Você está na página 1de 5

PENATALAKSANAAN ANGINA

PECTORIS
Nomor : 801/SOP.PS/2016/
A.VII.2.1.1/009
DinKes. Kab. SOP Terbit ke : UPTD
Rokan Hilir No.Revisi : Puskesmas Sedinginan
Tgl.Diterbitkan : 09 Mei 2016
Halaman : 1/4

Ditetapkan Kepala UPTD TTD : Drg. Cahaya Purnamasari, M.Kes


Puskesmas Sedinginan NIP. 197701132006042009

1. Pengertian Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang
khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar
kelengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas
dan segera hilang bila aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis angina pectoris dan melakukan
pengobatan angina pectoris.
3. Kebijakan  Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati pasien
angina pectoris.
 Dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan pasien angina pectoris harus
mengikuti langkah –langkah dalam SOP Angina pectoris
4. Referensi  PanduanPraktikKlinikBagiDokter Di FasilitasPelayananKesehatan Primer,
Edisi I, 2013, Hal 219-224.
 Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 440-441.
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan keluhan
utama pada pasien (nyeri dada), petugas menanyakan letak nyeri, kualitas
nyeri, apakah nyeri berhubungan dengan aktivitas, dan lamanya serangan.
c. Petugas menanyakan apakah nyeri disertai keringat dingin, mual, muntah,
sesak dan pucat.
d. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu (DM, hipertensi, riwayat
penyakit jantung, dislipidemi, konsumsi alcohol, danmerokok).
e. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan pada pasien
f. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda vital
(nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan).
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepalasampai kaki
h. Petugas melakukan pemeriksaan auskultasi pada jantung apakah terdapat
derap atrial atau ventrikel dan mumur sistolik di daerah jantung. Petugas
memeriksa denyut jantung apakah meningkat, menurun atau dalam batas
normal. Petugas melakukan perkusi jantung untuk menemukan ada tidaknya
pembesaran jantung.
i. Petugas melakukan pemeriksaan pada ekstermitas bawah ada piiting oedem
atau tidak
j. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
k. Petugas membuat permintaan pemeriksaan EKG, X FotoThorak PA-Lateral,
dan laboratorium darah rutin, kolesterol, trigliserid dan gula darah.
l. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan EKG, laboratorium dan
Radiologi
m. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada petugas EKG, laboratorium
dan Radiologi
n. Petugas menerima hasil EKG, laboratorium, dan radiologi. Pada gambaran
EKG apa ditemukan adanya ST depresi, ST elevasi, T inverted atau tanda-
tanda infrak miokard lama. Pada gambaran radiologi apakah ditemukan
perbesaran jantung atau kalsifikasi aorta. Pada laboratorium temukan faktor-
faktor penyebab seperti hiperkolesterol, dilipidemia datu peningkatan kadar
gula darh.
o. Petugas menegakkan diagnosa angina pectoris yang didapat dari gejala,
pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
p. Petugas menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu dirawat di
puskesmas
q. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang akan
dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien
r. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan angina pectoris:
 Terapi farmakologi:
 Nitrat dikombinasikan dengan β-blocker atau Calcium Chanel
Blocker (CCB) non dihidropiridin yang tidak meningkatkan heart
rate (diltiazem)
 Nitrat 10 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 10 mg peroral
 Beta bloker
-Propanolol 20-80 mg dalam dosis ter bagi atau
-Bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam
 CCB, dipakai bila Beta Bloker merupakan kontraindikasi
-Diltiazem 30 mg (3-4 kali sehari)
 Antiplatelet
 Apirin 160-320 mg sekali sehari minum pada akut
 Oksigenasi dimulai 2L/menit
 Terapi non farmakologi:
 Modifikasi gaya hidup: mengontrol emosi, mengurangi kerja yang
berat dimana membutuhkan banyak oksigen dalam aktivitasnya.
 Melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makanan
berlemak, menghentikan konsumsi rokok dan alcohol, menjaga
berat badan, mengatur pola makanan, dan melakukan olah raga
ringan secara teratur
s. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada keluarga
pasien. Petugas mengedukasi keluarga pasien bahwa angina
pectorisumumnya prognosis baik jika dilakukan dini dan tepat.
t. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose dan terapi
kedalam rekam medik
u. Petugas menandatangani rekam medic
6. Unit Terkait  Catatan Medik,
 Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep
7. Distribusi  Rawat Inap,
 IGD
 Laboratorium,
 Apotik
8. Rekaman
Historis
No Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Você também pode gostar