Você está na página 1de 2

PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEJIK –

PRODUK

1) Apakah dengan menyesuaikan harga jual dengan harga pasar akan benar benar
memberikan efisiensi laba bagi perusahaan?
2) Terlebih untuk target costing membutuhkan inovasi atau sesuatu hal yang baru dimana,
itu akan memakan biaya yang cukup besar dalam hal memulai kembali menawarkan
produk inovasi dari awal kepada pelanggan?
3) Bukankah ketika target costing akan memunculkan biaya biaya tak terduga karena
hanya berdasarkan estimasi saja?

PENERAPAN TARGET COSTING DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA PRODUKSI UNTUK


PENINGKATAN LABA PRODUK

Penelitian ini dilakukan pada CV HOKI Production yang bergerak di bidang konveksi di bandung
yang menawarkan produk sandang dengan tingkat produksi sebanyak 3.450 produk. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana penerapan metode target costing dalam perhitungan biaya produksi pada CV.
HOKI Production?
2) Bagaimana penerapan metode target costing dalam upaya meningkatkan efisiensi biaya
produksi pada CV. HOKI Production?
3) Bagaimana penerapan metode target costing terhadap peningkatan laba pada CV. HOKI
Production?

Jenis Penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode atau
analisa deskriptif. Dan pengeumpulan data yang dilakukan dengan wawancara (Interview),
Kemudian dilakukan Studi kepustakaan

Target costing Target costing adalah suatu metode penentuan biaya produksi
berdasarkan harga pasar kompetitif. Metode target costing pengerjaannya terbalik dan sangat
berbeda dengan metode lainnya, karena yang pertama harus dilakukan adalah menentukan
harga sesuai harga pasar atau pesaing. Rudianto (2013:145) menyatakan bahwa “Target biaya
atau target costing adalah metode penentuan biaya produksi di mana perusahaan terlebih dulu
menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar kompetitif,
sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan”.
Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan target costing, memberikan nilai
produksi yang lebih tepat dan juga laba yang diperoleh perusahaan menjadi lebih sesai dengan
yang ditargetkan dan dengan tetap mengikuti harga pasar. Pada kaos oblong bahan katun, harga
jual barang dapat disesuaikan menjadi dari 45.000 menjadi 43.000, terdapat penyesuaian harga
pasar sebesar 2.000, namun demikian konsekuensi penurunan laba sebanyak 800, hal ini tidak
terlalu merugikan dikarenakan prosentase penurunan laba masih lebih rendah dibandingkan
dengan penurunan harga jual.

Selain itu, dengan target costing, harga pada kaos oblong bahan polyester tettap karena
sudah sesuai dengan harga pasar, namun terdapat peningkatan laba 40% menjadi 6.700 terdapat
keuntungan tambahan sebesar 1.900 meskipun dengan harga jual yang sama. Pada bahan
kemeja terdapat penyesuaian harga menjadi 93.000, terdapat penurunan 2.000 dari harga jual
awal, yang mengakibatkan penurunan laba sebesar 200. Namun hal ini juga tertutup oleh laba
tambahan dari penyesuaian harga jual jaket yang menurun dari 105.000 menjadi 100.000 dan
memberikan tambahan laba sebanyak 200.

Sehingga, dengan menggunakan target costing, maka akan memberikan perusahaan


penyesuaian harga jual dengan harga pasar sebesar 3% dari harga jual awal. Namun hanya
memberikan peningkatan laba sebsar 2%. Hal ini tentunya apabila dipandang dari tingkat
penjualan awal akan sangat merugikan perusahaan, namun apabila dengan penerapan
penyesuaian harga sesuai harga pasar akan meningkatkan jumlah total produk yang terjual maka
pemilihan menggunakan target costing merupakan suatu pilihan yang tepat.

Você também pode gostar