Você está na página 1de 7

TUGAS KELOMPOK

ALIRAN SEKOLAH ALAM

KELOMPOK 6

NAMA MAHASISWA NIM

1. ADE TRYA AMANDA 8186166005


2. DARTO PAULUS SIMANIHURUK 8186166003

DOSEN PENGAMPU : Dr. SAIDUN HUTASUHUT, M.Si

MATA KULIAH : LANDASAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
ALIRAN SEKOLAH ALAM

1. Pendahuluan
Sekolah Alam adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Lendo Novo
berdasarkan keprihatinannya akan biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh
masyarakat. Ide membangun sekolah alam adalah agar bisa membuat sekolah dengan kualitas
sangat tinggi tetapi dengan harga terjangkau.

Paradigma umum dalam dunia pendidikan adalah sekolah berkualitas selalu mahal. Yang
menjadikan sekolah itu mahal karena infrastrukturnya, seperti bangunannya, kolam renang,
lapangan olahraga, dan lain-lain. Sedangkan yang membuat sekolah itu berkualitas bukan
infrastruktur. Kontribusi infrastruktur terhadap kualitas pendidikan tidak lebih dari 10%.
Sedangkan 90% kontribusi kualitas pendidikan berasal dari kualitas guru, metode belajar yang
tepat, dan buku sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Ketiga variabel yang menjadi kualitas
pendidikan ini sebetulnya sangat murah, asalkan ada guru yang mempunyai idealisme tinggi.
Dari situ Lendo mencoba mengembangkan konsep-konsep sekolah alam.

Lendo terinspirasi oleh gagasan ayahnya tentang integrasi ilmiah ilahiah. Ayahanda
Lendo, Zuardin Azzaino adalah seorang pegawai Bank Indonesia yang juga penulis buku.
Zuardin berpendapat bahwa integrasi ilmiah ilahiah atau integrasi antara iman dan ilmu
pengetahuan-teknologi adalah cara untuk mengembalikan kebangkitan Islam. Selama ini, umat
Islam terlena dan membahas fikih saja. Selain itu umat Islam juga perlu untuk kembali
memegang teguh akhlak mulia.

Menurut Lendo, tujuan pendidikan dalam Islam adalah mencetak khalifatullah fil ardh.
Sehingga, kurikulum sekolah alam juga bertujuan untuk mencetak pribadi yang siap mengemban
amanah Allah dalam mengelola bumi ini (khalifatullah fil ardh). Sebagai seorang khalifatullah
atau delegasi Allah, manusia harus:

1. Mengetahui cara diri menyembah Allah.


2. Mengetahui cara makhluk dan semesta alam menyembah Allah
3. Mengetahui cara menjadi pemimpin/khalifah karena Allah.
Ide-ide awal Lendo mengenai pendidikan ia terapkan pertama kali di TK Salman al-Farisi
di Bandung. Setelah itu ia mendirikan sekolah alam. Sekolah Alam pertama kali didirikan di
Ciganjur pada tahun 1998, tepatnya di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan dengan nama
Sekolah Alam Ciganjur. Sekolah ini dimulai hanya dengan 8 orang murid, yakni 5 orang di
Playgroup dan 3 orang di SD, dengan didampingi oleh 6 orang guru, dimana 3 guru adalah guru
Playgroup, 2 guru adalah guru SD dan satu orang adalah guru Iqra`/tahfidz. Pada tahun 2001,
lokasi Sekolah Alam Ciganjur ini berpindah tempat di Jalan Anda Nomor 7X, Ciganjur,
Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lendo sendiri kemudian mengembangkan sekolah alam bernama
School of Universe di Jalan Raya Parung 314 km.43, Parung - Bogor.

Sejak berdiri di tahun 1998, konsep sekolah alam telah diadopsi di berbagai daerah.
Mulai dari Aceh hingga Papua. Pada Jambore Sekolah Alam Nusantara di Lembang, Juli 2011,
dibentuklah Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) sebagai wadah sekolah alam se-
nusantara. Tidak kurang dari 57 sekolah alam bergabung dalam jaringan ini.

Ide besar sekolah alam yang digagas oleh Lendo Novo diterjemahkan oleh beberapa
guru-guru awal Sekolah Alam Ciganjur. Guru-guru awal ini membantu Lendo dalam
pengembangan konsep sekolah alam. Beberapa dari guru tersebut membentuk konsultan
pendidikan yang membantu pengembangan sekolah-sekolah seperti Suhendi, Septriana, dan
Muhammad Syafir. Loula Maretta juga salah satu anggota tim yang juga kakak kandung Lendo,
hingga kini banyak mendampingi sekolah. Lainnya saat ini masih aktif di sekolah, seperti
Yusrianah dan Iman Kurnia di School of Universe serta Cache Hindarsih di Sekolah Alam
Indonesia.

Ada pula orang tua siswa yang kemudian terlibat dalam pengembangan konsep akhlak
dalam sekolah alam seperti Muhammad Ferous. Selain itu, Cahya Zaelani, salah seorang pegiat
kepanduan turut membantu dalam konsep pengembangan sifat kepemimpinan melalui metode
outbound.
2. Pengertian Alam

Alam pada kata sekolah alam mempunyai dua makna yaitu alam dalam arti pengalaman,
dan Alam semesta, makhluk, dan segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Baik alam sebagai
makhluk dan alam sebagai ilmu dan pengalaman berasal dari akar kata yang sama. Sekolah alam
percaya bahwa alam dan pengalaman adalah guru terbaik.

Pendekatan yang dominan digunakan dalam konsep sekolah alam adalah siswa diajak
untuk melalui serangkaian kegiatan (pengamalan dan pengalaman), setelah itu distrukturkan. Hal
ini berbeda dengan umumnya pendidikan di Indonesia, di mana siswa mempelajari buku
pelajaran dulu, baru kemudian diamalkan. Maka, pendidikan yang totalitas (total education)
menurut sekolah alam akan mampu membawa siswa dalam tahap berikut:

1. Tambah pengalaman, tambah pengetahuan (ranah IQ)


2. Tambah pengalaman, tambah tangkas (ranah PQ, physical/power quotient)
3. Tambah pengalaman, tambah bijak (ranah EI, emotional intelligence)
4. Tambah pengalaman, tambah iman (ranah SI, spiritual intelligence)

Alam semesta memiliki hukum dan konsep tersendiri yang tunduk di bawah kendali-Nya.
Misalnya fenomena gravitasi, yang berarti setiap benda yang jatuh pasti menuju ke arah pusat
bumi tempat magnet raksasa tersimpan. Sinar matahari yang sesuai dengan kebutuhan semua
makhluk hidup. Daur karbon, bitrogen, oksigen, dan air serta fuilditasnya yang bermanfaat bagi
kehidupan. Siklus itu terbentuk di bawah kendali Sang Pencipta.

Alam mengajarkan kepada kita untuk menjadi pribadi-pribadi tangguh yang siap
menjemput kesuksesan dan kemuliaan dalam hidup. Kejadian di alam memberikan contoh dan
hikmah kepada kita bagaimana alam dapat mengilhami lahirnya ilmu pengetahuan. Namun tentu
semua hanya dapat dimiliki oleh manusia yang mau berpikir dan belajar bersama alam
2.1 Kurikulum

Konsep kurikulum sekolah alam menurut Lendo adalah:

a. Pengembangan akhlak, dengan metode 'teladan'


b. Pengembangan logika, dengan metode action learning 'belajar bersama alam'
c. Pengembangan sifat kepemimpinan, dengan metode 'outbound training'
d. Pengembangan mental bisnis, dengan metode magang dan 'belajar dari ahlinya' (learn
from maestro)

Lendo menghendaki agar setiap sekolah alam berbasis pada potensi daerah. Sekolah alam di
Rembang misalnya, pasti akan ikut melestarikan hutan Rembang dan mengembangkan
ukirannya. Sekolah alam di Kalimantan piawai dalam masalah kehutanan. Sekolah alam Cianjur,
berbasis pada pertanian beras dan bunga potong. Dan seterusnya. Suhendi mengistilahkannya
sebagai in-situ development dan kemudian mengembangkan metode Belajar Bersama Alam agar
setiap sekolah alam dapat menggali potensi daerahnya dalam pembelajaran.

2.2 Model Pembelajaran

Pembelajaran di sekolah alam banyak dilaksanakan di ruang terbuka, dengan


memanfaatkan potensi yang ada di dalam lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan metode
belajar bersama alam. Pada prinsipnya, sekolah alam menggunakan metode patut dalam memilih
model pembelajaran. Artinya metode apapun yang sesuai dapat digunakan. Sehingga di sekolah
alam yang berbeda kita dapat menemukan model pembelajaran yang berbeda pula.

Sekolah alam juga biasanya adalah sekolah inklusi, artinya sekolah yang menyediakan
tempat bagi siswa berkebutuhan khusus. Berprinsip pendidikan bagi semua, sekolah alam
percaya bahwa dengan menyatukan antara siswa biasa dan siswa berkebutuhan khusus, masing-
masing pihak akan dapat saling belajar. Siswa berkebutuhan khusus akan mendapatkan spektrum
normal, sementara siswa biasa akan lebih tumbuh rasa empatinya terhadap sesama.
2.3 Kelas

Kebanyakan sekolah alam menggunakan kelas terbuka, tanpa dinding dan jendela. Awalnya, ini
dilakukan untuk mengurangi biaya pembangunan infrastruktur sehingga biaya pendidikan lebih
terjangkau. Namun kemudian, pembangunan kelas terbuka ini ditujukan agar anak lebih banyak
mendapatkan asupan udara segar. Kelas terbuka ini biasa disebut saung (bahasa Sunda) atau
dengan sebutan lain sesuai daerah di mana sekolah itu berada.

2.4 Jenjang sekolah

Sekolah Alam umumnya adalah sekolah formal, sehingga mengikuti jenjang yang berlaku dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Walau tidak semua sekolah alam memiliki jenjang pendidikan
yang lengkap, sekolah alam telah berdiri pada jenjang:

1. Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK)


2. Sekolah Dasar (SD)
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)
5. Perguruan Tinggi

Saat ini hanya beberapa sekolah alam yang memiliki jenjang SMA, yaitu:

1. School of Universe (SoU), Parung dengan nama Sekolah Menengah (SM). Jenjang SM di
SoU diselenggarakan dalam waktu 4 tahun, menggabungkan jenjang SMP dan SMA.
2. Sekolah Alam Indonesia (SAI) Cipedak dengan nama SAI Bless (Business and
Leadership School)
3. Sekolah Citra Alam Ciganjur
4. Sekolah Alam Palembang (SAPA) dengan nama Sekolah Menengah (SM).
Menggabungkan jenjang SMP dan SMA, namun tetap diselenggarakan dalam waktu 6
tahun.
5. Sekolah Alam Bandung (SAB) dengan nama Sekolah Menengah Sekolah Alam
Bandung(SM) SAB. Sekolah ini mengintegrasikan jenjang SMA dengan program
Diploma 1 yang diselenggarakan selama waktu 4 tahun. Mengusung konsep Sekolah
Menengah Atas Plus yang menerapkan konsep life technical skill (vocational), academic
skil, business skill, dan leadership skill dengan tema utama renewable energy.

Sedangkan untuk tingkat Perguruan Tinggi, Lendo mendirikan Maestro School of


Technopreneurship.

Referensi:
Suhendi dan Murdiani, Septriana (2011). "Belajar Bersama Alam". Bogor: SoU Publise
Septriana (2008). Novobiografi. Bogor: SoU Publisher. p.81-8
www.wikipedia.org

Você também pode gostar