Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Dadan Ramdani
(3402170512)
Kelas : Manajemen O
Jl. RE Martadinata No. 150 (0265) 776787 Ciamis, Jawa Barat 46251
E-mail : unigal@universitas-galuh.ac.id
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang
bertema :
Ekonomi dengan judul “Analisis Manajemen Pemasaran Bank Syariah”. Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuannya dalam Mata Kuliah
Bahasa Indonesia juga tentang apa yang disajikan penyusun dalam makalah
pengetahuan tentang Ekonomi, yang penyusun sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber.
Penyusun juga mengucapakan terima kasih kepada Dosen Bahasa
Indonesia Ibu Dr.Hj. Aini Kusniawati, M.M. yang telah membimbing penyusun
agar dapat mengerti tentang bagaimna cara penyusunan makalah ini, tidak lupa
juga rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang khususnya rekan-rekan yang
sangat membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan
dari segi kualitas atau kuantitas maupun dari ilmu pengetahuan yang penyusun
kuasai. Oleh karena itu kepada pembaca mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan pembuatan makalah atau karya tulis dimasa
mendatang atas perhatian dan waktunya penyusun ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
Manajemen Pemasaran
Pengertian Manajemen
Pengertian Pemasaran
Pemsaran Syaiah
Loyalitas
BAB 3 Penutupan
Kesimpulan
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
a. Ketuhanan (Rabbaniyah)
Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius. Jiwa
seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang bersifat
ketuhanan merupakan hukum yang adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap
aktivitas pemasaran yang dilakukan. Dengan konsep ini seorang pemasar yang
baik akan sangat berhati-hati dalam setiap pemasarannya dan berusaha untuk tidak
merugikan konsumen. Apabila seorang pemasar hanya berorientasi pada
keuntungan, maka ia dapat merugikan konsumen dengan memberikan janji palsu.
Namun seorang pemasar syariah memiliki orientasi maslahah, sehingga tidak
hanya mencari keuntungan namun diimbangi dengan keberkahan didalamnya.
b. Etis (Akhlaqiyyah)
c. Realistis (Al-Waqi’yyah)
Dalam ilmu marketing kita mengenal konsep klasik Marketing Mix untuk
melakukan penetrasi pasar, yaitu untuk menembus pasar diperlukan bebrapa
strategi terhadap masing-masing komponen yang terdiri atas product (produk),
price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi),
yang dalam perkembangannya telah mengalami penambahan menjadi people
(orang), phisical evidence (bukti fisik), dan process (proses).
2.2.5 Loyalitas
Bank syariah sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa, sangat perlu
meningkatkan loyalitas nasabah dengan pelayanan yang mereka berikan. Bank
syariah saat ini mulai sadar bahwa mudahnya menarik nasabah, namun sulit dalam
membuat mereka menjadi langganan setia. Keadaan pelayanan yang diberikan
saat ini mulai berubah, dilihat dari petugas keamanan, penerima tamu, dan teller
penuh senyum dengan tujuan agar nasabah tetap setia menjadi pelanggan.
Mutu Produk
Produk yang memenuhi spesifikasi, persyaratan konsumen.
Harga yang bersaing
Dengan efisiensi (baik diproduksi maupun di manajemen) dapat
menetapkan harga yang wajar dan kompetitif.
Citra perusahaan
Gambaran informasi tentang citra perusahaan dijaga dengan baik.
a) Faktor produk
1) Kualitas produk
Merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk
produk, sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah untuk dijual dan
dinikmati oleh konsumen.
Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang ditentukan oleh
perbedaan antara nilai yang diterima oleh konsumen dengan harga yang dibayar
oleh konsumen terhadap suatu produk yang diinginkan.
3) Bentuk produk
b) Faktor pelayanan
1) Jaminan
c) Faktor pembelian
1) Pengalaman karyawan
a. Al-wadi’ah (Simpanan)
Al-wadi’ah merupakan titipan atau simpanan pada bank syariah. Prinsip Al
wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan
maupun badan hukum yang harus dijaga dikembalikan kapan saja bila si penitip
menghendaki. Berdasarkan kewenangan yang diberikan, wadi’ah dibedakan
menjadi: (a) wadi’ah ya amanah adalah titipan murni dari pihak penyimpan
yang diberi amanah atau kepercayaan, baik individu maupun badan hukum,
tempat barang yang dititipkan harus dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan,
dan keutuhannya, dan dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki, (b)
wadi’ah yad dhamanah berarti bahwa pihak penyimpan bertanggung jawab atas
segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang atau aset titipan.
c. Bai’ Al-Murabahah
Merupakan jual beli dengan harga asal ditambah keuntungan yang disepakati
antara pihak bank dengan nasabah, dalam hal ini bank menyebutkan harga barang
kepada nasabah yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu
sesuai dengan kesepakatan.
d. Bai’ As-Salam
Dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan memberikan uangnya
ditempat akad sesuai dengan harga barang yang dipesan dan sifat barang telah
disebutkan sebelumnya. Uang yang diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai
penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera.
e. Bai’ Al-Istishna’
Merupakan bagian dari as-salam namun bai’ al istishna biasa digunakan dalam
idang manufaktur. Seluruh ketentuan bai’ al istishna mengikuti ketentuan bai’ as-
salam namun pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.
f. Al-Ijarah (Leasing)
Adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik
objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa
untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
g. Al-Wakalah (Amanat)
Artinya perjanjian pemberian kepercayaan dan hak dari lembagaatau seseorang
kepada pihak lain sebagai wakil dalam pelaksanaan transaksi.
h. Al-Kafalah (Garansi)
Merupakan transaksi penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada
pihak ketiga atau yang tertanggung (makfullahu) untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua (makful’anhu/ashil).
i. Al-Hawalah
Merupakan akad pengalihan utang dari pihak yang berutang kepada pihak lain
yang wajib menanggung atau membayar hutang tersebut.
j. Ar-Rahn
Adalah perjanjian penyerahan barang atau harta nasabah (rahin) kepada bank
(murtahin) sebagai jaminan atau gadai.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan