Você está na página 1de 5

MK : Manajemen Agribisnis

Kelas : A Praktikum 1

ANALISIS USAHA PEMPEK IKAN GABUS


Diajukan sebagi tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Cindy Rayani J3J115057
Feby Vania J3J116102
Heri Irawan J3J116118
Muhammad Syahid Farhan J3J216347
Rachel Savania Yonadi J3J116201
Syarah Alawiyah J3J216285

Dosen:
Ir. Wawan Oktariza, MS.

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS


DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu pemikiran yang wajar pengusaha ingin memperoleh keuntungan yang maksimal.
Namun demikian tidak selamanya suatu usaha dapat memberikan keuntungan seperti yang
diharapkan bahkan dapat mengalami suatu kerugian. Untuk itu diperlukan suatu analisis yang
matang tentang kelayakan suatu usaha yang akan dibangun.

Biaya adalah segala sesuatu yang diinvestasikan, baik berupa uang, tanah dan bangunan,
tenaga kerja, serta aset-aset lainnya yang diperlukan dalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk tertentu. Biaya tersebut dikeluarkan secara kontan (cash) atau
kredit. Besaran biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi akan menjadi acuan dalam
penentuan harga pokok penjualan dan akan mempengaruhi kelayakan usaha.
a. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha , misalnya
biaya beli lahan, pembuatan kandang, peralatan/mesin, dan izin usaha. Biaya investasi
ini diperhitungkan sebagai penyusutan.
b. Biaya Operasional
Biaya operasional dibedakan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost). Biaya tetap
adalah semua biaya yang besarannya tetap sampai batas tertentu walaupun hasil
produksinya berubah. Beberapa komponen biaya yang termasuk biaya tetap ini,
diantaranya sewa lahan dan tenaga kerja. Sementara itu, biaya variabel (tidak tetap)
adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat produksi,
misalnya biaya pembelian bahan baku pengolahan, bahan tambahan pengolahan, tenaga
kerja d.l.l.

1.2 Rumusan Masalah


a. Berapa Kebutuhan biaya investasi yang diperlukan?
b. Berapa Kebutuhan biaya tetap yang diperlukan?
c. Berapa Kebutuhan biaya variabel yang diperlukan?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui kebutuhan biaya investasi yang diperlukan?
b. Mengetahui kebutuhan biaya tetap yang diperlukan?
c. Mengetahui kebutuhan biaya variabel yang diperlukan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Biaya

a. Asumsi Kebutuhan Biaya Investasi Per Periode (Bulan)

Jenis Harga Kuantitas Total Umur Penyusutan


Pengeluaran persatuan (unit) Harga teknis (Rp/ bulan)
(Rp) (Rp) (bulan)
Mesin Giling 3.000.000 1 3.000.000 60 bulan 50.000
Pisau 80.000 4 320.000 36 bulan 8.888,889
Blender 400.000 2 800.000 36 bulan 22.222,222
Baskom 40.000 5 200.000 36 bulan 5.555,556
Kompor Gas 250.000 1 250.000 60 bulan 4.166,667
Talenan 20.000 3 60.000 36 bulan 1.666,667
Alat Kukus 300.000 1 300.000 48 bulan 6.250
Mesin Press 150.000 3 450.000 60 bulan 7.500
Spatula 20.000 4 80.000 24 bulan 3.333,333
Panci 50.000 4 200.000 24 bulan 8.333,333
Meja 250.000 3 750.000 60 bulan 12.500
Serbet 20.000 6 120.000 36 bulan 3.333,333
Kulkas 2.000.000 1 2.000.000 60 bulan 33.333,333
Total Biaya 8.530.000 167.083,333
Investasi

b. Asumsi Kebutuhan Biaya Tetap Per Periode (Bulan)

Jenis Pengeluaran Kuantitas Satuan Harga (Rp) Total Harga


(unit) (Rp)

Sewa gedung 1 Bulan 1.500.000 1.500.000


Penyusutan alat- Bulan 167.083,333 167.083,333
alat
Gaji Karyawan 2 Bulan 600.000 1.200.000
Bag. Prod
Gaji Karyawan 1 Bulan 500.000 500.000
Bag. Pemas
Biaya tak terduga Bulan 300.000 300.000
Total Biaya 3.667.083,333
Tetap

c. Asumsi Kebutuhan Biaya Variabel Per Periode (Bulan)

Jenis Pengeluaran Harga per Jumlah Pemakaian Total Harga


unit sebulan (26 (Rp)
hari)

Tepung Tapioka 7.500 10 Kg X 26 1.950.000


Ikan Gabus 45.000 8 Kg X 26 9.360.000
Bahan Penyedap 500 10 Sachet X 26 130.000
Cuka 20.000 1L X 26 520.000
Asam Jawa 15.000 0,5 Kg X 26 195.000
Gula Merah 16.000 0,5 kg X 26 208.000
Ebi 35.000 0,1 Kg X 26 91.000
Cabe rawit 50.000 0,25 Kg X 26 325.000
Bawang putih 20.000 0,25 Kg X 26 104.000
Garam 16.000 0,5 Kg X 26 208.000
Mentimun 10.000 1 Kg X 26 260.000
Listrik 15.000 X 26 390.000
Gas 20.000 X 26 520.000
Plastik 12.000 X 26 312.000
Total Biaya 14.573.000
Variabel

d. Total Biaya (Total Cost) = Total fix cost + Total Variabel cost
= 3.667.083,333 + 14.573.000
= Rp 18.240.083,333

2.2 Analisis Usaha

a. Keuntungan (𝝅 =TR- (TFC+ TVC)


Asumsi penjualan berdasarkan target adalah 200 pcs dengan harga 5000 per pcsnya.
Dengan harga tersebut maka maka Total Pendapatannya adalah
(P x Q ) = 200 pcs x Rp 5000 x 26 hari
= Rp 26.000.000
Maka Keuntungan (𝜋 )yang diperoleh adalah (TR- TC)
= Rp 26.000.000 - Rp 18.240.083,333
= Rp 7.759.916,667

b. Revenue Cost = TR/ TC


= Rp 26.000.000/ Rp 18.240.083,333
= 1,425
Artinya dalam mengeluarkan biaya sebesar 1, menghasilkan penerimaan sebesar
1,425 atau pendapatan sebesar 0,425.

Jika nilai R/C ratio lebih bedar dari satu maka usaha tersebut layak. Sebaliknya jika
nilai R/C ratio kurang dari satu maka usaha tersebut tidak layak. Maka, hasil analisa
diatas merupakan bahwa nilai R/C ratio 1,425 > 1 berarti usaha tersebut layak.

c. Payback Periode = (Investasi/ 𝜋 ) x periode


= (8.530.000/ 7.759.916,667) x 1 bulan
= 1,009
Waktu yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran diawal atau investasi adalah
selama 1,009 bulan atau 1 bulan 31 hari.

d. BEP (Rp) = TFC/ (1-(VC/P.Q)


= 3.667.083,333/ 1-(14.573.000/ (5.000 x 200 x 26))
= Rp 8.528.100,77 atau Rp 8.528.101
e. BEP (unit) = TFC/ (P – AVC)
= 3.667.083,333/ (5.0000 – 2.802,5)
= 1669 unit atau pcs

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Dalam analisis usaha pempek ikan gabus yang telah dilakukan diketahui bahwa modal
yang diperlukan sebesar Rp 18.240.083,333.
b. Keuntungan usaha yang diperoleh selama 1 bulan operasi adalah Rp 7.759.916,667
c. Usaha yang dijalankan layak, karena analisis r/c rasionya adalah 1,45
d. Waktu yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran diawal atau investasi adalah
selama 1,009 bulan atau 1 bulan 31 hari.
e. Usaha tersebut akan mencapai BEP jika penjualan mencapai 1669 pcs atau
pendapaytan sebesar Rp 8.528.101.

3.2 Saran
Demi kelancaran usaha untuk jangka waktu panjang usaha pempek ikan gabus tersebut
sebaiknya cepat memproses adanya cap halal dalam produk, karena dewasa ini masyarakat
lebih mementingkan produk yang berpredikat halal atau terjamin halal dari MUI berhubung
di Negara Indonesia mayoritas beragama Islam. Dengan ini masyarakat akan lebih percaya
akan kualitas pempek ikan gabus tersebut selain mendapatkan cap jaminan dari Dinas
Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

-. 2017. Peluang Bisnis Pempek dan Analisis Usahanya. [Internet]. [ diunduh pada 2017 Des
18]. Tersedia Pada: http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-pempek-dan-analisa-
usahanya.html

Você também pode gostar