Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
(UMPAR)
2012
ANALISA TINGKAT KEBUTUHAN DAN
DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA BTN PEPABRI
DAN BTN BUKIT PARE PERMAI KOTA PEREPARE
Skripsi
Program studi
Teknik Sipil
Kepada
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini, yang
penghargaan setinggi – tingginya kepada Bapak H. HAKZAH, S.T, M.T dan
HAMKA WAKKANG, S.T, M.T selaku dosen pembimbing kami yang telah
banyak membantu dengan ikhlas mulai awal hingga selesainya tugas akhir
ini.
yang kami hadapi namun berkat ketabahan dan bimbingan, dorongan serta
bantuan kepada semua pihak penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
kepada :
1. Kedua orang tua kami serta saudara – saudara kami yang tercinta
Muhammadiyah Parepare
Muhammadiyah Parepare
proses belajar.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami mendapat pahala yang
tetap kami harapkan dari semua pihak demi untuk kesempurnaan tugas akhir
ini. Semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua
Parepare, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBARAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Maksud dan tujuan Penulisan 3
D. Pokok Bahasan dan Batasan Masalah 4
E. Sistematika Penulisan 5
BAB V PENUTUP 64
A. Kesimpulan 64
B. SARAN 66
DAFTAR PUSTAKA 67
LAMPIRAN 69
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR TABEL
Parepare 52
DAFTAR GAMBAR
6. Lokasi Penelitian 33
4 Data-Data PDAM 96
PENDAHULUAN
bersih dan sehat di perlukan air bersih yang cukup. Tingkat Pemakaian air
bersih, tergantung perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Makin
satu contoh pada BTN Bukit Pepabri dan Pare Permai Kota Parepare.
Masyarakat di BTN tersebut setiap tahun selalu resah akan kekurangan air
bersih.
Sumber air bersih di BTN Pepabri dan Bukit Pare Permai Kota Parepare
bersumber dari air permukaan yang dikelolah oleh Perusahaan Daerah Air
Parepare masih kekurangan akan air bersih, hal ini disebabkan oleh
tersebut menimbulkan suatu kesulitan dimana air bersih yang tersedia tidak
sumberdaya daya air, baik sumberdaya air hujan, air permukaan maupun
kurangnya perencanaan akan dimensi pipa dan tekanan pipa yang terjadi di
kehilangan air yang terjadi pada jaringan semakin tinggi. Hal ini mendorong
B. Rumusan Masalah
1. Berapa banyak jumlah penduduk di BTN Pepabri dan Bukit Pare Permai
dan Bukit Pare Permai dibandingkan dengan debit air bersih dari PDAM
Kota Parepare?
Hazem Williams?
Pepabri dan Bukit Pare Permai Kota Parepare dari tahun 2011 sampai
dengan 2020
dan Bukit Pare Permai Kota Parepare dari tahun 2011 sampai dengan
2020
3. Menganalisis diameter pipa dan tekanan pipa di BTN Pepabri dan Bukit
yang bila ditinjau secara keseluruhan akan mencapai masalah yang terlalu
kususnya air yang dikelolah oleh PDAM Kota Parepare untuk daerah BTN
Pepabri dan Bukit Pare Permai Kota Parepare, maka dibuat pokok bahasan
2. Perkiraan tingkat kebutuhan air bersih BTN Bukit Pare Permai Kota
2. Konstruksi reservoir
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakng masalah, maksud dan tujuan penulisan,
sistematika penulisan.
Dalam bab ini diuraikan gambaran umum daerah perencanaan dari objek
tekanan pipa untuk BTN Pepabri dan Bukit Pare Permai Kota
Parepare.
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Umum
Air merupakan hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, untuk
produksi berbagai barang industri, serta untuk produksi makanan dan serat
dunia dan menjadi faktor penting dalam rekreasi. Sumber daya yang
berharga sekalipun dapat menjadi bahaya, demikian pula air yang berlebihan
yang akan dibutuhkan di masa yang akan mendatang. Sistem penyediaan air
layanan.
2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang higenis atau sehat
terhadap air bersih mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut berasal
untuk merubah sifat-sifat suatu zat, agar mendapatkan air bersih yang
maka semakin besar pula tingkat kebutuuhan air bersih dalam masyarakat
tersebut.
1. Angka kelahiran
2. Angka kematian
3. Migrasi
perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang, dan jumlah sarana
harus dihitung berapa berapa total kebutuhan domestik dan berapa total
kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik kita hitung, kemudian kita
ditetapkan.
B. Sumber Air
Air adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Air bersih mutlak dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup, tak
memerlukan air bersih yang layak dikonsumsi. Untuk kebutuhan air bersih,
sumber air baku yang dapat dimanfaatkan oleh manusia meliputi tiga unsur,
yaitu :
Potensi jenis sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air
1. Mata air
2. Air tanah atau sumur artesis
3. Air danau
4. Air sungai
5. Air hujan
d. Jarak yang ekonomis yang dalam hal ini adalah lokasi sumber air
e. Pemanfaatan lain dari sumber air selain untuk air minum sesuai
Faktor debit air sumber yang diperuntukkan bagi pemenuhan akan air
syarat-syarat berikut :
b. Debit minimum air sumber pada musim kemarau jauh lebih besar dari
perencanaan dan debit minimum air sumber yang tidak boleh diambil
air minum
d. Pemanfaatan lain dari sumber yang bersangkutan selain untuk air
Kualitas air sebagai sumber air baku untuk kebutuhan air bersih yang
air yang terbatas ditinjaun dari segi kualitas, ada beberapa hal yang perlu
4. Kuantitas (Debit)
dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat
dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun
musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus
tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air
tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi
air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas
Karena itu, diperlukan pada waktu yang tidak ditentukan. Karena itu,
0,6–1,2 m/dt. Ukuran pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan
dan juga tekanan dalam sistem harus tercukupi. Dengan analisis jaringan
dalam arti dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap saat.
Untuk menjaga tekanan akhir pipa di seluruh daerah layanan, pada titik
jenis pipa, diameter pipa, dan jarak jalur pipa tersebut. rendah adalah 5
untuk diperhatikan adalah sisa tekanan air. Sisa tekanan air tersebut
paling rendah adalah 5 mka (meter kolom air) atau 0,5 atm (satu atm =
m. Angka tekanan ini harus dijaga, idealnya merata pada setiap pipa
Tekanan juga dijaga agar tidak terlalu rendah, karena jika tekanan
1. Metode Aritmetik
2. Metode Geometrik
prinsip sebagai dasar dalam menentukan metode mana yang akan dipakai
sebagai berikut :
- Ekonomis.
1. Metode Aritmatika
penduduk awal.
- Dilihat dari prinsip keamanan, metode ini dapat dikatakan tidak aman.
jumlah debit air bersih yang dibutuhkan relative kecil. Sehingga apabila
terjadi kemarau yang panjang, debit air yang tersedia tidak lagi
[( ] x 100%
1
Pt
r= Po ) t
−1 ………………………… (2)
2. Metode Geometrik
Metode Geometrik merupakan cara untuk mengetahui pertumbuhan
mencukupi.
penduduk awal
Pt = Po ( 1 + r)t ………………………………(3)
berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Tingkat kesehatan
3. Tingkat ekonomi
4. Keadaan iklim
kebutuhan air bersih pada lokasi penelitian yang akan datang, baik untuk
perkotaan lainnya. Agar pada masa yang akan datang debit air bersih masih
1. Domestik
Biasanya rumah permanen menggunakan lebih dari 5 jenis kran air, yaitu
1. kran bak mandi, kran bath tub, kran cuci piring, kran wastafel, kran
yaitu kran bak mandi, kran cuci piring, dank ran taman.
sebagai berikut:
bersih.
Dimana :
(liter/orang/hari)
2. Non Domestik
Kebutuhan air untuk keperluan Non Domestik meliputi kebutuhan :
a. Instansi/Kantor
kebutuhan airnya :
b. Sekolah
- Keperluan WC
- Keperluan Laboratorium
Kebutuhan air untuk sekolah tergantung dari jumlah guru dan murid
c. Tempat Ibadah
Kebutuhan air akan tempat ibadah tergantung dari jumlah
dan pemanfaatan air juga semkain tinggi. Oleh karena itu perlu
air rata-rata per orang setiap hari, dapat kita lihat pada tabel 1 berikut
ini.
sehari (liter)
Kelg.pasien : 160ltr
tinggi
per hari
Sumber: (Soufyan Moh. Noerbambang & Takeo Morimura, 2005)
(5)
Dimana :
3. Kehilangan Air
- Jenis pipa
- Bencana alam
adalah tekanan yang memenuhi dan tersedianya air yang cukup, agar
kebutuhan.
dapat dilihat pada Standar yang ditetapkan oleh Cipta Karya berikut ini
Total 10
menjadi laluan ke suatu lubang tertentu yang dapat datang dari beberapa
rangkaian. Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil terdapat pada
sistem jaringan distribusi air minum. Sistem jaringan ini merupakan bagian
yang paling mahal dari suatu perusahaan air minum, oleh karena itu harus
efisien.
Apabila suatu saluran pipa terdiri dari pipa-pipa dengan ukuran yang
adalah L1, L2, L3;D1, D2, D3; dan f1, f2, f3.
Jika beda tinggi muka air kedua kolam diketahui, akan dicari besar
garis tenaga. Seperti terlihat dalam Gambar 1 garis tenaga akan menurun ke
arah aliran. Kehilangan tenaga pada masing-masing pipa adalah hf1, hf2,
ianggap bahwa kehilangan tenaga sekunder cukup kecil sehingga
dan hf3. D
diabaikan.
3. Pipa bercabang
Weisbach karena koefisien Chw nya yang tidak berubah tehadap bilangan
Dimana:
CHW = koefisien Hazen Williams
atau fluida mempunyai kekentalan, dan dinding pipa tidak licin sempurna.
Pada dinding yang mendekati licin yang sempurna, masih pula terjadi
Triatmadja, 2007)
hf(major) = ( π
4(0,2785 )x L
D1,17
x ( )
V
C HW
1,85
………………………. (7)
dimana :
hf(major) = Kehilangan energy utama (m)
Williams.
Williams yaitu :
R = Jari-jari hidrolik
S = Slope
sehingga terjadi turbulensi. Demikian pula jika terjadi air harus melalui
juga akan terjadi jika air harus melalui katub. Seperti diketahui, katup
Pada kondisi lain, saat pipa sangat panjang, kehilangan energy minor
enrgi utama.
Adapun persamaan kehilangan energy minor dapat ditulis sebagai
berikut :
Q2
hf(minor) = K . …………………………….. (9)
2 A2 g
atau
V2
hf(minor) = K . 2g
……………………………. (10)
dimana :
K 0,5 0,48 0,41 0,40 0,36 0,29 0,21 0,13 0,07 0,01 0,00
Dimana :
θ = Sudut Belokan
Hazen dan Williams tidak memberi harga CH yang pasti untuk pipa
PVC, akan tetapi dari grafik yang dibuatnya, dapat diliat bahwa untuk pipa
ntuk
PVC harga CH berkisar 140 - 150, dengan anggapan bahwa harga CH u
pipa PVC adalah lebih besar dari pipa-pipa dan material lainnya. Grafik
METODE PENELITIAN
B T
Gambar 7. Detail Lokasi Penelitian BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare
pelayanan eksisting.
Pete layanan jaringan pipa ekstensi diperoleh dari Perusahaan Daerah Air
Pn = Po x ( 1 + r x n )
Jadi total jumlah penduduk di BTN Pepabri dan Bukit Pare Permai adalah :
= 1414 + 827
= 2241 Jiwa
tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 1,46 persen. Laju
menempati urutan kedua yakni sebesar 39.090 jiwa, tetapi laju pertumbuhan
segi jumlah penduduk, yakni sebesar 32.353 jiwa, tapi dari segi laju
Po = 2241 Jiwa
r = 1,19 %
n = 10
Jadi :
= 2508 Jiwa
Pn = Po x ( 1 + r ) n
Dimana : Po = 2241
r = 1,19%
n = 10 tahun
= 2522 Jiwa
maka kita harus memilih metode mana yang memperoleh hasil memenuhi
prinsip-prinsip perencanaan, Selain dari segi prinsip-prinsip perencanaan,
metode Geometrik, diperoleh jumlah penduduk BTN Pepabri dan BTN Bukit
Pare Permai tahun 2020 adalah 2522 Jiwa. Untuk tahun 2011 s/d 2020 dapat
Tabel 7. Jumlah Penduduk BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
adalah
Dimana :
makaian air
sehari (liter)
Kelg.pasien : 160ltr
tinggi
Total 10
Dimana :
Yn = 2241
= 17.928 liter/hari
= 17,928 m3/hari
= 0,21 liter/detik
Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai tahun 2011 adalah 0,21 liter/detik
digunakan adalah :
Dimana :
= 1400 liter/hari
= 1,4 m3/hari
= 300 liter/hari
= 0,3 m3/hari
= 85 liter/hari
= 0,085 m3/hari
= 0,0001 liter/detik
= 25 liter/hari
= 0,025 m3/hari
= 0,0003 liter/detik
Jadi, jumlah Kebutuhan Air Non Domestik (KAND) pada BTN Pepabri dan
penduduk di BTN Pepabri dan Pare Permai sebesar 2241 jiwa. Dengan data
Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai pada tahun 2018, maka kita
Dimana :
= 0,2104 liter/detik
Jadi total kebutuhan air yang diperlukan masyarakat BTN Pepabri dan
BTN Bukit Pare Permai pada tahun 2011 adalah 0,2104 liter/detik.
Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel 10 dan 11. Analisa Rencana
Proyeksi Kebutuhan air bersih pada BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare
Permai.
Tabel 8. Analisa Rencana Proyeksi Kebutuhan Debit Air Bersih
Jumlah
N Tahu KAD KAND TKA
Penduduk
o n
( Jiwa ) ( liter/detik) ( liter/detik) ( liter/detik)
1 2011 2241 0,2100 0,0004 0.2104
2 2012 2294 0.2149 0,0004 0.2153
3 2013 2322 0.2175 0,0004 0.2179
4 2014 2350 0.2202 0,0004 0.2206
5 2015 2378 0.2229 0,0004 0.2233
6 2016 2406 0.2255 0,0004 0.2259
7 2017 2434 0.2281 0,0004 0.2285
8 2018 2463 0.2308 0,0004 0.2312
9 2019 2493 0.2336 0,0004 0.2340
10 2020 2522 0.2363 0,0004 0.2367
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 9. Diameter pipa distribusi yang digunakan dari sumber air ke BTN
Tabel 10. Data kebutuhan air yang didistribusi kekecamatan ujung kota
Parepare
1 Kelurahan Labukkang 15
4 Kelurahan Lapadde 15
5 Kelurahan mallusetasi 15
Total 80
Dik :
1. Debit : 15 liter/detik
0,54
Q = 0,2785.C.D2,63. ( 112−109
2500 )
D = ( 0,015
1,10579 ) 1/2,63
D = (0, 01356) 0,380228
D = 0,19493 m = 194,93 mm
No Debit (Q) Panjang Elevasi Elevasi Kemiring Kekasaran Diameter Diameter Pipa
(m/dtk) Pipa (m) Awal (m) Akhir(m) an (m) Pipa pipa (mm) Terpasang (mm)
diperoleh pipa diameter 145 mm. karena pipa yang terpasang lebih kecil dari
A
R= π.D
(π . D2 )/4
R= π.D
0,0366
R= 0,678
R = 0,054 m
V = 0,536 m/s
hf(major) = ( π
4 (0.2785) ) 1,85
x L
D1,17
x ( )
V
C HW
1,85
hf(major) = ( 3,14
4 (0.2785) ) 1,85
x 2500
0,2161,17
x ( ) 0,536
150
1,85
hf(major) = 6,801 x 15018,589 x 0,0002973
hf(major) = 3,036 m
1/D2)2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
K 5 48 41 40 36 29 21 3 07 01 0
V2
hf(minor) =K. 2g
K = (D1/D2)2
K = (216/267)2
K = 0,65
0,5362
hf(minor) = 0,21 . 2.9,81
hf(minor) = 0,21 . 0,1227
hf(minor) = 0,0031 m
hf(minor) = 0,0031 x 416 = 1,28 m
2 1390
3 1130
4 1380
5 1670
6 1590
7 1580
8 1500
9 1500
- Belokang 1
K = 0,366
V2
Hf = K . 2g
0,5362
Hf = 0,366. 2.9,81
Hf = 0,366 . 0,1227
Hf = 0,0448 m
Tabel Hasil 13. Analisis untuk tiap belokang diameter 216 mm
Total 0,393
Hf = hf(major) + hf(minor)
+ hf(belokang)
Hf = 4,709 m
2. Untuk Pipa Diameter 114
A
R= π.D
π . D2 /4
R= π.D
3,14 . 0,1142 /4
R= 3,14 . 0,114
0,010201
R= 0,35796
R = 0,0285 m
V = 0,786 m/s
hf(major) = ( π
4 (0.2785) ) 1,85
x L
D1,17
x ( ) V
C HW
1,85
hf(major) = ( 3,14
4 (0.2785) ) 1,85
x 779
0,1141,17
x ( )0,786
150
1,85
hf(major) = 6,801 x 9884,592 x 0,00006036
hf(major) = 4,0578 m
c. Kehilangan energy akibat sambungan
V2
hf(minor) =K. 2g
K = (D1/D2)2
K = (114/140)2
K = 0,66
0,7862
hf(minor) = 0,21 . 2.9,81
hf(minor) = 0,21.0,031488
hf(minor) = 0,006612 m
hf(minor) = 0,006612 x 129 = 0,853 m
1 1540
2 1180
3 1130
4 1280
- Belokang 1
K = 1,35464
V2
Hf = K . 2g
0,7862
Hf = 1,35464. 2.9,81
Hf = 1,35464 . 0,031488
Hf = 0,043 m
Tabel 15. Hasil Analisis untuk tiap belokang pipa diameter 114 mm
Total -0,013
V2
Hf = K . 2g
a. K1 = (165/216)2
= 0,583 mm
0,5362
hf1(minor)= 0,21 . 2.9,81
hf(minor) = 0,21 . 0,1227
hf(minor) = 0,0031 m
b. K2 = (140/165)2
= 0,71 mm
0,5362
hf2(minor)= 0,13 . 2.9,81
hf(minor) = 0,13 . 0,1227
hf(minor) = 0,0159 m
c. K3 = (114/140)2
= 0,66 mm
hf(minor) = 0,21 . 0,1227
hf(minor) = 0,0257 m
jadi total kehilangan energy akibat perkecilan diameter pipa dari pipa
Hf = 0,0447 m
HF = 9,6517 m
itu, tekanan yang sampai ke BTN Papabri dan Bukit Pare Permai
PENUTUP
A. Kesimpulan
bersih pada perumahan BTN Pepabri dan Pare Permai maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
Kota Parepare dari tahun 2011 sampai dengan 2020 diperkirakan akan
2. Tingkat kebutuhan air bersih masyarakat di BTN Pepabri dan Bukit Pare
185 liter/detik.
3. Dari hasil perhitungan diameter pipa distribusi pada BTN Pepabri dan
BTN Bukit Pare Permai didapatkan hasil sebesar 195 mm dan 145 mm,
sedangkan pemakaian diameter pipa yang terpasang sebesar 216 mm,
diameter pipa seharusnya 145 mm. Olehnya itu perlu ada perubahan
Hasil perhitungan tekanan pada BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
oleh PDAM sebesar 12 m sehingga sisa tekanan 2,3483 m, sisa tekanannya
sangat berkurang. Oleh karena itu. perlu adanya penambahan tekanan air
sehingga distribusi air merata keseluruh wilayah di BTN Pepabri dan Bukit
Pare Permai.
B. SARAN
sumber air baru, agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi
masyarakat.
wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Bustan Didi, Andi. 2011 “Kajian Sistem Pengaturan Tekanan Dalam Pipa
Pada Metode Flushing Conduit Untuk Pemeliharaan Alur”. Tesis.
Makassar: Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.
Canonica, Lucio 1991. Memahami Hidrolika, Bandung: Angkasa
http://www.Scribd.com/doc/22542061/Saluran-penyediaan-air-minum
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/10120092534_0216-4582.pdf
http://www.scribd.com/erlina_fauziyah/d/74678420-Hazen-William
http://eprints.undip.ac.id/15472/1/Dian_Vita_Agustina.pdf
http://www.google.co.id/search?q=syarat+tekanan+air+dalam+pipa&hl=id&cli
ent=firefox
a&channel=s&prmd=imvns&ei=WxSdT__vC4n3rQflg9ln&start=10&sa=
N&biw=1280&bih=608
http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/7372.pdf
http://www.Scribd.com/doc/22542061/Saluran-penyediaan-air-minum
Jaka Arisanto Datu, Fredhy. 2004. “ Kebutuhan Debit Air Bersih Pada
Perumahan Bung Permai Kota Makassar”. Tugas Akhir. Makassar:
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Kodoatie, Robert J. Aliran Pada Saluran Terbuka dan Pipa, Yogyakarta: Andi
Offset
Linsley, K Ray. dkk. 1985. Teknik Sumber Daya Air. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Moh. Noerbambang, Soufyan dan Morimura Takeo. 1984. Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem Plumbing. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Raswari, 2007, Perencanaan dan Penggambaran Sistem Perpipaan. Jakarta,
Universitas Indonesia
Triatmadja, Radianta. 2007. Waternet Versi 2.1. Yogyakarta: Hoces.
Lanjutan Lampiran 1.
Sumber : Ketua ORW 8 BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
Lanjutan Lampiran 1.
Sumber : Ketua ORW 8 BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
Lanjutan Lampiran 1.
Sumber : Ketua ORW 8 BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
Lanjutan Lampiran 1.
Sumber : Ketua ORW 8 BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
Lanjutan Lampiran 1.
LAMPIRAN 2
data jumlah penduduk
btn bukit pare permai
Lanjutan Lampiran 2.
Sumber : Ketua ORW 8 BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
Lanjtan Lampiran 2.
Sumber : Ketua ORW 8 BTN Pepabri dan BTN Bukit Pare Permai
Lanjutan Lampiran 2.
LAMPIRAN 3
data badan pusat statistic
( BPS )
LAMPIRAN 4
data dari pdam
Lampiran 4.
ampiran 4
LAMPIRAN 5
Surat izin penelitian
LAMPIRAN 6
Lembar asistensi
LAMPIRAN 7
Saran-saran dari tim
penilai
Seminar proposal
LAMPIRAN 8
Saran-saran dari tim
penilai
Seminar hasil
LAMPIRAN 9
Lembar koreksi
ujian tutup (skripsi)