Você está na página 1de 4

Analisa green house

Green house atau rumah hijau adalah bangunan konstruksi yang berfungsi untuk
menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi
lingkungan yang dikehendaki. Green house juga merupakan suatu kebutuhan
penting guna meningkatkan produktivitas atas hasil pertanian, terutama pada
budidaya sistem hidroponik. Fungsi utama green house antara lain mengatur
intensitas sinar matahari terhadap tanaman, pengairan, kelembaban dan suhu
udara. Bahan green house hidroponik yang digunakan bisa dari kaca, plastik atau
paranet.

1. Tipe Tunnel
Green house tipe tunnel merupakan green house berbentuk lorong setengah
lingkaran. Atap yang berbentuk melengkung sangat efektif menghindari
kerasnya terpaan angin. Struktur kerangka dibuat dari pipa besi yang kuat.
Tidak cocok menggunakan kayu karena membuat lengkungan sangatlah
sulit.banyak digunakan di daerah sub tropis yg sangat efektif pada musim
dingin dan salju.
Exp :

2. Tipe Piggy Back


Green house tipe piggy back banyak digunakan didaerah tropis dengan
banyak bukaan pada atapnya sebagai ventilasi untuk pertukaran udara dan
mempertahankan suhu dan kelembaban udara. Tetapi tidak disarankan pada
daerah yang mempunyai tiupan angin yang kencang.
Exp :
3. Tipe Multispan/campuran
Green house tipe campuran ini adalah antara tipe tunnel dengan tipe piggy
back. Tipe ini memiliki kelebihan dari tipe tunnel dan piggy back yaitu
strukturnya kuat tetapi tetap memiliki ventilasi yang maksimal.
Exp :

Materia konstruksinya dapat diklarifikasikan sebagai berikut :


1. Green house Bambu
Dengan material bambu umumnya jenis green house paling murah biaya
pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani sebagai sarana
produksi. Kelemahannya adalah umurnya relatif pendek dan bahan
materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur
dan juga masalah biaya, maka atap green house bambu terbatas dalam
menggunakan plastik UV.
Exp :
2. Green house Kayu
Dengan material kayu jauh lebih baik dari pada bambu terutama jika
menggunakan jenis kayu yang tahan air. Dibanding bambu, umur pakai kayu
biasanya lebih oanjang dan kondisi sanitasi lingkungannya lebih baik. Pada
beberapa jenis green house kayu, bagian dinding bawah dibuat dari pasangan
bata yang diplester. Bahan atap pada green house kayu sudah lebih
bervariasi, bisa plastik, polikarbonat, PVC ataupun kaca.
Exp :

3. Green house Besi


Dengan material besi merupakan struktur green house terbaik dari segi umur
pakai dan kualitas, terlebih jika besi yang digunakan adalah besi yang telah
di treatmen dengan metode hot dipped galvanis. Struktur yang bai akan
mengurangi frekuensi perawatan, sehingga tidak terjadi stagnan kegiatan.
Walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi
yang terjadwal. Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan
peralatan dapat dipasangkan pada green house besi, sehingga
penggunaannya dapat secara optimal.
Exp :

Keuntungan menggunakan green house


1. Jika tidak menggunakan greenhouse, budidaya tanaman hidroponik bisa
mendapat pasokan cahaya matahari dalam jumlah yang terlalu berlebihan.
Apalagi saat musim panas, intensitas sinar yang masuk tersebut dapat
membuat proses pertumbuhan tanaman jadi terganggu. Namun dengan
adanya greenhouse atau rumah hijau, itensitas cahaya matahari tersebut
dapat diatur sesuai kebutuhan. Tanaman tidak akan mudah layu atau
kekurangan cairan. Selain itu mengurangi biaya belanja nutrisi tanaman
dan media hidroponik sebab tingkat penguapannya bisa ditekan.
2. Sementara itu, ketika musim hujan tiba daun dan batang tanaman akan
terkena siraman air hujan. Kondisi ini sering menimbulkan masalah baru
berupa pembusukan pada daun tanaman beserta batangnya. Cendawan,
jamur, lumut dan tanaman pengganggu lainnya akan tumbuh subur pada
musim hujan. Jika dibiarkan tentunya hama ini bisa memunculkan problem
yang lebih serius. Nutrisi hidroponik yang seharusnya diserap oleh tanaman
budidaya justru dihabiskan oleh gulma dan sejenisnya.

Você também pode gostar