Você está na página 1de 15

BAB 11

PEMBAHASAN

AUDIT PEMASARAN

• Pengertian Audit Pemasaran, Tujuan Dan Manfaat

• Pengertian Audit Pemasaran

Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas


perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan
bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk
merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran. Menurut Shuchman:
suatu penelaahan yang sistematis, teoritikal, dan tidak memihak dari operasi
pemasaran total. Menurut Kotler: suatu pengujian yang komprehensif, sistematis dan
independen dan periodik dari suatu perusahaan, unit usaha, lingkungan pemasaran,
strategi dan aktivitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang
serta merekomendasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja
perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian
yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap
lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau
unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta
memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran
perusahaan.

Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas


organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan,
audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme
pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu
proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam
bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi
permasalahan dan mencarikan solusinya.

• Tujuan dan manfaat

Tujuan Audit Pemasaran :

• Untuk mendeteksi ancaman- ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan.


• Merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman
tersebut.
Manfaat Audit Pemasaran:
• Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal.
• Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang
• Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.
Audit pemasaran penting karena ketika hal-hal mulai berjalan tidak mulus dalam
suatu perusahaan, seperti penjualan menurun, margin yang menurun, kehilangan pangsa
pasar, kepastian produksi yang kurang dimanfaatkan, dsb.
• Tipe Audit Pemasaran

Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan
audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti
periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit
tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari


kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh
terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan
dan kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci.
Biaya dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit
ini. Jadi dalam penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu
sendiri akan seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa
besar pula dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit
pemasaran, karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup
besar.

• Ruang Lingkup Dan Tujuan Audit Pemasaran


Menurut buku IBK. Bayangkara, audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah
utama dalam pemasaran yaitu sebagai berikut :
• Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan,
pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit
ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
• Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi
yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering
terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan
kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.
• Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan
perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif
berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan
sebagainya.
• Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh
informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan
dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
• Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,
atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah
salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
• Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.

• Tahapan – Tahapan Audit Pemasaran


Pada dasarnya pelaksanaan audit ppemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum yaitu :
• Audit Pendahuluan
• Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
• Audit lanjutan
• Pelaporan
• Proses managemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,
memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola upaya-upaya
pemasaran.
• Menentukan Konsumen Sasaran
• Segmentasi pasar merupakan Proses pengelompokan pelanggan ke dalam
kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku yang sama. Dalam hal ini, perusahaan sebaiknya mempelajari
geografi, demografi perilaku, dan karakteristik-karakteristik lain dari
setiap segmen pasar untuk mengetahui daya tariknya sebagai sebuah
peluang.
• Penetapan pasar sasaran Merupakan proses untuk mengevaluasi setiap
daya tarik segmen pasar dan memilih satu sebagai peluang pasar.
• Penetuan posisi pasar Mengatur suatu produk untuk menempati tempat
yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk
saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran.
• Mengembangkan bauran pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran Pemasaran meliputi 4P
yaitu:
• Product (Produk) mencerminkan kombinasi barang atau jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran seperti kualitas, fitur, daya
tahan, desain, kesesuaian, dan berbagai atribut lainya.
• Price (harga) mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan konsumen
untuk mendapatkan dan menggunakan suaatu produk.
• Place (Tempat) berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan produk
selalu siap tersedia untuk konsumen dalam jumlah dan waktu yang tepat.
• Promotion (Promosi) mencerminkan berbagai aktivitas untuk
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan keunggulan – keunggulan
produk kepada konsumenya.
• Mengelola Upaya pemasaran
Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen
pemasaran, yaitu:
• Analisis pemasaran
• Perencanaan pemasaran
• Implementasi pemasaran
• Pengendalian pemasaran
Hasil analisis pemasarn memberikan gambaran berbagai peluang, ancaman,
dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang bisa menjadi
hambatan untuk bermain dipasar mengahdapi pesaing. Berdasarkan informasi ini
kemudian perusahaan menyusun suatu rencana pemasaran. Rencana pemasaran
menentukan telebih dahulu berbagai program/ aktivitas pemasaran yang akan
membantu perusahaan mencapai tujuan strateginya.
Implementasi pemasaran menjadikan suatu rencana kedalam berbaagai
program/ aktivitas yang secara efektif menerapkan rencana pemasaran yag telah
ditetapkan perusahaan. Bagian terakhir dari rangkaian upaya pemasaran adaalah
pengendalain pemasaran yang merupakan proses pengukuran dan evalausi hasil
hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan tindakan
korektif untuk memastikan bahwa tujuan pemasarn akan tercapai.
• Program Kerja Audit
Memberikan landasan yang sistematis dalam audit sehingga pelaksanaan audit dapat
berjalan sesuai rencana. Program kerja audit memuat beberapa pertanyaan penting untuk
mendapatkan data atau informasi sesuai dengan tujuan audit yang telah ditetapkan.
• Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan
kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan
konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi persaingan
yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan bauran pemasarannya untuk
mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan ini. Lingkungan pemasaran
terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
• Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah
para pelaku utama dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok,
perantara pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama
yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
dengan melakukan analisa pasar dan telah menetapkan saluran distribusi yang
tepat untuk menyalurkan produk/jasa kepada pelanggan, sehingga memiliki
tingkat efisiensi dan potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing
saluran distribusi.
• Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang
lebih luas yang mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan
keputusan-keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi
lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama tidak
memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan dapat
memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan perwakilan
untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan kecenderungan
tersebut, perusahaan menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki
ketersediaan sumber daya alam serta energi yang cukup baik, dan dapat mengantisipasi
perkembangan utama dalam pendapatan, harga, penghematan, kredit yang dapat
mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan kinerja sumber daya keuangan.
• Audit Strategi Pemasaran dan Sistem pemasaran
• Audit Strategi Pemasaran
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan
yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis terdiri dari atas
sembilan tugas penting yang meliputi :
• Merumuskan misi perusahaan
• Mengembangkan profil perusahaan
• Menilai lingkungan eksternal perusahaan
• Menganalisis opsi perusahaan
• Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki
• Memilih seperangkat sasaran jangka panjang
• Mengembangkan sasaran tahunan
• Mengimplemntasikan pilihan strategis
• Mengevaluasi keberhasilan proses strategis
Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan,
mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan
yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang berskala besar
dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan dalam
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
• Audit Sistem pemasaran
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi
yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem
informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap
informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan
informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya.
Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki
dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
• Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya.
• Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses
pengolahan (analisis) data yang tepat.
• Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat
harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.
Sumber-sumber Informasi
Informasi pemasaran dapat dikembangkan dari tiga sumber utama yaitu:
• Catatan internal perusahaan, merupakan informasi yang dikumpulkan dari
sumber-sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mendeteksi
maslah serta peluang pemasaran.
• Intelijen pemasaran, merupakan Informasi harian tentang berbagai perkembangan
yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Informasi ini akan sangat membantu
manajer dalam mengambil keputusan terutama jika keputusan tersebut
berhubungan dengan berbagai individu dan organisasi di luar perusahaan.
• Riset pemasaran, merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan,
dan publik ke pemasok melalui informasi-informasi yang digunakan untuk
mengidetifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran.
• Audit Organisasi Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan
kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat
di perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai pelanggan yang menjadi
pemicu kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di
dalam perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan danpromosi saja,
pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan
kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama dengan
berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatkan nilai
pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang
berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang membentuk
suatu rangkaian rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi
pemasaran, wakil direktur bidang pemasaran memiliki wewenang dan tanggung jawab
yang memadai dalam merencanakan, mengelola dan mengendalikan upaya pemasaran
perusahaan dan otoritas final decision terdapat di wakil direktur. Di dalam perusahaan
terdapat komunikasi dan hubungan kerja yang baik antara pemasaran dan tenaga
penjualan.
• Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi
terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran
pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (a) kebijakan
produk, (b) kebijakan harga, (c) kebijakan promosi, dan (d ) kebijakan saluran distribusi.
• Kebijakan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. tiga tingkatan produk meliputi:
• Produk inti (core product) adalah produk inti (core product), menyangkut
manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen ketika mereka
memperoleh produk. Misalnya, ketika mahasiswa membeli buku, bukan
sekedar membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih daripada itu mereka
membeli ilmu pengetahuan yang dijanjikan oleh buku tersebut.
• Produk aktual (actual product) adalah meliputi komponen model,
tampilan, nama, merek, pengemasan, dan ciri-ciri produk lainnya yang
berkombinasi untuk memberikan manfaat produk ini.
• Produk tambahan (augmented product) adalah meliputi pelayanan dan
manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun di sekeliling
produk inti dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena
memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang harga
tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa keputusan penting yang
berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk, (iii)
mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan
lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-
barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran
produk meliputi: (i) keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv)
konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan untuk
mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan bauran produk,
perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas
bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi
produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini
produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara
yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih memperhatikan
konsistensi lini produknya.
• Kebijakan Harga
Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah
nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau
memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi
harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal yang terdiri atas:
• Tujuan pemasaran.
• Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran
pemasaran (produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk
menunjang suksesnya program pemasaran secara keseluruhan.
• Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga.
• Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian
yang menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan
strategis dan besar kecilnya organisasi perusahaan.
• Faktor lain (eksternal) meliputi:
• sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi
oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan. Pada pasar
persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli dan penjual
yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi
pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
• persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus
secara cermat merespon harga dan penawaran pesaing. Konsumen
tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang lebih tinggi jika
produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada penggunanya.
• faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat
berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan perusahaan.

• Pendekatan Penetapan Harga Umum


Beberapa pendekatan dalam menetapkan harga yang umum digunakan
perusahaan antara lain :
• Penetapan harga biaya-plus merupakan penetapan harga dengan
cara menambahkan mark up standar terhadap biaya produk.
• Penetapan harga impas/pulang pokok (break even) yait penetapan
harga untuk mencapai titik impas/ pulang pokok atas biaya
produksi dan memasarkan produk atau untuk menghasilkan laba
yang diinginkan.
• Penetapan harga berdasarkan presepsi nilai yaitu penetapan harga
berdasarkan persepsi pembeli tehadap nilai produk, bukan
berdasarkan biaya.
• Penetapan harga tender yaitu menetapkan harga berdasarkan
dugaan perusahaan tentang berapa besar harga yang akan
ditetapkan pesaing, bukan biaya dan permintaanya sendiri.
• Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara
tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam
mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi
yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan
perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar disebabkan adanya
keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah diperoleh di
pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-
pertimbangan penting mengenai:
1. analisis kebutuhan pelanggan
2. penetapan tujuan saluran pemasaran
3. identifikasi alternatif saluran pemasaran utama
4. evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.

• Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi


Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan
kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum
untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk
tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt terdiri atas
kombinasi dari komponen bauran promosi berikut:
• Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
• Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung
nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan
respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu
• Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
• Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
• Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Mengembangkan suatu bauran promosi yang efektif mencakup tahapan-tahapan
penting berikut ini:
1. Mengindentifikasi audiens sasaran
2. Menentukan tujuan komunikasi
3. Merancang pesan
4. Memilih saluran komunikasi
5. Mengalokasikan total anggaran promosi
6. Memutuskan bauran promosi
7. Mengukur hasil promosi
8. Mengelola dan mengordinasikan seluruh proses komunikasi
pemasaran.
BAB 111

PENUTUP
Kesimpulan
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari
segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang
dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas
organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan,
audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme
pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu
proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis
yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan
mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin
dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan
dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Bagaimana upaya-upaya pemasaran
perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan? Apakah strategi
dan rencana pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan secara memadai?
Apakah rencana tersebut telah mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan
untukmencapai tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran perusahaan sesuai dengan
yang direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai kinerja
pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Você também pode gostar