Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NIM: 13116094
BAB IV
ANALISIS
4.1 Prosedur
Pada praktikum modul kelima ini, praktikan ditugaskan untuk melanjutkan proses
pengerjaan dari modul sebelumnya, yaitu dengan proses sekrap dan proses broaching. Untuk
proses broaching, praktikan ditugaskan untuk membuat lubang bergigi enam pada benda kerja
berupa akrilik dengan tebal 1.5 cm. Sedangkan untuk proses sekrap, praktikan ditugaskan untuk
melanjutkan pengerjaan benda kerja berbentuk L-slot berdimensi 40x50x60 mm dengan lubang
berulir M16 pada salah satu permukaannya.
Awalnya lubang pada benda kerja hanya lingkaran tanpa profil apapun.
Setelah dilakukan proses broaching, lubang menjadi memiliki 6 gigi pada
tepinya mengikuti bentuk cross-section pahat.
4.3 Parameter Proses
4.4 Fenomena
1. Terbentuk pola yang unik pada permukaan benda kerja, meskipun kecepatan
potong dan makan tidak diubah selama proses sekrap. Pola yang dimaksud
adalah adanya garis yang lebih tebal daripada garis lainnya dan kemunculan
garis tersebut membentuk pola tertentu, misalnya setiap 4 garis tipis ada 1
garis tebal.
2. Geram yang dihasilkan melilit membentuk seperti obat nyamuk bakar.
Geram ini terbentuk setiap satu langkah maju.
3. Langkah balik lebih cepat daripada langkah maju. Hal ini terjadi karena
sudut yang ditempuh saat gerak maju lebih besar dibandingkan besar sudut
yang ditempuh Crank pin saat gerak balik. Karena kecepatan sudut crank
pin adalah konstan, maka waktu yang dibutuhkan gerak maju lebih pendek
dibanding waktu untuk gerak balik. Dengan kata lain, kecepatan balik lebih
cepat dibandingkan kecepatan maju.
4. Geram yang dihasilkan tidak berubah warna menandakan bahwa kalor yang
diterima benda kerja akibat bergesekan dengan pahat tidak cukup besar
untuk membuat benda menjadi panas.
4.4.2 Proses Broaching
1. Suara yang terdengar begitu keras, tiba-tiba dan seperti ada yang patah,
padahal tidak ada kerusakan sama sekali.
2. Bentuk geram-nya seperti bulu halus dan lembut. Struktur geram yang
terbentuk juga sangat mudah patah dan rusak.
Tujuan
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Kelompok kami telah berhasil membentuk benda kerja dengan dimensi yang sesuai
gambar teknik.
2. Kelompok kami telah berhasil membentuk lubang bergigi enam sesuai yang
diinginkan
3. Kelompok kami telah mengoperasikan mesin sekrap dan mesin broaching.
4. Pada proses sekrap tahapan yang dilakukan antara lain: pengukuran dimensi,
pencengkraman benda dengan ragum, positioning/pengaturan posisi pahat, pengaturan
kecepatan potong dan makan, serta pemotongan. Pada proses broaching tahapan yang
dilakukan antara lain: penentuan posisi lubang, pembuatan lubang dengan proses
drilling, pemasangan benda kerja pada pahat, dan proses pemotongan.
5. Parameter proses pada proses sekrap antara lain: kecepatan potong, kecepatan makan,
panjang langkah, dan kedalaman potong. Parameter proses pada proses broaching
antara lain: keceptan potong, kekuatan cengkeraman benda kerja dan diameter serta
profil pahat.
6. Proses yang dapat dilakukan dengan mesin sekrap adalah proses facing, pembuatan
roda gigi, dan pembentukan cetakan logam. Proses yang dapat dilakukan pada proses
broaching adalah pembuatan profil pada lubang, pelebaran diameter lubang, dan
pembentukan lubang berulir.
5.2 Saran
5.2.1 Proses Sekrap
1. Ukur dimensi awal benda kerja dengan teliti dan hati-hati. Saya menyarankan
seperti ini karena berdasarkan pengalaman, kelompok kami sempat sedikit lengah
dalam hal ini sehingga hasil benda kerja kami agak sedikit cacat di bagian tepi-
nya.
2. Posisi benda kerja pada proses sekrap harus diperhatikan agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan seperti benda atau ragum terhantam ram.
3. Perhatikan panjang langkah ram agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
seperti benda atau ragum terhantam ram.
4. Cengkeram benda kerja dengan kuat agar tidak lepas saat dilakukan proses sekrap.
LAMPIRAN
Tugas akhir
Proses Sekrap
Pada proses sekrap digunakan ragum untuk mencengkam benda kerja dengan kuat
agar tidak bergerak. Mula-mula taruh pelat besi pada ragum sebagai dudukan benda
kerja agar permukaan benda kerja yang ingin diproses tidak sejajar dengan sisi ragum
bagian atas. Kemudian posisikan benda kerja agar permukaan yang ingin diratakan
berada diatas. Kemudian putar tuas ragum untuk mengencangkan pencengkraman,
ketuk tuas dengan palu agar semakin kencang. Pastikan posisi benda tidak miring ke
sumbu x ataupun y.
2. Gambarkan mekanisme pemegang pahat agar pada saat gerak balik pahat tidak
masuk ke benda kerja!
Langkah ayun dapat diatur dengan blok geser, dengan cara kendorkan tuas blok geser
lalu atur panjang langkah yang diinginkan, kemudian kencangkan kembali.
4. Bagaimana cara menentukan jumlah langkah per menit?
5. Bagaimana cara membuat produk balok yang benar-benar siku antar sisinya
dari row material berupa balok yang belum tentu siku antar sisinya? Jelaskan
langkah-langkahnya dengan gambar!
Dengan menggunakan proses sekrap di tiap sisinya sehingga terbentuk siku di tiap.
6. Bagaimana cara membuat roda gigi dengan mesin sekrap!
Proses Broaching
3. Bagaimana cara kerja mesin dan proses broaching? Jelaskan dengan gambar!
Cara kerja mesin dan proses broaching dimulai dari melubangi benda kerja
menggunakan proses gurdi. Kemudiang pahat broaching disiapkan dan dimasukkan
kedalam lubang mesin broaching, yaitu broach chuck. Untuk memulai broaching,
kedua tombol panel penggerak ditekan secara bersamaan. Pahat broaching akan
bergerak masuk kedalam tool holder. Hal ini membuat benda kerja terpotong sesuai
dengan profil pahat.
4. Jelaskan mengenai mekanisme gerak makan dan gerak potong dari proses
broaching dan gambarkan!
6. Apakah jenis pembuat lubang yang anda anjurkan untuk hal-hal berikut:
a. Melebarkan alur pasak roda gigi
Untuk memperlebar alur pasak roda gigi dapat dilakukan dengan broaching
push dengan jenis pahat keyway.