Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
STRUKTUR :
4. Pengertian protein
a. Protein ketika dihidrolisis oleh asam, seperti asam pekat HCl hasil amino dalam
bentuk hidroklorida mereka.
b. Ketika Protein dihidrolisis dengan alkali menyebabkan hidrolisis asam amino
tertentu seperti arginie, sistein, serin, dll, juga aktivitas optik dari asam amino
yang hilang.
c. Protein yang reaksi dengan alkohol memberikan ester yang sesuai. Proses ini
dikenal sebagai esterifikasi.
d. Asam amino bereaksi dengan amina membentuk amida.
e. Ketika asam amino bebas atau protein dikatakan bereaksi dengan asam mineral
seperti HCl, garam asam terbentuk.
f. Ketika asam amino dalam medium alkali bereaksi dengan banyak asam klorida,
reaksi asilasi berlangsung.
g. Reaksi Sanger adalah Protein bereaksi dengan reagen FDNB untuk
menghasilkan turunan berwarna kuning, asam amino DNB.
h. Tes Folin adalah tes spesifik untuk asam amino tirosin, di mana warna biru
berkembang dengan asam phosphomolybdotungstic dalam larutan alkali karena
kehadiran kelompok fenol.
Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi
tubuh tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat atau
diperoleh dari protein makanan. Contohnya :
Valin ( Val )
Leusin ( Leu )
Isoleusin ( Ile )
Treonin ( Thr )
Metionin ( Met )
Fenilalanin ( Phe )
Arginin ( Arg )
Lisin ( Lys )
Histidin ( His )
Garam logam berat mendenaturasi protein sama dengan halnya asam dan basa.
Garam logam berat umumnya mengandung Hg+2, Pb+2, Ag+1 Tl+1, Cd+2 dan logam
lainnya dengan berat atom yang besar. Reaksi yang terjadi antara garam logam berat
akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang tidak larut (Ophart, C.E.,
2003).
Logam berat juga merusak ikatan disulfida karena affinitasnya yang tinggi dan
kemampuannya untuk menarik sulfur sehingga mengakibatkan denaturasi protein
(Ophart, C.E., 2003).
Ikatan disulfida terbentuk dengan adanya oksidasi gugus sulfhidril pada sistein.
Antara rantai protein yang berbeda yang sama-sama memiliki gugus sulfhidril akan
membentuk ikatan disulfida kovalen yang sangat kuat. Agen pereduksi dapat
memutuskan ikatan disulfida, dimana penambahan atom hidrogen sehingga
membentuk gugus tiol; -SH (Ophart, C.E., 2003).
Ikatan hidrogen terjadi antara gugus amida dalam struktur sekunder protein.
Ikatan hidrogen antar rantai samping terjadi dalam struktur tersier protein dengan
kombinasi berbagai asam amino penyusunnya (Ophart, C.E., 2003).