Você está na página 1de 9

RMK AKUNTANSI PERHOTELAN

“BUDGET OPERASIONAL PADA USAHA PERHOTELAN”

OLEH :
KELOMPOK 4
Ni Putu Eka Sarastini (1306305091)
Putu Maya Fransisca Rahayu (1306305136)
Kadek Kusuma Pardani (1306305181)
Ni Made Ari Prihastini (1306305213)
Luh Putri Swandewi (1306305221)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
REGULER
2016
1. BUDGET PENDAPATAN
Budget atau sering juga disebut anggaran merupakan suatu rencana yang
disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam hal ini
adalah hotel, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), yang berlaku
untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Budget operasional pada hotel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu budget
pendapatan dan budget biaya. Budget pendapatan adalah budget atau anggaran yang
rancang dan dianggarkan untuk keperluan departemen pusat pendapatan. Sedangkan
budget biaya adalah anggaran untuk departemen yang menjadi pusat biaya.
Penyusunan budget pendapatan pada hotel biasanya disesuaikan dengan
keperluan per departemen. Penganggaran tersebut meliputi:
a. Penyusunan anggaran pendapatan di Departemen Front Office (FO)
Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk melakukan prediksi penjualan
yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu informasi yang bersifat
makro dan informasi yang bersifat mikro. Informasi yang bersifat makro antara lain:
 Kondisi perekonomian, baik regional maupun internasional
 Tingkat promosi yang dilakukan baik secara organisasional
 Kondisi para pesaingJumlah kunjungan wisatawan
 Musim
 Event yang memerlukan akomodasi dalam jumlah yang tinggi
Sedangkan untuk informasi yang bersifat mikro meliputi:
 Jumlah kamar hotel
 Promosi individu
 Kebijakan hotel
 Harga
Jumlah kamar yang dimiliki hotel merupakan dasar awal dalam menentukan
jumlah kamar yang diperkirakan akan mampu dijual. Jumlah kamar di hotel terdiri
dari berbagai jenis seperti standar, deluxe, suite room, dan sebagainya. Langkah
berikutnya adalah memastikan jumlah kamar yang siap untuk dijual (room avaliable),
hal ini dikarenakan tidak semua kamar yang ada di hotel siap untuk dijual.

2
Berdasarkan informasi tersebut, kemudian ditentukan jumlah kamar yang
diperkirakan mampu untuk dijual (room occupancy) yang berisikan penjelasan
tentang isian orang dari masing-masing kamar tersebut. Setelah mengetahui jumlah
kamar serta jumlah orang yang menginap, barulah ditentukan harga dari masing-
masing kamar tersebut sehingga diperoleh perencanaan penjualan kamar.
b. Penyusunan anggaran di departemen food and beverage (F&B)
Departemen F&B, berdasarkan informasi isian kamar akan merencanakan
penjualan F&B. Informasi penjualan kamar sangat penting terutama untuk
memprediksi penjualan F&B yang bersumber dari tamu hotel. Dalam hal ini,
departemen F&B juga memerlukan informasi tentang asal tamu yang menginap di
hotel berkaitan dengan jenis makanan yang harus disiapkan. Disamping itu,
departemen F&B juga akan membuat prediksi tentang rencana penjualan yang
bersumber dari tamu di luar hotel serta menyusun rencana biaya operasional di
departemennya.

2. BUDGET BIAYA
Budget biaya pada hotel meliputi:
a. Penyusunan anggaran di departemen house keeping (HK)
Departemen HK berdasarkan neraca penjualan kamar serta F&B akan
membuat perencanaan untuk untuk mendukung penjualan tersebut. Segala sesuatu
yang direncanakan tidak terlepas dari isian kamar tersebut. Departemen HK juga akan
membuat perencanaan yang berkaitan dengan operasional di departemennya.
b. Penyusunan anggaran di departemen energi dan pemeliharaan (ME)
Departemen ME, berdasarkan tingkat hunian kamar akan membuat
perencanaan yang berkaitan dengan pengadaan barang untuk mendukung isian kamar
serta event yang akan dilaksanakan di hotel, termasuk di dalamnya merencanakan
perbaikan atau pemeliharaan serta peremajaan yang diperlukan. Berkaitan dengan
efisiensi energi, ME akan merencakan pengaturan tenaga listrik baik yang bersumber
dari PLN maupun melalui mesin generator. ME juga akan membuat perencanaan yang
berkaitan dengan operasional di departemennya.

3
3. BUDGET SECARA KOMPREHENSIF DARI PENDAPATAN DAN BIAYA
OPERASIONAL
3.1 Penyiapan Budget Operasi
Budget operasi merupakan perencanaan keuntungan perusahaan yang mencakup
semua sumber pendapatan dari item-item beban dan biaya yang muncul pada laporan
laba rugi dan laporan pendukung lainnya. Budget tahunan merupakan perencanaan
selama dua belas bulan. Perencanaan bulanan ini membentuk dasar yang dipakai oleh
manajemen untuk mengevaluasi hasil aktual dari operasinya. Oleh karena itu, budget
operasi akan mempermudah manajemen untuk melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian.
Untuk memastikan bahwa waktu yang diperlukan untuk penyiapan budget
operasi ada dan mendapat persetujuan pada waktunya, sebuah jadwal harus
dibuat dan diikuti. Perusahaan yang tahun fiskalnya sama dengan tahun
kalender dapat mempertimbangkan jadwal sebagai berikut:
SIAPA (WHO) APA (WHAT) KAPAN (WHEN)
General manager Pertemuan Perencanaan Oktober tanggal 1-31
Budget
Controller & Departement Penyiapan Perencanaan November tanggal 1-9
Heads Budget Departement
Accounting Konsolidari Perencanaan November tanggal 10-19
Budget Departement
General Manager & Controller Penyiapan laporan budget Desember
General Manager
Owners Mereview dan menyetujui Desember
laporan budget dari General
Manager

3.2 Proses Perencanaan Budget

4
Aktivitas- aktivitas yang dilakukan dipertemuan perencanaan budget adalah
sebagai berikut:
a. Review operasi tahun lalu
Review operasi tahun berjalan harus menunjukkan hal-hal penting yang
berlangsung. Hal ini mencakup perubahan harga, tambahan fasilitas atau
pengurangan fasilitas yang ada, perubahan dalam tenaga kerja yang cukup besar,
perbaikan untuk langkah efisiensi selama tahun tersebut, dan hal-hal sejenis
lainnya.
b. Menganalisa kondisi bisnis secara umum
Analisa kondisi ekonomi dan politik nasional dan lokal pada saat berjalan
menunjukkan item-item yang dapat mempengaruhi operasi pada tahun
berikutnya. Analisa kondisi politik dapat berupa agenda politik dari legislatif baru
dan atau perubahan legislatif yang telah direncanakan, misalnya tingkat gaji dan
kebijakan perpajakan. Rencana aktivitas juga dibuat baik untuk memanfaatkan
kondisi ekonomi dan politik yang bagus atau mengatasi kondisi ekonomi yang
kurang baik.
c. Menganalisa situasi kompetitif saat ini
Analisa situasi kompetitif saat ini menunjukkan item-item yang sangat
mempengaruhi operasi tahun mendatang. Dampak potensial dari item-item
semacam itu pada operasi perusahaan ditahun mendatang diproyeksikan dan
direfleksikan di budget yang sedang disiapkan.
d. Menganalisa harga-harga
Analisa struktur harga untuk semua produk dan service yang ditawarkan oleh
perusahaan dan memeriksa kembali harga-harga produk dan service yang akan
menarik volume bisnis dan akan berguna untuk memaksimalkan penggunaan
fasilitas hotel secara optimal.
e. Proyeksi tingkat hunian dan penjualan kotor
Proyeksi tingkat hunian biasanya dibuat berdasarkan data historis, reservasi,
dan informasi statistik di grup bisnis. Proyeksi penjualan kotor dibuat untuk
banquet dan bisnis reguler dari fasilitas makanan dan minuman. Proyeksi banquet

5
dibuat berdasarkan catatan catering, proyeksi untuk penjualan makanan dan
minuman didasarkan pada catatan penjualan tahun lalu. Proyeksi untuk
departemen yang menghasilkan pendapatan lainnya didasarkan pada proyeksi
tingkat hunian dari informasi relevan lainnya.
3.3 Penyusunan Budget Departemen
Penyusunan budget di hotel, sebagaimana layaknya di perusahaan lain
dilakukan pada tahun sebelumnya dilaksanakan operasional. Penyusunan budget di
hotel melibatkan semua departemen yang dikoordinir oleh bagian akuntansi. Menurut
Gray (1996), sebaiknya budget disusun minimal tiga bulan sebelum akhir tahun,
karena penyusunannya memerlukan pertimbangan dan masukan dari banyak pihak,
sehingga memerlukan waktu dalam proses penyusunannya.
Budget per departemen biasanya didukung oleh informasi detail yang
dikumpulkan dalam proses penyiapan budget dan dicatat di lembar kerja dan lembar
ringkasan. Dokumen-dokumen ini harus disimpan untuk menyediakan catatan yang
berisi alasan-alasan yang melatarbelakangi pembuatan keputusan dalam penyiapan
budget per departemen.
a. Penyusunan anggaran di departemen personalia
Departemen personalia merupakan depatemen yang mempersiapkan segala
aktivitas kepegawaian yang berkaitan dengan kelancaran operasional perusahaan.
Dalam hal ini informasi isian kamar hotel sangat dibutuhkan dalam upaya untuk
mengefisiensikan biaya tenaga kerja. Informasi isian kamar sangat dibutuhkan dalam
menentukan jumlah karyawan yang harus dipekerjakan pada suatu periode. Karena
operasional hotel dapat didukung tidak hanya oleh karyawan hotel tersebut, tetapi
juga dapat dipadukan dengan karyawan training yang merupakan tenaga kerja yang
sangat murah. Informasi isian kamar sangat berkaitan dengan kebijakan cuti, lembur
karyawan serta kapan dibutuhkannya tenaga ekstern.
b. Penyusunan anggaran di departemen akuntansi
Departemen akuntansi, disamping menyusun anggaran di departemennya,
juga menjadi koordinator dari penyusunan anggaran secara keseluruhan. Semua
departemen yang telah menyusun anggarannya secara individu akan

6
mengumpulkannya di departemen akuntansi. Semua anggaran individual tersebut
direkapitulasi di departemen akuntansi untuk selanjutnya dilakukan penggabungan.
Atas dasar kemampuan keuangan perusahaan serta kelancaran operasional,
departemen akuntansi akan mengkoordinasikan dengan semua departemen terkait
untuk selanjutnya ditentukan skala prioritasnya. dalam koordinasi tersebut tidak
tertutup kemungkinan untuk dilakukan pemangkasan atau perubahan periode
anggaran dari masing-masing departemen.
3.4 Konsolidasi Budget Per Departemen
Budget per departemen yang lengkap diberikan ke departemen akunting yang
kemungkinan akan di review untuk keakuratan dan kelengkapannya. Departemen
akunting juga bertanggungjawab untuk memastikan bahwa semua formulir dan skedul
yang menyertai budget per departemen sudah lengkap.
3.5 Penyiapan Laporan Budget Oleh General Manager
General manager dan Controller mereview laporan laba rugi, departemental
schedule, dan data pendukung lainnya untuk memastikan bahwa semua item masuk
akal serta pendapatan dan beban realistis. Review ini juga mengkoordinasikan budget
per departemen dan memastikan bahwa perencanaan operasi dan semua departemen
diketahui semuanya dan direfleksikan dalam perencanaan-perencanaan departemen
lainnya.
Pendapatan yang ditujukan oleh laporan laba rugi diukur dengan proyeksi
general manager mengenai pendapatan potensial perusahaan. Jika tambahan
penyesuaian diperlukan, general manager dan controller mengadakan rapat dengan
manager terkait untuk menentukan bagaimana pembuatannya. Budget report general
manager juga meliputi informasi yang muncul selama rapat perencanaan budget.
Report ini mencakup review dan item-item berikut:
 Kompetisi
 Kondisi politik dan ekonomi
 Perubahan-perubahan dalam operasi yang diusulkan
 Item-item luar biasa
 Tenaga kerja

7
 Fasilitas
 Rates
 Capital improvement
 Cash flow
3.6 Kontrol Budget
Proses budget kontrol mengidentifikasikan dan menganalisa variance yang
signifikan antara nilai yang dibudgetkan dan hasil operasi aktual. Analisis varian
dapat menunjukkan bahwa investigasi tambahan oleh manajemen diperlukan untuk
menentukan penyebab pasti dari variance yang signifikan tersebut. Setelah penyebab-
penyebab ini dapat diidentifikasi, manajemen mampu membuat tindakan koreksi
seperlunya.
Laporan variance budget harus mencakup detail secukupnya agar kepala
departemen memungkinkan membuat pertimbangan yang masuk akal terhadap
variance yang ada di budget. Hampir semua item pendapatan dan beban yang ada di
budget akan berbeda dari laporan hasil operasi. Hal ini memang diharapkan karena
tidak ada di budget proses pembuatan budget yang sempurna. Walaupun begitu, ada
variance yang tidak signifikan sehingga tidak perlu tidakan korektif tetapi ada juga
variance yang signifikan sehingga memerlukan analisis dan tindakan korektif dari
manajemen yang ada.
3.7 Re Forencasting
Banyak perusahaan yang membuat perkiraan ulang hasil operasi yang
diharapkan dan merevisi budget operasi ketika tahun budget tersebut berjalan.
Reforecasting perlu jika hasil aktual mulai menunjukkan variance yang signifikan dari
budget operasi karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi setelah budget
selesai dibuat.

8
REFERENSI

Widanaputra, AAGP, Suprasto, dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem


Informasi. Graha Ilmu: Denpasar.
http://zetzu.blogspot.co.id/2010/12/akuntansi-perhotelan-iv.html

Você também pode gostar