Você está na página 1de 11

ALBUM FORAMINIFERA PLANGTONIK

A. FORAMINIFERA
Foraminifera merupakan makhluk hidup yang secara taksonomi berada di
bawah Kingdom Protista, Filum Sarcomastigophora, Subfilum Sarcodina,
Superkelas Rhizopoda, Kelas Granuloreticulosea, dan Ordo Foraminiferida.

Foraminifera berdasarkan cara hidupnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu


foraminifera yang hidup di dasarlaut (benthonic foraminifera) dan foraminifera
yang hidup mengambang mengikuti arus (planktonic foraminifera). Foraminifera
Bentonik pertama mulai hidup sejak Zaman Kambrium sampai saat ini sedangkan
foraminifera planktonic hidup dari Zaman Jura sampai saat ini.

B. FOSIL FORAMINIFERA PLANKTONIK

 Globorotalia menardii (D’ORBIGNY)


Cangkang Trochospiral sangat rendah,
biconvex, equatorial periphery lobulate,
periphery axial dengan jelas oleh keel.
Dinding berpori, permukaan pada kamar awal
sedikit rugose dekat pundak, kemudian
menghalus, kamar menekan dengan kuat,
terdiri dari tiga putaran, lima sampai tujuh
kamar pada putaran terakhir tumbuh secara
tetap ukurannya. Suture pada bagian dorsal
spiral melengkung rendah, letaknya tinggi, pada bagian umbilical berbentuk radial
- melengkung rendah, tertekan, umbilicus agak lebar, aperture interiomarginal
Ekstraumbilical sampai umbilical, celah yang rendah dibatasi oleh bibir yang
rendah.
 Sphaerodinella seminulina (SCHWAGER)
Cangkang elongate-ovate, sisi equatorial
agak lobulate, sisi sumbu bulat, dinding
kamar perforate, tertutup oleh lapisan
kedua permukaan dindingnya halus dan
glassy, kamar sub-globular sampai
radially- elongate, terdiri dari tiga
putaran, tiga kamar pada putaran terakhir
bertambah ukurannya secara perlahan,
suture lurus pada sisi spiral maupun
umbilical, tertekan, aperture primer interiomarginal, umbilical, dengan
lengkungan yang rendah pada permukaannya yang halus dan tebal.
 Orbulina universa (D’ORBIGNY)
Cangkang globular, dinding berpori, kamar
spherical, bulatan terakhir secara
keseluruhan menutupi bagian pertama dari
cangkang yang umumnya kecil, aperture
primer interiomarginal umbilical pada
tingkat awal.

 Sphaerodinella subdehiscens (BLOW)


Cangkang trochospiral rendah, kompak, sisi
equatorial agak lobulate, sisi sumbu bulat,
dinding kamar perforate, tertutup oleh
lapisan kedua, permukaan dindingnya halus
dan glassy, kamar sub-globular sampai
radially-elongate, terdiri dari tiga putaran,
tiga kamar pada putaran terakhir bertambah
ukurannya secara perlahan, suture lurus pada sisi spiral maupun umbilical,
tertekan, aperture primer interiomarginal, umbilical, dengan lengkungan yang
rendah pada permukaannya yang halus dan tebal.
 Globigerinoides sacculifer (BRADY)
Interval umur relatif : N6 – N23
(Zonasi Blow, 1969 dalam Postuma,
1971). Cangkang trochospiral, equatorial
periphery menggelembung, dinding
cangkang, kamar membundar, tersusun
dalam tiga setengah putaran, tiga kamar
putaran terakhir bertambah ukurannya,
kamar terakhir agak memanjang, lonjong menyerupai kantung, suture pada
posisi spiral melengkung, pada sisi umbilicus tertekan melingkar, apertur primer
interiomarginal-umbilikal, pada kamar terakhir terdapat apertur sekunder pada
suture.
 Globigerinoides trilobus (REUSS)
Cangkang trochospiral biconvex, bagian tepi
membundar, dinding cangkang berpori dengan
permukaan berlubang, kamar spherical
tersusun dalam tiga putaran, suture pada
posisi spiral berbentuk melengkung dan
tertekan, aperture primer interiomarginal, pada
umbilicus membentuk busur yang rendah yang
dibatasi bibir umbilikus rendah.

 Globoquadrina altispira (CHUSMAN & JARVIS)


Interval umur relative : N6 – N20
(Zonasi Blow, 1969 dalam
Postuma,1971). Cangkang trochospiral
menengah sampai tinggi, equatorial
periphery lobulate, dengan dorso-
peripheral shoulders, dinding berpori
kasar, permukaan pitted
kadang hispid, kamar pada bagian
berikutnya spherical, dimana kamar terakhir tertekan kuat secara lateral, tersusun
oleh tiga setengah sampai empat putaran cangkang, empat sampai lima kamar
pada putaran terakhir bertambah ukurannya, suture pada sisi spiral curved sampai
radial,umbilicus lebar dan dalam, aperture interiomarginal, umbilical, high arched,
ditutupi oleh semacam gigi.
 Globorotalia merotumida (BLOW and BANNER)
Cangkang trochospiral sangat rendah, biconvex, equatorial periphery lobulate,
periphery axial dengan jelas oleh keel, dinding cangkang berpori, permukaan
pada kamar awal sedikit rugose dekat pundak, kemudian menghalus, kamar
menekan dengan kuat, terdiri dari tiga putaran, lima sampai tujuh kamar pada
putaran terakhir tumbuh secara tetap
ukurannya, suture pada bagian dorsal spiral
melengkung rendah, letaknya tinggi, pada
bagian umbilical berbentuk radial sampai
melengkung rendah, tertekan, umbilicus
hampir lebar, aperture interiomarginal,
ekstraumbilical sampai umbilikal, celah
yang rendah dibatasi oleh bibir yang
rendah.
 Globorotalia plesiotumida (BLOW & BANNER)
Cangkang trochospiral sangat rendah, bikonveks tidak simetris, tertekan, equator
periphery lobulate, sumbu peripheral lancip dengan keel yang jelas, dinding
berpori kecil, kebanyakan permukaannya halus, permukaan yang kasar
berkembang pada dinding tiga kamar pertama, kamar tertekan, tersusun dalam
tiga putaran, 5 - 6 kamar pada putaran terakhir ukurannya membesar secara
regular, suture pada sisi spiral
melengkung, bagian terakhirnya hamper
sub-radial, pada sisi umbilikal radial-
sedikit melengkung dan tertekan,
umbilikus sempit dan dalam, aperture
interiomarginal, ekstraumbilikal sampai
umbilikal, berbusur agak rendah.
 Orbulina bilobata (D’ORBIGNY)
Cangkang trochospiral rendah - sedang,
equator periphery lobulate. Dinding tebal,
berpori, permukaannya halus, kecuali pada
tepi umbilikal dindingnya Rugositis
(berduri) atau pendek, spine tebal. Kamar
spherical, kamar-kamar pada putaran
terakhir tertekan kuat secara lateral,
tersususn atas tiga setengah putaran cangkang dengan empat kamar pada putaran
terakhir yang meningkat ukurannya, kamar terakhir ukurannya berkurang. Sutura
pada sisi spiral berbentuk melengkung hingga radial, umbilicus agak sempit,
segitiga pada specimen yang normal. Aperture interiomarginal, umbilical,
melengkung agak melingkar, dibatasi tepian yang jelas di bagian atas.

 Globorotalia tumida (BRADY)


Cangkang trochospiral rendah, sisi spiral
lebih konveks daripada sisi umbilikal,
tertekan, equator periphery subcircular
sampai agak lobulate pada tahap akhir,
sumbu peripheral acute dengan massive
keel. Dinding berpori kecil,
permukaannya halus kecuali kamar awal
pada putaran terakhir dan batas umbilikal pada kamar terakhir, pustulose. Kamar
tertekan, tersusun dalam tiga putaran, enam kamar pada putaran terakhir
ukurannya bertambah. Suture pada sisi spiral melengkung halus, kemudian tajam.
Umbilikus sempit dan dalam. Aperture interiomarginal, ekstraumbilikal sampai
umbilikal, high arch.
 Globorotalia humerosa (TAKAYANAGI & SAITO)
Ukuran cangkang sedang hinnga besar yang terdiri dari 6-7 kamar berbentuk bulat
Pada putaran terakhir, secara keseluruhan terdapat 10-14 kamar yang tersusun
dalam 2 putaran. kamar-kamar
berbentuk bulat dimana ukurannya
bertambah secara perlahan, khususnya
pada satu atau lebih kamar yang
terdapat pada putaran terakhir. Sutura
jelas pada bagian ventral dan lemah
pada bagian dorsal. Mulut terletak
pada bagian pusat hingga melebar ke tepi membentuk lingkaran dangkal yang
panjang serta terdapat rim yang tebal dimana terputar dari kamar ke kamar pada
putaran terakhir. Dinding gampingan, berpori serta berlubang halus.
 Globorotalia obesa (BOLLI)
Interval umur relative : N4–N23 (Zonasi
Blow,1969 dalam Postuma,1971). Cangkang
trochospiral sangat rendah, equatorial
periphery lobulate, sumbu periphery
membundar. Dinding berpori kasar,
permukaan berbintil, kamar awal berduri.
Kamar datar, sferikal, tersusun dalam dua
setengah hingga tiga putaran, kamar ke
empat terlihat pada putaran terakhir, ukurannya meningkat dengan cepat. Sutura
pada tampak dorsal dan ventral radial, tertekan. Umbilikus lebar, dalam. Aperture
interiomarginal, ekstraumbilikal-sampai umbilikal, dibatasi oleh bibir atau rim.
 Catapsidrax disimillis (CHUSMAN & BERMUDEZ)
Interval umur relative : N4 – N6 (Zonasi
Blow, 1969 dalam Postuma,1971).
Cancellate terstruktur kecil, most notable
apertur, umbilical tunggal, dua aksesoris
mengelilingi margin dan poorpreservation.
 Globorotalia siackensis (LeROY)
Interval umur relatif : N2 – N14
(Zonasi Blow, 1969 dalam Postuma,
1971). Tersusun oleh tiga buah kamar
yang berbentuk agak membundar,
cangkang trochospiral rendah, dinding
cangkang halus berpori agak kasar,
aperture interiomarginal, umbilical extra umbilical, melengkung panjang.

 Globigerina riveroae (BOLLI dan BERMUDEZ)


Bentuk cangkang trokospiral, dinding cangkangnya
berpori dan tersusun rapi. Bentuk kamar hampir
sperikal, disusun oleh tiga putaran dan sebuah
kamar yang berbetuk setengah putaran, kamar
keempat pada putaran terakhir semakin membesar.
Sutura pada sisi spiral dan umbilikal hampir radial
dan tertekan. Apertur interiomarginal

 Globigerina ciperoensis (BOLLI)


Bentuk cangkang trokospiral, putaran cangkang umumnya tiga putaran, dinding.
Cangkangnya berpori, pori-pori pada permukaannya tersusun secara teratur.
Bentuk kamar spherikal, disusun oleh tiga putaran dan sebuah kamar yang
berbetuk setengah putaran, kamar kelima lebih besar dari kamar-kamar
sebelumnya. Sutura pada sisi-sisi
spiral tampak tertekan dan terputar
(radial), sutura pada sisi umbilical juga
tampak tertekan dan terputar (radial).
Aperture interiomarginal.
 Globigerinoides conglobatus (BRADY)
Bentuk cangkang trokospiral, subglobular sampai
subquadrat, dinding cangkangnya berpori. Bentuk
kamar pada pembentukan tahap awal adalah
subsperikal dan tahap selanjutnya bentuk kamar
tertekan. Disusun oleh empat putaran. Kamar
ketiga dan sebuah kamar yang berbentuk setengah
putaran pada putaran terakhir ukurannya lebih
besar dari kamar sebelumnya. Sutura pada sisi spiral tidak begitu tampak, sutura
pada sisi umbilikal hampir radial dan tertekan. Umbilikus kecil. Apertur utama
adalah interiomarginal, apertur tambahan berada di sepanjang sutura yang
membatasi antar kamar.
 Globorotalia archeomenardii (BOLLI)
Bentuk cangkang trokospiral, bikonveks dan tertekan, dinding cangkangnya
berpori dengan permukaan yang halus. Kamar-kamar tertekan, disusun oleh tiga
putaran, kamar keempat sampai kelima
pada putaran terakhir ukurannya menjadi
lebih besar. Sutura pada sisi spiral adalah
kurva, pada sisi umbilikal radial-kurva dan
tertekan. Umbilikus kecil. Apertur
interiomarginal.

 Globorotalia fohsi (CUSHMAN dan ELLISOR)


Bentuk cangkang trokospiral, bikonveks dan tertekan, dinding cangkangnya
berpori dengan permukaan yang kasar. Kamar-kamar tertekan, disusun oleh tiga
putaran, kamar keenam sampai
kesembilan pada putaran terakhir
ukurannya menjadi lebih besar. Sutura
pada sisi spiral adalah kurva, pada sisi
umbilical radial-kurva dan tertekan.
Umbilikus kecil. Apertur
interiomarginal.
 Globorotalia kugleri (BOLLI)
Bentuk cangkang trokospiral, dinding
cangkangnya berpori dengan
permukaan yang kasar. Bentuk kamar
ovate (elips), disusun oleh tiga putaran,
kamar keenam Sampai kedelapan pada
putaran terakhir ukurannya menjadi
lebih besar. Sutura pada sisi spiral adalah kurva dan tertekan, pada sisi umbilikal
radial. Umbilikus kecil. Apertur interiomarginal.

 Globorotalia lobata (BERMUDEZ)


Bentuk cangkang
trokospiral,bikonveks dan tertekan,
dinding cangkangnya berpori dengan
permukaan yang kasar. Kamar-kamar
tertekan, disusun oleh tiga putaran,
kamar keenam sampai kedelapan pada
putaran terakhir ukurannya menjadi lebih besar. Sutura pada sisi spiral adalah
kurva dan tertekan, pada sisi umbilikal radial. Umbilikus kecil. Apertur
interiomarginal.

 Orbulina suturalis (BRONNIMANN)


Cangkang hamper globular, trokospiral pada
tahap awal. Dinding cangkang berpori.
Bentuk kamar sperikal. Apertur utama
interiomarginal, umbilikal pada tahap awal
menjadi globigerin, apertur tambahan berada
di sutura yang membatasi antar kamar.
 Pulleniatina obliquiloculata (PARKER dan JONES)
Bentuk cangkang globose, pada tahap awal
trokospiral, pada tahap akhir streptospiral dan
hamper involute, dinding cangkangnya
berpori. Bentuk kamar subsperikal, disusun
oleh tiga putaran, putaran terakhir terdiri dari
empat kamar dengan setengah kamar terputar
sampai lima kamar. Sutura pada sisi spiral
adalah kurva sampai radial dan tertekan. Umbilikus tertutup. Apertur terletak pada
kamar terakhir.
TUGAS PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

ALBUM FORAMINIFERA PLANGTONIK

Disusun Oleh :

Nama : Puruhito K. Putranda Aji

Nim : 410016024

Teknik Geologi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

2018

Você também pode gostar