Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
sebanyak 210 orang dengan kriteria inklusi pasien yang menjalani terapi
hemodialisa aktif, dapat membaca, menulis dan berbicara secara verbal dan
ersedia diikut sertakan dalam penelitian dengan mengisi kuesioner yang tersedia.
ketersediaan waktu sudah cukup yaitu dari tanggal 20 Desember 2017 – 03 April
2017 , alat yang digunakan yaitu wawancara langsung, rekam medis, kuesioner,
check list, serta keahlian peneliti sudah cukup memadai dalam menjalankan
Interesting : Masalah ini menarik bagi peneliti karena Gagal Ginjal Kronik
(GGK) adalah kerusakan ginjal progresif yang dapat berakibat fatal.
Berdasarkan estimasi WHO (World Health Organization), secara
global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal
kronik (Haryanti dkk, 2015).Menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronis berdasar
diagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,2% dari penduduk Indonesia.
Terapi yang sering digunakan adalah hemodialisa dimana fungsinya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup pasien GGK.
Kecemasan salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh pasien GGK
yang menjalani proses hemodialisis. Kecemasan dapat terjadi karena
GGK merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kematian,
biaya yang dikeluarkan sangat besar, serta lamanya dalam menjalani
terapi tersebut. Keberadaan keluarga di sisi pasien selama proses
hemodialisa merupakan sumber pendukung utama. Dukungan
keluarga yang baik dapat memperkokoh kesehatan mental pasien
Novel : Penelitian ini mengemukakan sesuatu yang baru karena Belum diketahuinya
hubungan Hubungan Lamanya Mnejalani Hemodialisa dan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Daerah
terdahulu yaitu penelitian Marlina dkk pada tahun 2012 di Banda Aceh tentang Hubungan
Ginjal Kronik selama Menjalani Terapi Hemodialisis didapatkan ada hubungannya antara
lamanya hemodialisa, dukungan keluarga, dan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien
gagal ginjal kronik selama menjalani terapi hemodialisis. Dalam mengembangkan hasil
penelitian terdahulu menurut peneliti Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal
progresif yang dapat berakibat fatal. Salah satu perawatan bagi penderita gagal ginjal kronis
adalah hemodialisia yang dapat mencegah kematian tetapi tidak dapat menyembuhkan atau
ketidakmampuan pasien, perasaan tidak nyaman yang diakibatkan karena bergantung dengan
mesin hemodialisis, biaya yang dikeluarkan sangat besar, serta lamanya dalam menjalani
terapi tersebut sering menjadi sumber putus asa yang mengarah kepada hendaya psikologis
lebih lanjut. Kecemasan salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh pasien GGK yang
menjalani proses hemodialisis. Dukungan sosial penting untuk pasien penyakit kronik (pasien
yang menjalani hemodialisis) karena hubungan sosial mempengaruhi tingkah laku dan
tingkah laku akan memberi hasil kesehatan sesuai yang di inginkan. Hal ini dapat
meningkatkan persepsi kendali dan penguasaan diri serta mengurangi kecemasan. Pemberi
dukungan sosial dapat berupa keluarga, teman, dan kelompok social. Keberadaan keluarga di
sisi pasien selama proses hemodialisa merupakan sumber pendukung utama. Dukungan
Ethical : Penelitian ini tidak bertentangan dengan etika karena sudah sesuai
dengan aturan yaitu menggunakan instrumen-instrumen yang
mendapatkan ijin dari responden.
Relevant : Penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan karena dapat
mengetahui Hubungan Lamanya Menjalani Hemodialisa dan Dukungan Keluarga
dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yang bermakna. Perlu dilakukan
penelitian faktor penyebab lain yang menyebabkan kecemasaan pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi hemodialisa.