Você está na página 1de 56

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
1) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak
keliru dalam memberikan penanganan (Anggraini, 2010: 134)
2) Umur
Dalam kurun reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi
daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali setelah usia 20-29 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali setelah usia 30-35 tahun
(Prawirohardjo, 2006: 23).
3) Agama
Informasi tentang pilihan agama klien dan berbagai praktik terkait agama
yang harus diobservasi dapat menuntun ke suatu diskusi tentang
pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam
kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga
kesehatan dan beberapa kasus, penggunaan produk darah (Marmi, 2011:
155).
4) Pendidikan
Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini
membantu klinis memahami klien sebagai individu dan memberi
gambaran kemampuan baca tulisnya (Marmi, 2011: 155).
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling
sesuai dengan pendidikannya (Anggraini, 2010: 135)
5) Kebangsaan
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari (Anggraini,
2010: 135).

1
6) Pekerjaan
Pekerjaan rutin (pekerjaan rumah tangga) dapat dilaksanakan. Bekerja
sesuai dengan kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua
kehamilan (Manuaba, 2010: 117).
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah
klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan
prematur dan pajaan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat
merusak janin (Marmi, 2011: 155).
7) Penghasilan
a) Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat
menimbulkan berbagai masalah kebidanan. (Manuaba, 2010 : 235).
b) Putus kerja, karena berbagai alasan sehingga menambah sulitnya
masalah sosial ekonomi. (Manuaba, 2010: 235).
8) Umur Kawin
a) Penyakit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan kurun
waktu reproduksi sehat antara umur 20 sampai 30 tahun
(Prawirohardjo, 2006: 23).
b) Keadan ini dikarenakan belum matangnya alat reproduksi untuk
hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun
perkembangan dan pertumbuhan janin. (Manuaba, 2010: 235).
9) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya bersamaan. Ditanyakan alamatnya agar dapat
dipastikan ibu yang mana hendak ditolong itu. Alamat juga diperlukan
bila mengadakan kunjungan kepada penderita (Romauli, 2011: 163).

b. Keluhan utama
1) Pada ibu hamil trimester 1 keluhan-keluhan yang sering dijumpai yaitu :
a) Morning Sickness
Ditandai dengan gejala pusing saat bangun pagi karena terjadi
skemia relatif akibat turunnya aliran darah menuju otak sehingga
glukosa ke arah sistem saraf pusat berkurang (Manuaba, 2010: 348).

2
b) Sering buang air kecil / Nokturia
Varney (2006: 541) menjelaskan, selain peningkatan frekuensi
berkemih yang terjadi pada trimester I dan mungkin pada trimester
III, yang telah dibahas sebelumnya, nakturia diduga memiliki dasar
fisiologis. Aliran balik vena dari ekstremits difasilitas saat wanita
sedang berbari pada posisi lateral rukemben karena uterus tidak lagi
menekan pembuluh darah panggul dan vena cava inferior.
2) Pada ibu hamil trimester II keluhan-keluhan yang sering dijumpai yaitu :
a) Konstipasi
Masalah konstipasi timbul pada trimester II dan III. Konstipasi
diduga terjadi akibat penurunan peristatik yang disebabkan realksasi
otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesterone. Pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus akibat
pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat motilitas pada
susunan gastro inkestinal sehingga kontipasi. (Varney, 2006 : 539).
b) Nyeri ulu hati
Menurut Varney (2006 : 538), ketidaknyamanan yang mulai timbul
menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga trimester III. Hal
ini disebabkan :
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesterone.
- Penurunan motalitas gastrointestinal yang terjadi akibat
relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan
jumlah progesteron dan tekanan uterus.
- Tidak ada ruang fungsional untuk lembung akibat perubahan
tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar.
3) Pada ibu hamil trimester III keluhan-keluhan yang sering dijumpai yaitu :
a) Edema Dependen
Menurut Varney (2006 : 540)
Edema dependen pada kaki timbul akibat ganggua sirkulasi vena dan
peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas bagian bawah. Gangguan
sirkulasi ini disebbkan oleh tekanan uterus yang membesar pada
vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan pada
vena kava inferior saat telentang.

3
b) Sering buang air kecil/Nokturia
Varney (2006 : 541) menjelaskan, selain peningkatan frekuensi
berkemih yang terjadi pada trimester I dan mungkin pada trimester
III, yang telah dibahas sebelumnya, nakturia diduga memiliki dasar
fisiologis. Aliran balik vena dari ekstremits difasilitas saat wanita
sedang berbari pada posisi lateral rukemben karena uterus tidak lagi
menekan pembuluh darah panggul dan vena cava inferior.
c) Hemoroid
Menurut Cunningham (1995: 313), timbulnya dan bertambah
beratnya hemoroid selama kehamilan niscayaberkaitan dengan
meninggihnya tekanan dalam vena-vena hemoroidea yang
disebabkan oleh obstruksi alirna balik vena oleh uterus hamil yang
besr dan dengan kecendrungan mengalami konstipasi pada
kehamilan.
d) Konstipasi
Masalah konstipasi timbul pada trimester II dan III. Konstipasi
diduga terjadi akibat penurunan peristatik yang disebabkan realksasi
otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesterone. Pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus akibat
pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat motilitas pada
susunan gastro inkestinal sehingga kontipasi. (Varney, 2006 : 539).
e) Sesak nafas
Menurut Varney (2006 : 543), sesak nafas merupakan
ketidaknyamanan terbesar yang dialami trimester III. Pada periode
ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga terjadi penekanan
diafragma. Selain itu diafragma akan mengalami elevasi kurang
lebih 4 cm selama kehamilan.
f) Nyeri ulu hati
Menurut Varney (2006 : 538), ketidaknyamanan yang mulai timbul
menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga trimester III. Hal
ini disebabkan :
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesterone.

4
- Penurunan motalitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi
otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah
progesteron dan tekanan uterus.
- Tidak ada ruang fungsional untuk lembung akibat perubahan
tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar.
g) Varices
Menurut Cunningham (1995 : 312), varices yang umumnya
disebabkan oleh predisposisi congenital, diperberat oleh berdiri
lama, kehamilan dan umur lanjut. Biasanya varices menjadi lebih
menonjol kalau kehamilannya bertambah tua, kalau berat badan
bertambah dan kalau berdiri lama.
h) Sakit kepala
Menurut Cunningham (1995 : 312), arti patologis sakit kepala
sebagai akibat hipertensi yang diinduksi kehamilan yang timbul pada
akhir kehamilan.
i) Kram tungkai
Salah satu dugaan lainnya adalah bahwa uterus yang membesar
memberi tekanan baik pada pembuluh darah panggul, sehingga
mengganggu sirkulasi atau pada saraf, sementara saraf ini melewati
foramen obturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bagian
bawah. (Varney, 2006: 540)
j) Nyeri punggung
Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat
mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal.
Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perasan tidak enak pada
bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.
(Wiknjosastro, 2009 : 186).
k) Kecemasan menghadapi persalinan.
Menurut Varney (2006 : 503-504).
Penyebab :
- Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi,
kehidupan sendiri seperti, apakah nanti bayinya akan lahir
abnormal.

5
- Wanita menyadar bahwa dirinya akan bersalin atau bayinya
tidak ammp mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa
besar atau organ vitalnya akan mengalami cidera akibat
tendangan bayinya.
- Ibu akan sedikit berduka karena harus mempersapkan diri untuk
berpisah dengan bayi yang ada dalam rahimnya dan mulai
mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak-hak istimewa yang
diperolehnya ketika hamil dan mungkin tidak ada lagi setelah
proses persalinan.
l) Nyeri Ligamentum Rotundum
Disebabkan karena hipertrofi dan peregangan ligamen selama
kehamilan dan terjadi tekanan dari uterus pada ligamentum
(Wiknjosastro, 2009: 187).
m) Perut Kembung
Disebabkan uterus yang membesar terhadap usus besar
(Wiknjosastro, 2009: 187).

c. Riwayat kesehatan
1) Penyakit yang pernah dialami (yang lalu)
Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya, membutuhkan pengawasan yang
lebih tinggi pada saat kehamilan karena hal ini akan dapat memperberat
kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita ibu sebelum hamil.
Penyakit yang diderita ibu daoat memengaruhi kehamilannya. Sebagai
contoh penyakit yang akan mempengaruhi dan dapat dipicu dengan
adanya kehamilan adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus,
anemia dan penyakit menular seksual (Marmi, 2011: 108-109).
Pengaruh TBC aktif menimbukan masalah bagi ibu, bayi dan orang
sekitarnya (Mochtar, 1998: 154).
Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam rahim
sehingga terjadi hambatan intelegensia, fisik, abortus, BBLR, kematian
prenatal meningkat. Status gizi ibu berbadan terlalu rendah/kurus sejak
semula (Cuningham, 1995: 302).

6
2) Penyakit yang pernah dialami (sekarang)
Penyakit yang menyertai dan yang mempengaruhi kehamilan
sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu kehamilan dan
setelah melahirkan.
Penyakit tersebut antara lain :
a) Penyakit jantung
Penyakit jantung yang disertai kehamilan, pertambahan denyut
jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi
keadaan payah jantung. Puncak keadaan payah jantung pada waktu :
- Puncak hemodilusi darah minggu ke 28-30
- Pada saat inpartu
- Saat plasenta lahir, darah kembali ke peredaran umum dalam
jumlah besar untuk membentuk ASI
- Saat laktasi, karena kekuatan jantung diperlukan untuk
membentuk ASI.
- Terjadi perdarahan post partum, sehingga kekuatan ekstra jantung
dapat melakukan kompensasi
- Mudah terjadi infeksi post partum yang memerlukan kerja
tambahan jantung.
Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam bentuk :
- Terjadi keguguran
- Persalinan prematuritas
- Kehamilan perinatal
- Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan IQ
dan fisik.
Bila bidan mencurigai terjadi penyakit jantung pada kehamilan
sebaiknya melakukan rujukan atau konsultasi kepada dokter,
pertolongan pasien hamil disertai penyakit jantung dengan risti,
sebaiknya dilakukan di RS dengan fasilitas yang mencukupi.
(Manuaba, 1998 : 272-273).
b) Diabetes Mellitus
Dalam kehamilan sering memberikan pengaruh yang kurang
menguntungkan sebagai berikut :

7
(1) Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap penyakit
gula.
- Keadaan pre diabetes lebih jelas menimbulkan gejala pada
kehamilan persalinan dan kala nifas.
- Penyakit diabetes (gula) makin kuat
- Saat persalinan karena memerlukan tenaga yang besar, dapat
terjadi koma diabetikum.
(2) Penyakit gula berpengaruh dalam kehamilan
- Dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin, dalam rahim,
terjadi keguguran, persalinan premature, kematian dalam
rahim nadi bayi besar.
- Dapat menimbulkan eklampsia, pre eklampsia.
- Dapat terjadi hidramnion
(3) Penyakit gula terhadap persalinan
- Gangguan kontraksi otot rahim
- Janin besar dan sering memerlukan tindakan operasi.
- Gangguan pembuluh darah plasenta yang bisa menimbulkan
asfiksia sampai mati.
- Perdarahan post partum, karena gangguan kontraksi otot
rahim
- Post partum mudah terjadi infeksi.
- Bayi mengalami hipoglikemia post partum dan dapat
menimbulkan kematian.
(4) Pengaruh penyakit gula terhadap janin
- Dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas, IUFD
(setelah minggu ke-36) dan lahir mati.
- Bayi dengan dismaturitas
- Bayi dengan cacat bawaan
- Bayi yang potensial mengalami kelainan saraf dan jiwa.
- Bayi potensial mengidap penyakit gula.
(Manuaba, 1998 : 281-282).
c) Infeksi ginjal dan saluran kemih

8
Pegaruh infeksi ginjal dan saluran kemih terhadap kehamilan
terutama karena panas badan tinggi dan menyebabkan terjadinya
kontraksi otot rahi
m sehingga dapat menimbulkan keguguran, persalinan prematuritas,
dan menurunkan daya tahan tubuh sehingga makin meningkat karena
infeksi sepsis yang menyebabkan kematian ibu dan janin (Manuaba,
1998 : 28).
d) Anemia
- Anemia defisiensi besi menurut Abdulmuthalib (2009 : 778)
dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi seperti
kelahiran kecil untuk masa kehamilan (KMK) atau small for
gestational age (SGA), kelahiran premature, dan mortalitas
perinatal.
- Anemia defisiensi asam folat telah dikaitkan dengan anomaly
congenital janin terutama defek pada penutupan tabung neural
(neural tube defects). Selain itu, defisiensi asam folat dapat
menyebabkan kelainan pada jantung, saluran kemih, alat gerak
dan organ lainnya. (Abdulmuthalib, 2009 : 779).
- Anemia penyakit sel sabit
Kehamilan pada perempuan penderita anemia sel sabit (sickle sell
anemia) disertai dengan peningkatan insidens piolonefritis, infark
pulmonal,m pneumonia, perdarahan antepartum, prematuritas dan
kematian janin. (Abdulmuthalib, 2009 : 779).
e) Hipertensi esensial
Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung sampai
aterm tanpa gejala menjadi pre eklampsi tidak murni. Sekitar 20%
dapat menjadi preeclampsia tidak murni. Terhadap kemungkinan
bahwa kehamilan yang disertai hipertensi esensial sewaktu-waktu
dapat terjadi pre eklampsia tidak murni. (Manuaba, 1998 : 273-274).
f) Gonorrhoe
Menurut Bobak (2004 : 673)
Bukti yang meningkat menunjukkan bahwa infeksi gonokokus
berhubungan dengan kelahiran premature, rupture membrane yang
lama atau premature, dan korioamnionitis (Brunham, Holmes,

9
Embee, 1990). Komplikasi pada ibu gonorrhoe yang tidak diobati
meliputi endometritis gonokokus, salpingitis akut, dermatitis dan
atritis.
g) Asma
Penyakit asma dalam kehamilan kadang-kadang bertambah berat
atau malah berkurang. Dalam batas wajar, penyakit asma banyak
pengaruhnya terhadap kehamilan asma yang berat dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin melalui
pertukaran O2 dan CO2 di dalam rahim. (Manuaba, 1998 : 275).
h) Kelainan pembekuan darah
Riwayat perdarahan abnormal, penurunan kecenderungan
perdarahan yang tidak lazim dan laporan penyimpangan temuan
laboratorium mengindikasikan suatu perdarahan atau masalah
pembekuan.
Prognosis ibu dan janin bergantung kepada derajat dan luas
gangguan penyebab, juga respons wanita terhadap terapi yang cepat
dan tepat. Resiko maternal, lebih jauh, meningkat jika janin
meninggal di dalam uterus. (Bobak, 2004 : 670).
i) Varices
Varices tungkai pecah dengan perdarahan yang hebat, sehingga
memerlukan transfuse sebentar sebelum kehamilan. (Cunningham,
1995 : 312).

d. Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan sebelum kehamilan. Bila terjadi kehamilan, perlu
dilakukan pemeriksaan kelainan bawaan (Manuaba, 2010: 242).
Apakah dari keluarga ibu atau orang yang tinggal bersama ibu ada yang
sakit, terutama penyakit yang sangat menular yang sangat kronis. Bila ada
penyakit menular dapat lekas menular pada ibu dan bayi. Ditanyakan pula
mungkin dari keluarga ibu atau suaminya ada yang berpenyakit keturunan
misalnya jiwa, diabetes, hemofili karena mungkin ada pengaruh keturunan
terhadap janin (S. Ibrahim, 2000: 86).

10
e. Riwayat Kebidanan
Depkes RI, (2005 : 66) menjelaskan tentang riwayat haid tersebut sebagai
berikut :
1) Haid
a) Informasi mengenai haid amat penting untuk memperhitungkan usia
kehamilan dan perkiraan persalinan.
b) Memperkirakan tanggal persalinan dapat dilakukan dengan diketahui
dengan pasti hari pertama haid terakhir (HPHT). Yang berguna untuk
menentukan hari perkiraan lahir (HPL) sesuai dengan rumus Naegle,
yaitu :
- Jika bulan > bulan ketiga (selain Januari, Februari, Maret) maka :
tanggal HPHT + 7 bulan HPHT – 3 tahun HPHT + 1
- Jika bulan HPHT < dari bulan ketiga (Januari, Februari, Maret),
maka tanggal HPHT + 7 bulan HPHT + 9 maka akan diketahui hari
perkiraan lahir (HPL)
c) Selain HPHT ditanyakan pula menarche, lama haid, banyaknya darah
haid, keluhan-keluhan yang dirasakan selama haid. Sifatnya darah
(cair atau berbeku-beku, warnanya baunya) untuk memperoleh
gambar mengenai fungsi alat reproduksi.
2) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Riwayat kehamilan seperti keguguran berulang, kematian intrauterin,
sering mengalami perdarahan saat hamil, terjadi infeksi saat hamil, anak
terkecil berusia lebih dari 5 tahun tanpa KB, riwayat mola hidatidosa atau
korio karsinoma merupakan faktor resiko yang perlu diperhatikan
(Manuaba, 2010: 243).
Riwayat persalinan seperti persalinan prematur, persalinan dengan berat
bayi lahir rendah, persalinan mati, persalinan dengan induksi, persalinan
dengan plasenta manual, persalinan dengan perdarahan postpartum,
persalinan dengan tindakan (ekstraksi forseps, ekstraksi vakum, letak
sungsang, ekstraksi versi, operasi sesar) merupakan faktor resiko yang
oerlu diperhatikan (Manuaba, 2010: 243).

11
Menurut Marmi ( 2011: 158), riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu adalah sebagai berikut:
a) Kehamilan
Adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat sering,
toxaemia gravidarum.
b) Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan, ditolong oleh
siapa (bidan atau dokter).
c) Nifas
Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi.
d) Anak
Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan
sebab meninggal, berat badan waktu lahir
3) Riwayat kehamilan sekarang
Menurut Saifuddin, (2006: 91-92), anamnesis riwayat kehamilan anatara
lain: perdarahan pervaginam, mual dan muntah, masalah/ kelainan pada
kehamilan sekarang.
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat satu bulan (Mochtar, 1998 : 48).
Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan. Periksa ulang 2x
sebulan sampai kehamilan 9 bulan. Periksa ulang setiap minggu sesudah
kehamilan 9 bulan. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan (Mochtar,
1998 : 48).
Jadwal melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 sampai 13 kali
selama hamil. Di Negara berkembang pemeriksaan antenatal dilakukan
sebanyak empat kali sudah cukup sebagai kasus tercatat (Manuaba, 1998 :
133).
Trimester I dan II, rencana untuk pengobatan penyakitnya menghindari
terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I. Trimester III,
imunisasi tetanus II (Manuaba, 1998 : 133).
4) Keluarga Berencana
Dalam melakukan pemilihan metode kontrasepsi perlu diperhatikan
ketetapan bahwa makin rendah pendidikan masyarakat, semakin efektif
metode KB yang dianjurkan, yaitu kontap, suntikan KB, susuk KB

12
(AKBK : Alat Kontrasepsi Bawah Kulit). IUD (AKDR) (Manuaba, 2010:
592).

f. Pola kebiasaan sehari-hari


1) Nutrisi
Menurut Mochtar, 1998 : 60 Kalori yang dibutuhkan ibu hamil adalah
sebagai berikut:
Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil
Kalori 2000 2300
Protein 55 gr 65 gr
Kalsium (C4) 0,5 gr 1 gr
Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil
Zat besi (Fe) 12 gr 17 gr
Vitamin A 5000 IU 6000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU
Thiamin 0,8 mg 1 mg
Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg
Niasin 13 mg 15 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg

2) Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar.
Sembelit dapat terjadi secara mekanis. Sembelit dapat menambah
gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah (Marmi, 2011: 122)
3) Istirahat / tidur
Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan (Mochtar, 1998 :
61).
Jadwal istirahat dan tidur dan tidak perlu diperhatikan dengan baik karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan
rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin
(Manuaba, 2010 : 122).
4) Personal Hygiene
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut Mandi diperlukan untuk kebersihan/hygiene terutama perawatan
13
kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan
menggunakan sabun lembut/ringan. Jangan tergelincir di perigi dan
jagalah kebersihannya. Douche dan berendam tidak dianjurkan (Mochtar,
1998 : 61-62).
Pakaian hamil yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat
dari katun sehingga mempunyai kemampuan menyerapm terutama pakaian
dalam. Pakaian dalam atas atau bra dianjurkan yang longgar dan
mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara yang makin
berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan
menghalangi suasana lembab di sekitar pelipatan (Manuaba, 2010:121).
Dengan pakaian dalam (BH) yang longgar, maka perkembangan payudara
tidak terhalang. Putting susu penting diperhatikan agar tetap bersih
(Manuaba, 1998 : 140).
Saat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis-hiperemesis
gravidarum hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan kalsium di sekitar
gigi. (Manuaba, 1998 : 140).
5) Aktivitas
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu
(Manuaba, 1998 : 141).
Aktivitas yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk
ketenangan dan mendapatkan udara segar serta melakukan senam hamil
(Manuaba, 2010:121).
Olahraga mutlak harus dikurangi jika dijumpai: sering mengalami
keguguran, persalinan belum cukup bulan, pada mereka yang memiliki
riwayat persalinan sulit, pada kasus infertilitas, usia saat hamil relatif tua
(primi tua), hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan cairan (Manuaba,
2010: 120-121).
6) Rekreasi
Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari
karena dapat menyebabkan jatuh pingsan. (Mochtar, 1998 : 61).
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung
lama dan melelahkan karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
mengakibatkan gangguan sirkulasi serta oedema tungkai karena kaki
tergantung jika duduk terlalu lama (Marmi, 2011: 125).

14
7) Kehidupan seksual
Menurut Wiknjosastro (2007: 160), pada umumnya koitus diperbolehkan
pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir
kehamilan jika kepala sudah masuk rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Seiring dengan pembesaran uterus, posisi yang dianjurkan yaitu posisi
menungging, duduk siatas pasangan, berbaring bersisian dan pasangan
berada pada posisi yang sama (Neil, 1999: 83)
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubunan seksual.
Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila:
a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri
atau panas.
b) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.
c) Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
d) Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami
keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam
kandungan, sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
(Manuaba, 2010: 120)

g. Kebiasaan merokok
Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotik secara langsung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan
kelahiran dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat
bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. (Manuaba,
2010 : 122).

h. Psikososial dan Spiritual


Informasi tentang agama dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya
agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan
kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan (Marmi, 2011:
155).

15
i. Latar belakang sosial budaya
Hal penting yang biasanya berkaitan dengan masa hamil yaitu menu untuk
ibu hamil, misalnya ibu hamil harus pantang terhadap makanan yang berasal
dari daging, ikan, telur, dan goreng-gorengan karena kepercayaan akan
menyebabkan kelainan pada janin. Adat ini akan sangat merugikan pasien dan
janin karena hal tersebut akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan
pemulihan kesehatannya akan lambat. Dengan banyaknya jenis makanan
yang harus ia pantangi, maka akan mengurangi juga nafsu makannya,
sehingga asupan makanan malah jadi semakin berkurang, produksi ASI juga
akan berkurang (Romauli, 2011: 169-170).

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : komposmentis (Manuaba, 2010: 114).
Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung,
dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lodosis,
kiposis, skoliosis atau berjalan pincang dan sebagainya (Romauli, 2011:
172).
2) Tanda-tanda vital
Menurut Romauli (2011: 173), pemeriksaan tanda-tanda vital yang
dilakukan di antaranya:
a) Tekanan Darah
Tekanan darah dalam batas normal, yaitu 100/70-130/90 mmHg.
b) Nadi
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80x/ menit. Denyut
nadi 100x/ menit atau lebih dalam keadaan santai merupakan petanda
buruk.
c) Pernafasan
Normalnya 16-24x/ menit
d) Suhu Tubuh
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5oC
3) Berat badan, tinggi badan dan lila

16
a) Kenaikan berat badan terjadi akibat perubahan dalam tubuh, sistem
yang mendukung bayi, dan berat badan bayi, selain itu tubuh juga
perlu menyimpan sebagian lemak untuk memenuhi kebutuhan bayi.
(Booth, 2005 : 30)
b) Peningkatan BB ibu hamil bergantung BB sebelum hamil. Jika indeks
massa tubuh (IMT) kurang dari 19,8 maka kenaikan yang dianjurkan
adalah 12,5-18 Kg selama kehamilan. Jika IMT antara 19,8-26 maka
kenaikan BB yang dianjurkan adalah 11,5-16 Kg. Jika IMT lebih dari
26, maka kenaikan BB yang dianjurkan adalah 7-11 Kg. Rata-rata
peningkatan BB selama hamil 40 minggu adalah 0,7-1 Kg per minggu,
semakin meningkat pada minggu terakhir kehamilan. (Parker, C, 2010
: 107)
c) Peningkatan BB selama hamil 6,5-16,5 Kg, rata-rata 12,5 Kg.
(Wiknjosastro, 2008 : 99)
d) Tinggi badan
Tinggi badan normal yaitu >145 cm.
Menurut Marmi (2011: 163), tubuh yang pendek dapat menjadi
indikator gangguan genetik. Tinggi badan harus diukur pada saat
kunjungan awal.
e) Lila
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
ibu yang kurang/buruk. Sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR.
Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan,
petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya
serta jumlah dan kualitas makanannya (Depkes RI, 1994 : 10).
4) Kepala
a) Rambut
Pada saat hamil, biasanya rambut ibu hamil terasa lebih cepat
berminyak atau lepek dibandingkan biasanya. Hal ini disebabkan
selama hamil produksi hormon estrogen semakin meningkat.
Kebersihan, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Mudah
rontok menandakan kurang gizi atau kelainan tertentu (Siswusuhardjo,
2010: 38).
b) Muka

17
Bentuk muka yang tidak simestris menandakan adanya kelumpuhan
atau parase saraf 7. Cloasma gravidarum sebagai akibat deposit
pigmen yang berlebih disebabkan oleh dikeluarkannya melanophone
stimulating hormone pada hipofosis anterior (Sarwono Prawirohardjo,
2006 : 135).
c) Mata
Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan
anemia. Sclera normal berwarna putih, bila kurang menandakan
infeksi hepatitis, bila merah mungkin konjungtivitas. Kelopak mata
bengkak kemungkinan pre eklamsi (Depkes RI, 1994 : 19).
d) Hidung
Walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas seperti alergi pda
membrane mukosa merupakan hal umum pada kehamilan. Hal ini
menyebabkan gejala sesak, hidung tersumbat, dispnea, sakit
tenggorokan, perdarahan hidung, hilangnya indra penciuman. Obat-
obatan yang dapat menyusutkan baik lokal maupun sistemik mungkin
diresepkan untuk mengurangi gejala yang akan menghilang setelah
melahirkan. (Hamilton, 1995 : 65).
e) Mulut
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis, gingivitis, pembengkakan
gusi setempat yang banyak mengandung pembuluh darah sehingga
mudah berdarah atau disebut epulis gravidarum. Maka perlu
perawatan mulut agar selalu bersih (Prawirohardjo, 2006 : 495).
Adakah karies gigi yang berkaitan dengan emesis dan hiperemesis
gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi
(Manuaba, 1998 : 140).
5) Leher
Pada pemeriksaan leher, apakah terjasdi pembesaran kelenjar tiroid atau
benjolan (Huliana, Mellyna, 2007: 77).
6) Dada dan Aksilla
a) Aksilla
Observasi apakah ada benjolan dan palpasi terasa sakit atau tidak,
ada tumor atau tidak (Wiknjosastro,2007: 123).
b) Payudara

18
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somammotropin, estrogen, progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut
kolostrum, sesudah kelahiran kolostrum ini agak kental dan
warnanya agak kuning (Wiknjosastro, 2007:95).
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen dan progesteron. Papilla mammae
akan membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam seperti areola
mammae karena hiperpigmentasi, glandula Montgomery tampak
lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae pada kehamilan
12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih kolostrum, berasal dari kelenjar-kelenjar asinur
yang mulai bereaksi (Wiknjosastro, 2007 : 95).
Pada primigravida, payudara tegang dan puting susu runcing.
Sedangkan pada multigravida, payudara lembek dan menggantung
serta puting susu tumpul (Manuaba, 2010: 125).
c) Pernafasan teratur, tidak ada wheezing (ronchi) berhubungan dengan
penyakit saluran pernafasan (Wiknjosastro, 2007 : 448).
d) Dinding thoraks
Observasi bentuk thorak, khiposis atau tidak, palpasi dilakukan bila
ada kelainan seperti benjolan (Depkes RI, 1995 : 448).
e) Irama jantung normal, tidak terdengar disaritmia. Pada kehamilan
terjadi peningkatan denyut jantung ibu untuk mengimbangi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sekitar 10
denyut setiap menit, sehingga selama hamil akan terjadi peningkatan
sebanyak 41.172.000 denyutan jantung yang normal, peningkatan
tersebut dapat diimbangi sehingga tidak mengganggu.
7) Abdomen
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan
progesterone yang meningkatkan sehingga dapat diikuti pertumbuhan
janin (Wiknjosastro, 2007 : 89).

19
Pada primigravida perut tegang, menonjol dan terdapat striae livide. Pada
multigravida perut lembek, menggantung serta terdapat striae livide dan
albikan (putih) (Manuaba, 2010:125).
8) Genetalia
Pada genetalia terdapat tanda chadwick yaitu warna violet kebiru-biruan
dari mukosa vagina dan servik yang terjadi karena meningkatnya
vaskularisasi (Bobak, 2000: 218).
Terdapat tanda godel yaitu perubahan konsistensi (yang dianalogikan
dengan bibir) serviks dibandingkan dengan konsistensi kenyal (dengan
ujung hidung) pada saat tidak hamil. Sedangkan tanda hegar berupa
perlunakan dan kompresibilitas ismus serviks sehingga ujung-ujung jari
seakan dapat ditemukan apabila ismus ditekan dari arah yang berlawanan
(Prawiroharjo, 2008: 217).
Palpasi kelenjar Bartholin , uretra, dan kelenjar skene; perhatikan adanya
rabas. Perhatikan jaringan parut atau genetalia lain. Perhatikan hemoroid.
Observasi adanya tanda Chadwick kehamilan (perubahan warna vulva
dan dinding vagina) (Sinclair, Constance, 2003: 9).
Pada primigravida vulva tertutup, perineum utuh, himen perforatus,
vagina sempit dengan rugae, portio runcing dan tertutup. Pada
multigravida vulva terbuka, pada perineum terdapat bekas robekan,
kurunkule mortiformis, vagina longgar tanpa rugae, portio tumpul dan
terbagi dalam bibir depan-belakang (Manuaba, 2010: 125).
9) Ekstremitas
Pemeriksaan refleks lutut serta tidak adanya edema (pembengkakan) atau
varises (Huliana, Mellyna, 2007: 78).

b. Pemeriksaan khusus
1) Palpasi
Adalah periksa rasa untuk menentukan besarnya rahim, tuanya
kehamilan, letak anak dalam rahim, bagian-bagian janin dalam rahim
dimana bagiana terendah janin masuk dalam panggul. Ada atau tidaknya
keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan panggul, janin tunggal
atau kembar (Pusdinakes, 1993: 71).
a) TFU Mc Donald

20
Jarak fundus-simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya
kehamilan dalam bulan (Mochtar, 1998: 53).
b) TBJ (Taksiran Berat Janin)
{(Tinggi fundus uteri dalam cm) – 12} x 155 = TBJ
(Pusdinakes, 1993 : 92).
Rumus Jhonson – Tausak
BB = (MD-12) x 155
BB = berat badan janin
MD = jarak symphisis fundus uteri
(Mochtar, 1998 : 53)
c) Pemeriksaan Leopold
Menurut Manuaba, 1998 : 135-136, tahap pemeriksaan leopold
adalah:
(1) Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri, dan bagian janin dalam fundus
dan konsistensi fundus.
Menurut Rustam Mochtar, 1998 : 52, TFU pada akhir bulan ke 7
sampai 9, yaitu :
Akhir bulan Tinggi fundus uteri
7 2-3 jari di atas pust
8 Pertengahan pusat Px
9 3 jari dibawah pc atau setinggi px
10 Sama dengan kehamilan 8 bulan
Hasil : pada letak membujur sungsang : pada fundus terapa
kepala bulat keras, melenting pada goyangan.
Pada letak kepala : akan teraba bokong pada fundus, tidak keras
tidak melenting dan tidak bulat.
Pada letak lintang : fundus uteri tidak terisi oleh bagian-bagian
janin
Letak normal : pada fundus teraba bokong, bagian yang tidak
melenting, tidak keras, tidak bulat.
(2) Leopold II
Menentapkan dimana punggung dan bagian terkecil janin

21
- Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba
bagian keras, dan memanjang seperti papan dan sisi yang
berlawanan teraba bagian kecil janin.
- Letak lintang dapat ditetapkan dimana letak kepala janin
- Normal : teraba punggung sebelah kanan/kiri.
(3) Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas symphisis pubis
- Kepala akan teraba bulat, keras dan melenting sedangkan
bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.
- Pada letak lintang : symphisis pubis akan kosong.
- Normal : teraba kepala, bagian yang bulat, keras dan
melenting.
(4) Leopold IV
Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum
- Bila convergent berarti bagian terendah belum masuk PAP.
- Bila divergen berarti bagian terendah belum masuk PAP.
- Bila sejajar berarti bagian terendah masuk PAP.
Menurut Manuaba, 2010: 116, Pemeriksaan Pembantu Leopold :
- Pemeriksaan Budin
Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan
dimana punggung janin berada.Teknik :fundus uteri didorong
kebawah, badan janin akan melengkung sehingga punggung
mudah ditetapkan
- Pemeriksaan menurut Ahlfeld
Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi
sehingga janin mengisi ruangan yang lebih terbatas. Dengan
mendorng janin kesatu arah, maka pemeriksaan punggung
janin lebih mudah dilakukan.
- Pemeriksaan menurut Kneble
Pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan menurut Leopold
III .
2) Auskultasi
Dengan stetoskop dapat didengar bermacam-macam bunyi berasal dari
anak (bunyi jantung, bising tali pusat, gerakan anak), dari ibu (bising

22
rahim, bunyi aorta, bising usus). Bunyi jantung anak baru dapat
didengarkan pada akhir bulan kelima walaupun dengan ultrasound
(dopton) sudah didengar pada akhir bulan ketiga. Bunyi jantung anak
paling jelas terdengar di fihak punggung anak dekat pada kepala. Pada
presentasi biasa (letak kepala), tempat ini di kiri atau kanan bawah pusat
(Marmi, 2011: 169).
Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuti dengan pemeriksaan
denyut jantung janin dengan menggunakan stetoskop monoral.
a) Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat
dengan dinding perut ibu.
b) Punctum maximum denyut jantung janin ditetapkan disekitar
scapula.
c. Denyut jantung janin dihitung dengan cara menghitung 5 detik
pertama, interval 5 detik dilanjutkan menghitung untuk 5 detik
kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung untuk 5 detik ketiga.
Jumlah perhitungan selama 3 kali setiap 5 detik dikalikan 4,
sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan.
c) Jumlah denyut jantung janin normal antara 120-160 denyut per
menit.
(Manuaba, 2010: 116)
3) Perkusi
Reflek patella
Normal : reflek patella akan normal bila tungkai ke bawah akan bergerak
sedikit ketika tendon ditekuk (Depkes RI, 1994 : 20).
Bila reflek patella negatif mungkin pasien kekurangan Vitamin B,
(Depkes RI, 1995 : 68).
4) Pemeriksaan panggul luar dan dalam
a) Panggul luar, ukuran normal :
Distansia spinarum : 23-26 cm
Distansia cristarum : 26-29 cm
Distansia tuberum : 10,5 – 11 cm
Boudelogue : 18 – 20 cm
Lingkar panggul : 80 – 90 cm
(Depkes RI, 1993 : 79)

23
b) Panggul dalam
Bila promontorium teraba saat pemeriksaan dalam berarti ada
kesempitan panggul.
Normal linea inominata teraba saat
Spina isciadika normal, tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol
berarti ada kesempitan panggul.
Sudut arcus pubis > 900 bila kurang berarti ada kesempitan panggul
(Wiknjosastro, 2007 : 42-43).

d. Pemeriksaan penunjang
1) Menurut Romauli (2011: 187-188), pemeriksaan penunjang yang
dilakukan, antara lain:
a) Pemeriksaan Haemoglobin
Tujuan pemeriksaan haemoglobin adalah untuk mengetahui kadar Hb
dalam darah dan menentukan derajat anemia. Dengan memakai alat
sahli, kondisi haemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11gr % : tidak anemia
Hb 9-10gr% : anemia ringan
Hb 7-8gr% : anemia sedang
Hb <7gr% : anemia berat
b) Pemeriksaan Golongan Darah
Diambil dari darah periver, bertujuan untuk mengetahui golongan
darah, dilakukan pada kunjungan pertama kehamilan.
c) Protein urine
Pemeriksaan urine dilakukan pada kunjungan pertama dan setiap
kunjungan TM III. Diperiksa dengan cara dibakar, dilihat warnanya,
kemudian ditetesi asam asetat 2-3 tetes, lalu dilihat warnanya lagi.

Cara menilai hasil:


Tidak ada kekeruhan : (-)
Ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir : (+)
Kekeruhan mudah terlihat dengan butir-butir : (++)
Kekeruhan jelas dan berkeping-keping : (+++)

24
Sangat keruh berkeping besar atau bergumpal : (++++)
d) Pemeriksaan WR dan VDRL
Diambil dari darah vena cubiti yang bertujuan untuk mengetahui
apakah ibu hamil terkena sipilis, dilakukan pada waktu pertama kali
periksa kehamilan dan dapat dilakukan di RS, puskesmas, dan
laboratorium klinik.
e) Pemeriksaan HbSAg
Diambil dari darah vena, dilakukan pada pemeriksaan hamil yang
pertama, bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis di
dalam darah baik dalam kondisi aktif maupun sebagai carier.
f) Pemeriksaan Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, dilakukan pada waktu
kunjungan pertama kehamilan.
g) Pemeriksaan Albumin
Dilakukan pada kunjungan pertama kehamilan dan setiap kunjungan
pada akhir trimester II sampai III kehamilan. Tujuannya untuk
mengetahui ada tidaknya albumin dalam air keruh dan berapa tinggi
kadar albumin dalam air keruh.
h) USG
Pada minggu keenam sudah terlihat adanya kantong kehamilan. Pada
minggu keenam-tujuh kutub janin, minggu letujuh-delapan denyut
jantung janin, minggu kedelapan-sembilan gerakan janin, minggu
kesembilan-sepuluh plasenta, minggu keduabelas biparietal diameter.
Adanya 2 gestasional sac pada minggu keenam sudahdapat
menentukan adanya kehamilan kembar.

B. Analisa Data
Hasil analisa merupakan awal dari pengetahuan perumusan masalah untuk
menetapkan diagnosa kebidanan (Depkes RI, 1995 : 9).
Cara menganalisa masalah adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Carilah hubungan antara data/fakta satu saman lainnya.

25
2. Dari data atau fakta yang berkaitan tentukan mana yang menjadi penyebab atau
akibat.
3. Data atau fakta yang ada dapat diuraikan kemungkinan penyebab atau
dampaknya
4. Tentukan masalah berdasarkan data fakta yang ada.
5. Tentukan masalah utamanya.
6. Tentukan penyebab utamanya
7. Tentukan kemungkinan masalah yang timbul (masalah potensial).
(Depkes RI, 1995 : 23-24)

C. Diagnosa Kebidanan
Di dalam diagnosa unsur-unsur berikut perlu dicantumkan yaitu :
1. Keadaan pasien / klien
2. Khusus bagi ibu hamil dan melahirkan termasuk keadaan bayinya
3. Masalah utama dan penyebab
4. Masalah potensial
5. Prognosa
(Depkes RI, 1995 : 24)
G 1/>1…PAPIAH, usia kehamilan 28-40 minggu, hidup, tunggal / ganda, intra
uterine situs bujur / lintang, habitus fleksi / defleksi, punggung kiri dan kanan,
presentasi kepala / bokong, kesan panggul normal, KU ibu dan janin baik dengan
masalah sering kencing, nyeri pinggang, varices, konstipasi, mudah kram, sesak
nafas, oedema, prognosa (Depkes RI, 1995 : 5-6).
Dengan kemungkinan masalah yang mungkin timbul menurut Pusdinakes (2003 :
74-88) yaitu :
1. Edema dependen
2. Sering buang air kecil / nocturia
3. Haemorrords
4. Konstipasi (sembelit)
5. Kram pada kaki
6. Sesak nafas
7. Pusing
8. Nyeri punggung
9. Varises

26
10. Kecemasan menghadapi persalinan

D. Perencanaan
1. G1/>1…. PAPIAH, usia kehamilan 28-40 minggu, janin, hidup, tunggal/ganda,
intra uterine, situs bujur/ lintang, habitus fleksi / defleksi, posisi puki/puka,
presentasi kepala / bokong, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin
(Depkes RI, 1995 : 24).
Tujuan : Ibu dan janin sehat, sejahtera sampai melahirkan
Kriteria :
Keadaan ibu
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 100/70 – 130/90 mmHg
N : 76-88 x/menit
S : 365 – 375 0C
R : 16-24 x/menit
(Depkes RI, 1990 : 136)
d. Pemeriksaan laboratorium
Hb > 11 gr%
Protein urine (-)
Reduksi urine (-)
(Depkes RI, 2000 : 63)
e. Janin : DJJ 120-160 x/menit
f. TFU sesuai dengan usia kehamilan
g. Situs bujur dan presentasi kepala
(Depkes RI, 2002 : 91)

Intervensi :
a. Memberitahu hasil pemeriksaan
R/ ibu mengetahui kondisi kesehatannya dan bayi.
b. Jelaskan perubahan-perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan dalam
kehamilan .

27
R/ Ibu dapat beradaptasi dengan keadaan sekarang.
c. Diskusikan tentang kebutuhan ibu hamil.
R/ agar ibu hamil mengetahui kebutuhannya dan mau berkoordinasi.
d. Jelaskan tanda bahaya dalam kehamilan termasuk juga tanda-tanda
persalinan.
R/ Mengidentifikasi tanda bahaya dalam kehamilan termasuk juga tanda-
tanda persalinan supaya ibu mengetahui kebutuhan yang harus
dipersiapkan untuk kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat.
e. Jelaskan kepada ibu mengenai persiapan kelahiran dan persalinan.
R/ Ibu dapat menangani kebutuhan yang diperlukan selama persalinan.
f. Pesankan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau jika ada keluhan
R/ Memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi dini bila terjadi
komplikasi.
2. Masalah:
a. Edema Dependen
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan : Ibu dapat mengerti dan beradaptasi terhadap perubahan yang
fisiologis sehingga tidak menimbulkan kecemasan
Kriteria :- Edema berkurang
- Aktifitas sehari-hari tidak terganggu
Intervensi
1) Jelaskan penyebab dari edema dependen
R/ Ibu mengerti penyebab edema dependen yaitu karena tekanan
pembesaran uterus pada vene pelvic ketika duduk atau pada vena cava
inferior ketika berbaring.
2) Minta ibu waktu tidur miring ke kiri dan perut diganjal bantal
R/ Mengurangi penekanan pada vena cava inferior oleh uterus yang akan
memperberat edema.
3) Anjurkan pada ibu untuk menghindari berdiri terlalu lama
R/ Meringankan penekanan pda vena dalam panggul
4) Anjurkan pada ibu menghindari pakaian yang ketat.
R/ Pakaian yang ketat dapat menekan vena sehingga menghambat
sirkulasi darah.
5) Anjurkan pada ibu menggunakan penyokong atau korset.

28
R/ Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang
dapat melongarkan tekanan pada vena-vena panggul.
b. Sering buang air kecil / nocturia
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan :Ibu mengerti dan dapat beradaptasi dengan keadaannya sehingga
tidak menimbulkan kecemasan.
Kriteria :- Keluhan sering kencing berkurang
- Infeksi saluran kencing tidak terjadi
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab terjadinya sering kencing
R/ Ibu mengerti penyebab sering kencing karena tekanan bagian bawah
janin pada kandung kemih.
2) Anjurkan ibu untuk menghindari minum-minuman bahan diuretic
alamiah seperti kopi, teh, softdrink.
R/ bahan diuretic akan menambah frekuensi berkemih.
3) Anjurkan ibu untuk tidak menahan BAK
R/ Menahan BAK akan mempermudah timbulnya infeksi saluran kemih.
4) Anjurkan minum 8-10 gelas/hari tetapi banyak minum pada siang hari
dan menguranginya setelah makan sore, serta sebelum tidur buangair
kencing dahulu.
R/ Mengurangi frekuensi berkemih pada malam hari.
c. Hemorhoids (wasir)
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan : tidak terjadi proses vena hemorrhoid
Kriteria : Keluhan hemorrhoid berkurang
Intervensi :
1) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk
menghindari konstipasi
R/ Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat / keras
sehingga mempermudah pengeluaran feses.
2) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi
R/ Minum air hangat akan merangsang peristaltic usus sehingga dapat
merangsang pengosongan kolon lebih cepat.
3) Anjurkan ibu untuk jalan-jalan atau senam ringan.

29
R/ Olahraga dapat memperlancar peredaran darah sehingga semua sistem
tubuh dapt berjalan lancar termasuk sistem pencernaan.
4) Anjurkan ibu untuk menghindari mengejan saat defekasi
R/ Mengejan yang terlalu sering akan memicu terjadinya hemoroid.
5) Anjurkan ibu untuk mandi berendam hangat.
R/ Hangatnya air tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga
meningkatkan sirkulasi.
6) Anjurkan ibu untuk mengompres witch hazel, es atau garam Epson.
R/ Kompres diperlukan untuk mengurangi hemorrhoid.
d. Konstipasi
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan : Ibu dapat mengerti dan beradaptasi terhadap keadaannya
sehingga tidak menimbulkan kecemasan.
Kriteria : Ibu bisa BAB rutin setiap hari
Intervensi :
1) Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB teratur
R/ Berperan besar dalam menentukan waktu defekasi, tidak mengukur
dapat menghindari pembekuan feses.
2) Anjurkan ibu meningkatkan intake cairan, serat dalam diet
R/ Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat, keras
3) Anjurkan ibu minum ciaran dingin / panas (terutama ketika perut kosong)
R/ Dengan minum panas / dingin sehingga dapat merangsang BAB
4) Anjurkan ibu melakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari,
pertahankan postur tubuh, latihan kontraksi otot abdomen bagian bawah
secara teratur.
R/ Memfasilitasi sirkulasi vena sehingga mencegah kongesti pada usus
besar.

e. Kram pada kaki


Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan : Ibu dapat mengerti dan beradaptasi terhadap keadaannya
sehingga tidak menimbulkan kecemasan.
Kriteria :- Kram pada kaki berkurang.
- Aktifitas sehari-hari tidak terganggu

30
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab kram kaki
R/ Ibu mengerti penyebab kram pda kaki yaitu ketidakseimbangan rasio
kalsium.
2) Anjurkan ibu untuk senam hamil teratur
R/ Senam hamil memperlanca peredaran darah, suplai O2 ke jaringan sel
terpenuhi.
3) Anjurkan ibu untuk menghangatkan kaki dan betis dengan massage.
R/ Sirkulasi darah ke jaringan lancar.
4) Minta ibu untuk tidak berdiri lama.
R/ Mengurangi penekanan yang laman pada kaki sehingga aliran darah
lancar.
5) Anjurkan ibu untuk menghindari aktivits berat dan cukup istirahat.
R/ Otot-otot bisa relaksasi sehingga kram berkurang.
6) Anjurkan ibu diet mengandung kalsium dan fosfor
R/ Konsumsi kalsium dan phosphor baik untuk kesehatan tulang.
f. Sesak nafas
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi dengan keadaannya dan kebutuhan O2
ibu terpenuhi
Kriteria :- Sesak nafas berkurang
- Aktifitas sehari-hari tidak terganggu
Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu penyebab sesak nafas
R/ Ibu mengerti penyebab sesak nafas yaitu karena membesarnya uterus.
2) Anjurkan ibu untuk tidur dengan posisi yang nyaman dengan bantal
tinggi.
R/ Menghindari penekanan diafragma.
3) Anjurkan ibu senam hamil teratur.
R/ Merelaksasi otot-otot.
4) Anjurkan ibu menghindari kerja keras.
R/ Aktivitas berat menyebab energi yang digunakan banyak dan
menambh kebutuhan O2.
5) Anjurkan ibu berdiri merengangkan lengannya di atas kepala.

31
R/ Perengangan tulang meringankan penarikan nafas.
g. Pusing
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan :Ibu mengerti dan mampu beradaptasi dengan keadaannya
sehingga tidak cemas.
Kriteria :- Pusing berkurang
- tidak terjadi jatuh / hilang kesadaran.
Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu penyebab pusing
R/ Ibu mengerti penyebab pusing karena hipertensi postural yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan hemodinamis
2) Ajarkan ibu cara bangun perlahan dari posisi istirahat.
R/ Agar ibu tidak terjatuh dari bangun tidur.
3) Anjurkan ibu untuk menghindari berdiri terlalu lama di lingkungan panas
dan sesak.
R/ Kekurangan O2 karena lingkungan sesak dapat menyebabkan pusing.
4) Jelaskan untuk menghindari posisi telentang.
R/ Sirkulasi O2 ke otak lancar.
h. Nyeri pinggang
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan :Ibu mengerti dan mampu beradaptasi dengan keadaannya
sehingga tidak cemas.
Kriteria :- Nyeri pinggang berkurang
- aktifitas sehari-hari tidak terganggu
Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri pinggang
R/ Ibu mengerti penyebab nyeri pinggang karena otot-otot pinggang
tertarik oleh perut yng membesar.
2) Anjurkan ibu untuk menghangatkan dan massage daerah pinggang,
melakukan senam hamil.
R/ Memberi rasa nyaman, memperlancar peredaran darah, sehingga nyeri
berkurang.
3) Anjurkan ibu untuk menghindari kelelahan.
R/ Kelelahan menambah ketegangan otot pinggang.

32
4) Anjurkan ibu memakai sepatu hak rendah atau sandal
R/ Mengurangi pergeseran titik berat.
5) Meminta ibu tidak memakai pakaian ketat.
R/ Pakaian ketat dapat menekan vena dan mempercepat varices.
i. Varices
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan : Ibu mengerti dan mampu beradaptasi dengan keadaannya
sehingga tidak menimbulkan kecemasan.
Kriteria : Varices tidak bertambah

Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu penyebab varices karena kongesti vena dalam
venabagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan karena
tekanan dari uterus.
R/ Ibu mengerti dan merasa lega karena keadaannya merupakan hal
fisiologis.
2) Anjurkan ibu untuk meninggikan kaki sewaktu berbaring / duduk.
R/ Untuk memperlancar perdarahan darah balik (vena cava inferior)
3) Jelaskan pada ibu untuk beristirahat dalam posisi berbaring miring ke
kiri.
R/ Mengurangi tekanan pada vena cava inferior
4) Motivasi ibu untuk melaksanakan exercise
R/ Untuk memperlancar sirkulasi darah.
5) Anjurkan ibu menghindari pakaian ketat (missal : kaos kaki selutut)
R/ Pakaian ketat dapat menghambat vena
6) Anjurkan ibu menggunakan penyokong abdomen maternal.
R/ Menghilangkan tekanan pada vena panggul.
7) Anjurkan ibu melakukan latihan pengurangan varices.
R/ Mengurangi varices vulva atau hemorrhoid untuk meningkatkan
sirkulasi.
8) Anjurkan ibu mandi air hangat.
R/ Mandi air hangat memberikan sensasi menenangkan dan
memperlancar sirkulasi darah.
j. Kecemasan menghadapi persalinan

33
Menurut Varney (2006 : 538-543)
Tujuan :Ibu mengerti dan mampu beradaptasi dengan keadaannya
sehingga tidak terjadi kecemasan yang berkelanjutan.
Kriteria :- Kecemasan berkurang
- Aktivitas sehari-hari tidak terganggu
- Ibu dapat mengontrol energy
Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu tentang hal-hal yang dapat menyebabkan kecemasan.
R/ Ibu mengerti penyebab kecemasan menjelang persalinan adalah hal
yang normal.
2) Anjurkan ibu mandi air hangat.
R/ Selain memperlancar sirkulasi darah, juga memberikan rasa nyaman.
3) Anjurkan ibu melaksanakan relaksasi progesif.
R/ Relaksasi dapat mengurangi masalah-masalah psikologi seperti halnya
rasa cemas menjelang persalinan.

E. Pelaksanaan
Setelah menyusun perencanaan tindakan, langkah selanjutnya implementasi atau
pelaksanaan tindakan. Tindakan yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan
pada ibu hamil Trimester III, sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan
pada diagnosa dan masalah yang timbul.
Di dalam tahap ini bidan melakukan observasi sesuai dengan kriteria evaluasi yang
telah direncanakan.
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian di dalam tahap implementasi ini
adalah :
1. Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim
dilakukan.
2. Pengamatan dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria evaluasi
yang dilakukan.
3. Pengendalian keadaan pasien / klien sehingga secara berangsur-angsur menuju
kondisi kesehatan yang diharapkan.
Pada langkah ini bidan melakukannya secara mandiri, tetapi bisa terjadi
kegawatdaruratan perlu dilakukan kegiatan kolaborasi. Pelaksana tindakan selalu

34
diupayakan di dalam waktu yang singkat, efektf dan berkualitas. (Depkes RI, 1995 :
11).

F. Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan di dalam
rencana. Semakin dekat hasil tindakan yang dilakukan dengan sasaran yang telah
ditetapkan di dalam kriteria, maka tindakan akan mendekati keberhasilan yang
diharapkan evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP, yaitu :
S : Data Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melaui anamnesia
O : Data Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium, dan hasil diagnosa lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung assessment.
A : Assesment
1. Diagnosa / Masalah
2. Antisipasi diagnosa lain / maslah potensial
P : Planning menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan
evaluasi berdsarkan assessment.
(Depkes RI, 1994 : 7-10)

35
BAB II
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a. Biodata Istri Suami
Nama : Ny. R Tn. P
Umur : 27 tahun 25 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan :- Rp. 800.000/bulan
Umur menikah : 26 tahun 24 tahun
Lama/berapa kali menikah : 1 tahun/1 kali 1 tahun/1 kali
Alamat : Ds.Krowe, RT 2/RW 2, Lembeyan, Magetan

b. Keluhan Utama
Ibu hamil datang ingin memeriksakan kehamilannya yang sudah memasuki
bulan ke delapan.

c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menderita penyakit seperti
batuk yang lama, berdahak dan keluara darah serta berkeringat pada
malam hari (TBC), nafsu makan berkurang, kencing berwarna kuning
kecoklatan seperti teh, mata kuning (Hepatitis), nafsu makan berkurang,
berat badan berkurang drastis, mudah sakit dan lama sembuhnya (AIDS),
sering kencing, banyak makan dan minum (DM), mudah lelah,
konjungtiva palpabrae pucat (Anemia), penyakit tekanan darah tinggi
(Hypertensi), bila terluka darah sulit membeku (Haemofili), keputihan

36
yang berbau, gatal, berwana hijau kekuningan dan nyeri saat kencing atau
keluar nanah (PMS).
2) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menderita penyakit seperti
batuk yang lama, berdahak dan keluara darah serta berkeringat pada
malam hari (TBC), nafsu makan berkurang, kencing berwarna kuning
kecoklatan seperti teh, mata kuning (Hepatitis), nafsu makan berkurang,
berat badan berkurang drastis, mudah sakit dan lama sembuhnya (AIDS),
sering kencing, banyak makan dan minum (DM), mudah lelah,
konjungtiva palpabrae pucat (Anemia), penyakit tekanan darah tinggi
(Hypertensi), bila terluka darah sulit membeku (Haemofili), keputihan
yang berbau, gatal, berwana hijau kekuningan dan nyeri saat kencing atau
keluar nanah (PMS) dan ibu tidak mempunyai binatang peliharaan kucing
di rumah (TORCH).
3) Pengobatan yang sedang/ pernah dialami
Ibu mengatakan tidak sedang menjalani pengobatan tertentu.

d. Riwayat kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga baik ibu atau suami tidak ada yang menderita
penyakit seperti batuk yang lama, berdahak dan keluara darah serta
berkeringat pada malam hari (TBC), nafsu makan berkurang, kencing
berwarna kuning kecoklatan seperti teh, mata kuning (Hepatitis), nafsu makan
berkurang, berat badan berkurang drastis, mudah sakit dan lama sembuhnya
(AIDS), sering kencing, banyak makan dan minum (DM), mudah lelah,
konjungtiva palpabrae pucat (Anemia), penyakit tekanan darah tinggi
(Hypertensi), bila terluka darah sulit membeku (Haemofili), neyri dada,
mudah lelah dan jantung berdebar-debar (Jantung), sesak nafas dan terdengar
suara saat bernafas (Asma), keputihan yang berbau, gatal, berwana hijau
kekuningan dan nyeri saat kencing nanah (PMS) dan keluarga ibu tidak
mempunyai binatang peliharaan kucing di rumah (TORCH). Tidak ada
riwayat keturunan kembar dan cacat bawaan.

37
e. Riwayat Kebidanan
1) Haid
Ibu mengatakan haid pertama umur 13 tahun, siklus 28 hari dan teratur,
tidak mengalami nyeri saat haid (disminore), lama haid 6-7 hari, warna
darah merah tua, konsisitensi encer. Pada hari pertam adan hari kedua ibu
ganti pembalut 3x sehari, kadang-kadang keputihan setelah haid tetapi
tidak gatal maupun berbau.
HPHT : 05-06-2012
HPL : 12-03-2013
2) Kehamilan yang lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil sebelum kehamilan ini.
3) Persalinan yang lalu
Ibu mengatakan belum pernah melahirkan sebelum kehamilan ini.
4) Nifas yang lalu
Ibu mengatak belum pernah mengalami masa nifas sebelu kehamilan ini.
5) Keluarga Berencana
Ibu mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi setelah menikah
karena ingin segera memiliki anak. Setelah persalinan ini ibu berencana
menggunakan KB suntik karena dirasa lebih murah dan aman.
6) Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan kalau ini merupakan hamil anak pertama dan usia
kehamilan sekarang 8 bulan. Saat hamil muda, ibu merasa mual muntah
selama 2 bulan pertama kehamilan dan hilang dengan sendirinya. Selama
hamil ibu periksa rutin ke bidan tiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan
dan tiap 2 minggu sekali sampai sekarang. Ibu mengatakan gerakan janin
paa usia kehamilan 5 bulan. Ibu mendapat suntik TT 2x saat usia
kehamilan 3 dan 4 bulan, serta ,mendapat penyuluhan tentang perawatan
payudara, senam hamil, kebersihan baan dan pakaian.

f. Pola kebiasaan sehari-hari


1) Nutrisi

38
Sebelum hamil : Ibu makan 3 kali sehari, komposisi nasi, sayur
(bayam, kacang panjang, wortel, kol, sawi,
kangkung), lauk (tahu, tempe, telur, ikan, daging,
ayam), buah (papaya, jeruk, pisang, apel) dan air
putih 6 – 8 gelas sehari, minum susu setiap malam
sebelum tidur.
Selama hamil : Nafsu makan ibu menurun pada masa awal
kehamilan disebabkan mual dan muntah, namun
bulan berikutnya kembali normal. Ibu makan 3 kali
sehari komposisi nasi, sayur (bayam, kacang
panjang, wortel, kol, sawi, kangkung), lauk (tahu,
tempe, telur, ikan, daging, ayam), buah (papaya,
jeruk, pisang, apel) dan air putih 6 – 8 gelas sehari,
minum 1 gelas susu sehari teratur setiap pagi.
2) Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur,
konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan, bau
khas, tidak ada keluhan.
BAK 5 – 6 kali sehari, warna kuning jernih, bau
khas, tidak ada keluhan.
Selama hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur,
konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan, bau
khas, tidak ada keluhan.
BAK 6 – 7 kali pada siang hari, warna kuning
jernih, tidak ada keluhan.
3) Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur sekitar 8 jam pada malam hari,
yaitu mulai pukul 22.00 – 05.00 WIB dan siang hari
sekitar 13.00 – 14.00 WIB.
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur sekitar 8 jam pada malam hari,
yaitu mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB dan siang hari
sekitar 13.00 – 14.00 WIB. Pada saat tidur malam,
terkadang tiba-tiba bangun karena sesak nafas, dan
mereda setelah ibu nafas panjang beberapa saat.

39
4) Aktifitas dan olahraga
Sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari melakukan aktivitas
sebagai ibu rumah tangga seperti memasak,
mencuci, membersihkan rumah, menyetrika baju,
menonton TV.
Selama hamil : Ibu mengatakan setiap hari melakukan aktivitas
sebagai ibu rumah tangga seperti memasak,
mencuci, membersihkan rumah, menyetrika baju,
menonton TV. Ibu juga melakukan jalan-jalan pagi
bersama suami selama + 20 menit.
5) Personal hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari, gosok gigi 2
kali sehari setiap mandi. Keramas 3x seminggu,
membersihkan genetalia setiap selesai BAK dan
BAB dengan air bersih dan sabun dari depan ke
belakang. Ganti baju 2 kali sehari.
Selama hamil : Mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari, gosok gigi 2
kali sehari setiap mandi. Keramas 3x seminggu,
membersihkan genetalia setiap selesai BAK dan
BAB dengan air bersih dan sabun dari depan ke
belakang. Ganti baju 2 kali sehari. Merawat
payudara dengan baby oil saat mandi.
6) Rekreasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan jarang pergi untuk rekreasi. Di
rumah ibu biasanya menonton TV bersama keluarga
untuk mengisi waktu luang, berkunjung ke tetangga
dan kadang-kadang k rumah saudara.
Selama hamil : Ibu mengatakan di rumah ibu biasanya menonton
TV bersama keluarga untuk mengisi waktu luang
dan ibu mengurangi pergi jauh atau ke tempat yang
ramai.
7) Kehidupan seksual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 kali
dalam seminggu, tidak ada keluhan.

40
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2 kali
dalam seminggu. Sejak usia kehamilan 6 bulan, ibu
merasa kurang nyaman saat berhubungan seksual,
karena perut yang membesar.

g. Riwayat ketergantungan
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil ibu tidak tergantung pada jenis
obat-obatan tertentu, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang, tidak
minum kopi, dan tidak minum-minuman keras. Ibu dan suami tidak
merokok.

h. Latar Belakang Sosial Budaya


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada kebiasaan periksa dan pijat perut
ke dukun, minum jamu-jamuan, minum ramuan, membuang ASI jolong
(kolostrum) dan pantang terhadap makanan tertentu. Dalam keluarga
masih ada syukuran 7 bulanan.

i. Psikososial dan spiritual


Ibu, suami dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilan ini, karena
merupakan kehamilan pertama. Ibu selalu berdo’a agar diberi kesehatan
dan kelancaran saat persalinan nanti.

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik, kasadaran composmetris, tinggi badan
sedang, sikap tubuh lordosis, cara berjalan tidak pincang.
2) TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 83 x/menit
S : 36,50C
R : 20 x/menit
3) Anthropomethri
TB = 149 cm
BB sebelum hamil = 45 kg

41
BB sekarang = 53 kg
LILA = 22,5 cm
4) Pemeriksaan fisik
Muka :Tidak sembab, tidak pucat,
Mata :Simetris, sklera putih, konjungtiva palpebra
merah muda, kelopak mata tidak oedem.
Hidung :Bentuk simetris, tidak ada sekret dan polip,
sesekali ada pernapasan cuping hidung.
Gigi dan mulut :Bibir kemerahan, tidak pecah-pecah/kering, tidak
ada epulis, stomatitis, tidak ada karies gigi, gigi
bersih, rongga mulut bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe dan peningkatan tekanan vena jugularis.
Thorax/payudara
Paru-paru : Pernafasan teratur, tidak ada tarikan intercosta,
tidak ada wheezing maupun ronchi.
Jantung : Irama detak jantung teratur.
Payudara : Payudara simetris, tegang, puting susu menonjol,
tidak ada benjolan abnormal, keadaan payudara
bersih, kolostrum belum keluar.
Aksila : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe.
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, arah pembesaran
membujur, tidak ada luka bekas operasi, strie
lividae, pusat datar, pergerakan janin aktif.
Genetalia : Vulva bersih, tidak ada pengeluaran pervaginam,
tidak ada condiloma akuminata/condiloma
matalata, tidak ada oedem, varises, pembesaran
kelenjar bartholini maupun kelenjar skene.
Anus
Bersih, tidak haemoroid.
Ekstremitas atas/bawah :
Atas : Simetris, jari-jari lengkap, kuku bersih.
Bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices

42
b. Pemeriksaan khusus
1) TFU Mc Donald : 28 cm
2) TBJ (Johnson-Tausack) : (TFU - 12) x 155
: (28 - 12) x 155 = 2480 gram
3) Palpasi
Leopold I :TFU 3 jari diatas pusat. Pada fundus teraba
bagian lunak, kurang bundar dan tidak melenting
(bokong)
Leopold II :Pada perut bagian kanan teraba bagian yang lurus,
keras, memanjang seperti papan, bagian kiri teraba
bagian kecil janin (puka)
Leopold III :Pada perut bagian bawah teraba bagian bulat,
keras, ada lentingan (kepala)
4) Auskultasi
DJJ + , kuat, teratur 11-12-11 (136 x/menit).
5) Perkusi
Reflek patella : +/+
6) Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia Cristarum : 27 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 85 cm
7) Terapi yang diperoleh
Tablet Fe (10) 1x1
Vit. C (10) 1x1
Kalk (10) 1x1

43
B. Analisis Data
No Diagnosa/ Masalah Data Dasar
1. G1P00000, UK 31-32 S :
minggu, tunggal, hidup, - Ibu mengatakan ini hamil yang pertama
intrauterine, situs bujur, - Ibu mengatakan pergerakan anaknya
habitus fleksi, puka, dirasakan saat UK 5 bulan
preskep, kepala belum HPHT : 05-06-2012
masuk PAP, KU ibu dan HPL : 12-03-2013
janin baik. Prognosa baik. O :
- KU ibu baik, kesadaran composmentis
- TTV
T :110/70 mmHg R : 20 x/menit
N : 83 x/menit S : 36,5 0C
- TB : 160 cm
BB sebelum hamil : 45 kg
BB sekarang : 53 kg
- Lila : 22,5 cm
-Muka : Tidak sembab, bersih, tidak pucat.
-Paru-paru : Pernafasan teratur, tidak ada tarikan
intercosta, tidak ada wheezing maupun ronchi.
- Payudara : Payudara simetris, tegang, puting
susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal,
keadaan payudara bersih, kolostrum belum
keluar.
-Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan,
arah pembesaran membujur, tidak ada luka bekas
operasi, strie lividae, pusat datar, pergerakan
janin aktif.
Palpasi :
- LI : TFU 3 jari diatas pusat, pada fundus
teraba bagian yang lunak, kurang bundar,

44
tidak melenting (bokong)

- LII: Pada perut bagian kanan teraba bagian


yang lurus, keras, memanjang seperti papan,
bagian kiri teraba bagian kecil janin (puka)
-LIII : Pada perut bagian bawah teraba
bagian bulat, keras, ada lentingan (kepala)
Auskultasi
DJJ + , kuat, teratur 11-12-11 (136 x/menit).
-Pemeriksaan panggul luar
DS : 24 cm
DC : 27 cm
B : 18 cm
LP : 85 cm

C. Diagnosa Kebidanan
GIP00000, UK 31-32 minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi,
posisi puka, preskep, kepala belum masuk PAP, KU ibu dan janin baik. Prognosa
baik.

D. Perencanaan

45
Diagnosa : GIP00000, UK 31-32 minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs
bujur, habitus fleksi, posisi puka, preskep, kepala belum masuk
PAP, KU ibu dan janin baik. Prognosa baik.
Tujuan : Kondisi ibu dan janin baik sampai melahirkan serta sesak nafas
berkurang dan teratasi.
Kriteria : Ibu
- KU baik, kesadaran komposmentis
- TTV
Tekanan darah tidak lebih dari 140/90 mmHg.
Nadi normal : 60 – 100 x/menit
Suhu 36,5 – 37,5 ºC
Respirasi : 16 – 24 x/menit
- Hb ≥ 11gr%
- TFU sesuai umur kehamilan.
Janin
- DJJ: 120 – 160 x/menit
- Pergerakan janin 10 x dalam 20 menit – 2 jam
- TBJ : 2500-4000 gram
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilan
R/ Ibu merasa lega dan mengetahui tentang keadaanya
2. Jelaskan perubahan-perubahan fisiologis ibu hamil
R/ Informasi yang diberikan dapt membantu meningkatkan penerimaan diri
terhadap keadaannya
3. Diskusikan dan beri penyuluhan kebutuhan ibu hamil meliputi : perawatan
payudara, senam hamil, nutrisi, eliminasi, personal hygiene, dan aktivitas
R/ Dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu sehingga dapat diberikan
penyuluhan yang tepat
4. Diskusikan keluhan-keluhan ibu hamil trimester III
R/ Ibu mengetahui keluhan pada trimester III dan cara mengatasinya
5. Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
R/ Ibu mengerti dan bila terjadi sesuatu dapat mencari bantuan
6. Jelaskan persiapan yang dibutuhkan saat persalinan (P4K)
R/ Mempersiapkan ibu dan keluarga menghadapi persalinan
46
7. Jelaskan tanda-tanda persalinan
R/ Ibu mengerti dan siap untuk mengambil keputusan kapan dan tempat bersalin
8. Jelaskan tentang perawatan bayi
R/ Untuk mengetahui cara-cara merawat bayinya dengan baik
9. Berikan penyuluhan mengenai perlunya keluaraga berencana setelah persalinan
R/ Untuk mengatur jarak kehamilan supaya tidak terlalu dekat (kurang dari 2
tahun).
10. Jadwalkan ibu periksa ulang 2 minggu lagi pada 17 Oktober 2012 atau sewaktu-
waktu bila membutuhkan bantuan
R/ Pemeriksaan teratur kehamilan sehingga dapat mendeteksi bagaimana
keadaan ibu.

E. Pelaksanaan
Tanggal : 30 Januari 2013, Pukul : 20.40 WIB
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilan bahwa keadaan ibu
dan janin baik
a. Usia kehamilan ibu 31-32 minggu
b. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
S : 36,50C
N : 83 x/menit
R : 20 x/menit
c. Janin tunggal, hidup, bergerak aktif, DJJ dapat didengar yaitu 136x/menit,
TFU=28 cm, puka, presentasi kepala, fleksi.
2. Menjelaskan perubahan-perubahan fisiologis ibu hamil
a. Rahim (uterus)
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus.
b. Dinding vagina dan vulva
Pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami peningkatan
pembuluh darah sehingga nampak semakin merah dan kebiru-biruan.
Pada trimester III, dinding vagina mengalami banyak perubahan yang
merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu

47
persalinan. Perubahan ini mengakibatkan bertamnbah panjangnya
dinding vagina.
c. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidatatum,
korpus luteum gravidatatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus
luteum mengecil setelah plasenta terbentuk. Pada trimester III, korpus
luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta
yang telah terbentuk.
d. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat, dapat
teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena
membiru, hiperpigmentasi pada areola dan puting susu, kalau diperas
akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
e. Sistem Pencernaan
Dengan pengaruh dari hormon estrogen asam lambung meningkat yang
menyebabkan hipersalivasi, daerah lambung terasa panas, morning
sickness dan terjadi emesis gravidarum.
f. Sistem Perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kencing tertekan sehingga
sering timbul kencing. Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke
pintu atas panggul menyebabkan keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali.
g. Sistem Pernafasan
Fungsi paru-paru yag sedikit berbeda dari biasanya disebabkan ruang
abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan
pembentukan hormon progesteron, bernafas lebih cepat dan lebih dalam
karena memerlukan banyak oksigen untuk janin dan dirinya.
h. Sistem Metabolisme
Terjadinya peningkatan BMR antara 15-20% mempengaruhi sistem
endokrin yaitu somatromamotitoprin, peningkatan plasma insulin dan
hormon-hormon adrenal akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan kalori
dan sebagaimana investasinya menjadi lapar, sering haus, sering kencing
seperti glukosuria.
i. Sistem kardiovaskuler

48
Selam kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya (curah jantung/kardiak output) meningkat sampai 30-50%
mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu. Peningkatan curah jantung
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke
janin. Denyut jantung pada saat istirahat meningkat dalam keadaan
normal 70x/menit menjadi 80-90x/menit, hal in disebabkan curah jantung
yang meningkat.
3. Mendiskusikan kebutuhan ibu hamil meliputi :
a. Nutrisi
Fungsi makanan bagi ibu hamil :
- Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
- Persiapan untuk masa laktasi / menyusui.
Pada trimester III ibu sebaiknya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein seperti tahu, tempe, ikan, telur, ayam. Mengurangi
minuman yang terlalu manis, menghindari minum jamu-jamuan, makan
makanan dengan menu seimbang yaitu mengandung karbohidrat (nasi,
mie, roti, ubi), protein (tahu, tempe, daging, telur), vitamin (buah dan
sayur), minum air putih minimal 8 gelas perhari dan minum susu
minimal 1 gelas per hari.
b. Personal Hygiene
1) Mandi memakai sabun supaya bersih, mandi tidak hanya
membersihkan kulit, dan membuang kotoran tetapi juga untuk
menyegarkan karena pembuluh darah terangsang dan badan nyaman
2) Pakaian disesuaikan dengan perubahan cuaca, jangan terlalu ketat
sehingga tidak terlalu sesak
3) Vulva harus sering dibersihkan dengan air bersih, memakai pakaian
dalam bersih, dan bila basah harus mengganti
4) Perawatan payudara selama hamil dipersiapkan, membersihkan
putting dengan kasa dan baby oil setiap kali mandi, untuk fungsi
uniknya dalam menghasilkan ASI bagi bayi yang menetek segera
setelah lahir
c. Istirahat
Istirahat yang diperlukan adalah + 8 jam malam, dan 1 jam siang hari,
walaupun tidak dapat tidur, sebaiknya berbaring saja untuk istirahat.

49
Wanita hamil sebaiknya istirahat atau tidur dengan posisi miring kiri,
karena memperlancar vea cafa inferior.
d. Aktivitas
Wanita hamil boleh saja bekerja yang sifatnya ringan, dan tidak
mengganggu kehamilan, jika merasa lelah dianjurkan untuk beristirahat.
e. Senam hamil
Senam hamil sebaiknya mulai dilaksanakan sejak usia kehamilan 24-28
minggu. Senam hamil dilakukan tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyakit seperti penyakit jantung, ginjal, penyulit kehamilan (kehamilan
dengan perdarahan, kelainan letak) dan anemia
f. Rekreasi
Tempat hiburan yang terlalu ramai atau penuh sesak lebih baik dihindari,
bnisa menyebabkan jatuh pingsan.
g. Kebiasaan merokok
Merokok atau terus menerus terpapar asap rokok akan membahayakan
bagi kesehatan ibu dan janin, menyebabkan retardasi pertumbuhan
mental dan insiden mortalitas neonates lebih tinggi.
h. Hubungan seksual dengan suami
Ibu dan suami diperbolehkan melakukan hubungan seksual dan
dianjurkan memkai kondom. Tetapi, pada 2 minggu menjelang hari
taksiran persalinan ibu dan suami diharapkan berhenti melakukan
hubungan seksual.
4. Mendiskusikan keluhan-keluhan ibu hamil trimester III
a. Edema Dependen/bengkak
Cara mengatasi:
1) Waktu tidur miring ke kiri dan perut diganjal bantal
2) Jangan berdiri terlau lama
3) Gunakan penyokong/korset

b. Sering kencing
Cara mengatasi:

50
1) Kebutuhan minum dikonsumsi lebih banyak pada siang hari, malam
hari jangan terlalu banyak minum
2) Jangan menahan BAK
c. Hemoroid
Cara mengatasi:
1) Konsumsi makanan tinggi serat
2) Minum air hangat 1 gelas tiap bangun pagi
3) Lakukan senam ringan
4) Mandi berendam air hangat
5) Jangan mengejan saat BAB
d. Konstipasi
Cara mengatasi:
1) Konsumsi makan tinggi serat
2) Minum cairan dingin/panas (terutama saat perut kosong)
3) Lakukan olahraga ringan
e. Sesak nafas
Cara mengatasi:
1) Hindari kerja berat
2) Tidur setengah duduk
3) Latihan pernafasan
f. Nyeri ulu hati
Cara mengatasi:
1) Tidur setengah duduk
2) Hindari kerja berat
g. Varices
Cara mengatasi:
1) Meninggikan kaki sewaktu berbaring/duduk
2) Lakukan senam-senam ringan
3) Istirahat miring ke kiri
h. Sakit kepala
Cara mengatasi:
1) Bangun perlahan dari posisi istirahat
2) Hindari berdiri terlalu lama di tempat yang panas dan sesak
i. Kram tungkai

51
Cara mengatasi:
1) Senam hamil secara teratur
2) Hangatkan kaki dan betis dengan masase
3) Hindari berdiri terlalu lama
j. Nyeri punggung
Cara mengatasi:
1) Hindari kelelahan
2) Hindari penggunaan hak tinggi
5. Menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
a. Perdarahan pada hamil tua
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang
c. Air ketuban keluar sebelum waktunya
d. Gerakan bayi berkurang, atau tidak bergerak
6. Mendiskusikan persiapan yang dibutuhkan saat persalinan (P4K)
a. Penolong persalinan yaitu bidan atau dokter
b. Tempat persalinan yaitu di rumah, di bidan, poskesdes, puskesmas, atau
rumah sakit
c. Pendamping persalinan
d. Kendaraan atau transportasi yang digunakan menuju tempat persalinan
e. Kebutuhan ibu dan janin
7. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan, yaitu :
a. Mules-mules yang teratur timbul semakin sering
b. Keluarnya lender bercampur darah dari jalan lahir
c. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir
8. Menjelaskan Perawatan Bayi
a. Cara merawat tali pusat
b. Cara memandikan bayi
c. Cara menjaga kehangatan bayi
9. Memperbaiki penyuluhan tentang perlunya KB setelah ibu melahirkan agar
jarak dengan anak berikutnya tidak terlalu dekat dan anak yang dilahirkan
berkualitas
a. Metode sederhana : pantang berkala, senggama terputus, metode
amenorhoe laktasi (MAL)
b. Metode efektif

52
1) Pil progestin
Keuntungan : tidak mempengaruhi ASI, tidak mengganggu
hubungan seksual, kesuburan cepat kembali, dapat
dihentikan setiap saat.
Kerugian : gangguan pada haid, peningkatan/penurunan BB,
timbul jerawat dan bulu/rambut di daerah muka.
Kontraindikasi : hamil/diduga hamil, perdarahan pervaginam tanpa
sebab yang jelas dan sering lupa minum pil.
2) Implan
Keuntungan : tidak mengganggu ASI, tidak memerlukan
pemeriksaan dalam, tidak mengganggu senggama,
daya tahan tinggi, dapat digunakan ± 3 tahun.
Kerugian : perdarahan, bercak, hipermenorrhea serta
amenorrhea.
Kontraindikasi : hamil diduga hamil, kantor payudara, mioma uteri,
gangguan toleransi.
3) AKDR dengan progestin
Keuntungan : proteksi selama 1 tahun, tidak berpengaruh pada
ASI, kesuburan segera kembali sesudah AKDR
diangkat, mengurangi nyeri haid dan darah haid,
tidak mengganggu senggama.
Kerugian : diperlukan pemeriksaan dalan dan penyaringan
infeksi genetalia sebelum pemasangan AKDR, KET
relatif tinggi, mahal, resiko terjadi penyakit radang
panggul.
Kontraindikasi : menderita vaginitis, salfingitis, endometritis, riwayat
KET, kanker payudara.

4) Suntikan progestin
Keuntungan : pencegahan kehamilan jangka panjang (DMPA 3
bulan, Depo noristerat 2 bulan), tidak berpengaruh
terhadap ASI, dapat digunakan perempuan lebih dari
35 tahun sampai pre menopause, membantu
mencegah kanker rahim atau KET.

53
Kerugian : siklus haid memanjang/memendek, perda-rahan
banyak/sedikit, perdarahan bercak, tidak haid sama
sekali, kekeringan pada vagina, menurunkan libido
dan timbul jerawat.
Kontraindikasi : kanker payudara, DM, perdarahan pervaginam tanpa
sebab jelas, hamil/diduga hamil.
c. Metode mantap
a) Tubektomi
Keuntungan : tidak ada efek samping jangka panjang, tidak
mengganggu senggama, tidak mengganggu produksi
ASI, mengurangi resiko kanker payudara,
menggunakan teknik pembedahan sederhana.
Kerugian : permanen, rekanalisasi tidak menjamin pulihnya
kesuburan, tidak melindungi terhadap PMS, resiko
KET.
Kontraindikasi : infeksi panggul akut, anemia, trombosis vena dalam,
perdarahan pervaginam tanpa sebab yang jelas,
kanker ginekologik.
b) Vasektomi
Keuntungan : tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu
produksi hormon pria.
Kerugian : tidak melindungi terhadap PMS.
Kontraindikasi : PMS, anemia berat, verikakel besar, parut skrotum.
10. Menganjurkan ibu periksa ulang 2 minggu lagi pada 17 Oktober 2012 atau
sewaktu-waktu bila membutuhkan bantuan

F. Evaluasi
Tanggal 30 Januari 2013 pukul 21.00 WIB

54
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan tentang
- Hasil pemeriksaan
- Kebutuhan dasar ibu hamil
- Keluhan yang sering muncul pada TM III, dan cara mengatasi
- Tanda bahaya kehamilan
- Tanda persalinan
O: Ibu mampu menjelaskan kembali kebutuhan dasar ibu hamil, keluhan yang
sering muncul pada TM III dan cara mengatasi, tanda bahaya kehamilan
dengan minimal kesalahan, serta tanda persalinan.
A: G1P00000, UK 31-32 Minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus
fleksi, posisi puka, preskep, kepala belum masuk PAP, KU ibu dan janin baik,
pengetahuan ibu bertambah tentang perawatan kehamilan TM III.
P : Pada kunjungan ulang 2 minggu lagi tanggal 13 Januari 2013
- Lakukan observasi keadaan umum ibu dan janin
- Peragakan senam hamil dan perawatan payudara
- Motivasi ibu untuk melakukan senam hamil dan perawatan payudara
secara rutin
- Lakukan pemeriksaan kehamilan selanjutnya sesuai keadaan saat itu

Petugas

Siti Nurfala Walida

DAFTAR PUSTAKA

55
Depkes RI.1995.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta:
Depkes RI
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi-Patologi. EGC: Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta
Varney, Helen dkk.2006. Buku Ajar Kebidanan Edisi 4 Vol I. Jakarta:EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta
Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta

56

Você também pode gostar