Você está na página 1de 3

Kelompok 1 : Devina Danayanti (1607532120)/ I Gusti Ayu Agung Yustika Nanda

(1607532136)/ Putu Venny Yunita (1607532142)/ Anak Agung Mas Prabha Iswara
(1607532152)
ASET
Definisi
1. IAI: Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
2. FASB: Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu.
3. AASB: Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity
as a result of past transaction or other past events.
4. APB: Assetseconomic resources of an enterprise that are recognized and measured in
conformity with generally accepted accounting principles. Assets also include certain deferred
charges that are not resources but that are recognized and measured in comformity with
generally accepted accounting principles.
Pengakuan : Aset diakui jika 1) besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan
diperoleh perusahaan, dan 2) aset tersebut mempunyai atribut pengukuran yang reliabel.
Pengukuran
1. Exit Value (Exchange Output Value), mendasarkan pengukuran pada nilai keluaran artinya atas
jumlah kas (rupiah) atau penghargaan lainnya (non kas) yang diterima suatu unit usaha apabila
suatu aktiva atau potensi jasa yang keluar dari perusahaan karena penjualan atau suatu pertukaran
a. Discounted future expected cash receipts or service potentials (penerimaan kas atau potensi
jasa masa depan yang didiskontokan)
b. Current output price (COP), harga keluaran sekarang
c. Current cash equivalent (CCE), setara kas masa berjalan
d. Liquidation value (LV), Adalah dasar pengukuran yang serupa dengan COP atau CCE yaitu
penilaian dengan menggunakan harga keluaran, yang berbeda adalah dalam hal kondisi
pasarnya, yaitu menggunakan harga penjualan dalam keadaan likuidasi.
2. Entry Value (Exchange Input Value), Metode pengukuran ini mendasarkan pengukuran pada
ukuran masukan, yang menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya yang dibayarkan
ketika aktiva atau manfaat yang diperoleh perusahaan dalam suatu pertukaran.
a. Historical cost, diukur dengan pembayaran yang dilakukan di masa lalu atau yang harus
dilakukan di masa yang akan datang untuk memperoleh barang atau jasa atau pembayaran
yang harus dilakukan untuk memperoleh atau memproduksi suatu barang termasuk
didalamnya semua jasa yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva sampai dalam kondisi siap
digunakan.
b. Current input cost (biaya masa berjalan), merupakan harga pertukaran yang harus dikeluarkan
saat ini untuk memperoleh aktiva yang sama dan pertukarannya. Harga ini merupakan harga
yang diperoleh dari pasar tempat perusahaan membeli barang atau jasa (pasar input) bukan
tempat menjual (pasar output).
c. Discounted future cost (biaya masukan masa depan yang didiskontokan), merupakan nilai
sekarang pengorbanan ekonomik di masa yang akan datang seandainya potensi aktiva
tersebut tidak diperoleh di masa sekarang.
d. Standard cost (biaya standar), yaitu dengan dasar berapa biaya yang seharusnya menurut
asumsi tertentu, berdasarkan biaya standar yang diterapkan dalam keadaan produksi pada
tingkat efisiensi dan kapasitas tertentu.
Penyajian
1) Aset disajikan disisi debit atau kiri dalam neraca berformat akun atau di bagian atas dalam neraca
berformat laporan, 2) aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan tetap, 3) aset diurutkan penyajiannya
atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama, 4)
kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos pos tertentu harus diungkapkan.
Pertanyaan : apakah akumulasi depresiasi termasuk dalam asset karena dicatat disisi debit bersamaan
dengan asset ?
Kelompok 1 : Devina Danayanti (1607532120)/ I Gusti Ayu Agung Yustika Nanda
(1607532136)/ Putu Venny Yunita (1607532142)/ Anak Agung Mas Prabha Iswara
(1607532152)

LIABILITAS
Definisi
IAI mendefinisikan kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. FASB mendefinisi kewajiban adalah
pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan
sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/menyerahkan jasa
kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Pengakuan
Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan, baik yang bersifat legal maupun
equitable, bagi perusahaan untuk melakukan pengorbanan manfaat ekonomis di masa datang.
Pengorbanan manfaat ekonomis dapat berupa penyerahan aset, pemberian jasa atau
kombinasi antar keduanya. Kriteria pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam
rangka memenuhi karakteristik kulalitatif informasi sehingga elemen statemen keuangan
hanya dapat diakui bila kriteria definisi, keberpautan, keterladanan, dan keterukuran
dipenuhi. Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan berkaitan dengan saat atau apa yang
menandai bahwa kewajiban telah mengikat sehingga suatu kewajiban dapat diakui. Kam
mengajukan empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu:
1. Ketersediaan dasar hukum
2. Keterterapan konsep dasar konservatisma
3. Ketentuan substansi ekonomik transaksi
4. Keterukuran nilai kewajiban
Pengukuran
Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur cukup pasti. Pengukuran yang paling
objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan
(measured consideration) dalam transaksi-transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah
pengorbanan ekonomik masa datang. Nilai sekarang suatu kewajiban adalah sebesar
discounted amount payable in future. Karena umumnya saat jatuh tempo dekat, kewajiban
seringkali dicatat sebagai nilai nominalnya. Jika suatu kewajiban dapat dilunasi dengan lebih
dari satu cara, maka nilai yang dipakai adalah discounted value alternatif yang terendah.
Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan
dengan penyajian aset. PSAK No. 1 (Pasal 39) menggariskan bahwa aset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Ini
berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan.
Dari segi urutan perlindungan dan jaminan, utang yang dijamin pada umumnya disajikan
lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa dalam hal terjadi likuidasi utang ini harus dibayar
lebih dahulu. Juga, dari sudut urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih dahulu daripada
ekuitas

Pertanyaan : apa yang dimaksud liabilitas diakui pada saat keharusan ?


Kelompok 1 : Devina Danayanti (1607532120)/ I Gusti Ayu Agung Yustika Nanda
(1607532136)/ Putu Venny Yunita (1607532142)/ Anak Agung Mas Prabha Iswara
(1607532152)

EKUITAS

Definisi
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan ekuitas sebagai berikut, ekuitas adalah hak
residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
2. Menurut FASB dalam SFAC No. 6 menjelaskan “Equity or net asset is the residual
interest in the assets of an entity that remains after deducting its liabilities.”
3. Menurut FASB Ekuitas atau aset bersih adalah hak residual dalam aset suatu entitas yang
tersisa setelah dikurangi dengan liabilitas.

Pengakuan
Tujuan pelaporan ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang
berkepentingan tentang efisiensi dan kepengurusan manajemen, tujuan lainnya menyediakan
informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya.
Pengakuan ekuitas mengikuti dari pengakuan aktiva dan kewajiban.

Pengukuran
Ekuitas dapat diukur dengan menggunakan persamaan, yaitu Ekuitas = Aktiva – Liabilitas

Penyajian
Secara umum, urutan penyajian kewajiban dan ekuitas dalam neraca sebenarnya
menggambarkan urutan perlindungan dalam kondisi perusahaan mengalami defisit dan dalam
kondisi perusahaan dilikuidasi. Dari sudut urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih
dahulu daripada ekuitas.

Pertanyaan : apa yang dimaksud hak residual perusahaan dan kenapa ekuitas dapat dikatakan
sebagai hak residual dari perusahaan ?

Você também pode gostar