Você está na página 1de 3

PENTINGNYA PERILAKU CARING

GUNA MENGURANGI KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI

Berbagai jenis tindakan di Rumah sakit biasanya dapat menyebabkan kecemasan pada
pasien. Salah satu tindakan yang dapat menyebabkan kecemasan yaitu prosedur pembedahan.
Prosedur pembedahan akan memberikan suatu reaksi kecemasan yang muncul sebagai
respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien suatu ancaman
terhadap kehidupanya. Jika pasien mengalami kecemasan yang berlebihan dapat
menyebabkqn penundaan terhadap suatu tindakan yang sudah direncanakan dan itu
mengakibatkan kerugian tersendiri pada pasien., dan disinilah peran perawat memberikan
informasi yang membantu menyingkirkan kecemasan tersebut. Penulisan ini bertujuan
untuk menganalisa pengaruh perilaku caring dengan cara pemberian informasi perioperatif
terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien Pre Operasi. Penulisan ini diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien preoperatif, terutama
dalam konsep perilaku caring perawat, dan menjadi acuan untukmelakukan penelitian lebih
lanjut terkait pelayanan keperawatan pada pasien preoperatif berdasarkan perilaku caring.
Metode yang digunakan pada penulisan ini yaitu dengan menganalisa berbagai hasil
penelitian yang sudah dilakukan pada pasien Pre Operasi.

Kecemasan adalah merupakan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya terhadap objek yang
tidak spesifik.Kondisi ini dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan
interpersonal (Stuart, 2002:144).

Menurut Savitri (2003, hlm.6) kecemasan adalah menunjukkan reaksi terhadap bahaya
yang memperingatkan orang dari dalam secara naluri bahwa ada bahaya dan orang
yang bersangkutan mungkin kehilangan kendali dalam situasi tersebut.

Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan.


Sebagian orang beranggapan bahwa tindakan pembedahan (operasi) merupakan
pengalaman yang menakutkan (Carbonel, 2002).

Kecemasan yang tidak di tangani dengan baik dapat memberikan kerugian pada pasien itu
sendiri. Pasien yang mengalami kecemasan berat terpaksa menunda operasi karena pasien
merasa belum siap mental menghadapi operasi. Bila kecemasan tidak segera diatasi maka
dapat menimbulkan perubahan secara fisik meliputi peningkatan denyut jantung, peningkatan
tekanan darah, peningkatan frekuensi napas, dan secara umum mengurangi tingkat energi
sehingga mengganggu proses operasi dan mengakibatkan proses operasi ditunda, sampai
tanda-tanda vital kembali normal (Muttaqin, 2009:74)

Salah satu upaya untuk menurunkan kecemasan pada pasien yaitu dengan berperilaku caring.
Caring merupakan suatu sikap peduli terhadap pasien dan keluarga, caring juga bisa
didefinisikan sebagai memberikan perhatian atau penghargaan terhadap manusia yang tidak
mampu memenuhi kebutuhannya. Perilaku caring akan berdampak positif bagi pasien dan
menimbulkan meningkatnya hubungan saling percaya, meningkatkan penyembuhan fisik,
keamanan, dan kenyamanan (Swanson 1999 dalam Watson,2004). Hasil penelitian Palese,
dkk., (2011)tentang perilaku caring pada pasien operasi didapatkan hasil ada korelasi antara
perilaku caring dengan penurunan kecemasan pasien operasi.

Bentuk berperilaku caring untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi yaitu
dengan memberikan informasi atau penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di alami
oleh pasien tersebut. Bila pasien mengalami kecemasan berlebihan, perawat perlu
memberikan informasi yang membantu menyingkirkan kecemasan tersebut (Muttaqin,
2009:74).

Hasil penelitian oleh Siti Arifah 2012 tentang “Pengaruh Pemberian Informasi tentang
Persiapan Operasi dengan Pendekatan Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi" menunjukkan bahwa sebanyak 46,7% responden
mengalami kecemasan ringan, 51,1% mengalami kecemasan sedang, dan kecemasan
berat 2,2% sebelum pelaksanaan pemberian informasi tentang persiapan operasi dengan
pendekatan komunikasi terapeutik. Setelah pelaksanaan pasien pre operasi tingkat
kecemasannya menjadi ringan 82,2%, tingkat kecemasan sedang 4,4%, dan yang
menjadi tidak cemas sebesar 13,3%.

Hasil penelitian oleh Sasongko 2010 tentang “Perbedaan Tingkat Kecemasan Sebelum
dan Sesudah diberikan Informed Consent" dengan responden 57 orang mendapatkan hasil
sebagian besar tingkat kecemasan pasien pre operasi sebelum diberikan informed
consent adalah cemas sedang yaitu sebesar 33 orang (57,9%), sedangkan tingkat
kecemasan pasien pre operasi sesudah diberikan informed consent sebagian besar adalah
cemas ringan yaitu sebesar 37 orang (64,9%).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudibyo 2008 tentang “Pengaruh Pemberian
Informed Consent yang Diberikan perawat terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien
Pre Operasi”, bahwa sebelum diberikan informed consent, responden memiliki tingkat
kecemasan berat yaitu 1 (4,2%) responden. Sesudah diberikan informed consent, yang
memiliki tingkat kecemasan berat menurun menjadi 0%. Sedangkan sebelum diberikan
informed consent, responden memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu 17 (70,8%).
Sesudah diberikan informed consent, yang memiliki tingat kecemasan sedang menurun
menjadi 11 (45,8%) responden

Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Agusriansa 2015 tentang "PERSEPSI
PASIEN PREOPERATIF TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT" diperoleh hasil
23 responden (45.1%) menyatakan perilaku caring perawat sudah tinggi, dan 28 responden
(54.9%) menyatakan perilaku caring perawat berada pada kategori sedang, dan tidak ada
pasien yang menyatakan perilku caring perawat rendah.

Dengan menganalisa hasil beberapa penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa ada
pengaruh penting perilaku caring perawat dalam upaya mengurangi kecemasan pada pasien
Pre Operasi.
Diharapkan pembaca khususnya bagi perawat untuk dapat membudayakan berperilaku caring
dalam kegiatan sehari- hari sehingga kecemasan pada pasien pre operasi dapat berkurang.

Carbonel. David. A. (2002). Anxiety treatment center, Ltd.All right reseved Oktober 25,2004

Savitri, Ramaiah. (2003). Nuha Kecemasan bagaimana mengatasi penyebabnya. Jakarta: Pustaka
Populer Obor

Muttaqin, Arif, et all. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif: konsep, Proses, dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.

Stuart, Gail W. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. 2006. Alih Bahasa: Ramona P, et all.
Jakarta: EGC.

Palese,et al.(2011).Surgical patientsatisfaction as an outcome of nursescaring behavior.

Watson, J. (2004).Theory of human caring.Diakses tanggal 15 Nobember 2017


dari;http://watsoncaringscience.org

Você também pode gostar

  • Sics +iol DR Wahid
    Sics +iol DR Wahid
    Documento3 páginas
    Sics +iol DR Wahid
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Sics +iol DR Wahid
    Sics +iol DR Wahid
    Documento3 páginas
    Sics +iol DR Wahid
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Sics +iol DR Wahid
    Sics +iol DR Wahid
    Documento3 páginas
    Sics +iol DR Wahid
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Artikel
    Artikel
    Documento4 páginas
    Artikel
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Anggi Mata
    Tugas Anggi Mata
    Documento3 páginas
    Tugas Anggi Mata
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Sampa Medis
    Sampa Medis
    Documento12 páginas
    Sampa Medis
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Distress
    Distress
    Documento14 páginas
    Distress
    laeliyah
    100% (1)
  • Distress
    Distress
    Documento14 páginas
    Distress
    laeliyah
    100% (1)
  • Bab2
    Bab2
    Documento25 páginas
    Bab2
    TRI
    Ainda não há avaliações
  • Anemia Tri
    Anemia Tri
    Documento25 páginas
    Anemia Tri
    TRI
    Ainda não há avaliações