Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
TUTIK EFITYA
03610238
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2007
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO
INVESTASI ANTARA PASAR MODAL DAN PASAR VALAS
(Study Pada Pasar Keuangan Indonesia Periode 2005-2007)
Keterangan:
Rm = Tingkat pengembalian pasar modal
IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode yang
Bersangkutan
IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode
sebelumnya
Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin
besar risiko (risk) yang ditanggung, semakin besar pengembalian
(return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil return
yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung. Dalam risiko
realisasi, metode yang banyak digunakan untuk mengukur risiko ini
adalah deviasi standar yang mengukur standar absolut penyimpangan
nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya.
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi
dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Untuk
menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi
standar (standard deviation) yang mengukur absolute penyimpangan
nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya. Standar
deviasi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,
2001:131)
N
Rm E ( Rm) 2
Rm =
iI n
Keterangan:
Rm = Deviasi standar pasar modal
Rmt = Tingkat pengembalian pasar modal
E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal
n = Banyaknya periode pengamatan.
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi
besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain:
(Tandellilin, 2001:48).
f. Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang
diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid
sekuritas tersebut, demikain sebaliknya. Semakin tidak likuid
suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi
perusahaan.
g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata unag
domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang
negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan risiko mata uang
(currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).
h. Risiko Negara (Country Risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat
berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi
perusahaan yang beroperasidi luar negeri, stabilitas politik dan
ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk
menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
c. Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi di Pasar Valas
Valuta asing (valas) Foreign exchange (Forex) atau Foreign
currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran
lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi
ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs
resmi pada Bank Sentral. (Hady, 2001:15). Hidayat (2005:2)
menyatakan bahwa pasar valas (foreign exchange market) adalah suatu
pasar keuangan yang memperdagangkan atau mentransaksikan
berbagai valuta asing.
Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional
di sebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan
kadang-kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan
dengan mata uang lainnya diantaranya adalah dollar Amerika (USD),
Euro (EUR), yen Jepang (JPY), poundsterling Inggris (GBP), dollar
Australia (AUD), dan franc Swiss (CHF). Berbeda dengan hard
currency, soft currency pada umumnya merupakan mata uang dari
negara-negara berkembang seperi rupiah (IDR), bath Thailand (THB),
peso Argentina (ARS), dan sebagainya.
Prinsip-prinsip pokok dalam bursa valas adalah: (Hady,
2001:16)
a. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi atau pihak
Bank atau Money Changer atau Pedagang valas.
b. Kurs jual selalu lebih tinggi dari pada kurs beli atau sebaliknya
kurs beli lebih rendah kurs jual.
c. Kurs jual atau beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan
kurs beli atau jual mata uang (valas) lawannya.
Pelaku-pelaku utama ekonomi dalam pasar valuta asaing
(valas) adalah: (Hidayat, 2005:4)
a. Bank Sentral
Bank sentral suatu negara berkepentingan terhadap pasar valas
dengan tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar.
b. Perusahaan dan Individu
Individu memiliki kepentingan terhadap kurs valas umumnya pada
saat bepergian ke luar negeri atau mentrabsfer uang. Kurs yang
dipakai untuk kepentingan seperti ini adalah kurs spot yang ada
pada bank atau money changer tempat ia melakukan valas,
sedangkan untuk perusahaan, kebutuhan terhadap valas biasanya
ada pada perusahaan ekspor-impor yang melakukan jual-beli
dengan valas.
c. Investor dan Spekulator
Investor yang memerlukan valas adalah mereka yang pada
umumnya berinvestasi pada efek atau surat berharga dalam mata
uang asing, sedangkan aktivitas yang dilakukan spekulator di
pasar uang adalah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan
dari naik turunya mata uang.
d. Dealer
Dealer bank dan non bank dapat beroprasi naik di pasar antar bank
(interbank market) atau pasar klien (client market) dengan tujuan
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli
valas.
e. Commercial Bank
Bank komersial memerlukan valas mana kala mereka
menyediakan produk atau jasa yang berkaitan dengan valas,
seperti tabungan valas, deposito valas dan transfer valas.
Tingkat pengembalian pasar valas dapat diperoleh dari kurs
penjualan, dikurangi kurs pembelian dibagi dengan kurs pembelian,
yang dapat dihitung dengan rumus sebagia berikut: (Jogiyanto, 2003:
232)
Kurs t Kurs t 1
Rv = x 100
Kurs t 1
Keterangan:
Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing
Kurst = Nilai kurs pada periode yang bersangkutan
Kurst-1 = Nilai kurs pada periode sebelumnya
Kurs dalam pasar valas dikutip menurut kurs beli (bid rates)
dan kurs jual (offer rate). Nilai kurs beli (bid rates) adalah kurs dimana
bank bersedia membeli suatu mata uang. Kurs jual (offer rate) adalah
kurs dimana bank bersedia menjual suaru mata uang. Bank dalam
prakteknya yang terjun di pasar valas diharuskan mencantumkan kurs
beli dan kurs jual sekaligus untuk mata uang yang diperdagangkan,
ketika mencantumkan kurs jual dan kurs beli mata uang tertentu,
biasanya kurs beli lebih rendah dari kurs jualnya.
3. Kerangka Pikir
Gambar : 1
Analisis Perbandingan Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi Antara
Pasar Modal dan Pasar V alas
Investor
Risiko Investasi
4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan
pustaka dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut: “Terdapat
perbedaan antara tingkat pengembalian dan risiko investasi antara pasar
modal dan pasar valas.”
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini merupakan study kasus, dalam arti
kesimpulan dan implikasinya hanya dapat diterapkan di Indonesia dan
obyek penelitian periode Mei 2005 sampai Mei 2007.
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penellitian ini adalah
dokumenter dengan sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan,
diolah dan disajikan oleh pihak lain. Data sekunder meliputi:
1. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2005 –
2007, yang diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM)
Malang.
2. Data nilai kurs USD yang merupakan nilai tengah antara kurs beli dan
kurs jual selama tahun 2005 – 2007, yang diperoleh dari Bank
Indonesia (BI) cabang Malang.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, yaitu
pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat catatan-catatan atau
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian, dalam hal ini
mencatat data yang di terbitkan oleh BEJ dan BI cabang Malang.
4. Definisi Operasional Variabel
1. Pengembalian pasar adalah total keuntungan/kerugianyang dialami
pemilik modal/investor dalam satu periode tertentu yang dinyatakan
sebagai suatu tarif persentase.
a. Tingkat pengembalian investasi saham di pasar modal dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto, 2003:232)
IHSGt IHSGt 1
Rm = x100
IHSGt 1
Keterangan:
Rm = Tingkat pengembalian pasar modal
IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode yang
Bersangkutan
IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode
sebelumnya
b. Tingkat pengembalian investasi valas dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut: (Jogiyanto, 2003:128)
Kurst Kurst 1
Rv = x 100
Kurs t 1
Keterangan:
Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing
Kurst = Nilai kurs pada periode yang bersangkutan
Kurst-1 = Nilai kurs pada periode sebelumnya
2. Risiko pasar adalah kemungkinan adanya kerugian/variabilitas
pendapatan dihubungkan dengan aktiva tertentu.
a. Risiko investasi di pasar modal dengan mnggunakan deviasi
standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,
2003:131)
N
Rm E ( Rm) 2
Rm =
iI n
Keterangan:
Rm = Deviasi standar pasar modal
Rm = Tingkat pengembalian pasar modal
E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal
n = Banyaknya periode pengamatan.
b. Risiko investasi di pasar valas dengan menggunakan deviasi
standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,
2003:131)
N
Rv E ( Rv) 2
Rm =
iI n
Keterangan:
R = Deviasi standar pasar valas
Rv = Tingkat pengembalian pasar valas
E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar valas
n = Banyaknya periode pengamatan
4. Teknik Analisis Data
Analisis diskriptif kuantitatif membandingkan investasi di pasar.
modal dan pasar valas dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi saham di pasar
modal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,
2003:232)
IHSGt IHSGt 1
Rm = x100
IHSGt 1
Keterangan:
Rm = Tingkat pengembalian pasar modal
IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode yang
Bersangkutan
IHSGt- = Indeks harga saham gabungan pada periode
sebelum
2. Untuk mengetahui tingkat pengembalian diharapkan di pasar modal
dapat dihitung dengan rumus: (Jogiyanto, 2003:128)
n
E(Rm) = Rm
t 1
n
Keterangan:
E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pada pasar modal
Rm = Tingkat pengembalian pasar modal
n = Banyaknya periode pengamatan
3. Untuk menghitug risiko investasi di pasar modal dengan mnggunakan
deviasi standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Jogiyanto, 2003:131)
N
Rm E ( Rm) 2
Rm =
iI n
Keterangan:
Rm = Deviasi standar pasar modal
Rm = Tingkat pengembalian pasar modal
E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal
n = Banyaknya periode pengamatan.
4. Untuk mengetahui nilai kurs tengah
Xjual Xbeli
X =
2
Keterangan:
X = Nilai kurs tengah
Xjual = Kurs jual
Xbeli = Kurs beli
5. Untuk mengetahui tingkat pengambalian investasi valas dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto, 2003:232)
Kurs t Kurs t 1
Rv = x 100
Kurs t 1
Keterangan:
Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing
Kurst = Nilai kurs pada periode yang bersangkutan
Kurst-1 = Nilai kurs pada periode sebelumnya
6. Untuk mengetahui tingkat pengembalian diharapkan dipasar valas
dapat dihitung dengan rumus: (Jogiyanto, 2003:128)
n
E(Rv) = Rv
t 1
n
Keterangan:
E(Rv) = Tingkat pengembalian rata-rata pada pasar valas
Rv = Tingkat pengembalian pasar valas
n = Banyaknya periode pengamatan
7. Untuk mengetahui risiko investasi di pasar valas dengan menggunakan
deviasi standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Jogiyanto, 2003:131)
N
Rv E ( Rv) 2
Rv=
iI n
Keterangan:
Rv = Deviasi standar atau tingkat risiko pasar valas
Rv = Tingkat pengembalian pasar valas
E(Rv) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar valas
n = Banyaknya periode pengamatan.
8. Uji hipotesis
1. Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
pengembalian dan risiko investasi antara pasar modal dan
pasar valas.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
pengembalian dsn risiko investasi antara pasar modal dan
pasar valas.
2 Dalam pengambilan keputusan untuk hasil uji hipotesis harus
didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
a. Ho ditolak, Ha diterima apabila F hitung > F tabel
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
pengembalian dan risiko antara pasar modal dan pasar valas.
b. Ho diterima, Ha ditolak apabila F hitung < F tabel
Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
pengembalian dan risiko investasi antara pasar modal dan
pasar valas.
DAFTAR PUSTAKA
Eka Putra, Dianata. 2003. Berburu Uang di Pasar Valas. Effhar. Semarang.
Hidayat, Taufik. 2005. Learn to Earn Trading Valas Via Internet. Andi.
Yogyakarta.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3.
UPP – AMP YKPN. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. BPFE.
Yogyakarta.