Você está na página 1de 3

Nama : Dwi Setyono

NPM : 140710160031

METODE GAYA BERAT


(TAHAP PENGUKURAN DAN MANFAAT)

Metode Gaya Berat adalah salah satu metode geofisika yang bersifat pasif. Metode ini
memnafaatkan medan gravitasi yang dihasilkan oleh bumi untuk dikorelasikan dengan variasi
densitas batuan. Sehingga metode ini akan membandingkan medan gravitasi suatu titik dengan
titik observasi lainnya untuk mengamati anomali yang terjadi.
Penyebaran densitas batuan secara lateral dan vertikal dapat ditentukan dari data
gravitasi melaluli suatu sebaran yang disebut Anomali Bouguer. Anomali Bouguer merupakan
gambaran kumpulan massa batuan dan dapat diduga sebagai bentuk struktur geometri bawah
permukaan sehingga dapat menggambarkan kondisi geologi di suatu daerah. Metode ini
memerlukan banyak koreksi untuk mereduksi hasil pengamatan, yaitu :
 Koreksi drift (kemuluran alat)
 Koreksi tides (pasang surut)
 Koreksi free-air (udara bebas)
 Koreksi terrain (medan)
 Koreksi latitude (lintang)
 Koreksi elevation (ketinggian)
 Koreksi Bouguer

Metode yang bersifat pasif ini memberikan keuntungan relatif murah dan tidak merusak
lingkungan. Alat ukur yang digunakan merupakan Gravimeter yang terdiri dari komponen
berupa pegas yang sangat halus dan beban yang digantungkan. Medan gravitasi akan
memengaruhi beban yang kemudian akan meregangkan atau merelaksasikan pegas.
Proses pengukuran dilakukan dengan mempersiapkan area ukur, mempelajari area
dengan memnafaatkan informasi dari peta geologi maupun peta topografi, menentukan titik
ukur dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Peralatan yang diperlukan antara lain
gravimeter, barometer/altimeter, arloji, GPS, termometer, kompas dan kertas kerja.
Langkah-langkah pengukuran :
 Menentukan titik base, titik ukur, tipe alat, koordinat, elevasi dan waktu pengukuran.
o Menentukan lokasi pengukuran yang cukup stabil dan terjangkau.
o Lokasi bebas dari gangguan berupa getaran.
o Lokasi mudah diketahui posisinya pada peta.
 Pengukuran dilakukan secara looping agar dapat dilakukan koreksi kemuluran alat.
 Melindungi gravimeter dari sinar matahari, guncangan, benturan dan hal lain yang
menganggu alat.
 Mengikuti prosedur penggunaan alat dengan baik dan runtut.
 Mencatat hasil data di kertas kerja.
Metode ini biasa dipakai sebagai survei pendahuluan untuk mendelineasi area
pendugaan potensi. Delineasi berguna untuk mempersempit area pendugaan agar dapat
mengefisienkan pengukuran dengan metode lainnya. Metode ini banyak dipakai dalam
eksplorasi mineral baik minyak maupun mineral lainnya.
Dalam eksplorasi hidrokarbon, metode ini akan mencari struktur geologi awal yang
memungkinkan adanya hidrokarbon berupa patahan atau rekahan. Kemudian dapat pula
diketahui keberadaan struktur jebakan hidrokarbon yang biasa mulai dari batuan reservoir dan
konfigurasi trap yang ada. Keberadaan fluida akan memengaruhi densitas batuan sehingga
metode gayaberat akan membaca lingkungan hidrokarbon sebagai anomali, biasanya anomali
negatif atau nilai gravitasinya lebih rendah dibandingkan area sekitarnya. Kekurangan metode
gaya berat dalam eksplorasi hidrokarbon adalah tidak dapat secara spesifik memberikan
informasi kandungan hidrokarbon yang ada, kedalamannya dan sulit membaca struktur geologi
kompleks. Namun dengan pendahuluan metode gaya berat ini, dapat mempersempit area
pendugaan untuk selanjutnya digunakan metode lain yang dapat meningkatkan resolusi
informasi dalam eksplorasi hidrokarbon seperti metode seismik. Selain itu, mikrograviti dapat
digunakan untuk monitoring hidrokarbon serta membantu penginjeksian fluida dalam proses
recovery sumur hidrokarbon.

Daftar Pustaka
Budi, A. (2009). Teori Dasar Metode Gravitasi. Bandung: Penerbit ITB.
Reynolds. (1997). An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New York:
John Wiley & Sons.
Telford. (1976). Applied Geophysics. Cambridge: Cambridge University Press.

Você também pode gostar