Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PERCOBAAN IV
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia biasa menjumpai hal yang bersifat asam dan basa yang
bermanfaat dalam aktivitas kesehariannya. Perlu manusia ketahui bahwa ketika tubuh
tidak memiliki benda yang namanya asam, apakah manusia dapat membayangkan
bahwa jumlah asam yang berlebih itu bersifat berbahaya. Namun tidak semua asam itu
berbahaya, kimia menjadi salah satu pembelajaran yang sangat kuantitatif (Marzuki
dkk, 2006).
Satu satunya asam yang di ketahui ilmuan kimia dari dulu adalah asam asetat yang
tak murni dan basa yang dapat mereka gunakan adalah kalium karbonat kasar yang
Kimia asam basa menjadi inti kimia sejak dari zaman kuno sampai zaman modern
kini dan memang sebagian besar kimia yang di lakukan di laboratorium di zaman dulu
adalah kimia asam basa.ketika kimia mulai menguat di bidang ilmu teoritisnya di akhir
abad ke-19, topic pertama yang di tangani adalah kimia tentang asam basa . akibat dari
serangan teoritis ini, kimia menjadi salah satu pelajaran yang sangat kuantitatif
(Takeuchi, 2006).
Bedasarkan hal tersebut maka di lakukan percobaan kesetimbangan asam basa ini
guna mengenal asam basa secara lebih rinci. Dan penerapannya dalam kehidupan. Di
sini kita diaajarkan bagaimana mengukur pH larutan asam atau basa, sehingga hal
kesetimbangan asam lemah dan derajat ionisasi dari asam formiat maupun asam asetat.
meter.
asam lemah yaitu dengan mengencerkan HCOOH dan CH3COOH dengan konsentrasi
universal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ion-ion dalam larutan dikenal sebagai asam, sedangkan yang dapat menerima ion
hidrogen disebut dengan basa. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dengan pH,
apabila rendah disebut asidosis dan bila tinggi disebut alkalosis (susilawati dan
Haryono 2013).
Asam kuat merupakan asam yang berdosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan, sedangkan asam lemah memeiliki
melepaskan H+ . Basa kuat merupakan basa yang bereaksi secara cepat dan kuat
dengan H+ . dan dengan cepat menghilangkan H+ dari larutan. Basa lemah yang khas
adalah HCO3- , karena HCO3- berikatan dengan H+ secara lebih lemah daripada OH-.
menyeluruh atau sebagian dalam larutan. Pada asam lemah, perpindahan ion hidrogen
ke air tidak brlangsung sampai selesai atau hanya sebagian saja yang terionisasi pada
molekul-molekul asam tidak terionkan, ion hidarogen dan basa konjugasinya. Dengan
demikian, suatu asam lemah juga merupakan suatu eletrolit lemah (Marzuki dkk,
2010).
Indicator pH biasanya asam lemah dan basa lemah akan berubah warna
fenolftalein, metil jingga, metil biru, dan lain-lain. Tingkatan keasaman air
ditunjukkan dengan nilai kisaran 1-6 dan pada tingkat basa suatu larutan dengan
kisaran 8-14. Sedangkan 7 sebagai nilai netral pH air. Banyak hal yang mempengaruhi
penelaan pH, diantaranya temperatur, jenis dan tingkat materi yang terlarut dalam air.
Pada awalnya terdapat kebingungan tentang sifat dasar. Oksigen pada awalnya
adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi (Takeuchi, 2006)
Svante Arrhenius mengatakan bahwa asam adalah zat yang jika di larutkan
dengan air melepas ion hidrogen H+ dan basa adalah senyawa yang dalam air dapat
menyumbang proton H+ adalah senyawa asam dan senyawa yang menerima proton H+
Menurut pendapat Lewis mengatkan bahwa senyawa asam adalah zat yang
dapat menerima elektron dan senyawa basa adalah zat yang dapat mendonorkan
pasangan elektron. Semua zat asam yang di defenisikan oleh Arrhenius merupakan
asam dalam krangka teori Lewis karena proton adalah aksepator pasangan elektron.
2.2 Metode pengukuran pH
Metode yang di gunakan dalam praktikum ini kita menggunakan Metode
Indikator Kategori metode ini ini pada dasarnya meliputi dua metode: pertama
(buffer solution). Kedua, persiapan kertas uji pH yang direndam dalam indikator,
sederhana, tetapi rentan terhadap kesalahan. Tingkat akurasi yang tinggi tidak bisa
tingkat kemurnian air yang tinggi, karena pengaruh indikator itu sendiri terlalu besar
(Syekhfani,2004).
BAB III
METODE PERCOBAAN
volume 5 ml, pipet volume 10 ml, pipet tetes, 5 buah labu takar 50, gelas ukur 2 buah
dan thermometer..
larutan asam formiat (HCOOH) 0,1 M, larutan asam cuka (CH3 COOH) 0,1 M,
secukupnya ke dalam gelas kimia 50 mL. Dipipet 5 mL larutan asam formiat 0.1 M.
dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Ditambahkan aquades hingga tanda batas dan
mencelupkan kertas indikator kedalam larutan dan selanjutnya lakukan hal yang sama
secukupnya ke dalam gelas kimia 50 mL. Dipipet 5 mL larutan asam asetat 0.1 M.
dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas
dan dihomogenkan. Diambil 5 mL larutan asam asetat 0,01 M sisa tahap sebelumnya
dan masukkan ke dalam labu takar 50 mL. di tambahkan aquadest hingga tanda batas
dan dihomogenkan. Selanjutnya hal yang sama di lakukan untuk konsentrasi 0,001 M,
M dan 0,00001 M menggunakan pipet tetes ke dalam plat tetes yang telah di beri label.
indikator.
BAB IV
0,1 2 24
0,01 3 24
0,001 5 24
0,0001 6 24
0.00001 6 24
0,01 4 24
0,001 5 24
0,0001 6 24
0,00001 6 24
0,000001 7 24
4.2 Pembahasan
menurut teori pengenceran, pengenceran adalah mencampur larutan larutan
pekat dengan cara mengencerkan pelarut agar di peroleh volume akhir yang lebih
besar. di mana pada percobaan di encerkan asam formiat dan asam asetat sehingga di
hasilkan hasil larutan yang.mempunyai konsentrasi yang lebih rendah dari sebelmnya.
Berdasarkan percobaan semakin tinggi rendah konsentrasi yang suatu zata maka
Pada pengamatan unsur larutan asamformiat nilai Ka1, ka2 ka3, ka4 dan ka5
berturut turut dengan pH 2,3,5,6,6 konsentrasi 0.1 M, 0.01 M, 0.001 M, 0.0001 M, dan
0.00001 M. adalah 10-5 M, 10-8 M, 10-9 M, 10-8 M dan 10-7 M. sedangkan derajat
ionisasinya yaitu 0.1%; 0.1%; 0.1% dan 10%. Sedangkan pada pada pengamatan untuk
larutan asam asetat nilai Ka1, ka2 ka3, ka4, dan ka5 berturut-turut dengan konsentrasi
0.1 M, 0.01 M, 0.001 M, 0.0001 M, dan 0.00001 M, adalah 10-5 M, 10-8 M, 10-9 M, 10-
8
M dan 10-7 M dan derajat ionisasinya berturut turut adalah 1%; 0.1%; 0.1%; 1% dan
0.1%.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu penguraian asam formiat dan
asam asetat dalam air. Dan dari percobaan ini konsentrasi rata-rata asamformiat dan
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini antara lain:
1. Larutan asam lemah dapat di ukur nilai pHnya menggunakan indikator atau pH
3. Berdasarkan nilai pH dapat di tentukan derajat ionisasi suatu larutan, semakin kecil
5.2 Saran
Alangkah lebih baiknya jika praktikan di sambut dengan ramah oleh semua
A. Asam formiat
HCOOH
sebelumnya
Hasil
B. Asam asetat
CH3COOH
sebelumnya
Hasil
Lampiran 2. Perhitungan
A. Pengenceran asam formiat
1). Untuk labu takar 1
M1 = 0.1 M
M1V1 = M2V2
0,1‧5 = M2‧50
M2 = 0,01 M
M2V2 = M3V3
0.01‧5 = M3‧50
M3 = 0,001 M
M3V3 = M4V4
0,001‧5 = M4‧50
M4 = 0,0001 M
0,0001‧5 = M5‧50
M5 = 0,00001 M
M1 = 0.01 M
M1V1 = M2V2
0,01‧5 = M2‧50
M2 = 0,001 M
M2V2 = M3V3
0.001‧5 = M3‧50
M3 = 0,0001 M
M3V3 = M4V4
0,0001‧5 = M4‧50
M4 = 0,00001 M
0,00001‧5 = M5‧50
M5 = 0,000001 M
A. Asam formiat