Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. PENGERTIAN
Diare adalah keadaan kekerapan dan keenceran buang air besar dimana
frekuensinya lebih dari tiga kaliper hari dan banyaknya lebih dari 200–250 gram
Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar konsistensi encer/cair dan
perut terasa mules ingin buang air besar. Dikatakan diare bila frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer.(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 2001,
hal 91).
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja encer atau cair.(Suriadi,
2001, hal : 84).
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Saluran Pencernaan terdiri atas :
a. Mulut
Pada rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar saliva. Mulut berfungsi untuk
mengunya makanan. Ingesti dimulai di dalam mulut dimana terjadi refleks mengisap
dan pengontrolan gerakan mulut dan lidah yang memungkinkan untuk mengunyah
makanan. Pencernaan di mulut dimulai oleh Ptyalin yaitu enzim yang dikeluarkan
oleh kelenjar saliva untuk membasahi dalam metabolisme makanan.
b. Esofagus
Esofagus adalah sebuah lubang tabung berotot yang panjangnya 20 s.d 25 cm, dimulai
dari faring sampai dengan pintu masuk cardiac lambung. makanan berjalan dalam
esofagus karena peristaltik, lingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan
di belakang makanan berkonsentrasi, maka gelombang peristaltik mengantarkan bola
makanan ke lambung.
c. Lambung
Terletak di bawah diafragma, di depan pankreas dan limpa menempel pada sebelah jiri
fundus.
Lambung terdiri atas empat lapisan :
1.) Lapisan peritoneal luas yang merupakan lapisan serosa.
2.) Lapisan berotot, yang terdiri dari 3 lapisan :
a.) Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esofagus.
b.) Serabut sirkuler, yang paling tebal dan terletak di Pylorus serta membentuk
otot spinkter (berada di bawah lapisan pertama).
c.) Serabut oblik, terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor.
3.) Lapisan submukosa, terdiri dari atas jaringan alveolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.
4.) Lapisan mukosa, terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas banyak kerutan
atau rugae, akan hilang apabila organ itu mengembang karena berisi makanan.
Lambung adalah organ yang dapat mengembang, dimana lambung ini berfungsi
sebagai tempat menampung/menyimpan sebagian makanan yang sudah dicerna,
mencairkan makanan, mengabsorbsi cairan (air dan alkohol serta mengeluarkan
hormon tambahan dan enzim untuk pencernaan. Pengaturan sekresi lambung dapat
dibagi menjadi tiga fase yaitu :
1.) Fase sefal :
Terjadi karena melihat, mencium dan memikirkan atau merasakan makanan
sehingga menimbulkan sekresi lambung.
2.) Fase gasterik dan fase hormonal :
Terjadi bila makanan mencapai natrum dan kemudian dibawa oleh darah ke
kelenjar gasteric menyebabkan sekresi.
3.) Fase intestinal :
Terjadi bila makanan masuk duodenum dan menyebabkan lambung mengeksresi
getah lambung dalam jumlah sedikit.
d. Usus halus
Usus halus adalah lambung yang panjangnya kurang lebih dari 2,5 meter terletak di
daerah umbikulut dan dikelilingi oleh usus besar, usus halus terdiri dari beberapa
bagian yaitu : duodenum, yeyenum, dan ilenum. Usus halus mempunyai dua funsgi
yaitu pencernaan dan absorbsi. Proses pencernaan di dalam duodenum terutama oleh
kerja enzim-enzim pankras yang menghidrolisis karbohidrat, lemak dan protein serta
zat-zat yang lebih sederhana, adanya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu
menetralkan asam dan memberi pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu
dari hati membantu proses pencernaan lemak. Disempurnakan oleh sejumlah enzim
merupakan dalam getah usus, banyak diantara enzim-enzim ini terdapatpada Brush
Border Vili dan mencernakan zat-zat makanan sambil diabsorbsi.
Absorbsi adalah pemindahan hasi-hasil akhir dari pencernaan karbohidrat,
lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asam amino), melalui
diding usus ke sirkulasi darah dan limfe. Vitamin juga diabsorbsi. Absorbsi berbagai
zat berlangsung dengan mekanisme transport aktifdan fasif yang sebagian besar
kurang dimengerti besi dan kalsium sebagian besar diabsorbsi dalam duodenum dan
untuk diabsorbsinya memerlukan vitamin D.
Vitamin yang larut dalam lemah (A, D, E, dan K) diabsorbsi dalam duodenum
dan memerlukan garam-garam emped. Asam polat dan vitamin-vitamin lain yang larut
dalam air juga diabsorbsi dalam duodenum. Absorbsi gula dan asam-asam amino dan
lemak sebagian besar diselesaikan menjelang khimus mencapai jejenum. Absorbsi
vitamin B-12 berlangsung pada ileum terminal melalui mekanisme transport khusus
yang memerlukan faktor intrinsik lambung.
e. Usus besar
Panjangnya kurang lebih 1,5, meter merupakan sambungan dari usus halus dimulai
dari katub ileokolik dan atau ileosekal (tempat sisa makanan lewat) kolon sebagian
kantong yang mekar dan terdapat appendix vermiformis atau umbai cacing. Appendix
juga terdiri dari empat lapisan dinding yang sama seperti usus lainnya, hanya lapisan
submukosanya yang berisi sejumlah besar jaringan limfe.
Usus besar mempunyai fungsi yang paling penting adalah mengabsorbsi air dan
elektrolit yang sudah hampir lengkap pada kolon. Kolon sigmoid berfungsi sebagai
reservoir yang menampung massa faeces yang sudah dehidrasi sampai defekasi
berlangsung
C. ETIOLOGI
Faktor Infeksi
a. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak.
b. Infeksi bakteri : Vibrio coma, Ecserchia coli, Salmonella, Shigella, Compilobacter,
Yersenia dan Acromonas.
c. Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno virus,
Rota virus dan Astrovirus.
d. Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.
e. Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan, sepertiOtitis
Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan
anak dibawah 2 tahun.
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas anak
Nama : An. A
Umur : 3 tahun
Jeniskelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Alamat : Amputtang Desa Baring Kab. Pangkep
b. Identitas penanggung
Nama ayah : Tn. A
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Namaibu : Ny. I
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Amputtang Desa Baring Kab. Pangkep
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Bab 5 kali/24 jam dengan konsistensi encer
b. Riwayat keluhan utama : Keluhan ini dialami sejak satu hari yang lalu, klien buang
air besar 5 kali/24 jam, tinja encer, tidak ada mual dan
muntah satu kali.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi
3034 34
33
3
9
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Sudah meninggal
Keterangan genogram :
- Generasi I : nenek klien meninggal karena Diabetes Mellitus dan kakek klien
meninggal karena stroke
- Generasi II : tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular
- Generasi III : Anak kedua menderita diare, dan tidak ada yang menderita
penyakit yang sama.
d. Riwayat kehamilan dan persalinan
1.) Prenatal
- Tidak ada keluhan sewaktu hamil.
- Tempat periksa kehamilan Puskesmas
- Frekuensi periksa kehamilan sebanyak 6 kali
- Therapi : Kalk
Vitamin b kompleks
SF
2.) Natal
- Tempat partus di Puskesmas
- Bayi lahir spontan langsung menangis
- Tidak ada riwayat trauma
3.) Post natal
- Keadaan ibu baik
- Keadaan anak baik
e. Riwayat pertumbuhan
1.) Berat badan lahir : 3100 gram
2.) Panjang badan lahir : 50 cm
3.) Lingkar kepala : -
4.) Lingkar badan : ibu lupa
5.) Lingkar dada : -
6.) Pertumbuhan gigi usia : 7 bulan
7.) Jumlah gigi : 2 buah
f. Riwayat perkembangan
1.) Miring usia : 2 bulan
2.) Tengkurap usia : 3 bulan
3.) Duduk usia : 5 bulan
4.) Merangkak usia : 8 bulan
5.) Berdiri dengan berpegangan: 9 bulan
6.) Berjalan sendiri : 12 bulan
7.) Berlari/melompat : 17 bulan
g. Nutrisi
1.) 0 – 3 bulan : ASI
2.) 3 – 6 bulan : Asi + susu formula + bubursusu + buah
3.) 6 – 12 bulan : Asi + susu formula + nasilunak + buah.
h. Imunisasi
1.) BCG : Usia satu bulan sebanyak 1 kali
2.) DPT : Usia satu bulan sebanyak 3 kali berturut-turut setiap
bulan.
3.) Polio : Usia satu bulan sebanyak 3 kali berturut-turut setiap
bulan.
4.) Campak : Usia sembilan bulan sebanyak satu kali.
5.) Hepatitis : Usia satu bulan sebanyak 3 kali berturu-turut setiap
bulan.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tanda-tanda vital :
Nadi : 120 x/menit
Suhu : 390 C
Pernafasan : 25 x/menit
c. TB : tidak diukur karena klien menolak, BB : 16,0 kg
d. Kepala
Inspeksi
- Pertumbuhan rambut merata
Rambut tidak mudah dicabut
e. Muka
- Tidak tampak adanya luka
- Tidak tampak adanya edema
f. Mata
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
Inspeksi
- Konjungtiva sedikit pucat
- Sklera tidak ada ikterus
- Palpebra tidak oedema
- Refleks pupil terhadap cahaya positif
- Pupil isokor
g. Hidung
Inspeksi
- Simetris kiri dan kanan
- Tidak Nampak adanya peradangan
- Tidak tampak adanya secret atau kotoran
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak teraba adanya massa/benjolan
h. Mulut
- Kebersihan mulut baik, tidak berbau
- Gusi tidak meradang
- Pertumbuhan gigi merata
- Tidak ada caries
- Bibir kering
i. Telinga
Inspeksi
- Simetris kiri dan kanan
- Tidak ada sumbatan serumen
- Tidak ada peradangan.
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada massa/benjolan
j. Leher
Inspeksi
- Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid
- Tidak ada peningkatan vena jugularis
Palpasi
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
- Tidak ada nyeri tekan
k. Thorax
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
Inspeksi
- Simetris kiri dan kanan
Perkusi
- Bunyi pekak
Auskultasi
- Bunyi nafas vesikuler
l. Jantung
Perkusi
- Pekak
Auskultasi
- BJ I terdengar pada ICS 4 linea sternalis kiri dan pada ICS 5 midclavicula kiri.
- BJ II terdengar pada ICS 2 linea media sternal kanan dan pada ICS 2 – 3 pada
midclavicula kiri
m. Abdomen
Inspeksi
- Permukaan abdomen sedikit cembung ikut gerakan nafas
- Tidak tampak adanya kelainan pada kulit
Palpasi
- Ada nyeri tekan
- Tidak teraba adanya pembesaran hepar
- Tidak teraba adanya pembesaran limfe
Perkusi
- Tymphani
Auskultasi
- Peristaltik 40 x/menit
n. Muskuloskeletal
Ekstremitas :
- Tidak ada kekakuan otot
- Akral teraba dingin
- Refleks fisiologis
- Refleks biceps (+)
- Refleks triceps (+)
- Refleks archiles (+)
- Refleks patologis
- Refleks babynski (-)
o. Integumen
Inspeksi
- Keadaan kulit lembab
Palpasi
- Turgor kulit sedikit berkurang
p. Genetalia dan anus
- Kebersihan genetalia dan anus baik
- Tidak ada lecet dan kemerahan
q. Pola interaksi sosial
- Klien mudah mendapat teman
- Klien mau berinteraksi dengan tenaga kesehatan
r. Status sosial
- Keadaan rumah dan lingkungan tenang
- Status rumah pribadi
- Tidak banjir bila musim hujan
- Jumlah orang dalam rumah 4 orang
s. Keadaan psikologik orang tua dan anak
Orang tua :
- Ibu klien mengatakan anaknya dibawa ke Puskesmas karena diare (BAB 5 kali)
dan demam
- Ibu klien mengatakan cemas dengan keadaan anaknya
- Ibu klien berharap anaknya cepat sembuh
Anak :
- Klien mengatakan dia dibawa ke RS karena diare dan demam
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh
4. Pola kegiatan sehari-hari
a. Nutrisi
- Nafsu makan baik
- Makanan yang disukai bakso dan ayam goreng
- Alat makan yang dipakai piring makan
- Alat minum yang dipakai gelas
- Minuman yang disukai susu coklat
Perubahan selama sakit
- Klien tidak boleh makan bakso dan minum susu coklat
b. Personal hygiene
- Mandi 2 kali sehari (pagi dan sore)
- Gosokgigi 2 kali sehari (setiap selesai makan)
Perubahan selama sakit
- Klien hanya diwaslap sekali sehari
c. Eliminasi
BAB
- 1 x perhari (tidak teratur)
- Konsistensi lembek
Perubahan selama sakit
- Bab 4 – 6 kali/24 jam
- Konsistensicair/encer
BAK
- 4 – 6 kali/hari
- Warna kuning
- Bau pesing
Perubahan selama sakit
- BAK 3 – 4 kali/24 jam
- Warna kuning
- Bau pesing
d. Istirahat tidur
- Tidur malam jam 21.00 wita bangun jam 06.00
- Posisi waktu tidur miring
- Klien kadang terbangun tengah malam (satu kali)
- Tidursiang jam 15.00 bangun jam 16.00
Perubahan selama sakit :
- Jam tidur tidak teratur dan klien kadang terbangun
5. Kegiatan keagamaan
Klien beragama islam
6. Perawatan/pengobatan
- Perawatan
- Diet lunak
- Banyak minum
- Makan sedikit-sedikit tapi sering
- Pengobatan
- Infus RL 20 tts/mnt/mikrodrips
- Cotrimoxazole syrup 3 x 1 sendok makan
- Puyer 3 x 1 1 bungkus
- Paracetamol syr 3x1 sendok makan
- Oralit
KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB 5 kali/24 jam dan konsistensi encer/cair.
- Ibu klien mengatakan anaknya demam.
- Ibu klien berharap anaknya cepat sembuh.
- Ibu klien sering bertanya tentang penyakit anaknya.
DATA OBYEKTIF
- KU Nampak lemah.
- Mata cekung
- Bibir kering
- Turgor kulit sedikit berkurang
- Akral teraba dingin
- Ekspresi wajah ibu Nampak cemas.
- Tanda-tanda vital :
Nadi : 120 x/menit
Suhu : 390 C
Pernafasan : 25 x/menit
Peristaltik : 40 x/menit
ANALISA DATA
No Data Etiologi DiagnosaKeperawatan
1. DS : Kuman penyebab diare Gangguan kesei-
- Ibu klien mengatakan mbangan cairan tubuh.
anaknya bab 5 kali dan Masuk kedalam saluran
konsistensi encer/cair. pencernaan
DO :
- Bab x/24 jamdanperis- Berkembangbiak di dalam
taltik 40 x/menit. usushalus
- Tanda-tanda vital
N : 120 x/menit Melepaskan toksin
P : 25 x/menit
0
S : 39 C Hypersekresi
- KU lemah
- Mata cekung
Diare
- Bibir kering
Gangguan keseimbangan
cairan tubuh
No Data Etiologi Diagnose Keperawatan
2. DS : Bakteri masuk kedalam Hipertermi
- Ibu klien mengatakan intestinal
anaknya demam.
DO : Bakteri berkembangbiak
- Anak demam.
- Suhu 390 C Mengeluarkan toksin
- Tanda-tanda vital :
N : 120 x/menit Reaksi antigen dan anti body
P : 24 x/menit
Merangsang thalamus bagian
thermoregulator
Hypertermi
3. DS : Perubahan status kesehatan Kecemasan orang tua
- Ibukliensering
bertanya tentang Koping in adaktif
penyakit anaknya.
- Ibuklien berharap Cemas
anak-nya cepat
sembuh.
DO :
- Wajah ibu
Nampakcemas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN