Você está na página 1de 9

ANGGARAN DASAR (AD) HIMPUNAN PEMUDA, PELAJAR, MAHASISWA,

MORONENE

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Organisasi ini bernama Himpunan Pemuda, Pemuda, Pelajar,Mahasiswa Moronene di singkat


HIPPAMOR

Pasal 2

HIPPAMOR di dirikan pada tanggal 13 juni tahun 1997 di kota Kendari untuk waktu yang tidak
terbatas

Pasal 3

1. Berkedudukan di NKRI
2. Tempat kedudukan Pengurus Besar HIPPAMOR adaalah di kota Kendari provinsi
Sulawesi Tenggara.
BAB II

ASAS, GERAKAN DAN LAMBANG

Pasal 4

HIPPAMOR berasas pancasila dan UUD 1945

Pasal 5

HIPPAMOR adalah gerakan pemuda pelajar mahasiswa yang bergerak di bidang kebudayaan,
kemasyarakatan dan kemahasiswaan.

Pasal 6

Lambang HIPPAMOR :

1. Berbentuk segi lima melambangkan pancasila


2. Dengan dasar warnah putih
3. Di tengah terdapat rumah adat moronene
4. Padi dan kapas sebagai symbol kemakmuran
5. Di bawah rumah adat terdapat air mewakili daerah kabaena

BAB III

TUJUAN

Pasal 7

Tujuan HIPPAMOR adalah sebagai berikut :

1. Tempat perhimpunan pemuda, pelajar, mahasiswa morornene.


2. Berpartisipasi dalam upaya pelestarian budaya
3. Membentuk para pemuda, pelajar mahasiswa moronene yang berakhlak dan cerdas

BAB IV

ORGANISASI

Pasal 8

Keanggotaan

Anggota HIPPAMOR terdiri dari :

1. ANGGOTA BIASA, ialah pemuda, pelajar, mahasiswa, moronene yang menyetujui asas
dan tujuan HIPPAMOR
2. ANGGOTA LUAR BIASA, ialah alumni HIPPAMOR yang tetap setia kepada
HIPPAMOR.

Pasal 9

Susunan Organisasi

Susunan organisasi

1. CABANG, ialah kesatuan pengurus dalam suatu daerah kabupaten atau kota atau daerah
tertentu.
2. Pengurus Besar ialah kesatuan Daerah-Daerah dalam Negara kesatuan Republik Indonesia

BAB V

PIMPINAN
Pasal 10

Pimpinan Cabang

1. Pimpinan Cabang adalah pimpinan tertinggi dalam cabangnya yang memimpin dan
melaksanakan kepimpinan di atasnya, peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan
organisasi.
2. Badan Pimpinan Harian (BPH) Pimpinan Cabang dipilih untuk masa jabatan 1 (satu)
tahun.
3. Pimpinan cabang karena jabatanya menjadi wakil Pengurus Besar di cabangnya

Pasal 11

Pengurus Besar

1. Pengurus Besar adalah pimpinan tertinggi yang memimpin organisasi.


2. Badan Pengurus Harian (BPH) Pimpinan besar dipilih untuk masa jabatan 2 (dua) tahun.

Pasal 12

Pergantian dan Pemilihan Pimpinan

1. Pergantian Pimpinan dilaksanakan pada setiap musyawarah tertinggi di masing-masing


tingkat pimpinan.
2. Pemilihan pimpinan diatur dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga.

BAB VI

PERMUSYAWARATAN

Pasal 13

Musyawarah

Permusyawaratan terdiri dari :

1. KONGRES Nasional ialah permusyawaratan tertinggi dalam organisasi yang diikuti oleh
utusan Pimpinan Cabang.
2. MUSYAWARAH CABANG, ialah permusyawaratan tertinggi dalam cabang yang diikuti
oleh anggota Pimpinan Cabang yang diadakan 1 (satu) tahun sekali.

BAB VII

KEPUTUSAN

Pasal 14
Keputusan

1. Musyawarah dapat berlangsung dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asal yang
berkepentingan telah diundang secara sah.
2. Keputusan musyawarah diusahakan dengan suara bulat. Apabila tidak syah dilaksanakan
dengan lobiying dan apabila tidak syah terpaksa diadakan pemungutan suara, maka
keputusan diambil dengan suara terbanyak mutlak.
3. Mekanisme pengesahan keputusan musyawarah ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB VIII

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 15

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga dapat diubah oleh Pengurus Besar dengan tidak menyalahi
Anggaran Dasar, kemudian disyahkan di kongres nasional.

BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16

Anggaran Dasar hanya dapat diubah di Kongres Nasional dan perubahanya sah apabila dengan
diputuskan dengan suara sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota Kongres Nasional
yang hadir, yang memang sengaja diundang untuk membicarakan perubahan Anggaran Dasar.

BAB X

PEMBUBARAN

Pasal 17

Pembubaran HIPPAMOR menjadi wewenang kedaulatan Kongres Nasional berdasarkan


kesepakatan bersama.

BAB XI

PENUTUP

Pasal 18
Anggaran Dasar ini menjadi penganti anggaran Dasar sebelumnya, setelah disyahkan Badan
Pengurus Harian HIPPAMOR
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) HIPPAMOR

BAB I

WAKTU DAN LAMBANG

Pasal 1

HIPPAMOR di dirikan pada tanggal 13 juni tahun 1997 kota kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara

Pasal 2

Lambing HIPPAMOR sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 6 adalah sebagai
berikut dengan ukuran 5cm pada gambarnya , ukuran bendera 1m x 75 cm

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 3

Anggota Biasa

1. Yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah pemuda pelajar mahasiswa yang
mempunyai garis keturunan suku moroenene
2. Prosedur menjadi anggota biasa :
a. Calon anggota harus mengikuti dan dinyatakan lulus basic training
b. Permintaan menjadi anggota biasa diajukan secara tertulis oleh pemimpin cabang
c. Apabila permintaan menjadi anggota diterima, kepadanya diberikan kartu tanda
anggota oleh pimpinan cabang atas nama PB HIPPAMOR
d. Bentuk tanda anggota ditentukan oleh PB HIPPAMOR
e. Setiap 6 (enam) bulan sekali PC HIPPAMOR melaporkan database keanggotaanya
kepada PB HIPPAMOR

Pasal 4

Anggota luar Biasa

1. Anggota luar biasa adalah alumni HIPPAMOR yang telah memenuhi kriteria dengan
umur maksimal 30tahun.
2. Anggota luar biasa atas usulan pimpinan cabang ditetapkan oleh PB HIPPAMOR
BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Cabang

1. Cabang dibentuk oleh PB HIPPAMOR, terdiri dari sekurang-kurangnya memiliki


anggota 15 orang.
2. Pembentukan dan pengesahan serta ketentuan luas secretariat cabang ditetapkan dengan
surat keputusan HIPPAMOR

Pasal 6

PB HIPPAMOR

Pengurus besar HIPPAMOR merupakan perwkilan setiap daerah.

BAB IV

PIMPINAN

Pasal 7

Syarat-syarat pimpinan.

Syarat-syarat untuk dapat dicalonkan dan dipilih sebagai pimpinan adalah:

1. Syarat umum
a. Telah menjadi anggota HIPPAMOR
b. Setia kepada asas, dan tujuan HIPPAMOR
c. Taat kepada garis kebijaksanaan pimpinan HIPPAMOR
d. Dapat menjadi tauladan serta ahlaq yang baik
e. Bersedia berdomisili dimana secretariat berkedudukan jika terpilih menjadi pimpinan
2. Syarat-syarat khusus
a. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
b. Telah lulus basic training HIPPAMOR
c. Fasih berbahasa moronene

Pasal 8

Pemberhentian pimpinan

Berhentinya pimpinan karena:

1. Berakhirnya status masa jabatan


2. Berhalangan tetap
3. Permintaan sendiri
4. Meninggal dunia

Pasal 9

Pengurus besar

1. Pengurus besar disusun oleh ketua yang dipilih oleh kongres nasional
2. Pengurus besar memimpin organisasi, menetapkan keputusan serta mengawasi jalanya
organisasi
3. Untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari yang bersifat adimistratif
4. Struktur kepengurusan terdiri dari 1 (satu) orang ketua umum, 1 (satu) orang sekretaris
jendral 1 (satu) orang bendahara umum, ketua bidang dan anggota sesuai kebutuhan
organisasi.

Pasal 10

Pimpinan cabang

1. Pimpinan cabang disusun oleh ketua yang dipilih oleh musyawarah cabang
2. Pimpinan cabang memimpin cabang, menetapkan keputusan serta mengawasi jalanya
organiasi
3. Untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari yang bersifat adimistratif
4. Struktur pengurus terdiri dari 1 (satu) orang ketua umum, 1 (satu) orang sekretaris umum,
1 (orang) bendahara umum, ketua bidang dan anggota sesuai kebutuhan organisasi

Pasal 11

Pemilihan pimpinan

1. Pemilihan dilakukan secara lansung, bebas, rahasia, jujur, dan adil.


2. Pelaksanaan pemilihan pemimpinan dilakukan oleh panitia pemili8han yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pimpinan masing-masing tingkatan melalui rapat pleno untuk satu kali
pemilihan.

BAB V

PERMUSYAWARATAN

Pasal 12

Kongres nasional

1. Kongres nasional dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab pengurus besar
2. Kongres nasional dihadiri oleh:
a. Peserta

1). Badan pimpinan harian pengurus besar

2). Wakil pimpinan cabang masing-masing 2 (dua) orang.


b. Peninjau

1). Undangan yang diundang oleh pengurus besar

2). Alumni HIPPAMOR

Pasal 13

Musyawarah cabang

1. Musyawarah cabang disingkat MUSCAB dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab
pimpinan cabang.
2. Musyawarah cabang dihadiri oleh:
a. Peserta
1). Badan pimpinan cabang harian (BPH) dan unsur pembantu pimpinan cabang
2). Seluruh anggota HIPPAMOR yang terdaftar ditingkat cabang

Pasal 14

Keputusan musyawarah

1. Keputusan permusyawaratan diusahakan dengan musyawarah untuk mufakat.


2.

Você também pode gostar