Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok II:
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
INTRA NATAL CARE PADA PERSALINAN
A. Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan ( setelah 37
minggu ) tanpa disertai adanya penyakit dan komplikasi. (Winkjosastro, 2007).
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
servik (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum
inpartu bila kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan servik.
Gestasi adalah dikandungnya embrio atau fetus didalam kandungan hewan vivar betina
termasuk amalia dan beberapa spesies non mamalia.
Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin atau embrio sebelum
memiliki kemampuan untuk bertahan hidup diluar rahim sehingga mengakibatkan kematianya.
B. Penyebab mulainya persalinan
1. Perubahan kadar hormon
Perubahan kadar hormon disebabkan oleh penuaan plasenta dan terjadi sebagai berikut:
a. Kadar progesteron menurun (relaksasi otot menghilang)
b. Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
c. Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanayakan kehamilan produksi hormon ini akan
disupresi)
2. Distensi uterus
Distensi uterus menyebabkan terjadinya hal berikut:
a. Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan
mengadakan kontraksi
b. Produksi dan pelepasan prostaglandin F miometrium
c. Sirkulasi plasenta mungkin terganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal
3. Tekanan janin
Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya di dalam uterus, maka akan
menyebabkan:
a. Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
b. Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi
4. Faktor-faktor lain
a. Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah
b. Gangguan emosional yang kuat dapat menyebabkan pelepasan oksitosin.
C. Tahapan persalinan
1. Kala satu
Durasi rata-rata kala satu persalinan adalah 10-12 jam pada primigrafida dan sekitar 4-6
jam pada multipara. Kontraksi dan retraksi otot-otot uterus menyebabkan berkurangnya
ukuran kavun uteri dalam pemendekan serta penebalan egmen atas uterus dan pemanjangan
serta penipisan segmen bawah uterus. Dengan demikian:
a. Serviks akan tertarik keatas sehingga mengalami effacement.
b. Kepala jadi mulai bergerak turun kedalam panggul
c. Selaput amnion akan terlepas dari segmen bawah uterus yang tergang itu
d. Tonjolan ketuban terbentuk didepan kepala janin
e. Serviks secara berangsur-angsur berbilatasi dan dilati terjadi secara bersamaan atau
simultan pada multipara dengan penarikan segmen bawah uterus keatas dan penekanan
tonjolan ketuban atau kepala janin kebawah
Perdarahan dari bekas pelekatan plasenta akan terkendali secara alami, dan perdarahan
yang berlibihan dapat dicegah dengan:
a. Kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus menerus, sehingga mengurangi ukuran
tempat pelekatan plasenta, serabuk-serabuk otot yang berjalan saling menyilang berfungsi
sebagai jahitan hidup dengan menutup sinus-sinus darah dan mengurangi aliran pada
tempat plasenta.
b. Pembentukan bukuan dalam sinus-sinus pada tempat plasenta.
4. Kala empat
Persalinan merupakan istilah yang digunakan untuk periode 1 atau 2 jam sesudah
persalinan. Dalam periode ini, tugas pisiologis yang paling penting adalah mempertahankan
kontraksi dan retraksi uterus yang kuat. Tugas uterus ini dapat digunakan dengan
memberikan obat-obat oksitosit seperti gometrin maleat, sintocinon atau sintomentrin secara
propilaksis atau teraupetik. Obat-obat ini sering diberikan pada akhir kala 2 persalinan
sesudah keberadaan kehamilan kembar yang tidak terdiagnosis disingkirkan. Obat-obat
oksitisit dapat membuat tanda-tanda pelepasan plasenta menjadi tidak begitu jelas karean
cepatnya dan kuatnya kontraksi uterus berikutnya.
D. Partograf
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. Tujuan utama dari
parrograf adalah untuk :
1. Mencatat hasil obserpasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serfiks melalui
pemeriksaan dalam.
2. Mendeteksi apa proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian, juga dapat
melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama ( Depkes RI, 2007).
Jika digunakan secara tepat dan konsistem, maka partograp akan membantu penolong
persalinan untuk :
a. Mencatat kemajuan persalinan
b. Mencatat kondisi ibu dan
c. Mencatat asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran
d. Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini untuk mengidentifikasi adanya
penyulit
e. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat
waktu