Você está na página 1de 4

Analisis Laporan Keuangan Part II

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai neraca dan gambaran neraca. Seperti yang telah dibahas di
bagian pertama bahwa neraca adalah laporan yang memberikan gambaran mengenai posisi keuangan
perusahaan. Posisi keuangan yang akan dijelaskan di neraca adalah Asset, utang dan modal.

Dalam persamaan akuntansi asset dan utang termasuk dalam modal sebuah perusahaan. Jadi apabila
asset menurun otomatis modal juga akan menurun sedangkan penambahan utang pada perusahaan
akan menurunkan modal perusahaan. Persamaan untuk modal lihat pada bagan di bawah ini.

Asset
Utang Modal
(aktiva)

Dapat dilihat pada bagan bahwa Aktiva dikurangi utang sama dengan modal artinya aktiva dengan
modal memiliki hubungan yang positif atau searah sedangkan utang dengan modal memiliki hubungan
yang negative atau berbanding terbalik. Mengapa aktiva memiliki nilai yang positif terhadap modal
sedangkan utang memiliki nilai yang negative terhadap modal? Karena penambahan asset seperti
pembelian tanah atau bangunan itu menambah modal perusahaan untuk terus beroperasi dan
beraktivitas di kemudian hari sedangkan penambahan utang akan mengurangi modal, modal yang
didapat akan dikurangi dengan kewajiban perusahaan untuk membayar utang, sehingga apabila utang
bertambah maka kewajiban juga akan bertambah dan modal pun akan semakin berkurang akibat
penambahan utang.

Asset

Apa yang dimaksud dengan asset? Asset adalah kekayaan perusahaan atau harta dan benda yang
dimiliki perusahaan. Secara umum asset perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Asset lancar

b. Asset tidak lancar


a. Asset lancar

Asset lancar adalah asset yang bersifat operasional dan rutin. Asset utama pada asset lancar dibagi
menjadi tiga menurut fungsinya yaitu:

1. Kas

2. Piutang

3. Persediaan

1. Kas

Kas digunakan untuk pembayaran dimuka, pembayaran jangka pendek dan menerima pendapatan
dimuka, Kas merupakan operasional perusahaan sehari-hari dalam melakukan aktivitas bisnis.

2. Piutang

Piutang berfungsi untuk menerima pembayaran yang ditunda atau pendapatan yang masih belum
dibayar. Walaupun piutang itu pembayaran tetapi piutang tidak termasuk kedalam kas karena piutang
uangnya masih belum diterima oleh perusahaan.

3. Persediaan

Persediaan adalah harta yang dicadangkan yang suatu saat nanti digunakan untuk proses produksi atau
digunakan untuk dijual. Persediaan tidak termasuk kedalam kas karena tidak ada hubungannya dengan
keluar masuknya uang pada perusahaan.

Diluar ketiga asset lancar tersebut bisa dianggap sebagai asset lain-lain tetapi ada beberapa asset seperti
bunga dan interest dimasukan kedalam kas, hal ini dimaksudkan agar para analisis lebih memfokuskan
pada ketiga asset lancar yang utama.

b. Asset tidak lancar

Asset tidak lancar adalah asset yang tidak termasuk kedalam asset lancar seperti tanah, bangunan,
kendaraan dan peralatan. Asset tidak lancar bisa didefinisikan sebagai asset yang tidak bersifat
operasional dan rutinitas, penggunaan asset tidak lancar bersifat jangka panjang atau selama
perusahaan itu tetap berdiri.

Kekhasan asset lancar muncul pada beberapa kasus seperti:

 Industri perkebunan, akan muncul tanaman menghasilkan dan tanaman yang belum menghasilkan

 Perusahaan holding company, akan timbul investasi jangka panjang merupakan penanaman bentuk
surat berharga secara strategis dan jangka panjang pada perusahaan afiliasi atau anak perusahaan.
Besarnya nilai suatu asset tetap tergantung dari jenis perusahaannya, untuk beberapa industry
manufaktur seperti industry rokok asset tetap bukanlah yang terbesar melainkan asset persediaan yang
terbesar. Sedangkan industry perkebunan, asset tetapnya yang besar dibandingkan asset yang lainnya.

Utang

Utang menjadi sumber modal kedua setelah modal pemilik. Utang secara langsung menambah modal
pemilik tetapi mengurangi pendapatan kas dalam kurun waktu tertentu karena bunga dari utang
menjadi beban untuk perusahaan. Utang juga memiliki resiko dan bunga yang berbeda tergantung dari
besarnya nilai utang yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi nilai utang yang diajukan maka semakin
besar resiko liquiditas dan bunganya, oleh karena itu perusahaan tidak pernah mengutang dana hanya
pada satu kreditor melainkan banyak kreditor sehingga bunga dan resikonya dapat diminimalisir.

Pada sebuah survey yang dilakukan Stern Steward (Toto Prihadi, Analisis Laporan Keuangan:22)
terungkap beberapa alas an CFO (Chief Financial Officer) dalam memilih struktur modal antara lain (7
besar dari 22 alasan)

1. fleksibelitas keuangan

2. Pemeringkatan kredit

3. Volatilitas laba dan arus kas

4. Ketidakcukupan dana internal

5. Tingkat bunga

6. Penghematan pajak dari bunga

7. Biaya transaksi dan fee

a. Utang dan Investasi

Beberapa perusahaan ada yang sumber modalnya berasal dari utang dan gabungan antara utang serta
investasi. Untuk yang sumber modal berasal dari utang akan dikenakan bunga sedangkan investasi akan
terdapat dividen. Kedua sumber modal ini memiliki kelebihan dan kekurangannya, untuk utang,
kelebihan utang pengeluaran atau beban bunga yang ditanggung perusahaan relative tetap tidak
berubah setiap periode, kekurangan dari utang adalah resiko penyitaan asset apabila tidak dapat
melunasi dan tetap membayat bunga walaupun perusahaan sedang rugi. Sedangkan untuk investasi,
kelebihannya adalah investor tidak mendapatkan haknya apabila perusahaan mendapatkan rugi
berbeda dengan utang, kreditors tetap mendapatkan bunga walaupun perusahaan merugi,
kekurangannya terdapat dividen yang mengurangi pendapatan perusahaan dan investor memiliki peran
dalam kebijakan perusahaan.
b. Komposisi utang dan investasi

Diatas dijelaskan mengenai utang dan investasi, dapat dimengerti bahwa setiap utang dan investasi
memiliki kelebihan dan kekurangannya, dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menerapkan dengan baik komposisi utang dan
investasinya. Untuk perusahaan yang baru berdiri dan belum memiliki pendapatan yang besar sangat
baik apabila sumber modal hanya dari utang, sedangkan untuk perusahaan besar yang ingin
memperluas pasar, hendaknya menggunakan utang dan investasi tetapi berdasarkan perhitungan yang
optimal dan bukan asal-asalan. Apabila berdasarkan perhitungan yang baik maka, akan didapat
komposisi antara utang dan investasi yang memiliki bunga dan dividen yang minimal.

c. Tingkatan Prioritas Kreditor

Mengapa kreditor harus diberi tingkatan? Hal ini ada hubungannya dengan nilai utang yang diberikan,
peran kreditor dan kebangkrutan perusahaan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa utang yang
diberikan akan menimbulkan beban bunga yang timbul di perusahaan, semakin tinggi nilai utang maka
semakin tinggi nilai bunga yang diberikan dan juga resikonya terhadap asset. Tingkatan Prioritas
kreditor dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

1 • Privileged creditors
2 • Secured creditors
3 • Unsecured creditors
4 • Subordinate creditors
5 • Shareholders

1. Privileged creditors adalah kreditor yang akan dibayar pertama kali, yang masuk kedalam kreditor ini
adalah kreditors yang diberikan hak khusus oleh perusahaan seperti family atau relasi terdekat.

2. Secured creditors adalah kreditor yang sudah terjamin untuk mendapatkan pembayaran karena
memegang jaminan. Secured creditors biasanya adalah lembaga keuangan.

3. Unsecured creditors adalah kreditor yang paling banyak termasuk kedalamnya supplier

4. Subordinated creditors adalah kreditor yang paling akhir dibayar. Misalnya kreditors memberikan
pinjaman dalam bentuk subordinated loan.

5. Shareholders adalah pemegang saham, pemegang saham dimasukkan kedalam list hanya untuk
menjelaskan bahwa para pemegang mendapatkan bagian terakhir apabila terdapat penjualan asset.

Você também pode gostar