Você está na página 1de 6

Soal I

1. Islam menurut etimologi berasal dari kata aslam yang berarti tunduk, salam yang bearti damai,
dan salamah berarti selamat. Bagaimana pengertian Islam menurut terminology. Jelaskan!
= Islam adalah agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku
bagi seluruh manusia, dimanapun dan kapanpun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek
kehidupan.

2. Salah satu pengaruh roh dalam jiwa manusia adalah untuk mengetahui dan mengenal mana yang
baik dan yang buruk. Roh dapat membuat manusia mengalami pengalaman bathin yang disebut
dengan pengalaman rohani, dan pengalaman tersebut setiap orang berbeda-beda. Ada manusia
yang mengalami yang mengalami keterpurukan jiwa yang disebut dengan qalbdzulmani. Agar
manusia kembali memiliki etika, moral maka perlu proses pengaktualisasian akhlak Tuhan dalam
diri manusia. Ada tiga aspek yang perlu dipadukan dalam diri manusia. Jelaskanlah!
= 1. Akal (kemampuan memahami dan memikirkan sesuatu)
Menurut tinjauan Al Qur’an akal adalah Hujjah atau dengan kata lain merupakan anugerah
Allah SWT. Yang cukup hebat denannya manusia dibedakan dari mahluk lain. Akal juga
merupakan alat yang dapat menyampaikan kebenaran dan sekaligus sebagai pembukti dan
pembeda antara yang haq dan yang bathil, serta apa yang ditemukannya dapat dipastikan
kebenarannya, asal saja persyaratan-persyaratan fungsi kerjanya dijaga dan tidak diabaikan.
2. Syahwat
Kalimat syahwat disebut al-Qur'an dalam berbagai kata bentukannya sebanyak tiga belas
kali, lima kali di antaranya dalam bentuk masdar, yakni dua kali dalam bentuk mufrad dan tiga
kali dalam bentuk jama'. Secara lughawi, syahwat artinya menyukai dan menyenangi (syahiya,
syaha-yasha, atau syahwatan), sedangkan maknanya adalah kecenderungan jiwa terhadap apa
yang dikehendakinya (nuzu’an nafsi ila ma turiduhu ,‫تريده ما الى فسّالن نزوع‬.(
Dalam bahasa Arab, syahwah . ‫ يشهى – شهى – شها‬- ‫ شهوة‬kata dari berasal yang Dengan singkat
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan syahwat yaitu nafsu atau keinginan bersetubuh,
kebirahian
Syahwat adalah nafsu atau hawa nafsu yang dimiliki oleh manusia tapi juga dimiliki oleh
hewan. Namun Allah swt memberi manusia syahwat, tapi juga memberinya akal dan ilmu.
Dengan akal, syahwat manusia akan membawa kepada kebaikan. Namuntanpa akal dan ilmu
syahwat akan menyesatkan. Orang sesat karena menggunakanhawa nafsunya tanpa akal dan ilmu
sehingga tidak dapat ditolong (QS al-Rum 29).
3. Nafsu Amarah
Amarah adalah martabat nafsu yang paling rendah dan kotor di sisi Allah. Segala yang lahir
darinya adalah tindakan kejahatan yang penuh dengan perlakuan mazmumah (kejahatan/keburukan).
Pada tahap ini hati nurani tidak akan mampu untuk memancarkan sinarnya kerana hijab-hijab dosa
yang melekat tebal, lapisan lampu makrifat benar-benar terkunci. Dan tidak ada usaha untuk mencari
jalan menyucikannya. Kerana itulah hatinya terus kotor dan diselaputi oleh pelbagai penyakit.

Firman Allah:
* "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya"
* "Sesungguhnya nafsu amarah itu sentiasa menyuruh manusia berbuat keji(mungkar)"
* "Bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus menerus)"
3. Kebahagiaan dapat dibagi menjadi dua yaitu hakiki dan majusi. Jelaskan masing-masing
kebahagiaan tersebut beserta contoh.
= 1. Kebahagian Hakiki
kebahagiaan ukhrawi yang dapat diperoleh dengan modal iman, ilmu, dan amal (Imam Al-
Ghazali).
Contoh: Kudrat atau Takdir manusia.
2. Kebahagian Majusi
kebahagiaan duniawi yang dapat diperoleh baik itu orang yang beriman maupun tidak
beriman (Imam Al-Ghazali).
Contoh : Kebahagiaan yang bersifat sementara seperti meraih kesuksesan, jabatan dan
harta.

4. Ketika bangsa Indonesia diproklamirkan kemerdekaanya, sekolah colonial otomatis pendidikan


menjadi hak milik pemerintahan Indonesia. Para ulama dan tokoh pendidikan Islam merasa
khawatir dengan pelajaran agama, maka diusulkanlah pelajaran Pendidikan Agama diajarkan di
sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi.
Bagaimana proses pembelajaran pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi pada tahun 1980
s/d 1983. Dan kondisi sekarang ini jelaskan !.
= Pada masa ini isu tentang menghilangkan PAI dari Perguruan Tinggi mencuat kembali
dan untuk mengatasinnya para aktivis mahasiswa islam membuat program tutorial agama
islam di masjid-masjid kampus dengan tujuan untuk memyalurkan minat mahasiswa yang
ingin memeperdalam islam. Bersamaan itu juga muncul pesantren kilat. Pada 1983
pemerintah menetapkan SKS dengan mengurangi jumlah SKS pada S1-S3 yaitu hanya 2
SKS dengan catatan apabila rektor Perguruan Tinggi boleh menambah SKS maka boleh
menambahkan jumlah SKS. Dan Kondisi sekarang, sudah sering dilakukan upaya
peningkatan mutu PAI di PTU, baik bagi staf pengajarnya, materi kurikulum dan usulan
penambahan jumlah SKS-nya. Namun selalu terkendala dilapangan oleh berbagai faktor,
misalnya staf pengajar yang belum seragam dalam pendekatan pembelajaran PAI karena
perbedaan latar belakang disiplin ilmu masing-masing dalam bidang keagamaan. Materi
kurikulum yang ditetapkan secara nasional sering kali membuat staf pengajar tidak
mampu melakukan improfisasi sehingga tidak jarang kelas menjadi monoton. Dilihat dari
jumlah tatap muka sudah jelas tidak memadai hanya dengan 2 sks. Berbagai upaya
dilakukan untuk menambah jam pelajaran PAI, namun jawaban yang sering didengar
adalah “sudah begitu banyak beban mata kuliah masiswa yang harus diselesaikan,
terutama mata kuliah Jurusan, sehingga tidak perlu diberi beban tambahan”.

5. Menurut maslow, ketenangan dan kedamaian adalah kebutuhan masyarakat. Hilangnya spiritual
sebagai akar tradisi, sehingga manusia hidup di luar eksistensinya.
Bagaimana al-qur’an memandang manusia sebagai makhluk yang diberi akal pikiran.
Jelaskanlah!
= Al-Qur’an menggambarkann masuia sebagai makhluk yg memiliki sesuatu yang agung
didalam dirinya, yaitu dianugerahi akal yang dapat membedakan nilai baik & buruk,
sehingga membawa ia pada kualitas tertinggi sebagai makhluk yang bertakwa.
6. Agama adalah landasan fundamental, jabatan dan kedudukan adalah pegangannya. Untuk
mencapai kebahagiaan harus memiliki qalbun salim.
Jelaskanlah kriteria hati yang sehat tersebut.
= 1. Hati yang menerima makanan berfungsi sebagai nutrisi (iman) & obat (Al-Qur’an)
2. Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat
3. Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali kepada Allah
4. Tidak pernah lupa dari mengingat Allah
5. Jika sesaat ia lupa dari mengingat Allah segera ia sadar dan kembali mendekat dan
berdzikir kpd-Nya
6. Jika sudah masuk waktu sholat, maka hilanglah semua kebingungan dan kesibukan
duniawinya
7. Perhatian kpd waktu agar tidak hilang sia2 melebihi perhatian kepada manusia lain dan
hartanya
8. Selalu berorientasi kepada kualitas amal bukan kepada amal semata

7. Ada tujuh indikator kebahagiaan dunia yaitu qalbun syakirun, al-azwaju shalihah, al-auladu
nabrar, al-baitu sholihah, al-malul halal, tafakuh fid-din, danumur yang berkah.
Jelaskan masing-masing istilah tersebut.
1. QALBUN SYAKIRUN (Hati yang selalu bersyukur), Memiliki jiwa syukur berarti selalu
menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada
stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur
2. AL-AZWAJU SHALIHAH(pasangan hidup yang sholeh), Pasangan hidup yang sholeh akan
menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula
3. AL-AULADUN ABRAR(Anak yng sholeh), amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk
membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan
menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin
dikabulkan Allah.
4. AL-BAITU SHOLIHAH(lingkunngan yang kodusif untuk iman kita) Orang-orang yang
sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat
salah.
5. AL-MALUL HALAL(harta yang halal), Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari
hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan
dalam hidupnya
6. TAFAKUH FID-DIN(semangat untuk memahami agama), Allah menjanjikan nikmat bagi
umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya,
semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi
cahaya bagi hatinya.
7. UMUR YANG BERKAH, umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya
diisi dengan amal ibadah.
Soal II

1. Tujuan diajarkannya agama islam diperguruan tinggi dalam pembentukan karakter yang
religius!
= Secara umum Zakiah Daradjat membagi tujuan Pendidikan Agama Islam menjadi empat macam :
- Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan
pengajaran atau dengan cara lain.
- Tujuan Akhir
Tujuan akhir adalah tercapai wujud insan kamil¸ yaitu manusia yang telah mencapai ketakwaan dan
menghadap Allah dalam ketakwaannya.
- Tujuan Sementara
Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak diberi sejumlah pengalaman tertentu
yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
- Tujuan Operasional
Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan
tertentu.
Mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi juga memiliki visi dan misi tersendiri.
Adapun visinya adalah menjadikan ajaran agama Islam sebagai sumber nilai dan pedoman yang
mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan kepribadian Islam. Sedangkan misinya
adalah untuk membina kepribadian mahasiswa secara utuh dengan harapan bahwa manusia kelak
akan menjadi ilmuwan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Tujuan khusus mata kuliah PAI di PTN adalah sebagai berikut :


1. Membentuk manusia bertakwa, yaitu manusia yang patuh dan takwa kepada Allah dalam menjalankan
ibadah dengan menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlakul karimah.
2. Melahirkan para agamawan yang berilmu. Bukan para ilmuwan dalam bidang agama, artinya yang
menjadi titik tekan PAI di PTN adalah pelaksanaan agama di kalangan calon para intelektual yang
ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku mahasiswa kearah kesempurnaan akhlak.
3. Tercapainya keimanan dan ketakwaan pada mahasiswa serta tercapainya kemampuan menjadikan ajaran
agama sebagai landasan penggalian dan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya. Oleh sebab itu,
materi yang disajikan harus relevan dengan perkembangan pemikiran dunia mereka.
4. Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin serta cinta
terhadap agama dalam berbagai kehidupan peserta didik yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang
bertakwa kepada Allah, taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya.
2. Esensi dari Iman !
= Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Iman (bahasa Arab: ‫ )االيمان‬secara etimologis
berarti percaya. Perkataan iman (‫ )ايمان‬diambil dari kata kerja 'aamana' (‫ )أمن‬- yukminu' (‫ )يؤمن‬yang berarti
'percaya' atau 'membenarkan'. Menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan
lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan
kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal
perbuatan secara nyata.

Untuk mencapai kemulian tersebut membutuhkan dua hal :

I'tisham Bihablillah.
Hal ini dengan komitmen terhadap syariat Allah dan berusaha merealisasikannya dalam semua sisi
kehidupan kita. Sehingga dengan I'tisham Bihablillah ini kita selamat dari kesesatan. Namun hal ini pun
tidak cukup tanpa perkara yang berikutnya, yaitu;

I'tisham Blillah
Memberikan hidayah petunjuk dan mengikuti dalil sedang I'tisham Billahi memberikan kesiapan, kekuatan
dan senjata yang menjadi penyebab keselamatannya di perjalanan. Sehingga dengannya (I'tishamBillah)
kita selamat dari rintangan mengamalkannya. Sebab seorang bila ingin mencapai satu tujuan tertentu, pasti
membutuhkan dua hal, pertama, pengetahuan tentang tujuan tersebut dan bagaimana cara mencapainya dan
kedua, selamat dari rintangan yang menghalangi terwujudnya tujuan tersebut.

3. Apa itu Akidah, Islam, Akhlak !


= AKIDAH merupakan dimensi islam yang berhubungan dengan keimanan.
ISLAM adalah selamat (segi bahasa) dan agama yang didasarkan pada wahyu yang berasal dari
Allah Swt.
AKHLAK yaitu membicarakan baik-buruknya suatu perbuatan, baik secara parsial (masing-
masing perbuatan) maupun kompratif (memeilih satu dari dua atau beberapa perbuatan yg baik).

TASAWUF adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan
akhlaq, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi.
(Tambahan).

4. Esensi kebahagiaan disetiap perintah dan larangan Allah !


= Esensi takwa ialah menjauhi larangan Allah dan melaksanakan semua perintah Allah. Sebab
taat itu pasti berujung bahagia, dan kesengsaraan itu pasti akibat dari kemaksiatan yang diperbuat

Konsekuensinya, sampai kapanpun kebahagiaan takkan pernah didapat andai jalan maksiat yang
ditempuh. Dan hidup takkan pernah bahagia andai bukan dengan Islam dia dijalankan

Lihat saja, setiap kesengsaraan dalam hidup pasti hasil dari penyelewengan terhadap syariat,
sebab Allah menurunkan Islam sebagai petunjuk kehidupan

Manusia dalam hidup pasti memiliki keinginan dan keperluan, ada banyak cara untuk memenuhi
itu, tapi cara yang baik dan menghantarkan pada bahagia, hanya cara yang Allah ridhai

Cara itu Allah rangkum dalam agama, tapi tak sembarang agama, adalah Islam yang merupakan
penyempurna bagi manusia, maka yang mengambilnya pasti akan bahagia, itu janji Allah
5. Integrasi Iman, Islam, dan Ihsan !
= IMAN adalah pondasi dasar dalam berislam dan berihsan, bukan sekedar kewajiban tetapi juga
diamalkan.
ISLAM adalah selamat (segi bahasa) dan agama yang didasarkan pada wahyu yang berasal dari
Allah Swt.
IHSAN adalah seseorang yang menyembah Allah swt seolah-olah ia melihatnya, jika tidak
mampu melihatnya, orang membayangkan bahwa sesungguhnya Allah swt melihat perbuatannya.
Untuk menapaki jalan insan kamil terlebih dahulu kita perlu mengingat kembali tentang 4
unsur manusia yaitu jasad atau raga, hati, roh dan rasa. Keempat unsur manusia ini harus di
fungsikan untuk menjalankan kehendak allah. Hati nurani harus dijadikan rajanya dengan cara
selalu mengingat tuhan.
Jika sudah secara benar menjalankan 4 unsur tersebut, lalu mengkokohkan keimanan,
meningkatkan peribadatan, dan membaguskan perbuatan, sekaligus menghilangkan karakter-
karakter yang buruk.

Referensi terlengkap untuk baca baca nomor 5 :


( http://rizkiarahmayanti16.blogspot.com/2015/02/mengintegrasikan-iman-islam-dan-ihsan.html )

6. Hubungan antara paradigma qurani dengan ilmu pengetahuan !

= Al-Qur`an bukanlah buku ilmu pengetahuan, tetapi isyarat-isyarat tentang ilmu


pengetahuan banyak ditemukan dalam ayat-ayat al-Qur`an, baik mengenai term-term yang
menunjuk kata ilmu, objek-objek yang menjadi kajian ilmu, metode-metode yang digunakan
dalam perolehan ilmu dan bagaimana pemanfaatan dan pengembangannya. Dalam pandangan
al-Qur`an, objek ilmu pengetahuan ialah segala ciptaan Allah, yang sekaligus merupakan ayat-
ayat-Nya, meliputi alam materi dan alam non materi, fenomena dan non fenomena.
Ada dua cara memperoleh ilmu pengetahuan: Allah mengajar dengan pena yang telah
diketahui oleh manusia lain sebelumnya, dan Allah mengajar manusia tanpa pena yang belum
diketahuinya. Cara pertama adalah mengajar dengan alat, atau atas dasar usaha manusia. Cara
kedua, mengajar tanpa alat dan tanpa usaha manusia. Ilmu yang diperoleh manusia atas dasar
usaha manusia disebut ilmu kasbi. Ilmu yang diperoleh manusia tanpa usaha manusia disebut
ilmu ladunni. Walaupun berbeda, keduanya berasal dari satu sumber: Allah Swt.
Adapun pandangan al-Qur`an mengenai pemanfaatan ilmu pengetahuan, melaui iqra`
bismi Rabbika, digariskan bahwa titik tolak pencarian ilmu pengetahuan, pemanfaatan,
pengembangan, demikian juga tujuan akhirnya, haruslah karena Allah. Jadi, semboyan “ilmu
untuk ilmu” tidak dikenal dalam Islam. Apa pun ilmunya, materi pembahasannya harus bismi
Rabbika, atau dengan kata lain harus bernilai Rabbani. Sehingga ilmu pengetahuan yang dalam
kenyataannya dewasa ini mengikuti pendapat sebagian ahli “bebas nilai”, harus diberi nilai
Rabbani oleh ilmuwan Muslim.
Pandangan al-Qur`an tentang ilmu dapat diketahui prinsip- prinsipnya dari analisis
wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad dalam surat Al ‘Alaq : 1-5:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Ia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, 4. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam [1589], 5. Ia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.

Você também pode gostar