Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada tahun 2010 PT. Matahari Putra Prima (MPP) melakukan joint venture
dengan CVC Capital Partners (CVC) sebuah global private equity fund untuk
mendirikan PT. Meadow Asia Company (MAC). Struktur kepemilikan sahamnya
adalah 80% dimiliki oleh CVC dan 20% dimiliki oleh MPP. Pada tahun 2010 pula
MAC mengakuisisi 90,7% saham MDS dari MPP dan 7,24% dari PT. Pasific Asia
Holding Ltd, sehingga total kepemilikan saham MDS sebesar 98,15% .
6
Kronologi Permasalahan
8
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh MPP
Pelanggaran Regulasi
Analis dari Independen Aspirasi Indonesia Research Institute, Yanuar Rizky
menilai, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bappepam-LK) harus dapat membuktikan adanya dugaan insider trading
(perdagangan dengan memanfaatkan informasi orang dalam) dari
penjualan 90,76 persen saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
oleh PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan terjadinya pembentukan
harga yang fantastis atas transaksi itu.
Pelanggaran Standar
Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap implementasi GCG, diharapkan
dapat mencegah terjadinya praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta
meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perusahaan. Namun dengan adanya
dugaan kecurangan yang dilakukan oleh MPP, maka implementasi GCG dalam perusahaan
tersebut dapat dikatakan tidak maksimal.
Terdapat prinsip-prinsip GCG yang dilanggar dalam kasus ini,
antara lain:
a. Prinsip Transparency (keterbukaan informasi). Perusahaan seharusnya
dapat menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada
segenap stakeholders-nya, tetapi dengan adanya insider trading yang
diindikasikan dilakukan oleh MPP menandakan bahwa prinsip
transparency tidak terlaksana dengan baik, karena ada pihak pemegang
saham minoritas yang tidak mendapatkan informasi yang seharusnya
mereka dapatkan.
b. Prinsip Fairness(kesetaraan dan kewajaran). Prinsip ini menuntut
adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, pelanggaran terhadap
prinsip ini dapat dilihat dari kasus penjualan saham MDS kepada
MAC, yang mengindikasikan adanya perlakuan yang tidak setara
untuk setiap pemegang saham.
c. Prinsip Responsibility (pertanggung jawaban). Bentuk pertanggung
jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
yang berlaku. Dengan adanya tindakan insider trading yang merupakan
pelanggaran terhadal peraturan yang berlaku, maka dapat dikatakan
perusahaan telang melanggar prinsip responsibility ini.
Kesimpulan
Dari pembahasan kasus diatas terlihat bahwa tidak terdapat bukti yang
materiil terhadap kasus transaksi penjualan MDS oleh MPPA yang banyak
menuai protes. Namun transaksi insider trading dan praktek korporasi untuk
menaikan saham memanglah sangat jelas terlihat dalam transaksi tersebut
terutama dalam dua transaksi berikut
MPPA menjual saham MDS kepada MAC pada tahun 2010 dimana
MAC juga baru dibentuk pada tahun tersebut dan MPP memiliki
20% kepemilikan terhadap MAC. Pada saat isu penjualan saham
tersebut muncul harga saham MDS melonjak naik.
Dana yang digunakan untuk pembelian saham tersebut adalah dana
yang dipinjam oleh MPP kepada dua bank CIMB Niaga dan
Standard Chartered dengan jaminan 90,7% saham MDS, yang
kemudian dana tersebut dipinjamkan kepada MAC untuk membeli
saham MDS.
Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Abdul Wahid. 2010. Bapepam Turut Periksa Kasus Saham Matahari
Diambil dari: http://investasi.kontan.co.id/news/bapepam-turut-periksa-kasus-
saham-matahari. (24 September 2015).
17
18