harus Anda bayarkan.
Anda tidak yakin apakah harus menyertakan beberapa
pendapatan pajak atau mengklaim beberapa biaya pada laporan
Sebagai prinsip umum, ATO mengharapkan agar Anda dapat membayar semua
pajak Anda)
hutang pajak tepat waktu, bahkan apabila Anda tidak setuju dengan hutang
• Anda ingin mencari penilaian dari eksternal jika ATO tidak setuju
tersebut. Jika Anda tidak membayar hutang pajak pada tanggal jatuh tempo, maka
dengan Anda. Anda dapat memberikan wewenang kepada
Anda akan dikenakan biaya bunga (General Interest Charge) untuk keterlambatan
seseorang untuk mengajukan keberatan atas nama Anda.
pembayaran.

Membayar hutang pajak Virda

Sumber: Australian Taxation Office

secara angsuran
The Materials are provided for general information purposes only and are not intended as professional advice and
should not be substituted for, or replace, such professional advice.

Jika Anda tidak mampu untuk membayar hutang pajak Anda pada waktu
yang ditentukan, maka Anda mungkin memenuhi persyaratan untuk melakukan
pembayaran dengan angsuran.
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Anda dapat menggunakan kalkulator angsuran pembayaran yang disediakan

oleh ATO untuk membuat skenario pembayaran yang paling sesuai dengan kondisi
Anda. Dimana perhitungan dari kalkulator ini dapat dijadikan panduan pada saat
pengajuan angsuran pembayaran. Untuk hutang pajak yang kurang dari $ 100,000,
maka wajib pajak (khusus untuk individual ataupun sole trader) dapat mengatur
angsuran pembayaran melalui layanan mesin otomatis (self- help service) yang
disediakan oleh ATO.

Namun demikian, sebagai wajib pajak maka Anda memiliki hak untuk meminta
penjelasan secara tertulis mengenai koreksi atau penyesuaian atas laporan pajak
Anda. Selain itu, Anda juga berhak untuk meminta peninjauan ulang terhadap
keputusan ATO jika Anda merasa amademen penilaian tidak benar dan/atau Anda
memiliki informasi yang sebelumnya tidak tersedia pada awal peninjauan.

Apabila Anda merasa ATO melakukan kesalahan, maka Anda dapat meminta
46 mereka untuk memperbaikinya. Tetapi jika Anda tidak setuju dengan fakta atau
 advertorial

Sol us i D igi ta l
untuk Penyewa Modern
‘Menyewa Jadi Lebih Mudah’ Adalah Misi Kami
Didirikan di Jakarta dan segera diluncurkan di Indonesia dan Australia, Orento
adalah platform sewa-menyewa properti jangka panjang yang memfasilitasi tuan
rumah dan penyewa dengan proses yang mudah, cerdas dan aman. Tuan rumah
dapat mengiklankan properti mereka secara gratis, sementara penyewa dapat
menjelajahi database kami yang terus berkembang hingga menemukan properti
idaman yang sesuai dengan kebutuhan. Semua kemudahan itu telah dirancang
secara profesional, Orento hadir untuk memprioritaskan kenyamanan bagi penyewa
dan tuan rumah untuk mempertemukan satu sama lain, menyimpan dokumen dan
mengelola sewa-menyewa properti secara online dalam satu platform profesional.

Di balik kesempurnaan Orento, ada dua mantan profesional real estate dan digital
di Indonesia dan Australia, Darren Gandha dan David Ten Sing. Keduanya telah
menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendirikan Orento, mulai dari melakukan
penelitian demi menghadirkan solusi dan menciptakan kemudahan di bisnis sewa-
menyewa properti.

Coba kita tengok masa lalu bisnis sewa-menyewa properti? Terlalu banyak dokumen,
sulitnya mencari penyewa hingga ketergantungan pada jasa agen properti. Melihat
‘kerepotan’ pada proses yang jadul itu, Darren dan David memimpikan cara yang
lebih mudah; alat yang cerdas untuk mempertemukan penyewa dan tuan rumah
serta menciptakan hubungan positif di antara keduanya. Berdasarkan kendala
www.buset-online.com

dari masa lalu dan keyakinan dari sebuah impian, Darren dan David melakukan
penelitian secara menyeluruh untuk menghadirkan Orento.
Orento menawarkan layanan iklan gratis, sehingga tuan rumah dapat mendaftarkan
propertinya secara online dalam beberapa langkah mudah, seperti fleksibel untuk
menentukan harga, mendeskripsikan properti dengan menarik serta mengunggah
foto-foto terbaik dari propertinya. Setelah pendaftaran dan proses verifikasi selesai,
properti akan diiklankan di platform dan memungkinkan calon penyewa untuk
melihatnya.
Manfaat utama dari Orento adalah kemudahan untuk penggunaannya. Semua
proses akan dilakukan secara digital, sehingga tidak ada lagi dokumen kertas dan
pencatatan pastinya akan lebih akurat untuk kedua belah pihak. Penyewa akan
menyukai fitur penelusuran Orento yang mudah dinavigasi dan fleksibel.
Coba tengok kepopuleran yang diraih Airbnb, kesuksesannya untuk memenuhi
permintaan di industri pariwisata, menunjukkan bahwa pasar sewa jangka pendek
tidak dapat diabaikan. Namun, keadaan dan kebutuhan setiap orang berbeda,
dan Orento hadir untuk memfasilitasi proses sewa-menyewa jangka panjang melalui
sebuah inovasi.
www.orento.id
47
 buset ngeliput

Ajak UMKM Rambah Pasar Australia

Kadin Undang Pengusaha Indonesia di Melbourne
Australia merupakan salah
satu kota terbaik di dunia,
baik untuk hidup maupun
berusaha. Rupanya, peluang
untuk melebarkan pangsa
pasar di Autralia ini dilirik
oleh Kamar Dagang dan
Industri (KADIN) Indonesia.
KADIN yakin jika peluang
untuk pelaku Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) amatlah besar
Direktur Kabo Lawyers, Konfir Kabo untuk bisa menembus pasar
Australia.
Keseriusan pihak KADIN terlihat dengan mengadakan
sebuah seminar untuk pengusaha Indonesia sebagai
pembelajaran untuk mengekspor produknya ke luar
negeri khususnya Australia dan Selandia Baru. Untuk
melengkapi seminar tersebut, KADIN mengundang
Konfir Kabo, warga Indonesia yang berprofesi sebagai
pengacara sekaligus pendiri Kabo Lawyers, serta
pengusaha asal Indonesia yang sukses di Negeri
Kangguru.
Pada kesempatan yang sama, KADIN pula
memperkenalkan situs baru etalase ecommerce mereka,
yakni www.kadinexport.com yang diharapkan dapat
digunakan secara maksimal oleh pengusaha UKM dan
UMKM.
Seperti yang tertera dalam situs tersebut, Kadinexport
akan fokus pada penjualan retail dan grosir sehingga
bisa melakukan peneterasi ekspor. Juga penjual dan
pembeli difasilitasi untuk melakukan transaksi online
secara aman tanpa harus terbatasi waktu dan tempat.
Di Australia sendiri, pemerintah Indonesia melalui
kementerian perdagangan sudah memiliki kantor
perwakilan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)
yang berada di Sydney. Sebaliknya, pemerintah negara
bagian Victoria untuk membantu perdagangan dan
investasi untuk kedua belah pihak juga telah membukan
kantor perwakilannya di Jakarta yaitu Victorian
Government Trade and Investment.
Saat ini, berdasarkan data dari kementerian luar negeri
dan perdagangan Australia, nilai ekspor Indonesia
ke Australia mencapai AUD 4.212 juta dan impor dari
Australia sebesar AUD 7.030 juta, komidi utama ekspor
ke Australia antara lain minyak mentah, minyak olahan,
kayu dan sepatu. Untuk impor dari Australia adalah
gandum, minyak mentah, ternak hidup dan batubara.
Indonesia menempati posisi ke-14 sebagai partner bisnis
di Australia, sebaliknya Australia merupakan partner bisnis
ke-8 bagi Indonesia.
Rr

Konfir memberikan masukan dan tips-tips untuk

menerobos pasar Australia. Ia menekankan agar para
pelaku usaha giat memperhatikan konsistensi produk
yang mereka jual, memastikan standar kualitas produk
yang terbaik, dan mendapatkan mitra bisnis yang
sesuai. Satu hal yang tak luput disebutkan Konfir adalah
mengenai pasar Australia yang lebih mementingkan
kualitas ketimbang kuantitas.
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

48
 properti buset
Cara Membuat Properti Anda
Menjadi Airbnb Secara Legal
Airbnb merupakan solusi akomodasi jangka pendek
yang sangat populer di masa kini. Namun, sekitar 35%
properti yang tercatat sebagai Airbnb telah didaftarkan
oleh penyewa yang bukan pemilik properti (landlord)
tersebut. Xynergy Realty ingin mengingatkan bagi para
penyewa untuk mempertimbangkan risiko–risiko yang
terkait dan mempelajari persyaratan yang benar untuk
mendaftarkan Airbnb secara legal.
Dalam hukum persewaan, Airbnb dianggap legal
jika mendapatkan izin dari pemilik properti. Tetapi
masalahnya adalah bahwa undang-undang ini tidak
mencerminkan keadaan industri saat ini, dimana industri
Airbnb memberikan kontribusi sebesar $1.6 milyar ke
Produk Domestik Bruto (GDP) Australia.
Ada berbagai alasan seseorang memilih untuk
mendaftarkan properti mereka sebagai Airbnb.
Namun, pada umumnya tujuan menggunakan Airbnb
adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Pemilik atau penghuni properti dapat memilih untuk
menyewakan seluruh properti tersebut atau hanya
satu kamar saja yang tentunya diharapkan dapat
membantu membayar uang sewa atau hipotek
(mortgage).
Pada akhirnya, jika seorang penyewa ingin
mendaftarkan properti tersebut sebagai Airbnb secara
legal, maka mereka wajib mendapatkan izin tertulis
dari pemilik properti. Alisha Lin, manajer properti senior
dari Xynergy Realty memberikan tips terbaik untuk
menggunakan Airbnb secara legal dan beberapa
aspek dan dampak yang perlu dipertimbangkan
seorang pemilik dan penyewa properti sebelum
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
mendaftarkan propertinya sebagai Airbnb.
Penyewa wajib mendapatkan
izin tertulis dari pemilik
properti
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan seorang
penyewa untuk mendapatkan izin dari pemiliknya untuk
menjadikan properti tersebut sebagai Airbnb. Langkah
pertama untuk penyewa adalah bersikap jujur kepada
pemilik properti akan tujuan mereka untuk menjadikan
properti tersebut sebagai Airbnb. Penyewa juga dapat
Informasi di atas adalah panduan dan gambaran umum dalam bidang investasi properti, dan tidak untuk digunakan secara generalisasi. Xynergy Realty memberikan konsultasi individual untuk wealth creation strategy, property
investment, property management dan home/commercial loan yang khusus didedikasikan bagi calon investor dan pembeli properti. Xynergy Realty tidak bekerja sama dalam bentuk apapun dengan perusahan-perusahaan/
brand-brand yang disebutkan dalam artikel diatas. Xynergy Realty tidak bertanggung jawab atas kehilangan, kerugian yang pembaca derita dalam bentuk apapun.
50
memberikan laporan keuangan (financial statement)
serta menunjukkan minat untuk menyewa properti
tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang atau
menawarkan uang jaminan (bond) lebih besar agar
pemilik properti dapat melihat bahwa penyewa siap
bertanggung jawab jika terdapat kerusakan.
Pemilik properti dapat
mengizinkan Airbnb serta
tetap melindungi properti
mereka
Dua kekhawatiran utama dari menyelenggarakan
Airbnb adalah keamanan dan pemeliharaan kondisi
properti. Secara umum, jika ada kerusakan terhadap
properti akibat dijadikan Airbnb oleh penyewa, biaya
kerusakan tersebut akan ditanggung oleh penyewa.
Pemilik properti mengandalkan manajer properti
untuk mencari dan memberikan rekomendasi seorang
penyewa yang dapat dipercaya dan tidak akan
menyebabkan banyak masalah terhadap propertinya,
maka tidak sulit untuk mengerti mengapa pemilik
properti merasa tidak nyaman mengizinkan orang asing
masuk ke properti mereka sebagai tamu Airbnb.
Jika seorang pemilik rumah tidak memberikan izin
penggunaan Airbnb, mereka dapat menggunakan
Residential Tenancies Act (RTA) sebagai acuan yang
mengatur tentang penyewaan ulang (subletting)
dalam bentuk apapun, termasuk Airbnb.
Manajer properti akan
menemukan jejak-jejak
Airbnb
Manajer properti seringkali mengetahui bahwa
penyewa properti tersebut menggunakannya sebagai
Airbnb, dimana ada hal-hal dalam properti yang
menunjukkan bahwa properti ini digunakan untuk
tujuan berbeda selain ditempati oleh penyewa.
Seorang penyewa mungkin memiliki brosur atau pamflet
pariwisata di kamar tidur, atau mempersiapkan handuk
yang tergulung di atas tempat tidur atau di toilet,
seperti di hotel. Begitu pula jika seorang penyewa sering
membatalkan inspeksi rutin atau mengganti kunci
properti, biasanya ini sebuah indikasi bahwa mereka
menyembunyikan sesuatu di properti tersebut.
Konsekuensi penyewa menggunakan Airbnb tanpa
izin akan tergantung pada Residential Tenancies Act
(RTA). Jika di dalam dokumen tersebut memiliki undang-
undang yang tidak memperbolehkan penyewaan
ulang dalam bentuk apapun, maka penyewa tersebut
telah memutuskan perjanjian sewa.
Penyewa perlu mengetahui
risiko yang terlibat jika
tertangkap tanpa izin
Jika penyewa tertangkap secara ilegal menyewakan
ulang properti Anda, pemilik properti dan manajer
properti dapat mengeluarkan peringatan resmi
kepada penyewa (Breach of Duty notice) untuk
berhenti melanggar perjanjian sebagai penyewa.
Dalam waktu 14 hari, jika pelanggaran ini tidak
diperbaiki, pemilik properti dapat memberikan perintah
kepatuhan (compliance order)melaluiVictorian Civil
and Administrative Tribunal (VCAT) supaya penyewa
tersebut untuk menuruti peraturan properti yang ada.
Apabila seorang tamu Airbnb mengakibatkan
kerusakan properti yang sedang Anda sewa, asuransi
pemilik rumah kemungkinan besar tidak akan
menanggung biaya kerusakan tersebut. Maka dari
itu, Anda sebagai penyewa memiliki risiko keuangan
yang lebih tinggi dan Anda akan menanggung biaya
kerusakan tersebut.
Jika pemilik properti bukan yang mendaftarkan
propertinya sebagai Airbnb, maka pemilik properti
tersebut tidak ada permasalahan legalitas yang terlibat
dengan tamu Airbnb.
Alain Warisadi,
CEA (REIV), CA (MFAA), TAA, CIT (M), CPS (RE), Dipl
FMBM, B. Ec (Fin), FIML
Property Writer/ Property Consultant
Finance Consultant (Mortgage Broker)
Licensed Estate Agent
Harvard University Scholar
(e.) a.warisadi@xynergy.com.au
Jeffrey Koby,
Co-property Writer
Marketing Communications Officer
(e.) jeffrey.koby@xynergy.com.au
Alisha Lin, B.Bus, CAR
Co-property Writer
Senior Property Manager
(e.) alisha.lin@xynergy.com.au
 advertorial Catatan Jelajah Eropa (Bagian Ketiga) :
Negara Nordik
Museum Astrup Fearnley
Jalan-jalan ke Eropa dan menjadi turis memang
seru, penuh kenangan dan pengalaman yang tak
terlupakan. Namun setelah beberapa hari dan ketika
eurofia turis berlalu, tiba-tiba kita pun bosan keliling
museum melihat lukisan Monalisa yang terus-menerus
tersenyum, belanja barang-barang bermerk di mall,
serta harus selalu siap mengenakan pakaian belapis-
lapis jika cuaca tidak menentu. Perbedaan suasana
wisata di Eropa ini tak jarang dapat membuat kita
kangen akan Tanah Air yang memiliki panorama
sawah padi yang berjenjang dan hijau, semilir nyiur di
tepi pantai, cuaca tropis yang lembab, serta pakaian
yang sederhana dan ringan.
Setelah singgah ke banyak kota modern di Eropa,
kini tiba saatnya untuk melihat budaya Skandinavia.
Pedesaan di negera-negara Nordik ini rupanya
Aneka hidangan laut segar tersedia
seraya menikmati perjalanan di dalam
kapal dari Denmark menuju Oslo
/Skandinavia
menarik untuk dikunjungi. Lawatan perjalan dimulai
dengan moda transportasi air DFDS Seaways yang
membawa penumpangnya dari Coppenhagen,
Denmark menuju Oslo, Ibu Kota Norwegia. Terdapat
pilihan 2, 4, 6 atau 8 orang per kabin dengan fasilitas
seperti hotel terapung. Harga mulai dari 200 DK
(Danish Krone, mata uang yang dipakai negara-
negara Nordik).
Di atas kapal, penumpang dapat beristirahat dengan
tenang. Seafood Buffet selection pun tersedia, juga duty
free shop, dan fasilitas kebugaran sauna dan jacuzzi
sehingga para penumpang bisa melepas lelah dan
kepenatan selama 17 jam berlayar menuju Oslo. Bagi
yang memilih jalur udara, dengan budget antara DK
600 – 700 (AUD 130 – 150) waktu tempuh menjadi sangat
singkat, hanya satu jam penerbangan. Pilihan seru
lainnya adalah dengan Eurrail Pass (kereta) atau bus.
Sesampai di Oslo, terlihat sebuah perkampungan
nelayan nan indah bernama Desa A (dibaca:
Aww dalam bahasa setempat) yang berarti sungai
kecil. Paket wisata yang tersedia meliputi jasa sewa
peralatan dan tur memancing, wisata alam dan
margasatwa, mengamati lumba-lumba dan paus,
atau mencoba olaraga kayak dan kano.
Bila diperhatikan, penulisan kata-kata Bahasa
Norwegia sangatlah unik, karena sepertinya mereka
gemar menggandengkan beberapa huruf yang
“kurang serasi”. Contohnya ‘Fjord’, yang artinya
daerah perairan yang terbentuk dari erosi mata air
pegunungan dan salju yang mencair serta berada
di antara tebing atau bukit. Oslofjord memiliki
panjang sekitar 120 kilometer, dimana 40% dari 5 juta
penduduknya tinggal kurang lebih 45 menit dari fjord.
Air terjun Akerselva dapat dinikmati di Beier Bridge
dengan beberapa atraksi wisata seperti Bjølsen Rolling
Mill, Lilleborg Factories, Aamot Bridge, Hønse-Lovisa’s
House and Nedre Foss. Ketika di Oslo, sempatkan juga
untuk mengunjungi museum Astrup Fearnley yang
dirancang oleh arsitek Italia Renzo Piano. Museum ini
berdiri di atas bangunan art deco bergaya Nordik,
terdiri dari tiga paviliun yang berada di bawah satu
atap kaca yang khas, yang berbentuk seperti layar.
Istana Kerajaan di Oslo terbuka untuk umum selama
musim panas. Semua pengunjung harus mengikuti
tur berpemandu yang berlangsung selama satu
jam. Dimulai dari pintu masuk sisi barat Royal Palace,
Slottsgården, pengunjung diajak untuk melihat beberapa
ruang negara yang indah, diantaranya Ruang Ganti
Kabinet, Ruang Kabinet, Ruang Dewan, Ruang Tamu
Putih, Suite King Haakon VII, Vestibule Atas, Aula Cermin,
Ruang Makan Keluarga, Great Hall, dan Banqueting Hall.
Pemandu dalam Bahasa Inggris siap melayani setiap hari
pada pukul 12, 14, 14:20 dan jam 16 sore.
Bangunan khas Nordik
www.buset-online.com
51
 acara buset

Pernah ga sih?
Ingin give back to the community
tapi gak gitu tau caranya.
Project O hadir dengan solusinya!

The Solemen Bali team

Project O itu
apa sih?
Project O 2018 adalah kegiatan tahunan PPIA RMIT
(Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia RMIT)
yang bertujuan untuk menyediakan wadah dan
memudahkan masyarakat untuk memberi kembali
kepada komunitas-komunitas di Indonesia. Setiap
tahun Project O bekerjasama dengan sebuah
organisasi non-profit di Indonesia untuk mencapai
tujuan mereka.

Tahun-tahun sebelumnya, Project O berkiprah

Founder of Solemen
di bidang edukasi, menyediakan tempat dan Project O 2017 berhasil
Robert Epsone with
mendirikan rumah baca
a beneficiary
materi untuk adik-adik kita di Indonesia untuk di Wamena, Papua

mencapai cita-citanya. Contohnya, tahun lalu

dengan bantuan para pendonor, Project O
berhasil mengumpulkan dana sebesar 180 juta
untuk organisasi booksforpapua. Dana tersebut lalu
digunakan untuk mendirikan anak didik mereka
sebuah rumah baca di Wamena, Papua. Jadi,
sudah jelas dong, kredibilitas Project O.
untuk anak-anak dengan disabilitas. Tak hanya
menyediakan kebutuhan dasar seperti tempat tinggal,
makanan, pakaian dan bantuan khusus bagi mereka
yang disabilitas, Solemen juga menggalang dana untuk
memenuhi kebutuhan yang ada.
Kenapa Bali?
Bali memang destinasi terpopuler di Indonesia, tapi
tahukah anda bahwa angka kematian bayi di sana
masih 20%? Itu artinya, di tengah maraknya para
wisatawan, masih banyak anak-anak di Bali yang

Kalau tahun ini?

kesulitan mendapat akses bantuan kesehatan yang
layak.
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Tahun ini, Project O kembali dengan visi dan

tema yang berbeda: BETTER HEALTH, BETTER US. Wanna join our main event?
Bertujuan untuk membantu adik-adik kita di bidang
kesehatan. Project O bekerja sama dengan
Di bulan September ini, Project O kembali dengan “KINTAMANI”, sebuah spring fair dimana pengunjung bisa
organisasi bernama Solemen Bali, Project O ingin
menikmati berbagai games, makanan dan hiburan sembari membantu adik-adik kita yang membutuhkan.
untuk membantu mereka yang berkebutuhan
Akan ada berbagai makanan Indonesia yang bisa disantap, games yang pastinya seru dan berbagai
khusus untuk menggapai cita-cita mereka.
pertunjukan seperti Silent Disco, Free Zumba Class, dan pertunjukkan lainnya yang pasti menghibur.

Solemen Bali itu Tiket masuk untuk KINTAMANI hanya 5 dollar dan semua keuntungan akan disalurkan bagi mereka yang

organisasi apa ya?

membutuhkan.

Solemen adalah sebuah organisasi nonprofit di Bali Info lebih lanjut mengenai Project O, kunjungi situs www.projecto2018.org.
yang berkiprah di bidang kesehatan, terutama
@PROJECTOPPIARMIT @projecto_2018
52
 PONSEL TERCANGGIH
Seorang eksekutif muda bernama Alex menghampiri bapak tua. Rupanya
Alex telah memperhatikan sang bapak yang membawa dua buah koper
besar sejak 10 menit lalu.
“Pak, daritadi bapak kok ngomong sendiri?” Tanya Alex penasaran.
“Oh, ini dek, bapak lagi membicarakan bisnis dengan klien di Amerika,” jelas
si bapak.

“Maaf, tapi bapak kok tidak kelihatan pakai telepon?”

“Tenang, saya menggunakan teknologi ponsel tercanggih dek, jadi cukup
menggantungkan microchip ini
di kerah jas saya dan saya pun bebas ngomong kemana saja,” ujar si bapak.

“Oh, kebetulan saya juga butuh telekomunikasi yang seperti ini,” kata Alex.

“Wah, kebetulan sekali saya lagi promosi, jadi ini buat adek saja,” sambil
berlangkah pergi.

“Terimakasih, Pak (sambil mengamati alat tersebut)…. Paakk, tunggu…

kopernya ketinggalan,” teriak Alex.

Dari jauh si Bapak menjawab, “Ambil saja dek, itu adalah baterainya!!!”
 buset refleksi

Sebagai anak kecil, bisa dikatakan saya adalah anak yang sangat keras kepala.
Kata “rotan” sudah menjadi kata sehari-hari yang diucapkan ibu saya. Sampai
saya berada di tingkat SMP, rotan-an ibu saya pun sudah tidak memberi dampak.
Hukuman yang saya dapatkan bervariasi dari rotan, hingga diturunkan dari mobil di
pinggir jalan dan ditinggal. Pada zaman sekarang, umumnya orang akan berkata itu
adalah physical abuse terhadap anak kecil. Namun, jika kita melihat Alkitab, kita bisa
menemukan bahwa memang mendidik anak dengan rotan ditulis, dan ini membawa
pertanyaan-pertanyaan kontroversial di dunia pendidikan.

Mari kita bahas sedikit hal ini dari perspektif sejarah. Pendidikan anak sebelum zaman
industri selalu merupakan tanggung jawab di rumah. Setelah masa Reformasi,
muncullah kaum Kristen Protestan yang bernama Puritan. Pendidikan di zaman
Puritan merupakan pendidikan yang terpusatkan di dalam keluarga-keluarga Kristen
masing-masing (Hayden, 2015). Di abad 17 inilah kaum Puritan terkenal dengan cara
didikan yang memberikan hukuman dengan rotan (Brockliss & Montgomery, 2013).

Namun jika kita membaca dengan lebih detail, kita bisa melihat bahwa hukuman
fisik tidak hanya diimplementasikan terhadap anak-anak, namun juga terhadap
kaum dewasa yang melakukan dosa (Hayden, 2015). Bahkan, hukuman-hukuman
tersebut jauh lebih berat daripada pukulan di pantat anak. Ya, saya rasa banyak
dari kita mempertanyakan metode hukuman terhadap dosa. Namun, jawaban
atas keheranan kita cukup sederhana, karena kita manusia berdosa memang patut
dihukum. Setiap manusia, dewasa atau anak-anak sudah jatuh dalam dosa dan
tidak terlepas dari hukuman (Roma 3:23).

Hukuman fisik kepada anak masih

Berkhof (1990) menjelaskan bahwa sesungguhnya untuk melihat anak kecil sebagai
anak yang polos dan tak berdosa merupakan pandangan yang tidak realistis. Pada
kenyataannya, anak kecil pun dapat melakukan dosa dan disinilah peran seorang
pendidik atau orang tua Kristen diperlukan. Guru atau orang tua Kristen akan
mendidik dengan disiplin yang didasarkan kasih: “Siapa tidak menggunakan tongkat,
benci kepada anaknya, tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada
waktunya (Amsal 13:24).” Alkitab mengajarkan orangtua untuk mendidik dengan
tujuan membawa anak untuk mengenal Kebenaran (Efesus 6:4; Amsal 22:6; Ibrani
12:11; Bilangan 6:6-7).
Untuk memahami lebih baik konsep ini, coba saya ceritakan salah satu pengalaman
saya saat mendapat pukulan rotan. Ketika saya kecil, saya pernah bertengkar
dengan adik saya dan saya tidak mau memaafkannya. Ayah saya melihat semua
kejadian itu dan menegur saya karena saya tidak mau memaafkan. Sampai pada
klimaksnya, ayah menanyakan dengan serius “Kalau kamu tidak memaafkan
adik kamu, kamu berdosa dan akan masuk neraka. Mau pilih mana?”, dan saya
menjawab dengan lantang penuh emosi “Neraka!”. Seketika itu juga ayah saya
mengambil sapu lidi dan memberikan pukulan yang keras di pantat saya. Setelah
itu, beliau memeluk saya yang menangis tersedu-sedu dan menjelaskan, “Pukulan
ini sakit kan? Neraka jauh lebih sakit daripada hukuman rotan papa. Masih mau di
neraka? Kamu harus tahu kalau Tuhan Yesus sudahmemaafkan kamu, maka kamu
juga harus memaafkan adik kamu,”.
Hukuman rotan yang dimaksudkan di Alkitab bukanlah pukulan buta mata yang
hanya melampiaskan emosi sang orang tua, namun pukulan yang dilakukan dengan
motivasi yang benar. Alkitab mengajarkan bahwa pukulan yang diberikan bukanlah
pukulan yang membahayakan, namun pukulan yang mendidik (Amsal 23:13-14;
menjadi kontroversi, bagaimana jika
dilihat dalam perspektif Kristen?
Amsal 19:18). Jika orang tua menghukum anak, termasuk dengan rotan, tanpa
motivasi dan penjelasan yang benar, maka orang tua tersebut sudah berdosa di
hadapan Tuhan dan anaknya. Untuk membawa anak mengenal kebenaran Firman
Tuhan, anak itu harus mengerti kesalahan dia dan mengapa dia harus dihukum. Jika
orang tua tidak memberikan penjelasan tentang kebenaran, maka anak tersebut
tidak akan berubah dari keberdosaannya dan hukuman yang telah diberikan adalah
sia-sia. Maka pukulan rotan yang diberikan sebagai hukuman, adalah rotan yang
didasarkan oleh kasih yang membawa anak untuk bertobat dari kebodohannya
(Amsal 22:15).
Jadi, apakah kita harus mendidik anak dengan rotan? Prinsipnya bukan di-rotan
atau tidak, tetapi di dalam hati orang tua atau pendidik dalam mengajar. Jika kita
mengajar dengan kasih, maka dengan atau tanpa hukuman dalam bentuk apapun,
harus terpusatkan untuk mendidik anak dalam pengenalan akan Tuhan yang sejati.
Namun, jika kita mengerti bahwa anak ini keras kepala (seperti diri saya) dan tidak
memberikan hukuman yang sepantasnya, maka kita sesungguhnya gagal dalam
mendidik. Seperti kasih Allah yang juga disiplin, seperti itulah kita harus bertindak
dalam mendidik anak-anak. “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu
relakanlah hatimu dan bertobatlah!” (Wahyu 3:19).
Abigail Ely Sharon
Mahasiswi Bachelor of Education di Monash University dan aktif dalam pelayanan Sekolah Minggu di GRII
Melbourne
www.grii-melbourne.org
www.buset-online.com

SUNDAY SERVICE & CHILDERN CHURCH

www.shekinahmelbourne.org
55
 buset ngeliput - WA

Aneka jajanan tradisional bangsa

dapat ditemui di Pesta Rakjat

Pasar Rakjat kembali hadir, lengkapnya dinamakan
Pasar Rakjat Vol. 2. Berlokasi di aula KJRI Perth, stall
makanan berjejer dengan harga miring, mulai dari
yang baru hingga yang sudah punya nama dan
melegenda. Sebanyak 19 stall didirikan, 18 berupa stall
kuliner dan 1 stall mempromosikan produk Indonesia.
Masakan-masakan sederhana disajikan, tetapi lezat
untuk disantap.
Ada pula panggung hiburan yang diisi oleh penghibur
muda. Pengunjung juga dapat bercengkrama seraya
Hari Kemerdekaan, sejak tahun lalu Pasar Rakjat
jadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu. Tidak
semata-mata menggalang dana, menurut Galt, Ketua
Panitia Panbers Natal, Pasar Rakjat Vol. 2 juga jadi
ajang bagi masyarakat untuk bersilaturahmi dengan
komunitas-komunitas Indonesia yang ada di Australia
Barat ini, khususnya Perth. Terbukti meskipun dana
yang dikumpulkan adalah untuk mempersiapkan
acara Natal, semua elemen masyarakat turut hadir
dan bergotong royong menyukseskan acara.
namun konsepnya tak lagi menggunakan “Vol” atau
“volume”.
Untuk sementara waktu, Tim Buset terlarut dalam
alunan musik khas nusantara yang terdengar keras
dari sudut Jalan Adelaide Terrace. Bagi orang yang
melintas, mungkin mereka berpikir tengah diadakan
pesta megah. Kenyataannya, pesta dari rakyat untuk
rakyat tengah berlangsung. Sebuah kebersamaan
yang seharusnya memang dijaga erat dan gaungnya
terdengar hingga jauh.

Pasar Rakjat Vol 3?

mendengarkan lantunan lagu-lagu populer yang
Kevinng
akrab di telinga. Penampilan spektakuler dari Koplo
Plus Perth sukses membuat masyarakat bergoyang.
Hari Minggu 16 September lalu, Pasar Rakjat padat Kesuksesan acara ini memang tidak lepas dari
diikunjungi warga Indonesia yang berdomisili di Perth bantuan semua lini masyarakat, mulai dari pihak
KJRI yang bersedia menyediakan tempat hingga
Apa Kata Mereka
dan sekitarnya.
partisipasi masyarakat untuk hadir. Apakah dengan
begitu Pasar Rakjat sudah dipastikan akan kembali Sandores -
Bermula dari kegiatan penggalangan dana untuk
digelar tahun depan? Galt sebagai penggagas Mahasiswa dan koki
acara Natal yang digerakkan oleh PanBers Natal
memastikan bahwa Pasar Rakjat akan kembali, Acara ini adalah
(Panitia Bersama Natal) biasanya berdekatan dengan
kesempatan bagi
masyarakat untuk menjalin
silahturahmi. Saya sangat
Warga Indonesia yang berdomisil di Perth dan
sekitarnya tumpah ruah hadir ke KJRI Perth tertarik untuk hadir dalam
Pasar Rakjat berikutnya.

Luri - Perawat
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

Acara ini bagus. Dalam

acara ini kita dapat saling
kenal dengan warga
Indonesia lainnya, mencicipi
makanan Indonesia, dan
obat kangen terhadap
Indonesia.

Maria Margaretha
Doy - Ketua organisasi
masyarakat
Acara ini dapat
mempererat berbagai
komunitas Indonesia
dan terjalin komunikasi
yang baik bagi sesama
56 masyarakat Indonesia.

Mereka Yang Hilang
Hadir di Perth
D
i sekitar Club Collaborative Zone (CCZ)
University of Western Australia di hari
Sabtu pagi yang sunyi, Cendranata
Wibawa Ongkowijoyo tengah sibuk
mempersiapkan sound system untuk sesi diskusi.
Ninis, yang bertanggung jawab sebagai seksi
konsumsi, menyiapkan makanan ringan bagi para
hadirin. Di hari-hari biasa, area itu selalu ramai
dipadati para mahasiswa.
Cendranata dan Ninis sama-sama tergabung
dalam AIPSSA (Associataion of Indonesian
Postgraduate Students and Scholars in Australia).
Hari itu untuk pertama kalinya, organisasi tersebut
berkolaborasi dengan KontraS (Komisi untuk Orang
Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mengadakan
acara diskusi dalam rangka Hari Penghilangan
Paksa Sedunia (yang diperingati tiap tanggal
30 Agustus). AIPSSA berinisiatif mengadakan
suatu acara untuk mengenang mereka yang
dihilangkan pada era Orde Baru. Dengan bantuan
KontraS sebagai penyedia informasi, mereka yang
penasaran menjadikan acara ini sebagai momen
untuk berdiskusi lebih jauh mengenai permasalahan
yang ada di Indonesia.
Meski berselang beberapa hari dari Hari
Penghilangan Paksa Sedunia, tepatnya pada
tanggal 15 September acara diskusi ini baru bisa
digelar, namun hal ini tidak jadi masalah. Begitu
Eko
Diskusinya sangat objektif
walapun pembahasannya
dapat menimbulkan
kerancuan. Kita tidak
menyalahkan pihak tertentu.
Saya harap acara seperti ini
tidak hanya sebagai media
edukasi tapi juga advokasi
untuk kebenaran dan
keadilan di Tanah Air.
pula dengan dikepungnya jadwal padat sebagian besar
para mahasiswa di sana, tidak menyurutkan semangat
teman-teman yang hadir.
Demi Mereka
yang Hilang
Acara dimulai dengan kata sambutan Cendranata, selaku
ketua AIPSSA University of Western Australia. Ia
menjelaskan asal muasal ditetapkannya Hari Penghilangan
Paksa Sedunia. Masalah penghilangan paksa memang
menjadi permasalahan global, salah satunya yang
jadi sorotan adalah Indonesia. KontraS sebagai suatu
organisasi yang fokus terhadap masalah-masalah
HAM di Indonesia, selalu berada di garis depan untuk
mengawal perkembangan kasus-kasus HAM, salah satunya
penghilangan paksa.
Video-video milik kontras turut diputar sebagai gambaran
untuk sesi diskusi. Video pertama memperlihatkan kilas
balik sejarah, menceritakan perjuangan para aktivis pro-
demokrasi pada zaman Orde Baru. Meski hanya dalam
rekaman, mereka seakan-akan tengah meneriakkan
tuntutannya itu di halaman University of Western Australia.
Area yang di akhir pekan begitu sepi ini seolah menjadi
tempat orasi mereka. Video berikutnya yang diputar
mengisahkan kesedihan keluarga korban.
Diskusi pun bergulir lancar sarat dengan lempar pendapat
dan pertanyaan. Dalam sesi ini, tak ketinggalan puisi-
puisi Wiji Thukul, salah satu aktivis yang hilang, juga
diperdengarkan. Ditutup dengan pembacaan puisi
Peringatan, mereka yang hadir dengan serentak berkata,
“Hanya ada satu kata : Lawan !“.
Para hadirin yang turut
datang berdiskusi
Apa Kata Mereka
Shafira
Acara seperti ini penting
untuk membangun konteks
di pikiran masing-masing
orang yang hadir. Kami
dapat lebih paham bila
ada diskursus terkait isu
penghilangan paksa
dan tidak akan ada lagi
pemikiran anti “menolak
lupa”.
buset ngeliput - WA
Bekerjasama
dengan Organisasi
Bentukan Munir
“Saya sangat tertarik dengan kolaborasi antara
AIPSSA dan KontraS. Ini adalah momen special,”
seru William, salah satu mahasiswa pascasarjana
University of Western Australia. Kolaborasi ini
memang terbilang luar biasa. Sangat jarang
organisasi Indonesia di luar negeri membuat acara
dengan menggandeng organisasi dalam negeri.
KontraS membantu AIPSSA dengan memberikan
sumber-sumber yang mereka milki, mulai dari video
hingga dokumen siaran pers. Hasilnya? Acara yang
padat informasi dan penuh makna.
Meski tidak ada perwakilan KontraS di Perth acara
tetap bergulir seru. Dapat dilihat dari hadirin yang
asyik berdiskusi sembari melihat referensi untuk
memastikan argumen-argumen mereka. Tentu kini
jarak tak lagi berarti karena adanya teknologi yang
menghubungkan.
Kejatuhan Orde Baru dan bangkitnya Masa
Reformasi terjadi 20 tahun silam, namun berbagai
persoalan terkait pelanggaran HAM masih
menghantui perjalanan negeri ini. Belum ada titik
terang dan terkunci rapat. Mahasiswa di masa
sekarang, yang sebagian besar belum lahir ketika
para aktivisi 98 dihilangkan paksa, pun perlu melek
sejarah jika ingin jadi agen perubahan dan turut
menjaga agar sejarah kelam tak kembali terulang.
Kevinng
Cendranata membuka sesi diskusi
dengan pemaparan konteks sejarah
www.buset-online.com
Rino
Acaranya sangat bagus
dan edukatif. Ke depannya,
saya ingin acara seperti ini
diadakan kembali. Ini adalah
kesempatan yang tepat untuk
berdiskusi mengenai isu-isu
terkini. Di lain kesempatan,
tentu saja saya akan hadir
dalam acara serupa dengan
topik yang berbeda.
57

Indonesia Raya
Berkumandang
di Ballarat
Hari kemerdekaan membawa makna tersendiri
bagi masyarakat Indonesia. Bendera dan hiasan
merah putih tak jarang menghiasi langit dan
gedung-gedung di sepanjang jalan. Perasaan ini
sesungguhnya tidak hanya muncul di dalam diri
warga Indonesia yang berada di Tanah Air saja.
Tak disangka, perasaan kagum dan bahagia juga
tergambar di wajah para siswa St. Patrick’s Parish
Primary School yang berlokasi di Ballarat, Victoria,
Australia saat berpartisipasi dalam rangkaian acara
perayaan kemerdekaan Republik Indonesia tepat di
tanggal 17 Agustus 2018 lalu.
Segmen seperti drama proklamasi kemerdekaan
yang dipertontonkan, diperankan oleh siswa senior
kepada yang lebih muda. Begitu pula dengan aneka
lomba seperti makan kerupuk, membawa kelereng
dengan sendok, hingga keterampilan membuat
bendera berlangsung meriah. Diikuti 250 partisipan
yang di antaranya adalah siswa dan staf sekolah.
Tak kalah dengan sekolah-sekolah Indonesia, murid-
murid di sekolah tersebut juga melantunkan lagu
kebangsaan Tanah Air, Indonesia Raya. Emma
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
Ferguson, guru Bahasa Indonesia yang sudah
mengajar selama sembilan tahun dan yang
memunculkan ide perayaan tersebut berharap agar
acara ini terus menjadi tradisi.
“Kami memutuskan untuk merayakan hari
kemerdekaan Indonesia di St. Patrick’s P.S karena 17
Agustus merupakan hari yang penting di kalender
Indonesia. Kami juga ingin agar murid kami memiliki
rasa keingintahuan lebih jauh tentang kebudayaan
Indonesia dan perayaannya,” ungkap Emma
antusias. “Kami juga ingin agar acara ini menjadi
tradisi tahunan di sekolah ini dan ke depannya
berharap agar dapat melibatkan komunitas
Indonesia di Ballarat sesegera mungkin.”
58
Para murid memeragakan baju-baju daerah
Indonesia yang sangat beragam
“Kami menerima respon sangat positif dari para murid.
Kami menyampaikan beberapa materi pengetahuan
tentang sejarah kemerdekaan Indonesia dan
mengajarkan mereka lagu kebangsaan, agar
saat hari H, mereka mengerti tentang seberapa
pentingnya hari tersebut dan menunjukkan rasa
hormat,” tambahnya.
Sebagai warga Australia, ia melihat bahwa interaksi
antara komunitas Indonesia dengan warga lokal
buset ngeliput
sangatlah diperlukan. “Penting bagi kami untuk
menjalin pertemanan dengan komunitas Indonesia
karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang luar biasa dengan kebudayaan yang sangat
menarik. Sayangnya, banyak sekali orang Australia
yang mengunjungi kepulauan di Indonesia tanpa
tahu banyak tentang kebudayaannya,” seru Emma
lagi.
Linda Craggs, Ketua Ballarat Indonesian Regional
Community (BIRC), membenarkan perkataan
Emma tentang minimnya ilmu tentang kebudayaan
Indonesia yang tertanam di benak penduduk
Australia. Segmen pagelaran fashion show yang
digelar hari itu menurutnya merupakan salah satu
upaya pengenalan Indonesia kepada murid Australia.
“Kebanyakan orang Australia bahkan tidak tahu
kalau Bali itu di Indonesia [dan] bahwa sebenarnya
Indonesia itu tidak hanya Bali. Jadi, dengan fashion
show kemarin kita menunjukkan kalau Indonesia itu
luas,” imbuh Linda penuh harap.
Ia melihat acara tersebut sebagai langkah awal
yang baik bagi pengembangan Bahasa Indonesia
di Australia. “Harapan kita di Ballarat ini kalo bisa
sekolah-sekolahnya sudah ambil Bahasa Indonesia
untuk bahasa keduanya. Karena sejauh ini di
Ballarat, cuma dua sekolah yang mengambil Bahasa
Indonesia.”
Julietta Mathilda Macaulay, bendahara dari
BIRC yang juga hadir merasa senang dapat
mendemonstrasikan cara bermain alat musik
angklung dan permainan tradisional congklak kepada
para siswa. “Saya senang karena melalui acara ini
siswa jadi tahu tentang sejarah dan kebudayaan
Indonesia. Kita mau membuat organisasi BIRC yang
baru berjalan 1,5 tahun ini lebih dikenal di Ballarat,”
seru Julietta.
Senada dengan rekan-rekannya, Linda ingin sekali
melihat lebih banyak sekolah mengajarkan Bahasa
Indonesia. Apalagi ia mengingatkan jika Indonesia
merupakan negara tetangga terdekat. Linda
berharap antusiasme siswa hari itu menginspirasi
sekolah-sekolah lain, untuk mau mengenal Indonesia
lebih jauh dan akrab.
Nasa
Foto: disediakan
Aneka lomba khas 17 Agustus-an
turut menambah kemeriahan
perayaan Hari Kemerdekaan
di St. Patrick’s Parish Primary School

Guilty:
Sisi Lain Bali Nine
Hukuman atas kasus penyelundupan narkoba
di Bali oleh sembilan warga negara Australia
yang lebih sering dikenal dengan Bali Nine sudah
ditetapkan dari beberapa tahun yang lalu.
Menggemparkan tak hanya bagi publik Indonesia
dan Australia, tapi juga menyedot perhatian
kalangan internasional karena puncak hukuman
diberikan oleh Myuran Sukumaran dan Andrew
Chan adalah vonis hukuman mati pada 2015 silam.
Keputusan hukuman mati memang selalu menimbulkan
kontroversi dan diskusi serius apalagi jika sudah
bersinggungan dengan hak dasar semua manusia untuk
hidup. Namun tiap negara di dunia memiliki aturan yang
berbeda-beda. Begitu pula dalam kasus ini, berbeda
dengan Indonesia, Australia merupakan salah satu negara
yang tidak menggunakan ganjaran nyawa untuk hukuman
terhadap pelanggar hukum apapun.
info buset
Film Guilty yang tayang bulan Oktober 2018
menceritakan tentang 72 jam terakhir kehidupan
Myuran Sukumaran di penjara Kerobokan di Bali,
sebelum Myuran dan Andrew Chan dieksekusi mati
oleh regu tembak di Nusa Kambangan pada 29
April 2015 lalu. Menggabungkan rekaman-rekaman
asli dan reka ulang yang dikumpulkan dari berita
dan cerita-cerita kerabat Myuran, baik dari Australia
maupun penjara Kerobokan itu sendiri, Guilty
menunjukkan sisi lain Myuran Sukumaran yang telah
direhabilitasi di penjara Kerobokan selama sepuluh
tahun sejak 2005. Termasuk kecintaannya terhadap
seni lukis.
Produser dan salah seorang penulis Guilty, Maggie
Miles, berkolaborasi dengan sutradara dan penulis
Matthew Sleeth. Termasuk dengan Ben Quilty yang
mengajar kelas seni di penjara Kerobokan. Ben
merupakan guru lukis Myuran Sukumaran yang turut
membantu Myuran menemukan kekhasan dalam
tiap lukisannya.
“Dari pengalaman saya memproduksi film hingga
menyutradarai teater, saya memang selalu tertarik
untuk mengangkat isu-isu sosial. Dengan adanya
kesempatan berkolaborasi bersama Matthew
Sleeth untuk membawakan cerita mengenai kasus
Bali Nine dengan perspektif yang lebih personal,
di sini saya yang berkesempatan untuk melihat
Myuran Sukumaran dari kacamata orang-orang
terdekatnya seperti kerabatnya Julian McMahon
AC dan pastor Christie Buckingham. Saya dapat
melihat kasus ini dengan sisi yang lebih personal
sehingga kita dapat mengangkat diskusi mengenai
hak terdasar manusia untuk hidup,” ujar Maggie
Miles.
“Yang terpenting selama pembuatan film ini
adalah bagaimana caranya agar kita tidak
menggambarkan cerita ini dengan perspektif
yang terlampau sederhana terhadap Indonesia.
Itu mengapa selain mengangkat isu yang ada di
depan mata, kita juga memperlihatkan kemanusian
orang-orang yang ada disekitar Myuran Sukumaran
di penjara Kerobokan itu, dimulai dari pastor hingga
penjaga penjara Myuran yang penuh welas asih,
hingga hari terakhir Myuran di sana,” jelas Maggie
Miles lebih lanjut.
Lukisan-lukisan Myuran Sukumaran yang merupakan
fokus dari film ini terus diabadikan dan sedang
dipamerkan di Bendigo Art Gallery berjudul Myuran
Sukumaran: Another Day in Paradise mulai Juli
hingga pertengahan September tahun ini. Harapan
Myuran Sukumaran untuk memperjuangkan
penghapusan hukuman mati melalui karya-karya
seninya dilanjutkan dengan dukungan keluarga
dan kerabatnya terhadap film Guilty yang akan
ditayangkan secara nasional pada World Day
Against the Death Penalty yang pada 10 Oktober
2018.
Asa
www.buset-online.com
59
 buset ngeliput

S
aat mendengar kata “7 Bidadari” sebagai
judul film, bisa jadi genre horor jadi
tebakan terakhir Anda. Mungkin saja Anda
membayangkan film ini bertema drama
atau komedi romantis. Film berdurasi 90
menit besutan Muhammad Yusuf atau yang akrab
juga disapa M. Yusuf ini berkisah tentang perjalanan
tujuh anggota girlband Indonesia yang terbang ke
Melbourne untuk melakukan syuting musik video dari
album terbaru mereka. Skenario ceria ini seketika
berubah saat mereka bertujuh menapakkan kaki di
Aradale Lunatic Asylum, sebuah situs bekas rumah sakit
jiwa yang terkenal angker.

Menjamah Tempat
Paling Seram di
Melbourne
Film “7 Bidadari” atau “7 Angels” ini 100 persen proses
syutingnya dilakukan di Melbourne. Sang sutradara
memang sengaja memilih lokasi-lokasi paling berhantu
di Victoria dengan pemeran dari Indonesia. Pilihan
lokasi syuting jatuh ke kota Ararat, kota kecil yang
berjarak sekitar 190 kilometer dari Melbourne. Jika kalian
pernah berwisata ke Grampians, pasti pernah melewati
kota ini. Proses pengambilan gambar memakan waktu
sekitar 18 hari. “Ditambah judulnya yang unexpected
untuk sebuah film horor, film ini bisa bikin orang
penasaran,” ujar pria yang menyelesaikan pendidikan
S1 di Holmes Institute Melbourne ini.

Menariknya lagi, jika film horor identik dengan setting

Muhammad Yusuf diapit oleh Konfir Kabo selaku Eksekutif Produser
dan Resika Tikoalu sebagai produser (dok. Instagram 7 Bidadari)
di malam hari, tidak begitu dengan film ini. “7 Bidadari”
menampilkan kejadian dari pukul 10 pagi hingga 6
sore. Tampaknya Muhammad Yusuf memang ingin
menciptakan efek horor yang tidak biasa. “Film ini
menceritakan kejadian pada waktu daytime. Karena
kita sudah terlalu sering melihat orang buat film horor itu
malam. Saya ingin switch perception,” sanggahnya.

Siang Hari
Tetap Seram
Biarpun kisah dalam film ini terjadi siang hari, tapi
ternyata berhasil membawa efek yang tak kalah seram.
Produser Resika Tikoalu mengisahkan beberapa reaksi
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018

penonton yang ia dapatkan setelah menyaksikan “7

Bidadari”. “Setelah menonton film ini, semua orang
merasa senang. Banyak dari mereka geleng-geleng
lalu bilang ‘it’s scary’. Pernah waktu di Indonesia, selesai

60
Apa Kata Mereka
Faezah Rashid – Ibu Rumah Tangga
I think “7 Angels” is good because I like to watch
horror movies, so my expectation of horror is high.
I think this movie is more of a thriller. It’s alright, i
feel like there’s going to be a sequel. This movie
doesn’t scare the living out of me, but I’m cool.
I like it because it’s entertaining. It’s scary but
funny at the same time. I would love to watch
the sequel. There should be more story behind it. I
was expecting more.

Marla Queen – Pemilik Ararat Motor Inn Hotel

I loved “7 Angels”, I’m a big fan of horror movie
and I thought it was entertaining. I would like to
get some copies to be shown in Ararat where
we’re from. That’d be wonderful and great! It was
amazing to be part of the movie, we had fun, and
its great! I would love to see more Indonesian horror
movies after watching this one.

Tula Yofani –
Guru di Geelong
Film ini ngeri. Menurut aku beda dari film-
film Muhammad Yusuf yang lain dan bagus
banget. Karena ada Su Yin (Chinese ghost
di film tersebut) dan penggunaan Bahasa
Mandarinnya. Pokoknya saya merasa film ini
lebih unik lah. Saya dan teman datang dari
Geelong bela-belain ke sini untuk nonton.

Selanjutnya, “7 Bidadari” akan mulai tayang di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 1

November 2018.

Muhammad Yusuf menilai momen kolaboratif ini sebagai sebuah kesempatan emas.
“Wah, menurut saya ini privilege banget! Privilege buat filmmaker Indonesia untuk bisa
masuk di festival Australia. It’s a big thing,” ungkapnya gembira. “Terutama karena
festival Ini juga didukung oleh pemerintah Australia. Menurut saya, I should be proud as
an Indonesian filmmaker because this is something new for me.”

Ia pun berharap makin banyak para sineas Indonesia yang maju di kancah
internasional karena ia optimis banyak karya masyarakat Indonesia yang mampu
bersaing dengan karya-karya negara lain. Buatnya, pemikiran untuk sekadar jadi jago
kandang harus dibuang jauh-jauh.

Nasa

Resika Tikoalu bersama Simon Abraham, Creative

Director Fringe Festival berbagi panggung
menyambut penonton

dari test screening, ada penonton Malaysia yang langsung menengok ke saya
dan berkata, ‘gila, seram film ini!’,” ungkapnya sembari tertawa.

Penayangan perdana “7 Bidadari” mengambil tempat di Alex Theatre, St. Kilda

pada 14 September 2018 lalu dengan dihadiri tak kurang dari 200 penonton.
Uniknya, dan yang patut dibanggakan, hasil karya anak bangsa ini menjadi
salah satu bagian dari festival kultural tahunan di Melbourne, Fringe Festival
yang berlangsung tiap September. Ini menjadi film Indonesia pertama yang
ditampilkan di festival bergengsi tersebut.
www.buset-online.com

61
 BUSET DIRECTORY
RESTORAN / KATERING SUPERMARKET TRAVEL MESJID GEREJA

AYAM PENYET RIA HARVEST ASIAN GROCERY EXTRAGREEN HOLIDAYS MELBOURNE UNIVERSITY GARAM MINISTRY
248 Clarendon St 23 Malcom St City: 260-262 Swanston St 1st floor Frank Tate Builing 33 Windorah Dr, Point Cook - 5:00PM
South Melbourne VIC 3205 South Yarra VIC 3141 p: 03 9623 9900 off Swanston St Gate 5 Saturday, 17:00
P: 03 8579 0321 Glen Waverley: Shop 3, 53 Kingsway m. 040 7755 332
BLOK M EXPRESS p: 03 9561 0311 MONASH CAULFIELD
380 Lt. Bourke St QV ASIAN GROCERY Box Hill: 537 Station St Lvl 1, Bldg B, Cnr Sir John Monash Dr & GEREJA INDONESIA ANGLICAN
Melbourne, VIC 3000 Level 3, 1-11 Jane Bell Lane p: 03 9899 2788 Queens Ave, Caulfield 466 Glenferrie Road Kooyong Vic.3122
p: 03 9600 2534 QV Precinct w: www.extragreen.com.au Church Service & Sunday School
e: blokm_express@hotmail.com Melbourne, VIC 3000 MONASH CLAYTON hari Minggu jam 12 siang
KAINUS 16 Beddoe Ave, Clayton VIC Setelah kebaktian, beramah tamah
DAPUR INDO Consolidated branch level 7, 246 dan makan siang bersama.
41 Dunstan St Bourke St, Melbourne VIC 3000 WESTALL Reverend Kuncoro Rusman
Clayton, VIC 3168 Contact: 130 Rosebank Av ph: 0408570967
m: 0423 0760 12 Sita Ismet 0450902558 Westall, VIC e: kuncoro@rusman.com.au
p: 03 9562 6225 PROPERTY & HOME LOAN Antomei Kainus 0414473723
www.kainustravel.com.au PENGAJIAN AIDA GEREJA REFORMED INJILI INDONESIA
FOMO THAI 43 Chambers Rd, 552 City Road,
171 Bourke St AR MULTI FINANCE NETFARE TRAVEL Altona North VIC South Melbourne-VIC 3205
Melbourne, VIC 3000 Suite 10, Level 1 Shop 28, Tivoli Arcade, Setiap hari Rabu & Kamis Sunday Service: 10am
p: 03 9650 7987 17 Carrington Rd, Box Hill VIC 3128 235 Bourke St, t: 6.30pm (Interpretation provided)
e: info@fomothai.com.au f: 03 9890 9899 Melbourne VIC, 3000 p: 03 9399 2728 English Service: 4pm
www.fomothai.com.au m: 0450 420 908 p: 03 9012 3346
e: info@armultifinance.com.au 187 Anzac Pde Sunday School: 10am
GAIJIN JAPANESE FUSION www.armultifinance.com.au Kensington, NSW 2033 Persekutuan Doa: Rabu 7pm
135 Commercial Rd Sydney: 02 8012 5397 Persekutuan Pemuda: Sabtu 2pm
South Yarra, VIC IG FINANCE Toll free (within Australia) - 1300 66 99 69 PENGIRIMAN BARANG Persekutuan Dewasa Muda: Week1&3
e: gaijinmelbourne@gmail.com Tasmin Mustopo Ifah www.netfare.com.au 4.30PM
www.gaijinmelbourne.com m: 0451 984 358 Pdt. Budy Setiawan, M.Div 0433 944 584
e: tasmin@igfinance.com.au www.griimelbourne.org
ALLTRANS INDO CARGO
INDOSARI www.igfinance.com.au
19 Cresswell Avenue
1165 Glenhuntly Rd Williams Landing, VIC 3027 GEREJA SIDANG BAPTIST INDONESIA
Glenhuntly VIC 3163 iPROPERTY MELBOURNE
p: 03 9563 6718 Suite 307 / 227 Collins St, Melbourne PENDIDIKAN & KARIR m: 0401 586 721, Sunday 10:00
0408 334 418 Templestowe Baptist Church (TBC)
VIC 3000 103-105 Andersons Creek Rd
p: 03 83609848
JOKAMZ MELBOURNE m: 0430 888 838 MASIRATNA STUDY ABROAD Doncaster East VIC 3109
e: info@alltransindocargo.com.au
164 Cardigan St p: 03 9639 9280 602/125 Swanston St
Carlton, VIC 3053 Melbourne VIC 3000 UNIAIR CARGO MELBOURNE Sunday 16:30
p: 0403 264 237 MORTGAGE 3000 Kelana Jaya 0402 850 720 Bawlyn Baptist Church
Contact: Inge
e: jokamzmelbourne@gmail.com Sendy Junawan 0423 734 270 e: kelana@masiratna.com 517 Whitehorse Rd,
p: 02 8068 5200
www.jokamz.com.au mortgage3000@gmail.com www.masiratna.com Surrey Hills VIC 3127
m: 0402 689 100
e: melbourne@uniaircargo.com.au cp: Edwin 0411 861 989
KAKI LIMA VANTAGE POINT REALTY PROGRESS STUDY CONSULTANCY www.sbimelbourne.org.au
1 Stewart St 307 / 2 Queens St, Melbourne, VIC 3000 Suite 121, Level 1, 530 Lt. Collins St
Melbourne VIC 3000 p: 03 9667 0222 Melbourne, VIC 3000 GKRI SHEKINAH MELBOURNE
p: 03 9995 4655 f: 03 9640 0870 p: 03 9620 3883 Chadstone
www.kakilima.com.au e: info@vpre.com.au f: 03 9620 1838
www.vpre.com.au ACCOUNTING / BOOKKEPING 147 Waverley Rd, Chadstone VIC
e: progress_melbourne@ymail.com Sunday 16:30
KEDAI SATAY www.progress-study.com cp: Rio 0431 185 587
186 King St XYNERGY REALTY GROUP THE NUMBER PLAYERS
Melbourne VIC 3000 25 Malcom St, South Yarra VIC 3141 SUPERSTAR EDUCATION mL 0450 179 971 Hoppers Crossing
p: 03 9640 0371 19 Station St, Oakleigh VIC 3166 801 / 365 Lt. Collins St e: callme@thenumberplayers.com.au 1/9 Motto Court, Hoppers Crossing VIC
p: 1300 884 168 Melbourne VIC 3000 www.thenumberplayers.com.au Sunday 10:00
MEETBOWL FAST RESTO e: info@xynergy.com.au Tina 045 200 9999 cp: David 0416 044 752
95 York St www.xynergy.com.au Johan 0433 66 2002 S.E.A ACCOUNTANTS
South Melbourne, VIC 3205 Jennifer 0450 765 645 17/31 Queen St GPDI MELBOURNE
p: 03 9696 4412 Nadella 0449 261 693 Melbourne VIC 3000 Bible school
e: melbourne@ super-star.com.au (with appointment only) Every Monday, 7.30 pm
NELAYAN INDONESIAN RESTAURANT www.super-star.com.au p: 03 9689 8895 At 24 Hosken St, Springvale South
City: m: 0434 378 718 (Virda) VIC 3272
265-267 Swansron St PENGACARA / JASA MIGRASI e: virdaersan@seaaccountants.com.au
Melbourne VIC 3000 www.seaaccountants.com.au English Service
p: 03 9663 5886 Every Sunday, 5.00 pm
KABO LAWYERS & MIGRATION
Level 23, 360 Collins St MAKANAN At 24 Hosken St, Springvale South
Hawhtorn: VIC 3272
Melbourne, VIC 3000
768-770 Glenferrie Rd
p: 03 9663 3337
Hawthorn VIC 3122 INDOFOOD GLEN WAVERLEY UNITING CHURCH
f: 03 9663 3334
p: 03 9819 3115
e: info@kabolawyers.com
International Operations Department PARABOLA / SATELITE Kebaktian berbahasa Indonesia
William HO - Regional Manager Cnr. Bogong Ave & Kingsway,
www.kabolawyers.com
NUSANTARA p: 0412 039 394 Glen Waverley 3150
Caulfield: e: william.ho@icbp.indofood.co.id INDO SATELITE MELBOURNE
NEW HORIZON m: 0402 116 749 Sunday 13:00
19 Derby Rd cp: Lucky 0417 352 755
Suite 710, Level 7, 365 Collins St e: indosatellite@yahoo.com
Caulfield East
Melbourne, VIC 3000
p: 03 9571 5402 MUDIKA (Muda Mudi Katolik)
p: 03 8394 9678
m: 0451 002 428 MEDIA CETAK / TV / RADIO MELBOURNE Misa Mudika:

BUSET
NY.RATNA KITCHEN Sabtu pertama setiap bulan ,12 pm
e: education@nhme.com.au
531 Warrigal Rd, Ashwood VIC 3147 Monastery Hall - St Francis Church
www.nhme.com.au
1/133 Chesterville Rd, Highett VIC 3190 3ZZZ - RADIO KITA Cnr Londale St and Elizabeth St,
Gelombang: 92.3FM Melbourne - VIC 3000
SOLA GRACIA MIGRATION
CAFE KEYIF by NY.RATNA KITCHEN Setiap Jumat www.mudikamelbourne.com
Level 3, 257 Collins St,
1/550 Finders St, Melbourne VIC 3000 pk. 20.00 - 21.00 p: Antonio Tjakra 0433 660 169
Melbourne VIC 3000

ONLINE
m: 0406 52 8585 e: publicrelations@mudikamelbourne.com
p: 03 8375 9668
www.nyratnakiitchen.com.au LOVE & HATE - 3WBC
m: 0423 093 668
Gelombang 94.1 FM REPLIQUE MINISTRY
e: solagracia@ozemail.com.au
PONDOK REMPAH Setiap Rabu INDONESIAN CHURCH
www.solagraciamigration.com.au
487 Elizabeth St, pk. 20.00 - 22.00 Basement, 58 Franklin St
Melbourne VIC 3000 Melbourne - VIC 3000
YNJ MIGRATION CONSULTANTS
p: 03 9078 3838 NUSANTARA TV C-31 Sunday Service & Sunday School:
Suite 905, Level 9
www.pondokrempah.com.au Setiap Minggu 10.30 pagi
227 Collins St
Melbourne VIC 3000
pk. 08.00 -09.00 WWW.BUSET-ONLINE.COM Indonesian Campus Ministries -
SALERO KITO PADANG RESTAURANT Melbourne Uni
p: 03 9650 0895
Tivoli Arcade BUSET Sucipto Prakoso 0413 019 374
m: 0430 588 899
Shop 18/235-251 Bourke St P.O. Box 121, Hawthorn Business Centre www.repliqueministry.org
e: yapit@tpg.com.au
Melbourne VIC Hawthorn, VIC 3122 info@repliqueministry.org
www.ynjmigration.com.au
p: 03 9639 7268 m: 0438 01 21 83
e: salerokito@gmail.com p: 03 9012 7764 UNITING CHURCH IN AUSTRALIA
www.salerokito.com.au www.buset-online.com ST ANDREW’S GARDINER
(New Home of MUC-IC)
1560 Malvern Rd, Glen Iris VIC
Sunday Services:
HANDPHONE 10am Indonesian (translation provided)
10am English Service at Parish Hall
FONESTER On QV Sunday School (toddlers to teens):
Shop 24 QV Building 10am
Red Cape Lane Saturday Fellowship (Indonesian)
Melbourne VIC 3000 5pm - Senior Fellowship at Wesley Hall
p: 03 9663 9221 5pm - Youth Fellowship at Parish Hall
f: 03 9663 9225 Rev. Ajub Jahja
enquiry@saguc.org.au
www.saguc.org.au

SEKOLAH MENGEMUDI

INDOZ DRIVING SCHOOL

Contact: Budy
m: 0421 164 238
p: 03 9357 2443
w: www.indozds.com
 buset icip icip
Segarnya Cita Rasa Thailand
di FOMO Thai
FOMO Thai hadir dengan konsep menu baru,
Good for One atau Great to Share. Datang
sendiri atau beramai-ramai tidak jadi masalah!
S
iapa yang tidak
mengenal kelezatan
kuliner Thailand?
Sajian khas Thailand
memang sudah akrab
dengan lidah siapa saja,
termasuk tentu saja warga
Melbourne. Bahkan menurut
CNN, ada empat makanan
Thailand yang masuk dalam
daftar “Makanan Terlezat
di Dunia”, termasuk di
antaranya Som Tum atau
salad pepaya muda dan Tom
FOMO yang menyegarkan
Yum Goong atau sup asam
segar dengan udang.
FOMO Thai, restoran Thailand yang letaknya strategis di
pusat kota, tepatnya di 171 Bourke Street, Melbourne,
juga tak ketinggalaan menyajikan menu-menu wajib
tersebut. Serunya, sejak bulan September 2018,
restoran yang punya kapasitas hingga 100 orang ini
memperkenalkan konsep menu baru yang tidak kalah
hebat dengan menu mereka sebelumnya. “Good
for One” (menu à la carte) dan “Great to Share”
(hidangan yang cocok dinikmati bersama karena
porsinya yang besar) kini menjadi andalan.
Penasaran? Beberapa waktu lalu tim Buset
menyambangi restoran ini untuk mencicipi seleksi
kelezatan yang menggugah selera.
GOOD FOR ONE
• Khao Pad Sapparod Gai Yang (Thai Style
Pineapple Fried Rice)
Spoiler alert: menu à la carte di kategori “nasi goreng”
satu ini sungguh tidak bisa dilupakan. Bagaimana
tidak? Nasi Goreng Nanas Thailand ala FOMO Thai yang
dilengkapi nanas segar, sultana (anggur menyerupai
kismis), capsicum, kacang mete, bawang, dan ayam
panggang ini merupakan suatu kombinasi sempurna
yang mewakili kenikmatan cita rasa kuliner Thailand.
Sekali gigit, rasanya seperti sedang berlibur di Thailand –
mau lagi dan mau lagi!
BUSET VOL. 14-160 OCTOBER 2018
• Krapao Gai (Classic Chilli Basil Minced
Chicken with Jasmine Rice + Fried Egg)
Satu lagi hidangan lezat FOMO Thai dalam kategori
“rice dish” yang pastinya tidak boleh dilewatkan
pembaca setia Buset, terutama mereka yang doyan
64 Tahapan memasak Nuer Thun yang menggugah selera
makanan pedas – Krapao Gai.
Khao Pad Sapparod Gai Yang
Bayangkan mencicipi hidangan
dengan bumbu yang meresap dalam Kao Tung Na Tung
daging ayam gurih dilengkapi nasi dan telur
setengah matang. Duh, rasanya bikin ngiler!
GREAT TO SHARE
• Kao Tung Na Tung (Thai Crispy Rice Crackers
with Coconut Minced Pork Dipping Sauce)
Kelezatan saus dalam menu Kao Tung Na Tung dengan
Krapao Gai
nuansa asam manis dan rasa pedas yang menggugah
melengkapi gurihnya rengginang (kerupuk dari beras)
ala FOMO Thai. Hidangan ini sempurna untuk dinikmati
sahabat Buset, sebagai teman ngobrol atau sekadar Menikmati makanan yang mengenyangkan perut,
mendampingi makan siang atau makan malam Anda. tentu saja kurang lengkap tanpa ditemani menu
Jangan lewatkan hidangan asyik yang satu ini! minuman yang menyegarkan. FOMO Thai punya dua
minuman unggulan penumpas dahaga, yakni FOMO
• Three Way Platter dan Thai Iced Milk Tea. FOMO merupakan mocktail
Pengalaman makan di FOMO Thai bersama teman- yang terdiri dari nanas, markisa, lemon dan dilengkapi
teman terdekat belum lengkap kalau belum soda. Minuman satu ini tidak seharusnya Anda
mencicipi kegurihan kulit dan keempukan daging lewatkan! Selain itu, siapa yang tidak familiar dengan
babi (pork), kerenyahan daging ayam (chicken), serta Thai Iced Milk Tea yang begitu populer? Di FOMO Thai
kelezatan daging sapi (beef) sekaligus. Siapa yang Anda hanya perlu membayar $4.5 untuk menjajal
tidak mau mengecap kenikmatan tiga jenis daging minuman wajib kebanggaan Thailand. Manisnya
yang dilengkapi dua saus khusus yang bisa terpadu sungguh pas...pas...pas.
sempurna ini?
• Nuer Thun (Thai Braised Beef Hotpot)
JANGAN LEWATKAN PROMO
Ini dia yang ditunggu-tunggu! Menu baru dari kategori
“hotpot” FOMO Thai yang tepat untuk dinikmati dalam
MENARIK FOMO THAI
FOMO Thai tak hanya berbagi kegembiraan lewat
cuaca dingin atau saat hujan. Dilengkapi sayuran
menu-menu baru, tapi juga memberikan promo
segar, kwetiau, serta daging sapi, hidangan berkesan
satu ini memang cocok untuk dimakan beramai-ramai.
menarik khusus bagi pembaca setia Buset.
Rasa asin dan gurih dari bumbu dalam kuah Nuer Thun
• Bagi sahabat Buset yang berulang tahun,
ini membuatnya cocok untuk dimakan dengan nasi.
Anda akan mendapat potongan 10% dari
Wajib coba!
total pemesanan hingga seminggu ke depan
terhitung dari tanggal ulang tahun.
• Selain itu, menggunakan kupon voucher
Three Way Platter
yang didapatkan setiap belanja $15, sahabat
Buset juga bisa mendapatkan gratis Thai Iced
Milk Tea segar yang telah diulas di atas, lho!
Yummy! (tidak berlaku kelipatan).
Bingung mau makan apa di CBD? Look no further!
Sendiri, berdua, atau beramai-ramai, FOMO Thai
siap memberi pengalaman makan dan minum yang
menyenangkan.
Nasa
65
www.buset-online.com