Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KEBUTUHAN CAIRAN
Jumlah cairan tubuh pada individu dewasa dengan berat badan 70 kg adalah
sekitar 42 kg (60% x 70 kg). proporsi cairan ini dapat berubah –ubah
bergantung pada kondisi. Beradasarkan usia , didapatkan bahwa kompartemen
cairan berubah-ubah setiap saat.
c. Volume darah
Darah terdiri atas cairan ekstraseluler (cairan plasma) dan cairan intraseluler
(cairan dalam sel darah merah). Akan tetapi, darah dianggap sebagai
kompartemen yang terpisah karena terdapat dalam ruang tersendiri. Volume
darah penting artinya bagi sirkulasi cairan tubuh lainnya.
c. Iklim
Normalnya, individu yang tinggal dilingkungan yang iklimnya tidak terlalu
panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrim melalui kulit
dan pernapasan. Cairan yang keluar umumnya tidak dapat diobservasi
sehingga disebut kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water
loss , IWL) besarnya IWL pada setiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh
suhu lingkungan, tingkat metabolism, dan usia.
Total asupan dan haluaran pada keadaan normal dan saat beraktivitas
I&O Normal Aktivitas
Asupan (I)
Cairan dari makanan 2100 ?
Cairan dari metabolism 200 200
Total 2300 ?
Haluaran (O)
Insensible water loss kulit 350 350
Insensible water loss paru 350 650
Keringat 100 5000
Feses 100 100
Urine 1400 500
total 2300 6600
e. Stress
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat
stress, tubuh mengalami penignkatan metabolsime seluler, penignkatan
konsentrasi glukosa darah dan glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan
retensi air dan natrium.
f. Penyakit
Trauma pada jaringan dapat meyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit
dari sel/jaringan yang rusak (mis. Luka robek atau luka bakar).
1.4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada system kebutuhan cairan
a. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal,
gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik.
Mekanisme kompensasi pada hipovolemik adalah peningkatan rangsangan
saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung, dan
tekanan vaskuler), rasa haus, serta pelepasan hormone ADH DAN
aldosteron. Hipovolemia yang berlangsung lama dapat menimbulkan gagal
ginjal akut.
Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan
mental, konstipasi dan oliguri, penurunan tekanan darah, denyut jantung
meningkat.
b. Hipervolemia
Adalah penambahan atau kelebihan volume CES yang dapat terjadi pada
saat keadaan berikut ini :
Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi matrium dan air.
Kelebihan pemberian cairan.
Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
Gejala : sesak napas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat,
asites, edema, adanya ronkhi, kulit lembap, distensi vena leher, dan irama
gallop.
c. Edema
Edema adalah kelebihan cairan dalam ruang interstisial yang terlokalisasi.
Edema dapat terjadi karena hal-hal berikut ini :
Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler akibat penambahan volume
darah.
Peningkatan permeabilitas kapiler seperti pada luka bakar dan infeksi .
Penurunan tekanan plasma onkotik, penurunan tekanan onkotikkarena
kadar protein plasma rendah seperti karena malnutrisi, penyakit ginjal,
dan penyakit hati.
Bendungan aliran limfe mengakibatkan aliran terhambat sehingga cairan
masuk kembali ke kompartemen vaskuler.
Gagal ginjal di mana pembuangan air yang tidak adekuat menimbulkan
penumpukan cairan dan reabsorbsi natrium yang berlebihan sehingga
tertahan pada intestisial.
II. Rencana Asuhan Klien dengan gangguan kebutuhan cairan
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan
a. Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parentral).
b. Tanda umum masalah elektrolit.
c. Tanda kekurangan dan kelebihan cairan.
d. Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan
elektrolit.
e. Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat menganggu status
cairan
f. Status perkembangan seperti usia atau situasi sosial
g. Factor psikologis seperti perilaku emosional yang menganggu
pengobatan.
b. Keadaan Umum
1) Pengukuran TTV seperti nadi, tekanan darah, suhu dan pernafasan,
2) Tingkat kesadaran
Berhubungan dengan :
a. Berkeringat secara berlebihan
b. Menurunnya intake oral
c. Operasi
d. Pembatasan cairan
Data yang ditemukan :
a. Rencana operasi
b. Berkeringat banyak
c. Berat badan tidak stabil
d. Intake makanan dan cairan tidak adekuat
e. Rasa haus yang berlebihan
Berhubungan dengan :
a. Kehilangan cairan secara berlebihan
b. Berkeringat secara berlebihan
c. Menurunnya intake oral
d. Diare
e. Penggunaan deuretik
f. Pendarahan
g. Keadaan hipermetabolisme
2.3 Perencanaan
2.3.1 Tujuan dan criteria hasil
tujuan yang diharapkan adalah mempertahankan adekuatnya kebutuhan
cairan yang ditandai :
a. pasien menunjukkan upanya untuk memenuhi kebutuhan cairan
b. berat badan stabil
c. mukosa mulut lembab
d. intake makanan dan cairan adekuat untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
e. turgor kulit baik
f. tidak ada rasa haus yang berlebihan
g. output urin sesuai intake cairan
h. tidak ada edema atau dehidrasi
i. berat jenis urine dalam batas normal
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika