Você está na página 1de 7

PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN

DAERAH PERIANAL PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA


SUROKONTO WETAN KECAMATAN PAGERUYUNG KABUPATEN
KENDAL
Sri Nurhayati*, Mariyam**

*Mahasiswa Progam Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Email:
supraptoarthanugroho@yahoo.co.id
*Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang,
Jl.Kedung mundu Raya no. 8A, 50174, Semarang, Email: mary_chalista81@yahoo.co.id

Abstract

Infants have a broad and complex problems, especially skin problems. The parents need to take care of skin in
the diaper-covered area to avoid interference. One effort that can be done to prevent the skin disorder is with
perianal care. The study aims to determine the knowledge and ability to care the perianal region in infants age 0-
12 months in the village of Surokonto Wetan. Desain this study used a descriptive design. The sample in this
study is 50 people with total sampling technique. The data was analyzed by using univariate analysis. The results
showed that the majority of respondents had knowledge of being as much as 46% and have enough ability as
much as 46%. , For further research, needs to examine more specifically the more variable or variables in terms
of correlations, in order to see the correlations between variables.

Keywords : knowledge,skills, care the perianal region

Abstrak

Bayi memiliki permasalahan yang luas dan kompleks, terutama masalah kulit. Orang tua perlu memperhatikan
perawatan kulit pada daerah yang tertutup popok agar tidak terjadi gangguan. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah gangguan kulit tersebut adalah dengan perawatan perianal. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan ibu dalam perawatan daerah perianal pada bayi dengan
usia 0 sampai 12 bulan di Desa Surokonto Wetan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Besar
sampel sebanyak 50 orang dengan teknik total sampling. Data diolah dengan menggunakan analisa univariat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan sedang sebanyak 46 % dan
memiliki kemampuan cukup sebanyak 46%. Bagi peneliti selanjutan agar lebih spesifik meneliti variabel yang
lebih bervariasi atau dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adanya hubungan antar variabel.

Kata Kunci : pengetahuan, kemampuan, perawatan daerah perianal

Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 37
Desa Surokonto
Pengetahuan DanWetan Kecamatan
Kemampuan Pageruyung
Ibu Dalam Kabupaten
Perawatan Kendal
Daerah | Sri
Perianal Nurhayati,
Pada Mariyam
Bayi Usia 0-12 Bulan 37
Di Desa Surokonto Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal
Sri Nurhayati, Mariyam
Pendahuluan buruknya penggunaan diapers dapat
Semua bayi memiliki kulit yang sangat menyebabkan terjadinya ruam popok.
peka, berbeda dengan kulit orang dewasa Kesalahan dalam pemakaian popok bisa
yang tebal dan mantap, kondisi kulit pada menjadi ancaman terhadap bayi. Dampak
bayi yang relatif tipis menyebabkan bayi terburuk dari pemakaian popok yang salah
lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan selain mengganggu kesehatan kulit juga
alergi. Secara struktural, kulit bayi dan dapat mengganggu perkembangan dan
balita belum berkembang dan berfungsi pertumbuhan bayi. Bayi yang mengalami
secara optimal, sehingga diperlukan ruam popok akan mengalami gangguan
perawatan yang lebih menekankan pada seperti rewel dan sulit tidur, selain itu
perawatan kulit, sehingga bisa proses menyusui menjadi terganggu karena
meningkatkan fungsi utama kulit sebagai bayi merasa tidak nyaman sehingga berat
pelindung dari pengaruh luar tubuh. Selain badan tidak meningkat (Handy, 2011).
perawatan kulit rutin, para orang tua juga
perlu memperhatikan perawatan kulit pada Pengetahuan ibu dalam pemakaian popok
daerah yang tertutup popok agar tidak pada bayi di Indonesia ternyata masih
terjadi gangguan. Salah satu upaya yang rendah. Penelitian terdahulu menunjukkan
dapat dilakukan untuk mencegah ganguan bahwa sebagian besar responden memiliki
kulit tersebut adalah dengan perawatan pengetahuan cukup sebanyak 30 orang
perianal (Manulang, 2010). (45,5%), terdapat tindakan yang salah
dalam perawatan perianal terhadap
Perawatan daerah perianal atau perawatan pencegahan ruam popok pada neonatus
daerah yang tertutup popok dapat yaitu sebanyak 30 orang (45,5%)
dilakukan dengan mengganti popok usai (Manulang, 2010).
mengompol, mengusahakan kulit agar
tetap kering, menggunakan sabun khusus, Selain pengetahuan, kemampuan ibu
melonggarkan popok, membiarkan daerah dalam merawat daerah perianal bayi juga
alat kelamin terkena udara bebas. Hal lain diperlukan. Kemampuan ibu dalam
yang perlu dilakukan adalah jangan perawatan daerah perianal sama halnya
memaksakan menggosok alat kelamin bayi dengan merawat kulit bayi dari kegiatan
laki-laki yang belum dikhitan agar sehari-hari, misalnya seperti memandikan
kelihatan bersih dan jangan membuka secara teratur, mengganti popok atau baju
lebar-lebar bibir vagina bayi perempuan pada saat yang tepat, memilih bahan
untuk membersihkannya (Mueser, 2008). pakaian yang lembut, memilih kosmetik
berupa sabun mandi, sampo dan minyak
Ketepatan dalam perawatan daerah khusus bayi dipilih dengan tepat dan
perianal memerlukan pengetahuan ibu disesuaikan dengan keadaan kulit bayi
dalam menjaga kesehatan kulit bayi. (Sudilarsih, 2010).
Kebanyakan ibu lebih memilih diapers
dari pada memilih popok kain, dengan Metode Penelitian
alasan diapers bayi lebih praktis karena Desain penelitian yang digunakan adalah
tidak perlu sering mengganti popok yang deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
basah akibat buang air, selain itu membuat adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0
rumah lebih bersih tidak terkena air sampai 12 bulan di desa Surokonto Wetan
kencing bayi. Diapers juga membuat sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan
pekerjaaan ibu menjadi lebih ringan karena sampel dalam penelitian ini adalah teknik
tidak perlu mencuci, menjemur, sampling jenuh/total sampel. Jadi jumlah
menyetrika setumpuk popok. Pada sisi sampel dalam penelitian ini sebanyak 50

Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 38
38Desa Surokonto
Jurnal Wetan Kecamatan
Keperawatan AnakPageruyung
. Volume 1,Kabupaten
No. 1, MeiKendal | Sri Nurhayati, Mariyam
2013; 37-43
responden yang mempunyai bayi usia 0
sampai 12 bulan. Penelitian ini dilakukan
di Desa Surokonto Wetan Kecamatan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Pageruyung Kabupaten Kendal dan waktu Berdasarkan Umur ibu di Desa Surokonto Wetan
Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal (n = 50)
penelitian akan dilaksanakan pada bulan
Februari 2013. valid mean Std. deviation min maxi
imu mum
Data pengetahuan ibu dalam perawatan m
daerah perianal dikumpulkan dengan
50 25.08 4.009 19 37
menggunakan kuesioner dengan skala
guttman untuk pertanyaan favourable
“benar” skor 1 dan “salah” skor 0, Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
sedangkan yang unfavourable “benar” skor Berdasarkan Pendidikan di Desa Surokonto Wetan
0, dan “salah” skor 1. Pengetahuan tinggi Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal (n = 50)
jka skor 9-13, sedang jika 5-8 dan rendah
Pendidikan Frekuensi Persentase ( % )
jika skor 0-4. Data kemampuan ibu dalam SD 15 30,0
perawatan daerah perianal dikumpulkan SMP 22 44,0
melalui observasi dengan ceklist yang SMA 11 22,0
PT 2 4,0
Pekerjaan Frekuensi Persentase ( % ) Jumlah 50 100
Petani 6 12,0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
IRT 43 86,0
Berdasarkan Pekerjaan di Desa Surokonto Wetan
PNS 1 2,0 Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal (n = 50)
Jumlah 50 100
Tabel 4 Distribusi Frekuensi pengetahuan
terdiri dari 12 item pernyataan. Ibu dalam perawatan daerah perianal pada
Kemampuan baik jika skor 9-12, cukup bayi usia 0-12 bulan di Desa Surokonto
jika 5-8 dan kurang jika 0-4. Masing- Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten
Kendal (n = 50)
masing data dianalisis univariat untuk
menghasilkan distribusi dan presentase Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
dari tiap variabel. Rendah 12 24.0
Sedang 23 46.0
Hasil Tinggi 15 30.0
Penelitian dilakukan pada bulan Februari Jumlah 50 100
2013 di Desa Surokonto Wetan Kecamatan
Pageruyung Kabupaten Kendal dengan
jumlah responden sebanyak 50 orang. Tabel di atas menunjukkan bahwa,
Seluruh responden termasuk dalam sebagian besar responden memiliki
kategori dewasa awal dan plaing banyak pengetahuan yang sedang dalam perawatan
berusia 22 tahun dengan tingkat daerah perianal pada bayi sebanyak 23
pendidikan yang paling banyak adalah (46%).
SMP sebanyak 22 responden (44 %) serta
mayoritas responden bekerja sebagai ibu
rumah tangga (IRT) sebanyak 43
responden (86 %).

Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 39
Desa Surokonto
Pengetahuan DanWetan Kecamatan
Kemampuan Pageruyung
Ibu Dalam Kabupaten
Perawatan DaerahKendal | Sri
Perianal Nurhayati,
Pada Bayi UsiaMariyam
0-12 Bulan 39
Di Desa Surokonto Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal
Sri Nurhayati, Mariyam
Tabel 5. Distribusi Frekuensi kemampuan dengan baik merawat baik bayinya. Usia
Ibu dalam perawatan daerah perianal pada dewasa awal merupakan periode
bayi usia 0-12 bulan di Desa Surokonto
penyesuaian diri terhadap pola-pola
Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten
Kendal (n = 50) kehidupan yang baru dan harapan-harapan
sosial baru. Orang dewasa awal diharapkan
dapat memainkan peran baru, seperti
Kemampuan Frekuensi Persentase (%) suami atau istri, orang tua, dan pencari
Kurang 12 24.0 nafkah, keinginan-keingan baru,
Cukup 23 46.0 mengembangkan sikap-sikap baru, dan
Baik 15 30.0 nilai-nilai baru sesuai tugas baru ini.
Jumlah 50 100
2. Pendidikan
Menurut Pariani (2001), bahwa pada
Tabel 5 menunjukan bahwa sebagian umumnya semakin tinggi pendidikannya
responden memiliki kemampuan yang maka semakin tinggi pula pengetahuanya.
cukup dalam perawatan daerah perianal Seseorang dengan pengetahuan tinggi akan
sebanyak 23 (46%). lebih mudah menerima hal-hal yang baru
dan akan membentuk sikap yang sesuai
Diskusi dengan pengetahuan dan menanamkan
perilaku yang baik (Notoatmodjo, 2005).
1. Umur Data distribusi frekuensi menunjukkan
Umur merupakan indeks yang bahwa sebagian besar responden
menempatkan individu-individu dalam berpendidikan SMP sebanyak 22
urutan perkembangan. Umur menurut responden (44 %). Berbeda dengan hasil
pariani (2000) dalam Notoatmodjo (2003), penelitian manulang (2010), hasil
yaitu usia individu yang terhitung mulai penelitian tentang karakteristik pendidikan
saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. responden adalah SMA yaitu sebanyak 31
Menurut Budioro (2002), salah satu faktor orang (47 %.). sesuai pendapat
yang dapat mempengaruhi fisiologis dan Notoatmodjo (2003), yang mengatakan
diri sendiri maupun lingkungannya. bahwa pendidikan merupakan peranan
Perubahan umur akan membentuk penting untuk meningkatkan kualitas
seseorang dalam bersikap dan berperilaku hidup manusia. Tingkat pendidikan
menjadi lebih baik, karena proses masyarakat dikaitkan dengan kemampuan
pendewasaan (maturation) melalui dalam menyerap dan menerima informasi
perjalanan umurnya yang semakin dewasa, dalam bidang kesehatan dan keluarga.
maka seseorang yang bersangkutan akan
melakukan adaptasi perilaku hidupnya 3. Pekerjaan
terhadap lingkungan. Umur seseorang Pekerjaan akan mempengaruhi
yang semakin dewasa akan lebih mudah penghasilan, sedangkan penghasilan
menyesuaikan terhadap lingkungan. sendiri akan mempengaruhi seseorang
dalam bersikap dan berperilaku
Umur ibu seluruhnya adalah berusia 18-40 (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan data
tahun yaitu sebanyak responden 50 (100 dustribusi frekuensi, sebagian besar ibu
%) yaitu termasuk usia dewasa awal. sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak
Puncak kemampuan fisik individu dapat 43 responden (86 %). Hasil penelitian ini
dicapai antara usia 18-40 tahun yang sesuai dengan hasil penelitian Manulang
diikuti dengan kesehatan yang baik (2010), yaitu sebagian besar ibu bekerja
(Hidayati, 2008). Pada tahap sebagai IRT yaitu sebanyak 38 orang (57,6
perkembangan ini seharusnya ibu mampu
Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 40
40 Desa Surokonto Wetan Kecamatan
Jurnal Keperawatan Anak Pageruyung Kabupaten
. Volume 1, No. | Sri Nurhayati, Mariyam
Kendal37-43
1, Mei 2013;
%). Status pekerjaan akan berpengaruh orang (45,5 %) berpengetahuan cukup
pada pengetahuan, dan kemampuan ibu dalam perawatan daerah perianal terhadap
dalam merawat bayinya. Mayoritas pencegahan ruam popok pada bayi
responden adalah IRT, hal ini neonatus. Dari hasil analisis menunjukan
memungkinkan bahwa ibu akan bahwa sebagian besar responden
mempunyai banyak waktu untuk berpendidikan SMP dan bekerja sebagai
mengelola dan memperhatikan anak. IRT, dimana Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka akan lebih
4. Pengetahuan Ibu Dalam Perawatan mudah menerima hal-hal yang baru
Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 dengan perubahan baru sebagai
Bulan pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu Informasi yang didapatkan ibu masih
dalam perawatan daerah perianal pada kurang, seperti pada saat membersihkan
bayi usia 0-12 bulan di Desa Surokonto kemaluan arahnya tidak dari atas ke bawah
Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten menjauhi tubuh, pada saat bayi
Kendal didapatkan 12 (24%) responden mengompol ibu membersihkan dengan tisu
memiliki pengetahuan rendah, 23 (46%) basah dan menabur bedak, pada saat
responden memiliki pengetahuan sedang membersihkan daerah perianal tidak
dan 15 (30%) responden memiliki menunggu kulit sampai kering. Selain itu
pengetahuan tinggi. Menurut Notoatmodjo kurangnya mendapat informasi tentang
(2007), pengetahuan adalah hasil tahu. perawatan daerah perianal pada bayi usia
Hal ini terjadi setelah orang melakukan 0-12 bulan dari media ataupun dari tenaga
pengindraan terhadap objek tertentu. kesehatan di sekitar
Pengindraan terjadi melalui panca indra .
manusia yakni penglihatan, pendengaran, 5. Kemampuan ibu dalam perawatan
penciuman, rasa dan raba. Namun daerah perianal pada bayi usia 0-12
sebagian besar pengetahuan manusia bulan
diperoleh melalui mata dan telinga. Ability (kemampuan, kecakapan,
ketangkasan, bakat, kesanggupan)
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk
faktor, antara lain faktor sosial ekonomi, melakukan perbuatan sesuai kapasitasnya
lingkungan sosial akan mendukung Chaplin (1997) dalam Syarifuddin (2012).
tingginya pengetahuan seseorang, Menurut Suliha, dkk (2001), terbentuknya
sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pola perilaku baru dan berkembangnya
pendidikan. Ekonomi yang baik, maka kemampuan seseorang terjadi melalui
pendidikan akan tinggi sehingga tahapan tertentu, yang dimulai dari
pengetahuan yang dimiliki juga akan pembentukan pengetahuan, sikap, sampai
tinggi. Faktor kultur (budaya, agama), dimilikinya keterampilan baru. Bloom
budaya sangat berpengaruh terhadap (1976 dalam Suliha, dkk, 2001),
tingkat pengetahuan seseorang karena mengemukakan bahwa aspek perilaku
informasi yang baru akan disaring kira- yang dikembangkan dalam proses
kira sesuai atau tidak dengan budaya yang pendidikan meliputi tiga domain, yaitu:
ada dan agama yang dianut. domain kognitif (pengetahuan), domain
afektif dan domain psikomotor
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan (kemampuan).
responden mayoritas sedang. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil Kemampuan ibu merawat bayi baru lahir
penelitian Manulang (2010), sebanyak 30 dipengaruhi oleh pengetahuan ibu (Bobak,

Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 41
Desa Surokonto
Pengetahuan DanWetan Kecamatan
Kemampuan Ibu Pageruyung Kabupaten
Dalam Perawatan Kendal
Daerah | SriPada
Perianal Nurhayati, Mariyam
Bayi Usia 0-12 Bulan 41
Di Desa Surokonto Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal
Sri Nurhayati, Mariyam
Lowdermilk, Jensen, 2004) . Selain
pengetahuan kemampuan ibu dalam
merawat bayi juga dipengaruhi oleh
pengalaman bersalin ibu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan
responden mayoritas cukup sebanyak 23 DAFTAR PUSTAKA
orang (46%), hal ini sejalan dengan hasil
analisis yang sebagian besar responden Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku
berpendidikan SMP sebanyak 22 orang Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi
(44%), dan berpengetahuan sedang 4. Jakarta: EGC
sebanyak 23 orang (46%). Sebagian besar
responden pada saat melakukan perwatan Fitri, R. D. (2009). Tugas Mata Kuliah
daerah perianal responden tidak PPHB. Http://dinamika.uny.ac.id.
melakukan cuci tangan terlebih dahulu. (Di peroleh pada 18 Oktober 2012).
Sebaian besar responden tidak
membersihkan area perut, pada saat Handy, Fransiska. (2011) . Panduan
mengusap lipatan-lipatan paha arahnya cerdas perawatan bayi. Jakarta:
tidak dari atas kebawah menjauhi tubuh, Pustaka Bunda.
dan membiarkan bokong bayi terbuka
Hidayat, A. A. (2005). Pengantar Ilmu
untuk beberapa saat. Selain itu pada saat
Keperawatan Anak 1. Jakarta:
melakukan perawatan perianal sebagian
Salemba Medika.
besar responden tidak melakukan secara
runtut. ____________ (2007). Metode penelitian
keperawatan dan teknik analisa
Simpulan data. Jakarta: Salemba Medika.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden berpengetahuan Hidayati, W. (2008) Psikologi
sedang sebanyak 23 orang (46%), Perkembangan. Yogyakarta: Teras
berpengetahuan rendah sebanyak 12 orang
(24%), dan berpengetahuan tinggi Hellen, farrer. (2009). Perawatan
sebanyak 15 orang (30%) dalam merawat maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC.
daerah perianal pada bayi usia 0 sampai KBBI. (2005). Kamus Besar Bahasa
12 bulan. Mayoritas responden memiliki Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai
kemampuan cukup sebanyak 23 orang Pustaka.
(48%), kemampuan kurang sebanyak 12 Lutfiatus. (2008). Panduan Lengkap
orang (24%), dan berkemampuan tinggi Melahirkan. Jogjakarta: Diva Press.
sebanyak 15 orang (30%) dalam merawat
daerah perianal pada bayi usia 0 sampai 12 Mackonochie, Alison.(2009). Latihan
bulan. Bagi ibu diharapkan dapat Toilet. Tanggerang: Karisma.
menambah pengetahuan dan wawasan
dalam melakukan perawatan secara Manulang, Yessi. (2010). Gambaran
mandiri secara mandiri pada daerah pengetahuan dan tindakan ibu dalam
perianal bayi. perawatan daerah perianal terhadap
pencegahan ruam popok.
Http://Repository.usu.ac.id
(diperoleh tanggal 21 september
2012).

Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 42
42 Desa Surokonto Wetan Kecamatan
Jurnal Keperawatan Anak Pageruyung Kabupaten
. Volume 1, No. | Sri Nurhayati, Mariyam
Kendal37-43
1, Mei 2013;
Maulana, Heri. (2009). Promosi kesehatan. Syarifuddin. (2012). Pendidikan dan
Jakarta: EGC. pemberdayaan masyarakat. Medan:
Perdana Publishing.
Mueser, Anne M. (2008). Panduan
Lengkap Perawatan Bayi dan Anak Sudilarsih, Feni. (2010). Optimal
(A-Z). Jogjakarta: Diglosia Media. mengurus segala kebutuhan dan
masalah bayi sehari-hari anda.
Nagib dan Tjiptoharijanto. (2008). Garailmu: Jogjakarta.
Pengembangan sumberdaya
manusia: diantara peluang dan Sugiyono. (2007). Statistika untuk
tantangan. Jakarta: LIPI Press. penelitian. Bandung: Alfabeta.
Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Suhartono, S. (2005). Filsafat Ilmu
kesehatan dan ilmu perilaku Pengetahuan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
William dan Martha. (2007). The baby
______________ (2005). Metodologi book (segala hal yang perlu anda
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka ketahui tentang bayi anda sejak lahir
Cipta. hinggaa dua tahun). Jakarta:
Serambi.
______________ (2003). Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nugroho. (2005). Strategi jitu memilih
metode statistik penelitian dengan
SPSS. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan


metodologi ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
________.(2005). Asuhan Keperawatan
Bayi dan Anak, Jakarta: Salemba
Medika.
________.(2009). Pendidikan dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter dan Perry. (2005). Buku ajar


fundamental. (konsep, proses dan
praktek). Volume 1. Jakarta: EGC.
Setiawati. (2008). Proses Pembelajaran
Dalam Pendidikan Kesehatan.
Jakarta: TIM.
Suliha, U, dkk. (2001). Pendidikan
Kesehatan dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC

Pengetahuan Dan Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Daerah Perianal Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di 43
Desa Surokonto
Pengetahuan DanWetan Kecamatan
Kemampuan Ibu Pageruyung Kabupaten
Dalam Perawatan Kendal
Daerah | SriPada
Perianal Nurhayati, Mariyam
Bayi Usia 0-12 Bulan 43
Di Desa Surokonto Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal
Sri Nurhayati, Mariyam

Você também pode gostar