Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analisis Termal
Wadah cuplikan terdiri dari beberapa thermokopel, masing-masing untuk sampel yang
dianalisis dan untuk pembanding, yang dikelilingi oleh suatu blok untuk memastikan proses
distribusi panas. Sampel diletakkan pada cawan peleburan yang kecil dengan satu lekukan yang
dirancang pada bagian alasnya untuk memastikan peletakan yang pas dan nyaman di atas bead
termokopel. Cawan peleburan itu bisa dibuat dari bahan-bahan seperti Pyrex, silika, nikel atau
platinum, tergantung pada suhu dan sifat alami dari test/uji yang dilibatkan. Penempatan
termokopel-termokopel tersebut harusnya tidak boleh berkontakkan langsung dengan sampel
untuk menghindari kontaminasi dan degradasi sampel, meskipun sensitivitas dalam hal ini bisa
dikompromi.
Blok-blok logam bersifat sedikit lebih cenderung akan mengapung pada base-line (garis
dasar) jika dibandingkan dengan keramik yang memiliki porositas tertentu. Sebaliknya,
konduktivitas termalnya yang tinggi memberikan puncak (peak) yang lebih kecil.
Selama percobaan-percobaan pada range temperatur 200 sampai 500oC, permasalahan
yang ditemui yakni di dalam mentransfer panas yang bersesuaian dari benda uji. Ini bisa diatasi
dengan menggunakan thermokopel-thermokopel berbentuk cakram datar (flat discs) untuk
memastikan kontak optimum dengan alas datar dari kontainer sampel yang dibuat dari
aluminium atau platinum foil. Untuk memastikan reproduksibilitas, yang perlu dipastikan
kemudian yaitu termokopel dan kontainer sampel secara konsisten ditempatkan dengan
tanggapan satu sama lain.
DTA bekerja dengan software Proteus® pada MS windows®. Software Proteus®
memiliki segala yang dibutuhkan untuk membuat pengukuran dan menghitung data hasil.
Melalui kombinasi menus yang mudah dipahami dan rutinitas otomatis, suatu alat diciptakan,
yaitu yang sangat mudah digunakan, dan pada saat yang sama memungkinkan analisis yang
canggih. Software Proteus® dilisensikan dengan instrument dan tentu saja dapat diinstal pada
sistem komputer lain.
Pengontrol aliran gas untuk satu gas tersedia untuk aliran gas yang dapat dihasilkan
berulangkali. Ukuran yang luas dari wadah (dapat terbuat dari aluminium, platinum, alumina,
dll) tersedia untuk material dan aplikasi yang paling mungkin. Rangkaian lengkap dari standar
untuk wadah sampel metal (logam) dan keramik tersedia untuk kalibrasi temperatur dan nilai
entalpi.
2. Analisis termogravimetri(TGA)
Analisis Termogravimetri (TGA) adalah salah satu teknik analisis termal yang dapat
digunakan untuk menganalisis material anorganik, logam, polimer, plastik, keramik, gelas dan
material komposit. Cuplikan dapat dianalisis dalam bentuk bubuk (powder) atau potongan kecil
sehingga bagian dalam cuplikan dekat dengan suhu gas yang diukur. Instrumen TGA dapat
dihubungkan dengan suatu spektrometer massa RGA untuk mengidentifikasi dan mengukur uap
air yang dihasilkan. TGA mengukur jumlah perubahan massa suatu material sebagai fungsi
kenaikan suhu atau secara eksotermis sebagai fungsi waktu pada atmosfer nitrogen, helium,
udara, gas lain atau ruang hampa. Berat cuplikan mulai dari 1 sampai 150 mg. Berat cuplikan
yang biasa digunakan adalah 25 mg, akan tetapi hasilnya akan sempurna ketika cuplikan yang
digunakan 1 mg material. Range suhu yang digunakan pada analisis adalah 25°C sampai 1500°C.
Teknik penggunaan TGA ialah mengukur kecepatan rata-rata perubahan massa suatu
bahan/cuplikan sebagai fungsi dari suhu atau waktu pada atmosfir yang terkontrol. Pengukuran
digunakan khususnya untuk menentukan komposisi dari suatu bahan atau cuplikan dan
memperkirakan stabilitas termal pada suhu diatas 1000oC. Metode ini dapat mengkarakterisasi
suatu bahan atau cuplikan yang dilihat dari kehilangan massa atau terjadinya dekomposisi,
oksidasi atau dehidrasi. Mekanisme perubahan massa pada TGA ialah bahan akan mengalami
kehilangan maupun kanaikan massa. Proses kehilangan massa terjadi karena adanya proses
dekomposi yaitu pemutusan ikatan kimia, evaporasi yaitu kehilangan atsiri pada peningkatan
suhu, reduksi yaitu interaksi bahan dengan pereduksi, dan desorpsi. Sedangkan kenaikan massa
disebabkan oleh proses oksidasi yaitu interaksi bahan dengan suasana pengoksidasi, dan
absorpsi.
DSC adalah suatu teknik analisa termal yang mengukur energi yang diserap atau
diemisikan oleh sampel sebagai fungsi waktu atau suhu. Ketika transisi termal terjadi pada
sampel, DSC memberikan pengukuran kalorimetri dari energi transisi dari temperatur tertentu.
DSC merupakan suatu teknik analisa yang digunakan untuk mengukur energi yang diperlukan
untuk mengukur energi yang diperlukan untuk membuat perbedaan temperatur antara sampel dan
pembanding mendekati nol, yang dianalisa pada daerah suhu yang sama, dalam lingkungan
panas atau dingin dengan kecepatan yang teratur.