Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan Gizi Ibu Hamil
a. Definisi Pengetahuan Gizi
Pengetahuan ibu tentang gizi adalah apa yang diketahui ibu
tentang pangan sehat, pangan sehat untuk golongan usia tertentu
(misalnya anak, ibu hamil dan menyusui) dan cara ibu memilih,
mengolah dan menyiapkan pangan dengan benar. Pengetahuan ibu
rumah tangga tentang bahan pangan akan mempengaruhi perilaku
pemilihan pangan dan ketidaktahuan dapat menyebabkan kesalahan
dalam pemilihan dan pengolahan pangan. Pengetahuan tentang gizi dan
pangan yang harus dikonsumsi agar tetap sehat, merupakan faktor
penentu kesehatan seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Suhardjo (2006), suatu hal yang meyakinkan tentang
pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan :
1) Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan.
2) Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya
mampu menyediakan zat gizi yang di perlukan untuk pertumbuhan
tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi.
3) Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk
dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi kesejahteraan
gizi.
Tingkat pendidikan juga mempunyai hubungan yang bermakna
dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin
mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan
berkesinambungan. Latar belakang pendidikan seseorang berhubungan
dengan tingkat pengetahuan, jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik,
maka diharapkan status gizi ibu dan balitanya juga baik (Siswanto,
2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Keterangan :
N : Nilai pengetahuan
SP : Skor yang diperoleh
SM : Skor maksimal
Setelah data terkumpul dianalisa secara deskriptif dan hasil
pengolahan data berupa persentase diinterprestasikan dengan kriteria :
1) Baik : 76 – 100%
2) Cukup : 60 – 75%
3) Kurang : < 60% (Arikunto, 2010).
2. Asupan Gizi Ibu Hamil Trimester III
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat
sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan
gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae),
volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar
40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal, ibu
hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi
karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
maka bayi kekurangan gizi, maka selama ia menyusui ASI yang dihasilkan
sedikit (Sukarni, 2013).
Kebutuhan selama hamil yag berbeda-beda untuk setiap individu dan
juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya,
kekurangan asupan salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan terhadap
sesuatu nutrient terganggu, dan kebutuhan nutrisi yang tidak konstan selama
kehamilan :
1) Energi
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalori
sejalan dengan adanya peningkatan laju metabolik basal dan
penambahan berat badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori
selama aktifitas. Pada awal kehamilan trimester I kebutuhan energi
masih sedikit dan terjadi sedikit peningkatan pada trimester II dan
trimester III. Kebutuhan energi pada wanita dewasa 2500 kalori, terjadi
peningkatan 300 kalori pada wanita hamil.
2) Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias membangun
jaringan tubuh janin (asupan protein yang kurang dapat menghambat
pertumbuhan janin). Kebutuhan akan protein selama kehamilan
tergantung usia kehamilan. Total protein fetal yang diperlukan selama
masa gestasi berkisar antara 350-450 g. pada trimester pertama kurang
dari 6 gram tiap hari sampai trimester kedua, protein yang diperlukan
dan asam amino yang esensial sangat diperlukan pada trimester awal
ini. Pada memasuki trimester akhir, pertumbuhan janin sangat cepat
sehingga perlu protein dalam jumlah yang besar juga yaitu 10
gram/hari.
3) Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga yag vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Lemak dibutuhkan tubuh terutama
untuk membentuk energi dan serta perkembangan system saraf janin.
Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh sampai kurang mengkonsumsi
lemak tubuh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
4) Karbohidrat
Kira-kira 50-60% dari total kalori yang di konsumsi selama
hamil harus berasal dari karbohidrat. Ibu hamil sehausnya
mengkonsumsi minimal 175 gram karbohidrat yang berasal dari
glukosa untuk pertumbuhan otak janin. Kandungan serat yang tinggi
dari makanan yang umumnya dilengkapi bermacam-macam
pitochemical yang bermanfaat dapat mencegah konstipasi pada ibu
hamil (Brown, J. E, 2005).
5) Besi
Besi membantu pembentukan sel-sel darah merah. Kekurangan
zat besi pada ibu hamil dapat menganggu metabolism energi sehingga
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh.
Jumlah zat besi yang dibutuhkan dalam semasa kehamilan berbeda tiap
semester. Pada trimester I tambahan akan zat besi belum dibutuhkan,
trimester II kebutuhan
6) Zinc / Seng
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf
tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran
prematur dan berat bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada ibu hamil
sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang mengandung seng
antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan, sereal.
7) Iodium
Ibu hamil juga perlu meningkatkan asupan cairan karena dapat
mencegah konstipasi selama kehamilan. Kebutuhan asupan air
ditingkatkan, sedikitnya 8 gelas setiap hari. Dan mengkonsumsi serat
yang banyak terdapat pada buah dan sayuran, yang berguna untuk
membantu kerja system ekskresi sehingga mudah buang air besar
(Astuti, 2011).
Agar kehamilan berjalan dengan sukses, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, mineral, seperti zat besi dan kalsium,
vitamin, asam folat dan energi. Nutrisi yang baik selama kehamilan erat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
C. Kerangka Berpikir
Faktor Langsung
Faktor Ibu :
Pola Konsumsi 1. Penyakit Faktor Janin :
2. Usia 1. Hidramnion
Penyakit 3. Sosial Ekonomi 2. Kehamilan
4. Sebab lain ganda
(perokok, 3. Kelainan
Suplemen alkohol, Kromosom
Makanan narkotika)
Pendidikan
Keluarga
Stunting
Sosial Budaya
Fasilitas
Kesehatan
Keterangan :
Gambar 1. Kerangka Berpikir Hubungan Pengetahuan Gizi dan Asupan Zat Gizi Ibu
Hamil Trimester III dengan Kejadian Bayi Lahir Pendek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Fe
Kejadian Bayi Lahir
Zinc
Iodium Pendek :
Normal ≥ 48 cm
Pendek < 48 cm
Tingkat pengetahuan
Gizi Ibu hamil :
Baik : nilai 76 – 100
Kurang : nilai 75- 60
E. Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan gizi ibu hamil trimester III dengan kejadian bayi
lahir pendek di Kabupaten Karanganyar.
2. Ada hubungan asupan zat gizi ibu hamil trimester III (energi, protein, lemak,
karbohidrat, fe dan zinc) dengan kejadian bayi lahir pendek di Kabupaten
Karanganyar.
commit to user