Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PT INDOSAT Tbk
1. Analisis Aset Lancar
PT Indosat menginvestasikan aset lancar 16-18% dari total aset. Aset lancar pada tahun
2014 sebesar Rp. 8.590.976, kemudian pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebanyak
15% menjadi Rp. 9.918.677 dan pada tahun 2016 mengalami penurunan melebihi
kenaikan pada tahun 2015 sebanyak 18% hingga menjadi Rp. 8.073.481
Pada kas dan setara kas tahun 2015 mengalami peningkatan sejumlah 4% dari Rp.
3.480.011 menjadi Rp. 3.623.346 dikarenakan perusahaan banyak menjual
persediaan sebanyak 20% dari jumlah dan tidak mengganti persediaan tersebut
sehingga menambah kas.
Kemudian pada tahun 2016, kas dan setara kas mengalami penurunan yang sangat
rendah sebanyak 49% menjadi Rp. 1.850.425, dikarenakan perusahaan membeli
banyak persediaan.
Pada Piutang Usaha tahun 2015, PT Indosat Tbk mengalami kenaikan sebanyak 30%
dari tahun 2014 sejumlah Rp. 2.092.112 menjadi Rp. 2.730.175, hal ini bisa
dikarenakan banyaknya penjualan secara kredit dan efek bersih penyesuaian kurs
disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya Rupiah terhadap Dolar A.S. atas
piutang dalam Dolar A.S. yang sebelumnya telah diprovisikan dan dikreditkan atau
dibebankan pada Kerugian Selisih Kurs – Bersih.
Piutang Usahan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 0,8% dari jumlah
pada tahun 2015 menjadi Rp. 2.707.279 di tahun 2016. Hal tersebut dikarenakan
efek bersih penyesuaian kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya Rupiah
terhadap Dolar A.S. atas piutang dalam Dolar A.S. yang sebelumnya telah
diprovisikan dan dikreditkan atau dibebankan pada Kerugian Selisih Kurs – Bersih.
Berdasarkan penelahaan yang dilakukan oleh manajemen atas piutang usaha yang
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, manajemen beranggapan
bahwa piutang usaha tersebut masih dapat dipulihkan karena tidak terdapat
perubahan yang signifikan atas kualitas kredit dari pelanggan tersebut.
Pada persediaan tahun 2015, perusahaan mengalami penurunan sebanyak 20% dari
jumlah tahun 2014 sebesar Rp. 49.408 menjadi Rp. 39.346, hal tersebut dikarenakan
penjualan yang tinggi pada tahun 2015 dalam tunai maupun kredit.
Pada persediaan tahun 2016, perusahaan mengalami kenaikan yang tajam sebanyak
101% dari jumlah pada tahun 2015 sebesar Rp. 39.346 menjadi Rp. 79.272, hal
tersebut bisa dikarenakan pembelian persediaan untuk kebutuhan penjualan di masa
mendatang.
2016 2015
Pada tahun 2016 liabilitas jangka pendek mengalami kenaikan sebesar 12% dari jumlah
tahun 2015 sehingga menjadi Rp. 39.762 kenaikan tersebut dikarenakan menumpuknya
beban yang harus dibayar dan bertambahnya utang bank jangka pendek.
2015 2014
4. Analisis Penjualan
Pada tahun 2014, perusahaan mendapatkan penjualan kotor sebesar Rp. 89.696 dalam
bentuk miliaran. Kemudian pada tahun 2015 penjualan mengalami peningkatan sebanyak
14% dari jumlah penjualan sebelumnya sehingga menjadi Rp. 102.470, hal tersebut
dikarenakan produk yang dijual bermacam-macam dan pt telkom ini menjadi perusahaan
telekomunikasi yang memiliki produk yang berkualitas tinggi. Dan kenaikan ini juga
diikuti oleh beban penjualan sebanyak 16% dan laba bersih sebanyak 9,6%.
++
Pada tahun 2016, perusahaan mengalami kenaikan sebesar 13% dari jumlah penjualan
pada tahun 2015 sehingga menjadi Rp. 116.333, dikarenakan pihak marketing memiliki
kemampuan yang baik untuk tetap stabil dalam mendapatkan penjualan yang tinggi. Dan
kenaikan ini juga diikuti oleh beban penjualan sebanyak 9% dan laba bersih yang lebih
tinggi dari tahun sebelumnya sebanyak 9%.