Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
DHINAR BINUGRAHENI
P1337420115022
2. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan, yang bersumber dari kerusakan
aktual atau potensial dari jaringan. Untuk nyeri akut, sifatnya tiba-tiba
dengan slow onset yang berlangsung kurang dari enam bulan.
Sedangkan nyeri kronis, sifatnya konstan dan berlangsung lebih dari
enam bulan. Singkatnya, antara nyeri akut dan kronis yang
membedakan adalah durasinya: kurang dan lebih dari enam bulan.
(NANDA, 2008)
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak
menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan
yang actual atau potensial.
(Judith M. Wilkinson, 2002)
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif
dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan
mengevaluasi perasaan tersebut
(Long, 1996)
3. Etiologi Nyeri
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
a. Pembengkakan Jaringan
b. Spasmus Otot (ketegangan otot meningkat)
c. Kehamilan
d. Inflamasi
e. Keletihan
f. Kanker
4. Tanda dan Gejala
a. Posisi yang memperlihatkan pasien
Pasien tampak takut bergerak, dan berusaha merusak posisi
yang memberikan rasa nyaman
b. Ekspresi umum
1) Tampak meringis, merintih
2) Cemas, wajah pucat
3) Ketakutan bila nyeri timbul mendadak
4) Keluar keringat dingin
5) Kedua rahang dikatupkan erat-erat dan kedua tangan tampak dalam
posisi menggenggam
6) Pasien tampak mengeliat karena kesakitan
c. Pasien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah:
1) Lokasi nyeri
2) Waktu timbulnya nyeri
3) Reaksi fisik/psikologis pasien terhadap nyeri
4) Karakteristik nyeri
5) Faktor pencetus timbulnya nyeri
6) Cara-cara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri
7. Penanganan Nyeri
a. Farmakologi
a) Analgesik Narkotik
Analgesik narkotik terdiri dari berbagai derivate
opium seperti morfin dan kodein. Narkotik dapat
memberikan efek penurunan nyeri dan kegembiraan
karena obat ini mengadakan ikatan dengan reseptor opiat
dan mengaktifkan penekan nyeri endogen pada susunan
saraf pusat (Tamsuri, 2007).
b) Analgesik Non Narkotik
Analgesik non narkotik seperti aspirin, asetaminofen,
dan ibuprofen selain memiliki efek anti nyeri juga
memiliki efek anti inflamasi dan anti piretik. Obat
golongan ini menyebabkan penurunan nyeri dengan
menghambat produksi prostalglandin dari jaringan yang
mengalami trauma atau inflamasi (Smeltzer & Bare,
2001).
b. Non Farmakologi
a) Relaksasi progresif
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari
ketegangan stres. Teknik relaksasi memberikan individu
kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri,
stres fisik, dan emosi pada nyeri (Potter & Perry, 2006).
b) Stimulasi Kutaneus Plasebo
Plasebo merupakan zat tanpa kegiatan farmakologik
dalam bentuk yang dikenal oleh klien sebagai obat seperti
kapsul, cairan injeksi, dan sebagainya. Placebo umumnya
terdiri dari larutan gula, larutan salin normal, atau air biasa
(Tamsuri, 2007).
c) Teknik Distraksi
Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri
dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal yang
lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami (
Priharjo, 1996 ).
Kerusakan sel
Merangsang nosiseptor
(reseptor nyeri)
Medula spinalis
sistem aktivasi sistem aktivasi area grisea
retikuler retikuler periakuoduktus
persepsi nyeri
NYERI AKUT
V. PERENCANAAN
A. Prioritas Masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.
C. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.
Intervensi :
a. Observasi tanda non verbal terhadap ketidaknyamanan
b. Bantu keluarga untuk membeikan suport
c. Kontrol faktor lingkungan terhadap respon ketidaknyamanan
d. Ajarkan cara menggunakan tehnik non farmakologi
(ralaksasi, guide imaginari, kompres hangat dingin,
melakukan massase)
e. Berikan pertolongan nyeri dengan analgesik yang diresepkan
f. Tingkatkan keadekuatan istirahat
Daftar Pustaka
Perry, Potter . 2005 . Fundamental Of Nursing . Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Asmidi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba
medik