Você está na página 1de 8

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

BAB XI
ANALISA SARINGAN
AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR
( ASTM C 136 – 92 )

11.1 Tujuan Percobaan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir
(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran beton atau mortar. Agregat menempati sebanyak
kurang lebih 70 % dari volume beton atau mortar. Oleh karena itu sifat-
sifat agregat sangat mempengaruhi sifat-sifat beton yang dihasilkan.

11.2 Peralatan
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji.
b. Satu set saringan dengan ukuran ( nomor ayakan ) : 25 mm (1”); 19,1
mm ( 3 4 ”); 12,5 mm ( 1 2 ”); 9,5 mm ( 3 8 ”); no. 4; no. 12; no.16; no.
30; no.50; no. 100 (standar ASTM).
c. Oven yang dilengkapi pengukur suhu untuk memanasi sampai (100 
5)C.
d. Mesin penggetar saringan.
e. Talam.
f. Kuas, sikat kuning, sendok dan alat-alat lainnya.

11.3 Bahan
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak:
a. Agregat halus:
Ukuran maximum no. 4; berat minimum 1000 gram.
Ukuran maximum no. 8; berat minimum 800 gram.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

b. Agregat kasar:
Ukuran maximum 3,5”; berat minimum 35 kg
Ukuran maximum 3” ; berat minimum 30 kg
Ukuran maximum 2,4”; berat minimum 25 kg
Ukuran maximum 1,5”; berat minimum 15 kg
Ukuran maximum 1”; berat minimum 10 kg
Ukuran maximum 3
4 ”; berat minimum 5 kg
Ukuran maximum 1
2 ”; berat minimum 2,5 kg
Ukuran maximum 3
8 ”; berat minimum 1 kg

Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan kasar, agregat
tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No.4. Selanjutnya
agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti
tercantum di atas.
Benda uji disiapkan sesuai dengan prosedur, kecuali apabila butir
yang melalui saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya bila syarat-
syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.

11.4 Prosedur Pelaksanaan


1. Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu (110  5C),
sampai beratnya tetap.
2. Benda uji disaring dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan
paling atas, saringan digoyang-goyang dengan mesin penggetar
selama 15 menit.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

11.5 Data dan Perhitungan


Tabel 11.1 Data Hasil Perhitungan Analisa Saringan Agregat Kasar
Contoh / benda uji : Agregat Kasar/Kerikil Katunun
Berat benda uji : 8000 gram Tgl. Percobaan: 20 Maret 2018
Waktu Goyangan : 15 menit
Tertinggal 1½” = 140 gram
Tertinggal ¾” = 6575 gram
Tertinggal ½” = 1150 gram
Tertinggal 3/8” = 110,5 gram
Tertinggal No. 4 = 24,5 gram
Tertinggal di pan = gram
Total = 8000 gram

Tabel 11.2 Data Hasil Perhitungan Analisa Saringan Agregat Halus


Contoh / benda uji : Agregat Halus/Pasir Matraman
Berat benda uji : 1000 gram Tgl .Percobaan : 20 Maret 2018
Waktu Goyangan : 15 menit
Tertinggal No. 12 = 17,82 gram
Tertinggal No. 16 = 31,45 gram
Tertinggal No. 30 = 445,67 gram
Tertinggal No. 50 = 338,77 gram
Tertinggal No. 100 = 162,82 gram
Tertinggal di pan = 3,47 gram
Total = 1000 gram

Berat Tertahan
a. % Tertahan = 100%
Berat Total
b. % LolosSarin gan  100%  %Tertahan
 Berat tertahan : berat agregat yang tertahan pada saringan
pada proses pengayakan dengan mesin penggetar.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

Contoh Perhitungan:
Data Perhitungan Agregat Kasar
140
 %Tertahan1 1 "  x100%  1,76%
2 8000
 % LolosSarin gan  100%  1,76%  98,24%
Data Perhitungan Agregat Halus
17,82
 %TertahanNo.12  x100%  1,8%
1000
 % LolosSarin gan  100%  1,8%  98,2%
Tabel 11.3 Hasil Perhitungan Analisa Saringan

Agregat Kasar (Kerikil) : 8000 gram Agregat Halus (Pasir) : 1000 gram

Ayakan Berat % % Ayakan Berat % %


No. Tertahan Tertahan Lolos No. Tertahan Tertahan Lolos
1½” 140 1,76 1,76 # 12 17,82 1,8 98,2
¾” 6575 82,46 82,46 # 16 31,45 3,2 95
½” 1150 14,09 14,09 # 30 455,67 45,18 49,82
3/8” 110,5 1,39 1,39 # 50 338,77 32,95 16,87
#4 24,5 0,3 0 # 100 162,82 16,52 0,35
Pan Pan 3,47 0,35 0

11.6 Pembahasan
Hasil agregat halus dan kasar dikategorikan dalam 4 zona, yaitu:
Zona 1 ( Pasir Kasar ) , Zona 2 ( Pasir Agak Kasar ) ,Zona 3( Pasir Halus )
dan Zona 4( Pasir Agak Halus ) . Dimana semakin kecil kategori dari zona
yang ada maka agregat dapat dikatakan baik, demikian sebaliknya semakin
besar zonanya, maka butiran dari agregat tersebut kurang baik atau buruk.
Dari data dan perhitungan diperoleh:
- Agregat Halus (pasir).
Termasuk dalam kategori zona 2, dengan demikian pasir tersebut
termasuk bergradasi baik.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

Tabel 11.4 Zona Agregat Halus

Lubang Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4


Ayakan (mm)
Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah

0,15 10 0 10 0 10 0 15 0

0,3 20 5 30 8 40 12 50 15

0,6 34 15 59 35 79 60 100 80

1,18 70 30 90 55 100 75 100 90


2,4 90 60 100 75 100 85 100 95

Gambar 11.1 Grafik Gradasi Agregat Halus


Keterangan:
Dari hasil pemeriksaan agregat halus pasir alam barito, kemudian dibandikan
dengan standar, tampak bahwa pasir tersebut termasuk zona 2 bawah yaitu pasir
agak halus.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

- Agregat Kasar (kerikil).


Tidak termasuk dalam zona manapun.

Tabel 11.5 Zona Agregat Kasar

Lubang Ayakan (mm) Zona 1 Zona 2

Atas bawah atas bawah

2.4 0 0 0 0

4.8 8 0 10 0

10 30 10 60 25

20 79 30 100 92

40 100 92 100 100

80 100 100 100 100

Kurva Gradasi Agregat Kasar


120
100 Gradasi Kerikil
Persen Lolos %

80 Gradasi Zona III


60 Gradasi Zona III.
40 Gradasi Zona II
20 Gradasi Zona II.
0 Gradasi Zona I
Pan #4 3/8” ½” ¾” 1½“ Gradasi Zona I.

SARINGAN
Gambar 11.2 Grafik Gradasi Agregat Kasar
Keterangan:
Dari hasil pemeriksaan agregat kasar kerikil katunun, kemudian dibandingkan
dengan standar, tampak bahwa kerikil tersebut tidak termasuk dalam zona
manapun. Maka dapat disimpulkan bahwa material yang diteliti tidak dapat
digunakan karena gradasi butirnya tidak memasuki zona yang telah ditetapkan
sebagai standar sehingga tidak layak untuk dipakai.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

11.7 Kesimpulan
Dari data dan perhitungan dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari
hasil pemeriksaan agregat halus pasir alam barito, kemudian dibandingkan
dengan standar. Tampak bahwa pasir tersebut termasuk zona 2 bawah
yaitu dengan bentuk pasir agak halus.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan agregat kasar batu belah
katunun, dan kemudian dibandingkan dengan standar. Tampak bahwa batu
belah tersebut tidak masuk zona manapun maka dapat disimpulkan bahwa
material yang dipakai lebih kasar dari pada agregat ukuran 40mm.

11.8 Gambar

Gambar 11.1 Timbangan Gambar 11.2 Sikat Kawat

Gambar 11.3 Satu Set Saringan Gambar 11.4 Oven


LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI KELOMPOK II

Gambar 11.5 Mesin Penggetar Saringan Gambar 11.6Talam

Gambar 11.7 Agregat Kasar Gambar 11.8 Agregat Halus

Você também pode gostar