Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HIPERBILIRUBIN (IKTERUS)
KELOMPOK 3
DisusunOleh :
1. FENTI NUR W
2. AGASTI MERCU S
3. AL FARISI
4. SYAMSUL ARIFIN
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
mampu mengetahui cara- cara penanganan ikterus, serta tanda dan gejala
ikterus sehingga dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit pasien mampu :
1) Mengetahui pengertian ikterus
2) Mengetahui etiologi ikterus
3) Mengetahui menifestasi klinis ikterus
4) Mengetahui penanganan ikterus
B. MATERI
1. Pengertian ikterus
2. Etiologi ikterus
3. Menifestasi klinis ikterus
4. Pencegahan ikterus
2
C. SETTING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan diruang Anggrek RSUD Jombang
1 2 Keterangan:
1. Penyuluh
5 2. Moderator
3. Obserserver
4. Fasilitator
3 4 5. Sasaran
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah -
2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan Tanya
penyuluhan dan dan Jawab
pokok materi yang memperhatikan
akan disampaikan 3. Menjawab
4. Menggali pertanyaan
pengetahuan pasien
tentang ikterus
Penyajian 15 menit Menjelaskan materi: Mendengarkan Ceramah Leaflet
1. Pengertian ikterus dan dan
2. Etiologi ikterus memperhatikan Tanya
3. Menifestasi klinis Jawab
ikterus
4. Pencegahan ikterus
Diskusi 5menit Memberikan kesempatan Mengajukan Tanya -
kepada peserta untuk pertanyaan Jawab
bertanya dan
mengungkapkan
3
kesulitannya
Penutup 5 menit 1. Memberikan umpan 1. Memberikan Ceramah -
balik (cara merespon jawaban
materi yang 2. Memberikan
diberikan) salam
2. Kesimpulan dan saran
3. Penutupan acara
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Kesiapan materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan media : leaflet dan fotocopy materi
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan dilaksanakan diruang Anggrek Rumah Sakit Umum
Daerah Jombang
- Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
- Fase dimulai sesuai jadwal yang ditentukan
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secarabenar
- Suasana penyuluhan tertib
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
4
HIPERBILIRUBIN (IKTERUS)
DEFINISI
ETIOLOGI
1. Polychetemia
2. Isoimmun Hemolytic Disease
3. Kelainan struktur dan enzim sel darah merah
4. Keracunan obat (hemolisis kimia; salisilat, kortikosteroid, kloramfenikol)
5. Hemolisis ekstravaskuler
6. Cephalhematoma
7. Ecchymosis
8. Gangguan fungsi hati; defisiensi glukoronil transferase, obstruksi empedu
(atresia biliari), infeksi, masalah metabolik galaktosemia,
hipotiroid jaundiceASI
9. Adanya komplikasi; asfiksia, hipotermi, hipoglikemi. Menurunnya ikatan
albumin; lahir prematur, asidosis.
5
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang jelas pada anak yang menderita hiperbilirubin adalah;
10. Tampak ikterus pada sklera, kuku atau kulit dan membran mukosa.
11. Jaundice yang tampak dalam 24 jam pertama disebabkan oleh penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis, atau ibu dengan diabetik atau infeksi.
12. Jaundice yang tampak pada hari ke dua atau hari ke tiga, dan mencapai
puncak pada hari ke tiga sampai hari ke empat dan menurun pada hari ke lima
sampai hari ke tujuh yang biasanya merupakan jaundice fisiologis.
13. Ikterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek pada kulit yang
cenderung tampak kuning terang atau orange, ikterus pada tipe obstruksi
(bilirubin direk) kulit tampak berwarna kuning kehijauan atau keruh.
Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus yang berat.
14. Muntah, anoksia, fatigue, warna urin gelap dan warna tinja pucat, seperti
dempul
15. Perut membuncit dan pembesaran pada hati
16. Pada permulaan tidak jelas, yang tampak mata berputar-putar
17. Letargik (lemas), kejang, tidak mau menghisap
18. Dapat tuli, gangguan bicara dan retardasi mental
19. Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot,
epistotonus, kejang, stenosis yang disertai ketegangan otot.
PENATALAKSANAAN
6
dapat meningkatkan billirubin konjugasi dan clereance hepatik pigmen dalam
empedu. Fenobarbital tidak begitu sering digunakan.
5. Antibiotik, bila terkait dengan infeksi.
6. Fototerapi
Fototerapi dilakukan apabila telah ditegakkan hiperbillirubin patologis dan
berfungsi untuk menurunkan billirubin dikulit melalui tinja dan urine dengan
oksidasi foto pada billirubin dari billiverdin.
7. Transfusi tukar.
Transfusi tukar dilakukan bila sudah tidak dapat ditangani dengan foto terapi.
(Sumber: IDAI, 2011)
KOMPLIKASI